Anda di halaman 1dari 14

MODUL IV

TRANSFORMATOR, DAYA DAN ENERGI


Epran Pratama Ginting (119130004)
Asisten : Amanda Madeline Christine (118130067)
Tanggal Percobaan : 27/04/2021
EL2102_D-1_Praktikum_Rangkaian_Elektrik_1
Laboratorium Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera

Abstrak—Transformator atau trafo banyak digunakan Perbandingan jumlah lilitan serta diameter kawat pada
dalam bidang listrik dan elektronik. Secara garis besar kumparan kumparan primer dan kumparan kumparan
transformator ada dua jenis yaitu transformator step up sekunde akan mempengaruhi perbandingan arus dan
dan transformator step down. Modul ini bertujuan untuk tegangan. Apabila tegangan sekunder lebih besar dari
memahami prinsip kerja dari transformator, memahami tengangan primernya, maka Transformator tersebut
dan menghitung nilai mutual induktansi pada berfungsi sebagai penaik tegangan (Step up), akan tetapi
transformator, memahami dan menghitung nilai tegangan apabila tegangan sekunder lebih kecil dar tegangan
, arus, daya dan energi pada sistem transformator. primer maka Transformator berfungsi sebagai penurun
tegangan (Step down). hubungan
Kata Kunci— ini merupakan kata-kata penting yang sering perbandingan jumlah lilitan dengan besar tegangan
muncul di dalam pembahasan laporan. pada transformator dapat dituliskan sebagai berikut :
𝑁𝑝 𝑉𝑝 𝐼𝑠
= =
I. PENDAHULUAN 𝑁𝑠 𝑉𝑠 𝐼𝑝
Prinsip kerja trafo menggunakan asas induksi resonansi antar
Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat mengubah kumparan primer dan sekunder. Apabila pada kumparan
suatu taraf tegangan AC ke taraf yang lain atau sebaliknya. primer dialiri arus AC maka akan timbul medan magnet
Secara garis besar transformator ada dua jenis yaitu yang berubah ubah fluktuansinya, akibatnya kumparan
transformator step up dan transformator step down. sekunder yang beradapada daerah medan magnet
Transformator step up merupakan transformator yang memiliki akanmembangkitkan gerak gaya listrik (GGL)
lilitan sekunder lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga atau tegangan induksi.
berfungsi sebagai penaik tegangan. Transformator step down 1. Transformator step up yaitu transformator yang
merupakan transformator yang memiliki lilitan primer mengubah tegangan bolak-balik rendah menjadi
lebihbanyak daripada lilitan sekunder, sehingga berfungsi tinggi, transformator ini 9 mempunyai jumlah lilitan
sebagai penurun tegangan. Transformator juga dapat merubah kumparan sekunder lebih banyak daripada jumlah
arus listrik AC menjadi DC sehingga transformator selalu lilitan primer (Ns > Np).
dipakai dalam alat elektronik. 2. Transformator step down yaitu transformator yang
mengubah tegangan bolak-balik tinggi menjadi
Adapun tujuan dari percobaan modul 1 ini ialah : rendah, transformator ini mempunyai jumlah lilitan
kumparan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan
1. Memahami prinsip kerja dari transformator. sekunder (Np > Ns) [1]
2. Memahami dan menghitung nilai mutual inductance
pada transformator.
3. Memahami dan menghitung nilai tegangan, arus, daya
dan energi pada sistem transformator.

II. LANDASAN TEORI

Transformator

Transformator atau trafo adalah komponen pasif


yang terbuat dari kumparan-kumparan kawat laminasi, Gambar 1.1
trafo memiliki kumparan primer dan kumparan sekunder.
Transformator Step up / Step down
Siapkan generator sinyal probe merah/positif/A
Trafo step up adalah trafo yang digunakan untuk menaikkan terhubung secara terhadap resistor
level tegangan AC dari level rendah ke level tinggi. Dengan dan disambungkan ke lilitan primer transformer.
meningkatkan jumlah lilitan pada kumparan sekunder
dibandingkan dengan jumlah lilitan pada kumparan primer,
maka tegangan sekunder yang merupakan tegangan keluaran
yang lebih tinggi dapat ditingkatkan. Pada pembangkit listrik, Masukkan nilai input (Vrms dan frekuensi) serta
trafo jenis ini digunakan untuk menghubungkan trafo generator gunakan nilai resistor, kapasitor
ke jaringan listrik pada tabel berikutsebagai OUTPUT
Trafo step-down adalah trafo yang digunakan untuk
menurunkan level tegangan AC dari level tinggi ke level
dan set PORTC sebagai OUTPUT.
rendah. Pada trafo step down ini rasio lilitan pada kumparan
primer lebih besar dari pada lilitan pada kumparan sekunder.
Ukurlah nilai sesuai dengan parameter berikut ini
Pada jaringan distribusi tenaga listrik, trafo atau trafo step-
down biasanya digunakan untuk mengubah tegangan jaringan
tinggi menjadi tegangan rendah yang dapat digunakan untuk
peralatan rumah tangga. Di rumah sering kita gunakan untuk
menurunkan level voltase dari PLN (220V) ke level voltase
yang sesuai dengan peralatan elektronik.[1] Hitunglah induktansi bersama (M) pada kedua
kumparan

III. METODOLOGI
Tinjau bentuk sinyal Vout dan Vin dengan osiloskop
Alat dan Bahan dan cari perbandingan sinyal
1. 1. Kapasitor 330ohm
2. Kapasitor 100 ohm
3. Resistor 1k, 4k, 10k
4. Transformator 1 A Ulangi langkah percobaan 6-8 dengan menggunakan
5. Osiloskop nilai tabel no.2
6. Generator Function
7. LCR Meter
8. Multimeter Digital

selesai
Langkah Kerja

1. Transformator Tanpa Beban

Siapakan Transformator 1 A, Resistor, Kapasitor,


Osiloskop dan Generator Sinyal 2. Transformator Dengan Beban (Seri)

Kalibrasi komponen yang akan digunakan Siapakan Transformator 1 A, Resistor, Kapasitor,


Osiloskop dan Generator Sinyal.

Rangkailah komponen sesuai dengan


gambar/rangkaian di modul
Kalibrasi komponen yang akan digunakan
Rangkailah komponen sesuai dengan
gambar/rangkaian di modul Kalibrasi komponen yang akan digunakan
.

Untuk titik C dan D dihubungkan secara seri dengan Rangkailah komponen sesuai dengan
resistor dan kapasitor gambar/rangkaian di moduldan set PORTC
sebagai OUTPUT.

Masukkan nilai input (Vrms dan frekuensi) serta Siapkan generator sinyal probe merah/positif/A
gunakan nilai resistor, kapasitor terhubung secara terhadap resistor
pada tabel berikut dan disambungkan ke lilitan primer transformer.
Untuk titik B/probe
hitam/negatif terhubung ke ground dan lilitan primer
transformer.
Ukurlah nilai sesuai dengan parameter berikut ini

Untuk titik C dan D dihubungkan secara pararel


dengan resistor dan kapasitor)
Hitung daya (P) dan energy (W) pada tiap-tiap beban

Masukkan nilai input (Vrms dan frekuensi) serta


gunakan nilai resistor, kapasitor
Tinjau sinyal Vout dan Vin dengan osiloskop

Ukurlah nilai sesuai dengan parameter berikut

Ulangi langkan 6-9 untuk no.2

Hitung daya (P) dan energy (W) pada tiap-tiap beban

selesai

Tinjau sinyal Vout dan Vin dengan osiloskop

3. Transformator Dengan Beban (Pararel)


Selesai

Siapakan Transformator 1 A, Resistor, Kapasitor,


Osiloskop dan Generator Sinyal.
IV. HASIL DAN ANALISIS 1 1
𝑊1 = 𝐿1. 𝐼𝑖𝑛1 + 𝐿2. 𝐼𝑜𝑢𝑡1 + 𝑀1. 𝐼𝑖𝑛1. 𝐼𝑜𝑢𝑡1
2 2
A. Transformator Tampa Beban = 7,652.10−8
1 1
NO Vrms;f R1 𝑊2 = 𝐿1. 𝐼𝑖𝑛2 + 𝐿2. 𝐼𝑜𝑢𝑡2 + 𝑀1. 𝐼𝑖𝑛2. 𝐼𝑜𝑢𝑡2
2 2
1 7,07;50 1K = 1,902.10−8
2 2,5;50 4K

NO V I C. Transformator Dengan Beban Paralel


IN OUT IN OUT
NO Vrms;f R1 R2 C
1 7 0.075 0.01mA 0,01mA 1 7.07;50 1K 1K 330
2 1,330 0.099 0,01mA 0,01mA 2 2,5;50 4K 10K 33

K M (H)
NO V I
0.3 3𝑥10−5
IN OUT IN OUT
1 10−4 1 0,600 0,010 0.01mA 0,01mA
2 0,420 0,074 0,01mA 0,01mA

𝑁𝑝2 µ𝜋𝑟 2 Kondisi 1


𝐿1 = 1. Daya (P)
𝛾
𝐿1 = 1,914𝑥10−3 𝑃𝐼𝑁 = 𝑉𝐼𝑁 × 𝐼𝐼𝑁 = 7,07 × 0,16 × 10−3
𝑁𝑠2 µ𝜋𝑟 2 𝑃𝐼𝑁 = 1,1312 × 10−3 𝑊𝑎𝑡𝑡
𝐿2 = = 5,67𝑥10−6
𝛾
𝑃𝑜𝑢𝑡 = 𝑉𝑜𝑢𝑡 × 𝐼𝑜𝑢𝑡 = 0,375 × 0,01 × 10−3 b
M1 = K1√𝐿1𝑥𝐿2 = 3𝑥10−5 𝑃𝑜𝑢𝑡 = 3,75 × 10−6 𝑊𝑎𝑡𝑡
M2 = K2√𝐿1𝑥𝐿2 = 10−4
2. Energi (W)
1 1
𝑊 = 𝐿1 𝐼𝐼𝑁 + 𝐿2 𝐼𝑂𝑈𝑇 + 𝑀 𝐼𝐼𝑁 𝐼𝑂𝑈𝑇
2 2
(3,83×10−3 )(0.16× 10−3 ) (5,697×10−4 )(0.01 × 10−3 )
𝑊= + +
2 2
B. Transformator Dengan Beban Seri 0,3(0.16 × 10 −3 )(0.01
× 10−3 )

NO Vrms;f R1 R2 C 𝑊 = 0,31 × 10 −6 + 0,0057 × 10−6 + 0,00048 × 10−6


1 7.07;50 1K 1K 330 𝑊 = 0,31618 × 10−6 joule
2 2,5;50 4K 10K 33
Kondisi 2
1. Daya (P)
𝑃𝐼𝑁 = 𝑉𝐼𝑁 × 𝐼𝐼𝑁 = 2,485 × 0,16 × 10−3
𝑃𝐼𝑁 = 0,3976 × 10−3 𝑊𝑎𝑡𝑡
NO V I
IN OUT IN OUT 𝑃𝑜𝑢𝑡 = 𝑉𝑜𝑢𝑡 × 𝐼𝑜𝑢𝑡 = 0,096 × 0,01 × 10−3 b
1 1,34 0,074 0.01mA 0,01mA 𝑃𝑜𝑢𝑡 = 0,96 × 10−6 𝑊𝑎𝑡𝑡
2 1,520 0.074 0,01mA 0,01mA
Kondisi 1 2. Energi (W)
Pin1 = Pout1
Vin x Iin = Vout x Iout 1 1
𝑊 = 𝐿1 𝐼𝐼𝑁 + 𝐿2 𝐼𝑂𝑈𝑇 + 𝑀 𝐼𝐼𝑁 𝐼𝑂𝑈𝑇
2 2
7,07 x 0,08.10−3 = 0,368 x 0,01. 10−3 (3,83×10−3 )(0.16× 10−3 ) (5,697×10−4 )(0.01 × 10−3 )
0,56. 10−3 = 0,00368. 10−3 𝑊= + +
2 2
−3 )(0.01 −3 )
0,3(0.16 × 10 × 10
Kondisi 2 𝑊 = 0,31 × 10 −6 + 0,0057 × 10−6 + 0,00048 × 10−6
Pin2 = Pout2 𝑊 = 0,31618 × 10−6 joule
Vin x Iin = Vout x Iout
2,475 x 0,08.10−3 = 0,105 x 0,01. 10−3
0,0495. 10−3 = 0,00105. 10−3
*perhitungan energi
Analisis

Pada percobaan pertama yaitu dengan Vrms 7,07 dan 50


Hz didapat hasil Vin yang lumayan jauh beerbeca dari
Vrms hal ini disebabkan karena Vrms tidak sama dengan
v, kedua hal ini memiliki turunan rumus yang berbeda.
Resistor yang seharusnya senilai 4k ohm, resistor 1k ohm
yang di seri sehingga memiliki nilai yang serupa Pada arus
masuk dan arus keluar, memiliki nilai yang sama, telah
dilakukan pergantian, multimeter beberapa kali, serta
pergantian bahan beberapa kali tetapi sama saja memiliki
hasil yang sama, hal ini tidak dapat saya simpulkan karena
kurangnya pemahaman dari materi yang disampaikan.

Pada percobaan dua resistor yang dipakai bernilai 4,9k hal


ini dikarenakan kurangnya bahan dalam melakukan
praktikum, sehingga hasil yang didapat sedikit melenceng
dari nilai seharusnya. Pada percobaan dua juga memiliki
rentang nilai yang cukup jauh dari Vrms dan Vin.

V. SIMPULAN

1. Prinsip kerja dari transformator Kumparan primer


yang terus dialiri oleh arus AC menimbulkan medan
magnet di sekitarnya.
2. Dapat menghitung arus, daya, energi dengan
menggunkan rumus yang ada pada teori dasar.
3. Mutual indutance ataupun yang biasa disebut
induktansi timbal balik yaitu medan magnet yang
diperkuat oleh karena adanya inti besi dan dihantarkan
dari inti besi ke kumparan sekunder.

VI. REFERENSI

[1] Malvino, A.P. (2003). Prinsip-Prinsip Elektronika, Buku


1, Jakarta : Salemba Teknika

[2] Rijono,yon. Dasar Teknik Tenaga Listrik (Edisi Revisi).


Yogyakarta:2002
Lampiran

Data pengukuran :

Anda mungkin juga menyukai