Anda di halaman 1dari 4

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)


PADA PROYEK KONSTRUKSI DI INDONESIA
Andestri Suhendra Tumangger (119130034)
Linda Atika Lubis (119130037)
Dosen: Putty Yunesti
andestri.119130034@student.itera.ac.id
linda.119130037@student.itera.ac.id
Teknik Elektro - JTPI
Institut Teknologi Sumatera
Abstrak—Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan 1. PENDAHULUAN
Kerja (SMK3) merupakan sistem perlindungan bagi tenaga
kerja dan jasa konstruksi untuk meminimalisasi dan Seiring dengan pesatnya laju perkembangan pembangunan
menghindarkan diri dari resiko kerugian moral maupun konstruksi gedung bertingkat di Indonesia, maka peranan
material, kehilangan jam kerja, maupun keselamatan pengendalian resiko kecelakaan kerja dirasakan menjadi
manusia dan lingkungan sekitarnya yang nantinya dapat semakin penting. Namun pada kenyataannya penerapan
menunjang peningkatan kinerja yang efektif dan efisien. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pedoman penerapan SMK3 di Indonesia diatur dalam (SMK3) secara umum masih sering terabaikan. Hal ini
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor: ditunjukan dengan masih tingginya angka kecelakaan kerja
PER.05/MEN/1996. Penelitian ini mencoba memberikan yang terjadi. Di Indonesia, setiap tujuh detik terjadi satu kasus
jawaban tentang bagaimana standar dan pedoman SMK3 kecelakaan kerja (“K3 Masih Dianggap Remeh” Warta
yang digunakan pada proyek pembangunan Jembatan Dr. Ekonomi, 2 Juni 2006).
Ir. Soekarno di Manado serta membahas bagaimana
pengaruh dari penerapan SMK3 bagi perusahaan dan Proyek konstruksi memiliki sifat yang khas, antara lain tempat
tenaga kerja itu sendiri. Analisis data dilakukan dengan kerjanya di ruang terbuka yang dipengaruhi cuaca, jangka
menyusun dan membahas hasil wawancara dengan petugas waktu pekerjaan terbatas, menggunakan pekerja yang belum
K3, hasil observasi atau pengamatan langsung di lokasi terlatih, menggunakan peralatan kerja yang membahayakan
proyek dan hasil evaluasi data-data SMK3 yang tersedia keselamatan dan kesehataan kerja dan pekerjaan yang banyak
serta studi kepustakaan sebagai data pendukung. mengeluarkan tenaga. Berdasarkan sifat-sifat unik itu pula,
Berdasarkan penelitian ini disimpulkan bahwa SMK3 telah maka sektor jasa kontruksi mempunyai resiko biaya
direncanakan dan diterapkan dengan baik di lokasi proyek. kecelakaan fatal. Untuk mencegah kecelakaan kerja,
Standar dan pedoman yang digunakan untuk mengatur diperlukan suatu Sistem Manajemen Keselamatan dan
sistem ini disusun dalam Rencana Mutu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang mengatur dan dapat menjadi
Kesehatan Kerja serta Lingkungan Proyek (RMK3LP). acuan bagi konsultan, kontraktor dan para pekerja kontruksi.
Dasar penerapan prosedur-prosedur tersebut disesuaikan
dengan standar internasional yaitu Occupation Health and SMK3 merupakan bagian yang tidak terpisah dari sistem
Safety Management System (OHSAS) 18001:1999 yang perlindungan tenaga kerja dan bagi pekerjaan jasa konstruksi
memiliki kesamaan dengan SMK3 diatur dalam Peraturan dapat meminimalisasi dan menghindarkan diri dari resiko
Menteri Tenaga Kerja Nomor: PER.05/MEN/1996. kerugian moral maupun material, kehilangan jam kerja,
Penerapan SMK3 ini membawa pengaruh yang baik bagi maupun keselamatan manusia dan lingkungan sekitarnya yang
perusahaan maupun tenaga kerja, hal tersebut terlihat dari nantinya dapat menunjang peningkatan kinerja yang efektif
jumlah tenaga kerja yang mengalami kecelakaan atau dan efisien dalam proses pembangunan.
penyakit kerja masih tergolong rendah dan tidak
memberikan pengaruh yang berarti bagi pelaksanaan Proyek pembangunan Jembatan Dr. Ir. Soekarno - Manado
pekerjaan. merupakan salah satu proyek konstruksi yang memiliki resiko
kecelakaan kerja yang tinggi. Salah satu penyebabnya
Kata Kunci— SMK3, OHSAS 18001:1999 penggunaan alat-alat berat dan mesin-mesin canggih yang
memerlukan keahlian untuk menggunakannya dengan benar.
Oleh sebab itu perlu diadakan penelitian tentang evaluasi
penerapan SMK3 pada proyek tersebut sehingga kecelakaan 6. ....
kerja bisa dapat dikurangi atau ditekan sekecil-kecilnya.
Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya diharapkan akan B. Langkah Kerja
memberi iklim keamanan dan ketenangan kerja, sehingga
sangat membantu dalam meningkatkan produktivitas tenaga Berisi prosedur percobaan. Sebaiknya gunakan diagram alir.
kerja.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi 4. HASIL DAN ANALISIS
penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja terhadap (SMK3) pada proyek pembangunan Jembatan A. Rangkaian Penguat Non-Inverting
Dr. Ir. Soekarno - Manado.
Tabel 1. Rangkaian penguat non-inverting <--- Contoh Caption
2. LANDASAN TEORI Titik Perhitungan Pengukuran
Vp Vin(V) Vout(V) Vin(V) Vout(V)
A. Pengertian Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan A
Kerja (SMK3) B
C
Jelaskan informasi valid mengenai pengertian di atas. D
Misalnya membahas tentang Op Amp, maka jelaskan tentang Di hasil dan percobaan, jika data harus dibuat tabel atau
Op Amp. Makin detail makin bagus. Jangan lupa berikan sitasi gambar maka harus menggunakan Caption.
di akhir kalimat jika mengutip dari suatu sumber. Contoh
sitasi “Op Amp adalah rangkaian yang berfungsi sebagai
pencvguat [1].”, artinya sitasi ini mengutip dari sumber yang
ada pada poin pertama di BAB VI Referensi.

B. IC Op Amp 741

C.

D.\Rangkaian Standar Op Amp

E.
Gambar 1. Grafik sinyal osiloskop dengan input tegangan
generator sinyal
F. Selain data, perhitungan juga harus ditulis sebagai hasil dari
praktikum. Kemudian, buatlah analisis mengenai hasil-hasil
G. yang sudah dibuat
H.

I.

J.

K.

3. METODOLOGI

A. Alat dan Bahan

1. Power Supply DC (2 buah)


2. Generator Sinyal (1 buah)
3. Osiloskop (1 buah)
4. ....
5. ....
B.

C.

D.

E.

F.

G.

H.

I.

5. SIMPULAN

6. Simpulan poin 1
7. Simpulan poin 2
8. Simpulan poin 3
9. Simpulan poin 4
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

17. REFERENSI

[1] A.K.Charles, S.N.O Matthew, Fundamentals of Electric


Circuits(Fourth Edition), Chapter 5, United States, 2009.

Di referensi berisi sumber yang digunakan pada laporan. Poin


“[1]” merupakan sistasi yang disisipkan di kalimat materi
yang dibahas.
Lampiran

Data pengukuran :

Lampiran merupakan data tambahan mengenai percobaan, gambar tidak perlu dibuat Caption. Minimal, di
lampiran harus ada foto data di BCP agar memperkuat bukti telah melakukan percobaan.

Anda mungkin juga menyukai