ABSTRAK
Setiap perusahaan konstruksi bangunan gedung memiliki sistem K3. Sistem K3 yang efektif
dapat mengurangi kecelakaan pada pekerja, tetapi masalah keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) secara umum di Indonesia masih sering terabaikan. Hal ini ditunjukkan dengan masih
tingginya angka kecelakaan kerja. Insentif merupakan salah satu faktor yang cukup
penting dalam rangka peningkatan prestasi tenaga kerja. Dengan pemberian insentif akan
mendorong keberhasilan kinerja K3 pada proyek konstruksi. Dengan demikian diperlukan
suatu analisa untuk mengetahui besarnya pengaruh dari sistem K3 dan pemberian insentif
terhadap keberhasilan kinerja K3. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh
sistem K3 dan pemberian insentif terhadap keberhasilan kinerja K3 pada proyek konstruksi di
Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian konfirmatori. Metode analisis penelitian
menggunakan PLS (Partial Least Square). Data penelitian dikumpulkan melalui survei
kuesioner yang disebarkan kepada devisi HSE, manajer proyek, dan site engineer pada
kontraktor yang melaksanakan proyek konstruksi di Surabaya. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara sistem K3 terhadap keberhasilan kinerja
K3 dengan dimediasi oleh pemberian insentif, tetapi pengaruh langsung dari sistem K3 ke
kinerja K3 lebih besar dari pada pengaruh pengaruh tidak langsung dari sistem K3 terdahap
kinerja K3 dengan dimediasi oleh pemberian insentif.
Kata kunci: Sistem K3, Insentif, Kinerja K3.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sebuah sistem manajemen keselamatan yang dirancang dengan baik dapat
berkontribusi untuk mensukseskan pelaksanaan sistem manajemen keselamatan di tempat
kerja (Ismail dkk, 2012). Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bertujuan untuk
menjamin setiap tenaga kerja dan orang lain yang berada di suatu tempat kerja dalam keadaan
aman dan selamat dari risiko kecelakaan yang mungkin dapat terjadi. Menurut Abdelhamid
(2000), menyatakan bahwa program K3 yang efektif secara substansial dapat mengurangi
kecelakaan kerja (meningkatkan keselamatan kerja dan kesehatan) karena dapat membantu
manajemen untuk menciptakan proses operasi kerja dan kesehatan lingkungan kerja yang
aman untuk para pekerjanya. Tetapi masih terlihat bahwa pelaksanaan K3 sering kali masih
kurang mendapatkan perhatian dari masyarakat perusahaan pada umumnya. Meskipun
penerapan SMK3 telah diwajibkan, tetapi pada pelaksanaannya masih jauh dari harapan,
karena yang menerapkan dengan baik masih sangat kurang (Syam, 2014). Menurut Sanjaya
(2012) masih banyak pelaksanaan proyek yang sering mengabaikan persyaratan dan
ISBN: 978-602-70604-3-2
B-15-1
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016
ISBN: 978-602-70604-3-2
B-15-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016
terjadinya kecelakaan dan penyakit kerja, dan memberikan penghargaan bagi pekerja apabila
mencapai zero accident setelah proyek berakhir.
Kinerja Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
Muniz dkk, (2009) menemukan beberapa aspek kunci yang mempengaruhi
keberhasilan pelaksanaan K3 adalah kebijakan, insentif dan partisipasi karyawan, pelatihan,
komunikasi, perencanaan serta control/pengawasan. Setiap perusahaan membangun metode
sistematis untuk pengukuran dan pemantauan kinerja K3 secara teratur sebagai satu
kesatuan bagian dari keseluruhan sistem manajemen perusahaan. Dalam Penelitian ini
indikator-indikator dari variabel keberhasilan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
diperoleh dari studi literatur yaitu adalah terjadinya penurunan tingkat kecelakaan pada
pekerja, terjadi peningkatan pekerja berperilaku aman dalam proyek, terjadi peningkatan
pekerja yang mematuhi keselamatan dan kesehatan kerja, dan terjadinya peningkatan
pekerja yang menggunakan ADP.
METODE
ISBN: 978-602-70604-3-2
B-15-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016
ISBN: 978-602-70604-3-2
B-15-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016
ISBN: 978-602-70604-3-2
B-15-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016
ISBN: 978-602-70604-3-2
B-15-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016
2. Sistem keselamatan dan kesehatan kerja (K3) memiliki pengaruh positif yang signifikan
terhadap insentif dengan nilai loading factor sebesar 0,422 dan hipotesa kedua sistem
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) berpengaruh terhadap insentif dapat diterima.
3. Insentif memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap terhadap kinerja K3 dengan
nilai loading factor sebesar 0,321 dan hipotesa ketiga insentif berpengaruh terhadap
kinerja K3 dapat diterima.
Saran
1. Pemberian insentif perlu dimaksimalkan lagi pada proyek konstruksi, tanpa mengabaikan
sistem K3.
2. Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai variabel-variabel lain yang mempengaruhi
sistem K3 terhadap kinerja K3 pada proyek konstruksi.
DAFTAR PUSTAKA
Abdelhamid, T. S & Everett, J. G. (2000). Identifying Root Cause of Construction Accidents,
Journal of Construction Engineering and Management, 126 (1), 52–60.
Ismail, Z., Doostdar, S., & Harun, Z. (2012). Factors Influencing The Implementation Of A
Safety Management System For Construction Sites. Safety Science 50, 418–423.
Jogiyanto, & Abdilah, W. (2009). Konsep dan Aplikasi PLS untuk Penelitian Empiris.
Yogyakarta: BPFE.
Malinasari, N., & Azzuhri, M. (2013). Pengaruh Program Keselamatan, Kesehatan Kerja (K3)
dan Jaminan Sosial Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Studi Pada PT PJB UP
Brantas Karangkates – Kab. Malang).
Mazura., Mujiono., & Rosmida. (2012). Pengaruh Insentif Terhadap Kinerja Pegawai Negeri
Sipil (Studi Kasus Pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Bengkalis). Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Volume 1, No 1
Muniz, B. F., Peon, J, M., & Ordas, C, J, (2009). Relation Between Occupational Safety
Management and Firm Performance. Safety Science 47, 980-991.
Rahmanda, F., P., Hamid, D., & Utami, H., N. (2013). Pengaruh Insentif Terhadap Motivasi
Dan Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Pt. Jamsostek (Persero) Cabang
Malang). Jurnal administrasi bisnis vol 3
Sanjaya, P, I., Widhiawati, I, A., & Frederika, A. (2012). Analisis Penerapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) pada Proyek Konstruksi Gedung di Kabupaten Klungkung dan
Karangasem. Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil / Volume 8, No. 1 –
2012 ISSN 1410-6515
Syam, Y, S., Carlo, N., & Khaidir, I. (2014). Penerapan SMK3 Pada Proyek Gran Rubina
Bussiness Park – Tower 1 Kuningan Jakarta Selatan Dengan Kontraktor Pt. PP
(Persero), Tbk.
ISBN: 978-602-70604-3-2
B-15-7