Anda di halaman 1dari 2

8.

Bagaimana prosedur pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui kondisi janin pada
ibu hamil ?

jawaban :

Tes darah
Pemeriksaan darah lengkap merupakan salah satu jenis tes darah yang rutin dilakukan dokter ketika
melakukan pemeriksaan kehamilan. Tujuannya adalah untuk mendeteksi kelainan yang mungkin
dialami ibu hamil atau janin.

Selain pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan yang juga dilakukan dalam tes darah adalah:

1. Tes golongan darah


Tes golongan darah bertujuan untuk mengetahui golongan darah dan rhesus ibu hamil, guna
mengantisipasi kemungkinan adanya perbedaan rhesus antara ibu hamil dengan janin.

Bila hasil tes darah menunjukkan bahwa Anda memiliki rhesus negatif dan janin memiliki rhesus
positif, ada risiko untuk terjadi inkompatibilitas rhesus. Kondisi tersebut akan menyebabkan bayi
mengalami anemia akibat pecahnya sel darah (anemia hemolitik) ketika ia lahir. Akibatnya, bayi bisa
mengalami penyakit kuning (jaundice).

Jika sebelumnya Anda sudah pernah melakukan cek golongan darah dan rhesus, pemeriksaan ini
tidak diperlukan lagi.

2. Hemoglobin (Hb)
Hemoglobin atau Hb adalah protein kaya zat besi yang ditemukan di dalam sel darah merah. Hb
memungkinkan sel darah merah untuk mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh dan mengangkut
karbon dioksida dari seluruh tubuh untuk dibuang melalui paru-paru.

Setiap ibu hamil perlu menjalani pemeriksaan Hb untuk mendeteksi apakah terdapat penyakit
anemia atau kurang darah.

Anemia perlu dicegah dan diobati karena dapat mengganggu kesehatan ibu dan janin. Anemia juga
dapat meningkatan risiko terjadinya kelahiran prematur, keguguran, berat badan lahir rendah, dan
perdarahan postpartum.

3. Tes gula darah


Tes gula darah adalah bagian dalam pemeriksaan kehamilan rutin. Pemeriksaan ini penting untuk
mendeteksi apakah ibu hamil mengalami diabetes kehamilan (diabetes gestasional).

Ibu hamil lebih berisiko untuk menderita diabetes selama hamil bila mengalami kelebihan berat
badan (overweight) atau obesitas, memiliki riwayat diabetes pada kehamilan sebelumnya, atau
memiliki riwayat penyakit diabetes sebelumnya.

4. Skrining penyakit infeksi


Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi apakah terdapat penyakit infeksi pada ibu hamil.
Skrining penyakit infeksi termasuk hepatitis B, sifilis, HIV, dan TORCH.

Semakin cepat terdeteksi, infeksi dapat semakin cepat diobati. Selain untuk mencegah risiko
penularan pada janin, pemeriksaan ini juga penting dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya
penularan infeksi pada pasangan.
5. Pemeriksaan genetik
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan apakah Anda memiliki kelainan genetik, seperti
thalasemia, yang berisiko diturunkan kepada janin. Pemeriksaan genetik juga bisa dilakukan pada
janin dengan mengambil sampel cairan ketuban (amniocentesis) dan sampel darah janin (fetal blood
sampling).

Tes urine antenatal


Pemeriksaan ini dilakukan terhadap sampel urine ibu hamil. Tujuannya adalah untuk mendeteksi
apakah ibu hamil mengalami gangguan tertentu, seperti preeklamsia, infeksi saluran kemih, atau
diabetes.

Ultrasonografi (USG)
Pemeriksaan USG dilakukan setidaknya 3 kali selama masa kehamilan, yaitu:

Trimester pertama
Pemeriksaan USG pada trimester pertama atau usia kandungan 10–14 minggu bertujuan untuk
menentukan usia kehamilan dan mendeteksi kemungkinan hamil kembar atau kelainan pada janin,
misalnya sindrom Down.

Trimester kedua
Pemeriksaan USG pada trimester kedua (minggu 18–20) bertujuan untuk menentukan apakah
terdapat kelainan bawaan atau kongenital pada janin, misalnya kelainan jantung bawaan dan cacat
tabung saraf.

Trimester ketiga
Pemeriksaan USG di kehamilan minggu ke-32 atau memasuki trimester ketiga dilakukan bila plasenta
berada di atas tulang serviks. Pemeriksaan USG bertujuan untuk mendeteksi kemungkinan
terjadinya kondisi plasenta previa.

Selain itu, USG juga digunakan untuk mengetahui berat badan bayi, jenis kelamin, posisi bayi, dan
menilai jumlah air ketuban.

Pemeriksaan kehamilan sebaiknya dilakukan secara teratur agar kesehatan Anda dan janin dapat
terus terpantau. Oleh karena itu, usahakan untuk tidak melewatkan jadwal pemeriksaan kehamilan.

Selain rutin menjalani pemeriksaan kehamilan, terapkan juga pola makan sehat dan bergizi
seimbang, konsumsi vitamin prenatal sesuai anjuran dokter, minum air putih yang cukup, lakukan
olahraga ringan secara rutin, dan istirahat yang cukup agar kehamilan Anda tetap sehat.

Anda mungkin juga menyukai