Anda di halaman 1dari 1

INSTALASI TENAGA LISTRIK

KELAS XI LISTRIK (LURING 3)

Jenis-Jenis Arus Listrik


Arus listrik terdiri dari dua jenis, yaitu arus listrik bolak-balik (AC/Alternating Current) dan arus
listrik searah (DC/Direct Current). Untuk lebih memahaminya, perhatikan uraian berikut.

1. Arus Listrik AC
Arus listrik AC (Alternating Current) merupakan listrik yang besarnya dan arah arusnya selalu
berubah ubah dan bolak balik. Arus listrik AC akan membentuk suatu gelombang yang dinamakan
dengan gelombang sinus atau sinusoida. Listrik bolak balik (AC) dipelihara dan berada di bawah
naungan PLN, Indonesia menerapkan listrik bolak-balik dengan frekuensi 50 Hz. Tegangan standar
yang diterapkan di Indonesia untuk listrik bolak balik 1 (satu) fasa adalah 220 volt. Tegangan dan
frekuensi ini biasanya terdapat pada rumah warga, yang berlangganan listrik PLN.
Pemanfaatan listrik AC sebenarnya sangatlah banyak. Anda dapat melihat barang-barang yang
ada di rumah Anda. Sebagai pengaman listrik AC yang ada di rumah Anda, biasanya pihak PLN
menggunakan pembatas sekaligus pengaman, yaitu MCB (Miniature Circuit Breaker). Meskipun
demikian, tak semua barang yang Anda lihat menggunakan listrik AC. Terdapat sebagian barang
yang menggunakan listrik PLN, tetapi barang tersebut sebenarnya menggunakan listrik DC,
contohnya laptop. Laptop menggunakan listrik DC. Listrik tersebut diperoleh dari adaptor yang
terdapat pada laptop (atau terdapat pada charger) tersebut. Jadi, saat Anda mengisi ulang baterai
laptop dengan listrik PLN (AC) maka adaptor di dalam laptop akan mengubah listrik AC menjadi
DC. Contoh pemanfaałan energi listrik AC yang lain adalah mesin cuci, penerangan (lampu), pompa
air AC, pendingin ruangan, dan kompor listrik.

2. Arus Listrik DC
Arus listrik DC (Direct Current) disebut juga arus listrik searah. Pada listrik DC, aliran arusnya
mengalir dari ujung positif menuju ujung negatif. Pengamatan-pengamatan yang dilakukan oleh para
ahli menunjukkan bahwa pada arus searah merupakan arus yang alirannya dari negatif (elektron)
menuju kutub positif. Aliran-aliran tersebut menyebabkan timbulnya lubang-lubang bermuatan
positif yang terlihat mengalir dari positif ke negatif.
Listrik DC (Direct Current) biasanya digunakan oleh perangkat elektronika. Meskipun ada
sebagian beban selain perangkat elektronika yang menggunakan arus DC, contohnya motor listrik
DC. Namun, kebanyakan arus DC digunakan untuk keperluan beban elektronika, di antaranya, yaitu
lampu LED (Light Emiting Diode), komputer, laptop, TV, dan radio. Selain itu, listrik DC juga
sering disimpan dalam suatu baterai. Sebagaimana Anda ketahui, bahwa baterai yang digunakan
untuk menghidupkan jam dinding, mainan mobil-mobilan, dan alat lainnya.
Ternyata, arus AC dan DC berbeda. Secara grafis perbedaan arus AC dan DC dapat dilihat pada
Gambar dibawah ini.

Gambar. Grafik arus listrik AC dan DC

Listrik Satu Fasa

Listrik satu fasa merupakan jenis instalasi listrik yang menggunakan 2 buah kawat penghantar, yaitu 1
(satu) kawat penghantar untuk phase (sumber/tegangan) dan 1 (satu) kawat penghantar lainnya untuk 0
(netral). Listrik satu fasa secara sederhana adalah sebuah instalasi listrik yang menggunakan 2 (dua) buah
kabel, yaitu kabel yang memiliki tegangan dan kabel netral.
a. Fungsi Listrik Satu Fasa
Instalasi listrik satu fasa digunakan untuk konsumen rumah tangga dengan tegangan 220 volt.
b. Cara Pemasangan Listrik Satu Fasa
Cara Pemasangan instalasi listrik satu fasa sangat sederhana karena hanya menggunakan 2 (dua)
buah kabel. Anda dapat melihat aplikasinya dalam instalasi listrik rumah.

Tugas
1. Jelaskan tentang arus listrik AC!
2. Dimanakah dapat di temukan pada instalasi listrik contoh penerapan instalasi listrik satu fasa ?
3. Coba carilah perbedaan antara listrik satu dan tiga fasa serta bagaimana cara penerapannya!

Anda mungkin juga menyukai