Anda di halaman 1dari 10

Tersedia di https://jurnal.unimus.ac.id/index.

php/JPMK/ Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan


Volume 3 No 1, 2021, 49-58

PELATIHAN KADER KESEHATAN TERKAIT POLA ASUH YANG TEPAT


PADA BALITA DI PEDUKUHAN KWENI
PENGGUNGHARJO SEWON BANTUL

TRAINING FOR CADRE RELATED TO APPROPRIATE PARENTING


PATTERNS FOR CHILDREN AT KWENI
PENGGUNGHARJO SEWON BANTUL

Rosmita Nuzuliana1, Rina Suparyanti2


12
Prodi DIII Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan , Universitas ‘AisyiyahYogyakarta

email: rosmitanz@unisayogya.ac.id

ABSTRAK

Pedukuhan kweni merupakan salah satu pedukuhan yang ada di desa Panggungharjo, Kecamatan
Sewon Bantul.. Pola asuh yang diterapkan oleh orang tua pada pedukuhan ini mayoritas masih
menganut pola asuh yang pernah didapatkan dari orang tuaya dulu sehingga sering beberapa kali
orang tua secara tidak sadar melakukan kekerasan terutama kekerasan verbal (ancaman). Posyandu
yang ada di pedukuhan tersebut juga tidak memfasilitasi pemberian pola asuh yang tepat untuk anak.
Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan kader dalam memberikan penyuluhan dan konseling
terkait pola asuh yang tepat guna pencegahan kekerasan pada anak. Solusi yang diberikan pada
permasalahan tersebut adalah 1) Modul :Pola Asuh yang tepat dalam pencegahan Kekerasan Pada
Anak” dan 2) pelaksanaa pelatihan kader kesehatan dalam melakukan penyuluhan. Kegiatan
pelatihan ini dilakukan dalam dua tahap setiap Posyandunya. Tahap pertama diawalai dengan focus
group discusion, Penyampaian materi, dan berlatih dalam melakukan penyuluhan ke ibu balita di
posyandu. Pada pelatihan ini juga di tekankan pentingnya melapor jika mengalami atau mengetahui
kekerasan pada anak yang terjadi di lingkungan. Tahap kedua dengan menunjuk salah satu kader
untuk melakukan penyuluhan ke ibu balita. Dari kegiatan ini didapatkan target luaran nya adalah,
terselesainya modul dan leaflet pola asuh, serta orang tua lebih sadar terkait dengan pola asuh yang
tepat dan mengetahui pelaporan jika ada kekerasan pada anak.

Kata Kunci: Pelatihan, Pola Asuh, Kekerasan, Kader

ABSTRACT

Kweni is one of the hamlets in Panggungharjo village, Sewon Bantul sub-district. The parenting styles
applied by parents in this hamlet still adhere to parenting styles that were obtained from their parents
in the past, so that parents often unconsciously commit violence especially verbal abuse (threats). The
Posyandu in the hamlet also does not facilitate the provision of appropriate parenting styles for
children. This is due to the lack of knowledge of cadres in providing counseling and counseling related
to proper parenting to prevent violence against children. The solutions given to these problems are 1)
Module: Proper parenting in preventing violence against children and 2) implementing training for
health cadres in conducting counseling. This training activity is carried out in two stages for each
Posyandunya. The first stage begins with a focus group discussion, delivery of material, and training
in conducting counseling to mothers of toddlers at the posyandu. This training also emphasized the
importance of reporting when experiencing or knowing violence against children that occurs in the

Copyright © 2020, JPMK, e-ISSN: 2654-7996


Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan 50
Volume 3 No 1, 2021

environment. The second stage involves appointing one of the cadres to provide counseling to mothers
of toddlers. From this activity, the output targets were the completion of parenting style modules and
leaflets, and parents were more aware of proper parenting and were aware of reports of violence
against children.

Keywords: Training, Parenting, Violence, Cadre

PENDAHULUAN ekonomi menengah kebawah. Pola


asuh yang diterapkan oleh orang tua
Keluarga merupakan satu
pada pedukuhan ini mayoritas masih
kelompok kecil dalam lngkungan
menganut pola asuh yang pernah
masyarakat. namun, keluarga
didapatkan dari orang tuaya dulu.
merupakan salah satu faktor dalam
Masih terdapat beberapa kegitan yang
pembentukan karakter anak. Peran
memiliki makna kekerasan verbal
keluarga yang baik dengan pola
namun tidak di sadari oleh orang tua
pengasuhan yang demkratis
itu sendiri. Misalnya dalam hal
menjadikan anak berperilaku lebih
menyuapi makanan, anak cenderung
baik dibanding dengan pola
diancam dengan tidak akan diajak
pengasuhan yang lain (Rakhmawati,
jalan jalan kalau tidak mau makan,
2015). Banayk kasus kekerasan dan
atau ketika mendapati anak bermain,
penelantaran anak terjadi disebabkan
ibu ibu biasanya melarang kegiatan
karena buruknya peran keluarga, atau
yang dikira membahayakan dengan
salahnya proses pengasuhan yang
kalimat negative yaitu, “awas dek
diberikan oleh keluarga (Istiyati,
jangan lari lari nanti jatuh”.
Nuzuliana and Shalihah, 2020). Hal ini
Pedukuhan kweni memiliki dua
dibuktikan dengan data Komisi
Posyandu dengan jumlah balita kurang
Perlindungan Anak Indonesia bahwa
lebih 120 balita. Kegiatan di kedua
kekeran pada anak paling banyak
posyandu balita berjalan rutin setiap
dilakukan oleh ayah kandung dan ibu
bulannya. Karakteristik kader
kandung (KPAI, 2020). Banyaknya
posyandu mayoritas berpendidikan
kasus kekerasan yang dilakukan oleh
menengah dan bekerja sebagai ibu
orang tua salah satu penyebabnya
rumah tangga, dan mayorias sudah
adalah rendahnya pengetahuan orang
pernah mendapatkan pelatihan deteksi
tua terkait pola asuh yang benar
dini tumbuh kembang balita, namun
(Saputri, 2017).
belum pernah mendapatkan pelatihan
Pedukuhan kweni merupakan
terkait stimulasi dan penerapan pola
salah satu pedukuhan yang ada di desa
asuh yang benar untuk anak. Oleh
Panggungharjo, Kecamatan Sewon
sebab itu kegiatan posyandu yang rutin
Bantul. Di dalam pedukuhan tersebut
dilaksanakan setiap bulannya belum
dibagi menjadi delapan Rukun
bisa meningkatkan kesejahteraan bayi
Tetangga (RT). Karakteristik orang tua
balita melalui pelayanan 5 meja belum
balita mayoritas berpendidikan
berjalan secara optimal. Hal ini
menengah, bekerja sebagai ibu rumah
dikarenakan konseling atau
tangga dan memiliki status social
penyuluhan yang sering diberikan

Copyright © 2020, JPMK, e-ISSN: 2654-7996


Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan 51
Volume 3 No 1, 2021

kader biasanya hanya berupa konseling Yaitu : Mendidik anak sesuai dengan
pemenuhan makanan supaya berat umurnya dan Pencegahan anak dari
badan anak meningkat. Konseling kekerasan baik kekerasan fisik,
terkait pola asuh yang benar belum seksual, verbal dan penelantaran.
pernah dilakukan pada kedua Sasaran penyuluan yang dilakukan
posyandu di pedukuhan Kweni ini. kader ini adalah orang tua anak
Tidak adanya pemberian terutama ibunya. Kegitan ini
konseling atau penyuluhan bagi ibu dilaksanakan pada saat posyandu.
ibu balita akan mengurangi Dalam melaksanakan kegitan ini kader
kesempatan ibu balita dalam akan dipilih secara acak untuk
menambah pengetahuan pola asuh memberikan penyuluhan. 4) Evaluasi
yang tepat sehingga penerapan pola proses pelaksanaan Pelatihan.
asuh pun akan sama seperti yang telah
mereka dapatkan dikala menjadi anak. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
METODE PELAKSANAAN
Pelaksanaan kegiatan pelatihan
ini dilakukan dengan 1) Pembuatan
Modul “Pola Asuh yang Tepat dalam
Pencegahan Kekerasan Pada Anak”.
Modul ini berisi: Kekerasan pada anak
(meliputi definisi, factor penyebab,
bentuk bentuk kekerasan, dampak, dan
pencegahan kekerasan pada anak) dan
Pola asuh dan permasalahan yang ada
pada anak balita. 2) Pelatihan kepada
kader kesehatan terkait pola asuh yang
tepat dengan tema “Kader Kesahatan Gambar 1. Pelaksanaan kegiatan
Peduli Anak”. pengabdian masyarakat
Sasaran pelatihan ini adalah
kader kesehatan di pedukuhan kweni Gambar 1 menunjukkan bahwa
Panggungharjo Sewon Bantul. kegiatan pengabdian masyarakat ini
Pelatihan ini dilakukan selama 2 tahap. dilakukan dengan 3 tahap yaitu
a) Fokus Group discussion untuk persiapan, pelaksanaan dan evaluasi.
menggali informasi pola asuh yang Persiapan yang dilakukan adalah
diterapkan oleh ibu balita b) koordinasi dengan mitra. Mitra kami
Penyampaian materi terkait mendidik adalah kader kesehatan balita
anak sesuai dengan umurnya dan posyandu yang ada di pedukuhan
pencegahan anak dari kekerasan baik Kweni. Pedukuhan kweni memiliki 2
kekerasan fisik, seksual, verbal dan posyandu yaitu posyandu mawar
penelantaran. 3) Praktek melakukan merah 1 dan 2. Keseluruhan jumlah
penyuluhan kepada orang tua terkait kader yang ada adalah 25 kader.
materi yang disampaikan sebelumnya.

Copyright © 2020, JPMK, e-ISSN: 2654-7996


Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan 52
Volume 3 No 1, 2021

Kedua posyandu ini memiliki satu Pada tahap evaluasi, kader


koodinator posyandu pedukuhan diharapakan mampu memberikan
Kweni. Kegiatan ersiapan yang lain penyuluhan kepada masyarakat
adalah pembuatan modul dan leaflet terutama ibu balita tentang pola asuh
tentang pola asuh yang ditujukan yang tepat. Pada tahap ini adalah
kepada ibu ibu balita. tahap praktek kader kesehatan
Pelaksanaan kegiatan pelatihan ini melakukan penyuluhan langsung
diawali dengan kegiatan focus group kepada ibu balita. Pelaksanaan
discussion (FGD) , dan di paparkan kegiatan penyuluhan dilakukan di
materi. Pemaparan materi dilakukan 2 masing masing posyandu. Pada saat
sesi . sesi yang pertama yaitu tentang penyuluhan kader dibekali dengan
pola asuh yang tepat untuk anak. Ibu leafletyang disebarkan ke ibu ibu
diajak interaktif secara langsung balita.
terkait materi pola asuh anak. Dalam 1) Posyandu mawar merah I dilakukan
sesi ini pemateri sekaligus menjawab pada tanggal 20 April 2017 jam
dan meluruskan pemahaman terkait 10.00-11.00 di balai RT 03 kweni
hasil diskusi yang telah dilakukan dihadiri oleh 7 kader posyandu balita
pada tahap awal. Hasil dari dan 45 ibu balita. Hasil evaluasi yang
pelaksanaan pada sesi ini kader sadar ada peningkatan pemahaman ibu
bahwa kedisiplinan merupakan balita tentang pola asuh adalah 20% .
tindakan yang perlu dibangun dan Suasana penyuluhan kurang kondusif
dibiasakan, jika hendak melarang, dikarenakan ibu ibu balita lebih fokus
orang tua bisa menggunakan istilah terhadap proses penimbngaan dan
positif, tidak dengan ancaman, dan pemberian PMT, bahkan setelah
dapat dterima anak. Materi yang penimbangan pada balita beberapa
kedua disampaikan oleh ketua Pusat ibu meninggalkan posyandu karena
Pelayanan Terpadu Pemberdayaan berbagai kepentingan.
Perempuan dan Anak (P2TP2A) kota 2) Posyandu mawar merah II dilakukan
Yogyakarta. Materi yang dipaparkan pada tanggal 10 April 2017 jam
khusus terkait kekerasan pada anak 10.00-11.00 di Muusola RW 06
dan perempuan. Pada topic ini kweni. dihadiri oleh 8 kader posyandu
pemateri menekankan bahwa balita dan55 ibu balita. Evaluasi
kekerasan pada anak dan perempuan pemahaman pola asuh didapatkan
bisa terjadi dimana saja dan kapan 50%. Hal ini dikarenakan suasana
saja, sehingga dibutuhkan kerjasama penyuluhan kondusif. Ibu balita yang
semua pihak jika terdapat kasus sudah melakukan penimbangan
kekerasan. Pemateri menyampaiakan duduk dengan tenang sambil
pusat pelayanan terpadu menyuapi PMT balitanya dan
pemberdayaan perempuan dan anak mendengarkan penyuluhan yang ada.
akan membantu dalam tindak kasus B. Pembahasan
kekerasan dan tidak akan membuka Kegiatan yang dilakukan pada
identitas pelapor. pelatihan ini adalah berupa
pendidikan kesehatan. Notoatmojo

Copyright © 2020, JPMK, e-ISSN: 2654-7996


Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan 53
Volume 3 No 1, 2021

daan Herawani dalam Arifah et all ketrampilan seseorang. Ketrampilan


(2010) menjelaskan pendidikan seseorang dalam hal ini bisa
kesehatan adalah suatu usaha atau diasumsikan dalam ketrampilan
kegiatan dalam membantu individu , seseorang dalam memberikan
kelompok ata masyarakat dalam penyuluhan kepada orang lain.
meningkatkan pengetahuan, sikap, Penelitian lain adanya pembelajaran
ketramplan bahkan perubahan modul mampu meningkatkan hasil
perilaku dalam mencapai hidup sehat belajar dan persepsi terhadap isi
secara optimal. Seiring dengan teori modul (Novianty, Sulistina and Zakia,
Herawani tersebut kegiatan ini 2012)
merupakan salah satu kegiatan yang Pelaksanaan kegiatan
berbasis pendidikan kesehatan. selanjutnya adalah dilakukannya
Pemberian materi kepada kader Focus Group Discusion yang
kesehatan dengan tujuan kader bertujuan untuk menemukan
kesehatan mampu menyalurkan dan pemahaman kader terhadap pola asuh
memberikan informasi kepada orang dan kekerasan pada anak. Pemberian
tua terkait pemberian pola asuh yang Materi dan diikui dengan focus group
tepat dalam pencegahan kekerasan discussion mampu meningkatkan
pada anak. Kader merupakan orang pengetahuan secara bermakna
yang terdekat dengan masyarakat (Afandi et al., 2009). Hasil FGD yang
sehingga perannya akan sangat tidak sesuai kemudian diluruskan oleh
berpengaruh besar dalam memberikan pelaksana kegiatan untuk meluruskan
pesan- pesan kesehatan ke seluruh pemahaman kader kesehatan terkait
lapisan masyarakat (Kemenkes RI, pola asuh yang tepat dalam
2010). pencegahan kekerasan pada anak.
Dalam upaya peningkatan Setelah kader sudah memahami
pengetahuan, kegiatan ini diawali konsep pola asuh dalam pencegahan
dengan pembuatan Modul yang kekerasan pada anak, kader diminta
berfungsi sebagai guide peserta dalam dalam memberikan penyuluhan
pelaksanaan pelatihan dan kepada orang tua terkait pola asuh
pelaksaanaan penyuluhan pada yang tepat. Terobosan pemerintah
pertemuan selanjutnya. Modul dalam meningkatkan kesehatan anak
Merupakan suatu bentuk buku Indonesia salah satunya dengan
pendidan yang memiliki strategi pemberdayaan keluarga melalui
didalamnya. Strategi tersebut berupa program megatasi kekerasan pada
urutan penyajian materi (squenncing), anak dan perlindngan kesehatan anak.
synthesizing atau pemebrian dalam program ini pola pengasuhan
informasi secara fakta dan evidence yang tepat yang bisa meminimalisir
based (Arifah, Anitah and Suryani, terjadinya kekerasan dan penelantaran
2010). Penelitian Anggraini, pada anak (Kemenkes RI, 2015) .
Kustiningsih, & Widaryati (2014) Dari kegiatan pelatihan
menjelaskan bahwa penggunaan kepada kader, diharapkan kader
modul mampu meningkatkan mampu menyalurkan informasi yang

Copyright © 2020, JPMK, e-ISSN: 2654-7996


Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan 54
Volume 3 No 1, 2021

berkelanjutan kepada masyarakat moral anak adalah pola asuh yang


terutama keluarga balita. Hal ini demokratis (Jannah, 2012). Selain itu,
disebabkan keluarga adalah kelompok kemampuan orangtua dalam
sosial yang paling kecil yang terdiri berkomunikasi aserftif mampu
dari ayah, ibu dan anak . Keluarga menurunkan tindakan kekerasan
merupakan salah satu pusat orang tua terhadap anak (Gowi,
pendidikan, di keluarga pendidikan Hamid and Nuraini, 2012).
bukan berjalan atas dasar ketentuan Anak adalah investasi yang
yang memang di formalkan akan tiada nilainya bagi orang tua untuk
tetapi berupa pengasuhan yang kebahagiaan dunia maupun akhirat.
tumbuh dari kesadaran moral sejati Orang tua manapun tentu
antara anak dan orang tua (Anizar and mengharapkan agar anak-anaknya
Ahmad, 2017). Keluarga yang mewarisi sifat-sifat atau kepribadian
mampu menerapkan pola pengasuhan yang baik, disamping kecerdasan
yang benar dapat menurunkan yang memadai. Oleh karena itu orang
kejadian kekerasan yang diberikan tua dituntut untuk belajar bagaimana
orang tau baik secara sengaja maupun membesarkan, mendidik dan merawat
tidak. Hal ini didasarkan pada data anak agar si anak dapat menjadi
(Pusdatin Kemenkes RI, 2018) “permata“ dan bermanfaat bagi
menyebutkan bahwa 23.17% orang agama, keluarga, dan bangsa
tua menggunakan kekerasan dalam (Hyoscyamina, 2011). Pola asuh yang
psikologis dan fisik dalam mendidik baik adalah menyelesaikan konflik
anak. orang tua tidak sadar bahwa keluarga dengan cara yang bijaksana ,
pola asuh yang salah yang sudah meningkatkan komitmen dalam
diterapkan pada anaknya, dapat mendidik anak,menjaga komunikasi
berdampak buruk bagi anak. antar anggota keluarga.
Peningkatan pemahaman Keluarga harus mengetahui
kader terhadap materi pola asuh pada dan menyadari bahwa keharmonisan
anak juga bertujuan untuk keluarga sangat berpengaruh terhadap
mempersiapkan kader dalam tingkat kenakalan anak, dimana
pelayanan kesehata balita salah keluarga yang broken home,
satunya adalah pola pengasuhan anak. kurangnya kebersamaan dan interaksi
Buruknya perilaku mendidik antar keluarga, orang tua yang
anak bisa disebakan karena rendahnya otoriter, dan seringnya terjadi konflik
pengetahuan orang tua tentang pola dalam keluarga cenderung
asuh yang tepat. Orang tua yang menghasilkan remaja yang
bijaksana, akan mendidik anak- bermasalah (Hyoscyamina, 2011)
anaknya dengan rasa cinta kasih, akan
menghasilkan anak-anak yang
SIMPULAN
berprestasi dan dapat diandalkan, dari
Pelatihan Kader tentang pola asuh
pada dengan didikan yang didasarkan
yang tepat pada anak mampu
pada kewajiban atau tugas-tugas saja.
meningkatan pengetahuan, kesadaran
Pola asuh yang mampu memperbaiki

Copyright © 2020, JPMK, e-ISSN: 2654-7996


Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan 55
Volume 3 No 1, 2021

dan ketrampilan kader dalam hal Usia Dini, 2(1).


memberikan penyuluhan pada orang Arifah, S., Anitah, S. and Suryani, N.
tua tentang pola asuh yang tepat pada (2010) Pengaruh Pendidikan
orang tua khusunya ibu. Dengan Kesehatan Dengan Modul Dan
kegiatan ini diharapakan kader Media Visual Terhadap
kesehatan dan orang tua lebih peka Peningkatan Pengetahuan Dan
terhadap informasi baru yang bsia Sikap Wanita Dalam
menambah pengetahuan dalam Menghadapi Menopause.
mengasuh anaknya. Universitas Sebelas Maret
Surakarta. doi:
DAFTAR PUSTAKA 10.1007/s13398-014-0173-7.2.
Gowi, A., Hamid, A. Y. S. and
Afandi, D. et al. (2009) ‘Effects of an Nuraini, T. (2012) ‘Penurunan
additional small group Perilaku Kekerasan Orang Tua
discussion to cognitive Pada Anak Usia Sekolah
achievement and retention in Melalui Latihan Asertif’,
basic principles of bioethics Jurnal Keperawatan Indonesia,
teaching methods’, Medical 15(3), pp. 201–206.
Journal of Indonesia, 18(1), pp. Hyoscyamina, D. E. (2011) ‘Peran
48–52. Available at: keluarga dalam membangun
https://search.proquest.com/ope karakter anak’, Psikologi
nview/95aad259cf51b2315f4c2 Undip, 10(2).
b3e99d77590/1?pq- Istiyati, S., Nuzuliana, R. and
origsite=gscholar&cbl=203188 Shalihah, M. (2020)
4. ‘Gambaran Peran Ayah dalam
Anggraini, V. E., Kustiningsih and Pengasuhan’, Profesi, 17(2),
Widaryati (2014) Pengaruh pp. 12–19.
Pembelajaran Modul Stimulasi Jannah, H. (2012) ‘Perilaku Moral
terhadap Tingkat Ketrampilan Pada Anak Usia Di Kecamatan
Ibu dalam Menstimulasi Ampek’, Bentuk Pola Asuh
Tumbuh Kembang Balita (3-5 Orang Tua Dalam
Tahun) di Desa Sinduadi lati Menanamkan Perilaku Moral
Sleman Yogyakarta, Pada Anak Usia Di Kecamatan
Universitas ’Aisyiyah Ampek Angkek, 1, pp. 257–258.
Yogyakarta. Universitas Kemenkes RI (2010) Pedoman
Aisyiyah Yogyakarta. Kader Seri Kesehatan Anak.
Anizar, M. and Ahmad, B. (2017) Bakti Husada.
‘Peran Ayah Pada Pengasuhan Kemenkes RI (2015) ‘Terobosan
Anak Usia Dini Dalam Meningkatkan Kesehatan Anak
Keluarga Di Kecamatan Indonesia’. Bakti Husada.
Darussalam Kabupaten Aceh KPAI (2020) Rincian Tabel Data
Besar’, Jurnal Ilmiah Kasus Pengaduan Anak
Mahasiswa Pendidikan Anak Berdasarkan Kluster

Copyright © 2020, JPMK, e-ISSN: 2654-7996


Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan 56
Volume 3 No 1, 2021

Perlindungan Anak Komisi Universitas Negeri Malang.


Perlindungan Anak (KPAI). Pusdatin Kemenkes RI (2018) ‘Data
Available at: KPAI tentang kekerasan pada
https://www.kpai.go.id/media/i anak.pdf’.
nfografis/update-data- Rakhmawati, I. (2015) ‘Peran
infografis-kpai-per-31-09- Keluarga dalam Pengasuhan
2020. Anak’, Jurnal bimbingan
Novianty, I., Sulistina, O. and Zakia, Konseling Islam, 6(1), pp. 1–
N. (2012) Efektivitas 18. doi: 10.21043/kr.v6i1.1037.
Penerapan Modul Materi Saputri, S. A. (2017) ‘Gambaran
Analisis Elektrokimia Berbasis Tingkat Pengetahuan Ibu
Inkuiri Terbimbing Terhadap tentang Kekerasan Pada Anak
Hasil Belajar dan Persepsi Usa 0-5 Tahun di Kelurahan
Siswa Kelas XI Semester I Semampir Kediri’, Jurnal
Kompetens Keahlian Kimia Kesehatan, 1(1), pp. 22–29.
Analisis SMN 7 Malang.

Copyright © 2020, JPMK, e-ISSN: 2654-7996


Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan 57
Volume 3 No 1, 2021
DOKUMENTASI

Gambar 1. Proses FGD Gambar 3. Penyuluhan Oleh Kader

Gambar 4. Pemaparan Materi


Gambar 2. Pemaparan Materi

Copyright © 2020, JPMK, e-ISSN: 2654-7996


Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan 58
Volume 3 No 1, 2021

Gambar 4. Penyuluhan yang dilakukan kader

Copyright © 2020, JPMK, e-ISSN: 2654-7996

Anda mungkin juga menyukai