SISTEM KRISTAL DAN CAHAYA

MINERAL OPTIK
4 APRIL 2012
SISTEM KRISTALOGRAFI

1. Sistem kristal
2. Kristal habit
3. Kristal kembar
4. Kristal agregat
SISTEM KRISTAL

 ISOMETRIK
 TETRAGONAL

 HEKSAGONAL/TRIGONAL

 ORTOROMBIK

 MONOKLIN

 TRIKLIN
ISOMETRIK

PANJANG SUMBU a = b = c
SUDUT α = β = γ = 90°
TETRAGONAL

PANJANG SUMBU a = b ≠ c
SUDUT α = β = γ = 90°
HEKSAGONAL/TRIGONAL

PANJANG SUMBU a1 = a2 = a3 ≠ c
Sumbu c tegaklurus (a1 ; a2 ; a3 = 120°)
ORTOROMBIK

PANJANG SUMBU a ≠ b ≠ c
SUDUT α = β = γ = 90°
MONOKLIN

PANJANG SUMBU a ≠ b ≠ c
SUDUT α = γ = 90° ; β ≠ 90°
TRIKLIN

PANJANG SUMBU a ≠ b ≠ c
SUDUT α ≠ β ≠ γ > 90°
KRISTAL HABIT DAN AGREGAT
 Bentuk kenampakan dari suatu kristal di sebut
HABIT. Kristal yang mempunyai bentuk habit sama
dan terdapat secara bersama dan tak terpisahkan
disebut AGREGAT.
 Habit dari suatu kristal akan bergantung pada:
* Temperatur
* Tekanan
* Komposisi larutan asal
* Pengotoran
* Kecepatan pembekuan/penguapan
EKSPRESI KRISTAL HABIT YANG UMUM DI JUMPAI

 Tabular
 Platy
 Micaceous
 Equidimensional
 Prismatik
 Acicular
 Fibrous
 Dan lain-lain
HABIT DAN
AGREGAT
KRISTAL KEMBAR
 Kristal kembar  Karena adanya pertumbuhan bersama antara dua
atau lebih kristal yang disebabkan oleh :
* Growth twins
* Transformation twins
* Glide twins
SISTEM ISOMETRIK
Berlaku hukum Spinel
Bidang kembar terletak pada (111)
SISTEM HEKSAGONAL / TRIGONAL
Berlaku hukum Dauphine
Bidang kembar terletak pada (0001)
Berlaku hukum Brazil
Bidang kembar terletak pada (1120)
Berlaku hukum Japanese
Bidang kembar terletak pada (1122)
KRISTAL KEMBAR
SISTEM TETRAGONAL
Bidang kembar terletak pada (011) / (110)
SISTEM ORTORHOMBIK
Bidang kembar terletak pada (110) dan (232)
SISTEM MONOKLIN
Berlaku hukum Karlsbad
Bidang kembar terletak pada sumbu c
Berlaku hukum Baveno
Bidang kembar terletak pada (021)
Berlaku hukum Manebach
Bidang kembar terletak pada (001)
SISTEM TRIKLIN
Berlaku hukum Albit
Bidang kembar terletak pada (010)
Berlaku hukum Periklin
Bidang kembar terletak pada sumbu b
CAHAYA
 CAHAYA: Suatu bentuk energi yang memancar
Cahaya terdiri dari spektrum-spektrum yang terletak
antara γ sampai gelombang radio.
Sedangkan cahaya tampak terletak antara ultraviolet –
infrared
KECEPATAN CAHAYA
ν = f . λ (satuannya dalam mμ = 10A°)
Maxwell : “ cahaya terdiri dari gelombang
elektromagnetik”
Gelombang elektro arahnya vertikal
Gelombang magnetik arahnya horizontal
SPEKTRUM
ELEKTROMAGNET
SPEKTRUM WARNA
MACAM – MACAM LENSA
TUGAS
 Gambar bagaimana posisi cahaya apabila
melewati lensa:
a. Biconveks
b. Bikonkaf
c. Konkaf –konveks
d. Konveks – konkaf

KUMPUL MINGGU DEPAN

INDEKS BIAS (REFRACTIVE INDEX)
(a) Cahaya yang melewati medium 1 (n
rendah) ke medium 2 (n tinggi) terlihat
dibelokkan. Besarnya nilai refraktif indek
dihitung dengan Hukum Snell’s; (b) Wave front
dan wave normal yang dibelokan karena l2
lebih pendek dari l1
REFLEKSI
Pantulan cahaya dari permukaan
datar antara dua material. Besarnya
sudut datangdan sudut pantul
adalah sama (i). Cahaya yang
menembus material dibiaskan
dengan sudut (r) sesuai hukum
Snell’s.
KELAS OPTIK MINERAL

ISOTROP
Kecepatan cahaya ke semua arah sama
ANISOTROP
Kecepatan cahaya kesemua arah tidak sama:
> UNIAXIAL
> BIAXIAL
SIFAT OPTIK MINERAL
ORTOSKOP :
 LENSA OBJEKTIF PERBESARAN < 40X
 TANPA, DENGAN/TANPA, DENGAN ANALISATOR
 DENGAN/ TANPA KONDENSOR
 LENSA AMICI BERTRAND TIDAK DIPAKAI
SIFAT OPTIK MINERAL

KONOSKOP :
 LENSA OBJEKTIF PERBESARAN ≥ 40X

 DENGAN ANALISATOR

 DENGAN KONDENSOR

 LENSA AMICI BERTRAND DIPAKAI

ORTOSKOP
TANPA ANALISATOR (- X NICOL) :
WARNA
PLEOKROISME
RELIEF
INDEKS BIAS
DENGAN / TANPA ANALISATOR (+/- X NICOL) :

BELAHAN
INKLUSI
BENTUK KRISTAL
ORTOSKOP
DENGAN ANALISATOR :
KEMBAR
ZONING
TEKSTUR
ORIENTASI
SUDUT PEMADAMAN
WARNA INTERFERENSI
KONOSKOP

SUMBU OPTIK
TANDA OPTIK
SUDUT 2V
WARNA DAN PLEOKROISME
 WARNA
Warna mineral dibawah mikroskop
 PLEOKROISME
Adalah peristiwa perubahan warna apabila meja
mikroskop diputar (tanpa analisator)
Dinyatakan dengan ada atau tidak ada
Apabila Ada :
1. Kuat (apabila perubahan warna jelas)
2. Sedang
3. Lemah (apabila perubahan warna tidak jelas)
RELIEF
Dibagi 3 :
- Tinggi
- Medium (menengah)
- Rendah
Relief terjadi disebabkan oleh :
1. Adanya perbedaan indeks bias antara mineral
dengan medium
2. Permukaan kristal yang tidak rata
Relief tidak tergantung dari besarnya indeks bias
mineral tapi tergantung pada besarnya indeks bias
mineral dan medium
INDEKS BIAS
Cara menentukan indeks bias :
Cara relatif
 Menggunakan garis ‘Becke’ yang terdapat di tepi mineral
(garis becke terjadi disebabkan cahaya di tepi > dari tempat
lainnya)
 Cara penyinaran miring (Metoda Schroeder van der Kolk)
Dengan menutup sebagian cahaya yang masuk ke polarisator
(bawah) atau bagian accessory slop (atas)
Syarat pemakaian :
1. Bila menggunakan objektif 10x, maka diafragma harus
diperkecil
2. Bila menggunakan objektif 40x, diafragma tidak perlu
diperkecil
Cara absolut
Dengan menggunakan media imersi. Dengan cara meneteskan
cairan tersebut pada mineral yang sedang diuji
Dinyatakan dengan : Nmineral >, < atau = medium
CARA PENYINARAN MIRING (OBLIQUE ILLUMINATION)
 CARA ABSOLUT
Daftar harga indeks bias nD beberapa zat – zat organik pada temperatur
20C
Nama Indeks bias nD
Asetil aseton 1.450
Tetra klor zat arang 1.460
Minyak sereh 1.463 – 1.475
Minyak kayu putih 1.466 – 1.471
Gliserin 1.4745
Geraniol 1.480
Furfuralkohol 1.49
Minyak cedar 1.50 – 1.51
Minyak cendana 1.504 – 1.508
Ester benzil asam semut 1.511
Karvakrol 1.523
Kaminol 1.530
Minyak cengkeh 1.530 – 1.535
Benzilalkohol 1.5405
Benzol klorida 1.554
Benzol brom 1.560
Metil anilin 1.571
Alcohol kanil 1.852
o. Kloramitin 1.590
Bromoform 1.598
Minyak kassia 1.600 – 1.606
Chinaldin 1.612
Benzol jod 1.6200
o.Klornaftalin 1.633
Minyak fenil mosser 1.651
o. Bromnaftalin 1.6582
Metilin Jodida 1.740
BELAHAN, INKLUSI DAN BENTUK KRISTAL
 Belahan :
Satu arah atau dua arah
 Inklusi :
Ada atau tidak ada
Apabila ada tentukan jenis inklusinya
 Bentuk Kristal :
1. Euhedral
2. Subhedral
3. Anhedral
 TEXTURE
o Grafic (intergrowth quartz & K-feldspar)
o Spherulitic ( spherical intergrowth of radiating quartz
and K-feldspar replace of glass)
o Myrmekitic ( intergrowth quartz & plagioclase)
o Ophitic ( plagioclase in coarse grain pyroxene)
o Subophitic ( plagioclase grains are not completed
enclose pyroxene)
o Intergranular (interstices between of plagioclase grain
are occupied by ferromagnesian mineral)
o Intersertal (interstices between of plagioclase grains are
occupied by glass or cryptocrystalin materials)
TEXTURE
o Hyalophitic (microlites of plagioclase are more
abundant than groundmass/glass)
o Trachytic (orientation of plagioclase due to
flowage, interstices of plagioclase grains are
occupied by glass or cryptocrystalin materials)
o Coronas /reaction rims
o Oscilator zoning (concentric zone, different
composition)
o Perthitic (exsolution lamellae albite in K-feldspar)
TEXTURE

© John Winter and Prentice Hall.

TEXTURE

© John Winter and Prentice Hall.

TEXTURE

© John Winter and Prentice Hall.

 TEXTURE

(W.S. Mackenzie, et all; 1982)

© L. Collins. http://www.csun.edu/~vcgeo005