Makalah Gizi&diet
Makalah Gizi&diet
TINGKAT USIA
Dosen Pengampu :
Disusun oleh:
Tahun 2021/2022
KATA PENGANTAR
P u j i s y u k ur s e n a n t i a s a k a m i h a n t ur k a n k e p a d a T u h a n Y a n g
Maha Esa, yang telah memberikan Rahmad, Taufik dan Hidayah
Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat m e n y e l e s a i k a n
penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas makalah .
Halaman judul……………………………………………………………………………i
Kata pengantar……………………………………………………………………..……ii
Daftar isi…………………………………………………………………………….…..iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………..1
1.1 Latar Balakang…………………………………………………………………… ..1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………..….1
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………………………..…...1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………….2
2.1 Kebutuhan nutrisi pada anak Pra Sekolah…………………………………………..6
2.2.Kebutuhan nutrisi pada anak usia sekolah dan remaja……………………...………6
BAB 111 PENUTUP……………………………………………………………………11
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………….…………11
Daftar Pustaka……………………………………………………………………...……11
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Umumnya di Indonesia anak prasekolah mengikuti program Tempat Penitipan Anak (TPA),
Kelompok Bermain (KB) dan program Taman Kanak-kanak (TK). Pada usia ini, anak perlu
asupan makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi yang cukup, sehingga orang tua perlu
mengetahui menu-menu seimbang yang dapat memenuhi kebutuhan gizi anaknya. Sedangkan
menu seimbang adalah menu yang terdiri dari beranekaragam makanan dalam jumlah dan
proporsi yang sesuai sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan
perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan.
Masa prasekolah merupakan bagian dari masa kanak-kanak. Masa kanak-kanak meliputi masa
kanak-kanak awal dan masa kanak-kanak akhir. Masa prasekolah adalah masa peralihan antara
masa bayi dan masa anak sekolah. Anak pada usia ini dalam menjalani tumbuh kembangnya
membutuhkan zat gizi yang esensial mencakup protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin,
dan air yang harus dikonsumsi secara seimbang.
Kebutuhan pada anak usia ini memerlukan kalori sebesar 50 kkal per kg berat badan. Anak-anak
disetiap tahapan usia membutuhkan penanganan berbeda seiring dengan pertumbuhannya. Hal
ini disebabkan oleh pada setiap tahapan pertumbuhan, karakter anak berbeda-beda. Sehingga,
penyesuaian kebutuhan anak disetiap tahapan usia sangat penting guna menghadirkan
pertumbuhan optimal.
a. Pada usia ini anak bersifat konsumen aktif, yaitu mereka telah dapat memilih makanan
yang disukai.
b. Kepada mereka telah dapat diberikan pendidikan gizi baik dirumah maupun sekolah.
Berdasarkan gambaran tersebut, adapun tujuan pemberian nutrisi pada usia 4-6 tahun adalah :
a. Untuk membangun tubuh/ memelihara dan memperbaiki bagian-bagian tubuh yang rusak (zat
pembangun; misalnya protein, mineral, dan air)
b Untuk memberi tenaga (zat tenaga; misalnya lemak, karbohidrat, dan protein)
c Untuk mengatur pekerjaan tubuh (zat pengatur; misalnya vitamin, air, dan mineral).
Anak-anak pra-sekolah sering dianggap sedang memasuki fasejohnny won’t eat. Anak seusia ini
banyak melakukan aktivitas fisik (bermain dan lari-lari kesana- kemari). Sehingga harus lebih
banyak mengasup makanan. Sedangkan masalah makan pada anak pada umumnya adalah
masalah kesulitan makanan, kesulitan makan anak yaitu kurangnya nafsu makan.Kesulitan
makan juga timbul jika alat pencernaan mengalami kelainan maupun bila reflex-refleks yang
berhubungan dengan makan terganggu. Permasalahan pada usia TK (prasekolah) adalah bahwa
pada usia ini seorang anak merupakan golongan konsumen pasif yaitu belum dapat mengambil
dan memilih makanan sendiri. Mereka juga masih sukar diberikan pengertian tentang m akan
disamping kemampuan menerima berbagi jenis makanan juga masih terbatas. Dikaitkan dengan
kesehatan, maka diusia ini anak amat rentan terhadap berbagai penyakit infeksi terutama apabila
kondisinya kurang gizi.
Ada beberapa pendapat mengenai penyebab kesulitan makan anak, menurut Palmer dan Horn
yang dikemukakan Samsuddin (1985) antara lain adalah :
1. Kelainan neuro-motorik
2. Kelainan kongenital
3. Kelainan gigi-geligi
5. Defisiensi nutrien/gizi
6. Kelainan psikologik
Akibat dari kesulitan makan akan berpengaruh terhadap gizi seorang anak. Upaya untuk
mengatasi kesulitan makan adalah menghilangkan penyebab kesulitan makan. Secara garis besar
dapat dilakukan upaya dietetik dan upaya psikologik.
1. Upaya dietetik
Upaya ini berhubungan dengan pengaturan makanan yaitu merancang makanan. Adapun faktor-
faktor yang perlu diperhatikan dalam pengaturan makanan ialah :
a. Umur dan berat badan anak
Bila menemui kesulitan untuk mengenal menu sehat seimbang dapat meminta bantuan atau
berkonsultasi dengan ahi gizi. Dengan bantuan seorang ahli gizi dapat dirancang makanan anak
yang memenuhi persyaratan :
a. Jumlah kebutuhan setiap nutrien disesuaikan dengan daftar kebutuhan nutrien dan besarnya
makanan.
b.Jenis bahan makanan yang akan dipilih untuk menterjemahkan nutrien yag diperlukan dengna
menggunakan daftar komposisi bahan makanan berbagai macam bahan makanan.
c Bentuk makanan yang akan diberikan yaitu dalam bentuk biasa, lunak, saring atau cair
2. Upaya psikologik
Adalah upaya yang dilakuka orang tua dalam mengelola dan mengatur makan anak. Dapat
dilakukan dengan cara antara lain :
a. Hubungan emosional antara anak dan ibu hendaknya baik. Ibu perlu sabar, tenang,dan tun.
b. Adakan suasana makan yang menyenangkan anak,bersih dan berikan pujian apabila anak
melakukan cara makan dengna baik serta cukup makan.
c. Gunakan alat makan yang menarik, disukai anak dan sesuai dengan kondisi anak sehingga
memudahkan anak untuk makan.
d. Orang tua hendaknya memperhatikan porsi yang pantas untuk anak dengan cara, memberi
porsi makan yang sekiranya anak tersebut dapat menghabiskannya, serta memberi pujian pada
anak karena dapat menghabiskan makanannya.
e. Memberikan makanan-makanan baru ketika anak sedang lapar untuk meningkatkan variasi
selera makannya.
f. Jangan terlalu memaksakan satu jenis makanan yang anak tidak suka.
E. Kebutuhan Energi Untuk Anak Pra-Skolah
1. KALORI
Kalori merupakan satuan panas dalm proses metabolisme dan dipakai untuk menyatakan
besarnya energi yang terkandung dalam bahan makanan. Sewaktu laju pertumbuhan menurun
pada masa pra-sekolah kebutuhan kalori per kg tidak setinggi pada waktu masa bayi dan nafsu
makannya jua menurun. Kebutan kalori anak pra-sekolah adalah 80 kkal/kg BB/hari.
2. PROTEIN
Sumber makanan dari : telur, ayam, bebek, daging, jeroan, ikan, ikan laut, ikan air tawar, udang,
susu, keju, sereal, kacang-kacangan, kacang tanah, kacang kedelai, tahu, tempe, jagung, beras,
gandum.
3. KARBOHIDRAT
Sumber makanannya :susu, tepung, ubi, singkong, sagu, sereal, beras, jagung, gandum, buah,
jajanan, sirup, kue, sayur.
4. LEMAK
Sumber makanannya : susu, keju, kuning telur, mentega, margarin, minyak nabati, kacang tanah,
daging, jeroan, otak, ikan.
5. CAIRAN
Keperluan anak balita berkisar antara 100-125 ml/kg BB/hari atau sebanyak 1150-1800
ml/hari.
Sumber makanan : hati, minyak ikan, susu, produk kemasan susu, ikan air tawar, kuning telur,
mentega, sayur dan buah berwarna hijau, kuning dan merah.
7. TIAMIN
8. RIBOFLAVIN
Sumber makanan : susu, keji, hati, jeroan, daging, telur, ikan, sayur berdaun hijau
9. NIASIN
Sumbemakanan : daging, ikan, ayam, hati, sereal, sayuran berwarna hijau dan kacang tanah.
a. Pengertian
b.TingakatanAnakUsiaSekolah
Anak usia sekolah dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitumasa kelas rendah sekolah dasar,
masa kelas tiga sekolah dasar, danmasa pueral. Masa kelas rendah sekolah dasar umumnya
memiliki sifatkecenderungan untuk memuji diri sendiri, tunduk terhadap
peraturan,senangmembandingkandirinya dengananaklain,danjikatidakmampumenyelesaikan
suatu masalah maka hal tersebut akan dianggap menjaditidak penting. Masa kelas tiga sekolah
dasar memiliki ciri-ciri mulaimenyukaimatapelajarantertentu,sangatrealistik,ingintahudanbelajar,
mulai gemar membentuk teman sebaya, dan bermain bersama
c. KebutuhanGizi AnakUsiaSekolah
Golonganinidisebutgolongananaksekolahyangbiasanyamempunyaibanyakperhatiandanaktifitasdi
luarrumahsehinggaseringmelupakanwaktumakan.Makanpagi(sarapan)perludiperhatikanuntukme
njaga kebutuhan tubuh, dan supaya akan lebih mudah menerima
pelajarandisekolah.Makanananakusiasekolahsepertimakananorangdewasa.Bertambahnyaberbaga
iukurantubuhpadaprosestumbuh,salahsatunyadipengaruhi oleh faktor
gizi(IstiantydanRuslianti,2013).
1. Protein
Protein dibutuhkan untuk membangun dan memelihara otot, darah, kulitdan jaringan serta organ
tubuh. Pada anak, fungsi terpenting protein adalahuntuk pertumbuhan.
2. Lemak
3. Karbohidrat
Vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil dari pada protein,lemak dan
karbohidrat tetapi sangat esensial untuk tubuh.
2. Anak remaja
A.Pengertian
Fenomena pertumbuhan pada masa remaja menuntut kebutuhan nutrisi yang tinggi agar
tercapai potensi pertumbuhan secara maksimal karena nutrisi dan pertumbuhan merupakan
hubungan integral. Tidak terpenuhinya kebutuhan nutrisi pada masa ini dapat berakibat
terlambatnya pematangan seksual dan hambatan pertumbuhan linear. Pada masa ini pula nutrisi
penting untuk mencegah terjadinya penyakit kronik yang terkait nutrisi pada masa dewasa kelak,
seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, kanker dan osteoporosis.
Sebelum masa remaja, kebutuhan nutrisi anak lelaki dan anak perempuan tidak dibedakan, tetapi
pada masa remaja terjadi perubahan biologik dan fisiologik tubuh yang spesifik sesuai gender
(gender specific) sehingga kebutuhan nutrienpun menjadi berlainan. Sebagai contoh, remaja
perempuan membutuhkan zat besi lebih banyak karena mengalami menstruasi setiap bulan.
Selain perubahan biologik dan fisiologik, remaja juga mengalami perubahan psikologik dan
sosial. Terdapat variasi waktu dan lamanya berlangsung masa transisi dari anak menjadi manusia
dewasa yang dipengaruhi oleh faktor sosio-kultural dan ekonomi. Selain itu, remaja bukanlah
kelompok yang homogen walaupun berada dalam lingkungan sosio-kultural yang sama dengan
variasi lebar dalam hal perkembangan, maturitas dan gaya hidup. Penelitian Blum (1991) pada
remaja 15-18 tahun, didapatkan bahwa remaja lelaki lebih percaya diri, merasa lebih bahagia dan
sehat serta lebih tidak rentan dibandingkan remaja perempuan yang cenderung merasa kurang
puas akan keadaan tubuhnya, kepribadian serta kesehatannya.
B. Kebutuhan nutrisi
Tingginya kebutuhan energi dan nutrien pada remaja dikarenakan perubahan dan pertambahan
berbagai dimensi tubuh (berat badan, tinggi badan), massa tubuh serta komposisi tubuh sebagai
berikut:
Tinggi badan
Berat badan
Sekitar 25 - 50% final berat badan ideal dewasa dicapai pada masa remaja.
Waktu pencapaian dan jumlah penambahan berat badan sangat dipengaruhi yasupan
makanan / energi dan energy expenditure.
Komposisi tubuh
Pada masa pra-pubertas proporsi jaringan lemak dan otot maupun massa ytubuh tanpa
lemak (lean body mass) pada anak lelaki dan perempuan sama.
Anak lelaki yang sedang tumbuh pesat, penambahan jaringan otot lebih ybanyak daripada
jaringan lemak secara proporsional, demikian pula massa tubuh tanpa lemak dibanding
anak perempuan.
Jumlah jaringan lemak tubuh pada orang dewasa normal adalah 23% pada yperempuan
dan 15% pada lelaki.
Sekitar 45% tambahan massa tulang terjadi pada masa remaja dan pada yakhir dekade ke-
dua kehidupan 90% massa tulang tercapai.
Terjadi kegagalan penambahan massa tulang pada perempuan dengan ypubertas
terlambat sehingga kepadatan tulang lebih rendah pada masa dewasa. Nutrisi merupakan
salah satu faktor lingkungan yang turut menentukan awitan pub
Pemantauan pertumbuhan selama pubertas dapat menggunakan indeks TB/U, BB/TB dan
IMT/U (indeks massa tubuh menurut umur). Rumus IMT = BB/TB.
Energi
Kebutuhan energi remaja dipengaruhi oleh aktivitas, metabolisme basal dan peningkatan
kebutuhan untuk menunjang percepatan tumbuh-kembang masa remaja. Metabolisme basal
(MB) sangat berhubungan erat dengan jumlah massa tubuh tanpa lemak (lean body mass)
sehingga MB pada lelaki lebih tinggi daripada perempuan yang komposisi tubuhnya
mengandung lemak lebih banyak. Karena usia saat terjadinya percepatan tumbuh sangat
bervariasi, maka perhitungan kebutuhan energi berdasarkan tinggi badan (TB) akan lebih sesuai.
Protein
Kebutuhan protein pada remaja ditentukan oleh jumlah protein untuk rumatan masa tubuh tanpa
lemak dan jumlah protein yang dibutuhkan untuk peningkatan massa tubuh tanpa lemak selama
percepatan tumbuh. Kebutuhan protein tertinggi pada saat puncak percepatan tinggi terjadi
(perempuan 11-14 tahun, lelaki 15-18 tahun) dan kekurangan asupan protein secara konsisten
pada masa ini dapat berakibat pertumbuhan linear berkurang, keterlambatan maturasi seksual
serta berkurangnya akumulasi massa tubuh tanpa lemak.
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama dalam makanan, selain juga sebagai sumber serat
makanan. Jumlah yang dianjurkan adalah 50% atau lebih dari energi total serta tidak lebih dari
10-25% berasal dari karbohidrat sederhana seperti sukrosa atau fruktosa.
Lemak
Tubuh manusia memerlukan lemak dan asam lemak esensial untuk pertumbuhan dan
perkembangan normal. Pedoman makanan di berbagai negara termasuk Indonesia (gizi
seimbang), menganjurkan konsumsi lemak tidak lebih dari 30% dari energi total dan tidak lebih
dari 10% berasal dari lemak jenuh.
Mineral
Kalsium (Ca). Kebutuhan kalsium pada masa remaja merupakan yang tertinggi dalam kurun
waktu kehidupan karena remaja mengalami pertumbuhan skeletal yang dramatis
Vitamin
Vitamin A. Selain penting untuk fungsi penglihatan, vitamin A juga diperlukan untuk
pertumbuhan, reproduksi dan fungsi imunologik. Kekurangan vitamin A awal ditandai dengan
adanya buta senja. Sumber vitamin A utama : serealia siap saji, susu, wortel, margarin dan keju.
Masalah nutrisi utama pada remaja adalah defisiensi mikronutrien, khususnya anemia defisiensi
zat besi, serta masalah malnutrisi, baik gizi kurang dan perawakan pendek maupun gizi lebih
sampai obesitas dengan ko-morbiditasnya yang keduanya seringkali berkaitan dengan perilaku
makan salah dan gaya hidup.
Laporan hasil beberapa penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa kebanyakan remaja
kekurangan vitamin dan mineral dalam makanannya antara lain folat, vitamin A dan E, Fe, Zn,
Mg, kalsium dan serat. Hal ini lebih nyata pada perempuan dibanding lelaki, tetapi sebaliknya
tentang asupan makanan yang berlebih (lemak total, lemak jenuh, kolesterol, garam dan gula)
terjadi lebih banyak pada lelaki daripada perempuan.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Masalah kekurangan dan kelebihan nutrisi pada berbagai tingkat usia merupakan masalah
penting, karna selain mempunyai resiko penyakit-penyakit tentu juga dapat mempengaruhi
produktivitas . oleh karna itu,pemantauan keadaan tersebut perlu dilakukan secara
kesinambungan . salah satu cara adalah dengan mempertahan kan gizi yang normal dan
olahraga secara teratur.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/nutrisi-pada-remaja
https://id.scribd.com/document/111627090/Kebutuhan-Nutrisi-Pada-Berbagai-Tingkat-Usia
http://itayah21.blogspot.com/2014/11/kebutuhan-nutrisi-untuk-anak-pra-sekolah.html?m=1
Http://eprints.poltekkesjogja.ac.id