Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGATURAN NUTRISI UNTUK BERBAGAI

TINGKAT USIA
Dosen Pengampu :

Ns. Sunarsih, S.Kep.,M.Kes

Disusun oleh:

SITI SANJAYA AYU (2014401031)


AGISNI MUHAMMAD (2014401038)
ESTI WANDIRA ( 2014401013)
FADILLATUN NISSA ( 2014401014)

Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Jurusan DIII KEPERAWATAN Tingkat 2

Tahun 2021/2022
KATA PENGANTAR

P u j i s y u k ur s e n a n t i a s a k a m i h a n t ur k a n k e p a d a T u h a n Y a n g
Maha Esa, yang telah memberikan Rahmad, Taufik dan Hidayah
Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat m e n y e l e s a i k a n
penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas makalah .

PENGATURAN NUTRISI UNTUK BERBAGAI TINGKAT USIA


Makalaah ini dapat digunakan sebagai bahan untuk menambah
pengetahuan, sebagai referensi tambahan dalam belajar . Makalah ini dibuat
sedemikian rupa agar pembaca mudah memahaminya
selanjutnya, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.
Saya menyadari tulisan ini masih kurang dari kesempurnaan, saran
dan kritik yang bermanfaat dari semua pihak sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini
DAFTAR ISI

Halaman judul……………………………………………………………………………i
Kata pengantar……………………………………………………………………..……ii
Daftar isi…………………………………………………………………………….…..iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………..1
1.1 Latar Balakang…………………………………………………………………… ..1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………..….1
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………………………..…...1

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………….2
2.1 Kebutuhan nutrisi pada anak Pra Sekolah…………………………………………..6
2.2.Kebutuhan nutrisi pada anak usia sekolah dan remaja……………………...………6
BAB 111 PENUTUP……………………………………………………………………11
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………….…………11
Daftar Pustaka……………………………………………………………………...……11
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Status gizi merupakan gambaran keseimbangan antara kebutuhantubuh akan zat gizi
untuk pemeliharaan kehidupan, pertumbuhan,perkembangan, pemeliharaan fungsi normal
tubuh dan untuk produksi energidan intake zat gizi lainnya. Status gizi baik atau status gizi
optimal terjadi bilatubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang digunakan secara efisien,
sehinggamemungkinkan pertumbuhan fisik, kemampuan kerja dan kesehatan secaraumum
pada tingkat setinggi mungkin (Almatsier, 2002).Menurut Suhardjo (2003) terdapat beberapa
faktor yang dapatmempengaruhi status gizi diantaranya adalah faktor langsung:
konsumsimakanan dan penyakit infeksi. Serta faktor tidak langsung antara lain
tingkatpendapatan, pengetahuan tentang gizi dan pendidikan. Sejalan denganSuhardjo,
Almatsier (2002) menyatakan bahwa berbagai faktor sosialekonomi akan mempengaruhi
pertumbuhan anak.
Faktor sosial ekonomitersebut antara lain: pendapatan keluarga, pekerjaan, pendidikan
danpemilikan kekayaan atau fasilitas.

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana Kebutuhan nutrisi pada anak Pra sekolah?
2. Bagaimana kebutuhan nutrisi pada anak usia sekolah?
3. Bagaimana kebutuhan nutrisi pada remaja?

1.3. Tujuan penulisan

1. Untuk mengetahui kebutuhan nutrisi pada anak Pra Sekolah


2. Untuk mengetahui kebutuhan nutrisi pada anak usia sekolah
3. Untuk mengetahui kebutuhan nutrisi pada remaja
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kebutuhan nutrisi pada anak pra sekolah

A. Pengertian

Umumnya di Indonesia anak prasekolah mengikuti program Tempat Penitipan Anak (TPA),
Kelompok Bermain (KB) dan program Taman Kanak-kanak (TK). Pada usia ini, anak perlu
asupan makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi yang cukup, sehingga orang tua perlu
mengetahui menu-menu seimbang yang dapat memenuhi kebutuhan gizi anaknya. Sedangkan
menu seimbang adalah menu yang terdiri dari beranekaragam makanan dalam jumlah dan
proporsi yang sesuai sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan
perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan.

B. Tujuan pemberian nutrisi yang seimbang pada anak pra sekolah.

Masa prasekolah merupakan bagian dari masa kanak-kanak. Masa kanak-kanak meliputi masa
kanak-kanak awal dan masa kanak-kanak akhir. Masa prasekolah adalah masa peralihan antara
masa bayi dan masa anak sekolah. Anak pada usia ini dalam menjalani tumbuh kembangnya
membutuhkan zat gizi yang esensial mencakup protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin,
dan air yang harus dikonsumsi secara seimbang.

Kebutuhan pada anak usia ini memerlukan kalori sebesar 50 kkal per kg berat badan. Anak-anak
disetiap tahapan usia membutuhkan penanganan berbeda seiring dengan pertumbuhannya. Hal
ini disebabkan oleh pada setiap tahapan pertumbuhan, karakter anak berbeda-beda. Sehingga,
penyesuaian kebutuhan anak disetiap tahapan usia sangat penting guna menghadirkan
pertumbuhan optimal.

Umur 4-6 tahun

Ciri-ciri anak pada usia ini yaitu :

a. Pada usia ini anak bersifat konsumen aktif, yaitu mereka telah dapat memilih makanan
yang disukai.

b. Kepada mereka telah dapat diberikan pendidikan gizi baik dirumah maupun sekolah.

c. Kebiasaan yang baik sudah harus ditanamkan.

Berdasarkan gambaran tersebut, adapun tujuan pemberian nutrisi pada usia 4-6 tahun adalah :
a. Untuk membangun tubuh/ memelihara dan memperbaiki bagian-bagian tubuh yang rusak (zat
pembangun; misalnya protein, mineral, dan air)

b Untuk memberi tenaga (zat tenaga; misalnya lemak, karbohidrat, dan protein)

c Untuk mengatur pekerjaan tubuh (zat pengatur; misalnya vitamin, air, dan mineral).

C. Masalah makanan Pada anak usia Pra-Skolah

Anak-anak pra-sekolah sering dianggap sedang memasuki fasejohnny won’t eat. Anak seusia ini
banyak melakukan aktivitas fisik (bermain dan lari-lari kesana- kemari). Sehingga harus lebih
banyak mengasup makanan. Sedangkan masalah makan pada anak pada umumnya adalah
masalah kesulitan makanan, kesulitan makan anak yaitu kurangnya nafsu makan.Kesulitan
makan juga timbul jika alat pencernaan mengalami kelainan maupun bila reflex-refleks yang
berhubungan dengan makan terganggu. Permasalahan pada usia TK (prasekolah) adalah bahwa
pada usia ini seorang anak merupakan golongan konsumen pasif yaitu belum dapat mengambil
dan memilih makanan sendiri. Mereka juga masih sukar diberikan pengertian tentang m akan
disamping kemampuan menerima berbagi jenis makanan juga masih terbatas. Dikaitkan dengan
kesehatan, maka diusia ini anak amat rentan terhadap berbagai penyakit infeksi terutama apabila
kondisinya kurang gizi.

Ada beberapa pendapat mengenai penyebab kesulitan makan anak, menurut Palmer dan Horn
yang dikemukakan Samsuddin (1985) antara lain adalah :

1. Kelainan neuro-motorik

2. Kelainan kongenital

3. Kelainan gigi-geligi

4. Penyakit infeksi akut dan menahun

5. Defisiensi nutrien/gizi

6. Kelainan psikologik

D. Upaya Mengatasi Masalah Makan Pada Anak Usia Pra-Skolah

Akibat dari kesulitan makan akan berpengaruh terhadap gizi seorang anak. Upaya untuk
mengatasi kesulitan makan adalah menghilangkan penyebab kesulitan makan. Secara garis besar
dapat dilakukan upaya dietetik dan upaya psikologik.

1. Upaya dietetik

Upaya ini berhubungan dengan pengaturan makanan yaitu merancang makanan. Adapun faktor-
faktor yang perlu diperhatikan dalam pengaturan makanan ialah :
a. Umur dan berat badan anak

b. Keadaan penyakit anak

c. Keadaan alat penerima makanan : mulut, gigi, usus, dsb

d. Kebiasaan makan, selera, kesukaan, aneka ragam atau variasi hidangan

e. Penerimaan dan toleransi anak terhadap makan yang diberikan

Bila menemui kesulitan untuk mengenal menu sehat seimbang dapat meminta bantuan atau
berkonsultasi dengan ahi gizi. Dengan bantuan seorang ahli gizi dapat dirancang makanan anak
yang memenuhi persyaratan :

a. Jumlah kebutuhan setiap nutrien disesuaikan dengan daftar kebutuhan nutrien dan besarnya
makanan.

b.Jenis bahan makanan yang akan dipilih untuk menterjemahkan nutrien yag diperlukan dengna
menggunakan daftar komposisi bahan makanan berbagai macam bahan makanan.

c Bentuk makanan yang akan diberikan yaitu dalam bentuk biasa, lunak, saring atau cair

Jadwal waktu makan dalam sehari

e.Cara pemberian makanan dengan cara biasa atau memakai alat

2. Upaya psikologik

Adalah upaya yang dilakuka orang tua dalam mengelola dan mengatur makan anak. Dapat
dilakukan dengan cara antara lain :

a. Hubungan emosional antara anak dan ibu hendaknya baik. Ibu perlu sabar, tenang,dan tun.

b. Adakan suasana makan yang menyenangkan anak,bersih dan berikan pujian apabila anak
melakukan cara makan dengna baik serta cukup makan.

c. Gunakan alat makan yang menarik, disukai anak dan sesuai dengan kondisi anak sehingga
memudahkan anak untuk makan.

d. Orang tua hendaknya memperhatikan porsi yang pantas untuk anak dengan cara, memberi
porsi makan yang sekiranya anak tersebut dapat menghabiskannya, serta memberi pujian pada
anak karena dapat menghabiskan makanannya.

e. Memberikan makanan-makanan baru ketika anak sedang lapar untuk meningkatkan variasi
selera makannya.

f. Jangan terlalu memaksakan satu jenis makanan yang anak tidak suka.
E. Kebutuhan Energi Untuk Anak Pra-Skolah

1. KALORI

Kalori merupakan satuan panas dalm proses metabolisme dan dipakai untuk menyatakan
besarnya energi yang terkandung dalam bahan makanan. Sewaktu laju pertumbuhan menurun
pada masa pra-sekolah kebutuhan kalori per kg tidak setinggi pada waktu masa bayi dan nafsu
makannya jua menurun. Kebutan kalori anak pra-sekolah adalah 80 kkal/kg BB/hari.

2. PROTEIN

Keperluan protein untuk anak pra-sekolah adalah 1,5 g/kg BB/hari.

Sumber makanan dari : telur, ayam, bebek, daging, jeroan, ikan, ikan laut, ikan air tawar, udang,
susu, keju, sereal, kacang-kacangan, kacang tanah, kacang kedelai, tahu, tempe, jagung, beras,
gandum.

3. KARBOHIDRAT

Kebutuhan makanan yang berimbang 50% berasal dari karbohidrat.

Sumber makanannya :susu, tepung, ubi, singkong, sagu, sereal, beras, jagung, gandum, buah,
jajanan, sirup, kue, sayur.

4. LEMAK

Kebutuhan makanan yang berimbang 35% berasal dari lemak.

Sumber makanannya : susu, keju, kuning telur, mentega, margarin, minyak nabati, kacang tanah,
daging, jeroan, otak, ikan.

5. CAIRAN

Keperluan anak balita berkisar antara 100-125 ml/kg BB/hari atau sebanyak 1150-1800
ml/hari.

6. VITAMIN A ATAU RETINOL

Kebutuhan vitamin A anak balita adalah 800ng RE/hari.

Sumber makanan : hati, minyak ikan, susu, produk kemasan susu, ikan air tawar, kuning telur,
mentega, sayur dan buah berwarna hijau, kuning dan merah.

7. TIAMIN

Kebutuhan tiamin anak balita adalah 0,5-0,6 mg/hari.


Sumber makanan : hati, daging, susu, kuning telur, sereal, beras, setengah giling, gandum,
kacang-kacangan dan sayuran.

8. RIBOFLAVIN

Kebutuhan riboflavin anak balita adalah 0,8 mg/hari.

Sumber makanan : susu, keji, hati, jeroan, daging, telur, ikan, sayur berdaun hijau

9. NIASIN

Kebutuhan niasin anak balita adalah 13 mg/hari.

Sumbemakanan : daging, ikan, ayam, hati, sereal, sayuran berwarna hijau dan kacang tanah.

2.2 Kebutuhan nutrisi pada anak usia sekolah dan remaja

1. Anak usia sekolah

a. Pengertian

Anak usia sekolah adalah anak yang berusia antara 6-12


tahun.Seoranganakdikatakanmemasukitahapmiddlechildhoodketikaberada pada usia 5-10 tahun.
Anak usia sekolah dapat dikategorikandalam fase pra-remaja, yaitu anak yang berada pada usia
9-12 tahununtuk perempuan dan 10-12 tahun untuk laki- laki. Pada masa ini
anakakanmengalamipertumbuhandanperkembanganbaiksecarapsikologismaupun kognitif
(Arimurti2012).

b.TingakatanAnakUsiaSekolah

Anak usia sekolah dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitumasa kelas rendah sekolah dasar,
masa kelas tiga sekolah dasar, danmasa pueral. Masa kelas rendah sekolah dasar umumnya
memiliki sifatkecenderungan untuk memuji diri sendiri, tunduk terhadap
peraturan,senangmembandingkandirinya dengananaklain,danjikatidakmampumenyelesaikan
suatu masalah maka hal tersebut akan dianggap menjaditidak penting. Masa kelas tiga sekolah
dasar memiliki ciri-ciri mulaimenyukaimatapelajarantertentu,sangatrealistik,ingintahudanbelajar,
mulai gemar membentuk teman sebaya, dan bermain bersama

c. KebutuhanGizi AnakUsiaSekolah

Kebutuhan gizi anak usia sekolah relatif lebih besar daripada


anakdibawahnya,karenapertumbuhanlebihcepatterutamapenambahantinggibadan. Perbedaan
kebutuhan gizi anak laki-laki dan perempuan dikarenakananak laki-laki lebih banyak melakukan
aktifitas fisik sehingga membutuhkanenergi lebih banyak. Sedangkan perempuan sudah masuk
masa baligh sehinggamembutuhkan protein dan zat besi yang lebih banyak (Istianty dan
Ruslianti,2013).

Golonganinidisebutgolongananaksekolahyangbiasanyamempunyaibanyakperhatiandanaktifitasdi
luarrumahsehinggaseringmelupakanwaktumakan.Makanpagi(sarapan)perludiperhatikanuntukme
njaga kebutuhan tubuh, dan supaya akan lebih mudah menerima
pelajarandisekolah.Makanananakusiasekolahsepertimakananorangdewasa.Bertambahnyaberbaga
iukurantubuhpadaprosestumbuh,salahsatunyadipengaruhi oleh faktor
gizi(IstiantydanRuslianti,2013).

1. Protein

Protein dibutuhkan untuk membangun dan memelihara otot, darah, kulitdan jaringan serta organ
tubuh. Pada anak, fungsi terpenting protein adalahuntuk pertumbuhan.

2. Lemak

Lemak berfungsi sebagai sumber energi , penyerapan beberapa


vitamin.Selainitu,lemakjugaberfungsiuntukpertumbuhan,terutama selotak.

3. Karbohidrat

Asupankarbohidratsecaratidaklangsungberperandalamprosespertumbuhan. Konsumsi karbohidrat


akan disimpan di dalam tubuh dalambentukglikogen atau lemaktubuh.

4. Vitamin dan mineral

Vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil dari pada protein,lemak dan
karbohidrat tetapi sangat esensial untuk tubuh.

2. Anak remaja

A.Pengertian

Fenomena pertumbuhan pada masa remaja menuntut kebutuhan nutrisi yang tinggi agar
tercapai potensi pertumbuhan secara maksimal karena nutrisi dan pertumbuhan merupakan
hubungan integral. Tidak terpenuhinya kebutuhan nutrisi pada masa ini dapat berakibat
terlambatnya pematangan seksual dan hambatan pertumbuhan linear. Pada masa ini pula nutrisi
penting untuk mencegah terjadinya penyakit kronik yang terkait nutrisi pada masa dewasa kelak,
seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, kanker dan osteoporosis.

Sebelum masa remaja, kebutuhan nutrisi anak lelaki dan anak perempuan tidak dibedakan, tetapi
pada masa remaja terjadi perubahan biologik dan fisiologik tubuh yang spesifik sesuai gender
(gender specific) sehingga kebutuhan nutrienpun menjadi berlainan. Sebagai contoh, remaja
perempuan membutuhkan zat besi lebih banyak karena mengalami menstruasi setiap bulan.

Selain perubahan biologik dan fisiologik, remaja juga mengalami perubahan psikologik dan
sosial. Terdapat variasi waktu dan lamanya berlangsung masa transisi dari anak menjadi manusia
dewasa yang dipengaruhi oleh faktor sosio-kultural dan ekonomi. Selain itu, remaja bukanlah
kelompok yang homogen walaupun berada dalam lingkungan sosio-kultural yang sama dengan
variasi lebar dalam hal perkembangan, maturitas dan gaya hidup. Penelitian Blum (1991) pada
remaja 15-18 tahun, didapatkan bahwa remaja lelaki lebih percaya diri, merasa lebih bahagia dan
sehat serta lebih tidak rentan dibandingkan remaja perempuan yang cenderung merasa kurang
puas akan keadaan tubuhnya, kepribadian serta kesehatannya.

B. Kebutuhan nutrisi

Tingginya kebutuhan energi dan nutrien pada remaja dikarenakan perubahan dan pertambahan
berbagai dimensi tubuh (berat badan, tinggi badan), massa tubuh serta komposisi tubuh sebagai
berikut:

Tinggi badan

 Sekitar 15 - 20% tinggi badan dewasa dicapai pada masa remaja.


 Percepatan tumbuh anak lelaki terjadi lebih belakangan serta puncak ypercepatan lebih
tinggi dibanding anak perempuan. Pertumbuhan linear dapat melambat atau terhambat
bila kecukupan makanan / energi sangat kurang atau energy expenditure meningkat misal
pada atlet.

Berat badan

 Sekitar 25 - 50% final berat badan ideal dewasa dicapai pada masa remaja.
 Waktu pencapaian dan jumlah penambahan berat badan sangat dipengaruhi yasupan
makanan / energi dan energy expenditure.

Komposisi tubuh

 Pada masa pra-pubertas proporsi jaringan lemak dan otot maupun massa ytubuh tanpa
lemak (lean body mass) pada anak lelaki dan perempuan sama.
 Anak lelaki yang sedang tumbuh pesat, penambahan jaringan otot lebih ybanyak daripada
jaringan lemak secara proporsional, demikian pula massa tubuh tanpa lemak dibanding
anak perempuan.
 Jumlah jaringan lemak tubuh pada orang dewasa normal adalah 23% pada yperempuan
dan 15% pada lelaki.
 Sekitar 45% tambahan massa tulang terjadi pada masa remaja dan pada yakhir dekade ke-
dua kehidupan 90% massa tulang tercapai.
 Terjadi kegagalan penambahan massa tulang pada perempuan dengan ypubertas
terlambat sehingga kepadatan tulang lebih rendah pada masa dewasa. Nutrisi merupakan
salah satu faktor lingkungan yang turut menentukan awitan pub
 Pemantauan pertumbuhan selama pubertas dapat menggunakan indeks TB/U, BB/TB dan
IMT/U (indeks massa tubuh menurut umur). Rumus IMT = BB/TB.

 Energi

Kebutuhan energi remaja dipengaruhi oleh aktivitas, metabolisme basal dan peningkatan
kebutuhan untuk menunjang percepatan tumbuh-kembang masa remaja. Metabolisme basal
(MB) sangat berhubungan erat dengan jumlah massa tubuh tanpa lemak (lean body mass)
sehingga MB pada lelaki lebih tinggi daripada perempuan yang komposisi tubuhnya
mengandung lemak lebih banyak. Karena usia saat terjadinya percepatan tumbuh sangat
bervariasi, maka perhitungan kebutuhan energi berdasarkan tinggi badan (TB) akan lebih sesuai.

 Protein

Kebutuhan protein pada remaja ditentukan oleh jumlah protein untuk rumatan masa tubuh tanpa
lemak dan jumlah protein yang dibutuhkan untuk peningkatan massa tubuh tanpa lemak selama
percepatan tumbuh. Kebutuhan protein tertinggi pada saat puncak percepatan tinggi terjadi
(perempuan 11-14 tahun, lelaki 15-18 tahun) dan kekurangan asupan protein secara konsisten
pada masa ini dapat berakibat pertumbuhan linear berkurang, keterlambatan maturasi seksual
serta berkurangnya akumulasi massa tubuh tanpa lemak.

 Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber energi utama dalam makanan, selain juga sebagai sumber serat
makanan. Jumlah yang dianjurkan adalah 50% atau lebih dari energi total serta tidak lebih dari
10-25% berasal dari karbohidrat sederhana seperti sukrosa atau fruktosa.

 Lemak

Tubuh manusia memerlukan lemak dan asam lemak esensial untuk pertumbuhan dan
perkembangan normal. Pedoman makanan di berbagai negara termasuk Indonesia (gizi
seimbang), menganjurkan konsumsi lemak tidak lebih dari 30% dari energi total dan tidak lebih
dari 10% berasal dari lemak jenuh.

 Mineral

Kalsium (Ca). Kebutuhan kalsium pada masa remaja merupakan yang tertinggi dalam kurun
waktu kehidupan karena remaja mengalami pertumbuhan skeletal yang dramatis
 Vitamin

Vitamin A. Selain penting untuk fungsi penglihatan, vitamin A juga diperlukan untuk
pertumbuhan, reproduksi dan fungsi imunologik. Kekurangan vitamin A awal ditandai dengan
adanya buta senja. Sumber vitamin A utama : serealia siap saji, susu, wortel, margarin dan keju.

C.Masalah nutrisi pada remaja

Masalah nutrisi utama pada remaja adalah defisiensi mikronutrien, khususnya anemia defisiensi
zat besi, serta masalah malnutrisi, baik gizi kurang dan perawakan pendek maupun gizi lebih
sampai obesitas dengan ko-morbiditasnya yang keduanya seringkali berkaitan dengan perilaku
makan salah dan gaya hidup.

Laporan hasil beberapa penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa kebanyakan remaja
kekurangan vitamin dan mineral dalam makanannya antara lain folat, vitamin A dan E, Fe, Zn,
Mg, kalsium dan serat. Hal ini lebih nyata pada perempuan dibanding lelaki, tetapi sebaliknya
tentang asupan makanan yang berlebih (lemak total, lemak jenuh, kolesterol, garam dan gula)
terjadi lebih banyak pada lelaki daripada perempuan.

Isu masalah nutrisi pada remaja

 Defisiensi besi, anemia defisiensi besi dan defisiensi mikronutrien lain.


Anemia merupakan masalah nutrisi utama pada remaja dan umumnya pola makan salah
sebagai penyebabnya di samping infeksi dan menstruasi. Prevalensi anemia pada remaja
cukup tinggi. Sukarjo dkk di Jawa Timur (2001) mendapatkan prevalensi sebesar 25.8%
pada remaja perempuan dan 12.1% pada remaja lelaki usia 12-15 tahunGizi kurang dan
perawakan pendek
 Gizi kurang dan perawakan pendek
 Obesitas
 Prilaku dan pola makan
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Masalah kekurangan dan kelebihan nutrisi pada berbagai tingkat usia merupakan masalah
penting, karna selain mempunyai resiko penyakit-penyakit tentu juga dapat mempengaruhi
produktivitas . oleh karna itu,pemantauan keadaan tersebut perlu dilakukan secara
kesinambungan . salah satu cara adalah dengan mempertahan kan gizi yang normal dan
olahraga secara teratur.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/nutrisi-pada-remaja

https://id.scribd.com/document/111627090/Kebutuhan-Nutrisi-Pada-Berbagai-Tingkat-Usia

http://itayah21.blogspot.com/2014/11/kebutuhan-nutrisi-untuk-anak-pra-sekolah.html?m=1

Http://eprints.poltekkesjogja.ac.id

Anda mungkin juga menyukai