Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH KEPERAWATAN MTERNITAS

METODE KELUARGA BERENCANA (KB)

Dosen Pengajar :

Disusun Oleh : Kelompok 2

Anandya Surya 2014401001 Meraley Diana 2014401026

Anggi Diah Putri P.S. 2014401002 Merti Adelia 2014401027

Assyfa Linara Jauhari 2014401006 Riska Intan Armelia 2014401030

Ayu Dwi Prihartini 2014401007 Sri Whyuni Iman 2014401033

Dhea Rosalinda 2014401010 Yeni Purwaningsih 2014401035

Dina Rahmawati 2014401011 Nova Safitri 2014401037

Elgalenia Martha S 2014401012 Annisa Gustiana 2014401040

Faqih Ali Akbar F 2014401015 Annisa Rizqiani H 2014401042

Hanif Andalas Saputra 2014401017 Azzahra Nur Safitri 2014401044

Herlis Antika 2014401018 BagasTufiqurrahman 2014401046

Laras Dwi Jayanti 2014401022 Delia Faramita 2014401049

M. Egy Refkiawan 2014401024 Deni Maksum Arya 2014401050

1
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNG KARANG

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN TANJUNG KARANG

TAHUN 2021/202

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mahasiswa tentunya sudah tidak asing lagi dengan istilah keluarga berencana, bukan?
Indonesia telah mencanangkan program keluarga berencana sejak tahun 1970 an, dan saat ini
masyarakat sudah banyak menggunakannya dengan kesadaran sendiri tanpa anjuran dari
tenaga kesehatan.
Paradigma baru program Keluarga Berencana Nasional telah diubah visinya dari
mewujudkan norma keluarga kecil bahagia sejahtera (NKKBS) menjadi visi untuk
mewujudkan” keluarga berkualitas tahun 2015”. Keluarga yang berkualitas adalah yang
sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan,
bertanggung jawab, harmonis dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (Saefuddin,
2003).
Berdasarkan visi dan misi tersebut, program keluarga berencana nasional mempunyai
kontribusi penting dalam upaya meningkatkan kualitas penduduk. Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah mewujudkan keberhasilannya selain berhasil
menurunkan angka kelahiran dan pertumbuhan penduduk, juga terpenting adalah
keberhasilan mengubah sikap mental dasar perilaku masyarakat dalam upaya membangun
keluarga berkualitas.
Pelayanan Keluarga Berencana yang merupakan salah satu dari paket Pelayanan
Kesehatan Reproduksi Esensial perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena dengan
mutu pelayanan Keluarga Berencana berkualitas diharapkan akan dapat meningkatkan
tingkat kesehatan dan kesejahteraan. Dengan telah berubahnya paradigma dalam pengelolaan
masalah kependudukan dan pembangunan dengan pendekatan pengendalian populasi dan
penurunan fertilitas menjadi pendekatan yang berfokus pada kesehatan reproduksi serta hak
reproduksi. Maka pelayanan Keluarga Berencana harus menjadi lebih berkualitas serta
memperhatikan hak-hak dari klien/ masyarakat dalam memilih metode kontrasepsi yang
diinginkan (Prof. dr. Abdul Bari Saifuddin, 2003).
Masalah kependudukan yang tengah dihadapi Indonesia adalah angka kematian ibu
hamil dan melahirkan yang masih tinggi yaitu 425 per 10.000 kelahiran hidup. Angka ini
merupakan angka tertinggi di negara Asia Tenggara bila dibanding dengan Filipina yang
hanya 20 per
100.000 kelahiran hidup. Penyebab kematian para ibu itu sebagian besar akibat
perdarahan infeksi dan keracunan kehamilan dalam masa reproduksi. Salah satu upaya
3
prepentif penurunan angka kematian ibu adalah dengan pemakaian kontrasepsi secara
rasional. Karena memakai kontrasepsi apapun hasilnya lebih aman dari pada tidak memakai
kontrasepsi.
Pelayanan kontrasepsi merupakan kompetensi yang harus mahasiswa kuasai sebagai
bidan yang merupakan profesi yang berada di lini depan untuk menurunkan angka kematian
ibu

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Metode Kb Sederhana Tanpa Alat/ Kb Alamiah


Metode Kontrasepsi Sederhana Adalah Suatu Cara Yang Dapat Dilakukan Sendiri Oleh
Pasangan Usia Subur, Tanpa Pemeriksaan Medis Terlebih Dahulu.

1. Mal (Metode Amenore Laktasi)

Pengertian
Metode amenorhe laktasi (MAL) adalah kontrasepsi yang mengandakan pemberian Air Susu
Ibu (ASI) secara eksklusif, artinya hanya diberikan ASI tanpa tambahan makanan atau
minuman apapun lainnya.
MAL dapat dipakai sebagai kontrasepsi bila:
 Menyusui secara penuh (full breast feeding); lebih efektif bila pemberian lebih dari
8x sehari
 Belum haid
 Umur bayi kurang dari 6 bulan
 Efektifitasnya sampai 6 bulan dan harus dilanjutkan dengan pemakaian alat
kontrasepsi lainnya.

Cara Kerja MAL

Cara kerja Metode Amenorea Laktasi (MAL) adalah menunda atau menekan terjadinya ovulasi. Pada
saat laktasi/menyusui, hormon yang berperan adalah prolaktin dan oksitosin. yang menyusui
eksklusif, konsentrasi prolaktin tetap tinggi karena isapan bayi yang merangsang hipofisis anterior
memproduksi prolaktin sehingga prolaktin meningkat menekan konsentrasi LH sehingga
menghambat ovulasi.

Keuntungan dan Keterbatasan

1.) Keuntungan kontrasepsi

2.) Efektivitas tinggi (keberhasilan 98% pada enam bulan pascapersalinan)

3.) Segera efektif

4.) Tidak megganggu senggama


5.) Tidak ada efek samping secara sistemik 6.) Tidak perlu pengawasan medis

7.) Tidak perlu obat atau alat

8.) Tanpa biaya

Keterbatasan

1.) Mungkin sulit dilaksanakan karena kondisi sosial seperti kurangnya pengetahuan ibu tentang
manfaat ASI, adanya anggapan keliru bahwa pemberian ASI akan berpengaruh pada bentuk payudara,
ASI yang digantikan dengan susu formula dengan alasan kesibukan bekerja atau tidak diberi
kesempatan untuk menyusui di tempat mereka bekerja dan gencarnya promosi susu formula membuat
banyak ibu gagal menyusui

2.) Efektivitas tertinggi hanya sampai kembalinya haid atau sampai dengan 6 bulan.

3.) Tidak melindungi terhadap IMS termasuk virus hepatitis B/HBV dan HIV/AIDS.

2. METODE KALENDER

Metode kalender disebut juga Knaus-Ogino yang digunakan sejak tahun 1930.
Metode ini digunakan untuk perhitungan hari untuk mengira-ira kapan terjadinya
masa subur. Waktu ovulasi dari data haid dicatat 6-12 bulan terakhir. Menurut Ogino:
ovulasi terjadi pada hari ke 15 sebelum haid berikutnya, namun dapat pula terjadi 12-
16 hari haid berikutnya. Sedangkan menurut Knaus: Ovulasi selalu terjadi pada hari
ke 15 sebelum haid berikutnya. Efektivitasnya: Akan lebih efektif jika di barengi
dengan pengukuran suhu basal tubuh. Angka kegagalannya 20 dari 100 wanita hamil
per tahun.

 Cara Kerja
Masa subur disebut fase ovulasi mulai dari 2 hari sebelum ovulasi dan berakhir 1
hari setelah ovulasi. Ovulasi terjadi pada saat 14 hari atau ±2 hari sebelum hari
pertama haid. Cara ini akan lebih tinggi efektivitasnya jika dibarengi dengan
pengukuran suhu basal. Menjelang ovulasi suhu badan turun, tapi pada saat ovulasi,
suhu badan meningkat namun akan relatif menetap sampai terjadinya menstruasi.
Tetapi pada saat menstruasi suhu basal badan akan turun. Dan pantang berkala bisa
dilihat dari lendir serviks yang keluar dari vagina.

 Keuntungan Dan Kerugian


Keuntungan Kontrasepsi
 Dapat digunakan untuk menghindari atau mencapai kehamilan
 Tidak ada risiko kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi
 Tidak ada efek samping sistemik
 Murah atau tanpa biaya
 Dalam kendali wanita
 Meningkatkan keterlibatan suami dalam keluarga berencana
 Menambah pengetahuan tentang sistem reproduksi oleh suami dan istri
 Memungkinkan mengeratkan relasi/hubungan melalui peningkatan komunikasi
antara suami istri/pasangan
 Alami, tidak menyebabkan efek samping
 Tidak memerlukan perangkat/prosedur khusus
 Murah

Kerugian:
 Stres, penyakit dan perjalanan dapat mempengaruhi siklus mentruasi
 Membutuhkan catatan siklus selama 6-12 bulan sebelum digunakan
 Efektifitasnya rendah
 Harus terus memantau panjang siklus menstruasi
 Tidak melindungi dari PMS

3. METODE LENDIR SERVIKS/METODE OVULASI BILLINGS (MOB)


Metode lendir serviks atau lebih dikenal dengan Metode Ovulasi Billings/ MOB adalah
suatu metode manajemen kesuburan. Metode ini membantu para wanita untuk mengenali
sinyal alami tubuh kesuburan - lendir serviks. Sistem reproduksi wanita sangat
kompleks, namun kontrasepsi ini bisa sangat sederhana, membantu wanita
mengidentifikasi waktu subur dan tidak subur dalam siklusnya. Metode Ovulasi Billings
ditemukan oleh Dr. John J. Billings dan istrinya Dr. Evelyn L. Billings dari Melbourne,
Australia. Metode Ovulasi Billings telah diperkenalkan kepada publik sejak tahun 1966
dan terus dikembangkan melalui kerjasama dengan ahli - ahli medis di luar Australia
(Amerika, Swedia dan India) sehingga metode ini semakin dapat digunakan.

 Cara Kerja MOB (Metode Ovulasi Billings)


Dasarnya ialah perubahan kualitatif dan kuantitatif yang siklis dari lendir cervix
karena pengaruh hormon ovarium.
Perubahan ini dapat terbagi dalam 5 fase:
Masa “kering” segera setelah menstruasi, karena kadar estrogen
Fase 1
yang rendah, kurang merangsang sekresi
Pada masa pre-ovulasi dini kadar estrogen mulai naik dan
Fase 2
akibatnya ialah sekresi lendir yang keruh dan liat
Hari-hari “basah” beberapa waktu sebelum dan sesudah ovulasi.
Fase 3 Pada masa ini kadar estrogen mencapai puncak, maka lendir
berubah menjadi jernih, licin, sifatnya seperti putih telur
Masa post ovulasi dimana kadar progesteron naik, sehingga lendir
Fase 4
berkurang sekali dan menjadi keruh dan liat
Masa pre-menstruasi dimana lendir kadang-kadang menjadi jernih
Fase 5
lagi dan sangat cair. Fase ini tidak selalu terjadi.

 Keuntungan Dan Kerugian Mob


Keuntungan MOB :
 Dalam kendali wanita
 Memberi izin kepada pasangan untuk menyentuh tubuhnya
 Meningkatkan kesadaran terhadap perubahan tubuh
 Memperkirakan lendir yang subur sehingga memungkinkan kehamilan
 Mencegah kehamilan
 Dapat diterapkan pada semua tahap reproduksi (menstruasi teratur,
tidak teratur, mendekati masa menopause, dan sebagainnya)
Kerugian MOB

 Butuh komitmen
 Perlu ada pelatihan sebagai persyaratan untuk menggunakan MOB secara
benar
 Dibutuhkan pelatih/spesialis KBA yang mampu membantu ibu
mengenali masa suburnya, memotivasi pasangan untuk menaati
aturan jika ingin menghindari kehamilan
 Dapat membutuhkan waku 2-3 sikus untuk mempelajari metode
 Infeksi vagina menyulitkan identifikasi lendir yang subur
 Beberapa obat yang digunakan seperti obat flu dan sebagainya dapat
menghambat lendir serviks
 Melibatkan sentuhan pada tubuh yang tidak disukai beberapa wanita
 Membutuhkan pantang

4. METODE SUHU BASAL


Seperti kita ketahui bahwa pada saat ovulasi, suhu tubuh kita akan naik
karena adanya hormon progesteron. Begitu pula dengan metode ini.
Dasarnya ialah naiknya suhu basal pada waktu ovulasi karena kadar
progesteron naik. Kenaikan suhu ini 0,3- 0,5 C.
Suhu basal harus diukur dengan thermometer yang khusus dan dicatat
pada grafik tertentu, karena yang paling penting ialah perubahan suhu dan
bukan nilai absolutnya, maka pengukuran harus dilakukan setiap hari ialah
pada pagi hari sebelum bangun dari tempat tidur, sebelum makan atau
minum, diukur dengan menggunakan termometer yang sama, dan
ditempat yang sama (anus, mulut, vagina).

a. Efektifitas:
Metode ini memiliki tingkat keamanan yang tinggi jika suhu diukur
secara rutin dan senggama sebelum ovulasi dilakukan dengan
menggunakan kontrasepsi lain. Angka kegagalan 0,3-6,6 kehamilan pada
100 wanita per tahun.

b. Cara Kerja
Metode suhu basal tubuh mendeteksi kapan ovulasi terjadi. Keadaan
ini terjadi karena progesteron, yang dihasilkan oleh korpus luteum,
menyebabkan peningkatan suhu basal tubuh. Sebelum perubahan suhu
basal tubuh dipertimbangkan sebagai masa ovulasi, suhu tubuh harus
sedikitnya 0,4 F di atas enam kali perubahan suhu sebelumnya yang
diukur. Peningkatan suhu tubuh yang terjadi seiring ovulasi dapat terjadi
secara tiba-tiba (1-2 hari), dapat terjadi sebagai peningkatan yang lambat
selama beberapa hari, dapat terjadi dalam pola bertingkat dengan suhu
meningkat secara lambat (0,2 F) setiap dua sampai tiga hari atau berpola
zig zag.
Pantangan senggama mulai dari awal siklus haid sampai sore hari
ketiga berturut- turut setelah suhu berada di atas garis pelindung (cover
line). Masa pantang pada aturan perubahan suhu lebih panjang dari
pemakaian MOB.
Jika salah satu dari tiga suhu berada di bawah garis pelindung
selama perhitungan tiga hari, ini mungkin tmahasiswa bahwa ovulasi
belum terjadi. Untuk menghindari kehamilan tunggu sampai tiga hari
berturut-turut suhu tercatat di atas garis pelindung sebelum memulai
senggama. Ketika mulai masa tak subur, tidak perlu untuk mencatat
suhu basal ibu. Ibu dapat berhenti mencatat sampai haid berikut mulai
dan ersenggama sampai hari pertama haid berikutnya.

Masa aman pre-ovulasi ditentukan dengan metoda kalender atau


dengan mengurangi 6 hari dari kenaikan suhu yang yang paling dini
yang telah tercatat selama 6 bulan. Masa aman post oulasi ialah 3 hari
setelah kenaikan suhu basal. Metoda suhu basal ini tidak dapat
dipergunakan pada remaja dan dalam klimakterium karena siklus yang
ovulatoir diselingi dengan siklus anovulatoir.

c. Keuntungan Dan Kerugian


Keuntungan
 Meningkatkan pengentahuan dan kesadaran pasangan tentang masa subur.
 Membantu wanita yang siklus menstruasi tidak teratur untuk
mendeteksi masa suburnya.
 Berada dalam kendali wanita
 Dapat digunakan mencegah atau
meningkatkan kehamilan Kerugian
 Membutuhkan motivasi dari pasangan
 Memerlukan konseling dengan ahli KBA
 Suhu tubuh basal dapat dipengaruhi oleh penyakit, gangguan
tidur, merokok, alkohol, stress, narkoba, obat-obatan
 Tidak mendeteksi permulaan masa subur, sehingga sulit untuk
mencapai kehamilan
 Membutuhkan masa pantang yang lama
 Apabila suhu tubuh tidak diukur pasa sekitar waktu yang sama setiap hari ini
akan
 menyebabkan ketidakakuratan suhu basal
 Harus tidur 5-6 jam

5. SENGGAMA TERPUTUS atau COITUS INTERUPTUS

Metode ini merupakan metode tertua di dunia karena telah tertulis pada kitab tua
dan diajarkan pada masyarakat. Koitus interuptus merupakan cara utama dalam
penurunan angka kelahiran di Prancis pada abad ke 17 dan 18.

Senggama terputus adalah metode keluarga berencana tradisional dimana pria


mengeluarkan alat kelaminnya (penis) dari vagina sebelum atau menjelang pria
mencapai ejakulasi. Efektivitas cara ini umunya dianggap kurang berhasil,
walaupun penyelidikan yang dilakukan di Amerika dan Inggris membuktikan
bahwa angka kehamilan dengan cara ini hanya sedikit lebih tinggi dibandingkan
dengan cara yang mempergunakan kontrasepsi mekanis atau kimiawi. Kegagalan
hamil sekitar 30-35%.

b. Cara Penggunaan
 Meningkatkan kerja sama dan membangun saling pengertian sebelum
melakukan hubungan seksual dan pasangan harus mendiskusikan dan
menyepakati penggunaan metode senggama terputus.
 Sebelum berhubungan pria terlebih dahulu mengosongkan kandung
kemih dan membersihkan ujung penis untuk menghilangkan sperma dari
ejakulasi sebelumnya.
 Apabila merasa akan ejakulasi, pria segera mengeluarkan penisnya dari vagina.
 Pastikan pria tidak terlambat melaksanakannya.
 Tidak dianjurkan senggama pada masa subur.

c. Keuntungan Dan Kerugian


Keuntungan
 Tidak memerlukan biaya
 Tidak menggunakan zat kimiawi
 Dapat digunakan setiap waktu
 Tidak efek samping
 Efektif bila dilaksanakan dgn benar
 Tidak mengganggu produksi ASI
 Diterima oleh agama tertentu
 Dalam kendali pasangan

Kerugian
Angka kegagalan cukup tinggi:

 16-23 kehamilan per 100 wanita per tahun


 Faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan yang tinggi adalah:
 Adanya cairan praejakulasi (yang sebelumnya sudah tersimpan dalam
kelenjar prostat, urethra, kelenjar cowper) yang keluar setiap saat dan
setiap tetes dapat mengandung berjuta-juta spermatozoa.
 Kurangnya kontrol diri pria yang pada metode ini justru sangat penting
 Kenikmatan seksual berkurang
 Efektifitas rendah
 Tidak melindungi terhadap HIV dan PMS

B. METODE KONTRASEPSI SEDERHANA DENGAN ALAT

1. KONDOM
Kondom tidak hanya mencegah kehamilan, tetapi juga mencegah
Infeksi Menular Seksual termasuk HIV/AIDS. Kondom akan efektif bila
dipakai dengan baik dan benar. Dapat dipakai dengan kontrasepsi lain
untuk mencegah IMS.
Kondom merupakan selubung/ sarung karet yang dapat terbuat dari
berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastik (vinil) atau bahan
alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis saat hubungan
seksual. Kondom terbuat dari karet sintetis yang tipis, berbentuk silinder,
dengan muaranya berpinggir tebal, yang bila digulung berbentuk rata
atau mempunyai bentuk seperti puting susu. Berbagai bahan telah
ditambahkan pada kondom baik untuk meningkatkan efeksivitasnya
(misalnya penambahan spermisida) maupun sebagai aksesoris aktivitas
seksual. Stmahasiswar kondom dilihat dari ketebalan, pada umumnya
stmahasiswar ketebalan adalah 0.02 mm. Tipe kondom bermacam-
macam antara lain: kondom biasa, kondom berkontur (bergerigi),
kondom beraroma dan kondom tidak beraroma. Kondom untuk pria
sudah cukup dikenal namun untuk kondom wanita walaupun sudah ada,
belum populer dengan alasan ketidaknyamanan (berisik).

a. Cara Kerja
Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur
dengan cara mengemas sperma di ujung selubung karet yang
dipasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah ke
dalam saluran reproduksi perempuan. Mencegah penularan
mikroorganisme (IMS termasuk HBV dan HIV/AIDS) dari satu
pasangan kepada pasangan yang lain (khusus kondom yang terbuat
dari lateks dan vinil).

b. Efektifitas
Kondom cukup efektif bila dipakai secara benar pada setiap kali
berhubungan seksual. Pada beberapa pasangan, pemakaian kondom
tidak efektif karena tidak dipakai secara konsisten. Secara ilmiah
didapatkan hanya sedikit angka kegagalan kondom yaitu 2-12
kehamilan per 100 perempuan per tahun.
c. Kelebihan
 Tidak ada efek sistemik
 Murah dan dapat dibeli secara umum
 Tidak perlu resep dokter/pemeriksaan kesehatan khusus
 Metode kontrasepsi sementara bila metode kontrasepsi lain ditunda
 Dalam kendali pasangan
 Tidak mengganggu produksi ASI
 Sebagai perlindungan terhadap IMS dan HIV
 Kondom wanita lebih kuat dari kondom pria yang terbuat dari
lateks dengan resiko robek
 lebih kecil, dapat dipasang beberapa jam sebelum hubungan
intim serta dapat dibiarkan beberapa waktu setelah ejakulasi
 Efektif bila digunakan dengan benar

d. Kekurangan
 Dianggap merepotkan
 Dianggap menghambat kenikmatan selama koitus karena
kehilangan sensitifitas.
 Dan pada kondom wanita dapat menimbulkan suara gemerisik
saat melakukan hubungan intim
 Kadang-kadang dapat terdorong seluruhnya masuk kedalam vagina
 Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual

2. Diafraghma

Diagfragma adalah karet lateks berbentuk kubah yang di insersi


kedalam vagina sampai menutupi serviks sehingga berfungsi mencegah
sperma bertemu dengan ovum.
Ada tiga tipe/jenis diagfragma yaitu:
1. Diagfragma berpegas datar (cocok untuk wanita yang posisi
serviksnya kedepan atau tengah)
2. Diagfragma berpegas gelum (dianjurkan untuk wanita yang simfisis
pubisnya dangkal)
3. Diagfragma berpegas melengkung (untuk wanita yang posisi
serviksnya dibelakang) Ukuran yang tersedia adalah 55-95 mm
(ukuran meningkat setiap 5 mm).

a. Efektivitas
Pada pemakaian yang seksama dan konsisten, diafragma 92-
96% efektif jika digunakan bersama spermisida untuk mencegah
kehamilan pada tahun pertama. Pada pemakaian yang lazim, yaitu
pada saat wanita tidak memakai metode ini dengan seksama,
efektifitasnya 82-90% jika digunakan bersama spermisida untuk
mencegah kehamilan pada tahun pertama (Bounds, 1994). Angka
kegagalan diafragma bergantung pada seberapa efektif wanita
memakainya. Faktor lain yang mempengaruhi angka kegagalan semua
metode adalah usia wanita dan seberapa sering ia melakukan koitus.
Sebagai contoh, apabila seorang wanita berusia 40 tahun dan
memakai diafragma sebagai kontrasepsi, ia kurang subur dibanding
wanita usia 25 tahun, sehingga diafragma adalah alat kontrasepsi yang
lebih efektif baginya.
b. Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan
 Dalam kendali wanita
 Melindungi dari penyakit menular seksual apabila
digunakan dengan spermasida dan resiko kanker serviks
 Tidak ada efek sistemik
 Tidak mengganggu produksi ASI

Kekurangan
 Membutuhkan motivasi
 Harus digunakan secara seksama dan konsisten agar efektifitasnya
optimal
 Dapat meningkatkan resiko sistitis, iritasi vagina, dan ISK
 Membutuhkan pemeriksaan pelviks oleh petugas kesehatan
terlatih untuk memastikan ketepatan pemasangan dan ukuran
diagfragma
 Pada 6 jam pascahubungan alat masih harus berada di posisinya.

3. Spermicide
Spermisida adalah bahan kimia (biasanya non oksinol –9) digunakan untuk
menonaktifkan atau membunuh sperma. Dikemas dalam bentuk :
 Aerosol (busa)
 Tablet vaginal, suppositoria, atau dissolvable film
 Krim
 Jelly

a. Cara kerja
Menyebabkan sel membran sperma terpecah, memperlambat
pergerakkan sperma, dan menurunkan kemampuan pembuahan sel telur.
Pilihan :
 Busa (aerosol) efektif segera setelah insersi
 Busa spermisida dianjurkan apabila digunakan hanya sebagai metode
kontrasepsi
 Tablet vagina, suppositoria, dan film sudah diaktifkan ke dalam
vagina 10-15 menit sebelum hubungan seksual dilakukan.
 Jenis spermisida jelly biasanya hanya digunakan dengan diafragma

b. Efektivitas

Spermisida efektif 80% hingga 94% pada penggunaan yang sempurna dan
efektif 99,9% jika digunakan sekaligus dengan penggunaan metode kondom

c. Manfaat Kontrasepsi
 Efektif seketika (busa dan krim) Tidak mengganggu produksi ASI
 Bisa digunakan sebagai pendukung metode lain
 Tidak mengganggu kesehatan klien
 Tidak mempunyai pengaruh sistemik

d. Keterbatasan
 Efektivitas kurang (18-29 kehamilan per 100 perempuan per tahun pertama)
 Efektivitas sebagai kontrasepsi bergantung pada kepatuhan
mengikuti caea penggunaan
 Ketergantungan pengguna dari motivasi berkelanjutan dengan
memakai setiap melakukan hubungan seksual
 Pengguna harus menunggu 10-15 menit setelah aplikasi sebelum
melakukan hubungan seksual (tablet busa vagina, suppositoria, dan
film)
 Efektivitas aplikasi hanya 1-2 jam

a. METODE KB HORMONAL
1. METODE KB HORMONAL KOMBINASI
A. KONTRASEPSI SUNTIK KOMBINASI
Kontrasepsi suntik adalah alat kontasepsi yang disuntikan ke dalam tubuh
dalam jangka waktu tertentu, kemudian masuk ke dalam pembuluh darah
diserap sedikit demi sedikit oleh tubuh yang berguna untuk mencegah
timbulnya kehamilan berupa hormon progesterone dan estrogen atau
hormon progesteron saja pada wanita usia subur
a. Mekanisme Kerja Kontrasepsi Suntik Kombinasi
1.) Primer (mencegah ovulasi).
Penggunaan kontrasepsi suntik mempengaruhi hipotalamus dan
hipofisis yaitu menurunkan kadar FSH dan LH sehingga
perkembangan dan kematangan folikel de Graaf tidak terjadi.
2.) Sekunder.
 Lendir servik menjadi kental dan sedikit, sehingga
sulit ditembus spermatozoa.
 Membuat endometrium menjadi kurang baik untuk implantasi
dari ovum yang telah dibasahi.
 Menghambat transport ovum dalam tuba falopii.

b. Jenis Suntikan Kombinasi


Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg depo medroksiprogesterone
asetat dan 5 mg estradiol sipionat yang diberikan injeksi IM
(intramuskuler) sebulan sekali dan 50 mg Noretindron enantat dan 5
mg estradiol valerat yangn diberikan injeksi IM sebulan sekali.

c. Efektifitas Suntik Kombinasi.


Sangat efektif (0,1- 0,4 kehamilan per 100 perempuan) selama tahun
pertama penggunaan.

d. Keuntungan Kontrasepsi dan Non Kontrasepsi Keuntungan


kontrasepsi.
 Resiko terhadap kesehatan kecil.
 Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri.
 Tidak diperluka pemeriksaan dalam.
 Jangka panjang.
 Efek samping sangat keci.
 Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.
 Mengurangi jumlah pendarahan.
 Mengurangi nyeri saat haid.
 Mencegah anemia.
 Khasiat pencegahan terhadap kanker ovarium dan kanker miomotrium.
 Mengurangi penyakit payudara jinak dan kista ovarium.
 Mencegah kehamilan ektopik.
 Melindungi klien darijenis-jenis tertentu.

Kerugian
 Terjadi perubahan pola haid, seperti tidak teratur, pendarahan
bercak/ spooting, pendarahan sela sampai sepuluh hari.
 Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan dan keluhan seperti ini
akan hilang setelah suntikan kedua atau ketiga.

 Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan.


 Efektifitasnya berrkurang bila digunakan bersamaan dengan obat-
obatan epilepsy (fenitoin dan barbiturat) obat tuberculosis
(ripampisin).
 Dapat terjadi perubahan berat badan.
 Dapat terjadi efek samping yang serius seperti serangan jantung,
stroke, bekuan darah pada paru atau otak dan kemungkinan
timbulnya tumor hati.
 Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular
seksual, hepatitis B virus, atau infeksi virus HIV.

2. PIL KOMBINASI
a. Profil
 Efektif dan reversible
 Harus diminum setiap hari
 Pada bulan pertama pemakaian efek samping berupa mual dan
perdarahan bercak yang tidak berbahaya dan akan segera hilang
 Efek samping serius sangat jarang terjadi
 Dapat dipakai oleh semua perempuan
 Dapat diminum setiap saat asal dipastikan ibu tidak hamil
 Tidak dianjurkan pada ibu menyusui

b. Jenis Pil Kombinasi

Monofasik Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet


mengandung hormon aktif
estrogen/progestin (E/P) dalam dosis yang
sama, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.

Bifasik Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet


mengandung hormon aktif
estrogen/progestin (E/P) dengan dua dosis
yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon
aktif.
Trifasik Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet
mengandung hormon aktif
estrogen/progestin (EIP) dengan tiga dosis
yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon
Aktif
c. Cara Kerja
 Menekan ovulasi
 Mencegah implantasi
 Lender serviks mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma
 Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur dengan
sendirinya akan terganggu juga
c. Keuntungan Penggunaan Pil Kombinasi
 Memiliki efektivitas yang tinggi (hampir menyerupai efektivitas
tubektomi), bila digunakan setiap hari
 Risiko terhadap kesehatan sangat kecil
 Tidak mengganggu hubungan seksual.
 Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang (mencegah
anemia),
 Tidak terjadi nyeri haid.
 Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin
menggunakannya
 Untuk mencegah kehamilan.
 Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopause.
 Mudah dihentikan setiap saat.
 Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan.
 Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat.
 Membantu mencegah kehamilan ektopik, kanker ovarium, kanker
endometrium, kista ovarium, penyakit radang panggul, akne dan lain-
lain
d. Kerugian Pil Kombinasi
 Mahal dan membosankan karena harus menggunakannya setiap hari.
 Mual, terutama pada 3 bulan pertama
 Perdarahan bercak atau perdarahan sela, terutama 3 bulan pertama.
 Pusing.
 Nyeri payudara.
 Berat badan naik sedikit, tetapi pada perempuan tertentu kenaikan berat
badan justru memiliki dampak positif Berhenti haid (amenorea), jarang
pada pil kombinasi.
 Tidak boleh diberikan pada ibu menyusui (mengurangi ASI)
 Pada sebagian kecil perempuan dapat menimbulkan depresi, dan
perubahan suasana hati, sehingga keinginan untuk melakukan hubungan
seks berkurang.
 Dapat meningkatkan tekanan darah dan retensi cairan, sehingga
resiko stroke, dan gangguan pembekuan darah pada vena dalam sedikit
meningkat.
 Tidak mencegah IMS (Infeksi Menular Seksual), HBV, HIV/AIDS

2. METODE KONTRASEPSI PROGESTIN

1) SUNTIK PROGESTIN

Kontrasepsi suntikan progestin adalah metode kontrasepsi berupa cairan, yang


hanya berisi hormon progesteron disuntikkan ke dalam tubuh wanita secara
berkala setiap 3 bulan.
a. Klasifikasi

Secara umum Tersedia 2 jenis kontrasepsi suntikan yang hanya mengandung


progestin, yaitu:

1. Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA), mengandung 150mg DMPA yang diberikan
tiap 3 bulan dengan cara disuntik Intro Muskuler (di daerah bokong). Depo provera atau
depo metroxy progesterone asetat adalah satu sintesa progestin yang mempunyai efek
seperti progesterone asli dari tubuh wanita.

2. Depo Nonsterat Enantat (Depo Noristerat) yang mengandung 200mg Noretisteron


enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik intra muskuler.

b. Cara Kerja

Secara umum kerja dari KB suntik adalah:

1. Mencegah ovulasi, kadar progestin tinggi sehingga menghambat lonjakan luteinizing


hormone (LH) secara efektif sehingga tidak terjadi ovulasi. Kadar follicle-stimulating
hormone (FSH) dan LH menurun dan tidak terjadi lonjakan LH (LH Surge).
Menghambat perkembangan folikel dan mencegah ovulasi. Progestogen menurunkan
frekuensi pelepasan (FSH) dan (LH) .

2. Lendir serviks menjadi kental dan sedikit, mengalami penebalan mukus serviks
yang mengganggu penetrasi sperma. Perubahan - perubahan siklus yang
normal pada lendir serviks. Secret dari serviks tetap dalam keadaan di bawah
pengaruh progesteron hingga menyulitkan penetrasi spermatozoa.
c. Efektivitas

1. Efektif bagi wanita yang tidak mempunyai masalah penyakit metabolik seperti diabetes,
hipertensi, trombosis atau gangguan pembekuan darah serta riwayat stroke. Tidak cocok
buat wanita perokok. Karena rokok dapat menyebabkan peyumbatan pembuluh darah.

2. Kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektivitas yang tinggi, dengan 0,3 kehamilan per
100 perempuan tiap tahun. Asal penyuntikan dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang
telah ditentukan.

Keuntungan

 Sangat efektif, karena mudah digunakan tidak memerlukan aksi sehari hari

 Tidak memiliki pengaruh terhadap jumlah ASI.

 Efek samping sangat kecil yaitu tidak mempunyai efek yang serius terhadap kesehatan.

 Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri

 Penggunaan jangka panjang

 Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit


jantung dan gangguan pembekuan darah

Kekurangan/Efek Samping

1. Gangguan haid

2. Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan (harus kembali untuk
jadwal suntikan berikutnya)

3. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu, harus menunggu sampai masa efektifnya habis (3
bulan)

4. Berat badan bertambah

2) KONTRASEPSI ORAL TIPE MINIPIL


a. Profil
1. Hanya berisi derivat progestin
2. Dosis rendah
3. Tidak menurunkan produksi ASI
4. Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat

b. Jenis Mini Pil


1. Kemasan dengan isi 35 pil: 300µg levonorgestrel atau 350 µg noretindron
2. Kemasan dengan isi 28 pil: 75 µg norgestrel

c. Efektivitas Mini pil


Sangat efektif (98,5%), penggunaannya jangan sampai lupa dan jangan
sampai terjadi gangguan gastrointestinal (muntah, diare) karena
kemungkinan dapat terjadi kehamilan sangat besar. Penggunaan obat
mukolitik asetilsistein bersama dengan minipil karena dapat
meningkatkan penetrasi sperma sehingga kemampuan pil dapat
terganggu. Agar didapatkan keefektifan yang tinggi, maka:
1. Jangan sampai lupa minum pil
2. Pil diminum pada jam yang sama
3. Senggama sebaiknya dilakukan 3-20 jam setelah penggunaan pil

d. Cara Kerja
Menekan sekresi gonadotropin dan sintesis steroid seks di ovarium
tetapi tidak begitu kuat
1. Terjadinya transformasi lebih awal pada endometrium sehingga
implantasi lebih sulit
2. Mengentalkan lendir serviks sehingga menghambat penetrasi sperma
3. Mengubah motilitas tuba sehingga transportasi sperma terganggu.

e. Keuntungan Kontrasepsi
1. Sangat efektif bila digunakan secara benar
2. Tidak mengganggu hubungan seksual
3. Tidak mempengaruhi ASI
4. Kesuburan cepat kembali

f. Keterbatasan
1. Gangguan haid
2. Peningkatan/ penurunan berat badan
3. Harus digunakan setiap hari pada waktu yang sama
4. Bila lupa 1 pil, kegagalan menjadi lebih besar
5. Payudara menjadi tegang, mual, pusing, dermatitis atau jerawat
6. Efektifitas menurun apabila sedang pengobatan TBC atau epilepsy
7. Tidak melindungi dari IMS atau HIV/AIDS

3) Alat Kontrasepsi AKBK ( Alat Kontrasepsi Bawah Kulit )

Implant ( AKBK ) merupakan alat kontrasepsi jangka panjang yang bisa digunakan
untuk jangka waktu 5 tahun. Norplant dipasang dibawah kulit, diatas danging pada
lengan atas wanita. Alat tersebut terdiri dari 6/2 kapsul lentur seukur korek api yang
terbuat dari bahan karet silastik. Masing masing kapsul mengandung progestin
levonogestrel sintesis yang juga terkandung dalam beberapa pil KB. Hormon ini
lepas secara perlahan-lahan melalui dinding kapsul sampai kapsul terlepas dari
lengan pemakai. Kapsul-kapsul ini bisa terasa dan kadang kala terlihat seperti
benjolan atau garis-garis.

Jenis-Jenis Implant dan Mekanisme Kerjanya

1. Norplant. Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm, dengan
diameter 2,4 mm, yang diisi dengan 36 mg Levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun

2. Implanon. Terdiri dari 1 batang lentur dengan panjang kira-kira 40 mm, dan diameter 2
mm, yang diisi dengan 68 mg 3-Keto-desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun

3. Jadena dan indoplant. Terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg Levonorgestrel
dengan lama kerja 3 tahun

Adapun Mekanisme Kerjanya adalah :

1. Mengentalkan lendir serviks sehingga menyulitkan penetrasi sperma

2. Menimbulkan perubahan-perubahan pada endometrium sehingga tidak cocok untuk


implantasi zygote

3. Pada sebagian kasus dapat pula menghalangi terjadinya ovulasi.

4. Mengurangi transportasi sperma.


Keuntungan dari metode ini adalah:

1. Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan

2. Tidak melakukan pemeriksaan dalam

3. Bebas dari pengaruh estrogen

4. Tidak mengganggu ASI

5. Klien hanya perlu kembali ke klinik jika ada keluhan

6. Perdarahan lebih ringan

7. Tidak menaikkan tekanan darah

Kekurangan pada alat kontrasepsi implant adalah

1. Timbul beberapa keluhan nyeri kepala, peningkatan/ penurunan berat badan, nyeri
payudara, perasaan mual, pusing kepala, perubahan mood atau kegelisahan.

2. Membutuhkan tindak pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan

3. Tidak memberikan efek protektif terhadap infeksi menular seksual, termasuk HIV/AIDS

4. Efektifitasnya menurun jika menggunakan obat-obat tuberkulosis atau obat epilepsi.

5. Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000 perempuan per tahun)
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Bari Saifudin, dr,Prof, dkk (2003);Buku Panduan Praktis


Pelayanan Kontrasepsi; Jakarta; yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Everett, Suzanne (2008); Buku Saku: Kontrasepsi & Kesehatan Seksual Reproduktif.

Edisi 2; Jakarta: EGC

Farrer, Helen. 1999. Perawatan Maternitas Edisi 2. Jakarta: EGC. Glasier, Anna &
Gebbie, Ailsa (2006);Keluarga Berencana dan Kesehatan reproduksi;
Jakarta: EGC

Noviawati Dyah dan Sujitini. 2008. Panduan Lengkap Layanan KB Terkini. R PUSTAKA

YBP-SP. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirhardjo.

Anda mungkin juga menyukai