Karena
sesungguhnya sebaik-baik perbekalan menuju akhirat adalah ketakwaan.
Khatib mengingatkan bahwa kita sedang di hari-hari yang sangat mulia, hari-hari
yang amalan shalih sangat dicintai Allah Jalla wa ‘Ala. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam bersabda:
“Tidak ada amal yang amalan shalih sangat dicintai oleh Allah dari hari-hari ini.”
(Dikeluarkan Imam Muslim dalam shahihnya)
“Agar mereka berdzikir kepada Allah di hari-hari yang telah diketahui.” (QS. Al-
Hajj[22]: 28)
Kata Ibnu ‘Abbas, hari-hari yang telah diketahui yaitu 10 awal bulan Dzulhijjah.
Dan dzikir yang utama yaitu banyak bertakbir. Hal ini sebagaimana Abu Dawud
meriwayatkan dalam sunannya, adalah Abu Hurairah dan Ibnu ‘Umar disepuluh
awal bulan Dzulhijjah, mereka sengaja pergi ke pasar lalu mereka bertakbir dan
orang-orang pun ikut bertakbir dengan takbirnya.
Oleh karena itu para ulama menyebutkan bahwa takbir hari Idul adha itu ada dua
macam. Macam yang pertama adalah takbir mutlak, yaitu takbir yang diucapkan
kapan saja dan dimana saja. Dan ini dimulai dari tanggal 01 bulan Dzulhijjah sampai
tanggal 13 bulan Dzulhijjah.
Maka di hari-hari ini kita berusaha agar lisan kita basah berdzikir kepada Allah. Ini
adalah amalan yang paling agung yang sangat ditekankan oleh Allah Subhanahu wa
Ta’ala di hari-hari ini, yaitu banyak berdzikir kepada Allah, terutama bertakbir,
membesarkan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
2. BERPUASA
Diantara amalan yang kedua adalah berpuasa. Karena sesungguhnya Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memperbanyak puasa di hari-hari ini. Walaupun para
ulama berbeda pendapat apakah boleh berpuasa dari tanggal 01 sampai 09 terus-
menerus? Jumhur dan kebanyakan ulama mengatakan bahwasanya itu hukumnya
makruh. ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha berkata: “Aku belum pernah melihat Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sekalipun berpuasa 10 awal bulan Dzulhijjah”
Namun sebagian ulama mengatakan diperbolehkan. Karena ada satu riwayat dari
istri Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam tidak pernah meninggalkan 10 awal bulan Dzulhijjah. Akan tetapi yang paling
hati-hati tentu kita berusaha untuk berpuasa namun tidak penuh dari tanggal 01-09.
Karena kalau Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam lakukan, pasti ‘Aisyah
mengetahuinya. Karena beliau istri yang paling dekat dengan Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam. Dan tentu Rasulullah menganjurkannya kepada ‘Aisyah dan
kepada umatnya.
3. MENYEMBIL QURBAN
Diantara amalan yang agung yaitu menyembelih qurban. Sesungguhnya ia
sembelihan yang disebut oleh Allah dalam Al-Qur’an sebagai sembelihan yang besar.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Dan Kami gantikan ia dengan sembelihan yang besar.” (QS. Ash-Shaffat[37]: 107)
Allah mensifati bahwasanya ia dan sembelihan yang besar. Dan ketahuilah
bahwasanya tujuan daripada hewan qurban itu bukan daging sama sekali. Tujuan
daripada hewan qurban adalah sembelihannya, ibadah menyembelihnya. Makanya
Allah menyebutkan itu sebagai sembelihan yang besar. Maka ketika seseorang
menyembelih dengan menyebut nama Allah dan mengikhlaskan ibadah hanya
kepada Allah, itulah ibadah yang Allah inginkan dari sembelihan hewan qurban.
Maka kita berusaha, jangan menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Jadikan hari-hari ini
betul-beutl sebagai hari-hari yang penuh ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Penuh
kita bertaqarrub kepada Allah Jalla wa ‘Ala.
Ketika amalan shalih dilipatgandakan di hari-hari yang sangat mulia ini, demikian
pula perbuatan dosa. Maka menjadi sangat besar di mata Allah perbuatan dosa di
hari-hari ini. Para ulama mengatakan bahwa perbuatan dosa yang dilakukan di hari-
hari yang sangat mulia pun menjadi besar di mata Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka
berhati-hatilah jangan sampai setelah selesai hari-hari mulia, ternyata kita rugi,
lebih banyak dosa kita dibandingkan dengan pahala kita.
Maka dari itulah Allah memberikan kepada kita hari-hari yang mulia ini sebagai
hadiah untuk orang-orang yang beriman dan kebinasaan untuk orang-orang yang
suka berbuat dosa besar. Na’udzubillah, Nas’alullah as-Salamah wal ‘Afiyah.