Anda di halaman 1dari 3

PENGARUH KONSENTRASI GLISEROL DAN CMC TERHADAP

KARAKTERISTIK BIODEGRADABLE FILM DARI LIMBAH BUAH


MELON (Cucumis Melo L)
(Laporan Praktikum Teknologi Pulp dan Kertas)

Oleh

Kelompok 1
Rio Wahyu Pratama 1514051023
Rafa Zahrah 1514051002
Rio Kurniawan 1514051020
Bella Intan Ayu Safitri 1514051029
Egit Noviansyah 1514051048
Hayyin Vivik Rika 1514051054
Aisyah Anggun Ramadhani Putri 1514051061
Aprillia D.Suhestry 1514051073
Andreas Raditya Prabowo 1514051087
Anisa Yustiana 1514051098
Ageng Mahardika 1414051004
Try Juspa 1514051095

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
I. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Seiring dengan pertambahan populasi penduduk penggunaan plastik terus


mengalami peningkatan. Hal ini dikarena plastik memiliki banyak keunggulan
dibandingkan bahan lain. Namun di sisi lain, Penumpukan sampah plastik menjadi
persoalan yang dihadapi setiap daerah yang semakin memburuk setiap waktunya.
Penumpukkan sampah plastik terjadi karena penguraian yang memakan waktu
lama. Penguraian yang lama ini diakibatkan karena material plastik sulit diuraikan
oleh mikroba di dalam tanah secara alami. Peningkatan kinerja mikroba dapat
dilakukan dengan menambahkan bahan organik yang dapat diuraikan oleh
mikroorganisme secara cepat sehingga menjadi plastik yang ramah lingkungan.
Jenis plastik ini lebih dikenal dengan plastik biodegradable (Mulyadi dkk,2010).

Biodegradable film adalah kemasan yang digunakan layaknya sama seperti


kemasan konvensional namun akan hancur terurai oleh aktivitas mikroorganisme
(Akbar dkk., 2013). Salah satu sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan
sebagai bahan baku biodegradable film adalah bagian buah melon yang tidak
dikonsumsi oleh manusia. Pemanfaatan limbah buah melon sangat berpotensi
sebagai bahan baku pembuatan biodegradable film. Buah melon memiliki
kandungan komponen selulosa sebesar 63%, hemiselulosa sebesar 19% dan lignin
sebesar 0,9% (Whikoto, 2007). Komponen selulosa ini dapat dijadikan sebagai
bahan baku pembuatan biodegradable film. Hal ini disebabkan selulosa bersifat
kaku dan kuat. Biodegradable film yang ingin dihasilkan memiliki sifat yang
plastis sehingga perlu plasticizer yang dapat membuat biodegradable film lebih
plastis. Plastis yang diharapkan ialah memiliki tingkat kelenturan dan fleksibilitas
yang tinggi sehingga mampu menjadi kemasan yang baik (Rahayu, 2012). Oleh
karna itu praktikum ini di lakukan agar Mengetahui pengaruh konsentrasi gliserol
dan cmc terhadap karakteristik biodegradable film yang dihasilkan dari limbah
buah melon (Cucumis Melo L).
1.2.Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah Mahasiswa Mengetahui pengaruh konsentrasi


gliserol dan cmc terhadap karakteristik biodegradable film yang dihasilkan dari
limbah buah melon (Cucumis Melo L)

Daftar Pustaka

Akbar, Fauzi dkk. 2013. Pengaruh Waktu Simpan Film Plastik Biodegradasi dari
Pati Kulit Singkong Terhadap Sifat Mekanikalnya. Jurnal Teknik Kimia
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
Vol.2, No.2, Hal 37-41.

Mulyadi , Sri., Afdhal Muttaqin., Maria Elvi Hutagalung. 2010. Pengaruh


Penambahan Gula Jagung Terhadap Sifat Mekanik Dan Biodegradabilitas
Plastik Campuran Polypropylene Bekas Dan Pati Sagu. Jurnal Jurusan
Fisika Universitas Andalas. Padang.

Rahayu, Esti dkk. 2012. Pembuatan Edibl Film Protein Kajian Rasio Protein dan
Gliserol Terhadap Sifat Fisik dan Kimia. Jurnal Ilmu Teknologi dan Hasil
Ternak Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan
Universitas Brawijaya. Vol.5, No.1, Hal 45-56.

Whikoto.2007.Budidaya Melon Hibrida. Kanisius. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai