Anda di halaman 1dari 17

AMDAL DAN AUDIT LINGKUNGAN

PEMBANGUNAN PABRIK PLASTIK PT.GOLGON MEDAN DELI


Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan

(KA-ANDAL)

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK I

Alfredy Ginting 4203520016

Akbar Fadhlurrahman Sufi 4203220040

Anastasya S. Panggabean 4203220038

Andi Pranata Sitepu 4202220003

Devi Nurhalida Simanullang 4203520012

Masna Nababan 4203220022

Putri H. Silalahi 4203520008

PROGRAM STUDI S1 BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TAHUN 2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Plastik adalah bahan yang banyak sekali di gunakan dalam kehidupan manusia, plastik
dapat di gunakan sebagai alat bantu yang relative kuat, ringan, dan mempunyai harga yang
murah. Dalam bidang pertanian plastikpun tidak ketinggalan mengambil peran sehingga terjadi
peningkatan produksi pertanian dengan demikian pemanfaatan plastik terus meningkat. Plastik
merupakan bahan yang relative nondegradable sehingga pemanfaatan plastik harus diperhatikan
mengingat besarnya limbah yang dihasilkannya. Plastik merupakan material yang baru secara
luas dikembangkan dan digunakan sejak abad ke-20 yang berkembang secara luar biasa
penggunaannya dari hanya beberapa ratus ton pada tahun 1930- an, menjadi 150 juta ton/tahun
pada tahun 1990-an dan 220 juta ton/tahun pada tahun 2005. Saat ini penggunaan material
plastik di negara-negara Eropa Barat mencapai 60kg/orang/tahun, di Amerika Serikat mencapai
80kg/orang/tahun, sementara di India hanya 2kg/orang/tahun (kyrikou,2007).

Perkembangan industri plastik saat ini mengakibatkan munculnya perusahaan-perusahaan


yang memproduksi mold untuk pesanan perusahaan lain. Salah satunya adalah PT. Golgon yang
berlokasi di Jl. K.l. Yos sudarso km.6.8, Tanjung mulia , Medan Deli Kota Medan, Provinsi
Sumatera Utara . Perusahaan ini membuat produk-produk plastik untuk keperluan industri dan
rumah tangga yang memproduksi produk secara masal.

Plastik yang digunakan saat ini merupakan polimer sintetis dari bahan baku minyak bumi
yang terbatas jumlahnya dan tidak dapat diperbaharui. Maka, dibutuhkan adanya alternatif bahan
plastik yang diperoleh dari bahan yang mudah didapat dan tersedia di alam dalam jumlah besar
dan murah tetapi mampu menghasilkan produk dengan kekuatan yang sama yaitu bioplastik
(Martaningtiyas, 2004). Bahan baku utama pembuat plastik berasal dari minyak bumi, yang
keberadaannya semakin menipis dan tidak dapat diperbaharui. Plastik tidak dapat dihancurkan
dengan cepat dan alami oleh mikroba penghancur di dalam tanah. Banyaknya plastik yang kita
gunakan mengakibatkan terjadinya penumpukan limbah dan menjadi penyebab pencemaran dan
kerusakan lingkungan hidup. Hal ini menyebabkan kemasan plastik tersebut tidak dapat
dipertahankan penggunaannya secara meluas karena akan menambah persoalan lingkungan dan
kesehatan di waktu mendatang (Firdaus, 2008)

Asia adalah konsumen plastik terbesar di dunia, terbukti pasar wilayah ini menyerap
sekitar 30% konsumsi plastik dunia diikuti benua Amerika, Eropa, serta negara-negara lain.
Plastik dan polimer banyak digunakan di berbagai sektor kehidupan. Banyak industri
menggunakan plastik sebagai kemasan atau sebagai bahan dasar. Setiap tahun sekitar 100 juta
ton plastik diproduksi dunia untuk digunakan di berbagai sektor industri. Sebesar itulah sampah
plastik yang dihasilkan setiap tahun. Industri Plastik dan Olefin Indonesia menyebutkan
kebutuhan plastik masyarakat Indonesia di tahun 2002 yaitu sekitar 1,9 juta ton kemudian
meningkat menjadi 2,1 juta ton di tahun 2003.

Pabrik plastik yang akan dibangun ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar akan
produk plastik di Indonesia. Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi yang
pesat dan memiliki potensi pasar yang besar, sehingga pabrik plastik diharapkan dapat
memberikan kontribusi positif dalam pengembangan industri manufaktur di wilayah tersebut.
Selain itu, pabrik plastik juga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan impor produk plastik
dari luar negeri, sehingga dapat meningkatkan kemandirian ekonomi negara.

Namun, pendirian pabrik plastik juga memiliki potensi dampak negatif terhadap
lingkungan hidup, seperti pencemaran air, udara, dan tanah, serta kerusakan ekosistem. Oleh
karena itu, diperlukan analisis dampak lingkungan (AMDAL) sebagai upaya untuk
meminimalkan dampak negatif tersebut dan memastikan keberlanjutan lingkungan hidup di
sekitar lokasi proyek.

Selain itu, wilayah yang dipilih untuk pendirian pabrik plastik juga memiliki kondisi
sosial-ekonomi yang perlu diperhatikan. Tingkat pengangguran dan kemiskinan yang tinggi di
wilayah tersebut dapat memberikan peluang untuk menciptakan lapangan kerja dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar, namun juga dapat memberikan potensi konflik
sosial. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis sosial dalam kerangka AMDAL untuk
memastikan dampak sosial yang positif bagi masyarakat sekitar.
1.1.1. Persetujuan prinsip

Persetujuan Prinsip diberikan kepada Perusahaan Industri untuk langsung dapat


melakukan persiapan-persiapan dan usaha pembangunan, pengadaan, pemasangan/instalasi
peralatan dan lain-lain yang diperlukan. Prinsip-prinsip pada kerangka acuan AMDAL (Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan) pabrik plastik bertujuan untuk menilai dampak lingkungan yang
mungkin dihasilkan oleh pabrik plastik tersebut. Prinsip-prinsip tersebut mencakup:

1. Identifikasi dampak lingkungan yang mungkin dihasilkan oleh pabrik plastik, seperti
dampak terhadap air, udara, dan tanah.

2. Evaluasi dampak lingkungan yang mungkin terjadi pada tahap konstruksi, operasi, dan
penghentian pabrik plastik.

3. Menentukan langkah-langkah mitigasi untuk mengurangi atau menghilangkan dampak


lingkungan yang merugikan.

4. Menganalisis risiko yang mungkin terjadi dan menentukan tindakan yang perlu diambil
untuk mengelola risiko tersebut.

5. Melibatkan stakeholder dan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan yang


berkaitan dengan pabrik plastik.

Dalam kerangka acuan AMDAL, persetujuan prinsip mengacu pada persetujuan awal
dari prinsip-prinsip yang akan digunakan dalam evaluasi dampak lingkungan dari pabrik plastik.
Persetujuan prinsip ini diperlukan sebelum memulai proses AMDAL, sehingga dapat
memastikan bahwa semua stakeholder memahami dan setuju dengan prinsip-prinsip yang akan
digunakan dalam evaluasi dampak lingkungan.

1.1.2. Alasan Wajib AMDAL

Terdapat beberapa alasan wajib AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)


wajib dilakukan dalam kerangka acuan AMDAL pabrik plastik, di antaranya:

1. Kewajiban hokum merupakan kewajiban hukum bagi pabrik plastik yang diatur dalam
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup. Sebagai suatu kegiatan usaha yang memiliki potensi dampak
lingkungan yang signifikan, pabrik plastik wajib melakukan AMDAL sebelum
mendapatkan izin operasional.
2. Menilai dampak lingkungan bertujuan untuk menilai dampak lingkungan yang mungkin
dihasilkan oleh pabrik plastik, sehingga dapat menentukan langkah-langkah mitigasi
untuk mengurangi atau menghilangkan dampak tersebut. Dampak lingkungan yang
mungkin dihasilkan oleh pabrik plastik dapat meliputi dampak terhadap air, udara, tanah,
kebisingan, dan lain sebagainya
3. Meningkatkan partisipasi public melibatkan partisipasi publik dalam proses pengambilan
keputusan. Melalui proses konsultasi publik dan partisipasi stakeholder, pabrik plastik
dapat memperoleh masukan dan saran dari masyarakat mengenai dampak lingkungan
yang mungkin terjadi, serta mengkomunikasikan langkah-langkah mitigasi yang akan
diambil.
4. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar bertujuan untuk melindungi dan
memperbaiki kualitas lingkungan hidup, termasuk kesehatan masyarakat di sekitar pabrik
plastik. Dengan melakukan evaluasi dampak lingkungan secara komprehensif dan
mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi, pabrik plastik dapat mengurangi
dampak negatifnya terhadap masyarakat sekitar dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
5. Meningkatkan keberlanjutan lingkungan juga bertujuan untuk mempromosikan
pembangunan yang berkelanjutan, sehingga dapat meminimalkan dampak lingkungan
dan meningkatkan keberlanjutan lingkungan. Melalui AMDAL, pabrik plastik dapat
mempertimbangkan alternatif teknologi dan strategi operasional yang lebih ramah
lingkungan dan berkelanjutan, sehingga dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi
lingkungan dan masyarakat sekitarnya.

1.1.3. Komisi Penilai

Komisi penilaian AMDAL adalah komisi yang bertugas menilai dokumen AMDAL yang
terdiri dari Kerangka Acuan(KA), Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL), Rencana
Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL).
1.2. Tujuan Dilaksanakannya Kegiatan

1.2.1. Tujuan Dilaksanakannya Kegiatan


1. Mengetahui pengelolaan limbah pembuangan pabrik PT.Golgon medan
2. Mengetahui tingkat pencemaran yang di keluarkan PT.golgon Medan
3. Mengetahui kelayakan lokasi pabrik dengan penglokasian pabrik yang layak di Indonesia

1.2.2. Manfaat Rencana Kegiatan Kepada Masyarakat Sekitar & Peranannya Terhadap
PembangunanNasional Dan Daerah
1. Masyarakat awam perlu mengetahui mengenai dampak dari pencemaran sampah plastik,
dengan cara terbukanya pabrik industri dalam menerima kegiatan objek wisata melalui
aktivitas kunjungan ke dalam pabrik industri plastik, melalui hal-hal yang berkaitan dengan
sosialisasi yaitu: Menjadikan lingkungan dan bangunan pabrik industri plastik sebagai objek
edukasi dan pendidikan melalui pameran hasil kerajinan tangan dll.
2. Dari segi variabel penyerapan tenaga kerja, masyarakat yang tinggal disekitar pabrik plastik
ternyata memiliki kesempatan bekerja sebagai karyawan pabrik plastik.
3. Keberadaan PT golgon berdampak positif terhadap pendapatan masyarakat sekitar pabrik
plastik yang bekerja sebagai wiraswasta/pedagang, hal ini didasari oleh kegiatan
perekonomian yang terjadi disekitar pabrik berjalan dengan pesat dapat dilihat dari usaha
lain yang tumbul
4. Meningkatkan kapasitas produktif yang berdampak positif terhadap pendapatan daerah dan
juga nasional.
5. Dapat meningkatkan arus masuk investasi untuk pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.

1.3. Pelaksanaan studi


1.3.1. Pemrakarsa

Pemrakarsa adalah orang atau badan yang mengajukan yang bertanggung jawab atas suatu
rencana kegiatan yang akan dilaksanakan. Maka dari itu badan yang bertanggung jawab atas
kegiatan ini adalah : Pabrik Plastik PT.Golgon Medan deli.
1.3.2. Penanggung jawab

Penanggung jawab atas kegitan ini :

1. Alfredy Ginting

2. Anastasya Sorta Panggabean

3. Andi Pranata Sitepu

4. Akbar Fadhlurrahman

5. Devi Nurhalida Simanulang

6. Masna Nambaban

7. Putri Hawani Silalahi

1.3.3. Pelaksana Kegiatan

Kegiatan Penanggung jawab


Inventarisasi lingkungan Alfredy Ginting
Identifikasi dampak lingkungan Anastasya Sorta Panggabean
Identifikasi alternatif Andi Pranata Sitepu & Putri Hawani Silalahi
Evaluasi alternatif Masna Nambaban
Penentuan rekomendasi Akbar Fadhlurrahman
Evaluasi efektivitas Devi Nurhalida Simanulang
BAB II

PELINGKUPAN

2.1 Deskripsi Rencana Usaha

2.1.1. Status studi AMDAL

Penyusunan dokumen AMDAL Pembangunan Pabrik PT. Golgon Medan Deli ini
merupakan upaya dari pihak pemrakarsa pembangunan dalam hal ini PT. Golgon Medan Deli
untuk memenuhi persyaratan pembangunan berwawasan lingkungan, karena pembangunan
Pabrik Plastik PT. Golgon Medan Deli dapat menimbulkan dampak yang yang dapat
mempengaruhi lingkungan dalam keseimbangan tata ruang; geofisik; biologis; sosial ekonomi
dan budaya; maupun kesehatan masyarakat.
Studi AMDAL ini diaksanakan sebagai langkah awal dalam tahap pelaksanaan
pembangunan dan sebagai arahan dalam rencana pengelolaan lingkungan dalam rencana
pembangunan dan operasional Pabrik PT. Golgon Medan Deli nantinya. Studi ini dilaksanakan
dengan tujuan untuk melihat adanya perubahan keseimbangan tata ruang; geofisik; biologis;
sosial ekonomi dan budaya; maupun kesehatan masyarakat akibat kegiatan pembangunan Pabrik
PT. Golgon Medan Deli sehingga tingkat kedalaman kajian analisis dampak lingkungan yang
ditelaah akan disesuaikan dengan kondisi lingkungan sebelum kegitatan dilaksanakan atau
kondisi rona lingkungan eksisting sekarang sebagai dasar kondisi rona lingkungan awal sebagai
dasar kajian penyusunan Dokumen AMDAL.
Selain itu, studi AMDAL ini merupakan bentuk ketaatan dari pihak pemrakarsa dalam
memenuhi semua ketentuan perundangan dan peraturan yang berlaku dalam kegiatan
pembangunan dan pengembangan Pabrik PT. Golgon Medan Deli di Jl. K.I. Yos Sudarso Km.
6,8, Tanjung Mulia, Medan Deli, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. oleh pemrakarsa
nantinya.

2. 1.2. Kesesuaian Lokasi Dengan Tata Ruang (dilengkapi dengan peta yang relevan)
2.1.3.Deskripsi Rencana Kegiatan (fokus pada komponen-komponen kegiatan yang
berpotensi menyebabkan dampak lingkungan berdasarkan tahapan kegiatan, termasuk
alternatifnya)

Dampak Penting Terhadap Lingkungan Hidup

Klasifikasi dampak penting adalah bertujuan untuk mempertajam arah kajian ANDAL,
sehingga pemilihan strategi kajian dan metodologi bisa lebih tajam. Klasisifikasi dampak penting
hipotetik diklasifikasikan berdasarkan tema-tema dan disusun berdasarkan skala prioritas
dampak yang harus dikaji dan dikelola yang diuraikan sebagai berikut:

1. Penurunan Produktivitas Lahan


Prioritas dampak penting yang berhubungan dengan produktivitas lahan adalah: Erosi dan
sedimentasi
2. Keanekaragaman Hayati
Prioritas dampak penting yang berhubungan dengan keanekaragaman hayati adalah:
o Gangguan vegetasi
o Terganggunya satwa liar
o Gangguan biota air
3. Perubahan Kualitas Lingkungan
o Fungsi hidrologi DAS yang meliputi ketersediaan air tanah, ketersediaan air
bersih
o Menurunnya kualitas air
o Menurunnya kualitas udara
o Pencemaran tanah
4. Kondisi sosial masyarakat
o Potensi konflik tenaga kerja
o Persepsi negatif dan positif masyarakat
o Keresahan masyarakat
5. Perekonomian
o Terbukanya kesempatan kerja dan berusaha
o Peningkatan pendapatan
o Peningkatan perekonomian lokal

2.1.4. Alternatif-alternatif Yang Dikaji Dalam AMDAL (penentuan faktor-faktor yang


dipertimbangkan dalam mengkaji alternatif. cara identifikasi, prakiraan dan dasar
pemikiran yang digunakan untuk memberikan pembobotan, skala atau peringkat serta
cara-cara untuk mengintepretasikan hasilnya, alternatif-alternatif yang telah dipilih yang
akan dikaji lebih lanjut dalam ANDAL, pustaka-pustaka yang digunakan sebagai sumber
informasi dalam pemilihan alternatif)

2.2.Deskripsi Rona Lingkungan Hidup Awal

Rona awal lingkungan merupakan kondisi lingkungan yang berupa kondisi alam atau
komponen-komponen lingkungan awal sebelum perencanaan dan pembangunan fisik dimula.

2.2.1. Komponen Lingkungan Terkena Dampak (komp geo-fisik-kimia, biologi, sosio-


ekonomi-budaya, kesmas)

 Komponen geo-fisik-kimia
Keadaan Geografis
Kecamatan Medan Deli merupakan daerah pemukiman dan Daerah Industri mempunyai
luas areal 2.300 Ha, yang terdiri dari 6 (enam) Kelurahan dan memiliki 105 Lingkungan
dengan batas-batas sebagai berikut:
Sebelah Utara               : Kecamatan Medan Labuhan
Sebelah Selatan            : Kecamatan Medan Barat dan Kec. Medan Timur
Sebelah Timur             : Kecamatan Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang
Sebelah Barat               : Kecamatan Labuhan Deli Kab. Deli Serdang
Secara keseluruhan luas Kecamatan Medan Deli adalah 2.300 Ha.  Kelurahan yang
terluas adalah Kelurahan Tanjung Mulia dengan luas 541 Ha disusul Kelurahan Mabar
456 Ha, Titipapan dengan luas 400 Ha, Kelurahan Tanjung Mulia Hilir 325,1 Ha dan
Kelurahan Mabar Hilir 318,9 Ha sedangkan yang terkecil adalah Kelurahan Kota
Bangun dengan luas 250 Ha.
 Jenis tanah
Menurut jenis tanahnya terdiri dari keseluruhan jenis tanah di wilayah Deli terdiri dari
tanah liat, tanah pasir, tanah campuran, tanah hitam, tanah coklat dan tanah merah.
 Penilaian sifat kimia tanah
 Proses analisis status kesuburan tanah diawali dengan penilaian sifat kimia tanah
berdasarkan kriteria Pusat Penelitian Tanah Terdapat lima parameter tanah yang
digunakan dalam penelitian ini untuk menilai status kesuburan tanah yaitu Kapasitas
Tukar Kation, Kejenuhan Basa, C-organik, kadar P2O5 tersedia, N total tanah dan pH
tanah. Kadar unsur hara tanah yang diperoleh dari analisis tanah bila dibandingkan
dengan kebutuhan unsur hara masingmasing tanaman, maka dapat diketahui apakah
status unsur hara dalam tanah tersebut sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat
tinggi
 Penilaian Sifat Fisika Tanah
 Proses analisis status kesuburan tanah setelah penilaian sifat kimia tanah adalah penilaian
sifat fisika tanah berdasarakan kriteria penilaian sifat fisika tanah (Sitorus, 1985).
Terdapat tiga parameter tanah yang digunakan dalam menilai sifat fisik tanah yaitu
kedalaman tanah, tekstur tanah dan laju permeabilitas. Berdasarkan kriteria yang sudah
ditetapkan maka akan dihasilkan status penilaian sifat fisiknya yaitu rendah, sedang dan
tinggi
 Biota darat flora/vegetasi dan fauna
Jenis flora yang dapat dijumpai antara lain jenis vegetasi/tumbuhan alami dan tanaman
budidaya, baik tanaman ekonomis (tanaman buah‐buahan) dan/atau tanaman
ornamental/tanaman hias serta tanaman pentup/ground cover, Tanaman penghijauan tepi
jalan, trembesi (Samanea saman), ketapang senegal (Terminalia senegalensis), pucuk
merah (Syzygium oleina), bintaro (Cerbera odollam), lamtoro (Leucaena leucocephala).
Jenis fauna yang terdapat di medan deli jenis serangga.
 Komponen sosial-ekonomi-budaya
Berdasarkan proyeksi penduduk pertengahan, jumlah penduduk Kecamatan Medan Deli
tahun 2021 adalah 192.124 jiwa, terdiri dari 97.426 laki-laki (50,71 persen) dan 94.698
perempuan (49,29 persen), dengan rasio jenis kelamin 102,88 persen dan rata-rata
kepadatan penduduk mencapai 9.441 jiwa/km2. Menurut persebaran penduduk tiap
Kelurahan, jumlah penduduk terbanyak ada di Kelurahan Mabar, yaitu 37.346 jiwa
(19,44 persen), dengan rata-rata kepadatan penduduk mencapai 10.232 jiwa/km2

Ekonomi Kota Medan Tahun-2022 terhadap Tahun-2021 mengalami pertumbuhan


sebesar 4,71 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, tiga kategori lapangan usaha yang
memberikan pertumbuhan tertinggi adalah Lapangan Usaha Transportasi dan
Pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 11,67 persen. Dari sisi
pengeluaran, komponen pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Pembentukan
Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 6,17 persen. Dari sisi pengeluaran, tiga komponen
dengan pertumbuhan tertinggi yaitu Pembentukan Modal Tetap Bruto sebesar 6,17
persen; diikuti Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani
Rumah Tangga sebesar 5,64 persen; dan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar
4,78 persen. 
 Kesehatan masyarakat
Fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Medan Deli dapat dikatakan masih belum
merata ada di setiap kelurahan di Kecamatan Medan Deli dan jumlahnya cukup terbatas,
adapun jumlah Fasilitas Kesehatan yang ada di wilayah Kecamatan Medan Deli antara
lain 

No Jenis Sarana Jumlah


1 Rumah sakit 2
2 Puskesmas 2
3 Puskesmas pembantu 4
4 Posyandu balita 94
5 Posyandu lansia 6

2.2.2. Kegiatan Di Sekitar Lokasi Rencana (beserta dampak yang ditimbulkannya thd
lingkungan hidup)

Pada dasarnya kegiatan suatu industri adalah mengolah masukan (input) menjadi
keluaran (output). Keluaran yang dihasilkan suatu industri adalah berupa produk yang diinginkan
beserta limbah. Limbah dapat yang bernilai ekonomis sehingga dapat dijual atau dipergunakan
kembali dan yang tidak bernilai ekonomis yang akan menjadi beban lingkungan. Limbah ini
dikeluarkan melalui media udara, air dan tanah yang merupakan komponen ekosistem alam.
Lingkungan, yang merupakan wadah penerima akan menyerap bahan limbah tersebut sesuai
dengan kemampuan asimilasinya. Kemampuan lingkungan untuk memulihkan diri sendiri
karena interaksi pengaruh luar, disebut daya tampung lingkungan.

Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak


Adanya bangunan pabrik Peningkatan air Debit air larian.
serta prasarana larian (run off).
penunjangnya sebagai
tutupan lahan.
Kegiatan operasional Penurunan kualitas Akumulasi debu selama
produksi berupa udara di dalam kegiatan operasional dapat
penggunaan alat/mesin ruangan. melebihi baku mutu
produksi. berdasarkan Peraturan
Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi No.
PER13/MEN/X/20 11 tentang
Nilai Ambang Batas Faktor
Fisika dan Faktor Kimia di
Tempat Kerja.
Kegiatan operasional Peningkatan Intensitas kebisingan dapat
produksi berupa intensitas melebihi baku mutu
penggunaan alat/ mesin kebisingan di berdasarkan Peraturan
produksi. dalam ruangan. Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi No.
PER13/MEN/X/20 11 tentang
Nilai Ambang Batas Faktor
Fisika dan Faktor Kimia di
Tempat Kerja.
Kegiatan operasional Gangguan -
produksi yang kebersihan dan
menghasilkan limbah padat. estetika
lingkungan.
Kegiatan operasional Penurunan kualitas Jumlah timbulan air limbah
produksi yang air permukaan. popduksi yang dihasilkan
menghasilkan air limbah. sangat banyak.
Kegiatan operasional Penurunan Jumlah pemakaian air
berupa pengambilan dan kuantitas air permukaan sangat banyak.
pemanfaatan air permukaan
permukaan.
Kegiatan operasional Peningkatan resiko Bahaya kebakaran kategori
berupa penggunaan listrik, bahaya kebakaran. berat I
penggunaan mesin produksi
dan alat yang menggunakan
listrik, penggunaan batu
bara sebagai bahan bakar
boiler serta kelalaian
karyawan yang dapat
menimbulkan api (misal,
merokok).
Kegiatan mobilisasi Gangguan arus lalu Jumlah kendaraan yang
kendaraan pengangkut lintas/ kemacetan. keluar masuk pabrik setiap
bahan baku, produk, dan hari sangat banyak.
karyawan yang
menimbulkan bangkitan
dan tarikan lalu lintas.
Kegiatan mobilisasi Penurunan kualitas Akumulasi gas dan debu
kendaraan pengangkut udara di luar dapat melebihi baku mutu
bahan baku, produk, dan ruangan berdasarkan PP No. 41 Tahun
karyawan yang (lingkungan 1999 tentang Pengendalian
menimbulkan gas dan debu. pabrik). Pencemaran Udara.
Kegiatan mobilisasi Peningkatan Akumulasi kebisingan dari
kendaraan pengangkut intensitas kendaraan pengangkut bahan
bahan baku, produk, dan kebisingan di luar baku, produk, dan karyawan
karyawan yang ruangan dapat melebihi baku tingkat
menimbulkan bising. (lingkungan kebisingan berdasarkan
pabrik). KepmenLH No.
48/MENLH/11 /1996 tentang
Baku tingkat Kebisingan,
sebesar 70 dBA.
Aktivitas domestik Penurunan kualitas Jumlah timbulan air limbah
karyawan yang air permukaan. domestik dari toilet sangat
menghasilkan air limbah banyak setiap harinya.
domestic.
Aktivitas domestik Gangguan Jumlah timbulan limbah
karyawan yang kebersihan dan padat domestik bertambah
menghasilkan limbah padat estetika setiap harinya.
domestik (sampah sejenis lingkungan.
sampah rumah tangga
seperti kertas, kemasan
makanan minuman, ranting,
daun dll.)
2.3. Hasil Pelibatan Masyarakat

Partisipasi masyarakat dalam penyusunan dokumen Amdal belum dapat dilakukan oleh
masyarakat secara langsung, partisipasi masyarakat hanya dilakukan dengan cara memberikan
rekomendasi berdasarkan persetujuan masyarakat setempat kepada pemrakarsa. Pelaksanaan
suatu kegiatan menimbulkan dampak terhadap lingkungan Bio-Geofisik dan lingkungan sosial.
Dampak sosial yang ditimbulkan oleh pelaksanaan suatu kegiatan mempunyai arti semakin
pentingnya peran serta masyarakat dalam kaitannya dengan kegiatan tersebut. Karena itu
masyarakat sebagai subyek hak dan kewajiban perlu diikutsertakan dalam proses penilaian
AMDAL. Selain itu, diikutsertakannya masyarakat akan memperbesar kesediaan masyarakat
memerima keputusan yang pada gilirannya akan memperkecil kemungkinan timbulnya sengketa
lingkungan. Keterlibatan masyarakat dalam proses analisis mengenai Dampak lingkungan hidup
dan izin lingkungan bertujuan agar:

o Masyarakat mendapatkan informasi mengenai rencana usaha dan/atau kegiatan yang


berdampak penting terhadap lingkungan;
o Masyarakat dapat menyampaikan saran, pendapat dan/atau tanggapan atas rencana
usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan;
o Masyarakat dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan terkait dengan
rekomendasi kelayakan atau ketidaklayakan atas rencana usaha dan/atau kegiatan yang
berdampak penting terhadap lingkungan;
o Masyarakat dapat menyampaikan saran, pendapat dan/atau tanggapan atas proses izin
lingkungan;

Anda mungkin juga menyukai