(KA-ANDAL)
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK I
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN
Plastik adalah bahan yang banyak sekali di gunakan dalam kehidupan manusia, plastik
dapat di gunakan sebagai alat bantu yang relative kuat, ringan, dan mempunyai harga yang
murah. Dalam bidang pertanian plastikpun tidak ketinggalan mengambil peran sehingga terjadi
peningkatan produksi pertanian dengan demikian pemanfaatan plastik terus meningkat. Plastik
merupakan bahan yang relative nondegradable sehingga pemanfaatan plastik harus diperhatikan
mengingat besarnya limbah yang dihasilkannya. Plastik merupakan material yang baru secara
luas dikembangkan dan digunakan sejak abad ke-20 yang berkembang secara luar biasa
penggunaannya dari hanya beberapa ratus ton pada tahun 1930- an, menjadi 150 juta ton/tahun
pada tahun 1990-an dan 220 juta ton/tahun pada tahun 2005. Saat ini penggunaan material
plastik di negara-negara Eropa Barat mencapai 60kg/orang/tahun, di Amerika Serikat mencapai
80kg/orang/tahun, sementara di India hanya 2kg/orang/tahun (kyrikou,2007).
Plastik yang digunakan saat ini merupakan polimer sintetis dari bahan baku minyak bumi
yang terbatas jumlahnya dan tidak dapat diperbaharui. Maka, dibutuhkan adanya alternatif bahan
plastik yang diperoleh dari bahan yang mudah didapat dan tersedia di alam dalam jumlah besar
dan murah tetapi mampu menghasilkan produk dengan kekuatan yang sama yaitu bioplastik
(Martaningtiyas, 2004). Bahan baku utama pembuat plastik berasal dari minyak bumi, yang
keberadaannya semakin menipis dan tidak dapat diperbaharui. Plastik tidak dapat dihancurkan
dengan cepat dan alami oleh mikroba penghancur di dalam tanah. Banyaknya plastik yang kita
gunakan mengakibatkan terjadinya penumpukan limbah dan menjadi penyebab pencemaran dan
kerusakan lingkungan hidup. Hal ini menyebabkan kemasan plastik tersebut tidak dapat
dipertahankan penggunaannya secara meluas karena akan menambah persoalan lingkungan dan
kesehatan di waktu mendatang (Firdaus, 2008)
Asia adalah konsumen plastik terbesar di dunia, terbukti pasar wilayah ini menyerap
sekitar 30% konsumsi plastik dunia diikuti benua Amerika, Eropa, serta negara-negara lain.
Plastik dan polimer banyak digunakan di berbagai sektor kehidupan. Banyak industri
menggunakan plastik sebagai kemasan atau sebagai bahan dasar. Setiap tahun sekitar 100 juta
ton plastik diproduksi dunia untuk digunakan di berbagai sektor industri. Sebesar itulah sampah
plastik yang dihasilkan setiap tahun. Industri Plastik dan Olefin Indonesia menyebutkan
kebutuhan plastik masyarakat Indonesia di tahun 2002 yaitu sekitar 1,9 juta ton kemudian
meningkat menjadi 2,1 juta ton di tahun 2003.
Pabrik plastik yang akan dibangun ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar akan
produk plastik di Indonesia. Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi yang
pesat dan memiliki potensi pasar yang besar, sehingga pabrik plastik diharapkan dapat
memberikan kontribusi positif dalam pengembangan industri manufaktur di wilayah tersebut.
Selain itu, pabrik plastik juga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan impor produk plastik
dari luar negeri, sehingga dapat meningkatkan kemandirian ekonomi negara.
Namun, pendirian pabrik plastik juga memiliki potensi dampak negatif terhadap
lingkungan hidup, seperti pencemaran air, udara, dan tanah, serta kerusakan ekosistem. Oleh
karena itu, diperlukan analisis dampak lingkungan (AMDAL) sebagai upaya untuk
meminimalkan dampak negatif tersebut dan memastikan keberlanjutan lingkungan hidup di
sekitar lokasi proyek.
Selain itu, wilayah yang dipilih untuk pendirian pabrik plastik juga memiliki kondisi
sosial-ekonomi yang perlu diperhatikan. Tingkat pengangguran dan kemiskinan yang tinggi di
wilayah tersebut dapat memberikan peluang untuk menciptakan lapangan kerja dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar, namun juga dapat memberikan potensi konflik
sosial. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis sosial dalam kerangka AMDAL untuk
memastikan dampak sosial yang positif bagi masyarakat sekitar.
1.1.1. Persetujuan prinsip
1. Identifikasi dampak lingkungan yang mungkin dihasilkan oleh pabrik plastik, seperti
dampak terhadap air, udara, dan tanah.
2. Evaluasi dampak lingkungan yang mungkin terjadi pada tahap konstruksi, operasi, dan
penghentian pabrik plastik.
4. Menganalisis risiko yang mungkin terjadi dan menentukan tindakan yang perlu diambil
untuk mengelola risiko tersebut.
Dalam kerangka acuan AMDAL, persetujuan prinsip mengacu pada persetujuan awal
dari prinsip-prinsip yang akan digunakan dalam evaluasi dampak lingkungan dari pabrik plastik.
Persetujuan prinsip ini diperlukan sebelum memulai proses AMDAL, sehingga dapat
memastikan bahwa semua stakeholder memahami dan setuju dengan prinsip-prinsip yang akan
digunakan dalam evaluasi dampak lingkungan.
1. Kewajiban hokum merupakan kewajiban hukum bagi pabrik plastik yang diatur dalam
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup. Sebagai suatu kegiatan usaha yang memiliki potensi dampak
lingkungan yang signifikan, pabrik plastik wajib melakukan AMDAL sebelum
mendapatkan izin operasional.
2. Menilai dampak lingkungan bertujuan untuk menilai dampak lingkungan yang mungkin
dihasilkan oleh pabrik plastik, sehingga dapat menentukan langkah-langkah mitigasi
untuk mengurangi atau menghilangkan dampak tersebut. Dampak lingkungan yang
mungkin dihasilkan oleh pabrik plastik dapat meliputi dampak terhadap air, udara, tanah,
kebisingan, dan lain sebagainya
3. Meningkatkan partisipasi public melibatkan partisipasi publik dalam proses pengambilan
keputusan. Melalui proses konsultasi publik dan partisipasi stakeholder, pabrik plastik
dapat memperoleh masukan dan saran dari masyarakat mengenai dampak lingkungan
yang mungkin terjadi, serta mengkomunikasikan langkah-langkah mitigasi yang akan
diambil.
4. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar bertujuan untuk melindungi dan
memperbaiki kualitas lingkungan hidup, termasuk kesehatan masyarakat di sekitar pabrik
plastik. Dengan melakukan evaluasi dampak lingkungan secara komprehensif dan
mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi, pabrik plastik dapat mengurangi
dampak negatifnya terhadap masyarakat sekitar dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
5. Meningkatkan keberlanjutan lingkungan juga bertujuan untuk mempromosikan
pembangunan yang berkelanjutan, sehingga dapat meminimalkan dampak lingkungan
dan meningkatkan keberlanjutan lingkungan. Melalui AMDAL, pabrik plastik dapat
mempertimbangkan alternatif teknologi dan strategi operasional yang lebih ramah
lingkungan dan berkelanjutan, sehingga dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi
lingkungan dan masyarakat sekitarnya.
Komisi penilaian AMDAL adalah komisi yang bertugas menilai dokumen AMDAL yang
terdiri dari Kerangka Acuan(KA), Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL), Rencana
Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL).
1.2. Tujuan Dilaksanakannya Kegiatan
1.2.2. Manfaat Rencana Kegiatan Kepada Masyarakat Sekitar & Peranannya Terhadap
PembangunanNasional Dan Daerah
1. Masyarakat awam perlu mengetahui mengenai dampak dari pencemaran sampah plastik,
dengan cara terbukanya pabrik industri dalam menerima kegiatan objek wisata melalui
aktivitas kunjungan ke dalam pabrik industri plastik, melalui hal-hal yang berkaitan dengan
sosialisasi yaitu: Menjadikan lingkungan dan bangunan pabrik industri plastik sebagai objek
edukasi dan pendidikan melalui pameran hasil kerajinan tangan dll.
2. Dari segi variabel penyerapan tenaga kerja, masyarakat yang tinggal disekitar pabrik plastik
ternyata memiliki kesempatan bekerja sebagai karyawan pabrik plastik.
3. Keberadaan PT golgon berdampak positif terhadap pendapatan masyarakat sekitar pabrik
plastik yang bekerja sebagai wiraswasta/pedagang, hal ini didasari oleh kegiatan
perekonomian yang terjadi disekitar pabrik berjalan dengan pesat dapat dilihat dari usaha
lain yang tumbul
4. Meningkatkan kapasitas produktif yang berdampak positif terhadap pendapatan daerah dan
juga nasional.
5. Dapat meningkatkan arus masuk investasi untuk pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.
Pemrakarsa adalah orang atau badan yang mengajukan yang bertanggung jawab atas suatu
rencana kegiatan yang akan dilaksanakan. Maka dari itu badan yang bertanggung jawab atas
kegiatan ini adalah : Pabrik Plastik PT.Golgon Medan deli.
1.3.2. Penanggung jawab
1. Alfredy Ginting
4. Akbar Fadhlurrahman
6. Masna Nambaban
PELINGKUPAN
Penyusunan dokumen AMDAL Pembangunan Pabrik PT. Golgon Medan Deli ini
merupakan upaya dari pihak pemrakarsa pembangunan dalam hal ini PT. Golgon Medan Deli
untuk memenuhi persyaratan pembangunan berwawasan lingkungan, karena pembangunan
Pabrik Plastik PT. Golgon Medan Deli dapat menimbulkan dampak yang yang dapat
mempengaruhi lingkungan dalam keseimbangan tata ruang; geofisik; biologis; sosial ekonomi
dan budaya; maupun kesehatan masyarakat.
Studi AMDAL ini diaksanakan sebagai langkah awal dalam tahap pelaksanaan
pembangunan dan sebagai arahan dalam rencana pengelolaan lingkungan dalam rencana
pembangunan dan operasional Pabrik PT. Golgon Medan Deli nantinya. Studi ini dilaksanakan
dengan tujuan untuk melihat adanya perubahan keseimbangan tata ruang; geofisik; biologis;
sosial ekonomi dan budaya; maupun kesehatan masyarakat akibat kegiatan pembangunan Pabrik
PT. Golgon Medan Deli sehingga tingkat kedalaman kajian analisis dampak lingkungan yang
ditelaah akan disesuaikan dengan kondisi lingkungan sebelum kegitatan dilaksanakan atau
kondisi rona lingkungan eksisting sekarang sebagai dasar kondisi rona lingkungan awal sebagai
dasar kajian penyusunan Dokumen AMDAL.
Selain itu, studi AMDAL ini merupakan bentuk ketaatan dari pihak pemrakarsa dalam
memenuhi semua ketentuan perundangan dan peraturan yang berlaku dalam kegiatan
pembangunan dan pengembangan Pabrik PT. Golgon Medan Deli di Jl. K.I. Yos Sudarso Km.
6,8, Tanjung Mulia, Medan Deli, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. oleh pemrakarsa
nantinya.
2. 1.2. Kesesuaian Lokasi Dengan Tata Ruang (dilengkapi dengan peta yang relevan)
2.1.3.Deskripsi Rencana Kegiatan (fokus pada komponen-komponen kegiatan yang
berpotensi menyebabkan dampak lingkungan berdasarkan tahapan kegiatan, termasuk
alternatifnya)
Klasifikasi dampak penting adalah bertujuan untuk mempertajam arah kajian ANDAL,
sehingga pemilihan strategi kajian dan metodologi bisa lebih tajam. Klasisifikasi dampak penting
hipotetik diklasifikasikan berdasarkan tema-tema dan disusun berdasarkan skala prioritas
dampak yang harus dikaji dan dikelola yang diuraikan sebagai berikut:
Rona awal lingkungan merupakan kondisi lingkungan yang berupa kondisi alam atau
komponen-komponen lingkungan awal sebelum perencanaan dan pembangunan fisik dimula.
Komponen geo-fisik-kimia
Keadaan Geografis
Kecamatan Medan Deli merupakan daerah pemukiman dan Daerah Industri mempunyai
luas areal 2.300 Ha, yang terdiri dari 6 (enam) Kelurahan dan memiliki 105 Lingkungan
dengan batas-batas sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kecamatan Medan Labuhan
Sebelah Selatan : Kecamatan Medan Barat dan Kec. Medan Timur
Sebelah Timur : Kecamatan Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang
Sebelah Barat : Kecamatan Labuhan Deli Kab. Deli Serdang
Secara keseluruhan luas Kecamatan Medan Deli adalah 2.300 Ha. Kelurahan yang
terluas adalah Kelurahan Tanjung Mulia dengan luas 541 Ha disusul Kelurahan Mabar
456 Ha, Titipapan dengan luas 400 Ha, Kelurahan Tanjung Mulia Hilir 325,1 Ha dan
Kelurahan Mabar Hilir 318,9 Ha sedangkan yang terkecil adalah Kelurahan Kota
Bangun dengan luas 250 Ha.
Jenis tanah
Menurut jenis tanahnya terdiri dari keseluruhan jenis tanah di wilayah Deli terdiri dari
tanah liat, tanah pasir, tanah campuran, tanah hitam, tanah coklat dan tanah merah.
Penilaian sifat kimia tanah
Proses analisis status kesuburan tanah diawali dengan penilaian sifat kimia tanah
berdasarkan kriteria Pusat Penelitian Tanah Terdapat lima parameter tanah yang
digunakan dalam penelitian ini untuk menilai status kesuburan tanah yaitu Kapasitas
Tukar Kation, Kejenuhan Basa, C-organik, kadar P2O5 tersedia, N total tanah dan pH
tanah. Kadar unsur hara tanah yang diperoleh dari analisis tanah bila dibandingkan
dengan kebutuhan unsur hara masingmasing tanaman, maka dapat diketahui apakah
status unsur hara dalam tanah tersebut sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat
tinggi
Penilaian Sifat Fisika Tanah
Proses analisis status kesuburan tanah setelah penilaian sifat kimia tanah adalah penilaian
sifat fisika tanah berdasarakan kriteria penilaian sifat fisika tanah (Sitorus, 1985).
Terdapat tiga parameter tanah yang digunakan dalam menilai sifat fisik tanah yaitu
kedalaman tanah, tekstur tanah dan laju permeabilitas. Berdasarkan kriteria yang sudah
ditetapkan maka akan dihasilkan status penilaian sifat fisiknya yaitu rendah, sedang dan
tinggi
Biota darat flora/vegetasi dan fauna
Jenis flora yang dapat dijumpai antara lain jenis vegetasi/tumbuhan alami dan tanaman
budidaya, baik tanaman ekonomis (tanaman buah‐buahan) dan/atau tanaman
ornamental/tanaman hias serta tanaman pentup/ground cover, Tanaman penghijauan tepi
jalan, trembesi (Samanea saman), ketapang senegal (Terminalia senegalensis), pucuk
merah (Syzygium oleina), bintaro (Cerbera odollam), lamtoro (Leucaena leucocephala).
Jenis fauna yang terdapat di medan deli jenis serangga.
Komponen sosial-ekonomi-budaya
Berdasarkan proyeksi penduduk pertengahan, jumlah penduduk Kecamatan Medan Deli
tahun 2021 adalah 192.124 jiwa, terdiri dari 97.426 laki-laki (50,71 persen) dan 94.698
perempuan (49,29 persen), dengan rasio jenis kelamin 102,88 persen dan rata-rata
kepadatan penduduk mencapai 9.441 jiwa/km2. Menurut persebaran penduduk tiap
Kelurahan, jumlah penduduk terbanyak ada di Kelurahan Mabar, yaitu 37.346 jiwa
(19,44 persen), dengan rata-rata kepadatan penduduk mencapai 10.232 jiwa/km2
2.2.2. Kegiatan Di Sekitar Lokasi Rencana (beserta dampak yang ditimbulkannya thd
lingkungan hidup)
Pada dasarnya kegiatan suatu industri adalah mengolah masukan (input) menjadi
keluaran (output). Keluaran yang dihasilkan suatu industri adalah berupa produk yang diinginkan
beserta limbah. Limbah dapat yang bernilai ekonomis sehingga dapat dijual atau dipergunakan
kembali dan yang tidak bernilai ekonomis yang akan menjadi beban lingkungan. Limbah ini
dikeluarkan melalui media udara, air dan tanah yang merupakan komponen ekosistem alam.
Lingkungan, yang merupakan wadah penerima akan menyerap bahan limbah tersebut sesuai
dengan kemampuan asimilasinya. Kemampuan lingkungan untuk memulihkan diri sendiri
karena interaksi pengaruh luar, disebut daya tampung lingkungan.
Partisipasi masyarakat dalam penyusunan dokumen Amdal belum dapat dilakukan oleh
masyarakat secara langsung, partisipasi masyarakat hanya dilakukan dengan cara memberikan
rekomendasi berdasarkan persetujuan masyarakat setempat kepada pemrakarsa. Pelaksanaan
suatu kegiatan menimbulkan dampak terhadap lingkungan Bio-Geofisik dan lingkungan sosial.
Dampak sosial yang ditimbulkan oleh pelaksanaan suatu kegiatan mempunyai arti semakin
pentingnya peran serta masyarakat dalam kaitannya dengan kegiatan tersebut. Karena itu
masyarakat sebagai subyek hak dan kewajiban perlu diikutsertakan dalam proses penilaian
AMDAL. Selain itu, diikutsertakannya masyarakat akan memperbesar kesediaan masyarakat
memerima keputusan yang pada gilirannya akan memperkecil kemungkinan timbulnya sengketa
lingkungan. Keterlibatan masyarakat dalam proses analisis mengenai Dampak lingkungan hidup
dan izin lingkungan bertujuan agar: