Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas anugerah-
Nya saya dapat menyelesaikan kliping ini dengan sebaik-baiknya. Saya sadar bahwa kliping ini
masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu saya selaku penyusun memohon maaf yang
sebesar-besarnya apabila dalam kliping ini terdapat kesalahan-kesalahan, semua itu adalah murni
karena unsur ketidaksengajaan. Saya harap kliping ini dapatdigunakan sebagaimana mestinya
dan dengan sebaik-baiknya.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 RUMUSAN MASALAH


1.2 TUJUAN

BAB II PEMBAHASAN

2.1 PANEL SURYA


2.2 SENSOR CAHAYA
2.3 LAPISAN PELINDUNG DAN PENGKILAP
2.4 ALAT PEMURNIAN AIR

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
BAB I PENDAHULUAN

1.1 TUJUAN

Tujuan dalam penulisan kliping ini adalah untuk menambah pengetahuan dan diharapkan
bermanfaat bagi kita semua. Setelah membaca tulisan ini diharapkan kita mampu memahami
tentang:

1. Ciri panel surya Thin film solar cell


2. Sensor cahaya FotoVoltaic dan Fotokonduktif
3. Bagian-bagian lapisan pelindung dan pengkilap
4. Bentuk alat pemurnian air
BAB II PEMBAHASAN

2.1 PANEL SURYA

Panel surya adalah alat yang dapat mengubah energi cahaya matahari menjadi energi
listrik. Teknologi fotovoltaik (photovoltaic / PV) digunakan untuk mengkonversi radiasi
matahari menjadi energi listrik. Energi listrik yang dihasilkan ini akan disimpan ke dalam
baterai, yang dapat Anda gunakan untuk perangkat elektronik dan disesuaikan dengan kebutuhan
listriknya. Salah satu contoh panel surya:

Thin film solar cell

Tipe panel surya ini disebut dengan “thin film” karena menggunakan sel surya yang sangat
tipis dengan ukuran sekitar 10 nm, jauh lebih tipis dibanding dengan tipe crystalline silicon yang
berukuran 200 – 300 nm. Lapisan tipis tersebut ditambahkan ke permukaan seperti kaca, plastic,
atau metal.

Panel Surya Thin Film Solar Cell 1

Dengan ukuran yang sangat tipis, panel surya ini menjadi sangat ringan dan fleksibel.
Selain itu, panel surya ini tidak mengalami penurunan performa pada temperatur yang semakin
tinggi seperti tipe panel surya lainnya. Sayangnya, efisiensi konversi energi thin film masih
rendah yaitu hanya sekitar 10%.
2.2 SENSOR CAHAYA

1. FotoVoltaic (Sollar Cell atau Photo Cell)

Fotovoltaic merupakan jenis alat sensor sinar yang mampu mengubah energi sinar
langsung menjadi energi listrik. FotoVoltaic juga dikenal dengan istilah Sollar Cell atau Photo
Cell yang mampu mengkonversi sinar matahari menjadi sebuah arus listrik DC. Bahan-bahan
dasar untuk membuat Solar Cell adalah Silicon, gallium arsenide, seleniunm, dan cadmium
sullphide.

Untuk tegangan listrik yang mampu dihasilkan oleh Sollar Cell harus sebanding dengan
paparan cahaya sinar matahari yang terkena oleh permukaan Solar Cell. Dengan kata lain,
semakin banyak cahaya sinar matahari yang menerpa permukaan Sollar Cell, makan semakin
banyak arus listrik DC yang dihasilkan.

2. Fotokonduktif

Fotokonduktif adalah sebuah alat sensor cahaya atau sinar yang mampu memberikan
resistansi (perubahan tahanan) pada tiap-tiap sel nya. Dengan kata lain semakin tinggi paparan
cahaya yang diterima, maka nilai tahanannya pun semakin kecil pula. rata-rata tiap komponen
yang ada pada fotokonduktif ini terbuat dari Cadmium Selenoide ataupun Cadmium Sulfide.
2.3 LAPISAN PELINDUNG DAN PENGKILAP

Teknologi yang Terinspirasi dari Jaringan Pelindung Tumbuhan

Daun talas terlapisi kutikula sehingga akan melindungi daun talas , yang akan
menyebabkannya licin . Dan begitu juga dengan alat-alat pengkilap dan pelindung pada mobil
yang terisnpirasi dari jaringan pada daun yaitu kutikula

Kutikula pada daun merupakan lapisan yang mengandung zat lilin yang diproduksi oleh
lapisan epidermis daun, ujung batang dan bagian – bagian yang bersentuhan dengan udara yang
lainnya. Adapun komponen utama penyusun kutikula adalah kutin dan zat lilin. Kutikula
memiliki struktur yang rumit dan juga berlapis – lapis.

Berikut ini adalah beberapa fungsi kutikula pada daun, yakni sebagai berikut :

 Sebagai jaringan pada daun yang berfungsi untuk melindungi diri dari efek lingkunagn
sekitar yang tidak bersahabat dengannya (pada tumbuhan di laut yang melindungi diirnya
dari rasa asin air laut)
 Sebagai jaringan pada daun yang berfungsi untuk menolak air agar daun tidak basah,
meskioun daun tersebut kena air ( contoh seperti pada daun talas )
 Sebagai jaringan pada daun yang berfungsi untuk mengurangi uap air dari permukaan
tumbuhan
 Sebagai jaringan pada daun yang berfungsi untuk memperlambat hilangnya air dari daun,
batang, bunga bahkan biji pada tumbuhan.
 Sebagai jaringan pada daun yang berfungsi untuk melindungi daun dari serangan patogen
Lapisan pertama pada kutikula ini merupakan lapisan atau timbuan zat lilin yang disebut
sebagai lapisna lilin epikutikuler. Sedangkan lapisan berikutna merupakan kutikula yang
sebenarnya yang mengandung kutin dan zat lilin. Sedangkan untuk lapisan di bawahnya, terdiri
atas beberapa lapisan kutikula yang tersusun atas selulosa, kutin dan juga zat lilin. Lapisan
pektin pada kutikula ini merupakan lapisan pemisah antara kutikula dengan dinding epidermis .
Kutikula pada tumbuhan ini juga sangat berperan penting bagi sistem jaringan pada daun
tersebut.

Kutikula pada daun ini bersifat permeable terhadap air dan molekul larut air. Tumbuhan
xerofit seperti kaktus biasanya memiliki lapisan kutikula yang tebal untuk kelangsungan
hidupnya di lingkungan yang kering. Sedangkan tumbuhan yang berada disekitar air laut
memiliki kutikula yang tebal untuk melindungi dirinya dari efek racun dari air garam.

2.4 ALAT PEMURNIAN AIR

Penjernihan air merujuk ke sejumlah proses yang dijalankan demi membuat air dapat
diterima untuk penggunaan akhir tertentu. Ini mencakup penggunaan seperti air minum, proses
industri, medis dan banyak penggunaan lain. Tujuan semua proses penjernihan air adalah
menghilangkan pencemar yang ada dalam air atau mengurangi kadarnya agar air menjadi layak
untuk penggunaan akhirnya. Salah satu penggunaan tersebut adalah mengembalikan ke
lingkungan alami air yang sudah digunakan tanpa berakibatkan dampak yang buruk atas
lingkungan
Berikut beberapa cara lain untuk mengurangi bahaya pencemaran air baik secara biologis
maupun kimiawi:

1. Penyaringan dan perebusan

Meski tampak bersih, air yang akan diminum harus disaring dan direbus hingga mendidih
setidaknya selama 5-10 menit. Hal ini dapat membunuh bakteri, spora, ova, kista dan
mensterilkan air. Proses penyaringan ini juga menghilangkan karbon dioksida dan pengendapan
kalsium karbonat.

2. Disinfeksi kimia

Hal ini berguna untuk memurnikan air yang disimpan pada tempat seperti di genangan air, tangki
atau air sumur.

3. Bubuk pemutih

Proses ini merupakan diklorinasi kapur. 2,3 gram bubuk pemutih diperlukan untuk mendisinfeksi
1 meter kubik (1.000 liter) air. Tapi air yang sangat tercemar dan keruh tidak bisa dimurnikan
dengan metode ini.

4. Tablet klorin

Dipasaran, tablet klorin dijual dengan nama tablet halazone. Senyawa ini mungkin cukup mahal
tetapi efektif untuk memurnikan air dengan skala kecil.

5. Filter

Ada beberapa jenis filter air, antara lain filter keramik ‘lilin’ dan UV filter. Bagian utama dari
sebuah filter keramik ‘lilin’ ini adalah lilin yang terbuat dari porselin atau tanah infusorial.
Permukaannya dilapisi dengan katalis perak sehingga bakteri yang masuk ke dalam akan
dibunuh. Metode ini menghilangkan bakteri yang biasanya ditemukan dalam minum air, tetapi
tidak efektif dengan virus yang bisa lolos saringan.
BAB III PENUTUP

Demikian makalah tentang wawasan Nusantara yang saya buat, semoga dapat bermanfaat
bagi kita semua.

3.1 KESIMPULAN

1. Panel surya adalah alat yang dapat mengubah energi cahaya matahari menjadi energi
listrik.
2. Fotovoltaic merupakan jenis alat sensor sinar yang mampu mengubah energi sinar
langsung menjadi energi listrik.
3. Fotokonduktif adalah sebuah alat sensor cahaya atau sinar yang mampu memberikan
resistansi (perubahan tahanan) pada tiap-tiap sel nya.
4. Kutikula pada daun bersifat permeable terhadap air dan molekul larut air.
5. Tujuan proses penjernihan air adalah menghilangkan pencemar yang ada dalam air atau
mengurangi kadarnya agar air menjadi layak untuk penggunaan akhirnya.

Anda mungkin juga menyukai