SPEKTROFOTOMETRI VISIBLE/KOLORIMETRI
MENGGUNAKAN METODE STANDAR ADISI
BAB 1 PENDAHULUAN
4.1 Hasil
a. Tabel Pengamatan
Sampel Iberet Folic
b. Kurva Baku
6
Y= 0,0088x + 0,18
5
+0,0043x
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
4.2 Pembahasan
Sediaan besi (ferosulfat, ferofumarat) yang paling baik
absorpsinya dari usus bila diminum pada saat perut kosong, tetapi
sering kali obat ini merangsang selaput lender lambung dan
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini yaitu
diperoleh hasil kadar Fe dalam sediaan tersebut adalah 52,70%. Hal
ini tidak sesuai dengan Farmakope Indonesia IV yang menyatakan
bahwa Besi (II) sulfat mengandung tidak kurang dari 99,5% dan tidak
lebih dari 104,5% FeSO4.7H2O.
5.2 Saran
Sebaiknya asisten mendampingi praktikan saat praktikum
berlangsung agar tidak terjadi kesalahan dalam paktikum, dan
praktikan lebih memahami dan mengerti apa yang dipraktikumkan.
Gandjar, I.G., dan Rohman, A., 2012, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka
Pelajar : Yogyakarta.
Kartasasmita, E., Tuslinah, L., 2009, Penentuan kadar Besi (II) dalam
sediaan tablet Besi (II) sulfat menggunakan Metode Orto-
Fenantropin, Jurnal Kesehatan Vol (1) No. 1. Jurusan Farmasi
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Tunas Husada :
Tasikmalaya.
Suwandri & H. Diastuti, 2006, Isolasi dan Identiikasi Senyawa Kimia Serta
Uji Aktivitas Anticandidaisis Serbuk Daun Sirih Duduk (Piper
sarmentosum Roxb. Ex Hunter).Jurnal kimia Vol. 1 No. 1:
Yogyakarta.
Skema kerja
a. Pembuatan larutan standar
Ditimbang seksama bahan murni senyawa besi (besi sulfat) yang
sudah dikeringkan pada suhu 105°C selama 1 jam lebih kurang 150mg.
Dipipet 0,00; 0,5 mL; 1 mL; 1,5 mL; dan 2 mL deret larutan standar
yang mengandung 11,03 ppm kemudian labu takar yang berisi sampel
tadi.
b=
r=
Penyelesaian :
α Cs
Cx =
β Vx
❑
Cx =
Cx =
Cx x Vx
%kadar = X fp X 100%
Berat Sampel
❑
= X 1 X 100%
Volume sampel = 50 mL
Ar Fe = 55.847
Mr FeSO4 = 151.9046
Ar Fe
Berat Fe= × Berat FeSO 4
Mr FeSO 4
55.847
= ×150 mg
151.9046
= 55,14 mg
55.14 mg 551,4 mg
Konsentrasi Larutan sampel = = =551,4 ppm
100 mL 1000 mL
= 551.4 × 10-3 mg / mL
V1 · C 1 = V2 · C 2
−3
551,4 10 mg
C2 =
50 mL
= 11,03 ×10−3 mg / mL
= 11,03 ppm
= 5,515× 10−3 mg
C2
5 mL
= 1,103×10−3 mg / mL
= 1,103 ppm
Dipipet 1 mL dalam 5 mL
V1 · C 1 = V2 · C 2
1 mL · 11,03 ×10−3 mg / mL = 5 mL · C2
11,03 ×10−3 mg
C2 =
5 mL
= 2,206×10−3 mg / mL
= 2,206 ppm
16,545× 10−3 mg
C2 =
5 mL
= 3,306 mg / mL
= 3,306 ppm
Dipipet 2 mL dalam 5 mL
V1 · C 1 = V2 · C 2
22,06× 10−3 mg
C2 =
5 mL
= 4,412 mg / mL
= 4,412 ppm
Sehingga,
a = 0,190
b = 0,003
r = 0,939
maka, α =b
β=a
Vx = 0,5 mL
α x Cs
Cx =
β x Vx
Cx = 1,3971 mg
= 46.63%