OLEH
STAMBUK : 15020150249
KELOMPOK : IV (EMPAT)
KELAS : C12
LABORATORIUM FARMAKOGNOSI-FITOKIMIA
FAKULTAS FARMASI
MAKASSAR
2018
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS PREPARATIF FRAKSI AKTIF
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dalam chamber agar noda yang ada di dalam lempeng dapat naik.
B. Rumusan Masalah
C. Maksud Praktikum
fraksi daun waru (Hibiscus tiliaceus L.) dengan metode Kromatografi lapis
D. Tujuan Praktikum
E. Manfaat Praktikum
prinsip dan mekanisme kerja dari kromatografi lapis tipis preparatif dalam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Uraian Tanaman
Kingdom : Plantae
Division : Tracheophyta
Subdivision : Spermatophytina
Class : Magnoliopsida
Order : Malvales
Genus : Hibiscus
2. Nama Lain
buluh, bou, tobe, baru, beruk, melanding. Nama lain daun waru di
Jawa yaitu waru, waru laut, waru lot, waru lenga, waru lengis, waru
molowagu, baru, waru. Nama lain daun waru di Maluku yaitu war,
papatale, haru, palu, faru, haaro, fanu, halu, balo, kalo, pa. nama lain
3. Morfologi Tanaman
Pohon ini cepat tumbuh sampai tinggi 5-15 meter, garis tengah
celah pada sisi bawah dan sisi pangkal. Sisi bawah daun berambut
beruang 5, tiap rumah dibagi dua oleh sekat semu, dengan banyak
4. Kandungan Kimia
5. Manfaat Tanaman
radang usus, berak darah dan lendir pada anak dan muntah darah
2006).
Penjerap yang paling umum digunakan ialah silika gel dan dipakai untuk
(Hostettmann, 2006).
sistem yang terdiri dari fase diam dan fase bergerak. Semua pemisahan
tertahan (terhambat) lebih lemah oleh fase diam akan bergerak lebih
kedua fase. Jika perbedaan-perbedaan ini cukup besar, maka akan terjadi
2005).
ditotolkan berupa garis pada salah satu sisi pelat lapisan besar dan
akan terpisah menjadi beberapa pita. Pita ditampakkan dengan cara yang
dielusi dari penyerap dengan pelarut polar. Cara ini berguna untuk
perbedaan daya serap dan daya partisi serta kelarutan dari komponen-
karena daya serap adsorben terhadap komponen kimia tidak sama maka
melibatkan fase diam dan fase gerak. Dimana fase diamnya adalah
sebuah plat dengan ukuran ketebalan bervariasi. Untuk jumlah sampel 10-
adsorben silika gel atau aluminium oksida, dengan ukuran 20x20 cm dan
tebal 1 mm, jika tebalnya di dua kalikan, maka banyaknya sampel yang
yang paling umum digunakan pada KLT Preparatif adalah silika gel
(Kristanti, 2008).
terlebih dahulu dalam sedikit pelarut. Pelarut yang baik adalah pelarut
Karena jika pelarut yang digunakan tidak mudah menguap, maka akan
(Kristanti, 2008).
dari plat adalah senyawa beracun, waktu yang diperlukan dalam proses
BAB III
METODE KERJA
A. Alat
pengaduk, botol UC, cawan porselin, chamber KLTP, corong, gelas ukur,
kertas saring, lampu UV 254 dan 366, lempeng KLT preparatif, pipa
kapiler, pipet skala, sendok besi, sentrifuge, tabung sentrifuge dan vial.
B. Bahan
1. Skrining eluen
Disiapkan alat dan bahan dipilih hasil fraksi yang terelusi dengan
dideteksi fraksi yang aktif dan diberi tanda. Kemudian dikeruk fraksi
BAB IV
perbandingan eluen.
daun waru (Hibiscus tiliaceus L.) adalah dapat dilihat pada tabel 1:
KLTP adalah sekitar 0,5-2 mm. Ukuran pelat kromatografi biasanya 20x20
KLTP. Penjerap yang paling umum digunakan ialah silika gel dan dipakai
hidrofil.
senyawa yang telah diikat oleh silika gel dan untuk memperoleh isolat
BAB V
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Terbentuk pita/noda
isolat