Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. TUJUAN
Terampil melakukan isolasi laktosa dari susu skim
B. DASAR TEORI
LAKTOSA
Laktosa adalah bentuk disakarida dari karbohidrat yang

dapat dipecah menjadi

bentuk lebih sederhana yaitu galaktosa dan glukosa yang dihubungkan oleh ikatan
glikosida. Laktosa ada di dalam kandungan susu, dan merupakan 2-8 persen bobot susu
keseluruhan. Mempunyai rumus kimia C12H22O11 dengan nama IUPAC -Dgalaktopiranosil-(14)-D-glukosa dan nama lainnya adalah gula susu (milk sugar) atau
4-O--D-galaktopiranosil D-glukosa. Laktosa terdiri dari molekul D-galaktosa dan Dglukosa yang dihubungkan dengan ikatan -1,4-galaktosidik, di mana D-galaktopiranosa
berhubungan dengan posisi 4 dari D-glukopiranosa.

Struktur laktosa

Laktosa (gula susu) sering disebut saccharum lactis berupa serbuk hablur, putih, rasa
agak manis. Laktosa ini stabil dalam air, dalam farmasi sering digunakan sebagai zat
pembawa (pengisi) dalam tablet dan puyer, sebagai pengencer obat oral padat, dipakai
dalam campuran untuk makanan bayi. Laktosa adalah gula yang rasanya paling tidak
manis (kemanisannya 1/6 dari kemanisan glukosa) dan lebih sukar larut daripada
disakarida lainnya.
Laktosa merupakan disakarida reduktor yang memberi reaksi positif terhadap
Fehling dan menunjukkan sifat mutarotasi karena terdapat OH anomerik bebas pada C
nomor 1 dari D-glukopiranosanya. Campuran kesetimbangan mempunyai rotasi spesifik
+55o.
Laktosa juga dapat dihidrolisa dengan katalisator asam / enzim laktosa. Laktosa
dapat difermentasi oleh bakteri tertentu (misalnya Lactobacillus bulgaricus) menjadi
asam laktat, sehingga jika reaksi fermentasi berlangsung pada susu, maka susu menjadi
1

asam. Laktosa dalam sistem pencernaan manusia akan dipecah menjadi glukosa dan
galaktosa oleh enzim laktase yang diproduksi oleh sel-sel di usus kecil.
Dalam susu skim yang sudah tidak lagi mengandung minyak/lemak, atau hampir
tidak mengandung lemak. Selain laktosa, di dalam susu juga mengandung beberapa
komponen protein seperti kasein dan albumin yang mudah larut dalam air. Skimmed milk
/ susu skim mengandung 4,5-5% laktosa, 30% kasein, 0,7 albumin dan 1% mineral.
Laktosa dapat berada dalam 2 bentuk kristal, bentuk -hidrat dan bentuk -anhidrat
yang dapat ditemukan pada tahana amorf atau lirkaca. Bentuk yang paling umum di alam
dari laktosa adalah bentuk -hidrat (C12H22O11.H2O).
Sifat-sifat fisika kimia laktosa sebagai berikut:
BM
: 343,4
Titik lebur : 288C
Titik didih : 668,9C
Pemerian
: serbuk atau masa hablur, keras, putih atau putih krem, tidak berbau
Kelarutan

dan sedikit manis, stabil di udara, tetapi mudah menyerap bau


: Mudah larut dalam air dan lebih mudah larut dalam air mendidih;
sangat sukar larut dalam etanol; tidak larut dalam kloroform dan dalam

eter.
Kejernihan : Dilarutkan 3 gram dalam 10 ml air mendidih; terbentuk larutan jernih,
tidak berwarna dan tidak berbau
Dalam ilmu kesehatan laktosa tidak hanya dikenal dalam bentuk cairan, namun
laktosa dapat membentuk kristal yang memiliki sebuah molekul air kristal. Bentuk
kristal laktosa besar dan kelarutan laktosa dalam air kurang baik. Rasa laktosa kurang
manis jika dibandingkan dengan rasa sakarosa. Selama proses pencernaan, laktosa
dihidrolisis secara enzimatik oleh laktase sehingga membentuk galaktosa dan glukosa.
Enzim ini membelah molekul laktosa menjadi dua bagian: glukosa dan galaktosa, yang
kemudian dapat diserap usus. Kedua zat yang dihasilkan tersebut, struktur kimianya
lebih sederhana dan lebih mudah diterima sebagai nutrisi tubuh manusia. Laktase (juga
dikenal sebagai hidrolase laktase-phlorizin, atau LPH), bagian dari keluarga galaktosidase enzim, adalah hidrolase glikosida terlibat dalam hidrolisis dari laktosa
disakarida menjadi galaktosa konstituen dan monomer glukosa.

Proses

Pemecahan

Laktosa

KALSIUM KARBONAT
CaCO3; BM 100,09
Kalsium karbonat merupakan serbuk, hablur mikro, putih, tidak berbau, tidak berasa,
stabil di udara, praktis tidak larut dalam air, kelarutan dalam air meningkat dengan
adanya sedikit garam amonium atau karbon dioksida, adanya alkali hidroksida
menurunkan kelarutan, tidak larut dalam etanol, larut dalam asam asetat 1 N, dalam
asam klorida 3 N dan dalam asam nitrat 2 N dengan membentuk gelembung gas.
Kalsium karbonat jika dikeringkan pada suhu 200oC selama 4 jam mengandung
kalsium setara tidak kurang dari 98% dan tidak lebih dari 100,5% CaCO3.
Pada percobaan isolasi laktosa, CaCO3 bereaksi dengan albumin dan akan
mengendap membentuk Ca-Albuminat dan CO2.
Reaksi :
CaCO3 + Albumin dalam H2O

Ca-Albuminat + H2O + CO2

KASEIN
Kasein adalah protein utama dalam susu, suatu fosfoprotein. Kasein dalam susu
berada dalam bentuk garam kalsium kaseinat. Kasein memiliki pH 6,6 sehingga kasein
memiliki energi negatif dan larut sebagai garam. Kasein merupakan protein konjugasi
antara protein dengan fosfat membentuk fosfoprotein. Jika asam ditambahkan, energi
negatif dari lapisan terluar kasein menjadi setara oleh proton golongan fosfat dan
protein dengan ion kalsium seperti reaksi:
Ca-caseinate

2H+

Casein

+ Ca2+

Kasein diisolasi terlebih dahulu dengan menambahkan asam asetat 10 % pada


larutan susu dan dipanaskan. Kasein akan berupa gumpalan putih yang tidak berbau.
Dalam isolasi, kasein larut dalam air, alkohol dan eter namun tidak larut dalam
etanol, senyawa alkali dan beberapa larutan asam.
Kasein berupa serbuk amorf warna putih. Dalam kasein tidak hanya terdiri dari zatzat organik, melainkan mengandung juga zat anorganik seperti kalsium, fosfor, dan
magnesium. Dalam keadaan murni, kasein berwarna putih seperti salju, tidak berbau,
dan tidak mempunyai rasa yang khas. Kasein murni tidak larut dalam air dingin dan
garam netral. Kasein terdispersi dalam air panas, basa, dan garam basa seperti natrium
asetat, dan natrium oksalat. Kasein dapat diendapkan oleh asam, enzim rennet, dan
alkohol. Selain penambahan asam, pengendapan kasein susu juga dilakukan dengan
3

penambahan renin, yaitu suatu enzim proteolitik yang diperoleh dari induk sapi betina.
Oleh karena itu, susu dapat dikoagulasikan oleh asam yang terbentuk di dalam susu
sebagai aktifitas dari mikroba. Kasein digunakan untuk sumber protein dalam tubuh
dan juga sebagai suplai asam-asam amino esensial. Secara komersial

kasein juga

digunakan untuk bahan perekat, pelindung lapisan kertas, dan plastik kasein.
SUSU SKIM
Susu skim adalah susu tanpa lemak yang bubuk susunya dibuat dengan
menghilangkan sebagian besar air dan lemak yang terdapat di dalam susu. Susu skim
merupakan bagian dari susu yang krimnya diambil sebagian atau seluruhnya.
Kandungan lemak pada susu skim kurang lebih 1%. Susu skim mengandung semua
kandungan yang dimiliki susu pada umumnya, kecuali lemak dan vitamin yang larut
dalam lemak. Susu skim dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar susu atau keju tanpa
lemak sehingga dapat berguna untuk menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Susu
pada umumnya, setelah dipasteurisasi akan mengalami homogenisasi kembali antara
komponen-komponen lemak dan protein yang tadinya telah terpisah. Homogenisasi
bertujuan agar susu memiliki tekstur yang stabil. Namun pada susu skim, lemak akan
dikurangi. Oleh karena itu membuat susu skim hampir tidak mungkin dilakukan secara
sederhana karena susu akan secara otomatis terhomogenisasi.
ASAM ASETAT
Asam asetat dengan rumus empiris C2H4O2 yang sering ditulis dalam bentuk
CH3COOH, asam asetat murni disebut sebagai asam asetat glasial adalah cairan
higroskopis tak berwarna dan memiliki titik beku 16.7 oC. Asam asetat juga sering
disebut sebagai asam cuka. Asam asetat berfungsi sebagai pelarut polar seperti air dan
etanol. Asam asetat memiliki konstanta dielektrik yaitu 6,2 sehingga dapat melarutkan
baik senyawa polar dan nonpolar. Asam asetat bersifat korosif terhadap logam. Asam
asetat mempunyai bau yang khas.
ETANOL
Etanol mempunyai nama lain yaitu etil alkohol, mempunyai rumus molekul
C2H5OH; massa molar 46,07g/mol; tidak berwarna; titik lebur -114,3 oC; titik didih
78,4oC. Etanol disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau alkohol
saja adalah cairan yang mudah menguap, mudah terbakar dan tak berwarna.
Etanol membentuk larutan azeotrop, karena itu pemurnian etanol yang mengandung
air dengan cara penyulingan biasa hanya mampu menghasilkan kemurnian 96%. Etanol
4

murni ini dihasilkan pertama kali oleh Johan Tobias Lowitz pada tahun 1796 dengan
melakukan destilasi melalui arang. Etanol adalah pelarut yang serba guna, larut dalam air
dan pelarut organik lainnya seperti: benzena, gliserol, dsb. Dan juga larut dalam pentana
dan heksana.

BAB II
METODE KERJA
A. PROSEDUR ASLI
(Cason J. Rapport, H. 1950. Laboratory text book in organic chemistry. Prentince hall:
New York. Page 330-331)
Place 25 grams of nonfat dairy milk powder in a 250-mL beaker. Add 75 mL of warm
water and stir to mix. Adjust the temperature of the mixture between 40 and 50 0C by
heating or cooling. Add about 10 mL of 10% acetic acid solution and stir the mixture to
coagulate the casein. Precipitation can be judged to be complete when the liquid changes
form milky to clear.
5

Removed the precipitate casein by filtering the mixture by gravity through


cheesecloth. Collect the filtrate in a 250-mL beaker. Add about 2 grams of calcium
carbonate powder to the filtrate, stir it well, and boil the suspension for about 10 minutes.
Add to the hot mixture as much decolorizing carbon as would cover a nickel, stir the
mixture thoroughly; and filter it by suction through a layer of wet filter aid on a Buchner
funnel.
Allow the clear filtrate to stand for crystallization for at least 24 hours in a stoppered
Erlenmeyer flask.Collect the crystals of lactose by suction filtration. They may be
washed with a small amount of 95% ethanol.
B. ALAT DAN BAHAN
Alat:
1. Gelas ukur
2. Pengaduk
3. Termometer
4. Erlenmeyer
5. Corong Buchner
6. Labu Hisap
7. Kertas Saring

C.

Bahan (1/3 Prosedur) :


1. Susu Skim
9,9 gram
2. Asam Asetat
8,91 mL
3. CaCO3
2,1 gram
4. Etanol
60 mL
5. Air
89,1 mL

8. Kapas
9. Kertas
10. Kertas Perkamen
11. Batu Didih
12. Pipet
13. Kaki Tiga
14. Bunsen

RUMUS STRUKTUR LAKTOSA


CH2OH

OH

O
CH2OH
O O

HO

OH

OH

CH2OH O

OH

OH

HO

OH

OH

HO

CH2OH O
OH

OH

Laktosa
4-O (-D-galaktopironosil)-D-glukopiranosa

Mc. Murry J. 2000. Organic Chemistry, 5th edition, Brooks / Cole Publishing Pasific Grave:
USA. p. 1057
D.

SKEMA KERJA

E.

GAMBAR PEMASANGAN ALAT

BAB III
HASIL/PEMBAHASAN

HASIL
Hasil Teoritis

Hasil Praktikum :

Hasil Randemen :
PEMBAHASAN
Dalam bidang kefarmasian, laktosa digunakan sebagai zat pengisi (zat tambahan) atau
sebagai pemanis dalam suatu sediaan. Laktosa dapat diisolasi dari susu skim (susu yang
lemaknya sudah dihilangkan). Pada percobaan ini langkah pertama susu skim ditimbang,
yaitu beratnya 9,9 gram. Kemudian menghitung kebutuhan bahan-bahan lainnya sesuai
berat susu skim. Susu skim 9,9 gram lalu dilarutkan dengan air sebanyak 89,1 ml dan
dilakukan pemanasan pada suhu konstan 40C. Setelah suhu mencapai 40C, segera
ditambahkan asam asetat encer (

8,91 ml) yang dibuat dari asam asetat glasial dan air

dengan perbandingan 1:10. Ditambahan asam asetat encer bertujuan untuk mengendapkan
kasein, akan tetapi penambahan asam asetat ini tidak boleh berlebih karena laktosa akan
terhidrolisis menjadi glukosa dan galaktosa. Dan jika asam asetat yang ditambahkan
sedikit maka kristal laktosa yang terbentuk kurang baik hasilnya.
Pada suhu 40C merupakan suhu konstan untuk pengendapan kasein. Jika suhu
melebihi 40C maka endapan kasein yang terbentuk menjadi tidak stabil karena mudah
terurai menjadi asam-asam amino yang lain, sebaliknya jika suhu kurang dari 40C maka
proses pembentukan kasein tidak sempurna. Hal ini dikarenakan jika terdapat kelebihan
asam,

laktosa akan terhidrolisis menjadi monosakaridanya. Akibatnya bila dilakukan

pendiaman selama satu malam, laktosa tidak akan dapat mengendap sempurna.
Cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui endapan kasein sudah terbentuk
sempurna atau belum yaitu dengan ditambahkan 1 tetes asam asetat encer, jika tidak
terbentuk kekeruhan maka kasein sudah mengendap dengan sempurna. Kemudian larutan
tersebut disaring menggunakan corong, kertas saring dan kapas untuk memisahkan larutan
dengan endapan kasein.
Kemudian filtrat hasil saringan tersebut ditambahkan dengan CaCO3 2,1 gram,
tujuannya adalah untuk mengendapkan albumin ( Ca albumin) sehingga yang didapatkan
adalah laktosa yang murni. Dan ditambahkan dengan batu didih, kemudian dilakukan
pemanasan selama 10 menit sambil diaduk agar tidak terjadi bumping. Pemanasan perlu
9

dilakukan karena garam albumin (Ca albumin) memiliki kelarutan yang rendah pada suhu
tinggi.
Setelah proses pemanasan selesai, saring panas menggunakan corong buchner dan
labu hisap untuk mendapatkan filtratnya yang telah terpisah dari endapan garam albumin.
Filtrat yang didapat diuapkan sampai volumenya 12,5 ml, dengan tujuan menghilangkan
H2O sehingga filtrat yang didapat lebih pekat. Pada saat pemanasan, dilakukan
pengadukan agar tidak terjadi bumping, karamelisasi dan agar pemanasan merata.
Penambahan etanol 95% 60 ml ke dalam filtrat dilakukan pada keadaan api sudah
dimatikan karena etanol memiliki sifat mudah terbakar.
Dalam proses rekristalisasi digunakan pelarut etanol karena etanol merupakan pelarut
yang dapat mengendapkan laktosa. Kemudian dilakukan penyaringan dengan corong
buchner hingga diperoleh filtrat yang jernih. Jika masih keruh berarti masih terdapat
kasein atau protein yang belum tersaring, dan pengendapan albumin yang kurang
sempurna. Lalu masukkan ke dalam botol hasil dengan ditutupi kertas perkamen yang
telah dilubangi dan didiamkan selama satu malam. Tujuan botol ditutup dengan perkamen
yang telah dilubangi adalah agar etanol yang berlebih dapat menguap. Setelah didiamkan
selama satu malam, laktosa disaring dengan menggunakan corong buchner dan labu hisap.
Kristal yang didapatkan selanjutnya dicuci dengan menggunakan etanol 25% yang
bertujuan untuk menghilangkan pelarutnya yaitu etanol 95%. Tetapi pada saat praktikum,
kami tidak menambahkan etanol 25% karena etanol 95% telah menguap saat didiamkan
semalam. Lalu kristal hasil saringan dikeringkan di udara terbuka sampai kering. Proses
pengeringan tidak dilakukan dalam oven karena suhu pada oven terlalu tinggi dapat
menyebabkan laktosa terkaramelisasi.
Setelah dilakukan penimbangan, hasil praktikum kami tidak sesuai dengan hasil
teoritis yang ada, kami menganalisa bahwa kemungkinan telah terjadi human error,
dimana pada saat penambahan asam asetat encer berlebih, laktosa mengalami hidrolisis
menjadi gula penyusunnya yaitu glukosa dan galaktosa. Atau mungkin juga pada proses
penguapan, karena kesalahan yang kami perbuat telah terjadi bumping sehingga beberapa
filtrat telah tumpah.
Laktosa juga memiliki perbedaan dengan laktulosa, dimana laktosa merupakan
disakarida yang terdiri dari glukosa dan galaktosa, sedangkan laktulosa adalah disakarida
yang terdiri dari galaktosa dan fruktosa. Laktulosa memiliki tingkat kemanisan yang lebih
tinggi dibanding dengan laktosa, karena gula penyusun laktulosa yaitu fruktosa memiliki

10

intensitas kemanisan yang tinggi. Laktulosa juga memiliki perbedaan kegunaan dari
laktosa, dimana biasanya laktulosa digunakan sebagai obat urus-urus (laxansia).

Gambar struktur laktulosa

BAB IV
KESIMPULAN
Laktosa adalah bentuk disakarida dari karbohidrat yang tersusun dari glukosa dan
galaktosa. Laktosa dapat diperoleh melalui isolasi yang dilakukan pada susu skim, yaitu
susu yang telah dihilangkan lemaknya dengan proses yang telah disebutkan di atas.
Laktosa sangat berguna dalam dunia farmasi yang umumnya digunakan sebagai zat
tambahan (pengisi) dan juga sebagai pemanis dalam sediaan farmasi. Laktosa merupakan
sumber energi yang memasok hampir setengah keseluruhan kalori dalam susu. Di
samping itu laktosa juga penting untuk absorpsi kalsium. Memberikan efek positif
terhadap fisiologis usus, termasuk efek prebiotik, melunakan kotoran dan membantu
mengikat air.
Daftar Pustaka
Cason, J, Rapport, H. 1950. Laboratory Textbook in Organic Chemistry, Prentince Hall. New
York. Page 330-331
Fessenden, RJ & Fessenden, JS. 1994. Organic Chemistry, 5th edition, Brooks / Cole
Publishing Company Pasific Grave. p. 929-930
Mc. Murry J. 2000. Organic Chemistry, 5th edition. Brooks / Cole Publishing Pasific Grave:
USA. p. 1057
Farmakope Indonesia edisi IV tahun 1995
TANDA TANGAN PESERTA PRAKTIKUM

Wiwit Asnah Hijriyati


NRP: 1130522
11

LAMPIRAN

Perhitungan bahan yang digunakan

Susu skim

Air

Asam asetat glacial

CaCO3

9,9 gram

Penguapan filtrat ad :

12

Anda mungkin juga menyukai