Anda di halaman 1dari 73

BAB4 HASIL dan PEMBAHASAN

4.1Sejarah Perusahaan 4.1.1Visi- Misi dan Nilai Perusahaan Visi : Sebuah perusahaan yang berbasis inovatif dan teknologi, disesuaikan den gan perkembangan teknologi dan pengetahuan di dunia. Misi : Menjadi pemimpin dalam berbagai inovasi sebagai perusahaan farmasi yang berlandaskan pengetahuan dan teknologi dan kedokteran, Menjadi supplier yan g dikenal di seluruh dunia dalam bidang farmasi dan formula OTC. Nilai- nilai dalam perusahaan: l> Integritas:

Peraturan etis tertinggi dalam proses untuk menyediakan produk dan jasa yang ber kualitas. l> Penghargaan Tertinggi Untuk Orang -Orang: Orang - orang adalah fondasi dari kesuksesan SANBE dan SANBE akan memperkeljak an, memotivasi dan mempertahankan orang-orang dengan keahlian yang tepat dan k ompetensitinggi. l> Kepuasan Pelanggan: SANBE akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan pelanggan pada waktu yang tepat den gan segala kemampuan yang dimiliki. l> Komunitas: SANBE akan memberikan produk yang berkualitas untuk meningkatkan pemeliharaa n kesehatan dari komunitas yang menggunakan produk SANBE

Inovasi: SANBE akan senantiasa melakukan hal yang berbeda dan hal yang sama namun berbeda . KerjaTim: SANBE akan bekerja sama dalam suatu unit, saling percaya di sepanjang lingkungan organisasi. Performa: SANBE akan menyusun suatu standar tertinggi dari performa

dan pencapaian yang semakin baik dari hari ke hari dan memenuhi standar tersebut dengan keinginan besar untuk berhasil. Kepemimpinan: SANBE akan memimpin segala yang dilakukan dengan cara SANBE sendiri dan terus te rmotivasi untuk mencapai tidak hanya tujuan organisasi saja, namun juga untuk in dustri.

4.1.2 Profil Perusahaan Didirikan pada tahun 1975,oleh Drs. Jahja Santoso, Pharmacistyang merupakan pemi lik tunggal atau owner juga menjabat sebagai President Director dari PT. SANBE F ARMA. Pada awal mulanya, PT. SANBE FARMA memulai dengan produk kesehatan manusi a. Di tahun 1985, SANBE memeperluas usahanya dengan menciptakan divisi pertama milik PT. SANBE FARMA yang dinamakan divisi Ethical!, yang memproduksi produk k esehatan hewan,dan berbagai obat - obatan keras atau obat- obat yang tidak dijua l bebas di pasaran. Sejak tahun 1985, divisi kedokteran hewan dari SANBE telah m emasarkan 64 produk untuk kesehatan hewan untuk unggas maupun hewan besar dan

telah melakukan impor vaksin untuk unggas, pada tahun 2005 divisi ini memperluas kembali usahanya dengan menghasilkan produk untuk hewan air,khususnya obat untu k udang dan ikan. Sejak tahun 1989,SANBE telah mendapat lisensi dari MENARINI, I talia untuk manufaktur dan penjualan produk mereka diIndonesia. Pada tahun 1992, divisi kedua PT. SANBE FARMA dibentuk dan dinamakan OTC (Over T he Countei). Divisi yang yang difokuskan untuk memproduksi obat- obatan yang dij ual bebas di pasaran. Pada tahun 2000, PT. SANBE FARMA melakukan inovasi produk dengan meluncurkan POLDAN MIG, sebagai obat untuk migrain yang tidak mengakibatkan rasa kantuk pertama diIndonesia. Divisi bioteknologi dan penelitian telah didirikan pada tahun 2001, tiga laborat orium yang dilengkapi dengan peralatan yang memadai telah didirikan untuk pemeli haraan jaringan atau peranakkan,jaringan pertahanan tubuh, dan biologi molekul. Divisi baru PT. SANBE FARMA untuk memproduksi fasilitas untuk cairan infus I injeksi dalam jumlah besar dan kecil sedang dikembangkan pada lahan seluas 17 he ktar. Injeksi dalam jumlah besar (yang dikemas pada non-pvc polybag) tersedia se jak tahun 2005. PT. SANBE FARMA memproduksi banyak jenis obat dalam berbagai bentuk, diantara nya ; kapsul, tablet (palos, dan berlapis gula),cair, sirup, bubuk berbusa, krim , obat salep,tetes mata steril,infus steril (kering dan larutan) dan bentuk lain nya. Pada 16 Juli 2007, SANBE GROUP memperingati 1 tahun Sanbe Sterile Preparation Plant dan Santosa Bandung International Hospital, dan juga peresm ian laboratorium Caprifarmindo oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di kantor pusat PT. SANBE FARMA yang terletak di Jalan Taman Sari 10,Bandung. Sampai saat ini, PT. SANBE FARMA memiliki 650 medical representatives yang dapa t dijangkau oleh keseluruhan penduduk se-kota besar di Indonesia dan 86 dokter

hewan yang mengangani peternakan unggas di pulau Jawa, Bali, Suma tera, dan Sulawesi. Penjualan produk PT. SANBE FARMA dilakukan di dalam dan di luar negeri melalui ekspor. PT. SANBE FARMA telah berkembang dan menjadi perusahaan manufaktur farmasi terbesar di Indonesia yang meny ediakan lebih dari 500 produk obat untuk manusia dan hewan yang berkualitas ya ng digunakan lebih dari 60.000 dokter. Salah satu dari produk OTC, yaitu Sanaflu, yang tidak menyebabkan kantuk un tuk sakit flu dan demam, telah mendapatkan grand prize di tahun 1997 dan 1999 sebagai "Merek Paling Populer'' di Indonesia. Berdasarkan data yang dikeluarkan Gabungan Perusahaan (GP) Farmas i Indonesia tahun 2005, dari sepuluh besar perusahaan farmasi di Indonesia, PT. SANBE FARMA menempati peringkat pertama dengan omzet RP. 1,827,757 triliun. Dengan omzet yang sebesar itu, perusahaan yang berdiri sejak 1975 itu memili ki share 7,74 persen dari total omzet industri farmasi Indonesia sebanyak Rp. 22 triliun. Seperti diketahui di Indonesia terdapat 205 industri farmasi. Berdasarkan laporan IMS tahun 2007, 15 besar dari produk obat yang disert ai resep di Indonesia,diantaranya AMOXAN (Amoxilin}, CEFAT (Cefadroxil},CI.ANEK SJ (Co Amoxi-clav) dan BAQUJNOR (Ciprofloxacin) adalah berasal dari PT. SANBE FA RMA. PT. SANBE FARMA juga menawarkan berbagai formula obat - obatan umum pa da harga yang terjangkau untuk kebutuhan pasien tidak hanya di Indonesia, n amun juga di luar negeri. Pada akhir tahun 2007, produk OTC dari PT. SANBE FARMA telah melakukan promo si atas produknya melalui multimedia yang diterima di dalam dan luar n egeri. POLDAN MIG sebagai kombinasi unik untuk migraine,NEOSANMAG FAsr untuk p enyakit gastro esophageal reflux,dan SANAFLU dan SANAFLU-FORTE untuk flu dan de mam yang

telah menjadi merk paling populer. SANORINE untuk penyegar mulut yang belakangan ini telah menjadi merk yang unik,yang diperkenalkan oleh PT. SANBE FARMA. Berdasarkan data IPA (Indonesia Pharmaceutical Audit:}, PT. SANBE FARMA adalah perusahaan manufaktur dalam bidang farmasi terbesar yang telah menghasilkan nila i penjualan tinggi untuk menghasilkan obat-obatan yang menggunakan resep (obat ob atan yang hanya diperuntukkan untuk manusia) diantara 200 perusahaan manufaktur farmasi, termasuk 40 perusahaan multinasional di Indonesia. PT. SANBE FARMA juga telah menciptakan suatu operasi eksport pada lebih dari 20 negara dengan sebua h ambisi untuk menjadi perusahaan global yang memiliki merk terkemuka dan dikena l luas. Produk untuk optik yang dihasilkan PT. SANBE FARMA di manufaktur pada pengo lahan atau proses yang steril. Beberapa dari produk untuk optik ini di manufaktu r di bawah lisensi dari Dr. Winzer,Jerman (Bausch & Lomb USA). Produk optik atau untuk kesehatan mata yang dipasarkan di Indonesia telah dilakukan berdasarkan p elatihan yang baik oleh pihak yang professional di sepanjang divisi pengelihatan .

WHO GMP telah memberi persetujuan kepada PIC(S), TGA Australia, dan sebagai nya yang berkompilasi dengan PT. SANBE FARMA dalam pengolahan/ proses manufaktu r steril dari sejumlah besar perlengkapan infus yang dimodifikasi dengan kantung yang lembut dari Sealed Air Cryovac USA, yang disterilisasi pada 121 C selama 15 menit, sesuai dengan standar internasional seperti U5P, BP, EP, JP dan farma si internasional yang didirikan oleh WHO. Pada 15 Februari 2008 kemarin, PT. SANBE FARMA mendapatkan sertifikasi Good M anufacturing Practice (GMP) yang merupakan sertifikasi persyaratan Cara Pem buatan Obat yang Baik (CPOB) yang diperoleh dari Health Science Authority (HSA) Singapore sebagai hasil audit GMP oleh H5A Singapore pada Sanbe Sterile Preparat ion Plant yang berlokasi di Jalan Industri Cimareme No.8 Padalarang, Bandung -In donesia

pada tanggal 21- 23 Agustus 2007. Sertifikasi ini menjadikan Sanbe Sterile Prepa ration Plant sesuai dengan standar Uni Eropa. Kerja sama luar negeri. Atas persetujuan WHO GMP, PIC(S) bekerja sama untuk mema nufaktur fasilitas untuk manufaktur formulasi Non-Betalactam dan Non Cephalosporin. Dilengkapi dengan manufaktur obat-obatan dalam bentuk tablet, kapsul, solusi lisan,sirup tablet berbuih,salep,krim,suppositoria.

4.1.3 Divisi Perusahaan 4.1.3.1Divisi Ethical/ Divisi Ethicafl merupakan divisi pertama Pr. SANBE FARMA yang dibentuk pada tah un 1985. Divisi ini menangani produksi dan pemasaran produk obat - obatan keras. Kebanyakan dari produk dari divisi ethicafl tidak dipasarkan di pasar bebas. Pr oduk obat lebih disegmenkan pada rumah sakit atau praktik dokter. Obat obatan div isi ethical! beberapa dijual di pasaran namun harus menggunakan resep dokter unt uk pembeliannya. Produk- produk divisi ethicafl meliputi antara lain: : Antibiotik dan Kemoterapeutik dengan spesifikasi produk sebanyak 34 produk; : Sistem Gastro-intestinal dengan spesifikasi produk sebanyak 13 produk; : Sistem Kardiovaskular dan Hematopoetik dengan spesifikasi produk sebanyak 5 pro duk; : Sistem Metabolisme dengan spesifikasi produk sebanyak 4 produk; : Alergi dan Sistem Imun dengan spesifikasi produk sebanyak 4 produk;

: ! ! ! ! ! :

Kortikosteroid dengan spesifikasi produk sebanyak 2 produk; Sistem Neuromuskular dengan spesifikasi produk sebanyak 15" produk; Sistem Pernafasan dengan spesifikasi produk sebanyak 7 produk; Preparat Dermatologi dengan spesifikasi produk sebanyak 11 produk; Vitamin dan Mineral dengan spesifikasi produk sebanyak 17 produk; Preparat Mata dan Telinga dengan spesifikasi produk sebanyak 20 produk; Infus.

4.1.3.2 Divisi Obat Hewan Divisi obat hewan milik PT. SANBE FARMA merupakan penghasil terbesar obat- obat an hewan di Indonesia yang di dirikan pada tahun 1985" dan berpusat di Bandung, Jawa Barat. Sampai saat ini PT. SANBE FARMA memiliki kurang lebih 65" produk un tuk vaksin dan hewan unggas antara lain antibiotik, multivitamin, supple ment dan makanan tambahan,disinfectant, anti jamur,dll. Divisi obat hewan milik PT. SANBE FARMA memiliki catatan yang sangat baik dalam pasar domestik yang merupakan hasil kompetensi dan kerja keras dari 95" tim pema sar yang berkualitas termasuk para dokter hewan yang tersebar di 27 area pasar d i seluruh Indonesia. PT. SANBE FARMA melayani pelanggan dengan jaminan kesesuai an dengan kebutuhan pelanggan. PT. SANBE FARMA telah memproduksi lebih dari 200 produk kesehatan hewan terma suk untuk hewan air (ikan dan udang) dan juga vaksin untuk unggas. SANBE telah menendatangani persetujuan dengan Kementrian Pertanian untuk

persediaan pupuk untuk manufaktur vaksin virus HSNluntuk pabrik GMP dari WHO. Pr oduk tersebut telah dijual dan dipasarkan dengan menggunakan tim professional da ri 120 dokter hewan sepanjang Negara.

4.1.3.3 Divisi OTC (Over The Countei) Divisi OTC atau biasa juga dikenal dengan istilah Over The Counterdidirikan pada tahun 1992. Divisi ini berkonsentrasi pada produk obat bebas yang dijual di pas ar seperti di apotik, supermarkettanpa perlu menggunakan resep dokter. Salah sat u produk dari divisi OTC yang terkenal ialah Sanaflu,Poldan Mig,Neosanmag,dan pr oduk yang terbaru ialah lafalos. Produk- produk divisiOTC antara lain: : Obat Batuk dan Pilek yang terdiri dariSanaflu dan Sanaflu Forte.

: Analgesik dan Antipiretik yang terdiri dari Poldan Mig - salah satu obat untu k meringankan sakit kepala ringan - sedang dan sakit kepala sebelah akibat migra in. : Antasida, Antiu/serasi yang terdiri dari Neosanmag - salah satu obat sakit maa

g. : Antihistamin dan Antia!ergi yang terdiri dari Otede - Obat yang membantu memu dahkan tidur apabila mengalami kesulitan tidur. : Anatgesik Topikal yang terdiri dari lafalos dan lafalos Plus - krim untuk meringankan nyeri otot, nyeri punggung, nyeri sendi, keseleo dan otot tega ng. 69

4.1.31.4 IOivisi /fJiofi:oc/1 and Reasearch Sebua11 divisi yang kl1usus menangani penelitian yang bersifat biologikai berbasis teirnologl modem. !* Bioprocess. Fermentation: produksi se yawa bloaf<tif berbasis se! dan microbial (seperti pengkombinasian enzim,protein,dll) ! Ana!isis laboratorium untuk produksi berba:sis bioteknologl: Pengendalian kual itas, analisa produk dan perkiraan percobaan menggunakan DNA,RNA,protei n dan teknik Jmuno!oglka! : Diagnosis !VIo!ekul: Diagnosis infeksi dan penyakit tJrun temurun menggunakan

tel<nologi analisa DNA/ RNA.

4.1.31.5 DMsi Reasean::h and De elopme.r t : R&D formulas! penelitian: mengembangl<an formulasi untuk tablet, l<apsul, s irup, semisolid, suppositories, parenteral, pengclahan optical,produk keperl uan dokter hewan. ! R&D star.darisasi metode ana!isa: analisis pengembangan solid dan semis olid, analisis pengembangan cairan sterH dan non steril, analisis pengembangan pendidikan dof<ter hewan, pengembangan pengemasan produk dan men jaga stabilitas peluncuran produk baru. : Biopharmacy: l<esamaan dan ketersediaan unsur biologikal.

4.1.4 Perusah<: an Teri'll!linmg PT. SANBE FARMA yang begitu su!<s<>, terryata (!; tunjarr,; oi 1", beberapa perusahaan lain yang m<"rll l::lk;!n cakupan dart SAtIBE GROUP. .1.4.1f?T, SANBE yaitu BINA SAN PRIMA te!ah memiltkf 350

cabang berdedikasi disebut dengan yang mempekerjakan lebih dari 8000 pekerja yang Medical Reps. PT. BINA SAJ,; PP'JMA atau juga mempakim pemsahoan dismblf'wr produk- produk farmasi dan produk umum yang tersebar di Indonesia. Dldirlkar. pada 3 januari 1994 ole h Drs. yang juga pemiiik SANBE perusahaan obatan

nenninc:nln di Indonesia, khususnya di bidang obat dengan

Berpusat di ""'''uung, SSP :ne:r, iai d1str1businya pada daerah ""''''mmy sekttamya. PT. BSP mu!ai saat memper!uas distribusinya dengan Indonesia. PT. Bina

mendirikan cabang di berbagai kota besar dl

satu dari 5 besar perusahaan pemeliharaan kesehatan, !.ccr:sumen,dan pro:::luk dan distributor bahan bai<U.

Sejak ""'!'!irimt". PT. BSP telah memperoleh beberapa penghargaan yang diberiin oleh ""''"'"'' "'"n besa, ar.tara !a\n: 1. The Best Business G!VIflth 2004 - PT Procter & Gamble Indonesia. 2. The PT. Nutrifocd Jr,donesia. 3. 4. Target Ac:hievemetJt 2005- PT. RecJitt Benckiser Indonesia. Shell COmpanies in Indonesia.

5. The Best in O:J<r!taiifon Excefience 2006- She!! Companies in Indonesia.

PRESIDENT DIRECTOR OWNER l MARKffiNG NANAGER l NATIONAL SALES NANAGER 1 IVA TIONAL SALES MANAGER 2

AREA SALES fifANAGER 1 AREA SALES MANAGER 2 AREA 5/:LES MANAGER 3

D!STRlCT fv!ANAGER I ' SUPERVISOR

PROMOTION SALES OFFIC1?

Surn ;r:, District Manager PT.SANBE FARMA

Wewenang dan tanggung jawab: de President Director: Mengawasi jalannya bisnis di segala divisi dan menciptakan i

ide inovatif demi perkembangan bisnis perusahaan.

Marketing Manager: Bertanggung jawab untuk mengelola,meneliti dan mencip takan konsep pemasaran produk perusahaan yang dibantu oleh 2 orang National Sale s Manager. National Sales Manager: Bertanggung jawab untuk mengawasi dan mengelola strategi penjualan di berbagai bagian di Indonesia, contohnya Indonesia bagian b arat dan timur. Setiap National Sales Manager dibantu oleh 3 orang Ama Sales Man ager. Ama Sales Manager : Bertanggung jawab untuk mengawasi dan mengelola penju alan pada beberapa propinsi di Indonesia, contohnya Jawa barat, Bandar Lampung,P alembang. Area Sales Manager wajib melaporkan hasil penjualan kepada National Sa les Manager. Setiap Ama Sales Manager dibantu oleh 3 orang District Manager. District Manager: Bertanggung jawab untuk menangani dan mengelola penjua lan di berbagai tutorial propinsi yang ditunjuk oleh Area Sales Manager, contohn ya: Jawa Barat - Karawang, Serang, Bekasi, dsb. District Manager berkewajiban me laporkan jumlah penjualan suatu tutorial kepada Area Sales Manager. Seorang District Managerdibantu oleh 3 orang Supervisor. Supervisor. Bertanggung jawab untuk mengatur pekerja dan departemen yang dip ipmpin. Memberikan tugas kepada para pekerja untuk diselesaikan dengan baik. Seo rang supervisor bisa menangani beberapa Personal Sales Officer.

4.2. Kondisi Bisnis Perusahaan -Analisis Porter 1. Ancaman persaingan segmen yang ketat

Persaingan dalam industri farmasi masih berkembang terus menerus seiri ng waktu dan sampai saat ini persaingan tersebut cenderung tinggi. Hal ini t erlihat dengan muncufnya berbagai jenis obat - obatan baru secara cepat d ari produsen - produsen farmasi besar seperti PT. Kimia Farma,PT. Kalbe Farma,P T. Medifarma Laboratories,PT. Sterling Products Indinesia, PT. Tempo Scan Pas ific,dll. Sehingga terdapat beberapa merek obat- obatan yang menjadi pesaing sejenis. 2. Ancaman pendatang baru Dalam industrl ini, ancaman pendatang baru tergolong rendah. Karena hambatan masuk bagi pendatang baru cukup besar. Hal ini disebabkan karena untuk masuk ke dalam industri ini, pendatang baru memer lukan modal yang tidak kecil, kepercayaan terhadap nama besar perusahan farmasi, dan memperoleh akses untuk masuk ke dalam saluran distribusi. Salah satu pendatang baru dan menjadi kompetitor utama PT. SANBE FARMA da lam memasarkan produk OTC nya, yaitu POLDAN MIG adalah Bodrex Migra dari PT. Tempo Scan Pasific yang juga meluncurkan obat sakit kepala migrain. 3. Ancaman produk penggantf Pada Industrl ini, ancaman produk substltusi berasal dari obat obatan tradisional dan jamu. Hal ini disebabkan karena masyarakat sekarang ini lebih cenderung mencari sesuatu yang bersifat herbal atau alami, sedan gkan komposisi dalam obat - obatan paling tidak mengandung unsur k imia yang akan memiliki dampak bagi kesehatan apabila dikonsumsi terus menerus,seperti kecanduan obat,dll. Masalah harga yang lebih murah dibanding obat - obatan juga mempengaruhi kepercayaan sebagian masyarakat terhadap ob

at-obat an tradisional dan jamu.

4.

Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pembeli

Pada industri ini, kekuatan posisi tawar pembeli lebih kuat diba ndingkan Perusahaan Farmasi. Ini dikarenakan perusahaan menjual produk farmasi dengan konsumennya adalah apotik- apotik yang tersebar di seluruh Indonesia,yang kemudian baru dijual satuan kepada konsumen akhir. Hal ya ng mempengaruhi kuatnya posisi tawar menawar konsumen (apotik) adalah aspek banyaknya pilihan merek lain dari perusahaan farmasi yang sudah memiliki image yang kuat.. Jadi, perusahaan harus memberikan pelayanan ya ng dapat memberikan kepuasan kepada peianggan. Tujuannya agar konsumen tidak ber pindah ke produk lain. 5. Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pemasok Kekuatan posisi perusahaan PT. SANBE FARMA lebih kuat dibandingkan dengan pemas oknya. Karena perusahaan memproduksi berbagai jenis obat - obatan dalam jumlah yang besar dan dengan menggunakan bahan baku seperti bahc:m - bahan kimia dalam jumlah yang besar pula dan bersifat kontinuitas (terus - men erus). Sehingga karena pembelian yang besar, perusahaan dapat dapat menunt ut pengurangan atau potongan harga pada pemasok bahan baku pembuata n obat - obatan tersebut. Perusahaan juga dapat memilih satu atau bebe rapa dari banyak pemasok bahan baku pembuatan obat- obatan,melihat dari seg i kualitas bahan baku,harga yang ditawarkan dan pelayanan dari setiap pemasok b ahan baku yang ada.

Berikut di bawah ini gambar analisis porter untuk PT. SANBE FARMA - POLDAN MIG.

Potensi Ancaman Pendatang Baru Bodrex Migra - PT. Tempo Scan Pasific ! Kekuatan Daya Persaingan Antara Anggota Tawar Menawar Pemasok \12? Pembeli Industri Tawar Menawar

Kekuatan Daya

Memiliki banyak pemasok Panadol Extra Pembelian dalam jumlah Bodrex merek di kontiniutas pasaran ! Potensi Produk Pengganti

Konsumen Akhir (End Paramex Usef) Banyak pilihan banyak dan pembelian. Apotek

Obat-obatan tradisonal dan jamu.

Gambar 4.2 Lima Kekuatan Persaingan Porter PT. SANBE FARMA Sumber: Hasil pengolahan Penulis

4.3. Profil Responden 4.3.1Profil Responden Berdasarkan lenis Kelamin Berikut ini hasil data dari jenis kelamin responden konsumen obat POLDAN MIG, di jelaskan melalui diagram di bawah ini : Jenis Kelamin Responden

Pria

, Wanita

43%

57%

Gambar 4.3 Diagram lenis Kelamin Responden Sumber: Data Kuesioner

Dari hasil kuesioner yang telah disebar dapat diketahui bahwa dari jumlah respon den yang berjenis kelamin laki-laki sebesar 57% atau sebanyak 57 orang, sedang

kan responden yang berjenis kelamin permpuan sebesar 43% atau sebanyak 43 orang. Data ini menunjukkan bahwa mayoritas dari responden penelitian ini berjenis kel amin laki -laki.

4.3.2 Profil Responden Berdasarkan Usia Berikut ini hasil data dari Usia responden konsumen obat POLDAN MIG, dije laskan melalui diagram di bawah ini : Usia Responden

1!19%

8%

<17 Tahun

17- 26 Tahun m 27 - 36 Tahun

.34%

tiE 29%

Gambar 4.4 Diagram Usia Responden Sumber: Data Kuesioner 37 - 46 Tahun L!l>46 Tahun

Dari diagram di atas ditunjukkan bahwa 8% (8 orang) berumur < (kurang dari) 17 tahun, sedangkan yang berumur antara 17- 26 tahun sebesar 20% (20 orang), yan g berumur antara 27 - 36 tahun sebesar 29% (29 orang), yang berumur antara 37 46 tahun sebesar 34 % (34 orang) responden yang sudah berumur > (lebih dari) 46 tahun sebesar 9 % (9 orang).

4.3.3 Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan Berikut ini hasil data dari pekerjaan responden konsumen obat POLDAN MIG, d ijelaskan melalui diagram di bawah ini : Pekerjaan Responden

a5%

11110% 111 Pelajar/ Mahasiswa

11130%

18% Pegawai negeri Pegawai Swasta Wiraswasta 111lbu Rumah Tangga mlain -lain

Gambar 4.5 Diagram Pekerjaan Responden Sumber: Data Kuesioner

Diagram di atas menunjukkan bahwa sebanyak 10% (10 orang) responden be rprofesi sebagai pelajar/ mahasiswa, sedangkan sebanyak 18% (18 orang) dari

total responden berprofesi sebagai pegawai negeri, sebanyak 30% (30 ora ng) berprofesi sebagai pegawai swasta, sebanyak 20% (20 orang) b erprofesi sebagai wiraswasta, sebanyak 17% (17 orang)dari total responden be rprofesi sebagai ibu rumah tangga dan sebanyak 5% (5 orang) berprofesi lain - lain diluar daftar yang tertera dalam penelitian ini.

4.3.4 Profil Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Berikut ini hasil data dari tingkat pendidikan responden konsumen obat POLDAN MI G,dijelaskan melalui diagram di bawah ini :

Tingkat Pendidikan Responden

3%

11116%

1i1128% mSLTA "DIPLOMA !181 .,s2 .s3

Gambar 4.6 Diagram Tingkat Pendidikan Responden 5umber: Data Kuesioner

Diagram di atas menunjukkan bahwa tingkat pendidikan terakhir sebanyak 16% (16 orang) responden adalah 5LTA, tingkat pendidikan terakhir sebanyak 28% (28 o rang) responden adalah Diploma, tingkat pendidikan terakhir sebanyak 42% (42 ora ng) responden adalah 5arjana 1(51),tingkat pendidikan terakhir sebanyak 11% (11 orang) responden adalah 5arjana 2 (52), tingkat pendidikan terakhir sebanyak 3 % (3 orang) responden adalah 5arjana 3 (53).

4.3.5 Profil Responden Berdasarkan Pendapatan Berikut ini hasil data dari pendapatan bulan responden konsumen obat POLDAN MIG, dijelaskan melalui diagram di bawah ini : Pendapatan Responden 1111 < Rp.1.000.000, RP.2.500.001,- s.d Rp.5.000.000, llll Rp.7.500.001,- s.d Rp.10.000.000,Rp. 1.000.000,- s.d Rp. 2.500.000 !1! Rp.5.000.001,- s.d Rp.7.500.000,1111 >Rp.10.000.000,-

21% !112% .3%

35%

tli111%

Gambar 4.7 Diagram Pendapatan Responden Sumber: Data Kuesioner

Diagram di atas menunjukkan bahwa sebanyak 3% (3 orang) responden berpen ghasilan < (kurang dari) Rp. 1.000.000, sebanyak 35% (35 orang) responden berpe nghasilan antara Rp. 1.000.000,- s.d Rp. 2.500.000, sebanyak 18% (18 orang) resp onden berpenghasilan antara RP.2.500.001,- s.d Rp.S.OOO.OOO, sebanyak 11% (11 or ang) responden berpenghasilan antara Rp.5.000.001,- s.d Rp.7.500.000, sebanyak 21% (21 orang) responden berpenghasilan antara Rp.7.500.001,- s.d Rp.10.000.000, dan sebanyak 12% (12 orang) responden berpenghasilan > (diatas) Rp.10.000.000,.

4.4. Uji Validitas dan reliabilitas Setelah kuesioner disebar dan dikembalikan maka langkah selanjutnya untu k mengofah datanya terlebih dahulu harus diuji validitas dan reliabilitasnya, be rikut hasif dari pengolahan validitas dan reliaibilitas dengan menggunakan SPSS 15.0 :

4.4.1. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Unsur- Unsur Iklan Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas ini menurut Sugiyono (2006, p.135 ) adalah: Jika rhasn > 0,31,maka pernyataan tersebut adalah valid. Jika rhasll < 0,31,maka pernyataan tersebut adalah tidak valid.

Tabel 4.1Uji Validitas Variabel Unsur- Unsur Iklan '

Sumber: Pengolahan Data

Dari tabel uji validitas variabel unsur - unsur iklan diatas, dapat dilihat bah wa pertanyaan 1sampai pertanyaan 4 memiliki hasil r hitung yang lebih besar dari r tabel,yaitu 0,31. Dengan demikian,pertanyaan 1sampai pertanyaan 4 dinyatakan valid.

Tabel 4.2 Uji Reliabilitas Variabel Unsur- Unsur Iklan Alpha Crombach Standardized item Alpha Nofltems 0.770 0.774 4 Sumber: Pengolahan Data

Uji reliabilitas pada instrumen penelitian menggunakan teknik reliabilitas meto de Cronbach's Alpha. Dasar pengambilan keputusan pada uji reliabilitas ini menu rut modul laboratorium statistika Universitas Bina Nusantara (2005,p.53),yaitu: Bila Alpha > 0,6,maka kuesioner yang diuji reliabel. Bila Alpha < 0,6, maka kuesioner yang diuji tidak reliabel.

Dari hasil uji realiabilitas dengan menggunakan SPSS 15.0 dapat diketahui bahwa data dari hasil penyebaran kuesioner mempunyai nilai alpha crombach sebesar 0.77 0 serta nilai standardized item Alpha sebesar 0.774. Pertanyaan juga dapat dikat akan reliabel karena nilai alpha crombach (0.770) lebih besar dari 0.6.

4.4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas Persepsi Kualitas Merek Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas ini menurut Sugiyono (2006, p.135 ) adalah: Jika rhasil > 0,31,maka pemyataan tersebut adalah valid. Jika r hasil < 0,31,maka pernyataan tersebut adalah tidak valid.

Tabel 4.3 Uji Validitas Variabel Persepsi Kualitas merek Dimensi Kuesioner rTabel r Hitung 0.415 0.440 0,31 Valid Valid 0.422 Keterangan

Kinerja Pernyataan 1 0,31 Pernyataan 2 0,31 Keandalan Pernyataan 3

Valid

Karakteristik Produk Pernyataan 4 0,31 Pernyataan 5 0,31 0.392 Valid Kesesuaian Dengan Spesifikasi Pernyataan 6 Sumber: Pengolahan Data

0.458 0,31

Valid 0.412 Valid

Dari tabel uji validitas variabel persepsi kualitas- tingkat kinerja diatas,dapa t dilihat bahwa pertanyaan 1 sampai pertanyaan 6 memiliki hasil r hitung yang le bih besar dari r tabel,yaitu 0,31. Dengan demikian,pertanyaan 1sampai pertanyaan 6 dinyatakan valid.

Taber 4.4 Uji Reliabilitas Persepsi Kualitas Merek Alpha Crombach Standardized Item Alpha Nofltems 0.689 0.694 6 Sumber: Pengolahan Data

Uji reliabilitas pada instrumen penelitian menggunakan teknik reliabilitas meto de Cronbach's Alpha. Dasar pengambilan keputusan pada uji reliabilitas ini menu rut modul laboratorium statistika Universitas Bina Nusantara (2005,p.53),yaitu: Bila Alpha > 0,6,maka kuesioner yang diuji reliabel. Bila Alpha < 0,6,maka kuesioner yang diuji tidak reliabel.

Dari hasil uji realiabilitas dengan menggunakan SPSS 15.0 dapat diketahui bahwa data dari hasH penyebaran kuesioner mempunyai nilai alpha sebesar 0.689 serta nilai standardized item Alpha sebesar 0.694. Pertanyaan juga dapat dikatakan re libel karena nilai alpha crombach (0.689) lebih besar dari 0.6.

4.4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Loyalitas Merek Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas ini menurut Sugiyono (2006, p.135 ) adalah: Jika rhasll > 0,31,maka pernyataan tersebut adalah valid. Jika r hasn < 0,31,maka pernyataan tersebut adalah tidak valid.

Tabel4.5 Uji Validitas Variabel Loyalitas Merek Dimensi Kuesioner rTabel r Hitung Switcher Pertanyaan 1 0,31 0.343 Habbitua/ Buyer Pertanyaan 2 0,31 0.523 Statisfied Buyer Pertanyaan 3 0,31 Like The Brand Pertanyaan 4 0,31 0.466 Committed Buyer Pertanyaan 5 0,31 0.472 Sumber: Pengolahan Data Dari tabel uji validitas variabel loyalitas merek diatas,dapat dilihat bahwa per tanyaan 1 sampai pertanyaan 5 memiliki hasil r hitung yang lebih besar dari r tabel, yai tu 0,31. Dengan demikian,pertanyaan 1sampai pertanyaan 5 dinyatakan valid. Keterangan Valid Valid 0.617 Valid Valid Valid

Tabel 4.6 Uji Reliabilitas Variabel Loyalitas Merek Alpha Crombach Standardized Item Alpha Nofltems 0.724 0.737 5 Sumber: Pengolahan Data Uji reliabilitas pada instrumen penelitian menggunakan teknik reliabilitas meto de Cronbach's Alpha. Dasar pengambilan keputusan pada uji reliabilitas ini menur ut modul laboratorium statistika Universitas Bina Nusantara (2005,p.53),yaitu: Bila Alpha > 0,6, maka kuesioner yang diuji reliabel. Bila Alpha < 0,6,maka kuesioner yang diuji tidak reliabel.

Dari hasil uji reliabilitas dengan menggunakan SPSS 15.0 dapat diketahui bahwa d ata dari hasil penyebaran kuesioner mempunyai nilai alpha sebesar 0.724 serta ni lai standardized

item Alpha sebesar 0.737. Pertanyaan juga dapat dikatakan relibel karena ni lai alpha crombach (0.724) lebih besar dari 0.6.

4.5 Analisis dan Pembahasan Hasil Pengolahan USREL Version 8.80 Dalam konsep dasar Structural Equation Modeling (SEM) terdapat 7 prosedur dalam membuat suatu model (Structural Equation Modeling,2005,p9), antara lain: 1. Konseptuasi model 2. Penyusunan diagram alur (Path Diagram)

3. Spesifikasi model 4. Identifikasi model 5. Estimasi parameter 6. Penilaian model frt: 7. Modifikasi model

4.5.1Konseptuasi Model Berdasarkan teori yang dipaparkan sebelumnya, dihipotesiskan bahwa terdapat hubungan dan pengaruh antara variabel eksogen (unsur - unsur iklan) dengan 2 var iabel endogennya (persepsi kualitas dan loyalitas konsumen). Hubungan antar variabel ditunjukan dalam tabel dibawah ini:

Tabel 4.7 Hubungan Antar Variabel Latent Variabel Indikator

Unsur Pembentuk Iklan Eksogen Independent o Akting yang diperankan (UNSUR) oleh Tukul Arwana dan Peggy Melati Sukma dalam iklan Poldan Mig lucu. (Ul) 0 Kisah dalam iklan Poldan Mig,dimana Tukul Arwana terkena sakit kepala migra in pada waktu membawakan acara talk show. (U2) 0 Peggy Melati Sukma dan Tukul Arwana mengingatkan Anda pada tokoh dalam ikla n Poldan Mig. (U3) o Kalimat ".... Khasiatnya POL... POL... POL..." mengingatkan anda pada sebu ah produk obat sakit kepala Migrain. (U4) Persepsi Kualitas Endogen Dependent o Obat Poldan Mig cepat Konsumen menyembuhkan sakit (PERKUL) kepala Migrain Anda. (Pl) o Anjuran pakai yang tertera efektif dalam proses penyembuhan sakit kepala. (P2) o Sanbe Farma sebagai produsen obat yang berkualitas tinggi. (P3) o Terdapat indikasi atau efek samping yang berarti dalam penggunaan obat. (P4) o Berbentuk tablet berwarna putih yang mudah di telan.

(PS) Komposisi obat yang tepat untuk mengatasi sakit kepala migrain. (P6) Loyalitas Merek Pelanggan (LOY) Endogen Dependent Setujukah Anda jika dikatakan harga menjadi pertimbangan saat membeli obat Poldan Mig. (Ll) Apakah Anda setuju sebagai suatu kebiasaan selalu mengkonsumsi obat Poldan Mig s aat terkena sakit kepala Migrain? (L2) Apakah anda menemukan kepuasan dengan kualitas obat Poldan Mig untuk mengatasi s akit kepala? (L3) Apakah anda benar-benar menyukai merek obat Poldan Mig dibandingkan dengan merek obat sakit kepala lain nya? (L4) Apakah anda setuju untuk menyarankan /merekomendasikan 1 mempromosikan kepada keluarga/ kerabat/ ternan/ orang lain untuk mengkonsumsi Po ldan Mig saat sakit kepala? (LS) Sumber: Pengolahan Data Berdasarkan teori,penelitian mengajukan 2 hipotesis: Hl: Unsur pembentuk iklan obat Poldan Mig mempengaruhi terciptanya perse psi kualitas konsumen akan produk obat Poldan Mig. (T-4)

H2: Unsur pembentuk iklan obat Poldan Mig mempengaruhi terciptanya loyalotas mer ek konsumen. (T-5) 4.5.2 Penyusunan Diagram Alur (Path Diagram)

Gambar 4.8

Path Diagram

Sumber: Penulis 89

Dimana, Unsur

diukl.:;dengan 4 item pertanyaan yang mewakili 4

sub variabel berskala Likelt 1-5 mengindikaslkan yaitu:

U2 = Sub variabel u"'""'"' U3 = Sl!b variabel ENJ'XJ!'?St'R U4 =Sub V3riabel SLCT..:JAN/TAGUNE Persepsi kua!itas KO<lsume'r. yang terd:ri dari 6 item pertanyaan untuk 4 item sub v21iahel berskaia Likert 1-5 mengindikasikan yaitu: D1 = S:Jb va:iabei KUJEi<lJA P2 = Sub variabe! KINIER:!A P3 = Sub varlabel KEJ N[)A!.M P4 = Sub varlabel !<Ai:IAKTERISTIK PRODUK P5 = Sub variabe' KARA!<TERISf[( PRGDUK P6 = Sub variabef KESE:SU,AI \N DENGAN SPESIFIKASI Loyalitas me ek peianggan yang terdirl dari 5 item pertanyaan untuk 5 item sub var!abel berskala Ukert yaita:

<_2 = Sub variabei HABSITUAL BUYER L3 Sub var[abei ffiln'iFlEDBUYER L4 = Sub var iabei LIKE THE BRAND L5 = Sub variabei CONMJJTED BIJYEl?

4.5.3 Spesifikasi Model Jumlah parameter yang diestimasi adalah berikut: (sebagian dari Format Simplis) Latent Variables UNSUR PERKUL LOY Relationships U1 = UNSUR U2 = UNSUR U3 = UNSUR U4 = UNSUR P1 = PERKUL P2 = PERKUL P3 = PERKU L P4 = PERKUL P5 = PERKUL P6 = PERKUL L1 = LOY 17 parameter, yaitu sebagai

L2 = LOY L3 = LOY L4 = LOY L5 = LOY PERKUL = UNSUR LOY = UNSUR

Jadi dalam penilaian model FIT yang pertama serta modifikasinya dimulai dengan melakukan beberapa estimasi atas parameter- parameter diatas.

4.5.4 Identifikasi Model Pada penelitian ini akan dilakukan identifikasi untuk menjaga agar model yang d ispesifikasikan bukan merupakan model yang under-identifiedatau unidentified. Di bawah ini adalah proses identifikasinya. Rumus: (Gozali,2005,p46) t 5. S/2 t = Jumlah parameter yang diestimasi s = Jumlah varians dan kovarians antara variabel manifest (observed 1 manifest) ; yang merupakan (p + q) (p + q + 1) p = Jumlah variabel y (endogen) q = Jumlah variabel x (eksogen) Hasil perhitungan berdasarkan output awal adalah dibawah ini: t = 32 parameter,dengan rincian: 4 parameter faktor loadings dari variabel x terhadap variabel eksogen UNSUR; 4 error variances dari variabel manifest x (8); 6 parameter faktor loadings darivariabel y1terhadap variabel endogen PERKUL (A.y 1); 6 error variances dari variabel manifest y1(e) ; 5 parameter faktor loadings darivariabel y2 terhadap variabel endogen LOY (A.y2) ; 5 error variances dari variabel manifest y2 (e) S/2 = (11+ 4) ( 11 + 4 + 1) S/2 = 240 s = 240/2 s = 120 jadi sesuai persamaan awal terlihat bahwa :

t < s/2 dimana 32 < 120 Berarti,model adalah over-identified. Dalam hal ini lebih dari satu estimasi mas ing - masing parameter dapat diperoleh (karena jumlah persamaan yang tersedia me lebihi jumlah parameter yang diestimasi). Berdasarkan model yang digunakan peneliti yang memiliki 32 parameter estimasi (t =32) dengan perincian diatas, berarti model memiliki informasi yang cu kup untuk mengestimasi parameter tersebut.

4.5.5 Estimasi Parameter Dalam penelitian ini dicirikan: Tipe variabel manifest/ observed (indikator) adalah Ordinal; Jumlah keseluruhan variabel manifest I observed (indikator) adalah 15 variabel; Banyaknya data adalah 100. Berdasarkan asumsi estimasi yang ditetapkan, penelitian ini seharusnya menggunakan metode Weighted Least Square (WLS) kare na variabel yang digunakan adalah variabel ordinal dimana tidak seharusnya dip erlakukan seperti data continuous. Akan tetapi beberapa penelitian SEM yang berb asis skala Iikert pada 15 tahun terakhir menunjukan bahwa penelitian terse but menggunakan estimasi Maximum likelihood dan bukannya WLS, dikarenakan asum si metode estimasi WLS yang sangat sulit dipenuhi. Metode WLS sendiri tidak sesu ai untuk penelitian ini. Oleh karena itu peneliti menggunakan metode estimasi Ma ximum Likelihood.

4.6 Perhitungan Variabel Unsur Pembentuk Iklan Berdasarkan perhitungan awal metode Structural Equation Modeling (SEM) dengan pr ogram USREL 8.80 tanpa adanya modifikasi,didapatkan output sebagai berikut: Per hitungan Structural Equation Modeling Completely Standardized Solution LAMBDA-X UNSUR -------Ul 0.67 U2 0.35 U3 0.77 U4 0.47

Dari hasil output awal Completely Standardized Solution dengan program Lisrel 8. 80 diatas,dapat dibuktikan bahwa indikator U3 atau unsur endorser atau ikon{toko h dalam iklan Poldan Mig adalah yang paling mempengaruhi unsur pembentuk ikl an. Dimana unsur endorser dalam iklan Poldan Mig memiliki pengaruh terhada p variabel eksogen unsur pembentuk iklan sebesar 0.77 atau 77%. Dengan kata la in,tokoh Peggy Melati Sukma dan Tukul Arwana sudah mampu memerankan iklan denga n baik sehingga dengan mudah disadari oleh responden. Dari hasil output awal Completely Standardized Solution dengan program Lisrel 8. 80 diatas, dapat dibuktikan bahwa indikator Ul atau unsur humor dalam iklan Pold an Mig juga memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap unsur pembentuk iklan. D imana unsur humor dalam iklan Poldan Mig memiliki pengaruh terhadap variabel eks ogen unsur pembentuk iklan sebesar 0.67 atau 67%. Dengan kata Jain, responden me nganggap Akting yang diperankan oleh Tukul Arwana dan Peggy Melati Sukma dalam i klan Poldan Mig Jucu. Indikator U4 atau unsur slogan dalam iklan Poldan Mig juga memiliki pengaruh terhadap variabel eksogen unsur pembentuk iklan. Namun pengaruh yang diberikan t idak

teriaiu besar atau hanya secli:So!r 0.47 atau 47%. Dengan kata lain,respomlen ti dak terlaiu facni!iar dengan slogan prodJk Poldan Mig. Indikator U2 atau 1msur drama dalam iklan ?ol!ian Mig hanya memiliki pengaruh terhadap variabel ei<:soger. w1sur pembentuk sebe..<ar 0.35 atau 35%. Penga ruh yang dengan demikian diarl.ikan,responden menganggap tmsur crama dalam iklan Poldan l'lig tidak terialu panting, atau bahkan responden tidak terlalu mamper: .atikan cerita atau skenar!o yang ada dalam i!dan ol:lal: Poldan f lg.

Berdasarkan perhitungan awal metode Str:Jctllra! Equation Modeling {SEM) dengan program USRE:.. ta pa adanya modifikasi, didapatkar. output sebagai berikut: Perl.'.::. t:r::1gar... StrL.ctural Equation I'-fodeli.ng

Cc:npletely S-candardized Soiution Ll\l'1BDA-Y PERKUL I..OY Pl P2 P3 P4 P5 P6 Q.25 o z Cl.bC G.37 CL58 C.59

Dari

output awal Completely Standan:fized Solation dengan program Usrei 8.80

:liatas,dapat dibuktikan ba;1wa indii<ator P6 (kesesuaian dengan spesffikasi) at au "kompasisi yang !:epat untuk r:1e11gatasl sakit migrain" adalah yang pa ling mempengaruhi kualitas konsumen. DiMana lnci!Gtor tersebut mempengaruhl persepsi kuairtas kcmsumen selrcS2r 0.59 atau 59%. deng<:m kata lain koosumen manganggap b ahwa kompcsisi yang t.mtuk mengataslsakit migraln sangat balk.

Dari hasil output awal Completely Standardized Solution dengan program Lisrel 8. 80 diatas, dapat dibuktikan bahwa indikator P5 (karakteristik produk) atau "berb entuk tablet berwarna putih yang mudah di telan" juga memiliki pengaruh yang bes ar terhadap persepsi kualitas konsumen. Terlihat dari selisih yang sangat kecil dart indikator P6 atau sebesar 0.58 atau 58%. Dengan kata lain, konsumen merasa tidak dapat kesulitan dalam mengkonsumsi obat Poldan Mig. Indikator P3 (keandalan) juga memiliki pengaruh yang berarti terhadap persepsi kualitas konsumen. Indikator "Sanbe Farma sebagai produsen obat yang berkualitas tinggi" memiliki pengaruh terhadap persepsi kualitas konsumen sebesar 0.50 atau 50%. Dengan kata lain, konsumen percaya akan kualitas yang dihasilkan oleh nama besar PT. Sanbe Farma sebagai produsen obat yang berkualitas Indikator P2 (kinerja) memiliki pengaruh sebesar 0.42 atau 42% terhadap persepsi kualitas konsumen. Atau dengan kata lain, konsumen menganggap "anjuran pakai ya ng tertera efektif dalam proses penyembuhan sakit kepala" tidak terlalu efektif terhadap proses penyembuhan sakit kepala. Indikator P4 (karakteristik produk) memiliki pengaruh yang kecil terhadap perse psi kualitas konsumen yaitu sebesar 0.37 atau 37%. Dengan kata lain konsumen men ganggap terdapat indikasi atau efek samping yang berarti dalam penggunaan obat. Indikator Pl(kinerja) merupakan indikator yang memiliki pengaruh paling kecil ya itu sebesar 0.25 atau 25%."obat Poldan Mig cepat menyembuhkan sakit kepala migrain" dianggap tidak efektif oleh konsumen. Atau dengan kata lain konsumen m enganggap obat Poldan Mig lambat dalam menyembuhkan sakit kepala. Hal ini bis a dipengaruhi oleh, aktifitas, kondisi fisik konsumen itu sendiri atau bisa juga karena efek samping yang terdapat setelah mengkonsumsi obat sakit kepala Poldan Mig.

4.8 Analisis Brand Loyalty Berdasarkan perhitungan awal metode Structural Equation Modeling (SEM) dengan pr ogram USREL 8.80 tanpa adanya modifikasi, didapatkan output sebagai berikut: Pe rhitungan Structural Equation Modeling Completely Standardized Solution

LAMBDA-Y PERKUL LOY Ll L2 L3 L4 L5 0.29 0.86 0.59 0.53 0.24

Dari hasil output awal Completely Standardized Solution dengan program Lisrel 8. 80 diatas, dapat dibuktikan bahwa indikator L2 atau habbitual buyer (pembeli yan g bersifat kebiasaan) menunjukan angka yang paling besar dalam tingkatan loyalit as merek pelanggan. Angka sebesar 0.86 atau 86% dicapai pada konsumen tingkat ha bbitual. Hal ini menunjukan bahwa pelanggan obat Poldan Mig sebagian besar masih dalam tahap atau tingkat habbitual buyer atau pembeli yang terbiasa membeli oba t Poldan Mig ketika sakit kepala. Mereka adalah pembeli yang puas dengan merek produk yang dikonsumsinya atau setidaknya mereka tidak mengalami ketidakpuasan dalam mengkonsumsi obat Poldan Mig. Dari hasil output awal Completely Standardized Solution dengan program Lisrel 8. 80 diatas,dapat dibuktikan bahwa indikator L3 atau statisfied buyer(pembeli yang puas) berada pada jumlah 0.59 atau 59%. Hal ini menunjukan bahwa mereka adalah pelanggan yang puas namun demikian,mungkin saja memindahkan pembelian ke merek y ang lain.

Dari hasil output awal Completely Standardized Solution dengan program Lisrel 8. 80 diatas, dapat dibuktikan bahwa indikator L4 atau like the brand (menyukai mer ek) berada pada jumlah 0.53 atau 53%. Hal ini menunjukan bahwa mereka adalah pel anggan atau pembeli yang benar - benar menyukai merek Poldan Mig dengan adany a keterkaitan emosional pada merek Poldan Mig. Dari hasil output awal Completely Standardized Solution dengan program Lisrel 8. 80 diatas, dapat dibuktikan bahwa indikator Ll atau switcher (berpindah - pindah ) berada pada jumlah 0.29 atau 29%. Hal ini menunjukan bahwa mereka adalah pelan ggan yang membeli suatu merek karena alasan harga,sehingga memungkinkan perpinda han ke merek lain. Dari hasil output awal Completely Standardized Solution dengan program Lisrel 8. 80 diatas, dapat dibuktikan bahwa indikator LS atau committed buyer (pembeli yan g komit) berada pada jumlah terendah, yaitu 0.24 atau 24%. Hal ini menunjukan ba hwa mereka adalah pelanggan yang puas dan bangga sebagai pengguna suatu merek.

Habbitu.all:Ju.yer . 86%

StatisfiedBu.yet... 59%. ..

. uke .Th srand .53%

Gambar 4.9 Piramida loyalitas merek Poldan Mig Sumber : Hasil Pengolahan Data

Dari gambar 4.9 terlihat bahwa loyalitas merek Poldan Mig,pada tingkatan Swi tcher sebesar 29%, pada tingkatan selanjutnya habitual bu.yer mengalami peningkatan menjadi 86%, pada tingkat Satiesfied bu.yer mengalami penurunan menjadi 59%, dan pada tingkat Liking the brand mengalami penurunan menjadi 53%, lalu pada tingkat c ommited buyer mengalami penurunan menjadi 24%. Hasil paling besar yang di tunjukan oleh tingkatan habitual buyer menyatakan bahwa kebanyakan pelang gan merek obat Poldan Mig, merupakan pelanggan yang membeli Poldan Mi g karena sifat kebiasaan. Hal ini menunjukan bahwa loyalitas konsumen merek Poldan Mig kurang baik, karena sebagian be sar mereka

merupakan pembeli yang puas dengan merek produk yang dikonsumsinya atau setidaknya mereka tidak mengalami ketidakpuasan dalam mengkonsumsi obat Poldan Mig.

4.9 Analisis Pen9aruh Indikator UNSUR Terhadap Indikator PERKUL

4.9.1Pengaruh Indikator UlTerhadap Indikator Pl,P2,P3,P4,PS,dan P6 Berdasarkan perhitungan awal metode Structural Equation Modeling (SEM) dengan program USREL 8.80 tanpa adanya modifikasi,didapatkan output sebagai berikut: Error Covariance for Ul and Pl = 0.044 (0.067) 0.66 Error Covariance for Ul and P2 1.52 Error Covariance for Ul and P3 -0.05 0.13 (0.084) 0.00 (0.090)

Error Covariance for Ul and P4 = 0.026 (0.089) 0.29 Error Covariance for Ul and PS = 0.083 (0.076) 1.10 Error Covariance for Ul and P6 = -0.25 (0.074) -3.33 Berarti, indikator Ul (Humor) memiliki pengaruh positif terhadap indik ator Pl sebesar 0.044. Indikator Ul(Humor) metniliki pengaruh positifterhadap i ndikator P2 sebesar 0.13. Indikator Ul(Humor) tidak memiliki pengaruh terhadap indikator P3. Indi kator Ul (Humor) memiliki pengaruh positif terhadap indikator P4 sebesar 0.026. Indikator Ul (Humor) memiliki pengaruh positif terhadap indik ator PS sebesar 0.083. Indikator Ul (Humor) memiliki pengaruh negatif ter hadap indikator P6 sebesar 0.25.

4.9.2 Pengaruh Indikator U2 Terhadap Indikator Pl, P2, P3, P4, PS, dan P6 Berdasarkan perhitungan awal metode Structural Equation Modeling (SEM) dengan p rogram USREL 8.80 tanpa adanya modifikasi, didapatkan output sebagai berikut: Error Covariance for U2 and Pl = 0.016 (0.062) 0.26 Error Covariance for U2 and P2 = -0.02 (0.076) -0.22 Error Covariance for U2 and P3 = -0.07 (0.083) -0.89 Error Covariance for U2 and P4 = 0.089 (0.083) 1.07 Error Covariance for U2 and PS = 0.036

(0.070) 0.51 Error Covariance for U2 and P6 = 0.079 (0.069) 1.13 Berarti, indikator U2 (Drama) memiliki pengaruh positif terhadap ind ikator Pl sebesar 0.016. Indikator U2 (Drama) memiliki pengaruh negatif terhadap indikator P2 sebesar 0.02. Indikator U2 (Drama) memiliki pengaruh n egatif terhadap indikator P3 sebesar 0.07. Indikator U2 (Drama) memiliki pengaruh positif terhadap indikator P4 seb esar 0.089. Indikator U2 (Drama) memiliki pengaruh positif terhadap indikator P5 s ebesar 0.036. Indikator U2 (Drama) memiliki pengaruh negatif terhadap indikato r P6 sebesar 0.079.

4.9.3 Pengaruh Indikator U3 Terhadap Indikator Pl, P2, P3, P4, PS, dan P6 Berdasarkan perhitungan awal metode Structural Equation Modeling (SEM) dengan p rogram LISREL 8.80 tanpa adanya modifikasi,didapatkan output sebagai berikut:

Error Covariance for U3 and P1 = 0.012 (0. 058) 0.20 Error Covariance for U3 and P2 = -0.03 (0.071) -0.45 Error Covariance for U3 and P3 = -0.04 (0.078) -0.49 Error Covariance for U3 and P4 = -0.02 (0.077) -0.29 Error Covariance for U3 and P5 = -0.11 (0.065) -1.74 Error Covariance for U3 and P6 = 0.15 (0.067) 2.20 Berarti, indikator U3 (EndotSef) memiliki pengaruh positif terhadap indi kator P1 sebesar 0.012. Indikator U3 (EndotSef) memiliki pengaru h negatif terhadap indikator P2 sebesar 0.03. Indikator U3 (EndotSef) memiliki pengaruh negatif terhadap indikator P3 sebesar 0.04. Indikator

U3 (EndotSef) memiliki pengaruh negatif terhadap indikator P4 sebesar 0. 02. Indikator U3 (Endorsef) memiliki pengaruh negatif terhadap indikator PS sebesar 0.11. Indikator U3 (Endorsef) memiliki pengaruh positif ter hadap indikator P6 sebesar 0.15.

4.9.4 Pengaruh Indikator U4 Terhadap Indikator Pl, P2, P3, P4, PS, dan P6 Berdasarkan perhitungan awal metode Structural Equation Modeling (SEM) dengan program USREL 8.80 tanpa adanya moditikasi,didapatkan output sebagai berikut: Error Covariance for U4 and Pl = -0.01 (0.076) -0.15

Error Covariance for U4 and P2 = 0.10 (0.094) 1.11 Error Covariance for U4 and P3 = -0.01 (0.10) -0.06 Error Covariance for U4 and P4 = -0.04 (0.10) -0.43 Error Covariance for U4 and P5 = -0.08 (0.086) -0.96 Error Covariance for U4 and P6 = -0.06 (0.083) -0.71 Berarti, indikator U4 (Slogan I tagline) memiliki pengaruh negatif terhadap indi kator P1 sebesar 0.01. Indikator U4 (Slogan Itagline) memiliki pengaruh positif terhadap indikator P2 sebesar 0.10. Indikator U4 (Slogan 1tagline) memiliki pen garuh negatif terhadap indikator P3 sebesar 0.01. Indikator U4 (Slogan I tagline ) memiliki pengaruh negatif terhadap indikator P4 sebesar 0.04. Indikator U4 (Slogan1tagline) memiliki pengaruh negatif terhada p indikator PS sebesar 0.08. Indikator U4 (Slogan Itagline) memiliki pengaruh ne gatif terhadap indikator P6 sebesar 0.06.

4.10 Analisis Pengaruh Indikator UNSUR Terhadap Indikator LOY 4.10.1 Pengaruh Indikator U1 Terhadap Indikator Ll, L2, L3, L4, dan L5 Berdasarkan perhitungan awal metode Structural Equation Modeling (SEM) dengan p rogram USREL 8.80 tanpa adanya modifikasi,didapatkan output sebagai berikut: Error Covariance for Ul and Ll = -0.09

(0.069) -1.28

Error Covariance for U1 and L2 = 0.017 (0.064) 0.27 Error Covariance for Ul and L3 = 0.15 (0.076) 1.97 Error Covariance for Ul and L4 = -0.07 (0.068) -1.10 Error Covariance for Ul and L5 = -0.03 (0.067) -0.52 Berarti, indikator U1 (Humor) memiliki pengaruh negatif terhadap indikat or L1 sebesar 0.09. Indikator U1 (Humor) memiliki pengaruh positif terhadap in dikator l2 sebesar 0.017. Indikator U1 (Humor) memiliki pengaruh positif terhadap indikator L3 se besar 0.15. Indikator U1 (Humor) memiliki pengaruh negatif terhadap indikator L4 sebesar 0.07. Indikator U1(Humor) memiliki pengaruh negatif terhadap indikato r LS sebesar 0.03. 4.10.2 Pengaruh Indikator U2 Terhadap Indikator Ll, L2, L3, L4, dan LS Berdasarkan perhitungan awal metode Structural Equation Modeling (SEM) dengan program LISREL 8.80 tanpa adanya modifikasi,didapatkan output sebagai berikut: Error Covariance for U2 and Ll = 0.0040 (0.064) 0.062 Error Covariance for U2 and L2 = -0.09 (0.058) -1.58 Error Covariance for U2 and L3 = -0.01 (0.069) -0.18 Error Covariance for U2 and L4 = -0.03 (0.063) -0.53

Error Covariance for U2 and L5 = 0.051 (0.063) 0.81 Berarti,indikator U2 (Drama) memiliki pengaruh positifterhadap indikator Ll sebe sar 0.0040. Indikator U2 (Drama) memiliki pengaruh negatif terhadap indikator L2 se besar 0.09. Indikator U2 (Drama) memiliki pengaruh negatif terhadap indik ator L3 sebesar 0.01. Indikator U2 (Drama) memiliki pengaruh negatif terhadap indikator L4 sebesar 0.03. Indikator U2 (Drama) memiliki pengaruh positif terhadap indikator L5 sebesar 0.051. 4.10.3 Pengaruh Indikator U3 Terhadap Indikator Ll, L2, L3, L4, dan L5 Berdasarkan perhitungan awal metode Structural Equation Modeling (SEM) denga n program LISREL 8.80 tanpa adanya modifikasi,didapatkan output sebagai berikut : Error Covariance for U3 and Ll = 0.055 (0.060) 0.92 Error Covariance for U3 and L2 = 0.00 (0.057) -0.07 Error Covariance for U3 and L3 = -0.02 (0.065) -0.37 Error Covariance for U3 and L4 = -0.04 (0.059) -0.63 Error Covariance for U3 and L5 = -0.05 (0.059) -0.83 Berarti, indikator U3 (Endorsei) memiliki pengaruh positif terhadap indik ator Ll sebesar 0.055. Indikator U3 (Endorsei) tidak memiliki pengaruh terhadap indikator L2. Indikator U3 (Endorsei) memiliki pengaruh negatif terh adap indikator L3 sebesar 0.02.

Indikator U3 (Endorsei') merniliki pengaruh negatif terhadap indikato r L4 sebesar 0.04. Indikator U3 (Endorsei') memiliki pengaruh negatif terh adap indikator L5 sebesar 0.05.

4.10.4 Pengaruh Indikator U4 Terhadap Indikator Ll, L2, L3, L4, dan LS

Berdasarkan perhitungan awal metode Structural Equation Modeling (SEM) dengan program USREL 8.80 tanpa adanya modifikasi,didapatkan output sebagai berikut: Error Covariance for U4 and Ll = -0.12 (0.079) -1.47 Error Covariance for U4 and L2 = 0.066 (0.072) o. 92 Error Covariance for U4 and L3 = 0.080 (0.086) 0.93 Error Covariance for U4 and L4 = -0.04 (0.077) -0.51 Error Covariance for U4 and LS = -0.12 (0.078) -1.47 Berarti, indikator U4 (Slogan 1 tagline) memiliki pengaruh negatif terhadap i ndikator L1 sebesar 0.12. Indikator U4 (Slogan I tagline) memiliki pengaruh pos itif terhadap indikator L2 sebesar 0.066. Indikator U4 (Slogan I taglin e) memiliki pengaruh positif terhadap indikator L3 sebesar 0.080. Indi kator U4 (Slogan 1 tagline) memiliki pengaruh negatif terhadap indikator L4 sebesar 0.04. Indikator U4 (Slogan I tagline) memiliki pengaruh negatif terh adap indikator L5 sebesar 0.12.

4.11 Hasil Awal Penelitian Model FIT Berdasarkan Output m awal ditunjukan:

Goodness of Fit Statistics Degrees of Freedom = 88 Minimum Fit Function Chi-Square = 184.18 (P = 0.00) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square= 166.90 (P = 0.00) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 78.90 90 Percent Confidence Interval for NCP (46.28 ; 119.34) Minimum Fit Function Value 1.86 Population Discrepancy Function Value (FO) = 0.80 90 Percent Confidence Interval for FO = (0.47 ; 1.21) Root Mean Square Error o f Approximation (RMSEA) = 0.095 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.073 ; 0.12) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.00095 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 2.33 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (2.00; 2.74) ECVI for Saturated Model

= 2.42 ECVI for Independence Model = 4.35 Chi-Square for Independence Model with 105 Degrees of Freedom = 400.56 Independence AIC = 430.56 Model AIC = 230.90 Saturated AIC = 240.00 Independence CAIC = 484.64 Model CAIC = 346.27 Saturated CAIC = 672.62 Normed Fit Index (NFI) = 0.54 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.61 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.45 Comparative Fit Index (CFI) = 0.67 Incremental Fit Index (IFI) = 0.69 Relative Fit Index (RFI) = 0.45 Critical N (CN) = 66.45

Root Mean Square Residual (RMR) = 0.094 Standardized RMR = 0.11 Goodness of Fit Index (GFI) = 0.82 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.75 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.60 107

Tahapan in! ditujukan mengevaluasi derajat kecocokan atau Gocdness Of Fit (GOl') antara data dan modeL I. Kecocokar Keseluruhan , :ga kelompak ukt!rar!-u,wrcln (1) Absoi!P..e FitMe!I>t.J'ICSm.mdn Kecocokan Abso!ut) Model pada freedom. l'rcibabi;itas chi-square adalah slgr.ifii<an (F = 0,00) yang berarti b ahwa model!:ic!lak juga dengan Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 166.90, Probabllltas chi-sql.lare adalah (P = 0,00), Bera rtl bahwa

Estimated N0!1-ct::nt amY Parameter (NCP) = 78,90, berarti kacil penyimpangan

fitted (model} coWiriance Dapat dikatakan model 90 ?ercert Confi dence Int-erval for NCP (46.28 ; nilai NCP aka:1 jatu!1 pada range tersebut, sehingga model Goodness of Fit Index = 0.82, GFI < 0,9 berartt model

menyatakan lie, berarti

memi!i.ki perkiraan kesalahan yang rea'SOl?ab,

jadi Rfi'!SEA memilikl ketepaitan yang tM!ak balk.Demikian pula halnya dengan ke<jei<:at:iiJl terhadap model fit {P-Va!ue fer Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.00095). Secara keseluruhan mod;i 108

Elcpect.ed Cross-Yaiidation

2.42, ECVIfor IndiePE:ndenc:e f"lodel = 2.33, ECVIfor Saturated t"iode! = Nr1al EO/Imodel lebih rer.dah dalif: da ECVI for Irn1e rer de1nce l'lodel, dan iebih rendah daripada E CVI for Sat.Jrai.-a:l Model, an seiarvjutnya. {2} Incrementa! Fit MsasurC'S(Ukuran Ke::ocokan Inkrementai) * Non-Normed Fit Index Relative Fit NNFI < 0,9 berarl:l mooellidlak rrt:. belum mendekati angka 1, berarti mooei Normed Fit Index (NFI} NFI < 0,9 bera1tl mode!tidal<: fit. Comparative Fit Index 0.67,CFI < 0,9 berart:i model ti::i!a!{ Fit. IFI < 0,9 berart:i mooe!t!dak fit. <ell!lli:U!'I fit tmtuk direpili<asi peneliti

Incremental Ftt Index (IFI)

fit. Index

Adjusted Goodness

< 0,9 berarti model tidiak

(3) Parsimonious Goodness on-Kt'UKI!Jan Kecocokan Parslmonl) Normed 184.18/8!3 = 2.09 Berarti mooei tidak f'rt.

Karena hasi! tersebut rendah cut-off mode! yang disarankan oieh

Wheaton (19n;, 5 dan Carmines dar, Metver {1981),yaitu2. darlpaoa yang dianjurkan $ o!eh 0.60, (PNFI) = 0,6 berarti modelfit,

Parslmor.y Goodr;ess of Fit Index Parsimony Normed Fit Index

kococokan ebih Critical N (CN) = 66.45, CN <

mewakiil i>all'l!!<i!il 0.45, berarti belum mern!l!ki

Independence AIC = 430.56, Model AIC = 230.90, Saturated AIC = 240.00. Nilai mo del AIC lebih rendah daripada Independence AIC,dan lebih rendah daripada Saturated AIC,berartimodel fit untuk direplikasi penelitian selanjutnya. Independence CAlC = 484.64,Model CAlC = 346.27,Saturated CAlC = 672.62.

Nilai model CAlC lebih rendah daripada Independence CAlC, dan lebih rendah darip ada Saturated CAlC, berarti model fit untuk direplikasi penelitian selanjutnya . Setelah melihat keseluruhan hasil output dari Goodness Of Fit (GOF), dapa t disimpulkan model adalah tidak fit di mana kemudian diharuskan untuk me

lakukan modifikasi atas model yang dibentuk dengan melakukan koreksi atas bebera pa bias yang mungkin timbul. Saran untuk modifikasi juga ditampilakan oleh output LISREL. Modifikasi yang dilakukan akan dibahas pada langkah berikutnya yaitu modifikasi model.

4.11.1Modifikasi Model 4.11.1.1Modifikasi 1 Mengacu pada buku Structural Equation Modeling (2005,p.332) bahwa estimasi p arameter seharusnya dilakukan satu-per-satu karena menambah suatu hubungan akan berpengaruh terhadap kemungkinan fit parameter yang kedua. Output Modification Indices adalah berikut ini: The Modification Between and P2 P1 P6 PS L1 L4 P6 U1 P6 U2 U1

PS L3

P6

Indices Suggest to Add an Error Covariance Decrease in Chi-Square New Estimate 12.4 0.27 17.6 0.44 21.2 0.32 10.7 -0.24 9.3 0.20 8.3 -0.21 8.9 0.24

Estimasi pertama yang harus dilakukan pada model ini yaitu: The Modification Between and L1 P5

Indices suggest to Add an Error Covariance Decrease in Chi-Square New Estimate 21.2 0.32

Output fit dihasilkan sebagai berikut: Goodness of Fit Statistics Degrees of Freedom = 87 Minimum Fit Function Chi-Square= 159.63 (P = 0.00)

Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 152.60 (P = 0.00) Estimate d Non-centrality Parameter (NCP) = 65.60 90 Percent Confidence Interval for NCP (35.10 ; 103.95) Minimum Fit Function Value 1.61 Population Discrepancy Function Value (FO) = 0.66 90 Percent Confidence Interval for FO = (0.35 ; 1.05) Root Mean Square Error o f Approximation (RMSEA) = 0.087 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.064 ; 0.11) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.0065 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 2.21 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (1.90 ; 2.60) ECVI for Saturated Mod el = 2.42 ECVI for Independence Model = 4.35 Chi-Square for Independence Model with 105 Degrees of Freedom = 400.56 Independence AIC = 430.56 Model AIC = 218.60 Saturated AIC = 240.00 Independence CAIC = 484.64 Model CAIC = 337.57 Saturated CAIC = 672.62 Normed Fit Index (NFI) = 0.60 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.70 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.50 Comparative Fit Index (CFI) = 0.75 Incremental Fit Index (IFI) = 0.77 Relative Fit Index (RFI) = 0.52 Critical N (CN) = 75.79

Root Mean Square Residual (RMR) = 0.087 Standardized RMR = 0.099 Goodness of Fit Index (GFI) = 0.83

Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.76 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.60 Penilaian model frt: berdasarkan output Goodness Of flt(GOF) adalah sebagai beri kut: (1} Absolute flt Measures(Ukuran Kecocokan Absolut) Model pada kasus memiliki nilai Chi-Square = 159,63 dengan 87 degrees or f"ree dom. Probabilitas chH;quare adalah signifikan (P = 0,00) yang berarti bahwa mod el tidak fit. Demikian juga dengan NormalTheory Weighted Least Squares Chi-Square = 152.60. Probabilitas chi-square adalah (P = 0,00). Berarti bahwa

model tidak fit. Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 65.60, berarti semakin kecil penyimpangan antara sampel covariance matrix dan fitted (model) covariance matrix. Dapat dikatakan teljadi perubahan yang signifikan. 90 Percent Confide nce Interval for NCP = (35.10; 103.95) berarti bahwa 90% dari nilai NCP akan ja tuh pada range tersebut,sehingga model cukup fit. Goodness of Fit Index (GFI) = 0.83, GFI< 0,9 berarti model tidak fit. Root Mean Square Residual (RMR) = 0.087, RMSR > 0,05 berarti model tid ak fit. Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.087, RMSEA > 0,08 menyatakan bahwa model memiliki perkiraan kesalahan yang reasonable, berarti mo del tidak fit. 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.064 ; 0.11), jadi RMSEA memiliki ketepatan yang cukup baik. Demikian pula halnya dengan nilai probabilitas uji kedekatan terhadap model fit (P-Value for Test of Close F it (RMSEA < 0.05) = 0.0065). Secara keseluruhan model cukup fit. 2.42, Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 2.21, ECVI for Saturated Model = ECVIfor Independence Model = 4.35. Nilai ECVImodel lebih rendah

daripada ECVI for Independence Model, dan lebih rendah daripada ECVIfor Saturate d Model, berarti model cukup fit untuk direplikasi penelitian sefanjutnya. {2) Incremental Fit Measures (Ukuran Kecocokan Inkremental) Normed Fit Index (NFI) = 0.60, NFI< 0,9 berarti model tidak fit. Comparative Fit Index (CFI) = 0.75,CFI < 0,9 berarti model tidak fit. Incremental Fit Index (IFI) = 0.77,IFI < 0,9 berarti model tidak fit. Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.70,NNFI < 0,9 berarti model tidak fit.

Relative Fit Index (RFI) = 0.52,RFI belum mendekati angka 1,berarti mode l tidak fit. Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.76, AGFI < 0,9 berarti model tidak fit . {3) Parsimonious Goodness of Fit(Ukuran Kecocokan Parsimoni) Normed chi-square = chi-square/df = 159.63/87 = 1.83 Berarti model cuku p fit. Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.60, PGFI = 0,6 berartimodel fit. Parsimony Normed Fit Index kecocokan lebih baik. (PNFI) = 0.50, berarti belum memiliki

Critical N (CN) = 75.79, CN < 100, berarti model tidak

cukup dalam mew

akili sampel data. Independence AIC = 430.56,Model AIC = 218.60,Saturated AIC = 240.00. Nilai model AIC lebih rendah daripada Independence AIC,dan lebih rendah daripada Saturated AIC,berarti model fit untuk direplikasi penelitian selanjutnya. Independence CAIC = 484.64,Model CAIC = 337.57,Saturated CAIC = 672.62. Nilai model CAIC lebih rendah daripada Independence CAIC, dan lebih rendah

Saturated

CflJC, berarti

sefl!lah modifikasi pert:ama ac!alah oi rr.ana kem,;;tan aka;; dilakukan modifikaslsusulan.

Output f'<!odification Indices dari modlftkasl 1: The IV:::odificatio;.- Indices St: gest tc Adri ar. Error Cova,;:ia:1::::e Bet11reen P2 Pl P6 Pl ?6 P5 L3 P6 L4 P6 u: P6 U2 Ul and

:Sec::-ease i:1 Chi-Square 117 0.26 7.9 0.20 18.9 0.39 10.8 0 2.f, 9.6 021 9Ll 0.22 8 c; C.23

New

Esti:::r..ate

yar.g cl'ambfi untui< 1Tielalrukan modifikasi selanjutnya (Ghozafi dan

mcKlifikasi 2 akan dilakukan estimas:i di mana me:ngkolrel<lsi!<an dua vartabef

berikutnya yaitu: The NodJ. fi.cat!orIi dice:s S;.1ggest tc Add c_n E:r.:.r:o:r Covariance 3etween and ecrease ih Chi-Square New Estimate 26 P5 18.9 0.39

Goodness of Fit Stat stics .Jeg!':ees of F-reedom = 86 M:.nimtL-r: Fit F:;;:nctio:- c::- .:.-squ.ar.e =';Ve:!.shted Least Squares Chi-Squa r.e 0 0027) 0.00014) 127. 00 (P ; Esti:r.ated l\c!l-centrality Par:-arnet:er 9C Percent Confidence IEterval for NCP (NCP) = 41. 00

14, 99

{P

Minimum '.E'i t Function Value = l. 43 Population I''u.nctio:J. Value { FO} 0. 4 ... 90 Percen-t Confider ce Interval fo::: 5'0 = {0.15 D 7E'i EocMear Squa::e Er1:or cf Apprcx::...Ination (ffi<ISEA} G. 069 9C Percer;.t cc.nf.:.de::1ce Interval for Rl'-fSEA = ((L 042 : 0. 094) PVa_lue fer Test of Close Fit {R7viSE.1\ < 0 05) = 0.11 Expected Cross-Validation Index (ECVI) l. 97 90 Perce::tl.: Confidence Interval for EC\/T = ECVI fo:::: Saturated odel= 2.42 EC\TI fo::: )lfcde=:_ = 435 c::_.:_-SqLare fo:;: Medel w.i_th l<JS Degrees 4C0.56 JGC = 430.56 Model AIC = 195.00 Saturated c= 24G.OC CAIC = 484.64 Model CAIC = 317.57 Satu:cated c.n._IC = 672.62 of Freedom .7 C) ; 232)

No:::med Fit Ir..dex (N?I) = 065 Non-Nor:r ed Fit Index (:NfiFI) = 0. 77 l?ars.L-nony PN:B'I) 0. S3 Fit Index (CFI} = 0.81

No1:meci Fit Index (

Ir crernental. Fit InCex {:.FI) Relative F:i.t ::Lndex {rtF:) Criticc:":J.. N {2N) = 34.26

0.82 = 0.57

Rooc: IvfeaT.t Square Eesidual { R. ) = 0. 08 6 Standardized RMR = 0.096 Goodness of Fit Index (GFI} = 0 85 }\cijusted Goodr e.ss of Flt I:1ciex {_A_GF:) Par<:si:."rtcny Goccir ess c:: F.i't. I1 dex {PGFI; = Penilaian model fit beidasa::<an o tput Goodness Of Rt(GOF) adalah sellagai beriku t: Kecocokan Absolut) Model pacta kasus 86 degrees of

bahwa model tidak Demiklan juga dengan Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square 127.00. Probabllitas chH;quare adalah (P = 0,0027). Berar ti t;a;1wa model fit,

Estimated No -centrality Parameter (NCP) = 41.00, berarti semakin kecil penyimpangan antara sampel covariance matrix dan fitted (model) covariance matrix. Dapat dikatakan terjadi perubahan yang s!gnifikan. 90 Perc ent Confidence Interval for NCP = (14.78 ;75.2(}) berarti bahwa 90% darl nilai NCP akan jatuh pada: range tersebut,sel1ingga modelculrup fit. Goodness of Fit Index (GFI) = 0.85,GFI < 0,9 berartimodeltidak fit. Root ivJean Square Residual (RllliR} = 0.086, RMSR > 0,05 berarti mooei tidak

fit. Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.069, RMSEA > 0,08 m enyatakan bahwa model memilil<i perkiraan kesalahan yang reasonable, berarti mod el li'it. 90 Percent Confidence Interval fbr RMSEA = (0.042 ; 0.094), jadi RMSEA memiliki ketepatan yang cuk1111 baik. Demikian pula halnya dengan nilai probabilitas uji l<edekatan terhadap model fit (P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.11). Secara l<eseluruhan moa:!eifit. "' Expected Cross-Validation Index (ECVI) Model = = 1.97, ECVI for Saturated

2.42, ECVIfor Independence Model = 4.35. Nilai ECVI model lebih re ndah daripacia ECVfIor Independence Model,dan lebih rendah juga daripada ECVI for Saturated Model, berart:i model fit untuk direplikasi peneiitian seianj11tnya. (2) Incremental Fit Neasures(Ukuran Kecocokan Inkremental) Normed Ftt Index (NFI) = 0.65,NFI< 0,9 berarti modeltidal{ fit.

"' 116

Comparative Fit Index (CFI} = 0.81,CFI< 0,9 berar'd model tidak fit. Incremental Fit Index (IFI} = 0.82,IFI < 0,9 berarti modeltidak fit. Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.77,NNFI < 0,9 berarti modeltidlak fit.

Relative Fit Index (RFI) = 0.57, RFI belum mendekati angka 1, berar ti model tidak fit. Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.80, AGFI < 0,9 berarti model tidak fit. (3) Parsimonious Goodness of Rt(Ukuran Kecocokan Parsimoni) Normed chH;quare = chi-square/df = 141.99/86 = 1.65 berarti model fit.

Karena hasil tersebut lebih rendah dari cut-off model fit yang disarankan oleh Wheaton (1977), yaitu 5 dan lebih rendah daripada yang dia njurkan oleh Carmines dan Melver (1981),yaitu 2. Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.61, PGFI > 0,6 berarti model fit. Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.53, berarti belum memiliki kecocokan lebih baik. Critical N (CN) = 84.26, CN < 100, berarti model tidak cukup da lam mewakili sampel data. Independence AIC = 430.56,Model AIC = 195.00,Saturated AIC = 240.00. Nilai mod el AIC lebih rendah daripada Independence AIC, dan lebih rendah juga daripada Saturated AIC, berarti model fit untuk dila kukannya perbandingan dengan modellainnya. Independence CAlC = 484.64,Model CAIC = 317.57,Saturated CAIC = 672.62. Nilai model CAIC lebih rendah daripada Independence CAlC, dan lebih rendah daripada Saturated CAIC, berarti model fit untuk direplikasi penelitian selanjutnya. Dari modifikasi model fit diatas, dapat disimpulkan model setelah modifikasi kedua adalah tidak fit di mana kemudian akan dilakukan modifikasi susulan.

Output f''ladlfic:atloI,ndices dar!modiflkasi 2 : rz'he Nodif2.cat:.ion Indices Suggest to A.Cd an Er:r:or Cova.riar:ce Betwee..'1. ana Decrease in New Est m3_t -e

P4 Ul V2 D3 U4 9.6 9.2 B.4 lO. 2 8.5 -0.21 0.24 0.20 0.30

?6 u: ?6 U3

T:c-1e

Modificat:_on Indices Suggest_ to Arld an E;rro.= Cova:ciar:.ce and

Between U3 P6

Dec.=eas.e :.n Net.; Estir2te

Gocdness cf Fit Stat st:::'.cs

of Free-dom t:S 1:1inirr..urri Fit Pt:_nction Chi-Square Normal Least Sq-uares Ch:i.-Sqaare [L 0093: 0.0011) 118.59 (P Estir:tated Ncr:-cen-t:.=ality Pa::ameter 90 Pe cent Co fidence I terval for NCP (XCP) = 33.69 - (8.92 ; 66.48) Yini:murn ?it Function Value Discrepancy F'..lnctio::r Value (FO) 0 34 90 Percent Confidence In-::erval fer 1T8

130.51 (P

:J.09C ; 0.67}

Root Mea Squae E ro of { XSSA} = 0.063 90 ?e.rcent Confidence Interval for Rc'iSEA (0033 ; 0. 089) PVa1 e cf Close Fit (R.MSEA < 0 05) = 0.21 Cr.css-Validat:Lcn :r:dex (EQJI) = l. 91 90 Percent Confidence Ir te:cval for ECVI = ( 1. 66 ; 2. 24 i ECVI or Sa-::r..:re.teC. I1odel ;.... 2. 4:2 ECVI for Independence Model = 4.35 Ch -Square for Hodel hith 105 Degrees of FreeC:om 400.56 Independence AIC = 430.56 lee del AIC - 188. 69 Sa':::..:rated AIC = 240.00 Indepencie:tce CAIC 484,64 i"'odel CAIC 314 87 118

for Test

Satu:.-c.'::.ed CAIC

672.62

;.Jormed Fit: Index {NFI) 0. o; l\cn No:::rr:.ed Fit Index (1-.'NFI) 081 Pars.imo:1y Nox:-:med .Flt Index (PNFI} = 0.55 Comparative Fit IndP (CFI) 0 35 InCremental Fi::: :::ndex {IFI) 0 86 Relative E'it Index (RF:) G. 60 Critical N {C:i) = 9C69

Roc -: i'(ea:: Square Residu_a.l 0087 S2car:C.ardized R.i\fR 0.{J96 Gocdr.ess of Fit Index (GFI) 0.86 Adjus ed Goodness of Fit Index {AGFI) = C.81 Parsirr;_ony Goodness of Fit Inde.x (PGFI) C.6l Penilaian modei fit berdasarkan output Goodness Of Fit(GOF'; adalah sebagai ber rkut:

(P

1-':odei pada kasus memitiki nilai Chi-Square = 130,51 dengan 85 degrees of 0,0011) yang berarti

Squares Chi-Square = 118.69. Probabllitas ch!--square adala'l {P 0,0093). bahwa modeltidak fit. NorH:entral'l:'t Parameter (NCP) 33.69, berarti semakin kecil penyim

pangan antara sampel covariance matrix dan fitted (mode!} wvartance matrix; Dapat dikatakan terjadi perubahan signifikan. 90 Per cent Confidence Interval for NCP "' (8.92 ; 66.48) berartl bahwa 90% dari ni!a i NCP akan jai:'Jh pada range tersebut,sehingga mooe! CIIJ'!i:up Goodness of Fit Index (GFI) = 0$6, GFl < 0,9 berarti model Root 1V:ean Sqc;are Residual (RMR) = 0.087,RMSR > 0,05 berarti model tidal<

Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.063, RMSEA > 0,08 me nyatakan bahwa model memiliki perkiraan kesalahan yang reasonable, berarti model fit. 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.033 ; 0.089), jadi RMSEA memiliki ketepatan yang baik. Demikian pula halnya dengan nilai proba bilitas uji kedekatan terhadap model fit (P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.21). Secara keseluruhan model fit. = 2.42, ECVI for Independence Model = 4.35. Nilai ECVI model lebih renda h daripada ECVfIor Independence Model,dan lebih rendah juga daripada ECVIfor Saturated Model, berarti model fit untuk direplikasi penelitian selanjut nya. (2) Incremental Fit Measures (Ukuran Kecocokan Inkremental) Normed Fit Index (NFI) = 0.67,NFI< 0,9 berarti model tidak fit. Comparative Fit Index (CFI) = 0.85,CFI < 0,9 berarti model tidak fit. Incremental Fit Index (IFI) = 0.86,IFI < 0,9 berarti model tidak fit. Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.81, NNFI < 0,9 berarti model tidak fit. Relative Fit Index (RFI) = 0.60, RFI belum mendekati angka 1, berarti model tidak fit. Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 1.91, ECVI for Saturated Model

Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.81,AGFI < 0,9 berarti model tidak fit . (3) Parsimonious Goodness of Fit(Ukuran Kecocokan Parsimoni) Normed chi-square = chi-square/df = 130.51/85 = 1.53 berarti model fit.

Karena hasil tersebut lebih rendah dari cut-off model fit yang disarankan oleh Wheaton (1977), yaitu 5 dan lebih rendah daripada yang dianj urkan oleh Carmines dan Melver (1981),yaitu 2.

Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.61,PGFI> 0,6 berarti model fit.

Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.55, berarti belum memi liki kecocokan lebih baik. Critical N (CN) = 90.69, CN < 100, berarti model tidak cukup dal am mewakili sampel data. Independence AIC = 430.56,Model AIC = 188.69,Saturated AIC = 240.00. Nilai mod el AIC lebih rendah daripada Independence AIC, dan lebih rendah juga daripada Saturated AIC, berarti model fit untuk dilak ukannya perbandingan dengan model lainnya. Independence CAIC = 484.64, Model CAIC = 314.87, Saturated CAIC = 672.62. Nilai model CAIC lebih rendah daripada Independence CAIC, dan lebih rendah daripada Saturated CAIC, berarti model fit untuk direplikasi penelitian selanj utnya. Dari modifikasi model fit diatas, dapat disimpulkan model setelah modifikasi ketiga adalah tidak fit di mana kemudian akan dilakukan modifikasi susulan.

4.11.1.4 Modifikasi 4 Output Modification Indices dari modifikasi 3: The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate P4 P3 10.6 0.38 P6 P4 8.9 0.25 U2 U1 9.7 0.25 U4 U1 9.9 -0.36 U4 U3 11.4 0.33

Pada modifikasi 4 akan dilakukan estimasi di mana mengkorelasikan dua variabel berikutnya yaitu:

The Modification Between and U4 U3 Indices Suggest to Add an Error Covariance Decrease in Chi-Square New Estimate 11.4 0.33

Output GOF sebagai berikut: Goodness of Fit Statistics Degrees of Freedom = 84 Minimum Fit Function Chi-Square= 117.41 (P = 0.0094) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square= 108.38 (P = 0.038) Estimat ed Non-centrality Parameter (NCP) = 24.38 90 Percent Confidence Interval for NCP = (1.57 ; 55.31) Minimum Fit Function Value = 1.19 Population Discrepancy Function Value (FO) = 0.25 90 Percent Confidence Interval for FO = (0.016 ; 0.56) Root Mean Square Error o f Approximation (RMSEA) = 0.054 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.014 ; 0.082) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.39 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 1.82 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (1.59 ; 2.13) ECVI for Saturated Mod el = 2.42 ECVI for Independence Model = 4.35 Chi-Square for Independence Model with 105 Degrees of Freedom 400.56 Independence AIC = 430.56 Model AIC = 180.38 Saturated AIC = 240.00 Independence CAIC = 484.64 Model CAIC = 310.17 Saturated CAIC = 672.62 Normed Fit Index (NFI) = 0.71 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.86 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.57 Comparative Fit Index (CFI) = 0.89 Incremental Fit Index (IFI) = 0.89 Relative Fit Index (RFI) = 0.63 Critical N (CN) = 99.70

Root Mean Square Residual (RMR) = 0.089 Standardized RMR = 0.098 Goodness of Fit Index (GFI) = 0.87 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) 0.82 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.61

Penilaian model fit berdasarkan output Goodness Of Fit(GOF) adalah sebagai beri kut: (1) Absolute Fit Measures (Ukuran Kecocokan Absolut)

Model pada kasus memiliki nilai Chi-Square = 117,41 dengan 84 degrees of freedom. Probabilitas chi-square adalah signifikan (P = 0,0094) yang berarti bahwa model tidak fit. Demikian juga dengan Normal Theory Weight ed Least Squares Chi-Square = 108.38. Probabilitas chi-square adalah (P = 0.03 8). Berarti bahwa model tidak fit. Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 24.38, berarti semakin kecil penyimpangan antara sampel covariance matrix dan fitted (model) covar iance matrix. Dapat dikatakan terjadi perubahan yang signifikan. 90 Percent Confi dence InteJVal for NCP = (1.57 ;55.31) berarti bahwa 90% dari nilai NCP aka n jatuh pada range tersebut,sehingga model cukup fit. Goodness of Fit Index (GFI) = 0.87,GFI < 0,9 berarti model tidak fit. ak fit. Root Mean Square Residual (RMR) = 0.089, RMSR > 0,05 berarti model tid

Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.054, RMSEA > 0,08 men yatakan bahwa model memiliki perkiraan kesalahan yang reasonable, berarti model fit. 90 Percent Confidence InteJVal for RMSEA = (0.014 ; 0.082), jad i RMSEA memiliki ketepatan yang tidak baik. Demikian pula halnya dengan nilai probabilitas uji kedekatan terhadap model fit (P-Value for Test of Clo se Fit (RMSEA < 0.05) = 0.39). Secara keseluruhan model tidak fit. = 2.42, ECVIfor Independence Model = 4.35. Nilai ECVI model lebih rendah daripada ECVfIor Independence Model,dan lebih rendah juga daripada ECVIfor Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 1.82, ECVI for Saturated Model

Saturated Model, berarti model fit untuk direplikasi penelitian selanju tnya. (2) Incremental Fit Measures (Ukuran Kecocokan Inkremental) Normed Fit Index (NFI) = 0.71,NFI< 0,9 berarti model tidak fit. Comparative Fit Index (CFI) = 0.89,CFI < 0,9 berarti model tidak fit. Incremental Fit Index (IFI) = 0.89,IFI < 0,9 berarti model tidak fit. Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.86, NNFI < 0,9 berarti model tidak fit.

Relative Fit Index (RFI) = 0.63, RFI belum mendekati angka 1, berart i model tidak fit. Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.82, AGFI < 0,9 berarti model tidak f it. (3) Parsimonious Goodness of Fit(Ukuran Kecocokan Parsimoni) Normed chi-square = chi-square/df = 117.41/84 = 1.39 berarti model fit.

Karena hasil tersebut lebih rendah dari cut-off model fit yang disarankan

oleh Wheaton (1977), yaitu 5 dan lebih rendah daripada yang dian jurkan oleh carmines dan Melver (1981),yaitu 2. Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.61,PGFI > 0,6 berarti model fit. Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.57, iliki kecocokan lebih baik. Critical N (CN) = 99.70, CN < 100, berarti lam mewakili sampel data. Independence AIC = 430.56,Model AIC = 180.38,Saturated AIC = 240.00. Nilai mod el AIC lebih rendah daripada Independence AIC, dan lebih rendah juga daripada Saturated AIC, berarti model fit untuk di lakukannya perbandingan dengan model lainnya. berarti belum mem

model tidak cukup da

Imlependem:e CAIC = 484.64, Model 0\lC = 310.17, Sat .;rated CAlC= 672.62. rendah dartpada Icdependence CAIC, dan ?ebih remlah

Nilai model CAIC Untllk

Dapat disimpul;en model setelah mod:ftkasi keempat adalah ti::!ak fit di man a

OL<'tcut Modification Indices dari modlfikasi 4: 'The :t>:::odi ficat:Lon Indices S:.:;ggest t.o Add an Bet....:een f4 ?3 P6 P4 Deer.- ease i::1 11.1 8.6 New Estimate 0.39 J.24 Pada r. V:llfikasi 5 akar. c!iiakukan estimasi di mana mengkorelasika:J dua vari abel and Error Covariance

Ch-iScrJare

?he ;.rodificatior: Ind.:::..ces S:..1gges:: to Add an Er::cr Covariance t;ec:: :ease :.n New Estimate P4. P3 11.1

Output sebagai berik:ut: Gcodness cf Fit Statistics C.39 Degrees of E'.::-eedom 83 M:i.r::_imu.._TCt F ":. Funct.::..on 105.99 Least Sq'..Zal:es Chi-Square= 94.74 (P = 0.18 Pa:::amet.er (NCP) 11.74 9C Percent Ccnfide:1ce lntt::\rval 7:cr NCP 0.0;:

(P = 0 045) 39.94) 0.12 0 4.0} Roct = 0038 ; C.07C) = C 7C ; 1 99]

M.::_:ri::nu:;:r. ?it F<..,;:r:c-;:ion Value = l. C7 Population :c:.screpar:cy Func;::ion Ve;_lue {FO) = 90 Perce:;:_t Cc)l:fidence Interval for E'O = (0,0 ; q;..:are Erro.:::- of _;;:.._pproximation (Rl'-1SE.ll.; 90 Pe::::cent Con.fidence Interval for re-:SE:.Z\ = {0.0 P-Va:.::re for Test of Close 7it .RM.SEA < 0.05) Ex??ected Cross-Valida::. on Ir:dex {ECVI) = 170 90 Percent Confidence Ir..terval f-Qr EC'VT = \.1 59

Mean S

ECVI for Saturated Model = 2.42 ECVI for Independence Model = 4.35 Chi-Square for Independence Model with 105 Degrees of Freedom = 400.56 Independence AIC = 430.56 Model AIC = 168.74 Saturated AIC = 240.00 Independence CAIC = 484.64 Model CAIC = 302.13 Saturated CAIC = 672.62 Normed Fit Index {NFI) = 0.74 Non-Normed Fit Index {NNFI) = 0.90 Parsimony Normed Fit Index {PNFI) = 0.58 Comparative Fit Index {CFI) = 0.92 Incremental Fit Index {IFI) = 0.93 Relative Fit Index {RFI) = 0.67 Critical N {CN) = 109.23 Root Mean Square Residual {RMR) = 0.086

Standardized RMR = 0.097 Goodness of Fit Index {GFI) = 0.89 Adjusted Goodness of Fit Index {AGFI) 0.84 Parsimony Goodness of Fit Index {PGFI) = 0.61 Penilaian model fll: berdasarkan output Goodness Of Rt(GOF) adalah sebagai beri kut: (1) Absolute Fit Measures(Ukuran Kecocokan Absolut) Model pada kasus memiliki nilai Chi-Square = 105,99 dengan 83 degrees of freedom. Probabilitas chi-square adalah signifikan (P = 0,0 45) yang berarti bahwa model tidak fit. Demikian juga dengan Normal T heory Weighted Least Squares Chi-Square = 94.74. Probabilitas chi-square adalah (P = 0,18). Bera rti bahwa model cukup fit. Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 11.74, berarti semakin kecil penyimpangan antara sampel covariance matrix dan fitted (model) covariance m atrix. Dapat dikatakan teljadi perubahan yang signifikan. 90 Pe rcent

Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 39.94) berarti bahwa 90% dari nilai NCP akan jatuh pada range tersebut,sehingga model sudah cukup baik. Goodness of Fit Index (GFI) = 0.89,GF<I

0,9 berartimodel tidak fit. fit. Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.038, RMSEA > 0,0 8 menyatakan bahwa model memiliki perkiraan kesalahan yang reasonable, berarti m odel fit. 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.070), jadi RMS EA memiliki ketepatan yang cukup baik. Demikian pula halnya dengan nilai probabilitas uji kedekatan terhadap model fit (P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.70) yang memenuhi syarat RMSEA > 0.05, maka secara keseluruh an model fit. Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 1.70, ECVI for Saturated Model = 2.42, ECVIfor Independence Model = 4.35. Nilai ECVI model lebih rendah daripada ECVfIor Independence Model,dan lebih rendah juga daripada ECVIfor Saturated Model, berarti model fit untuk direplikasi penelitian selan jutnya. (2) Incremental Fit Measures(Ukuran Kecocokan Inkremental) Root Mean Square Residual (RMR) = 0.086,RMSR > 0,05 berarti model tidak

Normed Fit Index (NFI) = 0.74,NF<I

0,9 berarti model tidak fit. Comparative Fit Index (CFI) = 0.92,CFI > 0,9 berarti model tidak fit. Incremental Fit Index (IFI) = 0.93,IFI > 0,9 berarti model tidak fit. Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.90,NNFI = 0,9 berarti model fit.

Relative Fit Index (RFI) = 0.67, RFI belum mendekati angka 1, berarti m odel tidak fit.

Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.84, AGFI < 0,9 berarti model tidak f it. (3) Parsimonious Goodness of Fit (Ukuran Kecocokan Parsimoni) Normed chi-square = chi-square/df = 105.99/83 = 1.27 berarti model fit.

Karena hasil tersebut lebih rendah dari cut-off model fit yang disarankan oleh Wheaton (1977), yaitu 5 dan lebih rendah daripada yang dianjurka n oleh carmines dan Melver (1981), yaitu 2. Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.61,PGFI > 0,6 berarti model fit.

Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.58, berarti belum memi liki kecocokan lebih baik. Critical N (CN) = 109.23, CN > 100, berarti model cukup dalam mewaki li sampel data. Independence AIC = 430.56,Model AIC = 168.74,Saturated AIC = 240.00. Nilai mod el AIC lebih rendah daripada Independence AIC, dan lebih rendah juga daripada Saturated AIC, berarti model fit untuk dilakukannya perbandin gan dengan modellainnya. Independence CAIC = 484.64,Model CAIC = 302.13,Saturated CAIC = 672.62. Nilai model CAIC lebih rendah daripada Independence CAIC, dan lebih rendah daripada Saturated CAIC, berarti model fit untuk direplikasi penelitian selanju tnya. Walaupun sudah banyak perubahan yang signifikan menuju model fit, Dapat dis impulkan model setelah modifikasi kelima adalah tidak fit di mana k emudian akan dilakukan modifikasi susulan.

4.11.1.6 Modifikasi 6

Output Largest Positive Standardized Residuals dari modifikasi 5: Largest Positive Standardized Residual for L4 Residual for L4 Residual for L5 Residuals and P5 and P6 and Pl 2.62 3.57 2.88

Pada modifikasi 6 akan dilakukan estimasi di mana mengkorelasikan dua variabel b erikutnya yaitu: Largest Positive Standardized Residuals Residual for L4 and P6 3.57 Output GOF sebagai berikut: Goodness of Fit Statistics Degrees of Freedom = 82 Minimum Fit Function Chi-Square= 100.04 (P = 0.086) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 90.57 (P = 0.24) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 8.57 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 35.96) Minimum Fit Function Value= 1.01 Population Discrepancy Function Value (FO) = 0.087 90 Percent Confidence Interval for FO = (0.0 ; 0.36) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.032 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.067) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.77 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 1.68 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (1.60 ; 1.96) ECVI for Saturated Mod el = 2.42 ECVI for Independence Model = 4.35 Chi-Square for Independence Model with 105 Degrees of Freedom 400.56 Independence AIC = 430.56 Model AIC = 166.57 Saturated AIC = 240.00 Independence CAIC = 484.64 Model CAIC = 303.57 Saturated CAIC = 672.62 Normed Fit Index (NFI) = 0.75 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.92 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.59 Comparative Fit Index (CFI) = 0.94

Incremental Fit Index (IFI) = 0.94 Relative Fit Index (RFI) = 0.68 Critical N (CN) = 114.51

Root Mean Square Residual (RMR) = 0.083 Standardized RMR = 0.093 Goodness of Fit Index {GFI) = 0.89 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.84 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.61 Penilaian model frt: berdasarkan output Goodness Of Rt(GOF) adalah sebagai berik ut: (1) Absolute Fit Measures (Ukuran Kecocokan Absolut) Model pada kasus memiliki nilai Chi-Square = 100,04 dengan 82 degrees of freedom. Probabilitas chi-square adalah signifikan (P = 0,085) yan g berarti bahwa model fit. Demikian juga dengan Normal Theory Weighted Le ast Squares Chi-Square = 90.57. Probabilitas chi-square adalah (P = 0.24). B erarti bahwa model fit. Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 8.57, berarti semakin kecil penyimpangan antara sampel covariance matrix dan fitted (mod el) covariance matrix. Dapat dikatakan teljadi perubahan yang signifikan. 90 P ercent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 35.96) berarti bahwa 90% dari nilai NCP akan jatuh pada range tersebut,sehingga model sudah cukup baik. Goodness of Fit Index (GFI) = 0.89,GFI< 0,9 berartimodel tidak fit. Root Mean Square Residual (RMR) = 0.083,RMSR > 0,05 berarti model tid ak fit. Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.032, RMSEA > 0,08 m enyatakan bahwa model memiliki perkiraan kesalahan yang reasonable, berarti model fit. 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.067), jad i RMSEA memiliki nilai ketepatan yang baik. Demikian pula halnya dengan

probabilitas uji kedekatan terhadap model fit (P-Value for Test of Clos e Fit (RMSEA < 0.05) = 0.77) yang memenuhi syarat RMSEA < 0.05, maka secar a keseluruhan model tit. Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 1.68, ECVI for Saturated Model = 2.42, ECVIfor Independence Model = 4.35. Nilai ECVImodel lebih rendah daripada ECVI for Independence Model,dan lebih rendah juga daripada ECV I for Saturated Model, berarti model tit untuk penelitian selanjutnya. (2) Incremental Fit Measure5(Ukuran Kecocokan Inkremental) direplikasi

Normed Fit Index (NFI) = 0.75,NFI< 0,9 berarti model tidak fit.

Comparative Fit Index (CFI) = 0.94,CFI > 0,9 berarti model fit. Incremental Fit Index (IFI) = 0.94,IFI > 0,9 berarti model tit. Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.92,NNFI > 0,9 berarti model tit.

Relative Fit Index (RFI) = 0.68, RFI belum mendekati angka 1, berart i model tidak tit. Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.84, AGFI < 0,9 berarti model tidak fi t. (3) Parsimoniol/5 Goodness of Fit(Ukuran Kecocokan Parsimoni) Normed chi-square = chi-square/df = 100.04/82 = 1.22 berarti model tit.

Karena hasil tersebut lebih rendah dari cut-off model fit yang disarankan oleh Wheaton (1977), yaitu jurkan oleh 5 dan lebih rendah daripada yang dian

Carmines dan Melver (1981),yaitu 2. Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.61,PGF>I

0,6 berarti model fit. lum 131 Parsimony Normed memiliki kecocokan lebih baik. Fit Index (PNFI) = 0.59, berarti be

rriHr,' N (CN) = 114.91, CN > 100, berarti !li

m,v ,.r cui!l:urr:; dlalarn mewak

Independence AIC = 43056,Model = 166.57,Saturated AIC = 240.00. Nilai mo del AIC lebih """' h darlpada htlependence AIC, dan lebih rendah juga datipac ia Saturated e 62. I:rdeperxlence CAIC 484.64,Modei CAIC = 303.57,Saturated CAIC = 672.

Nilai model CAIC lebih rendail daripada Independence CAlC, dan lebih rendah darl pada Saturated CJllC, berarti modet

Walaupun sudah bcmyak perubahan yan;signifikan menuju model f!t, Da pat disimpulkan model setelah modiftkasi keenam adalah l:ie!ure cukup fit di man a ker.;udian dila:<:.;kan modiftkasi susuian.

Ou:tp<rt Hodlfication Indices dari modiftkasi 6; The Y,odificatio::. Indices Suggest to J'<_dd an Error C:ova:t"iaace Between and Decrease in New Estimat.e L4 0.19 Pada m:K!ifikasi7 al<..an dilaku!r.an estimasi di mana mengkorelasikan dua varia be! berikl.ltr.ya The 1<1odi=:icati0 -.:. Indices S(lgges'c to Add ar: E:cro::::- Covariance Between and Decrease -=._r: New Estimat:e L4 P5 8 2 0 19 P5 8.2

Output GOF sebagai berikut: Goodness of Fit Statistics Degrees of Freedom = 81 Minimum Fit Function Chi-Square = 91.12 (P = 0.21) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 82.83 (P Non-centrality Parameter (NCP) = 1.83 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 27.53) Minimum Fit Function Value= 0.92 Population Discrepancy Function Value (FO) = 0.018 90 Percent Confidence Interval for FO = (0.0 ; 0.28) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.015 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.059) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.88 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 1.62 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (1.61 ; 1.88) ECVI for Saturated Mo del = 2.42 ECVI for Independence Model = 4.35 Chi-Square for Independence Model with 105 Degrees of Freedom

0.42) Estimated

400.56 Independence AIC = 430.56 Model AIC = 160.83 Saturated AIC = 240.00 Independence CAIC = 484.64 Model CAIC = 301.43 Saturated CAIC = 672.62 Norrned Fit Index (NFI) = 0.77 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.96 Parsimony Norrned Fit Index (PNFI) = 0.60 Comparative Fit Index (CFI) = 0.97 Incremental Fit Index (IFI) = 0.97 Relative Fit Index (RFI) = 0.71 Critical N (CN) = 124.33

Root Mean Square Residual (RMR) Standardized RMR = 0.087 Goodness of Fit Index (GFI) = Adjusted Goodness of Fit Index Parsimony Goodness of Fit Index

= 0.078 0.90 (AGFI) 0.85 (PGFI) = 0.61

Penilaian model frt: berdasarkan output Goodness Of Rt(GOF) adalah sebagai berik ut: (1) Absolute Fit Measures(Ukuran Kecocokan Absolut)

Model pada kasus memiliki nilai Chi-Square = 91,12 dengan 81 degrees of freedom. Probabilitas chi-square adalah (P = 0,21) yang berarti bahwa mo del fit. Demikian juga dengan NormalTheory Weighted Least Squares Chi-Square = 82.83. Probabilitas chi-square adalah (P = 0,42). Berarti bahwa model fit. Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 1.83, berarti semakin kecil penyimpangan antara sampel covariance matrix dan fitted (model) covar iance matrix. Dapat dikatakan terjadi perubahan yang signifikan. 90 Percen t Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 27.53) berarti bahwa 90% dari nila i NCP akan jatuh pada range tersebut,sehingga model fit. Goodness of Fit Index (GFI) = 0.90,GFI = 0,9 berarti model fit.

Root Mean Square Residual (RMR) = 0.078,RMSR > 0,05 berarti model ti dak fit. Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.015, RMSEA > 0,08 menyatakan bahwa model memiliki perkiraan kesalahan yang reasonable, ber arti model fit. 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.059 ), jadi RMSEA memiliki ketepatan yang baik. Demikian pula halnya de ngan nilai

probabilitas uji kedekatan terhadap model fit (P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.88). yang memenuhi syarat RMSEA < 0.05, maka secar a keseluruhan model fit. Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 1.62, ECVI for Saturated Model = 2.42, ECVI for Independence Model = 4.35. Nilai ECVImodel lebih rendah daripada ECVI for Independence Model,dan lebih rendah juga daripada ECVIfor Sa turated Model, berarti model fit untuk direplikasi penelitian selanjutnya. (2) IncrementalFit Measures (Ukuran Kecocokan Inkremental)

Normed Fit Index (NFI) = 0.77,NFI< 0,9 berarti model tidak fit. Comparative Fit Index (CFI) = 0.97,CFI > 0,9 berarti model fit. Incremental Fit Index (IFI) = 0.97,IFI > 0,9 berarti model fit. Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.96,NNFI > 0,9 berarti model fit.

Relative Fit Index (RFI) = 0.71, RFI mendekati angka 1, berarti model cukup fit. Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.85, AGFI < 0,9 berarti model tidak fit. (3} Parsimonious Goodness of Fit(Ukuran Kecocokan Parsimoni) Normed chi-square = chi-square/df = 91.12/81 = 1.12 berarti model fit.

Karena hasil tersebut lebih rendah dari cut-off model fit yang disarankan oleh Wheaton (1977), yaitu 5 dan lebih rendah daripada yang dia njurkan oleh Carmines dan Melver (1981),yaitu 2. Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.61, PGFI > 0,6 berarti model fit. Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.60, berarti suda h memiliki kecocokan lebih baik. Critical N (CN) = 124.33, CN > 100, berarti model cukup dalam mewak ili sampel data. Independence AIC = 430.56,Model AIC = 160.83,Saturated AIC = 240.00. Nilai mo del AIC lebih rendah daripada Independence AIC, dan lebih rendah juga daripada Saturated AIC, berarti model fit untuk dila kukannya perbandingan dengan modellainnya. Independence CAIC = 484.64, Model CAIC = 301.43, Saturated CAIC = 672.62. Nilai model CAIC lebih rendah daripada Independence CAIC, dan lebih rendah

daripada Saturated CAlC, berarti model fit untuk direplikasi penelitian selanjutnya. Dapat disimpulkan setelah modifikasi ketujuh model sudah cukup fit. Nam un mengingat masih terdapat ke-tidak fit-an dalam model, maka akan dilakukan modifikasi susulan.

4.11.1.8 Modifikasi8 Output Largest Positive Standardized Residuals dari modifikasi 7: Largest Positive Standardized Residuals Residual for L5 and P1 2.87 Pada modifikasi 8 akan dilakukan estimasi di mana mengkorelasikan dua vari abel berikutnya yaitu: Largest Positive Standardized Residuals Residual for L5 and P1 2.87 Output GOF sebagai berikut: Goodness of Fit Statistics Degrees of Freedom = 80 Minimum Fit Function Chi-Square = 84.22 (P = 0.35) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square= 77.05 (P Non-centrality Parameter (NCP) = 0.0 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 21.44)

0.57) Estimated

Minimum Fit Function Value = 0.85 Population Discrepancy Function Value (FO) 0.0 90 Percent Confidence Interval for FO = (0.0 0.22) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.0 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.052) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.94 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 1.62 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (1.62 ; 1.83) ECVI for Saturated Mod el = 2.42 ECVI for Independence Model= 4.35 Chi-Square for Independence Model with 105 Degrees of Freedom 400.56

Independence AIC = 430.56 Model AIC = 157.05 Saturated AIC = 240.00

Independence CAIC = 484.64 Model CAIC = 301.26 Saturated CAIC = 672.62 Normed Fit Index (NFI) = 0.79 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.98 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.60 Comparative Fit Index (CFI) = 0.99 Incremental Fit Index (IFI) = 0.99 Relative Fit Index (RFI) = 0.72 Critical N (CN) = 133.05

Root Mean Square Residual (RMR) = 0.077 Standardized RMR = 0.083 Goodness of Fit Index (GFI) = 0.91 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.86 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.60 Penilaian model fit berdasarkan output Goodness Of'Fit(GOF) adalah sebagai berik ut: (1) Absolute Fit Measures (Ukuran Kecocokan Absolut) Model pada kasus memiliki nilai Chi-Square = 84,22 dengan 80 d egrees of freedom. Probabilitas chi-square adalah signifikan (P = 0,35) yang b erarti bahwa model fit. Demikian juga dengan Normal Theory Weighted Least Squares Chi- Square= 77.0S. Probabilitas chi-square adalah (P = 0,57). Berarti bahwa model fit. Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 0.0, berarti tidak ada penyimpangan antara sampel covariance matrix dan fitted (model) co variance matrix. Dapat dikatakan terjadi perubahan yang signifik an. 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 21.44) berarti bahwa 90% dari nilai NCP akan jatuh pada range tersebut,sehingga model sudah sangat baik. Goodness of Fit Index (GFI)= 0.91,GF>I

0,9 berarti model fit.

Root Mean Square Residual (RMR) = 0.077, RMSR > 0,05 berarti model tidak fit. Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.0, RMSEA > 0,08

menyatakan bahwa model memiliki perkiraan kesalahan yang reasonable, berarti m odel fit. 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.052), jad i RMSEA memiliki ketepatan yang baik. Demikian pula halnya dengan nilai probabilitas uji kedekatan terhadap model fit (P-Value for Test of Close

Fit (RMSEA < 0.05) = 0.94). yang memenuhi syarat RMSEA < 0.05, a keseluruhan model fit. Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 1.62, ECVI for = 2.42, ECVIfor Independence Model = 4.35. Nilai ECVI model rendah daripada ECVI for Independence Model, dan lebih rendah juga CVfIor Saturated Model, berarti model fit direplikasi penelitian selanjutnya. (2) Incremental Rt Measures(Ukuran Kecocokan Inkremental) Normed Fit Index (NFI) = 0.79, NF<I

maka secar Saturated lebih daripada E untuk Model

0,9 berartimodel tidak fit. t. fit. Comparative Fit Index (CFI) = 0.99,CFI > 0,9 berarti model fit. Incremental Fit Index (IFI) = 0.99,IFI > 0,9 berarti model fit. Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.98,NNFI > 0,9 berarti model fit. Relative Fit Index (RFI) = 0.72, RFIsudah mendekati angka 1, berarti model fi Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.86, AGFI < 0,9 berarti model tidak

(3) Parsimonious Goodness of Fit(Ukuran Kecocokan Parsimoni) Normed chi-square = chi-square/df = 84.22/80 = 1.05 berarti model fit.

Karena hasil tersebut lebih rendah dari cut-offmodel fit yang disarankan oleh Wheaton n oleh (1977), yaitu 5 dan lebih rendah daripada yang dianjurka

Carmines dan Melver (1981),yaitu 2. Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.60,PGFI = 0,6 berarti model fit.

Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.60, berarti sudah mem iliki kecocokan yang baik. Critical N (CN) = 133.05, CN < 100, berarti model cukup dalam mewakili sampe l data. Independence AIC = 430.56,Model AIC = 157.05,Saturated AIC = 240.00. Nilai mo del AIC lebih rendah daripada Independence AIC, dan lebih rendah juga

daripada Saturated AIC, berarti model fit untuk dil akukannya perbandingan dengan modellainnya. Independence CAIC = 484.64,Model CAIC = 301.26, Saturated CAIC = 672.62. Nilai model CAIC lebih rendah daripada Independence CAIC, dan lebih rendah daripada Saturated CAlC, berarti model fit untuk direplikasi penelitian sela njutnya. Berdasarkan hasil pada output modifikasi 8 terlihat bahwa nilai NCP adalah 0.00. Begitupun dengan nilai RMSEA yaitu 0.00. NCP adalah nilai yang digunak an untuk mengukur tingkat penyimpangan antara sampel covariance matrix dan fi tted(model) covariance matrix, sementara RMSEA adalah rata-rata perbedaan per degree of freedom yang d iharapkan terjadi dalam populasi dan bukan dalam sampel. Asumsinya adalah bahwa tidak ada perbedaan per degree of freedom dan juga tidak ada lagi p enyimpangan,yang berarti model

yang dibuat sudah fit di mana tidak ada lagi yang harus dikoreksi. Untuk itulah kita membuat model dan memodifikasinya hingga mendapatkan model fit. Mengacu pada asumsi di atas maka dalam melakukan interpretasi atas hubungan anta ra kualitas pelayanan terhadap proses keputusan pembelian dan loyalitas pelangga n dengan mengambil output dari modifikasi terakhir yaitu modifikasi 8.

4.11.2 Hasil Akhir Penilaian Model Fit Dengan Program LISREL Dari output Completely Standardized Solution: Completely Standardized Solution

P1 PERKUL 0. 49 LOY P2 P3 P4 P5 P6 L1

LAMBDA-Y

0.70 0.41 0.08 0.32 0.11 0.28

L2 L3 L4 L5 LAMBDA-X UNSUR U1 1. 08 U2 U3 U4 GAMMA UNSUR PERKUL LOY 0.22

0.79 0.66 0.50 0.25

0.37 0.48 0.21

0.32

Berikut di bawah ini ditampilkan gambar diagram path hasil akhir modifikasi deng an menggunakan program USREL 8.80.

--"--EillJ 1.06

Gambar 4.10 Standard Solution Path Diagram Fit Sumber: Penulis Dari output CSS dan path diagram di atas dapat dilihat informasi dari output mod el yang sudah benar-benar fit dan berstandarisasi. Hubungan antara indikator-indikator terhadap variabel latennya yaitu dipaparkan sebagai belikut: UNSUR CUnsur Pembentuk !klan) Indikator U1 dapat menjelaskan valiabel eksogen unsur pembentuk iklan sebesar

1.08. Dengan tingkat kesalahan sebesar -0.17 atau -17%. 141

$ Ir;d'kator U2 dapat menjelasl<an 11ariabel el<sogen unsur pembentuk ik ian sebesar 0.37, Dengan tlngkat l<esalahan 0.85 atau 86%. c !:tdikator ti3 da;J2it mertjelaslen v> ri>Jb<"l eks<lge!n unsur pemben tuk iklan sebesar 0,-'IB, Deogan tlngkat iresa1ahan atau 77%.

e Indikalor menjelaslkai" '""'"'h"'' eiksogen unsur pembentuk ikla n sebesar 0.21. Dengan tingkat iresala 1han setleSllr 0.96 a"..au 96%. PERKUL (PerseOSi Ku alitas Koosumen} * endogen Indli<ator Pl perseps! k.uatltas konsumen

sebesar OA9. Dengam !:inox:at ke:sal21han sei:J! r I: dikaror P2 dapat

sebesar 0.7C. Dengar. tingkat kesalalhan se!:;esz r atau 76%. persepsl lmalitas konsumen atau 51%. persepsi kua!itas konsumen sebesar 0.41. Dengan Hnc;l<;;rr i<esalalhan setresa!r 0.84 a'Z.au 84%. Indikator P4 dapat perse;Jsi kllalitas kol'lSumen sebesa r 0.08. Dengan 089 atau 99%.

Indikator endogen

PS dapat persepsi kualrras ko sumen

valiabet

sebesar 032. Dengan nnCIK>lT kes: lah:ar o !ndikator PS

sebesar 0.89 ata:; 89%. endogen perseps1 kuatitas konsumen sebesar o:a. De11mm til'lrl'k?t ke!;al<lha:n sebesar 0.99 atau 99%. WY flovalft as f"'erek Peiangg< n1 ar 0.28. Indil<ator l1dapat menjeiasl<an variable! Pnd<oceioyalitas merek pe!anggan sebes ata;.; 92%. Indikator l2 !oyalitas me;ek ::eianggafl sebesar

0.79. Dengan 142

sebesar 0.37 atau 37%.

Indikator L3 dapat menjelaskan variabel endogen loyalitas merek pelanggan sebesa

0.66. Dengan tingkat kesalahan sebesar 0.57 atau 57%. r Indikator L4 dapat menjelaskan variabel endogen loyalitas merek pelanggan sebesa

0.50. Dengan tingkat kesalahan sebesar 0.75 atau 75%. r Indikator L5 dapat menjelaskan variabel endogen loyalitas merek pelanggan sebesa

0.25. Dengan tingkat kesalahan sebesar 0.94 atau 94%.

Adapun hubungan yang terbentuk dalam model adalah sebagai berikut: Indikator U3 dan U4 memiliki hubungan positif sebesar 0.32 Indikator P1dan LS memiliki hubungan positif sebesar 0.24

Indikator P3 dan P4 memiliki hubungan positif sebesar 0.32 Indikator P5 dan L4 memiliki hubungan positif sebesar 0.23 Indikator P6 dan L4 memiliki hubungan positif sebesar 0.31 Indikator PS dan L1 memiliki hubungan positif sebesar 0.44 Indikator P5 dan P6 memiliki hubungan positif sebesar 0.41

Structural Equations PERKUL = 0.32*UNSUR, (0 .15) 2.15 Errorvar.= 0.90 , R2 (0.45) 2.02 0.10

LOY= 0.22*UNSUR, (0.13) 1. 61 Errorvar.= 0.95 , R 2 (0. 67) 1.43 0. 046 Berarti, variabel eksogen UNSUR (Unsur Pembentuk Iklan) memiliki pengaruh sebesar 0,32 terhadap variabel endogen PERKUL (Persepsi Kualitas Konsumen) deng an koefisien determinasi 10% dan taraf signifikan pada level 5% (defaulf) deng an t-values adalah 2.15 (;:::11,981). Atau dengan kata lain, untuk T-4 yang diterima adalah Ha: Unsur

pemba>tuk lklar: obat Poldan secara signift'<an. mempengaruhi tercip'"..a'wa persepsi !<ualitas kor.st:men

Variaibel eksogen UNSUR (Unsur Pemt:-e:1tuk

memitiki pengaruh setles<lr 0,22

taraf si; nml<an pacta level 5% (default; dengan t-values adalah 1.61 (sll,981 }. Atau de gan lain,

Po!t:lar. 1ig !:ida!( mempercgaruhi terciptan'(a !oyalotas merek koosumen.

Impllkasi t.eriihat !angsung dart );-enelitian ada!ah penjefasan balk seca ra teori maupw1 ter;3pa'n bagaima;,a da!am metode strud!Jra! Equation Modeling (Metode Persamaan Strukt:l!ral) dengan ILIO/-roya '-' '""'- dapat mel!ga aiisa se cara rind tentang hubungan '(ang dimaksud ram:angan implikasi di bab sebe!umnya. Dari hasil a,wai {tanpa d!iakukan modifikasi) Complelely Standarrfized Solu tion variabel unsur pembe;;tuk iklan dei1!Jelfi mer.ggunakan program Usre\ 8 80, d apat dibuktikan indikator U3 atau unsur endorser 2tau ikon}tokoh dalam ikian Poldarc Mig ada!a palln mempengar<;h! unsur pembentl.ik ik!an. Dimana uns ur endorser dalam !klan f ig memllikl terhadap valiabei eksogen :.msur pembentuk iklan atau 77%. DP1om''" kata tokoh Melali dan Tukul Arwana

Slidah mampu memera kar, ikJan dengan baik sehingga dengan mudah di sadari oleh res:pond;,r.. Sedangican ir.dikator atau ur.sur d aiam Fokian l'lig juga memiliki "'"'''n"mh yang wki.ip beseT terhada p lmsur pembentuk iklan. Dimana unstE 11umor da!am iklan ?aldan Mig me illlti pengaruh terhadap variabel eksogen 1.msur p emberrtuk iklan sebesar 0.67 atau 67%. Den,.ar; kata lain,responden menganggap Akling yang dlpe rankan Tukul Arwana dan Pegr,;y f"lelal! Sukma calam iidan Polda:1 Mig !w:uIndrkator U4 atau

unsur

dalam tldan

Mig juga m< milil<i pa11garuh te

madap variabel ekscger, unsur pembentuk iklan, Namun pengaml1 yang cEberika n tidak terlalu besar atau hanya sebesar 0,47 atau 47%. Dengan lain , respor.den ter!a!u familiar dengan slogan produk Poldan MiQ.Indil<a tor U3 alEu unsur dalam iklan Poldan l"'ig hanya memmki terhadap eksogen unsur cembentuk sebesar 0.35 atau 35%. yang dlberikan sangat keci!, dengan dewlkian bisa diart:!kan, respon den mengang; ap W'lsur drama !ldan Poldan Mig tidak t:erlal;per1tin! has!l awa! Completely Standardized Solution untuk valiabel persepsl kua!it as kcnsumen deugan merrggunal<an pmgram Usnal 8.80, dapat dibukl:ikan bahw a indikatur P6 ata"koaposisl obat yang mengatas.i sakit kepa!a mlgra in" (kesesuaian dengan spes!ft:<:as!) adalali yang pal:ng mempengaruh i persepsi kual!tas ko:1sumen. Dirnar1a !r1di zlxlr terse!:Jut mempengaruhi parsepsi kualitas konsumen sebesar 0.59 atau 59%.Dengan kata konst:men menganggap bahwa komposlsi yan g t:erkandung da'am Poldan l"l!g sudah cukup efektif mengatas i kepa!a migrain. rndil<atcr PS "berbentuk berwarna yang mudah dr telan" (karakterlsf:ik produk) juga memi!iki pelcg <ln yang besar terhadap persepsi kualitas kor.sumen. Ter!lhat dari seli sih yang kecil dari indikator P6 atau sebesar a+..au 5 8%. Dengan kata :ain,konsumen me'"''"' tidak dapat dalam m engkonsumsi obat Poldan Mig. Indlkator P3 atau "Sanbe Fam1a produsen yang beriwalitas tlnggi" (keandalan) juga memiliki pengaruh ""'" '!"" perseps! kui!!it:1s k:'J sumen setlesi!r 0.50 atil:.i 50%. Dengan kata lain, konsuman percaya al<an ""<m'-"'" yang dihasilkan Sanbe Farma seba gal produsen obat yang be:kuaiitas. penyembllhan saktt i<Fol1"'"''" (kinerja) rnemil1k! pengaruh sec<es<tr 0.42 atau 42% temadap perse si kualitas konsumen. AlEu de!1CJol l<ata lain, konsumen mengangg:ap anj uran pakai

yang tertera tidak terlalu efektif terhadap proses penyembuhan sakit kepala. Indikator P4 atau "terdapat indikasi atau efek samping yang be rarti dalam penggunaan obat" (karakteristik produk) memiliki pengaruh yang kecil terhadap persepsi kualitas konsumen yaitu sebesar 0.37 atau 37%. Dengan kata Jain konsumen menganggap terdapat indikasi atau efek samping y ang berarti dalam penggunaan obat. Indikator Platau "obat Poldan Mig cepat men yembuhkan sakit kepala migrain" (kinerja) merupakan indikator yang memil iki pengaruh paling kecil yaitu sebesar 0.25 atau 25%. Dengan kata Jain konsumen menganggap obat Poldan Mig lambat dalam menyembuhkan sakit kepala. Hal ini bisa dipengaruhi oleh waktu istirahat,aktifitas,kondi si fisik dan mental konsumen itu sendiri atau bisa juga karena efek samping yang terdapat setelah mengkonsumsi obat sakit kepala Poldan Mig. Loyalitas merek obat sakit kepala migrain Poldan Mig ternyata tidak terla lu baik, terlihat dalam jumlah konsumen pada tingkat habbitua/ buyer sebe sar 86%, pada tingkat statisfied buyer sebesar 59%, pada tingkat liking the b rand sebesar 53%, pada tingkat switcher sebesar 29%, pada tingkat committed bu yer sebesar 24%. Maka pelanggan obat sakit kepala migrain Poldan Mig merupakan

pembeli yang terbiasa membeli obat Poldan Mig ketika sakit kepala. Mereka adalah pembeli yang puas dengan merek produk yang dikonsumsinya atau setidaknya mereka tidak mengalami ketidakpuasan dalam me ngkonsumsi obat Poldan Mig. Dari hasil output awal Completely Standardized Solution untuk menga nalisa hubungan antar indikator unsur pembentuk iklan dengan persepsi kualitas k onsumen dengan menggunakan program Lisrel 8.80, dibuktikan bahwa indik ator Ul (Humor) memiliki pengaruh positif terhadap indikator Pl sebesar 0.044. Indikator Ul (Humor) memiliki pengaruh positif terhadap indikato r P2 sebesar 0.13. Indikator Ul(Humor) tidak memiliki pengaruh terhadap indik ator P3. Indikator Ul(Humor) memiliki pengaruh positif terhadap

indikator P4 sebesar 0.026. Indikator U1 (Humor) memiliki pengaruh pos itif terhadap indikator P5 sebesar 0.083. Indikator U1 (Humor) memilik i pengaruh negatif terhadap indikator P6 sebesar 0.25. Indikator U2 (Drama) memiliki pengaruh positif terhadap indikator P1sebesar 0. 016. Indikator U2 (Drama) memiliki pengaruh negatif terhadap indikator P2 s ebesar 0.02. Indikator U2 (Drama) memiliki pengaruh negatif terhadap i ndikator P3 sebesar 0.07. Indikator U2 (Drama) memiliki pengaruh positif terhadap indikator P4 sebesar 0.089. Indikator U2 (Drama) memiliki p engaruh positif terhadap indikator PS sebesar 0.036. Indikator U2 (Drama) memiliki pengaruh negatif terhadap indikator P6 sebesar 0. 079. Iindikator U3 (Endorse!') 1 sebesar memiliki pengaruh positif terhadap indikator P

0.012. Indikator U3 (Endorse!') or P2 sebesar

memiliki pengaruh negatif terhadap indikat

0.03. Indikator U3 (Endorse!') memiliki pengaruh negatif terhadap indikator P3 sebesar 0.04. Indikator U3 (Endorse!') memiliki pengaruh negatif terhad ap indikator P4 sebesar 0.02. Indikator U3 (Endorse!') memiliki pengaruh negatif terhadap indikator P5 sebesar 0.11. Indikator U3 (Endorse!') memil iki pengaruh positif terhadap indikator P6 sebesar 0.15. Indikator U4 (Slogan I tagline) memiliki pengaruh negatif terhadap indikato r P1 sebesar 0.01. Indikator U4 (Slogan I tagline) memiliki pengaruh positifterhada p indikator P2 sebesar 0.10. Indikator U4 (Slogan ltagline) memiliki pengaruh ne gatifterhadap iridikator P3 sebesar 0.01. Indikator U4 (Slogan I tagline) memiliki pengaruh negatif terhad ap indikator P4 sebesar 0.04. Indikator U4 (Slogan I tagline) memiliki pengaruh negatif terhada p indikator P5 sebesar 0.08. Indikator U4 (Slogan I tagline) memiliki pengaruh negatif terhadap indikator P6 sebesar 0.06. Berdasarkan hasil perhitungan Structural Equation Modeling dengan mela kukan beberapa modifikasi oleh program Lisrel 8.80 dapat diketahui hubung

an antara variabel eksogen unsur iabel endogen persepsi kualitas

pembentuk iklan

(UNSUR) dengan

var

(PERKUL) adalah sebesar 0.32 atau 32%, atau dengan kata lain, unsur pemb entuk iklan tidak terlalu mempengaruhi terciptanya persepsi kualitas konsumen obat sakit kepala migrain Poldan Mig. Dari hasil output awal Completely Standardized Solution untuk meng anafisa hubungan antar indikator unsur pembentuk iklan dengan loyalitas mer ek pelanggan dengan menggunakan program Lisrel 8.80, dibuktikan bahwa indikator Ul (Humor) memiliki pengaruh negatif terhadap indikator L1 seb esar 0.09. Indikator U1 (Humor) memiliki pengaruh positif terhadap in dikator L2 sebesar 0.017. Indikator Ul (Humor) memiliki pengaruh positi f terhadap indikator L3 sebesar 0.15. Indikator Ul (Humor) memiliki pen garuh negatif terhadap indikator L4 sebesar 0.07. Indikator Ul (Humor) memiliki pengaruh negatif terhadap indikator L5 sebesar 0.03. Indikator U2 (Drama) memiliki pengaruh positif terhadap indikator Ll sebesar 0.0040. Indikator U2 (Drama) memiliki pengaruh negatif terhadap indikator L2 s ebesar 0.09. Indikator U2 (Drama) memiliki pengaruh negatif terhadap ind ikator L3 sebesar 0.01. Indikator U2 (Drama) memiliki pengaruh negatif terhadap indikator L4 sebesar 0.03. Indikator U2 (Drama) memiliki pengar uh positifterhadap indikator L5 sebesar 0.051. Indikator U3 (Endorse!) memiliki pengaruh positif terhadap indikator L1 se besar 0.055. Indikator U3 (Endorse!) tidak memiliki pengaruh terhadap indikator L2. Indikator U3 (Endorse!) memiliki pengaruh negatif terhadap indikator L3 sebesar 0.02. Indikator U3 (Endorse!) memiliki pengaruh negatif terhadap ind ikator L4 sebesar 0.04. Indikator U3 (Endorse!) memiliki pengaruh negatif ter hadap indikator LS sebesar 0.05. Indikator U4 (Slogan I tag!ine) memiliki pengaruh negatif terhadap indika tor Ll sebesar 0.12. Indikator U4 (Slogan I tagline) memiliki pengaruh positif terha dap indikator L2 sebesar 0.066. Indikator U4 (Slogan 1 tagline) memiliki pen garuh positif terhadap indikator L3 sebesar 0.080. Indikator U4 (Slogan I tagline) memiliki pengaruh negatif terhadap

indikator L4 sebesar 0.04. Indikator U4 (Slogan I tagline) memiliki pengaruh ne gatifterhadap indikator L5 sebesar 0.12. Berdasarkan hasil perhitungan Structural Equation Modeling dengan melakukan beberapa modifikasi oleh program Usrel 8.80, diketahui bahwa, variabel eksogen U NSUR (Unsur Pembentuk !klan) memiliki pengaruh sebesar 0,32 terhadap varia bel endogen PERKUL (Persepsi Kualitas Konsumen) dengan koefisien determinasi 10%

dan taraf signifikan pada level 5% (default) dengan t-values adalah 2.15 ( 11,9 81). Atau dengan kata lain, untuk T-4 yang diterima adalah Ha: Unsur pembentuk iklan obat Poldan Mig mempengaru hi terciptanya persepsi kualitas konsumen secara signifikan. Variabel eksogen UNSUR (Unsur Pembentuk !klan) memiliki pengaruh sebesar 0,22 te rhadap variabel endogen LOY (Loyalitas Merek Pelanggan) dengan koefisien determi nasi 4.6% dan taraf signifikan pada level 5% (default) dengan t-value> adalah 1.61 ( ,;11,981). Atau dengan kata lain, untuk T-5 yang diterima adalah Ho: Unsur pembe ntuk iklan obat Poldan Mig tidak mempengaruhi terciptanya loyalotas merek konsum en.

4.13 Implikasi Hasil Penelitian Perusahaan dapat terus menggunakan endorser yang sekarang memainkan peran dalam iklan obat Poldan Mig (Peggy Melati Sukma dan Tukul Arwana). Hal ini karena ma syarakat, khususnya konsumen sudah familiar dengan kedua tokoh tersebut. Selain itu, perlu juga menciptakan unsur humor yang lebih segar dalam iklan di kemudian hari dan melakukan perkembangan pada unsur drama sehingga demikian slogan khas obat Poldan Mig dapat dengan mudah disadari oleh masyarakat,khususnya konsumen o bat Poldan Mig. Persepsi kualitas yang terbentuk dengan baik adalah P6 (komposisi obat yang tepa t untuk mengatasi sakit kepala migrain) dan P5 (berbentuk tablet berwarna putih yang mudah di telan). Dengan demikian, perusahaan (PT. Sanbe Farma) dapat terus mempertahankan

atau bahkan meningkatkan kualitas produk terutama dalam hal kes esuaian dengan spesifikasi dan karakteristik produk. Masyarakat (responden) atau konsumen obat Poldan Mig berada dalam tingkata n habbitual buyer atau mereka terbiasa mengkonsumsi obat Poldan Mig ketika terkena sakit kepala migrain. Sehingga dengan demikian, perusahaan harus t etap terus meningkatkan kegiatan promosi yang kemudian diharapkan m ampu meningkatkan loyalitas merek pelanggan. Dilihat dari sisi menejerial, unsur pembentuk iklan diharapkan mampu menamb ah nilai persepsi kualitas konsumen. Sehingga dari persepsi kualitas yang baik, maka akan meningkatkan jumlah pembeli yang loyal (loyalitas merek). Unsur pembentuk iklan juga diharapkan mampu meningkatkan tingkat loyal itas merek yang saat ini berada pada tahap habitual buyermenjadi tingkat commi ted buyeratau tingkatan konsumen yang loyal I komit terhadap merek, disamping itu, unsu r iklan juga diharapkan mampu mempertahankan konsumen yang berada pada tingkat commited buy er 1 pembeli yang komit.

Anda mungkin juga menyukai