BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
sangat berkembang hingga saat ini dan sangat menarik minat masyarakat
fasa, fasa gerak yang membawa cuplikan dan fasa diam yang menahan
cuplikan secara selektif. Bila fasa gerak berupa gas, disebut kromatografi
gas.
paling sulit. Pengisian ini harus sehomogen mungkin dan harus benar-
gravitasi.
B. Rumusan praktikum
(Theobroma cacao L)
konvensional ?
D. Tujuan Praktikum
E. Manfaat Praktikum
1. Manfaat umum
Adapun manfaat umum dari praktikum kali ini yaitu agar dapat
2. Manfaat khusus
Adapun manfaat khusus dari praktikum kali ini yaitu agar dapat
dihasilkan.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Uraian Tanaman
1. Klasifikasi tanaman
Menurut Tjitrosoepomo (1998) tanaman kakao dapat diklasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Anak divisi : Angioospermae
Kelas : Dicotyledobeae
Anak kelas : Dialypetalae
Bangsa : Malvales
Suku : Sterculiaceae
Marga : Theobroma
Jenis : Theobroma cacao L.
2. Morfologi tanaman
Tanaman kakao termasuk golongan tanaman tahunan yang
berbunga dan berbuah pada batang dan cabang. Tanaman ini pada
garis besarnya dapat dibagi atas dua bagian, yaitu bagian vegetatif
yang meliputi akar, batang serta daun dan bagian generatif yang
a. Akar
jumlah yang cukup banyak. Pada bagian ujung akar ini terdapat
bulu akar yang dilindungi oleh tudung akar (Calyptra). Bulu akar
1 milimeter.
b. Batang
dari permukaan tanah dan jorquette ini tidak terdapat pada kakao
c. Bunga
tetapi hanya sekitar lima persen yang dapat menjadi buah (Siregar
et al., 1989).
d. Buah
Buah kakao berupa buah buni yang daging bijinya sangat lunak.
warna buah kakau, yaitu hijau muda sampai hijau tua, waktu muda
antara merah dan hijau. Buah ini akan masak 5 – 6 bulan setelah
penyimpanan biji untuk benih dengan waktu yang agak lama tidak
kerusakan biji dimana jika pulp ini tidak dibuang maka didalam
merukkan biji.
3. Nama lain
Cokelat terbuat dari biji cocoa yang kaya akan senyawa beraroma
mensintesis senyawa yang dapat larut dalam air ini dari asam amino
kardiovaskular.
5. Khasiat tanaman
kondisi eluen. Misalnya apsolsi yang cocok dengan pelarut yang baik
(Kasiman, 2006).
diam,komponen yang dipisahkan harus larut dalam fase gerak dan harus
padat,substrak padat bertindak sebagai fase diam yang sifatnya tidak larut
pada fase cair, fase geraknya dalah cairan atau pelarut yang mengalir
ekstrak, metode ini kemudian dikenal sebagai KLT preparatif. Metode ini
merupakan salah satu metode yang paling sederhana dan murah untuk
partisi dapat dijelaskan dengan hukum partisi yang dapat diterapkan pada
fasa mobile. Fase stationer dalam banyak kasus pelarut diadsorbsi pada
adsorben dan fasa mobile adalah molekul pelarut yang mengisi ruang
dilarutkan dalam sedikit pelarut lalu di masukan lewat puncak kolom dan
dibiarkan mengalir kedalam zat menyerap. Senyawa yang lebih polar akan
terserap lebih kuat sehingga turun lebih lambat dari senyawa non polar
terserap lebih lemah dan turun lebih cepat. Zat yang di serap dari larutan
secara sempurna oleh bahan penyerap berupa pita sempit pada kolom
(Handayani, 2008).
1. Cara kering yaitu silika gel dimasukkan ke dalam kolom yang telah
2. Cara basah yaitu silika gel terlebih dahulu disuspensikan dengan cairan
masuk semua, sambil kran kolom dibuka. Eluen dialirkan hingga silika
gel mapat, setelah silika gel mapat eluen dibiarkan mengalir sampai
1. Cara basah
b. Masukkan eluen.
2. Cara kering
b. Masukkan eluen.
d. Lalu di aduk.
METODE PRAKTIKUM
1. Alat
cawan porselin, corong kaca, gelas kimia, klem, kolom kaca, pipet
2. Bahan
daun Coklat (Theobroma cacao L.) eluen n-heksana, dan eluen etil
dan klem.
ke dalam kolom.
polar, perbandingannya yaitu, etil : n-heksan 10:0, 9:1, 8:2, 7:3, 6:4,
5:5, 4:6, 3:7, 2:8, 1:9. Masing-masing eluen dibuat 50 mL; Ditampung
sebagai berikut :
a. Berdasarkan eluen
1-10,11,13,15-18,21,22,25-
1. fraksi 1 Bening
28
pemisahan tertentu. Cara yang asli telah diketengahkan pada tahun 1903
termasuk gas.
kimia untuk terdistribusi ke dalam fase diam atau fase gerak dengan
Fase diam pada kromatografi kolom adalah silica gel dan fase
geraknya adalah silica gel. Silika gel digunakan sebagai fase diam karena
silika gel memiliki pori-pori dan tidak mudah bereaksi dengan senyawa-
lama.
banyak sebagai fasa diam dan fasa bergerak, memerlukan waktu yang
cukup lama hanya untuk memisahkan satu campuran, dan juga terkadang
eluen 10:0 sampai eluen 0:10 sehingga dihasilkan bebrapa warna dan
tingkat kepolaran.
aliran eluen yang melewati silica (fase diam) tidak terlalu cepat sehingga
pada saat fraksi melewati fase diam pemisahannya lebih baik. Penyiapan
kolom yaitu dengan cara menyusun kapas, silica gel kasar, kertas saring
daun coklat (Theobroma cacao L.) lalu dimasukkan eluen mulai dari
dapat ditarik oleh senyawa non polar lalu kemudian di tarik oleh senyawa
polar, karena jika yang dimasukkan terlebih dahulu adalah pelarut polar
maka ditakutkan senyawa non polar pada fraksi akan tertarik juga
sehingga proses pemisahan senyawa polar dan non polar tidak efektif.
yang mudah dilakukan dan tidak memerlukan waktu yang lama untuk
dengan cepat dalam jumlah yang besar atau jumlah yang banyak yaitu
yang terbentuk.
Dari hasil perubahan warna diperoleh fraksi untuk Warna Bening terdapat
Hijau lumut terdapat 1 fraksi, Warna hijau pekat terdapat 1 Fraksi, Warna
A. Kesimpulan
dihasilkan maka semakin polar dan sebaliknya semakin pucat warna yang
B. Saran
Anonim. 2015. Penuntun dan Buku Kerja Fitokimia II. Universitas Muslim
Indonesia; Makassar.
Hayani, E., 2007. “Pemisahan Komponen Rimpang Temu Kunci Secara
Kromatografi Kolom”.Buletin Teknik Pertanian Vol. 12 No. 1.
Skema Kerja
Kolom
Silika gel
- ditimbang 40 gram
Fraksil
- ditimbang 1 gram
Eluen
- dielusi
Fraksi-fraksi
sampai 0:10
warna
Satu fraksi
HIJAU KEHITAMAN
HIJAU TUA