a. Menurut The Action and Uses of Opthalmic Drugs 2 rd Edition: A Textbook for
Student’s and Practitioners (Davies, 1972: 8)
Teori Kinsey menjelaskan tentang bagaimana suatu basa lemah, seperti alkaloid
homatropin menembus utuh kornea sesuai dengan teori kelarutan diferensial. R 3N
mewakili bentuk alkaloid yang tidak terionisasi, larut dalam lemak, dan tidak larut
dalam air. R3NH+ merupakan sejumlah kecil basa bebas dalam kesetimbangan dengan
bentuk terionisasi, larut dalam air, tidak larut lemak. Kornea mata terdiri atas 3 lapisan
yaitu lapisan epitelium, stroma dan endotelium yang akan dilewati obat. R3N dapat
lansung menembus lapisan epitelium dan masuk ke dalam stroma karena epitelium
bersifat lipofilik. Di dalam stroma R 3N akan mengikat H+ menjadi R3NH+, selanjutnya
R3NH+ ini menembus endotelium yang bersifat lipofilik sehingga R3NH+ akan
kembali menjadi R3N yang selanjutnya akan menuju ke aqueous humor agar dapat
memberikan efek farmakologis.
b. Menurut The Action and Uses of Opthalmic Drugs 3rd Edition (Davies dkk.,
1989: 6-7)
Teori Kinsey menjelaskan tentang bagaimana suatu basa lemah, seperti alkaloid
homatropin menembus utuh kornea sesuai dengan teori kelarutan diferensial. Kornea
mata terdiri atas 3 lapisan yaitu lapisan epitelium, stroma dan endotelium yang akan
dilewati obat. Pada gambar di bawah, R 3N mewakili obat dalam bentuk basa lemah
dan R3NH+ mewakili obat dalam bentuk basa bebas. R3N dapat lansung menembus
lapisan epitelium dan masuk ke dalam stroma karena epitelium bersifat lipofilik. Di
dalam stroma R3N akan mengikat H+ menjadi R3NH+, selanjutnya R3NH+ ini
menembus endotelium yang bersifat lipofilik sehingga R3NH+ akan kembali menjadi
R3N (terprotonasi) yang selanjutnya akan menuju ke aqueous humor agar dapat
memberikan efek farmakologis.
c. Menurut dispending of medication ; A practical ,annual on the formulation and
dispending of pharmaceutical product (HOOVER and Eric,1976 : 882)
Teori kinsey menyatakan bahwa banyak oabt mata adalah basa lemah dimana
bentuk garamnya digunakan pada mata dalam larutan berair, karena kemampuan
netralisasi dari mata, pH dari tetes mata dengan cepat dirubah menjadi pH fisiologis.
Tergantung dari sifat disosiasi dari alkoloida, sebagian dari garam akan dirubah
menjadi bentuk basa bebas yang biasanya lebih larut lemak sehingga ion mudah
ditransfer dalam sel epitel kedalam substantia propia (stroma).lapisan stroma ini
berlapis-lapis, kurang mengandung lipid dan kaya akan air. Obat yang akan
berpenetrasi sebagian akan dirubah menjadi bentuk terprotonasi tergantung pada pH
lungkungan berair pada stroma. Pada saat melewati lapisan lemak endothelium, obat
masuk kedalam cairan humor dimana obat akan terdifusi dengan capat kedalam iris
dan badan siliar yaitu tempat dimana obat mempunyai aksi farmakologis.
d. Menurut Dermal and Ocular Toxicology: Fundamentals and Methods, 1991
(Hobson : 545)
Sifat kimiawi yang melekat dari suatu senyawa juga memengaruhi penetrasi ke
dalam jaringan mata. Alkaloid seperti pilocarpine (tapi tentu saja tidak semua
alkaloid), misalnya, menembus kornea dengan relatif mudah karena kemampuannya
untuk berada dalam bentuk ionik dan nonionik. Untuk perjalanan melalui epitel lipid,
bentuk nonionik mengasumsikan peran yang lebih besar karena dalam bentuk lipofilik
obat ini dapat memasuki epitel dengan relatif mudah. Bentuk lipofob yang terionisasi,
seperti halnya dengan kebanyakan senyawa polar, jauh lebih mudah larut dalam
lemak, dan tidak akan memasuki epitel kornea. Ketika melintasi stroma, yang terdiri
dari setidaknya 75% air, bentuk ionik (hidrofilik) lebih dominan dan perjalanan dari
stroma ke aqueous humor dapat terjadi dengan relatif mudah. Akses ke situs-situs
pada permukaan sel-sel otot iris atau siliaris dapat dicapai dengan kombinasi dari
bentuk basa bebas (nonionik) atau bentuk ionik, dengan dominasi yang terjadi oleh
dikte lingkungan lokal dan gradien konsentrasi yang terjadi antara kompartemen.
e. Menurut drug absorption student in situ, in vitro an in silico medels (ehrhardit
and kwang., 2008:310)
Teori kindsey menyatakan bahwa obat berupa garam yang seimbang dengan
dasarnya dalam lingkungan air mata akan mengadakan penetrasi bentuk basanya
melalui lapisan epitelium kornea yang bersifat basa lemah untuk mengadakan
keseimbangan baru dan membentuk ion garam, kemudian didaerah endothelium,
bentuk ion ini mengalami keseimbangan lagi sehingga terjadi penentrasi basenya
kedalam karena endothelium bersifat lipoid.
6. Jelaskan komponen tetes hidung dan syarat bahan tambahan pada tetes hidung!
DAFTAR PUSTAKA
Allen, L. V., and Ansel, H. C., 2014, Ansel’s Pharmaceutical Dosage Forms and Drug
Delivery Systems Tenth Edition, Lippincott Williams & Wilkins: Philadelphia
Aulton, M. E., 2002, Pharmaceutics The Science of Dosage Form Design Second Edition
530, ELBS Fonded by British Govenmen
Boer, Y. B., V`lain, F. M., dan Paul, L. B., 2015,Practical Pharmaceutics: An International
Guideline for the Preparation, Care and Use of Medicinal Products, Springer: New
York.
Dash, A.K., Singh, S., dan Tolman, J., 2014, Pharmaceutics: Basic Principles and
Application to Pharmacy Practice, Academic Press: San Diego.
Davies, P.H.O., 1972, The Action and Uses of Opthalmic Drugs 2rd Edition: A Textbook for
Student’s and Practitioners, Butterworths: London.
Davies, P.H.O., Hopkins G.A., dan Pearson R.M., The Action and Uses of Opthalmic Drugs
3rd Edition, Butterworths: London.
Desay A. dan Mary L., 2007, Gibaldi’s Drugs Delivery Systems in Pharmaceutical Care,
American Society Of Health-Systems Pharmacist , USA.
Ehrhardit.C., and Kwang.J.K., 2008., Drug Absorption Student In Situ, In Vitro An In Silico
Models. Springer : Ireland
Gibson, M., 2004, Pharmaceutical Preformulation and Formulation, CRC Press: USA.
Hobson, D. W. 1991. Dermal and Ocular Toxicology: Fundamentals and Methods. CRC
Press : London.
Jones, D., 2008, Fastrack Pahramaceutics Dosage Form and Design, Pharmaceutical Press :
London.
Kasture, P.V., Paradkar, A.R., Parakh, S.R., dan Gokhale, S.B., 2007, Practical
Pharmaceutics-II, Nirali Prakashan : Shivaji Nagar.
Lazuardi M., 2019, Bagian Khusus Ilmu Farmasi Veteriner Edisi I, Airlangga University
Press, Surabaya.
Swarbrick J., 2010, Encyclopedia of Pharmaceutical Technology Third Edition Volume 1,
Informa Healthcare, USA.
Talevi A. dan Pablo A. M. Q, 2018, DME Proceses in Pharmaceutical Sciences : Dosage,
Design and Pharmacoterhapy Succes, Springer, Switzeland.