Anda di halaman 1dari 7

ESSAY & POSTER COMPETITION

TEMA

CREATIVITY AND DEMOCRACY

Disusun oleh :

Nama : Mudrikatussyifa

NIM : 202033019

Perguruan Tinggi : Universitas Muria Kudus


Subtema Esai : Hari Pendidikan Nasional

Pendidikan dan Merdeka Belajar pada Masa Pandemi Covid-19

Pendidikan Merdeka Belajar adalah bentuk reaksi atau respon terhadap


kebutuhan sistem pendidikan pada masa Revolusi Industri 4.0. Di masa Revolusi
Industri 4.0, kebutuhan utama yang akan dicapai dalam sistem pembelajaran
ataupun lebih diprioritaskan dalam tata metode pembelajaran yaitu siswa ataupun
peserta didik adalah keahlian terhadap literasi baru. Literasi baru tersebut antara
lain adalah literasi informasi, literasi teknologi, dan literasi manusia. Tidak hanya
diantara itu, dalam sistem Pembelajaran Merdeka Belajar juga tetap
mengutamakan pendidikan kepribadian atau karakter.

Merdeka Belajar merupakan salah satu program inisiatif menteri


pendidikan Nadiem Makarim, yang sejatinya ingin menerapkan kemerdekaan
untuk sekolah, peserta didik untuk belajar dengan bahagia serta gembira tanpa
stres pikiran serta hambatan yang tercantum didalamnya. Para guru supaya
menginterpretasikan kurikulum nasional agar mereka dapat fokus terhadap
pencapaian belajar siswa.

Pandemi Covid- 19 merupakan penyebab krisis kesehatan yang menyerang


hampir di seluruh penjuru dunia. Pandemi ini sudah melanda dunia lebih dari satu
tahun. Oleh karenanya, hal ini berakibat pada berbagai aspek kehidupan,
diantaranya pada aspek pendidikan. Perihal ini pastinya memerlukan reaksi yang
cepat serta tepat dari pemerintah, pihak sekolah, maupun orang tua. Sebagian
negara membuat kebijakan sementara waktu untuk menutup kampus dan sekolah
selama masa pandemi Covid- 19 berlangsung.

Salah satu hal yang dapat mengatasi wabah pandemi ini, seluruh negeri
mencanangkan berbagai kebijakan, salah satu diantaranya dengan menerapkan
gerakan social distancing. Gerakan ini bertujuan untuk menjaga jarak sosial yang
diterapkan, dengan tujuan mengurangi hubungan langsung antara orang - orang
dalam komunitas yang lebih luas. Dengan terdapatnya kebijakan social distancing,
tentu saja proses pembelajaran di kampus atau sekolah menjadi terganggu serta
terhambat dan tidak dapat dicoba secara tatap muka langsung, kini terpaksa harus
menggunakan sistem daring. Mengenai hal tersebut, dapat mempengaruhi
aktivitas pembelajaran. Sedangkan yang kita tahu bahwa proses pembelajaran
daring sangatlah sulit diberlakukan di Indonesia. Dalam proses pelaksanaannya,
banyak keterbatasan dan juga hambatan yang terjadi di dalam lapangan. Antara
lain:

Pertama, tidak seluruh siswa memiliki hp maupun laptop sebagai sarana


pembelajaran jarah jauh. Handphone ataupun laptop merupakan perlengkapan
penting yang paling utama digunakan dalam pendidikan online. Namun, seluruh
siswa tidak semuanya memiliki perlengkapan komunikasi ini. Bisa jadi hp
menjadi benda elegan bagi siswa dari golongan ekonomi menengah kebawah
karena keterbatasan ekonomi untuk membeli atau memiliknya.

Selain itu, sistem pembelajaran daring juga dapat terkendala dengan sinyal
internet yang tidak normal dan juga kuota data yang relatif mahal. Sinyal internet
yang tidak normal ini diakibatkan letak posisi rumah dengan jangkauan sinyal
seluler yang rentangnya jauh. Agar proses pendidikan tidak mudah terhambat,
kestabilan sinyal internet dibutuhkan, sehingga siswa bisa menjajaki proses
pembelajaran dengan baik. Selain itu juga ada masalah kuota internet yang wajib
ada sebagai sarana penunjang proses pembelajaran. Bisa saja para siswa yang
orang tuanya mempunyai masalah ekonomi terkena tekanan mental karena
tertinggal dengan teman lainnya. Orang tua juga pasti stres memikirkan anaknya.

Kedua, siswa wajib memahami materi dengan baik sekaligus mengerjakan


macam-macam tugas yang diberikan oleh para guru. Dalam memahami materi
serta mengerjakan tugas tersebut, dapat dipastikan proses kegiatan belajar siswa
tidak semulus dan semudah yang dibayangkan. Ketidakpahaman sebuah materi
yang diberikan mungkin saja bisa terjadi. Terlebih materi yang disampaikan perlu
uraian atau penjelasan yang lebih rinci dan jelas serta mendalam. Ataupun, para
siswa tidak terlalu menguasai materi yang diberikan karena proses pembelajaran
yang tidak efektif.
Tugas serta pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru dirasa membebani
para siswa. Pembelajaran online seharusnya tidak membuat para siswa tertekan
dalam kegiatan belajar. Para siswa ini seharusnya diberikan sedikit kelonggaran
dalam kegiatan belajarnya. Tidak terbebani dengan tugas banyak yang diberikan
serta tidak tertekan dengan waktu pengumpulan yang pendek.

Ketiga, intensitas siswa belajar di rumah seluruhnya tidak dapat dilakukan


dengan baik. Belajar mandiri menjadi tuntutan wajib yang diterapkan pada
pembelajaran daring. Keterbatasan untuk bertatap muka langsung dengan guru
membiasakan para siswa agar mandiri dalam menguasai materi serta mengerjakan
macam tugas yang diberikan. Mereka menganggap bahwa belajar online ini hanya
berisi kegiatan mengerjakan tugas. Ketika siswa mulai bosan dengan pemaparan
guru yang tidak bervariasi, ia memang pasti akan mengerjakan tugas yang
diberikan. Tapi bisa saja siswa tersebut hanya meng-iya kan. Semisal ia
diperintahkan untuk membaca materi yang guru berikan tapi untuk menjawab
tugas yang diberikan, bisa saja seorang siswa menggunakan teknik copy paste dari
internet.

Keempat, keadaan pandemi Covid-19 mendesak para penguasa kebijakan


pada bidang pembelajaran supaya dapat menyesuikan diri dalam melakukan
proses pembelajaran. Hal ini dapat diwujudkan melalui kebijakan Merdeka
Belajar - Kampus Merdeka, dimana memberikan kesempatan para mahasiswa
untuk mendapatkan pengalaman belajar yang lebih luas dan kompetensi baru
melalui sebagian kegiatan pembelajaran di luar program studinya.

Menurut saya, pemecahan masalah dari uraian diatas adalah:

1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meminta pemerintah wilayah


kota atau kabupaten serta provinsi supaya meminta masjid, mushala,
ataupun balai desa untuk memasang Wi- Fi supaya dapat digunakan oleh
para siswa pada saat proses pembelajaran online kepada siswa yang
kurang mampu. Untuk biaya pemasangan dan pembayaran Wi-Fi
ditanggung oleh pemerintah.
2. Pemerintah membagikan kuota belajar free untuk para pelajar supaya
mereka senantiasa bisa mengikuti proses pembelajaran daring dengan
sebaik-baiknya.

3. Pendampingan dan bimbingan dari orang tua dibutuhkan dalam kegiatan


pendidikan daring. Meskipun dalam hal ini ini tidak mudah dilaksanakan.
Sebab, pada kondisi saat ini peran orang tua siswa sangat membantu.
Orang tua harus senantiasa mengontrol dan mengawasi anaknya. Jika
orang tua bisa berfungsi dengan baik dalam membimbing serta
mendampingi anaknya, kasus demikian bisa terpecahkan. Namun
kebalikannya, jika orang tua tidak mempunyai pemahaman tentang
teknologi, bisa disebut gagap teknologi atau latar belakang pendidikan
yang relatif rendah, tentunya dapat menimbulkan masalah yang baru.

4. Guru sepatutnya tidak harus membebani para siswanya dengan


memberikan tugas yang terus menerus. Guru harus mengetahui kondisi
para siswanya.

Merdeka belajar adalah suatu terobosan baru yang tetap butuh diterapkan
meski dalam kondisi wabah pandemi tanpa memunculkan efek bagi kesehatan
guru, tenaga kependidikan, siswa, keluarga, dan warga sekitar. Proses
pembelajaran daring adalah salah satu pilihan dalam memberantas mata rantai
penyebaran virus corona, sehingga sekolah tidak lagi menjadi sumber baru
penyebaran virus.

Beberapa permasalahan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di masa pandemi


diantaranya. Pertama, siswa tidak memiliki fasilitas berupa handphone ataupun
laptop, yang mana handphone dan laptop merupakan sarana utama dalam
pembelajaran daring serta tidak adanya sinyal. Kedua, ketidakpahaman siswa
terhadap penjelasan dari guru dan banyaknya tugas yang membebani siswa.
Ketiga, intensitas belajar siswa dirumah kurang baik, siswa dituntut untuk mandiri
dalam menguasai modul serta mengerjakan tugas yang terdapat. Keempat, para
pemangku kebijakan dalam pembelajaran wajib membuat kebijakan - kebijakan
yang baru terkait pendidikan daring.
Harapan saya, semoga saja masa pandemi ini lekas berakhir, sebab
bagaimanapun pendidikan yang dijalani di rumah dapat berpotensi merendahkan
kualitas pencapaian belajar para siswa, ancaman putus sekolah, kenakalan serta
akibat dampak negatif yang lain. Dibutuhkan kerja sama yang baik dari segala
pihak untuk memastikan bahwa tiap siswa bisa selalu belajar dengan efektif, sehat,
serta selamat di masa pandemi Covid - 19 ini.
DAFTAR PUSTAKA

Yamin, Muhammad., dan Syahrir. (2020). PEMBANGUNAN PENDIDIKAN


MERDEKA BELAJAR (TELAAH METODE PEMBELAJARAN). Diakses
pada 23 April 2021, dari
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/article/view/1121

KOMPAS.com. (2020, 12 Agustus). Pendidikan Daring di Masa Covid 19.


Diakses pada 23 April 2021, dari
https://www.kompas.com/edu/read/2020/08/12/112834471/pendidikan-daring-
di-masa-covid-19?page=all

BeritaBali.com. (2020, 19 Agustus). Tantangan Merdeka Belajar di Masa


Pandemi. Diakses pada 23 April 2021, dari
https://www.opini.beritabali.com/read/2020/08/19/202008190013/tantangan-
merdeka-belajar-di-masa-pandemi

Anda mungkin juga menyukai