Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi

Komunikasi adalah seni penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari komunikator atau
penyampai berita, untuk mengubah serta membentuk perilaku komunikan atau penerima berita
kepola dan pemahaman yang dikehendaki bersama.

Ada beberapa pengertian komunikasi yang di kemukakan oleh beberapa para ahli, yaaitu :

1. Menurut Edward Depari, komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan dan
pesan yang disampaikan melalui lambang - lambang tertentu, mengandung arti, dilakukan oleh
penyampai pesan ditujukan kepada penerima pesan.

2. Menurut James A.F. Stoner, komunikasi adalah proses dimana seorang berusaha
memberikan pengertian dengan cara pemindahan pesan.

3. Menurut John R. Schemerhom, komunikasi adalah proses antara pribadi dalam mengirim
dan menerima simbol-simbol yang berarti bagi kepentingan mereka.

4. Menurut Dr. Phill Astrid Susanto, komunikasi adalah proses pengoperan lambang-
lambang yang mengandung arti.

5. Menurut Human Relation of Work, Keith Devis, komunikasi adalah proses lewatnya
informasi dan pengertian seseorang ke orang lain.

B. Prinsip Komunikasi pada Remaja

1. Cara Membangun Hubungan Yang Harmonis Dengan Remaja

Hal yang sering orang tua lakukan dalam berkomunikasi.Dalam berkomunikasi,


orang tua ingin segera membantu menyelesaikan masalah remaja, ada hal-hal yang orang
tua yang sering lakukan, seperti :
a. Cenderung lebih banyak bicara dari pada mendengarkan,
b. Merasa tau lebih banyak dari pada remaja,
c. Cenderung memberi arahan dan nasihat,
d. Tidak berusaha mendengarkan dulu apa yang sebenarnya terjadi dan yang dialami
remaja,
e. Tidak memberikan kesempatan agar remaja mengemukakan pendapat,
f. Tidak mencoba menerima dahulu kenyataan yang dialami remaja dan
memahaminya,
g. Merasa putus asa dan marah-marah karena tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan
terhadap remaja.

2. . Kunci pokok berkomunikasi dengan remaja

Adapun kunci pokok yang dilakukan orang tua terhadap anaknya yang beranjak
dewasa seperti :
a. Mendengar supaya remaja mau berbicara,
b. Menerima dahulu perasaan remaja,
c. Bicara supaya didengar.
Oleh sebab itu orang tua harus mau belajar dan berubah dalam cara berbicara dan
caramendengar

3. . Mengenal Diri Remaja

a. Pahami Perasaan Remaja

Banyak terjadi masalah dalam berkomunikasi dengan remaja, yang disebabkan karena
orang tua kurang dapat memahami perasaan anaknya yang diajak bicara.Agar komunikasi
dapat lebih efektif orang tua perlu meningkatkan kemampuannya dan mencoba
memahami perasaan anak sebagai lawan bicara.
b. Bagaimana memahami perasaan remaja

Untuk memahami perasaan remaja, orang tua harus menerima dulu perasaan dan
ungkapan remaja terutama ketika ia sedang mengalami masalah, agar ia merasa nyaman
dan mau melanjutkan pembicaraan dengan orang tua. Orang tua akan lebih mengerti apa
yang sebenarnya dirasakan remaja.

C. Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi pada Remaja

Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi pada Remaja

a. Pendidikan

Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka komunikasi berlangsung secara


efektif.

b. Pengetahuan

Semakin banyak pengetahuan yang didapat maka komunikasi berlangsung secara efektif.
c. Sikap

Sikap mempengaruhi dalam berkomunikasi.Bila komunikan bersifat pasif/tertutup maka


komunikasi tidak berlangsung secara efektif.

d. Usia tumbuh kembang status kesehatan anak

Bila ingin berkomunikasi, maka harus disesuaikan dengan tingkat usia agar komunikasi
tersebut berlangsung secara efektif.

e. Saluran

Saluran sangat penting dalam berkomunikasi agar pesan dapat tersampaikan ke


komunikan dengan baik.

D. Penerapan Strategi Pelaksanaan (SP) Komunikasi Terapeutik pada Remaja

Strategi pelaksanaan untuk mengatasi masalah remaja dapat diberikan kepada remaja itu
sendiri sebagai klien dan diberikan kepada orang tua remaja.

1. Strategi pelaksanaan (SP) komunikasi terapeutik pada remaja

Fase orientasi:

a. Salam terapeutik

Selamat pagi/siang/malam adik. Dik perkenalkan saya suster Ana Susanti, adik bisa
panggil saya suster Ana, saya yang bertugas pada pagi/siang/mala ini. Jika boleh tahu
nama adik siapa? Ramlan? Nama yang sangat bagus.

b. Evaluasi/validasi

Baiklah Dik Ramlan, bagaimana keadaannya sekarang? Sudah lebih membaik? Syukurlah
kalau begitu.

c. Kontrak topik, waktu, tempat

Nah Dik Ramlan, bagaimana kalau kita berbincang-bincang mengenai masalah adik dan
mengenai kecelakaan yang adik alami? Berapa lama waktu yang kita butuhkan untuk
berbincang-bincang? 20 menit cukup? Baiklah. Dimana kita akan berbincang-bincang?
Disini saja? Baiklah Dik Ramlan

Fase kerja:
Nah Dik Ramlan sekarang bisa ceritakan dengan saya, kenapa bisa terjadi kecelakaan?
Saya akan mendengarkannya dengan baik. Jadi dik ramlan ini kecelakaan gara-gara
balapan motor? Kenapa Dik Ramlan bisa ikut balapan motor? Apakah orang tua adik
mengetahui kalau adik sering ikut balapan motor? Lalu? Jadi adik ikut balapan karena
orang tua jarang memperhatikan adik? Saya mengerti apa yang Dik Ramlan rasakan. Nah
berdasarkan apa yang adik jelaskan tadi, saya bisa pahami kalau masalah Dik Ramlan itu
karena jarang berkomunikasi dan mendapat perhatian dari orang tua, apa benar seperti
itu? Iya, mungkin itu penyebab masalah adik, tetapi kalau saya boleh berikan
pemahaman, yang perlu Dik Ramlan ingat adalah orang tua Adik itu sibuk bekerja untuk
mecukupi kebutuhan adik juga. Itu karena mereka sayang dengan adik. Tapi nanti saya
juga akan beritahukan kepada orang tua adik agar memberikan sedikit waktu untuk
memberikan perhatian ke adik ya. Nah kalau boleh saya sarankan, adik lebih baik
berhenti ikut balapan liar, karena seperti yang adik rasakan sekarang gak enak kan
rasanya? Nah sebaiknya Dik Ramlan melakukan hal-hal yang positif mumpung masih
muda, seperti mengembangkan hobi yang adik miliki, bermain musik, belajar yang giat,
siapa tahu adik bisa berprestasi, tentunya akan membanggakan orang tua dan secara
otomatis mereka pasti akan lebih perhatian dengan adik.

Fase terminasi:

a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan

Bagaimana perasaan Dik Ramlan sekarang? Semoga bermanfaat. Nah apakah adik masih
ingat pesan saya tadi? Bagus sekali, adik sudah mengingatnya dengan baik

b. Tindak lanjut klien

Nah Dik Ramlan untuk sekarang bisa beristirahat terlebih dahulu ya

c. Kontrak yang akan datang yaitu topik, waktu, tempat

Sebentar lagi saya akan kembali ke sini ya dik, saya akan memindahkan Dik Ramlan ke
ruangan perawatan, tentunya setelah urusan administrasi selesai ya. Terimakasih atas
perhatian adik. Selamat malam.

E. Teknik Komunikasi pada Remaja

Komunikasi dengan remaja merupakan sesuatu yang penting dalam menjaga hubungan
dengan remaja, melalui komunikasi ini pula perawat dapat memudahkan mengambil
berbagai data yang terdapat pada diri remaja yang selanjutnya dapat diambil dalam
menentukan masalah keperawatan. Beberapa cara yang digunakan dalam berkomunikasi
dengan remaja, antara lain :
1. Melalui orang lain atau pihak ketiga

Cara berkomunikasi ini pertama dilakukan oleh remaja dalam menumbuhkan


kepercayaan diri remaja, dengan menghindari secara langsung berkomunikasi dengan
melibatkan orang tua secara langsung yang sedangberada disamping anak. Selain itu
dapat digunakan dengan cara memberikan komentar tentang sesuatu.

2. Bercerita

Melalui cara ini pesan yang akan disampaikan kepada anak remaja dapat mudah diterima,
mengingat anak sangat suka sekali dengan cerita, tetapi cerita yang disampaikan
hendaknya sesuai dengan pesan yang akan disampaikan, yang akan diekspresikan melalui
tulisan.

3. Memfasilitas

Memfasilitasi adalah bagian cara berkomunikasi, malalui ini ekspresi anak atau respon
anak remaja terhadap pesan dapat diterima, dalam memfasilitasi kita harus mampu
mengekspresikan perasaan dan tidak boleh dominan , tetapi anak harus diberikan respons
terhadap pesan yang disampaikan melalui mendengarkan dengan penuh perhatian dan
jangan mereflisikan ungkapan negatif yang menunjukan kesan yang jelek pada anak
remaja tersebut.

4. Meminta untuk menyebutkan keinginan

Ungkapan ini penting dalam berkomunikasi dengan anak dengan meminta anak untuk
menyebutkan keinginan dapat diketahui berbagai keluhan yang dirasakan anak dan
keinginan tersebut dapat menunjukan persaan dan pikiran anak pada saat itu.

5. Pilihan pro dan kontra

Penggunaan teknik komunikasi ini sangat penting dalam menentukkan atau mengetahui
perasaan dan pikiran anak, dengan mengajukan pasa situasi yang menunjukkan pilihan
yang positif dan negatif yang sesuai dengan pendapat anak remaja.

6. Penggunaan skala

Pengunaan skala atau peringkat ini digunakan dalam mengungkapkan perasaan sakit pada
anak seperti pengguaan perasaan nyeri, cemas, sedih dan lain-lain, dengan menganjurkan
anak untuk mengekspresikan perasaan sakitnya.

7. Menulis
Melalui cara ini remaja akan dapat mengekspresikan dirinya baik pada keadaan sedih,
marah atau lainnya dan biasanya banyak dilakukan pada remaja yang jengkel, marah dan
diam.

Anda mungkin juga menyukai