Anda di halaman 1dari 5

No. Soal Pembahasan Model Pembelajaran.

REFERENSI
100. Dalam lemari terdapat 4 12 ! 12.11 .10 ! Pada soal ini, guru dapat Ningsih, Seri. 2014.
n ( S )=C 12
2 = = =66
kaos hitam, 3 kaos putih 10! 2 ! 2.1.10 ! menggunakan model Realistic Mathematic
dan 5 kaos merah. Bila  Pengambilan 1 kaos pembelajaran pendidikan Education Model
diambil 2 kaos sekaligus hitam dari 4 kaos hitam yang matematika realistic (RME) Alternatif
secara acak berapa tersedia dapat dilakukan ketika melakukan aktivitas Pembelajaran
peluang terambilnya 1 dengan belajar dan mengajar. Hal ini Matematika Sekolah.
kaos hitam dan 1 kaos 4! 4.3 ! didasarkan pada soal yang Jurnal pendidikan
C 41= = =4 cara
merrah?. 3 ! 1! 1.3! merupakan masalah kontekstual matematika IAIN
 Pengambilan 1 kaos dan realistis dengan kehidupan Antari. 01(2); 73-94.
merah dari 5 kaos merah yang siswa. Adapun langkah-langkah
tersedia dapat dilakukan yang harus dilakukan guru yakni : Amir, Zubaidah, dan
dengan memahami masalah kontestual, Risnawati. 2015.
5! 5.4 ! menjelaskan masalah kontekstual, Psikologi
C 51= = =5 cara menyelesaikan masalah Pendidikan.
4 ! 1 ! 1.4 !
Jadi, A = pengambilan 2 kaos kontekstual, membandingkan dan Yogyakarta: Aswaja
terdiri dari 1 kaos hitam dan 1 mendiskusikan jawaban, Pressindo.
kaos merah dapat dilakukan menyimpulkan. Adapun alasan
dengan pemilihan model belajar RME
4 ×5 cara=20 cara pada konteks soal ini dikarenakan
Dan n ( A ) =20 pada konteks soal ini bisa
n( A) 20 memberikan pengertian kepada
Jadi, P ( A )= = siswa bahwa matematika berguna
n(S ) 66
dalam kehidupan nyata dan bisa
dipakai dalam kehidupan nyata
setelah siswa tersebut selesai
mempelajari suatu topik
matematika. Dengan model
pembelajaran RME siswa dapat
menyatukan pengetahuan kognitif
dalam kegiatan belajar dan
mengajar.
Teori belajar yang melandasi
model pembelajaran RME yakni :
teori belajar Ausubel, Teori
belajar Piaget, Teori belajar
Vygotsky, dan teori belajar
Brunner. Dengan menggunakan
salah satu teori belajar tersebut
ataupun mempadupadankan
menjadi suatu kesatuan kompleks
sehingga guru bisa menggunakan
model pembelajaran RME.
101 Nilai x yang 2 cos 2 x−4 cos x=1 Pada soal ini guru bisa Wulandari, Yuni Ismi.,
persamaannya 2
2 ( 2 cos x−1 )−4 cos x=1 menggunakan model Sunarto., dan Salman
2 cos 2 x−4 cos x=1, 2
4 cos x−2−4 cos x=1 pembelajaran discovery learning Alfarisy Totalia.
untuk 0 ° ≤ x ≤360 ° 4 cos x−4 cos x−3=0
2 ketika melakukan aktivitas 2014. Implementasi
adalah ( 2 cos x+ 1 )( 2 cos x−3 )=0 belajar dan mengajar. Alasan Model Discovery
2 cos x+ 1=0 dipilihnya model pembelajaran Learning dengan
atau
2 cos x−3=0 discovery learning dikarenakan Pendekatan Saintifik
−1 3 pada konteks soal ini siswa untuk meningkatan
cos x= atau cos x= diberikan kebebasan untuk Kemampuan Berpikir
2 2
menemukan sendiri informasi Kritis dan Hasil
Jadi, nilai x yang memenuhi
yang diperlukan untuk mencapai Belajar Siswa Mata
penyelesaian adalah 60 ° dan
tujuan intruksional. Pada model Pelajaran Ekonomi
240 °
pembelajaran discovery learning kelas XI IIS 1 SMA
menuntut siswa lebih aktif untuk Negeri 6 Surakarta.
membaca dan mencari informasi,
serta pengetahuan untuk
pemecahan masalah yang
diberikan guru. Model
pembelajaran ini juga sesuai
dengan konteks soal untuk
mengingat kembali pengetahuan
yang sudah didapatkan
sebelumnya dan menyatukan
dengan informasi baru yang
didapatkan melalui kegiatan
membaca dan mencari informasi
baru.
Pada model discovery learning
guru dapat menerapkan langkah-
langkah sebagai berikut :
pemberian ransangan, identifikasi
masalah, pengumpulan,
pengolahan data, pembuktian dan
kesimpulan/generalisasi.
Yang secara garis besar model
pembelajaran discovery learning
pada soal ini dapat
mengembangkan intelektual
siswa, meningkatkan rasa ingin
tahu dan melatih siswa untuk
mengolah data dan menganalisis
data sendiri.
Teori-teori belajar yang
mendukung model pembelajaran
discovery learning yaitu: teori
Piaget, teori Bruner, dan teori
Konstruktivisme.
102 Fungsi f dan g ( g ∘ f )( x )=g (f ( x )) Pada soal ini guru bisa Wulandari, Yuni Ismi.,
ditentukan oleh ¿ g(2 x−4 ) menggunakan model Sunarto., dan Salman
f ( x )=2 x−4 dan pembelajaran discovery learning Alfarisy Totalia.
1 1 ketika melakukan aktivitas 2014. Implementasi
g ( x )= x+3 . Daerah ¿ ( 2 x−4 )+ 3
2 2 belajar dan mengajar. Alasan Model Discovery
asalah ¿ x−2+3 dipilihnya model pembelajaran Learning dengan
f :{ x∨2≤ x ≤ 6 , x ∋ R ¿ x+ 1 discovery learning dikarenakan Pendekatan Saintifik
dan g : R → R. Daerah Dengan daerah asal pada konteks soal ini siswa untuk meningkatan
hasil dari ( g ∘ f )( x) D={x∨2 ≤ x ≤6 , x ∈ R } diberikan kebebasan untuk Kemampuan Berpikir
adalah ( g ∘ f )( 2 ) =2+1=3 menemukan sendiri informasi Kritis dan Hasil
( g ∘ f )=6+ 1=7 yang diperlukan untuk mencapai Belajar Siswa Mata
Jadi, daerah hasil ( g ∘ f )( x) tujuan intruksional. Pada model Pelajaran Ekonomi
adalah pembelajaran discovery learning kelas XI IIS 1 SMA
{ y ∨3 ≤ x ≤7 , y ∈ R } menuntut siswa lebih aktif untuk Negeri 6 Surakarta.
membaca dan mencari informasi,
serta pengetahuan untuk
pemecahan masalah yang
diberikan guru. Model
pembelajaran ini juga sesuai
dengan konteks soal untuk
mengingat kembali pengetahuan
yang sudah didapatkan
sebelumnya dan menyatukan
dengan informasi baru yang
didapatkan melalui kegiatan
membaca dan mencari informasi
baru.
Pada model discovery learning
guru dapat menerapkan langkah-
langkah sebagai berikut :
pemberian ransangan, identifikasi
masalah, pengumpulan,
pengolahan data, pembuktian dan
kesimpulan/generalisasi.
Yang secara garis besar model
pembelajaran discovery learning
pada soal ini dapat
mengembangkan intelektual
siswa, meningkatkan rasa ingin
tahu dan melatih siswa untuk
mengolah data dan menganalisis
data sendiri.
Teori-teori belajar yang
mendukung model pembelajaran
discovery learning yaitu: teori
Piaget, teori Bruner, dan teori
Konstruktivisme.

Anda mungkin juga menyukai