PPh Badan
Hubungan Istimewa
Pinjaman Pemegang Saham
Bunga Pinjaman
Pasal 18 ayat 1
• Menteri Keuangan berwenang mengeluarkan
keputusan mengenai besarnya perbandingan
antara utang dan modal perusahaan untuk
keperluan penghitungan pajak berdasarkan
Undang-undang ini.
• DER 4:1 PMK 169
1
5/24/2018
Pasak 18 ayat 2
• Menteri Keuangan berwenang menetapkan saat
diperolehnya dividen oleh Wajib Pajak dalam negeri
atas penyertaan modal pada badan usaha di luar negeri
selain badan usaha yang menjual sahamnya di bursa
efek, dengan ketentuan sebagai berikut:
– besarnya penyertaan modal Wajib Pajak dalam negeri
tersebut paling rendah 50% (lima puluh persen) dari
jumlah saham yang disetor; atau
– secara bersama-sama dengan Wajib Pajak dalam negeri
lainnya memiliki penyertaan modal paling rendah 50%
(lima puluh persen) dari jumlah saham yang disetor
2
5/24/2018
Pasal 18 ayat 3
• Direktur Jenderal Pajak berwenang untuk menentukan
kembali besarnya penghasilan dan pengurangan serta
menentukan utang sebagai modal untuk menghitung
besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak yang
mempunyai hubungan istimewa dengan Wajib Pajak
lainnya sesuai dengan kewajaran dan kelaziman usaha
yang tidak dipengaruhi oleh hubungan istimewa
dengan menggunakan metode perbandingan harga
antara pihak yang independen (comparable
uncontrolled price method), metode harga penjualan
kembali (resale price method), metode biaya-plus
(cost-plus method) atau metode lainnya
3
5/24/2018
4
5/24/2018
5
5/24/2018
6
5/24/2018
Pasal 12 PP 94/2010
Pasal 12
1. Pinjaman kepada WP (berbentuk PT) tanpa bunga dari pemegang
saham diperkenankan apabila:
a. Pinjaman tersebut berasal dari dana milik pemegang saham itu
sendiri dan bukan berasal dari pihak lain;
b. Modal yang seharusnya disetor oleh pemegang saham pemberi
pinjaman telah disetor seluruhnya;
c. Pemegang saham pemberi pinjaman tidak dalam keadaan merugi;
dan
d. PT penerima pinjaman sedang mengalami kesulitan keuangan
untuk kelangsungan usahanya.
Interest payable from this is subject to withholding tax? Is there any tax
treaty provision preventing the application of withholding tax?
7
5/24/2018
Pasal 18 ayat 4
• Hubungan istimewa sebagaimana dimaksud pada ayat (3),
ayat (3a), ayat (3b), ayat (3c), ayat (3d), Pasal 9 ayat (1)
huruf f, dan Pasal 10 ayat (1) dianggap ada apabila:
– Wajib Pajak mempunyai penyertaan modal langsung atau tidak
langsung paling rendah 25% (dua puluh lima persen) pada Wajib
Pajak lain, atau hubungan antara Wajib Pajak dengan
penyertaan paling rendah 25% (dua puluh lima persen) pada
dua Wajib Pajak atau lebih, demikian pula hubungan antara dua
Wajib Pajak atau lebih yang disebut terakhir; atau
– Wajib Pajak menguasai Wajib Pajak lainnya atau dua atau lebih
Wajib Pajak berada di bawah penguasaan yang sama baik
langsung maupun tidak langsung; atau
– terdapat hubungan keluarga baik sedarah maupun semenda
dalam garis keturunan lurus dan/atau ke samping satu derajat
PER-25/PJ/2017
Biaya pinjaman yang ditanggung Wajib Pajak yang dapat dikurangkan
dari penghasilan bruto dalam menghitung Penghasilan Kena Pajak
dihitung berdasarkan Perbandingan Antara Utang dan Modal
Utang : Modal
4 Jika lebih besar, maka biaya pinjaman yang dapat
diperhitungkan dalam PKP:
1 sebesar biaya pinjaman sesuai dengan
perbandingan antara Utang dengan Modal
8
5/24/2018
9
5/24/2018
Click Here
10
5/24/2018
Click Here
SALDO
utang jangka panjang
UTANG
11
5/24/2018
Dlm hal tdk dpt diketahui dari pembukuan WP, dihitung dari
dokumen yg dpt menunjukkan posisi utang pd tiap akhir bulan
SALDO
ekuitas sesuai SAK yang berlaku
MODAL
pinjaman tanpa bunga dari pihak
yg memiliki hubungan istimewa
Dlm hal tdk dpt diketahui dari pembukuan WP, dihitung dari
dokumen yg dpt menunjukkan posisi modal pd tiap akhir bln
12
5/24/2018
Biaya Pinjaman
13
5/24/2018
PER-25/PJ/2017 Contoh 1
PER-25/PJ/2017 Contoh 1
14
5/24/2018
PER-25/PJ/2017
Penghitungan saldo rata-rata utang:
Saldo rata-rata utang dihitung berdasarkan rata-rata saldo utang tiap akhir bulan
selama tahun pajak 2016 sebagai berikut: Contoh 1
PER-25/PJ/2017
15
5/24/2018
PER-25/PJ/2017
Contoh 1
PER-25/PJ/2017
Mengingat bhw utang kepada PT ABC merupakan utang kepada pihak yang mempunyai
hubungan istimewa, maka biaya pinjaman terkait utang kepada PT ABC sebesar Rp48.000.000,-
dan kepada XXX Corp. sebesar Rp79.360.000,- yang dapat diperhitungkan dalam menghitung
penghasilan kena pajak harus pula memenuhi prinsip kewajaran
dan kelaziman usaha sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 18 ayat (3) UU PPh
16
5/24/2018
Contoh 1
Atas biaya pinjaman sebesar Rp12.000.000,- sehubungan dgn utang kepada PT ABC yang
tidak memenuhi tingkat biaya pinjaman sesuai Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha juga
tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto dalam menghitung penghasilan kena pajak,
dan dianggap sebagai dividen bagi PT ABC pada saat biaya pinjaman tersebut dibayarkan
atau jatuh tempo pembayarannya.
Contoh 2.1
PER-25/PJ/2017
17
5/24/2018
Contoh 2.2
PER-25/PJ/2017
Memperhatikan informasi pada Contoh 2 angka 1 di atas,
dalam hal utang dan biaya pinjaman sehubungan dgn penghasilan dari
persewaan tanah dan bangunan sebesar Rp5.000.000.000,- yg atas
penghasilannya telah dikenai PPh final dapat dipisahkan dalam rangka
penghitungan besarnya penghasilan kena pajak maka atas saldo rata2 utang
dan biaya pinjaman tsb tidak dimasukkan dlm penghitungan saldo rata2
utang dan biaya pinjaman PT XXX.
Misalnya, utang dan biaya pinjaman sehubungan dgn penghasilan dari
persewaan tanah dan bangunan sebesar Rp5.000.000.000,- tsb diidentifikasi
bersumber dari utang jangka panjang kepada PT JKL maka atas saldo rata-
rata utang PT JKL (Rp780.000.000,-) dan biaya
pinjaman atas utang kepada PT JKL (Rp20.660.000,-) tidak dimasukkan dlm
penghitungan saldo rata2 utang dan biaya pinjaman PT XXX.
Berdasarkan informasi tsb, penghitungan Perbandingan Antara Utang dan
Modal (DER) PT XXX menjadi sbb :
-
Contoh 2.2
PER-25/PJ/2017
18
5/24/2018
PER-25/PJ/2017
Contoh 2.2
Contoh 2.2
PER-25/PJ/2017
19
5/24/2018
Contoh 3
PER-25/PJ/2017
Berdasarkan data dari contoh 1,
dana yang diperoleh dari utang kepada PT ABC digunakan untuk membeli saham di
PT ZZZ dengan kepemilikan 60%, dan dividen yang diterima dari PT ZZZ bukan
merupakan objek pajak. Biaya pinjaman (biaya bunga dan biaya terkait lainnya)
yang dibayarkan kepada PT ABC adalah Rp.96.000.000,-.
Lebih lanjut, diketahui pula bahwa atas pinjaman ke XXX Corp. tdk dapat dibuktikan
kebenarannya. Hal ini, antara lain dibuktikan dgn tidak adanya arus kas masuk yg
menunjukkan diterimanya pinjaman dari XXX Corp.
Biaya pinjaman (biaya bunga dan biaya terkait lainnya) yang dibayarkan kepada XXX
Corp. adalah Rp. 158.720.000,-
Mengingat bahwa berdasarkan ketentuan perundang-undangan di bidang PPh, biaya
pinjaman atas utang yg digunakan utK membeli saham dan biaya pinjaman atas utang
yg tdk dapat dibuktikan kebenarannya tsb tdk dapat dikurangkan dari penghasilan
bruto dlm menghitung penghasilan kena pajak, maka utang kepada PT ABC & XXX
Corp. tsb hrs terlebih dahulu dikeluarkan dari penghitungan DER.
Penghitungan saldo rata2 utang selain utang dari PT ABC & XXX Corp. sbb:
-
Contoh 3
PER-25/PJ/2017
20
5/24/2018
Contoh 3
PER-25/PJ/2017
Contoh 3
PER-25/PJ/2017
21
5/24/2018
Biaya Pinjaman
22
5/24/2018
23
5/24/2018
24
5/24/2018
KOMPENSASI KERUGIAN
25
5/24/2018
Kompensasi Kerugian
Pasal 6 ayat (2)
• Sisa rugi fiskal
Tahun 1997, tidak
boleh
dikompensasikan
lagi dengan laba
fiskal Tahun 2003
• Rugi fiskal Tahun
1999 hanya boleh
dikompensasikan
dengan laba fiskal
2003 dan 2004.
Kompensasi
dimulai sejak
Tahun 2000.
51
26
5/24/2018
Kewajiban Pembukuan
• Didasarkan pada itikad baik atau pada “adat
kebiasaan pedagang yang baik” dan
mencerminkan keadaan atau kegiatan usaha
yang sebenarnya
• Dilakukan secara taat asas dengan stetsel kas
atau stetsel akrual. Perubahan terhadap metode
pembukuan dan/atau tahun pajak harus atas
persetujuan Dirjen Pajak
• Diselenggarakan di Indonesia dengan
menggunakan huruf latin, angka Arab, satuan
mata uang Rupiah dan disusun dalam bahasa
Indonesia atau bahasa asing yang diizinkan oleh
Menteri Keuangan
Proses Pembukuan:
Laporan Keuangan Lapkeu Fiskal
Rekonsiliasi
Fiskal Berdasar UU
Pajak dan
Berdasar PSAK peraturan
Neraca, L/R,
Arus Kas, Laba /Penghasilan
Ekuitas, dll Neto Fiskal
27
5/24/2018
REKONSILIASI FISKAL
Perbedaan Prinsip
1. Menurut akuntansi komersial merupakan penghasilan
sedangkan menurut ketentuan PPh bukan penghasilan, atau
sebaliknya.
2. Menurut akuntansi komersial merupakan penghasilan,
sedangkan menurut ketentuan PPh telah dikenakan PPh yang
bersifat final.
3. Menurut akuntansi komersial merupakan beban sedangkan
menurut ketentuan PPh tidak dapat dibebankan dan sebaliknya
misalnya:
• Biaya-biaya 3M penghasilan yang bukan obyek pajak atau
pengenaan pajaknya bersifat final.
• Penggantian/imbalan dalam bentuk natura atau kenikmatan.
• Sanksi perpajakan berupa bunga, denda, dan kenaikan.
• Biaya-biaya yang tidak memenuhi syarat-syarat (daftar nominatif
biaya entertainment, daftar nominatif atas peghapusan piutang).
28
5/24/2018
Beda Metode
Perbedaan metode yang digunakan
antara akuntansi komersial dengan
ketentuan fiskal, misalnya ;
· Metode penyusutan
· Metode penilaian persediaan
· Penyisihan piutang tak tertagih
· Rugi--laba selisih kurs
Rugi
29