Anda di halaman 1dari 13

POLIS STANDAR KENDARAAN BERMOTOR

IKHTISAR PERTANGGUNGAN
58.N01.2020.00691
P.T. ASURANSI SIMAS INSURTECH dengan ini menyatakan bahwa atas dasar ikhtisar dibawah ini, Tertanggung
diasuransikan dengan hak dan kepentingan masing-masing sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat polis

Data Tertanggung
Nomor Kontrak : 200728234404
Nama Tertanggung : PT SURYAMAS LOGISTIK

Alamat Tertanggung : RUKAN PURI MANSION JL LINGKAR LUAR BARAT BLOK A NO.33 RT.002 RW.001
KEMBANGAN SELATAN - KEMBANGAN
JAKARTA BARAT
Jangka Waktu Pertanggungan
Mulai dari tanggal 28/07/2020 sampai dengan tanggal 28/07/2021
(Kedua tanggal tsb pada pukul 12.00 siang waktu setempat dimana objek pertanggungan berada)

Obyek Pertanggungan
- Jenis Kendaraan : SEPEDA MOTOR - No. Polisi : B3792SLO
- Merek Kendaraan : HONDA VARIO TECHNO NC12A1CF A/T - No. Rangka : MH1JFF112DK240152
- Tahun Pembuatan : 2013 Automatic - No. Mesin : JFF1E1239536
- Penggunaan : PRIBADI / DINAS - Warna : PUTIH SILVER

Harga Pertanggungan Kendaraan & Kondisi Pertanggungan


Jaminan Standar Nilai Pertanggungan(TSI)
Tahun 1 : KERUGIAN TOTAL Rp. 8.100.000,00

Risiko Sendiri Jaminan Standar


Kerugian Sebagian, Constructive Total Loss, Pencurian(stolen)
Nil/kejadian 10% Harga Pertanggungan 10% Harga Pertanggungan

Perlengkapan
STANDARD
POLIS STANDAR KENDARAAN BERMOTOR
IKHTISAR PERTANGGUNGAN
58.N01.2020.00691
STANDARD

Perhitungan Premi :
Jaminan TSI (Rp.) Rate(%) Premi (Rp.)

KERUGIAN TOTAL 8.100.000,00 2,0000 162.000,00


Total Premi 162.000,00

Biaya Admin 0,00

162.000,00

KETERANGAN PENTING
Tertanggung menyetujui dan bersedia dihubungi oleh PT. Asuransi Simas Insurtech dan rekanannya melalui sarana
komunikasi pribadi (telepon, short message system, email dan lain-lain)
Ringkasan Prosedur Klaim
Dalam hal terjadinya suatu peristiwa yang memungkinkan timbulnya suatu klaim dibawah pertanggungan ini, Tertanggung
wajib memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Melaporkan selambat-lambatnya ke Kantor Pusat atau Service Point Terdekat Dalam Waktu
5 x 24 jam sejak terjadinya kecelakaan atau pencurian.
2. Pertanggungan pada polis ini akan berlaku efektif setelah dilakukan survey kendaraan dan mendapat
persetujuan dari Asuransi Simas Net.
3. Mengisi formulir pengajuan klaim dan melengkapi dokumen yang berupa STNK, SIM pengemudi , ID pemegang polis,
surat laporan polisi ,surat tuntutan ( dari pihak ketiga yang dirugikan ), surat subrogasi (tuntutan kepada pihak lain
yang menyebabkan kerugian )
4. Segala kerusakan pada kendaraan sebelum di asuransikan, tidak di jamin Asuransi Simas Insurtech.
5. Pertanggungan pada Polis ini akan berlaku efektif setelah pembayaran di terima oleh Asuransi Simas Insurtech.

Jakarta, 28 Juli 2020


PT. ASURANSI SIMAS INSURTECH

552804158
POLIS ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

Bahwa Tertanggung telah mengajukan suatu permohonan tertulis yang menjadi dasar dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Polis ini, Penanggung akan memberikan ganti rugi kepada Tertanggung terhadap kerugian atas dan atau kerusakan pada Kendaraan
Bermotor dan atau kepentingan yang dipertanggungkan, berdasarkan pada syarat dan kondisi yang dicetak, dicantumkan, dilekatkan
dan atau dibuatkan endorsemen pada Polis ini.

BABI 3. Dalam hal Tertanggung dituntut oleh pihak ketiga


JAMINAN sehubungan dengan kerugian atau kerusakan yang
disebabkan oleh kendaraan bermotor yang
PASAL 1 dipertanggungkan tersebut, maka :
JAMINAN TERHADAP KENDARAAN BERMOTOR 3.1 Tertanggung wajib memberitahukan kepada
Pertanggungan ini menjamin : Penanggung tentang adanya tuntutan selambat-
1. Kerugian dan atau kerusakan pada Kendaraan Bermotor dan lambatnya 5 (lima) hari kalender sejak tuntutan
atau kepentingan yang dipertanggungkan yang secara tersebut diterima.
langsung disebabkan oleh : 3.2 Tertanggung harus segera menyerahkan dokumen
1.1. tabrakan, benturan, terbalik, tergelincir, atau yang ada sehubungan dengan tuntutan pihak ketiga
terperosok; tersebut, yaitu :
1.2. perbuatan jahat; 3.2.1. SIM Pengemudi (photocopy) & STNK
1.3. pencurian, termasuk pencurian yang didahului atau (photocopy) pihak ketiga.
disertai atau diikuti dengan kekerasan ataupun 3.2.2. Laporan Kepolisian setempat (bila
ancaman kekerasan sebagaimana dimaksud dalam dibutuhkan Perusahaan Asuransi).
Pasal 362, 363 ayat (3), (4), (5) dan Pasal 365 Kitab 3.3.3. Surat Tuntutan dari Pihak ke III.
Undang-Undang Hukum Pidana; 3.3. Tertanggung tidak diperbolehkan memberikan janji,
1.4. kebakaran, termasuk : keterangan atau melakukan tindakan yang
1.4.1. kebakaran akibat kebakaran benda lain yang menimbulkan kesan bahwa ia mengakui tanggung
berdekatan atau tempat penyimpanan gugatnya.
kendaraan bermotor; 3.4. Tertanggung menguasakan kepada Penanggung
1.4.2. kebakaran akibat sambaran petir; untuk mengurus tuntutan ganti rugi ke pihak ketiga
1.4.3. kerusakan karena air dan atau alat-alat lain dan apabila diperlukan, tertanggung diwajibkan
yang dipergunakan untuk mencegah atau memberikan surat kuasa kepada Penanggung.
memadamkan kebakaran;
1.4.4. dimusnahkannya seluruh atau sebagian
Kendaraan Bermotor atas perintah pihak BABII
yang berwenang dalam upaya pencegahan PENGECUALIAN
menjalarnya kebakaran itu. PASAL 3
2. Kerugian dan atau kerusakan yang disebabkan oleh 1. Pertanggungan ini tidak menjamin kerugian,
peristiwa yang tersebut dalam ayat (1) Pasal ini selama kerusakan, biaya atas Kendaraan Bermotor dan atau
Kendaraan Bermotor yang bersangkutan berada diatas tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga, yang
kapal untuk penyeberangan yang berada di bawah disebabkan oleh :
pengawasan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1.1. Kendaraan digunakan untuk :
termasuk kerugian dan atau kerusakan yang diakibatkan 1.1.1. menarik atau mendorong kendaraan
kapal bersangkutan mengalami kecelakaan. atau benda lain, memberi pelajaran
mengemudi;
PASAL 2 1.1.2. turut serta dalam perlombaan, latihan,
JAMINAN TANGGUNG JAWAB HUKUM TERHADAP penyaluran hobi kecakapan atau
PIHAK KETIGA kecepatan, karnaval, pawai, kampanye,
Penanggung memberikan ganti rugi atas : unjuk rasa;
1. Tanggung jawab hukum Tertanggung terhadap kerugian 1.1.3. melakukan tindak kejahatan;
yang diderita pihak ketiga, yang secara langsung 1.1.4. penggunaan selain dari yang
disebabkan oleh Kendaraan Bermotor sebagai akibat risiko dicantumkan dalam Polis;
yang dijamin Pasal 1 ayat (1) butir 1.1. dan 1.4, baik 1.2. penggelapan, penipuan, hipnotis dan sejenisnya;
penyelesaiannya melalui proses musyawarah,mediasi, 1.3. perbuatan jahat yang dilakukan oleh :
arbitrase atau pengadilan, dengan syarat telah mendapat 1.3.1. Tertanggung sendiri;
persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Penanggung, yaitu: 1.3.2. Suami atau istri, anak, orang tua atau
1.1. kerusakan atas harta benda; saudara sekandung Tertanggung;
1.2. biaya pengobatan, cidera badan dan atau kematian; 1.3.3. orang yang disuruh Tertanggung,
maksimum sebesar harga pertanggungan untuk bekerja pada Tertanggung, orang yang
jaminan Tanggung Jawab Hukum terhadap Pihak sepengetahuan atau seizin Tertanggung;
Ketiga sebagaimana yang dicantumkan dalam Polis. 1.3.4. orang yang tinggal bersama
2. Biaya perkara atau biaya bantuan para ahli yang berkaitan Tertanggung;
dengan tanggung jawab hukum Tertanggung dengan syarat 1.3.5. pengurus, pemegang saham, komisaris
mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari atau pegawai, jika Tertanggung
Penanggung. Tanggung jawab Penanggung atas biaya merupakan badan hukum;
tersebut, setinggi-tingginya 10% (sepuluh persen) dari limit 1.4. kelebihan muatan dari kapasitas kendaraan yang
pertanggungan Tanggung Jawab Hukum terhadap Pihak telah ditetapkan pabrikan.
Ketiga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini. 2. Pertanggungan ini tidak menjamin kerugian dan atau
Ganti rugi ini merupakan tambahan dari ganti rugi yang kerusakan Kendaraan Bermotor atau biaya yang
diatur pada ayat (1) Pasal ini. langsung maupun tidak langsung disebabkan oleh,
akibat dari, ditimbulkan oleh : atau tidak langsung disebabkan oleh Kendaraan
2.1. barang dan atau hewan yang sedang berada di Bermotor atas :
dalam, dimuat pada, ditumpuk dibongkar dari 6.1. kerusakan atau kehilangan harta benda yang
atau diangkut oleh Kendaraan Bermotor; diangkut, dimuat atau dibongkar dari
2.2. zat kimia, air atau benda cair lainnya, yang Kendaraan Bermotor;
berada di dalam dan di luar Kendaraan 6.2. kerusakan jalan, jembatan, viaduct, bangunan
Bermotor kecuali merupakan akibat dari risiko yang terdapat di bawah, di atas, di samping
yang dijamin Polis; jalan sebagai akibat dari getaran, berat
3. Pertanggungan ini tidak menjamin kerugian, kerusakan Kendaraan Bermotor atau muatannya.
dan atau biaya atas Kendaraan Bermotor dan atau 7. Pertanggungan ini tidak menjamin kehilangan
tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga yang keuntungan, upah, berkurangnya harga atau kerugian
langsung maupun tidak langsung disebabkan oleh, keuangan lainnya yang diderita Tertanggung.
akibat dari, ditimbulkan oleh :
3.1. kerusuhan, pemogokan, penghalangan bekerja,
tawuran, huru-hara, pembangkitan rakyat,
pengambil-alihan kekuasan, revolusi, BABIII
pemberontakan, kekuatan militer, invasi,
DEFINISI
perang saudara, perang dan permusuhan,
PASAL 4
makar, terorisme, sabotase, penjarahan;
Menyimpang dari arti yang berbeda yang mungkin diberikan
3.2. gempa bumi, letusan gunung berapi, angin
oleh peraturan hukum yang berlaku, untuk keperluan Polis ini
topan, badai, tsunami, hujan es, banjir,
semua istilah yang dicetak miring diartikan sebagaimana
genangan air, tanah longsor atau gejala geologi
diuraikan berikut ini:
atau meteorologi lainnya;
1. Kendaraan Bermotor adalah kendaraan roda dua atau
3.3. reaksi nuklir, termasuk tetapi tidak terbatas
lebih yang digerakkan oleh motor atau mekanik lain dan
pada radiasi nuklir, ionisasi, fusi, fisi atau
memiliki izin untuk digunakan di jalan umum yang
pencemaran radio aktif, tanpa memandang
menjadi obyek pertanggungan
apakah itu terjadi di dalam atau di luar
2. Tabrakan atau Benturan adalah kontak fisik antara
Kendaraan Bermotor dan atau kepentingan
Kendaraan Bermotor dengan benda lain, yang berada di
yang dipertanggungkan.
luar Kendaraan Bermotor.
4. Pertanggungan ini tidak menjamin kerugian,
3. Pihak Ketiga adalah semua pihak yang bukan
kerusakan dan atau biaya atas Kendaraan Bermotor
Tertanggung, suami atau istri, anak, orang tua, dan
dan atau tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga
saudara sekandung dari Tertanggung, orang-orang yang
jika:
bekerja pada dan orang-orang yang berada di bawah
4.1. disebabkan oleh tindakan sengaja Tertanggung
pengawasan Tertanggung.
dan atau pengemudi;
Jika Tertanggung adalah Badan Hukum maka Pengurus,
4.2. pada saat terjadinya kerugian atau kerusakan,
Pemegang Saham, Komisaris dan Karyawan/wati tidak
Kendaraan Bermotor dikemudikan oleh
termasuk dalam pengertian “Pihak Ketiga”.
seseorang yang tidak memiliki Surat Izin
4. Kelebihan muatan adalah suatu keadaan dimana
Mengemudi (SIM) sesuai dengan peraturan
Kendaraan Bermotor mengangkut barang dan atau
perundang-undangan yang berlaku;
penumpang melebihi kapasitas yang ditetapkan oleh
4.3. dikemudikan oleh seorang yang berada di
pihak yang berwenang.
bawah pengaruh minuman keras, obat
Kapasitas yang dimaksud adalah jumlah berat barang,
terlarang atau sesuatu bahan lain yang
volume, dan jumlah orang.
membahayakan;
5. Perlengkapan standar adalah perlengkapan yang
4.4. dikemudikan secara paksa walaupun secara
disediakan dan dilekatkan oleh pabrik Kendaraan
teknis kondisi kendaraan dalam keadaan rusak
Bermotor bersangkutan.
atau tidak laik jalan;
6. Perlengkapan tambahan adalah perlengkapan pada
4.5. memasuki atau melewati jalan tertutup,
kendaraan bersangkutan yang bukan merupakan
terlarang, tidak diperuntukkan untuk
perlengkapan standar pabrik.
Kendaraan Bermotor atau melanggar rambu-
7. Harga sebenarnya adalah nilai hasil penjualan yang
rambu lalu-lintas.
dapat diperoleh atas Kendaraan Bermotor dengan merk,
5. Pertanggungan ini tidak menjamin kerugian dan atau
tipe, model dan tahun yang sama sebagaimana tercantum
kerusakan atas :
pada Polis di pasar bebas sesaat sebelum terjadinya
5.1. perlengkapan tambahan yang tidak disebutkan
kerugian dan atau kerusakan.
pada Polis;
8. Risiko Sendiri adalah jumlah tertentu yang menjadi
5.2. ban, velg, dop yang tidak disertai kerusakan
tanggungan Tertanggung untuk setiap kejadian.
pada bagian lain Kendaraan Bermotor kecuali
9. Penggunaan Pribadi adalah penggunaan atas
yang disebabkan oleh risiko yang dijamin
Kendaraan Bermotor tersebut untuk kepentingan
pada Pasal 1 ayat (1) butir 1.2, 1.3, 1.4;
angkutan pribadi pengguna kendaraan.
5.3. kunci dan atau bagian lainnya dari Kendaraan
10. Penggunaan Komersial adalah penggunaan atas
Bermotor pada saat tidak melekat atau berada
Kendaraan Bermotor tersebut untuk disewakan atau
di dalam kendaraan tersebut;
menerima balas jasa.
5.4. bagian atau material Kendaraan Bermotor
11. Penggunaan Dinas adalah penggunaan Kendaraan
yang aus karena pemakaian, sifat kekurangan
Bermotor selain dari penggunaan Pribadi atau
material sendiri atau salah dalam
penggunaan Komersial.
menggunakannya;
12. Hipnotis adalah perbuatan tipu muslihat yang membuat
5.5. Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), Buku
seseorang diluar kesadarannya menjadi tunduk dan
Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) dan atau
mengikuti keinginan si pelaku hipnotis untuk
surat-surat lain Kendaraan Bermotor.
menyerahkan sebagian atau seluruh Kendaraan
6. Pertanggungan ini tidak menjamin tanggung jawab
Bermotor kepada si pelaku hipnotis atau orang lain yang
hukum terhadap pihak ketiga yang secara langsung
tidak berhak.
13. Kerusuhan adalah tindakan suatu kelompok orang Pemberontakan.
minimal sebanyak 12 (dua belas) orang yang dalam 23. Pemberontakan adalah tindakan terorganisasi dari
melaksanakan suatu tujuan bersama menimbulkan suatu kelompok orang yang melakukan pembangkangan
suasana gangguan ketertiban umum dengan kegaduhan dan atau penentangan terhadap Pemerintah yang sah de
dan menggunakan kekerasan serta pengrusakan harta jure atau de facto dengan kekerasan yang menggunakan
benda orang lain, yang belum dianggap sebagai suatu senjata api, yang dapat menimbulkan ancaman terhadap
Huru-hara. kelangsungan Pemerintah yang sah de jure atau de facto.
14. Pemogokan adalah tindakan pengrusakan yang 24. Kekuatan Militer adalah kelompok angkatan bersenjata
disengaja oleh sekelompok pekerja, minimal sebanyak baik dalam maupun luar negeri minimal sebanyak 30
12 (dua belas) pekerja atau separuh dari jumlah pekerja (tiga puluh) orang yang menggunakan kekerasan untuk
(dalam hal jumlah seluruh pekerja kurang dari dua menggulingkan Pemerintah yang sah de jure atau de
puluh empat orang), yang menolak bekerja sebagaimana facto atau menimbulkan suasana gangguan ketertiban
biasanya dalam usaha untuk memaksa majikan dan keamanan umum.
memenuhi tuntutan dari pekerja atau dalam melakukan 25. Invasi adalah tindakan kekuatan militer suatu negara
protes terhadap peraturan atau persyaratan kerja yang memasuki wilayah negara lain dengan maksud
diberlakukan oleh majikan. menduduki atau menguasainya secara sementara atau
15. Penghalangan Bekerja adalah tindakan pengrusakan tetap.
yang sengaja dilakukan oleh sekelompok pekerja, 26. Perang Saudara adalah konflik bersenjata antardaerah
minimal sebanyak 12 (dua belas) pekerja atau separuh atau antarfaksi politik dalam batas teritorial suatu negara
dari jumlah pekerja (dalam hal jumlah seluruh pekerja dengan tujuan memperebutkan legitimasi kekuasaan.
kurang dari dua puluh empat orang), akibat dari adanya 27. Perang dan Permusuhan adalah konflik bersenjata
pekerja yang diberhentikan atau dihalangi bekerja oleh secara luas (baik dengan atau tanpa pernyataan perang)
majikan. atau suasana perang antara dua negara atau lebih,
16. Perbuatan Jahat adalah tindakan seseorang yang termasuk latihan perang suatu negara atau latihan perang
dengan sengaja merusak harta benda orang lain karena gabungan antar negara.
dendam, dengki, amarah atau vandalistis, kecuali 28. Makar adalah tindakan seseorang yang bertindak atas
tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang berada di nama atau sehubungan dengan suatu organisasi atau
bawah pengawasan atau atas perintah Tertanggung atau sekelompok orang dengan kegiatan yang diarahkan pada
yang mengawasi atau menguasai harta benda tersebut, penggulingan dengan kekerasan Pemerintah yang sah de
atau oleh pencuri/perampok/penjarah. jure atau de facto atau mempengaruhinya dengan
17. Tawuran adalah perkelahian antar kelompok orang Terorisme atau Sabotase atau kekerasan.
yang melibatkan minimal sebanyak 5 (lima) orang 29. Terorisme adalah suatu tindakan, termasuk tetapi tidak
menimbulkan suasana gangguan ketertiban umum terbatas pada penggunaan pemaksaan atau kekerasan dan
dengan kegaduhan dan menggunakan kekerasan serta atau ancaman dengan menggunakan pemaksaan atau
pengrusakan harta benda orang lain yang belum kekerasan, oleh seseorang atau sekelompok orang, baik
dianggap sebagai kerusuhan. bertindak sendiri atau atas nama atau berkaitan dengan
18. Pencegahan adalah tindakan pihak yang berwenang sesuatu organisasi atau pemerintah, dengan tujuan
dalam usaha menghalangi, menghentikan atau politik, agama, ideologi atau yang sejenisnya termasuk
mengurangi dampak atau akibat dari terjadinya risiko- intensi untuk memengaruhi pemerintahan dan/atau
risiko yang dijamin. membuat publik atau bagian dari publik dalam ketakutan.
19. Huru-hara adalah keadaan di satu kota di mana 30. Sabotase adalah tindakan pengrusakan harta benda atau
sejumlah besar massa secara bersama-sama atau dalam penghalangan kelancaran pekerjaan atau yang berakibat
kelompok-kelompok kecil menimbulkan suasana turunnya nilai suatu pekerjaan, yang dilakukan oleh
gangguan ketertiban dan keamanan masyarakat dengan seseorang atau sekelompok orang, baik bertindak sendiri
kegaduhan dan menggunakan kekerasan serta rentetan atau atas nama atau berkaitan dengan sesuatu organisasi
pengrusakan sejumlah besar harta benda, sedemikian atau pemerintah dalam usaha mencapai tujuan politik,
rupa sehingga timbul ketakutan umum, yang ditandai agama, ideologi atau yang sejenisnya termasuk intensi
dengan terhentinya lebih dari separuh kegiatan normal untuk memengaruhi pemerintahan dan/atau membuat
pusat perdagangan/pertokoan atau perkantoran atau publik atau bagian dari publik dalam ketakutan.
sekolah atau transportasi umum di kota tersebut selama 31. Penjarahan adalah pengambilan atau perampasan harta
minimal 24 (dua puluh empat) jam secara terus-menerus benda orang lain oleh seseorang (termasuk oleh orang-
yang dimulai sebelum, selama atau setelah kejadian orang di bawah pengawasan Tertanggung), untuk
tersebut. dikuasai atau dimiliki secara melawan hukum.
20. Pembangkitan Rakyat adalah gerakan sebagian besar
rakyat di Ibukota Negara, atau di tiga atau lebih Ibukota
Propinsi dalam kurun waktu 12 (duabelas) hari, yang
menuntut penggantian Pemerintah yang sah de jure atau B A B IV
de facto, atau melakukan penolakan secara terbuka SYARAT UMUM
terhadap Pemerintah yang sah de jure atau de facto,
yang belum dianggap sebagai suatu Pemberontakan. PASAL 5
21. Pengambilalihan Kekuasaan adalah keadaan yang WILAYAH
memperlihatkan bahwa Pemerintah yang sah de jure Pertanggungan ini berlaku di seluruh wilayah Negara Republik
atau de facto telah digulingkan dan digantikan oleh Indonesia.
suatu kekuatan yang memberlakukan dan atau
memaksakan pemberlakuan peraturan-peraturan mereka
sendiri. PASAL 6
22. Revolusi adalah gerakan rakyat dengan kekerasan untuk KEWAJIBAN UNTUK MENGUNGKAPKAN FAKTA
melakukan perubahan radikal terhadap sistem 1. Tertanggung wajib :
ketatanegaraan (pemerintahan atau keadaan sosial) atau 1.1. mengungkapkan fakta material yaitu
menggulingkan Pemerintah yang sah de jure atau de informasi,keterangan, keadaan dan fakta yang
facto, yang belum dianggap sebagai suatu mempengaruhi pertimbangan Penanggung dalam
menerima atau menolak suatu permohonan Bank Central Asia
penutupan asuransi dan dalam menetapkan suku Polis dianggap lunas apabila pembayaran sudah diterima di
premi apabila permohonan dimaksud diterima; rekening Bank PT Asuransi Simas Insurtech.
1.2. membuat pernyataan yang benar tentang hal-hal
yang berkaitan dengan penutupan asuransi; PASAL 8
yang disampaikan baik pada waktu pembuatan PERUBAHAN RISIKO
perjanjian asuransi maupun selama jangka waktu 1. Tertanggung wajib memberitahukan kepada Penanggung
pertanggungan setiap keadaan yang memperbesar risiko yang dijamin Polis,
2. Jika Tertanggung tidak melaksanakan kewajiban selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender
sebagaimana diatur dalam ayat (1) diatas, Penanggung apabila terjadi perubahan pada bagian dan atau penggunaan
tidak wajib membayar kerugian yang terjadi dan berhak Kendaraan Bermotor.
menghentikan pertanggungan serta tidak wajib 2. Sehubungan dengan perubahan risiko pada ayat (1) di atas,
mengembalikan premi. Penanggung berhak :
3. Ketentuan pada ayat (2) diatas tidak berlaku dalam hal 2.1. menetapkan pertanggungan ini diteruskan dengan
fakta material yang tidak diungkapkan atau yang suku premi yang sudah ada atau dengan suku
dinyatakan dengan tidak benar tersebut telah diketahui premi yang lebih tinggi, atau
oleh Penanggung, namun Penanggung tidak 2.2. Menghentikan pertanggungan dengan
mempergunakan haknya untuk menghentikan pengembalian premi sebagaimana diatur pada
pertanggungan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah Pasal 27 ayat (2).
Penanggung mengetahui pelanggaran tersebut.
PASAL 9
PASAL 7 PEMERIKSAAN
PEMBAYARAN PREMI Penanggung berhak melakukan pemeriksaan atas Kendaraan
1. Merupakan syarat dari tanggung jawab Penanggung atas Bermotor setiap saat selama jangka waktu pertanggungan.
jaminan asuransi berdasarkan Polis ini, setiap premi
terhutang harus sudah dibayar lunas dan secara nyata telah
diterima seluruhnya oleh Penanggung, dalam hal: PASAL 10
1.1. jangka waktu pertanggungan 30 (tiga puluh) hari PENGALIHAN KEPEMILIKAN
atau lebih, maka pelunasan pembayaran premi Apabila Kendaraan Bermotor dan atau kepentingan yang
harus dilakukan dalam tenggang waktu 14 (empat dipertanggungkan beralih kepemilikannya dengan cara apapun,
belas) hari kalender terhitung sejak tanggal mulai Polis ini berakhir dengan sendirinya setelah 10 (sepuluh)
berlakunya Polis; hari kalender sejak tanggal pengalihan kepemilikan tersebut,
1.2. jangka waktu pertanggungan tersebut kurang dari kecuali apabila Penanggung memberikan persetujuan secara
30 (tiga puluh) hari, pelunasan pembayaran premi tertulis untuk melanjutkan pertanggungan.
harus dilakukan pada saat Polis diterbitkan.
2. Pembayaran premi dapat dilakukan dengan cara transfer,
debet kartu kredit atau dengan cara lain yang disepakati PASAL 11
antara Penanggung dan Tertanggung. Penanggung dianggap KEWAJIBAN TERTANGGUNG DALAM HAL TERJADI
telah menerima pembayaran premi, pada saat : KERUGIAN DAN ATAU KERUSAKAN
2.1. Diterimanya pembayaran tunai, atau 1. Tertanggung, setelah mengetahui atau seharusnya
2.2. Premi bersangkutan sudah masuk ke rekening mengetahui adanya kerugian dan atau kerusakan atas
bank Penanggung Kendaraan Bermotor dan atau kepentingan yang
2.3 Penanggung telah menyepakati pelunasan premi dipertanggungkan, wajib :
bersangkutan secara tertulis. 1.1. memberitahu Penanggung secara tertulis atau secara
3. Jika Tertanggung tidak memenuhi kewajiban sebagaimana lisan yang diikuti dengan tertulis kepada Penanggung
dimaksud ayat (1) diatas, Polis ini berakhir dengan selambat-lambatnya 5 (lima) hari kalender sejak
sendirinya sejak berakhirnya tenggang waktu tersebut terjadinya kerugian dan atau kerusakan;
waktu tanpa kewajiban bagi Penanggung untuk menerbitkan Pemberitahuan dimaksud pada ayat 1.1 di atas
endorsmen dan Penanggung dibebaskan dari semua dilakukan secara tertulis atau secara lisan yang
tanggung jawab berdasarkan polis. diikuti dengan laporan tertulis kepada Penanggung,
Namun demikian Tertanggung tetap berkewajiban yaitu melalui :
membayar premi untuk jaminan selama tenggang waktu 1.1.1. Telepon
pembayaran premi, sebesar 20% (dua puluh persen) dari Kantor Pusat (Jl. Fachruddin No. 18 -
premi satu tahun. Jakarta Pusat)
4. Apabila terjadi kerugian yang dijamin oleh Polis dalam Hotline : 0888-987-8989
tenggang waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas, Service Point terdekat
Penanggung akan bertanggung jawab terhadap kerugian Nomor Telepon service point terdekat ada di
tersebut apabila Tertanggung melunasi premi seketika halaman websitus
setelah terjadinya kerugian tersebut.
Premi dapat dibayarkan dengan cara : 1.1.2. Faksimile
(1) Tranfser ke Rekening Virtual Account Kantor pusat
(2) Transfer ke Rekening atas nama PT. Asuransi Simas No. (021) 40610009
Insurtech, Bank Sinarmas A/C 0033218575 (Rp.) 1.1.3. E-mail
Bukti pembayaran di faks, atau diberitahukan ke Kantor Kantor Pusat
Asuransi Simas Insurtech. klaim_mbu@simasinsurtech.com
(3) E- payment melalui Tertanggung dapat melaporkan dan mengisi
http://www.simasinsurtech.com/fastpay/paymentinput.a lengkap formulir klaim melalui
spx http://simasinsurtech.com/layanan/klaim/kendar
(4) Kartu kredit (Visa/Master) aan-bermotor/registrasi-klaim-kendaraan-
(5) ATM Melalui : bermotor
Bank Sinarmas 1.1.4. datang ke Kantor Pusat - Jakarta atau Service
Point terdekat 3. Sisa barang dan bagian Kendaraan Bermotor yang telah
1.1.5. datang ke bengkel Tekno (untuk nasabah yang mendapatkan ganti rugi menjadi hak Penanggung
berada di Jakarta dan sekitarnya)
PT. Jakarta Teknologi Utama Motor PASAL 13
Jl. Rawabali I/No.25 - Rawaterate Cakung LAPORAN TIDAK BENAR
Kawasan Industri Pulogadung Tertanggung yang bertujuan memperoleh keuntungan dari
Jakarta Timur 13920 jaminan Polis ini tidak berhak mendapatkan ganti rugi apabila
Tlp. (021) 468 26242, faks. (021) 468 26248 dengan sengaja :
1. mengungkapkan fakta dan atau membuat pernyataan yang
1.2. Melaporkan kepada dan mendapat surat keterangan tidak benar tentang hal-hal yang berkaitan dengan
dari serendah-rendahnya Kepolisian Sektor (Polsek) permohonan yang disampaikan pada waktu pembuatan
di tempat kejadian, jika terjadi kerugian dan atau Polis ini dan yang berkaitan dengan kerugian dan atau
kerusakan sebagian yang disevavkan oleh pencurian kerusakan yang terjadi;
atau melibatkan pihak ketiga, yang dapat dijadikan 2. memperbesar jumlah kerugian yang diderita;
dasar untuk menuntut ganti rugi kepada dapat 3. memberitahukan barang-barang yang tidak ada sebagai
dijadikan dasar untuk menuntut ganti rugi kepada atau barang-barang yang ada pada saat peristiwa dan
pihak ketiga; menyatakan barang-barang tersebut musnah;
4. menyembunyikan barang-barang yang terselamatkan atau
1.3. Melaporkan kepada dan mendapat surat keterangan barang-barang sisanya dan menyatakan sebagai barang -
dari Kepolisian Daerah (Polda) di tempat kejadian barang yang hilang;
dalam hal kerugian total akibat pencurian. 5. mempergunakan surat atau alat bukti palsu, dusta atau
tipuan.
2. Jika Tertanggung dituntut oleh pihak ketiga sehubungan
dengan kerugian dan atau kerusakan yang disebabkan oleh PASAL 14
Kendaraan Bermotor, maka Tertanggung wajib: DOKUMEN PENDUKUNG KLAIM
Jika terjadi peristiwa yang mungkin akan menimbulkan
2.1. memberitahu Penanggung tentang adanya tuntutan tuntutan ganti rugi, Tertanggung wajib menyampaikan
tersebut selambat-lambatnya 5 (lima) hari kalender dokumen-dokumen pendukung klaim sebagai berikut :
sejak tuntutan tersebut diterima; I Dalam hal Kerugian Sebagian
2.2. menyerahkan dokumen tuntutan pihak ketiga dan 1. Laporan kerugian termasuk kronologis kejadian.
menyerahkan surat laporan Kepolisian Sektor 2. Fotocopy:
(Polsek) di tempat kejadian; 2.1. Polis, Sertifikat, Lampiran / Endosemen.
2.3. memberikan surat kuasa kepada Penanggung untuk 2.2. Surat Izin Mengemudi milik Pengemudi pada
mengurus tuntutan ganti rugi dari pihak ketiga, jika saat kejadian, Surat Tanda Nomor Kendaraan,
Penanggung menghendaki; Kartu Tanda Penduduk Tertanggung.
2.4. tidak memberikan janji, keterangan atau melakukan II Dalam hal Kerugian Total
tindakan yang menimbulkan kesan bahwa 1. Laporan kerugian termasuk kronologis kejadian.
Tertanggung mengakui suatu tanggung jawab. 2. Dokumen asli :
2.1. Polis,Sertifikat,,Lampiran/Endorsemen.(Tidak
3. Pada waktu terjadi kerugian dan atau kerusakan, wajib)
Tertanggung wajib : 2.2 Surat Tanda Nomor Kendaraan, Buku Pemilik
Kendaraan Bermotor, Faktur pembelian,
3.1. melakukan segala usaha yang patut guna menjaga, blanko kwitansi dan surat penyerahan hak
memelihara, menyelamatkan Kendaraan Bermotor milik yang sudah ditanda-tangani Tertanggung.
dan atau kepentingan yang dipertanggungkan serta 2.3. Dokumen yang diperlukan sesuai ketentuan
mengizinkan pihak lain untuk menyelamatkan yang berlaku untuk Kendaraan Bermotor
Kendaraan Bermotor dan atau kepentingan tersebut; diplomatik atau badan internasional.
3.2. memberikan bantuan dan kesempatan sepenuhnya 2.4. Buku Kir untuk jenis kendaraan yang wajib
kepada Penanggung atau Kuasa Penanggung atau Kir.
pihak lain yang ditunjuk oleh Penanggung untuk 2.5. Surat Keterangan Kepolisian Daerah, dalam
melakukan penelitian atas kerugian dan atau hal kehilangan keseluruhan.
kerusakan yang terjadi atas Kendaraan Bermotor 2.6. Bukti pemblokiran Surat Tanda Nomor
sebelum dilakukan perbaikan atau penggantian; Kendaraan, dalam hal kehilangan keseluruhan.
3.3. mengamankan Kendaraan Bermotor dan atau
kepentingan yang dipertanggungkan yang dapat 3. Fotocopy Surat Izin Mengemudi milik Pengemudi
diselamatkan. pada saat kejadian, Kartu Tanda Penduduk
Tertanggung.

PASAL 12
SISA BARANG III Berlaku untuk ayat I dan II diatas :
1. Dalam hal terjadi kerugian dan atau kerusakan, 1. Foto kerusakan, estimasi biaya perbaikan, jika
Tertanggung bertanggung jawab untuk menjaga dan diminta oleh Penanggung.
menyimpan sisa barang dan bagian Kendaraan Bermotor 2. Surat Laporan Kepolisian setempat, jika kerugian dan
yang dapat diselamatkan. atau kerusakan melibatkan pihak ketiga atau dalam
hal kehilangan sebagian akibat pencurian.
2. Ketentuan pada ayat (1) di atas tidak dapat diartikan 3. Surat tuntutan dari pihak ketiga jika kerugian dan atau
sebagai pengakuan tanggung jawab Penanggung kerusakan melibatkan pihak ketiga.
berdasarkan polis ini. 4. Dokumen lain yang relevan yang diminta Penanggung
sehubungan dengan penyelesaian klaim.
premi yang masih terhutang untuk masa pertanggungan
yang masih berjalan.
PASAL 15
PENENTUAN NILAI GANTI RUGI
PASAL 17
Kecuali disetujui lain di dalam Polis, penentuan nilai ganti rugi
PERTANGGUNGAN DI BAWAH HARGA
dalam hal :
Jika pada saat terjadinya kerugian dan atau kerusakan yang
1. Kerugian sebagian :
disebabkan oleh risiko yang dijamin Polis ini, harga
1.1. jika kerusakan tersebut dapat diperbaiki,
pertanggungan Kendaraan Bermotor lebih kecil daripada harga
didasarkan pada biaya perbaikan yang layak;
sebenarnya dari Kendaraan Bermotor sesaat sebelum terjadinya
1.2. jika kerusakan tersebut tidak dapat diperbaiki,
kerugian dan atau kerusakan, maka Tertanggung dianggap
didasarkan pada harga perolehan suku cadang di
sebagai penanggungnya sendiri atas selisihnya dan
pasar bebas ditambah biaya pemasangan yang
menanggung sebagian kerugian yang dihitung secara
layak;
proporsional.
1.3. jika suatu suku cadang tidak diperjual-belikan di
Perhitungan ini dilakukan sebelum pengurangan risiko sendiri
pasar bebas, penentuan harga didasarkan pada
yang terdapat dalam polis.
harga yang tercatat terakhir di Indonesia atau
Tertanggung menyediakan suku cadang
PASAL 18
bersangkutan dan Penanggung mengganti harga
BIAYA YANG DIGANTI
perolehan suku cadang tersebut termasuk biaya
Biaya wajar yang dikeluarkan oleh Tertanggung, jika terjadi
pemasangan yang layak;
kerugian dan atau kerusakan akibat risiko yang dijamin untuk
penjagaan, pengangkutan atau penarikan ke bengkel atau
2. Kerugian total adalah berdasarkan harga sebenarnya.
tempat lain untuk menghindari atau mengurangi kerugian dan
2.1. Kerugian Total terjadi jika :
atau kerusakan tersebut. Ganti rugi atas biaya tersebut setinggi-
2.1.1. kerusakan dan atau kerugian karena suatu
tingginya sebesar 0,5% (setengah persen) dari Harga
peristiwa yang dijamin oleh polis dimana
Pertanggungan Kendaraan Bermotor. Ganti rugi ini tidak
biaya perbaikan, penggantian atau
dikurangi dengan Risiko Sendiri.
pemulihan ke keadaan semula sesaat
sebelum terjadinya kerugian dan atau
kerusakan sama dengan atau lebih dari
PASAL 19
harga sebenarnya kendaraan bermotor yang
PERTANGGUNGAN LAIN
di pertanggungkan: atau
1. Pada waktu pertanggungan ini dibuat, Tertanggung wajib
2.1.2. hilang karena pencurian sebagaimana
memberitahukan kepada Penanggung pertanggungan-
dimaksud pada Pasal 1 ayat (1) butir 1.3.
pertanggungan lain atas Kendaraan Bermotor dan atau
dan tidak diketemukan dalam waktu 60
kepentingan yang sama, jika ada.
(enam puluh) hari sejak terjadinya
pencurian;
2. Jika setelah pertanggungan ini dibuat, Tertanggung
2.2. Jika terjadi Pertanggungan di bawah harga
kemudian menutup pertanggungan lainnya atas Kendaraan
sebagaimana dimaksud Pasal 17 dan Tertanggung
Bermotor dan atau kepentingan yang sama, maka hal itupun
telah menerima pembayaran ganti rugi dari
wajib diberitahukan kepada Penanggung.
Penanggung sebesar Harga Pertanggungan,
Tertanggung berhak atas sebagian nilai jual sisa
barang yang dihitung secara proporsional antara PASAL 20
selisih harga sebenarnya dengan Harga GANTI RUGI PERTANGGUNGAN RANGKAP
Pertanggungan terhadap harga sebenarnya. 1. Dalam hal terjadi kerugian dan atau kerusakan atas
2.3. Jika suatu kerugian tidak memenuhi persyaratan Kendaraan Bermotor dan atau kepentingan yang
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) butir 2.1. Pasal dipertanggungkan, apabila Kendaraan Bermotor dan atau
ini, kerugian tersebut dianggap sebagai Kerugian kepentingan tersebut sudah dijamin pula oleh satu atau lebih
sebagian. pertanggungan lain dan jumlah seluruh harga pertanggungan
polis yang ada (berlaku) lebih besar dari harga sebenarnya
dari Kendaraan Bermotor dan atau kepentingan yang
PASAL 16 dimaksud itu sesaat sebelum terjadinya kerugian, maka
CARA PENYELESAIAN DAN PENETAPAN GANTI jumlah ganti rugi maksimum yang dapat diperoleh
RUGI berdasarkan Polis ini berkurang secara proporsional
1. Dalam hal terjadi kerugian dan atau kerusakan atas menurut perbandingan antara harga pertanggungan polis ini
kendaraan bermotor dan atau kepentingan yang dengan jumlah seluruh harga pertanggungan polis yang ada
dipertanggungkan, Penanggung berhak menentukan (berlaku), tetapi premi tidak dikurangi atau dikembalikan.
pilihannya atas cara melakukan ganti rugi sebagai berikut :
1.1. perbaikan di bengkel yang ditunjuk atau disetujui 2. Ketentuan ayat (1) di atas akan dijalankan, biarpun segala
oleh Penanggung; pertanggungan yang dimaksud itu dibuat dengan beberapa
1.2. pembayaran uang tunai; polis yang diterbitkan pada tanggal yang berlainan, jika
1.3. penggantian suku cadang atau kendaraan sesuai pertanggungan atau semua pertanggungan itu tanggalnya
dengan merk, tipe, model dan tahun yang sama lebih dahulu daripada tanggal Polis ini dan tidak berisi
sebagaimana tercantum pada Polis ketentuan sebagaimana tersebut pada ayat (1) di atas.
2. Tanggung jawab Penanggung atas kerugian dan atau
kerusakan terhadap kendaraan dan atau kepentingan yang 3. Pada saat terjadi kerugian dan atau kerusakan, Tertanggung
dipertanggungkan setinggi-tingginya adalah sebesar Harga wajib memberitahukan secara tertulis pertanggungan-
Pertanggungan. pertanggungan lain yang sedang berlaku atas Kendaraan
3. Perhitungan besarnya kerugian total adalah sesuai dengan Bermotor dan atau kepentingan yang sama pada saat
harga sebenarnya sesaat sebelum terjadinya kerugian dan terjadinya kerugian dan atau kerusakan. Jika Tertanggung
atau kerusakan, dan setinggi-tingginya adalah harga tidak memenuhi persyaratan ini maka haknya atas ganti
pertanggungan yang tercantum di polis rugi menjadi hilang.
4. Dalam hal terjadi kerugian, Tertanggung wajib melunasi
Jika Tertanggung tidak memenuhi persyaratan ini maka 1.3. tidak memenuhi kewajiban berdasarkan Polis ini.
haknya atas ganti rugi menjadi hilang.
2. Hak Tertanggung untuk menuntut ganti rugi dalam
PASAL 21 jumlah yang lebih besar daripada yang telah disetujui
RISIKO SENDIRI Penanggung akan hilang apabila dalam waktu 3 (tiga)
Untuk setiap kerugian dan atau kerusakan yang terjadi, bulan sejak Penanggung memberitahukan secara tertulis,
Tertanggung menanggung terlebih dahulu jumlah risiko sendiri Tertanggung tidak mengajukan keberatan secara tertulis
yang tercantum dalam Polis. atau tidak menempuh upaya penyelesaian melalui
Apabila terdapat pertanggungan di bawah harga sebagaimana arbitrase atau upaya hukum lainnya.
diatur pada Pasal 17, maka perhitungan risiko sendiri
dilakukan setelah perhitungan ganti rugi berdasarkan PASAL 26
pertanggungan di bawah harga. MATA UANG
Dalam hal premi dan atau klaim berdasarkan polis ini
PASAL 22 ditetapkan dalam mata uang asing tetapi pembayarannya
SUBROGASI dilakukan dengan mata uang rupiah, maka pembayaran tersebut
1. Setelah pembayaran ganti rugi atas Kendaraan Bermotor dilakukan dengan menggunakan kurs jual Bank Indonesia pada
dan atau kepentingan yang dipertanggungkan dalam Polis saat pembayaran.
ini, Penanggung menggantikan Tertanggung dalam hal hak
penuntutan terhadap pihak ketiga sehubungan dengan
kerugian tersebut. Hak Subrogasi termaksud dalam ayat ini PASAL 27
berlaku dengan sendirinya tanpa memerlukan suatu surat PENGHENTIAN PERTANGGUNGAN
kuasa khusus dari Tertanggung. 1. Selain dari hal-hal yang diatur pada Pasal 6 ayat (2),
Penanggung dan Tertanggung masing-masing berhak
2. Tertanggung tetap bertanggung jawab atas setiap perbuatan setiap waktu menghentikan pertanggungan ini dengan
yang mungkin dapat merugikan hak Penanggung terhadap memberitahukan alasannya.
pihak ketiga tersebut. Pemberitahuan penghentian dimaksud dilakukan secara
tertulis melalui surat tercatat oleh pihak yang
3. Kelalaian Tertanggung dalam melaksanakan kewajibannya menghendaki penghentian pertanggungan kepada pihak
tersebut pada ayat (2) di atas dapat menghilangkan atau lainnya di alamat terakhir yang diketahui. Penanggung
mengurangi hak Tertanggung untuk mendapatkan ganti- bebas dari segala kewajiban berdasarkan Polis ini, 5 (lima)
rugi. hari kalender terhitung sejak tanggal pengiriman surat
tercatatnya untuk pemberitahuan tersebut.
PASAL 23 2. Apabila terjadi penghentian pertanggungan sebagaimana
PEMBAYARAN GANTI RUGI dimaksud pada ayat (1) di atas, premi akan dikembalikan
Penanggung wajib menyelesaikan pembayaran ganti rugi secara prorata untuk jangka waktu pertanggungan yang
dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak adanya belum dijalani, setelah dikurangi biaya akuisisi
kesepakatan tertulis antara Penanggung dan Tertanggung Penanggung. Namun demikian, dalam hal penghentian
mengenai jumlah ganti rugi yang harus dibayar. pertanggungan dilakukan oleh Tertanggung dan selama
jangka waktu pertanggungan yang telah dijalani telah
terjadi klaim maka Tertanggung tidak berhak atas
PASAL 24 pengembalian premi untuk jangka waktu pertanggungan
PEMULIHAN HARGA PERTANGGUNGAN yang belum dijalani.
Setelah terjadi kerugian sebagian pada Kendaraan Bermotor 3. Pertanggungan berakhir secara otomatis setelah terjadi
dan atau kepentingan yang dipertanggungkan, Harga peristiwa yang menyebabkan kendaraan mengalami
Pertanggungan akan berkurang sebesar jumlah ganti rugi. Kerugian Total. Tertanggung tidak berhak atas
Setelah pemulihan suatu kerusakan atau kerugian, pengembalian premi untuk jangka waktu yang belum
Tertanggung dapat meminta pemulihan Harga Pertanggungan dijalani, baik untuk jangka waktu pertanggungan kurang
dengan membayar tambahan premi yang dihitung secara ataupun lebih dari 12 (dua belas) bulan.
prorata untuk sisa jangka waktu pertanggungan yang belum
dijalani. Namun demikian Penanggung berhak untuk menolak
permintaan tersebut.

PASAL 28
PENGEMBALIAN PREMI
PASAL 25
Tertanggung tidak berhak atas pengembalian premi, kecuali
HILANGNYA HAK GANTI RUGI
dalam hal sebagaimana diatur pada Pasal 8 dan 27.
1. Hak Tertanggung atas ganti rugi berdasarkan Polis ini
hilang dengan sendirinya apabila:
PASAL 29
1.1. tidak mengajukan tuntutan ganti rugi dalam waktu PERSELISIHAN
12 (dua belas) bulan sejak terjadinya kerugian dan Apabila timbul perselisihan antara Penanggung dan
atau kerusakan, walaupun pemberitahuan tentang Tertanggung sebagai akibat dari penafsiran atas tanggung
adanya kejadian telah disampaikan; jawab atau besarnya ganti rugi dari polis, maka perselisihan
tersebut akan diselesaikan melalui perdamaian atau
1.2. tidak mengajukan keberatan atau menempuh musyawarah dalam waktu paling lama 60 (enam puluh) hari
upaya penyelesaian melalui arbitrase atau upaya kalender sejak timbulnya perselisihan. Perselisihan timbul
hukum lainnya dalam waktu 6 (enam) bulan sejak sejak Tertanggung atau penanggung menyatakan secara tertulis
Penanggung memberitahukan secara tertulis ketidaksepakatan atas hal yang diperselisihkan. Apabila
bahwa Tertanggung tidak berhak untuk penyelesaian perselisihan melalui perdamain atau musyawarah
mendapatkan ganti rugi; tidak dapat dicapai, Penanggung memberikan kebebasan
kepada Tertanggung untuk memilih salah satu pilihan
penyelesaian sengketa sebagaimana diatur di bawah ini :
A. Badan Mediasi Asuransi Indonesia
Dengan ini dinyatakan dan disepakati bahwa
Teranggung dan Penanggung akan melakukan
penyelesaian sengketa melalui Badan Mediasi Asuransi
Indonesia (BMAI) sesuai dengan syarat dan ketentuan
yang berlaku di BMAI.

B. Arbitrase
Dengan ini dinyatakan dan disepakati bahwa
Tertanggung dan Penanggung akan melakukan
penyelesaian sengketa melalui Majelis Arbitrase Ad
Hoc sebagai berikut :
1. Majelis Arbitrase Ad Hoc terdiri dari (tiga) orang
Arbiter. Tertanggung dan penanggung masing-
masing menunjuk seorang Arbiter dalam waktu 30
(tiga puluh) hari kalender setelah diterimanya
pemberitahuan, yang kemudian kedua Arbiter
tersebut memilih dan menunjuk Arbiter ketiga
dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender
setelah Arbiter yang kedua ditunjuk. Arbiter ketiga
menjadi ketua Majelis Arbitrase Ad Hoc.
2. Dalam hal terjadi ketidaksepakatan dalam
penunjukkan Arbiter ketiga, Tertanggung dan atau
Penanggung dapat mengajukan permohonan
kepada ketua Pengadilan Negeri.
3. Pemeriksaan atas sengketa harus di selesaikan
dalam waktu paling lama 180 (seratus delapan
puluh) hari sejak Majelis Arbitrase Ad Hoc
terbentuk. Dengan persetujuan para pihak dan
apabila dianggap perlu oleh Majelis Arbitrase Ad
Hoc, jangka waktu pemeriksaan sengketa dapat di
perpanjang.
4. Putusan Arbitrase bersifat final dan mempunyai
kekuatan hukum tetap dan mengikat Tertanggung
dan Penanggung. Dalam hal Tertanggung dan atau
Penanggung tidak melaksanakan putusan Arbitrase
secara sukarela, putusan dilaksanakan berdasarkan
perintah ketua Pengadilan Negeri.
5. Untuk hal-hal yang belum diatur dalam Pasal ini
berlaku ketentuan yang diatur dalam undang-
undang tentang Arbitrase, yang untuk ini saat
adalah Undang-Undang Republik Indonesia No.
30 Tahun 1999 tanggal 12 Agustus 1999 tentang
Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa.

C. Dengan ini dinyatakan dan disepakati bahwa Tertanggung


dan Penanggung akan melakukan penyelesaian sengketa
melalui Pengadilan Negeri di Wilayah Republik Indonesia.

PASAL 30
PENUTUP
1. Apabila terdapat perbedaan pada naskah antara yang tertera
pada Polis ini dengan yang telah diedarkan melalui Surat
Keputusan Pengurus Asosiasi Asuransi Umum Indonesia
kepada segenap anggota Asosiasi Asuransi Umum
Indonesia (AAUI) yang aslinya disimpan di Kantor
Sekretariat AAUI, maka yang berlaku adalah yang disebut
terakhir.
2. Untuk hal-hal yang belum atau tidak cukup diatur dalam
Polis ini, berlaku ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang dan atau Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku.

Anda mungkin juga menyukai