LATAR BELAKANG
Pada 2010, WHO membatasi masalah stunting di setiap negara, provinsi, dan kabupaten sebesar 20%.
Sementara itu berdasarkan Pemantauan Status Gizi 2015-2016, prevalensi Balita stunting di Indonesia
dari 34 provinsi hanya ada 2 provinsi yang berada di bawah batasan WHO tersebut, yakni Yogyakarta
(19,8%) dan Bali (19,1%).
Untuk mengatasi hal tersebut, perlu intervensi spesifik gizi pada remaja, ibu hamil, bayi 0-6 bulan dan
ibu, bayi 7-24 bulan dan ibu.
Selanjutnya soal Imunisasi, kejadian luar biasa difteri dan campak yang baru-baru ini terjadi membuat
pemerintah harus kembali menganalisa terkait cakupan imunisasi yang telah dilakukan, mutu, dan
kualitas vaksin yang ada, serta kekuatan surveilans di berbagai daerah
Usulan penajaman program penting dilakukan, yaitu berupa peningkatan cakupan imunisasi, edukasi
kepada masyarakat dan advokasi pada pimpinan wilayah, dan membangun sistem surveilans yang
kuat untuk deteksi kejadian penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
Data di atas mengharuskan para orangtua membawa anak ke Posyandu. Sebab dengan datang dan
memeriksakan anaknya ke petugas di Posyandu, status gizi dan imunisasi anak bisa terpantau. Dengan
begitu jumlah anak sehat akan banyak, mereka bisa berpendidikan mencapai cita-citanya
PERMASALAHAN
1. Melakukan pemeriksaan berat badan dan panjang badan pada balita di posyandu Desa Manisharjo
2. Melakukan pemeriksaan / skrinning status imunisasi pada balita di posyandu Desa Manisharjo
PELAKSANAAN
F6
Judul Lap. Kegiatan : Upaya Kesehatan Kerja pada Pekerja Kebun Karet Desa Krandegan
LATAR BELAKANG
Upaya kesehatan kerja dipuskesmas ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup
sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan
oleh pekerja. Upaya kesehatan kerja yang dimaksud meliputi pekerja disektor formal dan
informal dan berlaku bagi setiap orang selain pekerja yang berada dilingkungan tempat
kerja.
Menurut International Labaour Organisation (ILO) diketahui bahwa 1,2 juta orang
meninggal setiap tahun karena kecelakaan kerja atau penyakit akibat hubungan kerja
(PAHK). Dari 250 juta kecelakaan, 3000.000 orang meninggal dan sisanya meninggal
karena PAHK oleh sebab itu diperkirakan ada 160 juta PAHK baru setiap tahunnya.
Melihat data tersebut maka sangat perlu diberikan perlindungan kesehatan dan
keselamatan kerja kepada masyarakat pekerja di wilayah kerja puskesmas dengan
tujuan meningkatkan kemampuan pekerja untuk menolong dirinya sendiri sehingga
terjadi peningkatan status kesehatan dan akhirnya peningkatan produktivitas kerja .
PERMASALAHAN
1. Melakukan skrining dan pemeriksaan kesehatan pada pekerja kebun karet di Desa Krandegan
PELAKSANAAN
Telah dilakukan kegiatan Upaya Kesehatan Kerja pada Pekerja Kebun Karet Desa Krandegan
Kegiatan Upaya Kesehatan Kerja pada Pekerja Kebun Karet Desa Krandegan dilakukan pada tanggal18
Januari 2020. Kegiatan ini diikuti oleh pekerja kebun karet Desa Krandegan. Dalam kegiatan ini
dilakukan skrining dan pemeriksaan kesehatan agar kinerja para pekerja tetap optimal. Apabila
terdapat masalah kesehatannya dapat berkosultasi atau datang ke Puskesmas atau pelayanan
kesehatan terdekat untuk segera ditangani.
F5
LATAR BELAKANG
Demam berdarah dengue (DBD) adalah salah satu penyakit berbasis lingkungan.
DBD merupakan salah satu penyakit menular yang sampai saat ini menjadi masalah
kesehatan masyarakat. DBD sering menjadi KLB karena penyebarannya yang cepat dan
berpotensi menyebabkan kematian. Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari 4 jenis virus
dengue (DENV) yang berbeda. Cara penularannya adalah melalui gigitan nyamuk Aedes
aegypti.
Sejak tahun 1968 hingga tahun 2009, WHO mencatat Indonesia merupakan negara
dengan kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara. Pada tahun 2016, jumlah kasus DBD di
Indonesia sebanyak 204.171 dengan jumlah kematian sebanyak 1.589 orang. Kasus DBD
pada tahun 2016 ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2015, yaitu sebanyak
129.650 kasus.
Pada dasarnya penularan penyakit DBD terjadi karaena adanya penderita maupun
pembawa virus dengue. DBD ini terjadi karena adanya faktor pemicu seperti imunitas,
kelembapan udara, curah hujan, dan keadaan sanitasi lingkungan. Penularan penyakit DBD
yang paling berpengaruh yaitu adalah lingkungan. Lingkungan sangat berperan dalam
distribusi keberadaan organisme vektor dari penyakit berbasis lingkungan.
PERMASALAHAN
Jawa Timur merupakan provinsi dengan kasus DBD terbesar secara nasional.
Sedangkan di Puskesmas Ngrambe, pada bulan Januari sampai dengan bulan Oktober
2019 terdapat 124 kasus demam berdarah yang terdiagnosis dan satu orang meninggal
dunia. Oleh karena itu, masyarakat harus mendapatkan cukup informasi tentang DBD
agar pencegahan penularan penyakit tersebut dapat terlaksana dengan baik.
1. Melakukan penyuluhan tentang DBD dan pencegahannya, serta pola hidup bersih sehat
2. Melakukan fogging pada rumah penduduk Desa Krandegan
PELAKSANAAN
F2
Judul Lap. Kegiatan : Pemeriksaan Status Kesehatan Siswa-Siswi MTS Negeri Ngrambe
LATAR BELAKANG
Pemeriksaan kesehatan anak sekolah merupakan kegiatan pemeriksaan kesehatan dasar yang
bertujuan untuk mengetahui status kesehatan siswa sebagai salah satu upaya deteksi dini jika
siswa memiliki masalah kesehatan. Kegiatan ini merupakan program rutin puskesmas dalam
memberikan pelayanan kesehatan anak sekolah di wilayah kerja Puskesmas Ngrambe dimana
salah satu program kerjanya adalah pemeriksaan kesehatan rutin siswa yang dilaksanakan setiap 3
bulan sekali.
Puskesmas Ngrambe dalam hal ini tidak hanya melibatkan dokter dan petugas puskesmas saja,
tetapi turut melibatkan dokter kecil di setiap sekolah. Kegiatan pemeriksaan kesehatan ini meliputi
pemeriksaan berat badan, tinggi badan, pemeriksaan gigi, mulut, telinga, kulit dan kuku. Selain itu
dilakukan juga penyuluhan tentang kesehatan.
Kegiatan diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran peserta didik sejak dini cara hidup bersih dan
sehat yang dapat dimulai dari lingkungan sekolah dan dapat di terapkan dimana pun mereka
berada.
PERMASALAHAN
1. Melakukan pemeriksaan berat badan dantinggi badan siswa-siswi MTS Negeri Ngrambe
PELAKSANAAN
Telah dilakukan kegiatan Pemeriksaan Status Kesehatan Siswa-Siswi MTS Negeri Ngrambe
Kegiatan Pemeriksaan Status Kesehatan Siswa-Siswi MTS Negeri Ngrambe dilakukan pada tanggal 18
Februari 2020. Kegiatan ini diikuti oleh siswa-siswi kelas 8 dan 9 MTS Negeri Ngrambe. Dalam
kegiatan ini dilakukan pemeriksaan status gizi dan kesehatan agar siswa-siswi tetap dalam kondisi
sehat sehingga tidak mengganggu proses belajar di sekolah . Apabila terdapat masalah kesehatan,
siswa-siswi dapat berkonsultasi atau datang ke Puskesmas atau pelayanan kesehatan terdekat untuk
dapat segera ditangani.
F1
Judul Lap. Kegiatan : Kunjungan dan Vaksinasi Pasien ODGJ di Wilayah Kerja Puskesmas Dasuk
LATAR BELAKANG
Gangguan jiwa adalah kondisi dimana proses fisiologis atau mental seseorang kurang berfungsi
dengan baik sehingga mengganggu dalam fungsi sehari-hari. Gangguan ini juga sering disebut
gangguan psikiatri atau gangguan mental dan dalam masyarakat umum kadang disebut sebagai
gangguan saraf.
Hasil survei kesehatan di Indonesia tahun 2013 menyebutkan terdapat 1,7 per 1000 penduduk
Indonesia yang menderita skizofrenia atau psikosis.
Orang-orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah istilah resmi bagi penyandang gangguan jiwa
berdasarkan undang-undang kesehatan jiwa nomor 18 tahun 2014. ODGJ khususnya para
penderita gangguan jiwa berat skizofrenia dan psikosis belum sepenuhnya mendapat perlakuan
baik serta memenuhi hak asasi manusia.
Gangguan jiwa akan menetap seumur hidup dan bersifat kronik. Besar kemungkinan akan
kambuh, meskipun mereka telah menjalani perawatan. Hal ini menunjukan bahwa sangat
penting adanya peran dan pemahaman keluarga serta masyarakat mengenai gangguan jiwa
itu sendiri. Pada kegiatan ini, diharapkan ODGJ dapat meningkat kualitas hidup nya serta
terwujudnya masyarakat yang berkontribusi secara pro-aktif kepada berbagai usaha
kesehatan jiwa berbasis masyarakat yang menyeluruh dan berbasis hak asasi.
PERMASALAHAN
- Rendahnya pengetahuan ODGJ, keluarga dan masyarakat mengenai isu kesehatan jiwa.
1. Melakukan Edukasi kepada pengurus atau pendamping ODGJ mengenai kesehatan jiwa.
PELAKSANAAN
Telah dilakukan kegiatan Kunjungan dan Vaksinasi Pasien ODGJ di Wilayah Kerja Puskesmas Dasuk
Waktu : 09.00-selesai
Kegiatan Kunjungan Pasien ODGJ dan vaksinasi di Wilayah Kerja Puskesmas Dasuk dilakukan pada
tanggal 2 Oktober 2021. Kunjungan dan vaksinasi dilakukan kepada 2 pasien ODGJ di wilayah kerja
Puskesmas Dasuk. Dalam kegiatan ini dilakukan edukasi kepada pengurus atau pendamping
ODGJ serta peninjauan kesehatan. Apabila timbul masalah kesehatan lain pada ODGJ, pengurus
dapat membawa ODGJ ke Puskesmas atau pelayanan kesehatan terdekat untuk dapat segera
ditangani.
F4
Judul Lap. Kegiatan : Pemeriksaan Status Gizi Balita di Posyandu Desa Mendiro
LATAR BELAKANG
Pada 2010, WHO membatasi masalah stunting di setiap negara, provinsi, dan kabupaten sebesar 20%.
Sementara itu berdasarkan Pemantauan Status Gizi 2015-2016, prevalensi Balita stunting di Indonesia
dari 34 provinsi hanya ada 2 provinsi yang berada di bawah batasan WHO tersebut, yakni Yogyakarta
(19,8%) dan Bali (19,1%).
Jumlah Balita Gizi buruk di Kabupaten Ngawi tahun 2017 adalah 61 balita dan yang mendapatkan
Perawatan 50 balita. Adapun penemuan kasus Bawah Garis Merah pada balita pada tahun 2017
adalah 445 (1,1%) dari jumlah balita yang ada.
Untuk mengatasi hal tersebut, perlu intervensi spesifik gizi pada remaja, ibu hamil, bayi 0-6 bulan dan
ibu, bayi 7-24 bulan dan ibu. Salah satu upaya untuk menurunkan kasus gizi buruk adalah dengan
gerakan Restu Ibu (Gerakan Terpadu Tuntas Gizi Buruk). Terdapat 10 gerakan dalam pelaksanaan
Restu Ibu ini, antara lain perawatan kelompok gizi buruk dan sangat kurus di RSUD selama minimal
dua pekan diawasi tim khusus terdiri dari dokter anak dan psikiater, pemulihan status dari kelompok
gizi buruk dan sangat kurus pasca perawatan, revitalisasi posyandu dan surveillance berbasis
masyarakat, pendampingan balita gizi buruk, pelaksanaan pos gizi, program bantuan keuangan desa
untuk pengadaan induk ayam buras petelur dengan balita berstatus kurang gizi, program orang tua
asuh balita gizi buruk, program peningkatan ketahanan pangan, sosialisasi dan advokasi serta
monitoring dan evaluasi secara berkala
Orangtua wajib membawa anaknya ke Posyandu. Sebab dengan datang dan memeriksakan anaknya
ke petugas di Posyandu, status gizi dan imunisasi anak bisa terpantau. Dengan begitu jumlah anak
sehat akan banyak, mereka bisa berpendidikan mencapai cita-citanya.
PERMASALAHAN
1. Melakukan pemeriksaan berat badan dan panjang badan pada balita di Posyandu Desa Mendiro
2. Melakukan pemeriksaan / skrinning status imunisasi pada balita di Posyandu Desa Mendiro
PELAKSANAAN
Kegiatan Posyandu Balita di Desa Mendiro dilakukan pada tanggal 3 Februari 2020. Kegiatan ini diikuti
oleh bayi dan anak Desa Mendiro. Dalam kegiatan ini monitoring yang dilakukan dengan menentukan
status gizi dengan cara mengukur TB dan BB. Dan pemberian imunisasi pada bayi dan anak yang
belum mendapatkan imunisasi serta memberikan edukasi kepada orang tua agar selalu
memperhatikan status gizi dan riwayat tumbuh kembang anaknya. Apabila terdapat masalah dalam
tumbuh kembangnya segera kosultasi dengan datang ke Puskesmas atau pelayanan kesehatan
terdekat untuk segera ditangani dan dapat terdeteksi secara dini. Selain itu memperhatikan jadwal
imunisasi seusuai usia. Evaluasi bisa dilakukan dengan memberitahukan kepada orang tua apabila
datang ke posyandu membawa buku yang berwarna pink agar bisa terpantau secara berkala baik dari
status gizi, riwayat tumbuh kembang dan imunisasi yang sudah diberikan.