Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KAIDAH PENULISAN KTI

"BAB I PENDAHULUAN"
Judul KTI : Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Prilaku Menyikat

Gigi Pada Siswa SD N 13 Koto Luar Sebelum Dan Sesudah

Penyuluhan Dengan Cara Simulasi

Tugas ini dibuat sebagai syarat dalam menyelesaikan tugas


teori mata kuliah Kaidah Penulisan KTI pada semester IV.

OLEH:

NOPA LANTIKA

195110481

2B

DOSEN PEMBIMBING : BUK AYU MARDIAN, SKM. M.K

JURUSAN KEPERAWATAN GIGI BUKITTINGGI


POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
TP.2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Menurut Sihite (2011) perilaku menyikat gigi dipengaruhi oleh cara menyikat gigi,
frekuensi menyikat gigi, waktu menyikat gigi, alat dan bahan menyikat gigi,
menjelaskan bahwa penyebab timbulnya masalah kesehatan gigi dan mulut pada
masyarakat salah satunya adalah faktor perilaku atau sikap yang mengabaikan
kebersihan gigi dan mulut. Hal tersebut dilandasi oleh kurangnya pengetahuan akan
pentingnya pemeliharaan gigi dan mulut. Penilaian perilaku atau praktik melalui
penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut sasaran mendemonstrasikan suatu
kompetensi tententu.
Menurut hasil riset Kesehatan Dasar Departemen Kesehatan tahun 2007,
sebanyak 75 persen gigi masyarakat indonesia mengalami karies (gigi berlubang).
Tetapi yang memiliki motivasi untuk menambal gigi belubang hanya 1,6 persen dan
ada sekitar 43 persen penderita penyakit gigi atau kelainan gigi yang belum
memeriksakan giginya. Angka ini, dengan kata lain memperlihatkan rendahanya
kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut karena 43 persen
penduduk indonesia mempunyai gigi berlubang yang tidak terawat.
Menurut data dari Pengurus Besar PDGI (Pemersatuan Dokter Gigi Indonesia)
menyebutkan bahawa sedikitnya 89 persen penderita gigi berlubang adalah anak anak
dibawah usia 12 tahun. Hal ini sangat memprihatinkan, maka kita harus berupaya
membina anak-anak agar menjadi penerus generasi bangsa yang sehat dan berkualitas.
Penyakit gigi dan mulut adalah penyakit yang sangat umum ditemukan di masyarakat
dan menyerang semua umur.1 Prevalensi penyakit gigi dan mulut terutama karies gigi
yang masih tinggi pada anak usia sekolah merupakan masalah kesehatan gigi dan
mulut yang harus mendapat perhatian penting. Perilaku masyarakat yang
mengabaikan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut menurut Notoatmodjo6, seperti
dikutip dari Fankari7 merupakan penyebab timbulnya masalah kesehatan gigi dan
mulut. Hal tersebut dilandasi karena kurangnya pengetahuan akan pentingnya
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut.
Perilaku menggosok gigi pada anak harus dilakukan dalam kehidupan
sehari-hari tanpa ada perasaan terpaksa. Kemampuan menggosok gigi secara baik dan
benar merupakan faktor yang cukup penting untuk perawatan kesehatan gigi dan
mulut. Keberhasilan menggosok gigi juga dipengaruhi oleh faktor penggunaan alat,
metode menggosok gigi, serta frekuensi dan waktu menggosok gigi yang
tepat.(Houwink, 1994)
Perilaku dalam menyikat gigi, jenis makanan yang dikonsumsi dan pengetahuan
berhubungan erat dengan status kesehatan gigi dan mulut. Pengetahuan yang rendah
memiliki risiko terkena penyakit gigi lebih tinggi daripada pengetahuan yang baik.
Pola menyikat gigi yang rendah juga memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit gigi
daripada orang dengan pola menyikat gigi yang baik.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2006) “Metode pemebelajaran
simulasi adalah cara penyajian pembelajaran dengan meragakan atau mempertunjukan
kepada siswa suatu proses, simulasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik
sebenarnya ataupun tiruan yang sering disertai dengan penjelasan lisan.” Sedangkan,
menurut definisi Depdiknas,(2005) “ Metode pembelajaran simulasi adalah bentuk
metode praktek yang sifatnya untuk mengembangkan keterampilan peserta didik
(ranah kognitif maupun keterampilan ).” Metode ini memindahkan suatu situasi yang
nyata kedalam kegiatan atau ruang belajar kerena adanya kesulitan atau keterbatasan
untuk melakukan praktek di dalam situasi yang sesungguhnya.

Tujuan penelitian ini mengetahui tingkat pengetahuan dan Prilaku anak tentang
menyikat gigi yang baik dan benar pada siswa kelas IV SD Negeri 13 Koto Luar
Limau manis Pauh.

SUMBER REFERENSI :
Rahayu, E. M. (2005). Pengaruh PKG
terhadap Pengetahuan dan Sikap Anak Kelas V di SD Muh Wirobrajan
Yogyakarta.Skripsi.
Riyanti. E. 2005. Pengenalan dan Perawatan Gigi Anak Sejak Dini. Ed. Seminar
Sehari Kesehatan Psikologi Anak.
Fankari. Pengaruh penyuluhan dengan metode stimulasi dan demonstrasi terhadap
perilaku menjaga kesehatan gigi dan mulut anak usia sekolah dasar. Karya Tulis
Ilmiah DIV. Perawat Pendidikan UGM. 2004.
Budiharto. Pengantar ilmu perilaku kesehatan dan pendidikan kesehatan gigi. EGC:
Jakarta. 2010.

Anda mungkin juga menyukai