Anda di halaman 1dari 76

Kebijakan

Profesionalisme Peneliti

Prof. Dr. Enny Sudarmonowati


Pusbindiklat Peneliti - LIPI
Email: pusbindiklat@mail.lipi.go.id
http://www.pusbindiklat.lipi.go.id

Disampaikan di:
Bimtek Kelitbangan
BPP Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, 7 Feb 2013
TATA SAJI PRESENTASI
Puslit Kakao, PT. RPN, Jember

PENELITI DAN LITBANG

PERAN LIPI

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KARIER


PENELITI

KEBIJAKAN PROFESIONALISME
PENELITI

PENUTUP
Seminar Ilmiah Dies Natalis Ke-60 Universitas Sumatera Utara

BAGIAN PERTAMA
PENELITI DAN LITBANG
 Pengertian Fungsional Peneliti
 Pengertian litbang
 Tugas Pokok Peneliti
 Peran & Fungsi Litbang
 Kebijakan litbang
Penelitian dan Pengembangan
4

 Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah


dan metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh
informasi, data dan keterangan yang berkaitan dengan
pemahaman dan pembuktian kebenaran atau
ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau hipotesis di bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi serta menarik kesimpulan
ilmiah bagi keperluan kemajuan iptek.

 Pengembangan adalah kegiatan iptek yang bertujuan


memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang
terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat
dan aplikasi iptek yang telah ada, atau menghasilkan
teknologi baru.
Unit Litbang
5

UNIT ORGANISASI LIBANG adalah Instansi


pemerintah yang secara fungsional memiliki
tugas pokok dan fungsi penelitian dan
pengembangan (Kepmenpan : 128/2004)

 Organisasi Litbang sebagai Wadah 


statis, tempat berkumpul

 Organisasi Litbang sebagai Suatu


Proses pengaturan tusi dan
tanggung jawab
PERAN DAN FUNGSI LITBANG
6

1.MENJADI THINK THANK DALAM


PERUMUSAN :
a. Kebijakan
b. Rencana/Program

2. MENGHUBUNGKAN LEMBAGA
DENGAN (STATE OF THE ART)
PERKEMBANGAN IPTEK YG RELEVAN
MENJADI THINK THANK DALAM
PERUMUSAN kebijakan/program

1.Pengkajian dan penyusunan


kebijakan nasional sesuai bidang
kompetensi lembaga
2.Penyelenggaraan litbang keilmuan /
terapan sesuai bidang kompetensi
lembaga
3.Pemantauan, evaluasi kemajuan,
dan penelaah kecenderungan
perkembangan Iptek dikaitkan
dengan fungsi lembaga
4.Koordinasi kegiatan fungsional
dalam pelaksanaan peran lembaga
7
MENGHUBUNGKAN LEMBAGA
DENGAN PERKEMBANGAN IPTEK
8

1.Selalu melakukan penelitian dan


pengembangan berdasarkan data
(tidak mengumbar janji)
2.Dalam aktivitasnya selalu efektif,
efisien dan produktif (sabar, ulet
dan tabah)
3.Mampu bersintesis antara cita-cita
dan kenyataan
4.Mampu membedakan yang benar
dan yang salah (tidak untuk
dibeli/dasar hukum)
IMPLIKASINYA
9

1. Hasil pengkajiannya menjadi bahan


pertimbangan / ketetapan organisasi /
lembaga / perkembangan ilmu pengetahuan
 kebijakan nasional

2. Litbang dapat memberi jalan keluar masalah


daerah/nasional

9
Organisasi Litbang yang Ideal – 1
10

1. Organisasinya bukan sebagai organisasi


birokrasi struktural
2. Memperolah pembiayaan ‘tak terbatas’
3. Merupakan unit kerja kelompok keilmuan
4. Dipimpin oleh peneliti sendiri
5. Pengembangan karier anggota
organisasinya mengikuti perkembangan
iptek sesuai dengan kompetensinya
Organisasi Litbang yang Ideal - 2
11

6. Organisasi ramping struktur


tetapi dinamis serta sarat atau
kaya akan fungsi;
7. Perbandingan 1: 3 antara tenaga
administrasi dan tenaga peneliti;
8. Perbandingan 1: 2: 4 antara
jenjang pendidikan/keahlian
KRITERIA LITBANG BERKELAS DUNIA

Kriteria sebuah organisasi litbang bertaraf internasional IRDA (Internationtal R&D Award
of Iran)
Superior R&D centre is evaluated based on

Sumber: http://www.irdaawards.com/En
KRITERIA LITBANG BERKELAS DUNIA

1. Peneliti 10. Publikasi Ilmiah


INPUT

2. Fasilitas yang dimiliki (baik 11. Penemuan/know-how yang

OUTPUT
perangkat keras maupun terdaftar (Paten &Lisensi)
perangkat lunak) 12. Disain, konsep, model, kebijakan,
3. Jurnal Ilmiah yang pilot project, contoh produk atau
diterbitkan oleh Puslit bahan, dan prototipe
4. Langganan Database Ilmiah 13. Pembimbingan Thesis yang
5. Anggaran Riset dihasilkan

6. Kegiatan Riset 14. Kontrak Kerjasama dengan Pengguna

DAMPAK
7. Kerjasama Riset dengan (Perusahaan, Industri, Pemerintah)
PROSES

Universitas maupun Pusat Riset 15. Penghargaan Penelitian


yang Lain 16. Pendapatan yang Berasal dari
8. Melakukan Dokumentasi, Edisi & Penjualan dan Transfer Teknologi
Terjemahan Buku-buku 17. Pertumbuhan Penjualan dan Ekspor
9. Menyelenggarakan dari Hasil Kegiatan Litbang
Kongres/Konferensi, Lokakarya 18. Kemampuan Mengatasi Hambatan
& Kursus /Pelatihan dan Mengoptimalkan Unit Industri
Webometric: 2012 : LIPI ranked
99
14

2013
Seminar Ilmiah Dies Natalis Ke-60 Universitas Sumatera Utara

BAGIAN KEDUA:
PERAN LIPI SEBAGAI
PEMBINA JF PENELITI
 Pembinaan JFP
Penyelenggaraan Diklat
 Akreditasi majalah Ilmiah
 Peraturan/Perundangan berkaitan Peneliti
 Pembentukan Organisasi Profesi
PROFESI PENELITI  4 PILAR

ADA ETIKA  Ethical clearance:


peneliti, penelitian, publikasi
ADA PERATURAN
DIKLAT  penjenjangan
ADA INSTANSI PEMBINA

16
@Pusbindiklat Peneliti LIPI
LIPI SEBAGAI INSTANSI PEMBINA
17

 MENYUSUN STANDAR KOMPETENSI


 MENYUSUN KURIKULUM DIKLAT
 MENYELENGGARAKAN DIKLAT
 MENYUSUN PEDOMAN FORMASI JABATAN
 MEMBANGUN INFORMASI SISTEM JABATAN
 FASILITASI PELAKSANAAN JABATAN
 FASILITASI PEMBENTUKAN ORGANISASI
PROFESI  (wadah)
 FASILITASI PENYUSUNAN KODE ETIK
PROFESI
 MELAKUKAN AKREDITASI MAJALAH ILMIAH
 MELAKUKAN “MONEV” PELAKSANAAN
JABATAN
Sosialisasi JFP Tahun 2012:
proaktif K/L
No Materi Sosialisasi Jumlah Instansi Tempat
1 Jabatan Fungsional 36 kali 24 instansi: Kemhut, Kemhum dan HAM, Jakarta, Bogor, Batam,
Peneliti Bupar, Perindustrian, Koperasi dan Banda
UKM, LAPAN, KKP, Kemsos, Aceh, Bandung, Cikampek,
Kemenag, ESDM, Kemkes, PU, Puncak, Denpasar,
Kemhan, Dikbud, DPR, Dagri, Kemkeu, Semarang,
Kemtan, BPN, Kominfo, Kemhub, Pekanbaru, Surabaya,
Kemnakertrans, BKKBN. Makasar,
Yogyakarta, Serang, Kalsel,
Tanjung Pinang, Samarinda,
Solo, Palembang,
2 Akreditasi/Pembinaan 29 kali 21 instansi : Kem. Perindustrian, KKP, Bandung, Jakarta, Puncak,
Jurnal Ilmiah ESDM, Kemenag, Bogor, Semarang, Sentul,
Kemkes, PU, Kemtan, Kemenlu, BPN, Tanjung Pinang, Samarinda,
Kemendikbud, Komisi Yudisial, Kemkeu, Yogyakarta, Surabaya,
Kem. Koperasi dan UKM, Kemhub, Banjarmasin, Manado,
Kominfo, Makassar, Medan, Serpong,
Nakertrans, Kem LH. Sukabumi
3 Penulsian KTI 5 kali LAPAN, Kemenag, Kemsos, DPR RI Jakarta, Puncak Semarang

4 Desain Riset 1 kali LAPAN Jakarta


5 Studi Banding 2 Kali PT. Telkom Indonesia , Pemkot Banten Cibinong
(dikunjungi)
6 Fungsional Peneliti 8 kali 7 instansi: (BKKBN, Nakertrans + ESDM , Bali, Bogor, Jakarta, Puncak
On Line Kemkes (4x dll) , Sby

@Pusbindiklat Peneliti LIPI


LIPI PEMBINA JABATAN FUNGSIONAL
PENELITI SECARA NASIONAL

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur


Negara Nomor KEP/128/M.PAN/9/2004

Peraturan Bersama Kepala LIPI & Kepala LIPI SEBAGAI PEMBINA


BKN Nomor 412/D/2009 & Nomor 12 JABATAN FUNGSIONAL
Tahun 2009 PENELITI SECARA NASIONAL

JUMLAH PENELITI Tahun Penta Penda Pendya Penma Total


SECARA NASIONAL ma
YANG DIBINA LIPI
(JANUARI 2013)  Jun 2012 2112 2128 2583 1033 7856
8.085 PENELITI Jan 2013 2197 2176 2629 1083 8085
Sebaran PENELITI Berdasarkan Instansi

PENELITI PENELITI PENELITI PENELITI


No NAMA INSTANSI JUMLAH
PERTAMA MUDA MADYA UTAMA
1 KEMENTERIAN PERTANIAN 415 445 583 284 1727
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN
2 403 343 382 228 1356
INDONESIA
3 BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 75 93 191 88 447
4 KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN 109 151 105 69 434
5 KEMENTERIAN KESEHATAN 166 125 103 34 428
6 KEMENTERIAN KEHUTANAN 103 157 120 39 419
KEMENTERIAN PENDIDIKAN &
7 106 130 102 13 351
KEBUDAYAAN
8 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 93 101 114 11 319
KEMENTERIAN PARIWISATA & EKONOMI
9 39 102 137 25 303
KREATIF
10 KEMENTERIAN ESDM 138 41 76 35 290
11 L A P A N 74 83 90 31 278
12 B P P T 3 37 128 88 256
13 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM 65 47 77 26 215
14 KEMENTERIAN AGAMA 45 39 58 45 187
15 KEMENTERIAN DALAM NEGERI 84 53 43 13 193
16 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 47 34 50 5 136
KEMENTERIAN KOMUNIKASI &
17 44 20 43 7 114
INFORMASI
18 SEKETARIS JENDERAL DPR RI 16 37 26 4 83
19 KEMENTERIAN SOSIAL 8 23 44 3 78
20 B MTP3N
SEKRETARIAT KGPUSBINDIKLAT PENELITI LIPI, FEB 2013 47 15 1 0 63
Sebaran PENELITI Berdasarkan Instansi (2)

21 KEMKUMHAM 24 11 23 7 65
22 BAKOSURTANAL 5 12 24 5 46
23 KEMENTERIAN KEUANGAN 11 16 15 4 46
24 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 10 16 13 1 40
25 BKKBN 12 5 18 3 38
KEMENRERIAN TENAGA KERJA &
26 7 9 14 4 34
TRANSMIGRASI
27 KEMENTERIAN KOPERASI 9 4 16 2 31
28 KEJAKSAAN AGUNG 4 5 12 4 25
29 BADAN PUSAT STATISTIK 2 11 4 3 20
30 BADAN STANDARISASI NASIONAL 8 2 4 0 14
31 KEMENTERIAN PERDAGANGAN 7 3 1 0 11
32 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR 0 3 7 0 10
33 BADAN PERTANAHAN NASIONAL 1 2 4 1 8
34 KEMENHAM 10 0 0 0 10

35 MAKAMAH AGUNG RI 5 0 0 0 5
36 BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA 1 1 1 0 3
37 ARSIP NASIONAL RI 1 0 0 1 2

J U M L A H 2197 2176 2629 1083 8085

SEKRETARIAT TP3N PUSBINDIKLAT PENELITI LIPI, FEB 2013


PROFESOR RISET

Sebaran Prof. Riset Berdasarkan Instansi

Pensiun, wafat,
NO NAMA INSTANSI JML Aktif diberhentikan
1 Kementerian Pertanian 106 72 34
2 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 102 70 32
3 Badan Tenaga Nuklir Nasional 47 30 17
4 Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 27 26 1
Kementerian Energi dan Sumberdaya
5 Mineral 21 16 5
6 Kementerian Kelautan dan Perikanan 18 9 9
7 Kementerian Kehutanan 17 11 6
8 Kementerian Pekerjaan Umum 14 9 5
Lembaga Penerbangan dan Antariksa
9 Nasional 14 5 9
10 Kementerian Agama 10 6 4
11 Kementerian Kesehatan 7 6 1
12 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 3 2 1
Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan
13 Nasional 2 2 0
14 Kementerian Perhubungan 2 0 2
15 Kementerian Komunikasi dan Informatika 2 2 0
16 Badan Pengawas Tenaga Nuklir 1 0 1
Badan Meteorologi, Klimatologi dan
17 Geofisika 1 0 1
18 Kementerian Keuangan 1 1 0
19 Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi 1 1 0
20 Badan Pusat Statistik 1 1 0
21 Kementerian Perindustrian 1 1 0
SEKRETARIAT TP3N PUSBINDIKLAT PENELITI LIPI, JUNI 2012
398 270 128
Jumlah Jurnal Terakreditasi LIPI

Jumlah Jurnal
No Tahun
Terakreditasi Tidak Terakreditasi

1 2006 68

2 2007 43 2

3 2008 22

4 2009 98 4

5 2010 87 11

6 2011 64 4

7 2012 125 50

• S/d saat ini jumlah keseluruhan 177 jurnal (baru dan lama) yang
terakreditasi dan 67 jurnal (baru dan lama) yang tidak terakreditasi.

@Pusbindiklat Peneliti LIPI


JURNAL-JURNAL YANG DIPUBLIKASIKAN LIPI
Saat ini terdapat 177 Jurnal
Terakreditasi di Indonesia
(dibawah pembinaan LIPI)
dan LIPI memiliki 23 Jurnal.
DAFTAR MAJALAH ILMIAH TERAKREDITASI PER JANUARI 2013

Jumlah

23 23

19

11 11 11 11
8
6 6 6
5
4 4
3 3
2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Sumber data: diolah dari P2MBI LIPI, Januari 2013


Layanan OL: Penilaian JFP, e-registrasi diklat,
perpustakaan, menuju akreditasi jurnal OL

@Pusbindiklat Peneliti LIPI


AKREDITASI MAJALAH ILMIAH ONLINE dan E-REGISTRASI
DIKLAT: pencarian data peserta

@Pusbindiklat Peneliti LIPI


Work Flow E- Registration Diklat
Draft Tampilan Verifikasi Data
Diklat Jabatan Fungsional Peneliti Tk. Pertama TA. 2012
21 Gelombang, 539 orang peserta

No Nama Instansi Jml (org) No Nama Instansi Jml (org)

1 ANRI 1 11 BKKBN 5

2 Balar Bandung 1 12 BPPT 2

3 Balar Banjarmasin 5 13 BPSNT Banda Aceh 2

4 Balar Denpasar 2 14 BPSNT Padang 2

5 Balar Jogja 1 15 BPSNT Pontianak 2

6 Balar Palembang 3 16 BSN 1

7 Balitbang Kemhan 5 17 ESDM 8

8 Balitbangda Kalsel 6 18 Kemendagri 34

9 Bappeda Jabar 3 19 Kemendikbud 39

10 BATAN 10 20 Kemennakertrans 5

Pusbindiklat Peneliti -LIPI 29


Diklat Jabatan Fungsional Peneliti Tk. Pertama TA. 2012
21 Gelombang, 539 orang peserta

Jml Jml
No Nama Instansi No Nama Instansi
(org) (org)
21 Kemenperin 32 36 Komnas HAM 2
Kementerian Hukum dan
22 30 37 LAN 22
HAM
23 Kementerian Kehutanan 28 38 LAPAN 9
24 Kementerian Kesehatan 22 39 LIPI 88
25 Kementerian Keuangan 14 40 Litbang Pati 2
26 Kementerian KP 49 41 Mahkamah Konstitusi 5
Pemerintah Kab.
27 Kementerian Parekraf 2 42 1
Pamekasan
Kementerian Pekerjaan
28 3 43 Pemkab Sidoarjo 1
Umum
29 Kementerian Perdagangan 6 44 Pemkot Pematangsiantar 2
30 Kementerian Perhubungan 38 45 Pemprov Kaltim 4
31 Kementerian Pertahanan 1 46 Pemprov Sumsel 6
Puslit Kelapa sawit,
32 Kementerian Pertanian 100 47 11
PTRKN
33 Kementerian Sosial 1 48 RSUD Tarakan 1
34 Kominfo 7 49 Sekjen DPR 1
35 Komisi Yudisial 2
Pusbindiklat Peneliti -LIPI 30
Diklat Jabatan Fungsional Peneliti Tk. Lanjutan TA. 2012
8 Gelombang, 199 orang peserta

No Nama Instansi Jml (org) No Nama Instansi Jml (org)

1 Baristand Padang 2 11 Kementerian Kominfo 5


2 Baristand Samarinda 1 12 Kementerian KP 9
Kementerian
3 BKN 1 13 10
Perindustrian
4 BPSNT Bali 5 14 Kementerian Pertanian 53
5 BPSNT Tanjung Pinang 1 15 Kementerian PU 23
Kementerian
6 5 16 Kementerian Sosial 3
Perhubungan
7 ESDM 10 17 LAPAN 12
8 Kementerian Diknas 7 18 LIPI 25
Kementerian Pemkab Kutai
9 20 19 2
Kehutanan Kertanegara
10 Kementerian Kesehatan 5

Pusbindiklat Peneliti -LIPI 31


Seminar Ilmiah Dies Natalis Ke-60 Universitas Sumatera Utara

BAGIAN KEDUA:

MENITI KARIR PNS


VIA JABATAN PENELITI
 Pembinaan JFP
 Peraturan/Perundangan berkaitan Peneliti
 Pembentukan Organisasi Profesi
Penyelenggaraan Diklat
Materi Meniti KariR
33

Pengertian
Hindari Penelitian dan
BS- TMS Pengembangan

Pengertian ,
Empat C untuk Peran dan
menjadi Fungsi -
Kredibel litbang

Pangkat dan
Jabatan
Kenaikan Pangkat Secara Jabatan
Fungsional dan Reguler

JENJANG PANGKAT GOL. ANGKA KENAIKAN KENAIKAN


JABATAN RUANG KREDIT PANGKAT JENJANG
REGULER FUNGSIONAL

Peneliti Pertama Penata Muda III a 100 0 2 0-2


Penata Muda Tk. I III b 150 4 7 4

Peneliti Muda Penata III c 200 8 12 6


Penata Tk. I III d 300 12 - S1 17 8

Peneliti Madya Pembina IV a 400 16 - S2 22 10


Pembina Tk. I IV b 550 20 - S3 27 12
Pembina Utama Muda IV c 700 24 32 14

Peneliti Utama Pembina Utama Madya IV d 850 28 37 16


Pembina Utama IV e 1.050 32 42 18
RUANG LINGKUP TUGAS POKOK

Peneliti
Pertama (4)
RUANG
Peneliti
LINGKUP
Muda (6)
TUGAS
POKOK
Peneliti
Madya (8)

Peneliti
Utama (10)
@Pusbindiklat Peneliti LIPI
LANDASAN PROFESI

1. LANDASAN FILOSOFIS ADALAH


ETIKA PENELITI

2. ATURAN MAIN ADALAH REWARD


AND PUNISHMENT

3. ORGAN YANG MELAKSANAKAN =


BALITBANG/TP3/TP2I
KEWAJIBAN PENELITI (1)
37

1. MENINGKATKAN JENJANG PENDIDIKAN


DAN DIKLAT TERKAIT
2. MELAKUKAN PENELITIAN
3. MENGEMBANGKAN IPTEK (MENEMUKAN
TEORI DAN KONSEP IPTEK YANG NYATA
DIMANFAATKAN UNTUK KEMANUSIAAN,
MENCIPTAKAN PROTOTIPE, DESAIN,
PILOT PROJECT, ALAT PERTANIAN DAN
PRODUK YG SDH DIMANFAATKAN
MASY,MEMBUAT/MENGHASILKAN PATEN
KEWAJIBAN PENELITI (2)
38

4. DISEMINASI PEMANFAATAN IPTEK


(MENYUSUN BUKU PT/TEKNIS,
PELAJARAN SEKOLAH /
PENYULUHAN, MAKALAH IPTEK
HASIL PENELITIAN)
5. MEMBINA KADER PENELITI
(BIMBINGAN ILMIAH, MENGAJAR
DIKLAT JFP, MEMIMPIN
KELOMPOK PENELITIAN)
KEWAJIBAN PENELITI (3)
39

6. MENGUPAYAKAN PEROLEHAN
PENGHARGAAN ILMIAH , DAN
PENUGASAN MEMIMPIN LITBANG
(INTERNASIONAL DAN NASIONAL)
7. MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS
PENUNJANG ANTARA LAIN : MENYUSUN
MAKALAH IPTEK DAN PELAYANAN
KEPADA MASYARAKAT,
MENERJEMAHKAN BUKU PELAJARAN,
KEIKUTSERTAAN KEGIATAN ILMIAH,
SERTA MEMBINA KADER NON-PENELITI
HAK PENELITI
40

 1. MEMPEROLEH JABATAN PENELITI


 2. MEMPEROLEH TUNJANGAN
 KENAIKAN PANGKAT PILIHAN 2 TAHUN
SEKALI (jabatan vs Pangkat/gol)
 3.DAPAT MENCAPAI BUP 65 TAHUN
 4. GELAR PROFESOR RISET
 5. JABATAN RANGKAP
 6.HAK MENGEMUKAKAN KEBENARAN
ILMIAH, Dst
TANTANGAN
41


 - SULIT MEMILIKI DAN ATAU
MENCARI INFORMASI/LITERATUR
LENGKAP
 - ADA BEBAS SEMENTARA /
PEMBERHENTIAN DARI JABATAN
 - MENJAGA ETIKA PENELITI DAN
PENELITIAN
 - KINERJA PENELITI HARUS
MENINGKAT  WORLD CLASS
RESEARCHER
 - POINT & COIN DITENTUKAN
SENDIRI
Memiliki Kepakaran
42

SETIAP PENELITI MEMILIH BIDANG


PENELITIANNYA/KEPAKARANNYA
DIUSULKAN KE LIPI OLEH
INSTANSINYA
BIDANG KEPAKARAN HARUS SESUAI
DENGAN TUGAS/FUNGSI INSTANSI
LITBANGNYA
SESUAI DENGAN PERATURAN KEPALA
LIPI NOMOR 03/E/2005 (2013 AKAN
DIREVISI)
DITETAPKAN OLEH KEPALA LIPI
SELAKU INSTANSI PEMBINA
LIPI SELAKU INSTANSI PEMBINA
JABATAN FUNGSIONAL PENELITI
MENETAPKAN:

• DIKLAT FUNGSIONAL PENELITI TINGKAT PERTAMA

• DIKLAT FUNGSIONAL PENELITI TINGKAT LANJUTAN

@Pusbindiklat Peneliti LIPI


DIKLAT JFP. TK. PERTAMA

Tujuan: Memahami posisi & menjalani tugas sebagai


peneliti; Menguasai dasar-dasar penelitian dan
Meningkatkan penguasaan penyusunan KTI

Sasaran: Diharapkan mampu memahami sistem


pembinaan karir peneliti, menguasai kaidah
keilmuwan, memhami potensi diri, membangun tim
yang solid, melaksanakan penelusuran informasi sesuai
kaidah, menyusun proposal penelitian dengan benar,
melaksanakan praktek pengumpulan data, menguasai
teknik pengolahan data, membuat KTI, pawai dalam
presentasi serta menguasai alih teknologi.
@Pusbindiklat Peneliti LIPI
MATA AJAR DIKLAT FUNGSIONAL
PENELITI TINGKAT PERTAMA
A. MATERI UTAMA
1. Internalisasi Iptek
- Pembinaan Karir PNS Peneliti
- Konsep Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
- Pengembangan Potensi Individu
- Dampak Sosial dan Ekonomi Kegiatan Penelitian
- Hak Kekayaan Intelektual
- Dinamika Kelompok (Outbond)
2. Pengembangan Pengetahuan dan Keterampilan
- Kebijakan Penelitian dan Iptek
- Kebijakan Program Penelitian
- Penelusuran Informasi Ilmiah
- Pengantar dan Usulan Penelitian
- Rancangan Penelitian

@Pusbindiklat Peneliti LIPI


MATA AJAR DIKLAT FUNGSIONAL
PENELITI TINGKAT PERTAMA (2)
- Sumber dan Koleksi Data
- Pengolahan dan Analisis Data
- Teknik dan Praktik Pengumpulan Data Lapangan
- Teknik Penulisan Ilmiah
- Praktik Penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI)
- Teknik Presentasi
- Presentasi Karya Tulis Ilmiah
B. MATERI PENUNJANG
1.Penjelasan Widyariset dan Penilaian KTI – Jurnal
Ilmiah Terakreditasi/Akreditasi Jurnal Ilmiah
2.Penjelasan Teknis Penyelenggaraan
3.Evaluasi Program
4.Evaluasi Kemampuan Awal dan Akhir

@Pusbindiklat Peneliti LIPI


DIKLAT JFP. TK. LANJUTAN

Tujuan : Memahami posisi & menjalani tugas sebagai peneliti; Menguasai

dasar-dasar penelitian dan Meningkatkan penguasaan penyusunan KTI

Sasaran : Diharapkan mampu menjadi advance researcher,


paham prinsip-prinsip dasar etika keilmuwan, mampu
mengelola organisasi, pandai menyusun program, rencana
kegiatan dan evaluasi hasil penelitian Litbang, menciptakan
kerjasama penelitian nasional dan internasional dan melakukan
pemasaran hasil-hasil litbang, menyusun publikasi ilmiah
internasinal serta mampu menyusun konsep usulan
kebijaksanaan nasional di bidang Iptek untuk mendukung
pembangunan berkelanjutan.
@Pusbindiklat Peneliti LIPI
MATA AJAR DIKLAT FUNGSIONAL
PENELITI TINGKAT LANJUTAN

A. MATERI UTAMA
1. Manajemen Pola Pikir (Mind Setting)
2. Etika Keilmuan dan Penelitian
3. Penyusunan KTI Internasional
4. Kebijakan Program dan Litbang
5. Kepemimpinan dalam Litbang
6. Pengelolaan Litbang Multidisiplin
7. Kerja Sama Litbang
B. MATERI PENUNJANG
1. Penjelasan Teknis Penyelenggaraan
2. Evaluasi Penyelenggaraan
3. Evaluasi Kemampuan Awal dan Akhir

@Pusbindiklat Peneliti LIPI


49

Standar Minimal
Kompetensi
Setiap Jenjang Jabatan
Peneliti
STANDAR KOMPETENSI
PENELITI
1. Peneliti Pertama (Jurnal tidak
terakreditasi + KTI belum terbit +
Laporan Teknis)
2. Peneliti Muda (KTI Jurnal
terakreditasi + prosiding nasional
+ memimpin penelitian)
3. Peneliti Madya (Diklat Lanjutan +
pembinaan kader peneliti + KTI
Bagian Buku)
4. Peneliti Utama (KTI/Buku
Nasional + membina kader ilmiah)
@Pusbindiklat Peneliti LIPI
PENELITI : 4 C
51

Memenuhi Credible /
Empat C MENJA
DI
Competitive
Competency/
Untuk menjadi Creativity
Capacity
Kredibel dan
Kompetitif

Credible
Competitive

Memenuhi
Empat C

Commitment/
Communication
integrity

52
Competency/Capacity/Kapasitas Intelektual

• Teori (arah, batasan-batasan, efisiensi)


• Empiris/penguasaan lapang (kepekaan dan efisiensi)
• Metodologi (akurasi, efisiensi, demand driven)

Peningkatan Kapasitas:

• Pendidikan/training
• Otodidak (membaca, diskusi/interaksi)
Creativity
Memikirkan, mengat akan, melakukan dari
sudut pandang yang berbeda/baru

Ditingkatkan

Sikap:
Anti kemapanan, pikiran terbuka,
selalu bertanya
Tindakan:
Membaca, meneliti, menulis

54
Commitment /Integrity

- Gigih / konsisten
- Tepat waktu
- Dapat dipercaya

55
Communication

Sisi marketing dari peneliti


Gunakan semua media
• Majalah ilmiah
• Majalah semi - ilmiah
• Policy paper
• Working paper
• Koran
• Website
• Seminar / lokakarya
• Komunikasi informal
dan personal

56
Melakukan PLAGIASI DIBERHENTIKAN
DARI PENELITI  Hindari!

1. KEP LIPI  Nasional Surat Edaran KaLIPI


2. Selama belum ada Juknis, dapat digunakan
Peraturan Kepegawaian

• Keseluruhan/utuh (complete plagiarism)


• Sebagian besar/ide pokok (near-complete
plagiarism)
• Dengan redaksi lain (patchwork plagiarism)
• Tidak sebut sumber beberapa alenia (lazy
plagiarism)
• Miliknya sendiri (self plagiarism)
• Penelitian berdua/lebih ditulis sendiri

1. Fabrikasi, 2.Falsifikasi
PEMBEBASAN SEMENTARA
PENELITI  Hindari !

1) Tidak dapat mengumpulkan angka kredit (5 tahun


pertama/Muda/madya & 2 tahun Utama/25 ak)
 6 SEBELUMNYA DIPERINGATKAN
2) DITUGASKAN DI LUAR SATUAN LITBANG
3) TUGAS BELAJAR lebih dari 6 bulan
4) DIJATUHI HUKUMAN DISIPLIN (sedang/berat)
 DAPAT BERTUGAS TANPA PENILAIAN
5) DIBERHENTIKAN SEMENTARA –PNS
6) CUTI DI LUAR TANGGUNGAN NEGARA
 1,2,4,5,6 masuk BUP = PENSIUN

58
PEMBEBASAN SEMENTARA (2)

5. Peneliti Madya/Utama -BS karena


tidak memenuhi AK dan usianya
sdh lebih dari 56 tahun
 tidak langsung pensiun.
 masih diberi kesempatan 1 tahun
tanpa memperoleh tunjangan
Kebijakan yang telah dilaksanakan:

60

1.Masuk peneliti melalui tiga jalur


(fresh-graduate, alih fungsional,
jabatan serumpun)
2.Usia berbeda
3.S3 yang memiliki penghargaan
ilmiah- bebas dari diklat (hanya uji
kopetensi)
4.Standar minimal kompetensi
5.Standar minimal sistematika KTI
Seminar Ilmiah Dies Natalis Ke-60 Universitas Sumatera Utara

Seminar Ilmiah Dies Natalis Ke-60 Universitas Sumatera Utara

BAGIAN KETIGA:
PERKEMBANGAN KEBIJAKAN
UNTUK PENINGKATAN MUTU
Peraturan Presiden dan Draft Perpres
 Surat Edaran, Surat Keputusan
 Harmonisasi Akreditasi Jurnal Dikti dan LIPI
 Follow up organisasi profesi peneliti
Upaya peningkatan mutu peneliti:
Peraturan/Surat Edaran
62

• Surat Edaran Kepala LIPI No. 5782/K/HK/XII/2012 sebagai


penjelasan: PERATURAN KEPALA LIPI NOMOR 04/E/2009 TENTANG
STANDAR KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL PENELITI  Standar
Kompetensi berlaku 1 Jan 2012
• Pedoman Penulisan KTI  launched 14 Des 2012 
Peraturan Kepala LIPI No. 04/E/2012 tgl. 22 Nov 2012
Peningkatan mutu tulisan
* Surat Edaran Ajuan Pengukuhan Profesor Riset No.
4311/K/HK/IX/2012, 26 Sept 2012: penegasan
persyaratan Pengukuhan  + surat: aktif sebagai
peneliti di unit litbang dan tidak sedang diperbantukan
 Draft Surat Edaran Etika Peneliti dan Majelis
Pertimbangan Etika Nasional  hasil FGD Peneliti Sept
2012 dan pertemuan lanjutan
Upaya peningkatan mutu (2): Peraturan lainnya
oleh upaya LIPI 2012
63

* Perpres: tunjangan peneliti  penghargaan pada peneliti



Perpres 100/2012 Tunjangan Jabatan Fungsional
Peneliti,
* Perpres 97/2012 Perubahan atas Keputusan Presiden
No.
87/1999 tentang rumpun jabatan Fungsional PNS
* Draft Perpres: Peneliti termasuk Non PNS dan 5 jenjang
JFP  Setkab Okt 2012  dirapatkan di Menpan 8 Januari
2012 delayed
 Diklat:
- Revisi 10 modul Diklat FP Tk. I + 8 modul Diklat teknis
(modul)  + Diklat untuk peneliti di daerah (5 koridor)
2013: MP3EI  Mitra lokal dari BPTP Kemtan?
Upaya peningkatan mutu (3): Jurnal

64

Pembinaan Jurnal:
- 3x sidang/tahun; peraturan lebih ketat (standar sama dengan
DIKTI dan International)
- peneguran pada Jurnal bila memuat paper yang dianggap
melanggar
etika
* mendorong e-journal, internasionalisasi jurnal (baru 2 yang di
pipe line  next dari Kemtan?
Harmonisasi jurnal terakreditasi LIPI vs DIKTI:
kesepakatan dengan P2M Dikti:
* Dikti akan revisi SKB (Dikti dan WasbangPAN) tentang
kewajiban menulis di jurnal terakreditasi Dikti  akan
menjadi Dikti, LIPI atau lembaga lain yang diakui
* Akan dibuat bersama Standar Akreditasi Jurnal/Majalah
Ilmiah Nasional yang akan jadi acuan Dikti & LIPI
* Akan ada pembinaan bersama dengan nara sumber Tim
Penilai Akreditasi Dikti dan Tim Penilai Akreditasi LIPI 
Upaya Peningkatan Mutu: Bidang
Kepakaran dan TP2I

• Revisi bidang kepakaran (sesuai nomenclature


UNESCO): kompilasi dan menyelaraskan usulan
Kementerian/Lembaga  baru 20 dari 33
instansi beri “feed back”

• Pembinaan TP2I :
- akreditasi ulang TP2I 7 instansi
- Pembinaan TP2I lainnya yang penelitinya >50
orang, discrepancy penilaian <10%, ada Prof
Riset, administrasi lainnya (ruang sekretariat,
penyimpanan file dll)

• KEANGGOTAAN TP2 INSTANSI/Daerah

65
Jenis Bidang ilmu dan Kepakaran
(Saat ini, Tahun 2013 akan direvisi)
66

 22 bidang kepakaran sebagai


pengelompokan BIDANG ILMU (digit 1)
 136 SUB-BIDANG ILMU (digit 2 “yang
dinilai saat ini”)
 433 Bidang penelitian/ kepakaran (digit 3)

Contoh:
05 – Biologi
05.01 – Biologi Sel dan Biokimia
05.02 – Genetika
05.03 – Mikrobiologi
05.04 – Botani
dst. (SAAT INI YG DIAKUI LIPI)
05.04.01 – Botani Umum
05.04.02 – Etnobotani
05.04.03 – Taksonomi Tumbuhan
dst.
• KEANGGOTAAN TP2 INSTANSI/Daerah

1. Seorang Ketua merangkap anggota


2. Seorang Wakil ketua merangkap anggota
3. Seorang Sekretaris merangkap anggota
4. Sekurang-kurangnya 4 orang anggota
5. Mendapat rekomendasi dari Kepala LIPI

PERSYARATAN ANGGOTA TP2 INSTANSI


1. Mempunyai sekurangnya 1 orang peneliti utama/prof
riset
2. Mempunyai kemampuan ilmiah untuk menilai hasil-
hasil penelitian
3. Serendah-rendahnya peneliti madya
4. Mempunyai integritas ilmiah yang baik
5. Dapat aktif dalam melakukan penilaian

67
Menfasilitasi terbentuknya organisasi
profesi peneliti

 FGD Peneliti (PT. RPN salah satu nara


sumber) Sept’12 dan lanjutan FGD (26
Des’12)  hasil:
- tim untuk follow up  draft Etika Peneliti
dan Majelis Pertimbangan Etika Peneliti  SK
KaLIPI
- sepakat perlu himpunan: akan dibentuk SC
untuk siapkan pembentukan resmi :
HIMPENINDO (IndRA= Indonesian
Researcher Association)  next: KONGRES ?
 mitra : Balitbang Kemtan/BPP Kemdagri
Lokakarya Nas litbang?
- mendorong terbentuknya Forum Komunikasi
Profesor Riset di tiap instansi dan
berkoordinasi antar instansi
 untuk memecahkan masalah inter
sectoral/kementerian 68
BAGIAN KEEMPAT:
Seminar Ilmiah Dies Natalis Ke-60 Universitas Sumatera Utara

PERAN PENELITI DALAM PEMBANGUNAN


DAERAH DAN NASIONAL

 Pilar Utama MP3EI


 Sebaran Kegiatan Utama - Koridor Ekonomi
 Tema Pembangunan Koridor Ekonomi
PENTINGNYA PERAN IPTEK

Prioritas Penguasaan Iptek

LITBANG
BERPERAN
PENTING

MENUNJANG PROSES TRANSFORMASI TEKNOLOGI, SOSIAL, EKONOMI, DAN


POLITIK
PENINGKATAN KUALITAS SDM & KEADILAN SOSIAL GUNA MENCERDASKAN
KEHIDUPAN BANGSA DI BIDANG IPTEK

PENINGKATAN DAYA SAING INDONESIA DI TINGKAT INTERNASIONAL

MENGHASILKAN INOVASI BERBASIS IPTEK


PILAR UTAMA MASTERPLAN PERCEPATAN &
PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA

Sumber: Masterplan MP3EI, 2011


SEBARAN KEGIATAN UTAMA BERDASARKAN
KORIDOR EKONOMI

Kelapa Sawit, Food estate,


Batubara, Alumina/ Tembaga, Peternakan,
Bauksit, Migas, Pertanian Pangan, Perikanan, Migas, Nikel
Perkayuan, Besi-Baja Kakao, Perikanan,
Nikel, Migas

KelapaSawit,
Karet, Batubara,
Besi-Baja, Industri Man-Min, Tekstil,
Perkapalan, Permesinan, Transportasi, Pariwisata, Peternakan,
KSN Selat Sunda Perkapalan, Alutsista, Perikanan
Telematika, Metropolitan
Jadebotabek
Sumber: Diolah dari Masterplan MP3EI, 2011
TEMA PEMBANGUNAN KORIDOR EKONOMI
INDONESIA

“Berdasarkan Keunggulan dan Potensi Strategis Masing-masing Wilayah”

Sumber: Masterplan MP3EI, 2011


Seminar Ilmiah Dies Natalis Ke-60 Universitas Sumatera Utara

Seminar Ilmiah Dies Natalis Ke-60 Universitas Sumatera Utara

BAGIAN KELIMA:
PENUTUP

 Penegakan Etika Keilmuan & Penelitian


 Arah “Pro Science” Daya Saing Daerah
PENEGAKAN KODE ETIK PENELITIAN

 Ethical Clearance: 3  logbook


 Kejelasan kode yang dilanggar
 Kejelasan kategori pelanggaran
 pemalsuan hasil penelitian
(fabrication);
 pemalsuan data penelitian
(falsification);
 pencurian proses dan/atau hasil
(plagiat);
 pemerasan tenaga peneliti dan
pembantu peneliti (exploitation);
 perbuatan tidak adil (injustice)
sesama peneliti;
 kecerobohan yang disengaja (intended
careless);
 penduplikasian (duplication).
BUKU ELEKTRONIK KODE ETIK PENELITIAN
TERLAMPIR
www.lipi.go.id
http://www.pusbindiklat.lipi.go.id

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai