1.

Erastosthenes mengukur keliling bumi dengan menggunakan perhitungan dari data sudut
antara jarak menara dengan sumur di Syene. Erastosthenes awalnya mengamati letak
matahari pada saat di atas sumur di Syene (sekali setahun), kemudian mengukur bayang-
bayang dari sebuah menara di Alexandria.
Jarak antara sumur di Syene ke menara di Alexandria 5.000 stadia (925.000 m) dan
memiliki sudut sebesar 7,2° (sudut dianggap sama besar dengan sudut yang ada di pusat
bumi). Dari keterangan pengukuran, maka erastosthenes menghitung keliling bumi
dengan rumus 360°/7,2° x 5.000 stadia dan menghasilkan angka sebesar 46.250 km.
2. Teknologi pengukuran bumi.
a. Triangulasi adalah teknik pengukuran di permukaan bumi dengan menggunakan
jarring-jaring segitiga untuk mendapatkan kordinat titik-tik sudut. Syarat dari
pengukuran ini adalah diketahuinya jarak antara titik yang akan membentuk
segitiga.
b. Karena pada jaman dahulu teknik ini merupakan teknik terbaru dalam bidang
pengukuran permukaan bumi, selain itu hasil dari pengukuran ini digunakan dalam
referensi pengukuran lainnya. Kemudian ketika teknologi semakin berkembang,
ditemukanlah alat yang lebih efisien dan mudah dari pengukuran triangulasi, maka
dari itu teknik triangulasi mulai ditinggalkan.
c. GNSS adalah global navigation satellite system yang digunakan dalam pengukuran
koordinat x,y,z dari suatu permukaan bumi. Pengukuran ini akan menghasilkan
koordinat di atas ellipsoid, bukan geoid, maka dari itu diperlukannya acuan bidang
ellipsoid dalam pengukuran koordinat.
3. Diket:
1). Titik P berada pada lintang geodetis () 5°18’77,15” LU
2). Ellipsoid yang digunakan GRS-67
Ditanya:
Hitung lintang geosentris () dan lintang terreduksi ()!

b2
tan ϕ= 2 tan φ
a
 6.356.774 2
tan ϕ= tan 5 ° 18 ’ 77,15 ”
6 .378 .1602

tan ϕ=¿ 0,0925226

ϕ=arctan ⁡¿0,0925226)

ϕ=5 ° 17 ' 9,97

1
sin ( φ−Ψ )= ⅇ2 sin 2φ
4

1
sin ( φ−Ψ )= . 0,0066947594 . sin 2.5 ° 17 ’ 9,97 ”
4

sin ( φ−Ψ )=¿ 0,00030707

φ−Ψ =¿ arcsin (0,00030707)

φ−Ψ =0 ° 1' 3,337

Ψ =φ−0 ° 1' 3,337

Ψ =¿ 5° 15' 34.739