Teknik pengukuran dimensi bumi mulai berkembang hingga pada tahun
1615 seorang illmuwan bernama Schnelius memperkenalkan teknik triangulasi. Teknik triangulasi adalah teknik pengukuran di permukaan bumi dengan menggunakan jaring-jaring setigiga untuk mendapatkan koordinat dari titik-titik sudut. Teknik ini dilakukan berdasarkan kombinasi pengukuran astronomi dan pengukuran teknik triangulasi, pengukuran astronomi adalah pengukuran untuk mendapatkan posisi di bumi berdasarkan pengamatan benda langit (bintang).
Teknik triangulasi digunakan oeh Schenelius untuk mengukur panjang
1° busur meridian yang dilakukan di Belanda sekitar lintang rata-rata 52° utara ekuator, hasil dari percobaan ini membuktikan bahwa panjang 1° busur meridian mencapai 107,7 km. Hasil dari pengukuran ini kemudian dicoba oleh imuwan lainnya, seperti Picard pada tahun 1669 yang mencoba menghitung 1° busur merdian dan mendapatkan nilai sebesar 111,12 km.