Pada awalnya bumi dianggap sebagai bidang datar yang memiliki ujung di suatu tempat dalam bumi, akan tetapi mulai timbul keraguan dalam pemikiran ini. Keraguan ini dimulai pada saat penjajah melakukan perjalanan laut untuk mencari dataran lain, dalam perjalanan itu mereka menyadari bahwasannya bumi seperti melenkung, dan tidak memiliki ujung. Kecurigaan ini semakin tumbuh besar dan membuat para ilmuwan melakukan beberapa eksperimen, salah satunya Erastosthenes yang mencoba mengukur keliling bumi dengan mengamati jarak sudut antara menara dangen sumur di Syene. Peristiwa ini terus berkembang hingga menjadi ilmu yang bernama geodesi. Geodesi adalah sebuah ilmu yang mempelajari tentang perngukuran dan perepresentasian bumi dan benda-benda langit lainnya, termasuk dengan medan gaya berat masing-masing. Geodesi memiliki tiga tujuan besar, yaitu memnentukan posisi, penentuan model gaya berat bumi, bentuk, dan ukuran bumi, serta pemantauan dinamika sistem bumi. Atas dasar sifat cakupan luas daerah dan fungsinya, geodesi dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Geodesi geometri. Geodesi geometri adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan ukuran bumi dengan menggunakan perhitungan detail. 2. Geodesi fisis. Geodesi fisis adalah ilmu yang mempeljari medan gaya berat. 3. Geodesi dinamis. Geodesi dinamis adalah ilmu yang mempelajari ilmu tentang dinamika bumi.