Anda di halaman 1dari 5

ASUHAN KEPERAWATAN KASUS PRE KATARAK

Ny T (65 tahun) datang ke rumah sakit dengan Keluhan kedua mata kabur sejak enam bulan
yang lalu, terutama mata kiri. Sejak enam bulan yang lalu klien merasa mata sebelah kiri sudah
mulai kabur terjadi berangsur-angsur dan memburuk dan berangsur-angsur. Pemeriksaan pada
mata :
Pemeriksaan OD OS
Visus 5 April 2002 : 6/30 5 April 2002 : 1/300, BSA
9 April 2002 : 6/40 9 April 2002 : 1/300, BSA
Refraksi 6/8,5 -
TIO 5/5,5 5/5,5
Gerakan bola mata Simetris Simetris
Segmen anterior :
Palpebra Bleparospasme tidak Bleparospasme tidak
ditemukan ditemukan.
Konjungtiva Hiperemi tidak ada Hiperemi tidak ada
Kornea Jernih Jernih
Bilik mata depan Dalam Dalam
Pupil Iris shadow (+) Iris Shadow (-)
Iris Reguler, hitam Reguler, hitam
Lensa Agak keruh (imatur) Keruh (matur)
Segmen posterior
Pundus (+) artinya masih ada Gelap, tampak warna
warna jingga kehitaman
Pupil syaraf optik Nervus II batas tegas Nervus II batas tegas
Retina Tidak ada tear, hole, Tidak ada tear, hjole,
blast blast.
Lain-lain Lapangan pandang Kabur seluruh lapangan
kabur relatif pandang

Pengobatan :

Sedang minum obat antihipertensi : captopril 3x 12,5 mg dan HCT ½ - o – o

PENGKAJIAN
1. Anamnesa
a. Identitas
Ny. T, usia 65 tahun
Keluhan utama
Kedua mata kabur sejak enam bulan lalu, terutama mata kiri
b. Riwayat penyakit saat ini
Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan kedua mata kabur sejak enam bulan yang
lalu, terutama mata kiri.
c. Riwayat penyakit dahulu
Sejak enam bulan yang lalu klien merasa mata sebelah kiri sudah mulai kabur terjadi
berangsur-angsur dan memburuk dan berangsur-angsur
d. Riwayat penyakit keluarga
-
e. Pengkajian bio-psiko-sosio-spiritual
-
2. Pemeriksaan Fisik
a. Tingkat kesadaran : compos mentis, TD 100/60 mmHg, Nadi 84x/menit, Suhu 35,4 C,
RR 24x/menit, gerakan bola mata simetris, lensa OD agak keruh, lensa OS keruh, OD
lapangan pandang kabur relatif, OS kabur seluruh lapangan pandang
3. Pemeriksaan Khusus Mata
Pemeriksaan OD OS
Visus 5 April 2002 : 6/30 5 April 2002 : 1/300, BSA
9 April 2002 : 6/40 9 April 2002 : 1/300, BSA
Refraksi 6/8,5 -
TIO 5/5,5 5/5,5
Gerakan bola mata Simetris Simetris
Segmen anterior :
Palpebra Bleparospasme tidak ditemukan Bleparospasme tidak
ditemukan.
Konjungtiva Hiperemi tidak ada Hiperemi tidak ada
Kornea Jernih Jernih
Bilik mata depan Dalam Dalam
Pupil Iris shadow (+) Iris Shadow (-)
Iris Reguler, hitam Reguler, hitam
Lensa Agak keruh (imatur) Keruh (matur)
Segmen posterior
Pundus (+) artinya masih ada warna jingga Gelap, tampak warna
kehitaman
Pupil syaraf optik Nervus II batas tegas Nervus II batas tegas
Retina Tidak ada tear, hole, blast Tidak ada tear, hjole, blast.
Lain-lain Lapangan pandang kabur relatif Kabur seluruh lapangan
pandang

ANALISA DATA
DATA MASALAH ETIOLOGI
KEPERAWATAN
DS : pasien mengeluh kedua Gangguan persepsi sensori- gangguan penerimaan
mata kabur sejak enam bulan perseptual penglihatan sensori/status organ indera
lalu, terutama mata kiri

DO : pupil OD iris shadow


(+), lensa OD imatur, lensa
OS matur, pundus OS gelap
kehitaman, OD lapangan
pandang kabur relatif, OS
kabur seluruh lapangan
pandang

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan persepsi sensori-perseptual penglihatan b.d gangguan penerimaan sensori/status organ
indera d/d menurunnya ketajaman penglihatan

INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan dan Intervensi Implementasi
Keperawatan Kriteria Hasil
Gangguan 1. Verbalisasi Observasi Melakukan intervensi
persepsi sensori- melihat 1. Periksa status mental, status keperawatan sesuai
perseptual bayangan sensori, dan tingkat dengan yang telah
penglihatan b.d meningkat kenyaman (mis.kelelahan) direncanakan
gangguan 2. Reaksi pupil 2. Monitor tingkat kesadaran,
penerimaan meningkat tanda-tanda vital, warna kulit
sensori/status 3. Ketajaman suhu, sensasi dan kondisi
organ indera d/d penglihatan secara berkala
menurunnya meningkat Terapeutik
ketajaman 1. Diskusikan tingkat toleransi
penglihatan terhadap beban sensori (mis.
Terlalu terang )
2. Batas stimulus lingkungan
(mis. Cahaya )
3. Jadwalkan aktivitas harian
dan waktu istirahat
4. Lakukan supervisi dan
survelensi dalam memonitor
tindakan
Edukasi
1. Ajarkan cara meminimalisasi
stimulus (mis. Mengatur
pencahayaan ruangan )
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian obat
yang mempengaruhi persepsi
stimulus

EVALUASI KEPERAWATAN
S (Subyektif) : O (Objektif) : A (Analisis) : P (Plan) :
pasien mengatakan Keadaan umum Masalah teratasi. Intervensi dihentikan.
gangguan penglihatan klien baik
dirasakan minimal,
pasien tampak
menggunakan sensori
pendengaran untuk
memperhatikan dan
kebutuhan terpenuhi
dengan bantuan
keluarga

Anda mungkin juga menyukai