4. Administrasi Laboratorium
Administrasi laboratorium meliputi segala kegiatan administrasi yang ada di
laboratorium, yang antara lain terdiri atas :
a. Inventarisasi peralatan laboratorium yang ada
b. Daftar kebutuhan alat baru, atau alat tambahan, alat-alat yang rusak, dan atau alat-alat yang
dipinjam/dikembalikan.
c. Keluar masuk surat menyurat
d. Daftar pemakaian laboratorium, sesuai dengan jadwal kegiatan praktikum / percobaan yang
ada.
e. Daftar inventarisasi bahan-bahan.
f. Daftar penerimaan barang serta daftar pembelian barang.
g. Daftar inventaris alat –alat mebelair (kursi, meja, bangku, lemari, dsb).
h. Sistem evaluasi dan pelaporan.
Kegiatan administrasi adalah merupakan kegiatan rutin yang berkesinambungan,
karenanya perlu dipersiapkan dan dilaksanakan dengan baik dan teratur.
a. Tanggung jawab
Pimpinan pengelola laboratorium, anggota laboratorium (guru-guru pengguna lab),
teknisi dan laboran bertanggung jawab penuh terhadap segala kecelakaan yang mungkin timbul.
Karenanya pimpinan pengelola laboratorium di Sekolah Menengah dipegang oleh guru yang
berpengalaman dan memiliki keahlian yang sesuai. Demikian juga dengan teknisi dan laboran.
b. Kerapian
Semua koridor, jalan keluar dan alat pemadam api harus bebas dari hambatan seperti
botol-botol dan kotak-kotak. Lantai harus bersih dan bebas minyak, air dan material lain yang
mungkin menyebabkan lantai licin. Semua alat-alat dan reagent harus segera dikembalikan ke
tempat semula setelah digunakan.
f. Pakaian
Saat bekerja di laboratorium dilarang memakai baju longgar, kancing terbuka, berlengan
panjang, kalung teruntai, anting besar, dan lain-lain yang mungkin dapat ditangkap oleh mesin,
ketika sedang bekerja dengan mesin-mesin yang bergerak/berputar. Yang paling penting rambut
harus dilindung dari mesin-mesin yang bergerak.
g. Berlari di laboratorium
Tidak dibenarkan berlari-lari di laboratorium atau di koridor, berjalanlah di tengah
koridor untuk menghin dari bertabrakan dengan orang dari pintu yang hendak masuk.
h. Pintu-pintu
Pintu-pintu harus dilengkapi dengan jendela pengintip untuk mencegah terjadinya
kecelakaan (misalnya : kebakaran).
i. Alat-alat
Alat-alat seharusnya ditempatkan di tengah meja, agar alat-alat tersebut tidak jatuh ke
lantai. Selain itu, peralatan sebaiknya juga ditempatkan dengan sumber listrik, jika memang
peralatan tersebut memerlukan listrik untuk sumber energinya. Demikian juga untuk alat-alat
yang menggunakan air diletakkan di dekat kran air. Alat-alat yang memerlukan pencahayaan
matahari ditempatkan didekat jendela. Alat-alat yang memerlukan kamar gelap diletakkan di
kamar gelap, dll.
Penanganan Kebakaran
Di dalam laboratorium harus tersedia alat pemadam kebakaran yang sesuai dengan jenis
kebakaran yang mungkin timbul di laboratorium tersebut. Di bawah ini diberikan bahan-bahan
yang dapat menimbulkan kebakaran beserta klasifikasinya.
Tabel 1. Kelas kebakaran
Bahan-bahan yang lain, jika terbakar sulit untuk diklasifikasikan, karena berubah dari
padat, menjadi cair atau dari cair menjadi gas pada temperatur yang tinggi. Perlu diingat bahwa:
Nyawa Anda lebih berharga daripada peralatan/bangunan yang ada”. Oleh karenanya peralatan
pemadam kebakaran harus tersedia di laboratorium.
Tabel 2. Jenis Alat Pemadam kebakaran
Organisasi Laboratorium
Organisasi laboratorium meliputi struktur organisasi, deskripsi pekerjaan, serta susunan
personalia yang mengelola laboratorium tersebut. Penanggung jawab tertinggi di laboratorium
tersebut adalah Ketua Laboratorium. Ketua Laboratorium bertanggung jawab terhadap semua
kegiatan yang dilakukan dan juga bertanggung jawab terhadap seluruh peralatan yang ada. Para
anggota laboratorium yang berada di bawah ketua laboratorium juga harus sepenuhnya
bertanggung jawab terhadap semua pekerjaan yang dibebankan padanya. Demikian pula teknisi
dan laboran.
Fasilitas Pendanaan
Ketersediaan dana sangat diperlukan dalam operasional laboratorium. Tanpa adanya dana
yang cukup, kegiatan laboratorium akan berjalan tersendat-sendat, bahkan mungkin tidak dapat
beroperasi dengan baik. Dana dapat diperoleh dari :
a. Dana dari pemerintah
b. Dana dari masyarakat (lewat Komite Sekolah)
c. Bantuan proyek (droping dari pemerintah)
d. Sumber lain
Jika selama ini misalkan tidak ada dana yang berasal dari pemerintah (untuk sekolah
negeri), maka pihak sekolah harus berani mendesak kepada Depdiknas agar disediakan anggaran
misal lewat APBD / APBN untuk keperluan pengembangan laboratorium dan biaya operasional .
Unsur pimpinan sekolah hendaknya sedikit banyak juga mengetahui tentang seluk beluk
laboratorium agar dapat mengetahui apakah alat / bahan / barang yang diusulkan oleh pengelola
laboratorium untuk diadakan apakah memang benar-benar diperlukan dan nantinya akan
dipergunakan atau tidak. Jika alat / bahan / barang yang akan dibeli diadakan lewat proyek,
sebaiknya pengelola lab dalam membuat usulan harus tahu persis spesifikasi dan harga barang
yang akan dibeli, agar dana yang tersedia dapat digunakan seoptimal mungkin.
Ketrampilan
Ketrampilan para tenaga laboran / teknisi harus selalu ditingkatkan kualitasnya.
Peningkatan ketrampilan mungkin dapat diperoleh melalui pendidikan tambahan seperti
pendidikan ketrampilan khusus, penataran, workshop, magang dll. Peningkatan ini diharapkan
dapat meningkatkan peran aktif mereka di laboratorium masing-masing. Peningkatan
ketrampilan dapat juga dilakukan melalui bimbingan dari guru pengelola lab yang kompeten.
Peraturan Dasar
Beberapa peraturan dasar untuk menjamin kelancaran jalannya kegiatan di laboratorium
antara lain :
a. Dilarang makan/minum di dalam laboratorium
b. Dilarang merokok, karena mengandung potensi bahaya seperti:
1) Kontaminasi melalui tangan
2) Ada api/uap/gas yang bocor/mudah terbakar
3) Uap / gas beracun akan tersiap melalui pernafasan
a. Dilarang meludah, akan menyebabkan terjadinya kontaminasi
b. Dilarang berlari, terutama bila ada bahaya kebakaran, gempa dan sebagainya. Jadi harus tetap
berjalan saja.
c. Dilarang bermain dengan peralatan laboratorium yang belum diketahui cara penggunaannya.
Sebaiknya tanyakan pada orang yang tahu atau pada teknisi.
d. Diharuskan selalu menulis label yang lengkap, terutama pada bahan-bahan kimia.
e. Dilarang mengisap / menyedot dengan mulut segala bentuk pipet. Semua alat harus
menggunakan bola karet pengisap (pipet-pump).
f. Diharuskan memakai baju laboratorium, dan juga sarung tangan terutama saat menuang bahan-
bahan kimia yang berbahaya seperti asam sulfat.
g. Untuk peralatan laboratorium yang spesifik yang sudah ada manual dari pabriknya, dilarang
membuat sendiri peraturan penggunaan alat tersebut apalagi bila bertentangan dengan manual
yang telah ada.
Jenis Pekerjaan
Berbagai jenis pekerjaan yang ada di laboratorium harus dibicarakan bersama antara
pimpinan laboratorium, anggota dan teknisi serta laboran. Pemahaman atas jenis pekerjaan di
laboratorium bertujuan untuk :
a. Meningkatkan efisiensi penggunaan bahan-bahan kimia, air, listrik, gas dan alat-alat lab.
b. Meningkatkan efisiensi biaya
c. Meningkatkan efisiensi tenaga dan waktu
d. Mempercepat pelaksanaan pekerjaan
e. Meningkatkan kualitas guru anggota pengelola lab
f. Meningkatkan kualitas teknisi dan laboran
g. Guru, teknisi dan laboran harus bekerja sama dalam satu team work.
Tes Formatif
1. Jelaskan makna dari manajemen laboratorium !
2. Sebutkan rincian kegiatan masing masing perangkat laboratorium!
3. Jelaskan cara penanganan Kebakaran !
4. Sebutkan peraturan dasar di laboratorium !
TUGAS
Lakukan observasi tentang pengelolaan bengkel /laboratorium di tempat anda dengan rambu
rambu sebagai berikut :
1. Bagaimanakah struktur organisasi laboratorium di sekolah ? Apakah sudah ada dan berjalan
dengan baik ?
2. Bagaimana job deskripsi yang berlaku untuk masing-masing fungsi ?
3. Berapa jumlah personalia yang termasuk di dalam organsasi laboratorium di tempat Anda ,
mulai dari pimpinan laboratorium, anggota, teknisi dan laboran atau asisten (kalau ada) ?
4. Bagaimana penerapan sistem monitoring dan evaluasi di laboratorium di sekolah Anda ?
5. Apa saja yang menjadi kendala penerapan manajemen laboratorium di tempat Anda ?