Prevalensi =
PENGUKURAN EPIDEMIOLOGI
INFO TERKINI (ANGKA NASIONAL – PROVINSI) :
Angka Kematian Kasar
2 Minggu Ditangani Luhut, Angka Kematian Covid-19 di Beberapa Provinsi Prioritas
Meningkat
01 Okt 2020, 20:18 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan kini menjabat sebagai Menkopolhukam di pemerintahan era
Presiden Joko Widodo
Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito
menyampaikan hasil kerja Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan
Investasi Luhut Binsar Panjaitan menangani corona di 10 provinsi prioritas selama dua
minggu. Wiku mengakui bahwa kasus kematian Covid-19 di 10 provinsi dalam rentang 13-27
September 2020 cenderung stagnan.
Adapun sejumlah provinsi yang kasus kematiannya meningkat antara lain, Jawa Timur,
Sumatera Utara, Papua, Bali, dan Banten. Sementara, angka kematian Covid-19 di DKI
Jakarta Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan sudah
mengalami penurunan.
Wiku merinci kasus kematian pasien corona di Jakarta pada 13 September berada di angka
2,57 persen. Kemudian, mengalami penurunan pada 27 September di angka 2,39 persen.
Sedangkan, di Jawa Timur mengalami peningkatan dari 7,25 persen pada 13 September
menjadi 7,27 persen pada 27 September. Untuk itu, Wiku meminta pemerintah daerah baik di
10 provinsi prioritas maupun provinsi lainnya berupaya keras menekan angka kematian.
"(Juga) Penanganan kasus terutama pada gejala sedang dan berat sehingga angka kematian
dapat ditekan menjadi tidak ada penambahan angka sama sekali," jelas Wiku.
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Angka Kematian Bayi
Meski Terus Membaik, Angka Kematian Bayi di Indonesia Masih Tertinggal
Angka Kematian Ibu Melahirkan di Indonesia pada 2019 Masih Tinggi Siswanto Agus
Wilopo, Ketua Penyelenggara Konferensi Internasional Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi (ICIFPRH) memberi laporan konferensi di Hotel Sahid, Yogyakarta, Senin
(30/9/2019).
tirto.id/Aditya Widya Putri Oleh: Aditya Widya Putri - 30 September 2019 Dibaca Normal
1 menit Angka kematian ibu melahirkan pada 2018/2019 berada di angka 305 per 1000
kelahiran hidup. tirto.id - Angka kematian ibu (AKI) tinggi, toleransi anak soal HIV/AIDS
atau informasi seksual masih sangat rendah, dan cakupan program Keluarga Berencana (KB)
mundur. Setidaknya itulah masalah kesehatan reproduksi yang terangkum di Indonesia.
Seluruh masalah tersebut akan dibahas dan dicari jalan keluarnya dalam Konferensi
Internasional Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (ICIFPRH) di Indonesia.
Sejumlah pakar dari dalam dan luar negeri bergabung dalam acara yang berlangsung dari
Senin (30/9/2019) hingga Rabu (2/9/2019) di Hotel Sahid, Yogyakarta. "Hingga tahun
2018/2019 AKI Indonesia masih tetap tinggi di 305 per 1000 kelahiran hidup," ungkap
Meiwita Budhiharsana dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI),
Ketua Komite Ilmiah ICIFPRH.
Korban jiwa akibat virus corona di Tanah Air terus bertambah. Sebanyak 19 kasus
meninggal dilaporkan per Rabu (18/3), sedangkan kasus positif naik menjadi 227.
Dari angka tersebut artinya angka kematian (mortality rate) akibat kasus positif corona
Indonesia adalah setinggi 8,37 persen. Angka kematian Indonesia sebenarnya cukup tinggi
bila dibandingkan dengan angka kematian dunia.
Berdasarkan data WHO per 17 Maret 2020, tercatat ada 179.111 kasus positif corona di
dunia. Angka kematian dunia juga per kemarin adalah 7.426.
Artinya angka kematian dunia adalah setinggi 4,1 persen. Separuh dari angka kematian di
Indonesia. Saat ini tercatat sudah terjadi 19 kematian akibat corona di Indonesia dan 227
kasus positif.
Sebagai perbandingan, China memiliki angka kematian sebesar 3,98 persen. Negara lain
dengan kasus positif yang jumlahnya banyak juga adalah Italia. Di sana angka kematiannya
setinggi 7,9 persen. Sedangkan di Iran angka kematiannya adalah 6,5 persen.
Sementara, negara yang disebut berhasil meredam laju persebaran corona angka kematiannya
tergolong rendah. Di Korea Selatan terdapat 8.413 kasus positif. Sedangkan jumlah kasus
meninggalnya sebanyak 84. Artinya angka kematian di sana adalah 0,99 persen.
Beberapa waktu lalu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan
virus corona berbahaya bila dilihat dalam angka. Faktanya mortality rate atau angka
kematiannya secara global lebih tinggi dari flu musiman. Flu musiman membunuh 0,1 persen
yang terinfeksi.
Masyarakat dunia mungkin sudah memiliki imunitas menghadapi flu musiman. Virus corona
jenis baru berarti belum ada manusia yang sudah memiliki imunitas menghadapinya. Artinya,
penduduk dunia sangat rentan bila berhadapan dengannya.
Fauci menekankan, flu memiliki angka kematian 0,1 persen. Sedangkan virus corona jenis
baru sudah berkali-kali lipat dari flu.
"Itu alasan saya menekankan, kita harus bisa berada di depan penyakit ini dan mencegahnya,"
kata dia.
Meskipun flu memiliki angka kematian yang rendah, jumlahnya juga tidak main-main. Saat
musim flu di tahun 2018-2019, sebanyak 35 juta orang Amerika mengidapnya dan 24 ribu
orang meninggal akibatnya.
Peneliti dari Fakultas Ilmu Keperawatan UI Universitas Indonesia (UI) Agus Setiawan
mengungkapkan, angka kematian neonatal di Indonesia relatif stagnan. Karena itu dia
menekankan penting keperawatan berbasis bukti untuk meningkatkan kualitas layanan
kesehatan neonatal.
Selain itu, Angka Kematian Neonatus (AKN) 2012 masih sebesar 19 kematian per 1.000
kelahiran menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada 2012. Berbeda
halnya dengan Indonesia, Jepang sebagai negara maju, malah mulai bergerak menjaga usia
harapan hidup masyarakatnya.
Hal itu dipaparkan oleh Keiji Moriyama dalam sebuah konferensi "The 3rd International
Conference on Global Health" yang diikuti ratusan peneliti, dosen dan mahasiswa bidang
kesehatan dari dalam dan luar negeri di Bali, Sabtu (15/9). Keiji mengungkapkan, pada 2017
proporsi penduduk usia lebih dari 65 tahun di Jepang sudah mencapai 27,7 persen.
Angka Kematian Pascanenatal
Kematian bayi eksogen atau kematian post neo-natal, adalah kematian bayi yang
terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan
oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar (dinyatakan dengan
per seribu kelahiran hidup).
Angka Kematian Post Neo-natal bersama Angka Kematian Anak serta Kematian
Balita dapat berguna untuk mengembangkan program imunisasi, serta program-program
pencegahan penyakit menular terutama pada anak-anak, program penerangan tentang
gisi dan pemberian makanan sehat untuk anak dibawah usia 5 tahun.
Misalkan dari Susenas 2004 hasil perhitungan AKB adalah adalah 52 per 1000
kelahiran dengan referensi waktu Mei tahun 2002. Artinya di Indonesia pada tahun
2002, diantara 1000 kelahiran hidup ada 52 bayi yang meninggal setelah usia 1 bulan
hingga sebelum usia tepat 1 tahun.
https://sirusa.bps.go.id/sirusa/index.php/dasar/view?kd=3&th=2012
Angka Kesuburan
Tingkat kesuburan dunia akan turun drastis, dampaknya akan 'sangat
mengkhawatirkan' bagi masyarakat
15 Juli 2020
Dunia masih belum siap menghadapi penurunan tajam angka kelahiran yang
diprediksi periset akan berdampak "sangat mengkhawatirkan" bagi masyarakat.
Menurunnya tingkat kesuburan berarti populasi di hampir setiap negara dapat berkurang pada
akhir abad.
Di antara negara-negara di dunia, populasi 23 negara, termasuk Spanyol dan Jepang,
diprediksi berkurang 50% pada tahun 2100.
Populasi negara juga akan menua secara dramatis, dengan jumlah manula yang berusia 80
tahun akan sebanyak bayi yang baru lahir.