Anda di halaman 1dari 11

NAMA / NIM : DEISY FITRIANA MAUNU / 431419012

PRODI / KELAS : PENDIDIKAN BIOLOGI / B

MATA KULIAH : BIOLOGI SEL

STRUKTUR FUNGSI INTI, MATERI GENETIK

Pengertian Inti sel

Inti sel atau yang disebut juga dengan Nukleus adalah bagian dari sel yang
menampung materi genetik seperti DNA dan RNA. Fungsi inti sel yang paling
utama ialah untuk melindungi atau menjaga integritas gen dan untuk memimpin
kegiatan didalam sel dengan cara mengatur proses atau fungsi gen.

Pada sel eukariotik bisa ditemukan selaput tipis yang membungkus inti sel.
Selaput tipis tersebut merupakan membran inti yang berfungsi dalam proses
pertukaran materi antara cairan inti sel ( nukleoplasma ) dengan sitoplasma. Selain
itu inti sel juga mempunyai bagian-bagian yang menyusunnya. Didalam sebuah
inti sel selalu terdapat anak inti atau nukleous yang berguna untuk mengatur
kinerja inti sel, inti sel memiliki fungsi yang sangat penting bagi perkembangan
sel pada makhluk hidup.

Inilah beberapa fungsi sel yang perlu untuk diketahui simak dibawah ini.

 Inti Sel Sebagai Media Penyimpanan Informasi Genetik


 Inti sel berguna untuk media penyimpanan informasi genetik sebab
didalam hati sel terdapat membran inti yang bertugas untuk
mempertahankan DNA didalam wajahnya. Rangkaian DNA ini merupakan
rangkaian yang terbilang sangat rumit sebab terdiri atas banyak gen yang
mewakili tiap-tiap spessiesnya.
 Inti Sel Sebagai Wadah Replikasi Dan Transkripsi
 Dalam hal ini, inti sel berfungsi sebagai tempat yang dimana DNA
melaksanakan replikasi. Replikasi tersebut didalam siklus sel terjadi pada
fase G1. Sehingga dengan adanya replikasi DNA tersebut maka akan
terjadi protes mitosis setelahnya.
 Inti Sel Sebagai Pengatur Siklus Sel
 Dalam hal ini inti sel berguna untuk mengatur siklus sel, mulai dari
menentukan kapan suatu sel harus membelah, dan kapan sel tidak perlu
membelah, dan juga kapan sel hanya perlu membesar saja. fungsinya ialah
untuk semua jenis sel secara umum, kecuali sel kanker yang telah
terkodekan didalam gen yang berada pada inti sel.
 Inti Sel Untuk Mengendalikan Metabolisme Selular
 Dalam hal yang demikian fungsi ini bisa terjadi karena adanya proses
menghasilkan protein yang dilakukan yang melalui proses transkripsi dan
translasi. Setiap gen akan menjadi protein yang dihasilkan melalui cetakan
DNA. Protein tersebut nantinya akan menjadi enzim yang berperan dalam
metabolisme sel atau metebolisme indivindu ( multiselular ).

Fungsi Nukleus

        Nukleus memiliki peran atau fungsi yang sangat penting diantaranya sebagai
berikut:

 Mengendalikan seluruh kegiatan sel


 Mengeluarkan RNA dan subunit ribosom ke sitoplasma
 Mengatur pembelahan sel
 Membawa informasi genetik

Struktur Nukleus
Nukleus memiliki peran yang sangat vital dalam kehidupan sebuah sel. Peranan
nukleus dalam hal ini adalah untuk mengatur dan mengontrol segala aktifitas
kehidupan sel serta membawa informasi genetik yang diturunkan ke generasi
berikutnya. Informasi genetik ini disimpan dalam suatu molekul polinukleutida
yang disebut DNA (Deoxyribonucleic acid).

DNA pada umumnya tersebar di dalam nucleus sebagai matriks seperti benang
yang disebut kromatin. Ketika sel akan memulai membelah, kromatin akan
berkondensasi membentuk struktur yang lebih padat dan memendek yang
selanjutnya disebut kromosom. Kromosom tersusun atas molekul DNA dan
protein histon.

Struktur di dalam nukleus yang merupakan tempat berkonsentrasinya molekul


DNA adalah nukleolus (anak inti.). Nukleolus berperan sebagai tempat terjadinya
sintesis molekul RNA (Ribonucleic acid) dan ribosom. RNA merupakan hasil
salinan DNA yang akan ditransfer ke sitoplasma untuk diterjemahkan menjadi
rantai asam amino yang disebut protein.

Nukleus terdiri dari beberapa bagian yakni :

Selaput Inti (Membran inti)

Membran sel inilah yang membedakan antara sel eukaripotik dengan sel
prokariotik, dimana pada sel prokariotik tidak ada membran sel.Membran sel ini
disebut juga karyotecha, dari kata karyon=inti; dan techa = kulit.

Membran inti adalah bagian terluar dari inti sel. Fungsi membran inti sel secara
keseluruhan adalah mengadakan pertukaran zat dengan sitoplasma. Pada membran
inti, terdapat pori yang berfungsi dalam pertukaran makromolekul.

Melalui membran sel inilah nukleus dapat mengeluarkan berbagai macam RNA
dan sub unit ribosom ke sitoplasma karena memiliki struktur sebagai berikut:

Dalam mikroskop elektron menunjukkan bahwa membran nukleus memiliki 2


lapis membran unit pararel yang dipisahkan oleh celah sempit  berukuran antara
40-70 nm yang disebut sisterna perinukleus atau intermembran space.
Lembaran yang terdapat di sebelah dalam disebut selaput dalam atau selaput
nukleoplasmik, sedangkan lembaran luar disebut juga dengan selaput sitosolik.
Selaput nuklear tidak berupa lembaran-lembaran yang utuh. Namun, seperti
penapis, selaput nukleus memiliki lubang-lubang dibeberapa tempat. Lubang-
lubang tersebut dinamakan pori nuklear. Pori nuklear ini terbentuk akibat
menyatunya dwilapis lipida sari selaput luar-dalam. Adanya pori nuclar ini
membantu memudahkan pengangkutan bahan dan senyawa makro dari
sitoplasma.

Fungsi utama dari pori nukleus adalah untuk sarana pertukaran molekul antara
nukleus dengan sitoplasma. Molekul yang keluar, kebanyakan mRNA, digunakan
untuk sintesis protein. Pori nukleus tersusun atas 4 subunit, yaitu subunit kolom,
subunit anular, subunit lumenal, dan subunit ring. Subunit kolom berfungsi dalam
pembentukan dinding pori nukleus, subunit anular berguna untuk membentuk
spoke yang mengarah menuju tengah dari pori nukleus, subunit lumenal
mengandung protein transmembran yang menempelkan kompleks pori nukleus
pada membran nukleus, sedangkan subunit ring berfungsi untuk membentuk
permukaan sitosolik (berhadapan dengan sitoplasma) dan nuklear (berhadapan
dengan nukleoplasma) dari kompleks pori nukleus. Selaput luar selubung
berhubungan langsung dengan Retikulum endoplasma. Permukaan sitosolik
ditempeli oleh ribosom yang terlibat dalam sintesis protein.

Berdasarkan strukturnya, dapat dinyatakan bahwa terdapat tiga cara pengangkutan


dari dan ke sitoplasma.

Cara pertama merupakan cara langsung dengan melewati pori nuclear.

Cara kedua merupakan pengangkutan lewat selaput dalam menuju ke ruang


perinuklear dan diteruskan ke sisterna reticulum endoplasma.

Cara ketiga adalah dengan jalan pinositosis (proses dimana partikel-partikel kecil
yang berupa cairan ditangkap oleh sel dengan cara memecah partikel-pertikel
kecil tersebut menjadi partikel-partikel yang lebih kecil).
Anak Inti (Nukleolus)

Struktur nukleolus (anak inti) disebut juga butir inti. Nucleoli (jamak) akan
terlihat di bawah pengamatan mikroskop electron sebagai sebuah atau lebih
bangunan basofil yang berukuran lebih besar daripada ukuran butir-butir
kromatin. Dibawah mikroskop nukleus dibedakan menjadi 2 bagian: Nukleonema
yang berbentuk bunga karang (trbeculae) dan gelap. Dan pars amorpa berupa
celah-celah yang terang. Sejak periode Mikroskop elektron nukleolus disebutkan
memiliki 4 bagian:

Daerah butiran mengandung butiran-butiran yang bundar, gelap, diameter 15- 20


nm, sedikit lebih kecil daripada ribosom. Dinding serat memiliki serat-serat
berdiameter 5 – 10 nm. Kedua daerah butiran dan daerah dihubungkan oleh
semacam benang halus dan sama terendam dlam kandung matriks.

Daerah kromatin terdiri dari serat-serat yang lebih terang dari daerah serat,
berdiameter 10 nm, membentang dari satu sisi ke sisi lain nucleolus. Pusat
pengatur nucleolus ini terletak pada daerah gentingan setiap kromatin, dan selama
interfase selalu terletak pada bagian dalam nucleolus. Besar nukleolus sesuai
dengan aktifitas sel. Jika nukleolus besar, berarti sel giat mensintesa. Ribosom
dengan (dengan ARN-r) disintesa oleh AND di dalam nukleolus, dan diangkut ke
sitoplasma lewat pori inti.

Tiga jenis nukleoli: ada jenis yang berongga ada berlobang-lobang terang di
dalam daerah yang gelap. Nukleoli jenis ini terdapat pada sel hati, leukosit,
limfoblast (sel induk limfosit), meiloblast.

Pada jenis padat tak berlobang-lobang terang, semua bagian nukleolus homogen.
Pada jenis cincin daerah gelap membentuk cincin di sebelah luar bagian terang
yang berupa lobang besar di tengah. Jenis cincin ini terdapat pada sel otot,
endotel, dan sel plasma.

Bentuk dan ukuran nukleolus teratur dan tetap pada sel normal, dan menjadi tak
karuan dan tetap pada sel tumor. Pada penderita leukemia limfoblast yang parah
jenis cincin ditemukan bersama jenis  berongga  yang normal. Nukleus dapat
menjalankan fungsi di atas karena memiliki struktur sebagai berikut.

Membran nukleus

Membran sel inilah yang membedakan antara sel eukaripotik dengan sel
prokariotik, dimana pada sel prokariotik tidak ada membrane sel. Melalui
membran sel inilah nukleus dapat mengeluarkan berbagai macam RNA dan sub
unit ribosom ke sitoplasma karena memiliki struktur sebagai berikut:

Dalam mikroskop elekrton menunjukkan bahwa membran nucleus memiliki 2


lapis membran unit pararel yang dipisahkan oleh celah sempit  berukuran antar
40-70 nm yang disebut sisterna perinukleus atau intermembran space. Bersama-
sama, pasangan membran inti serta celah diantarnya merupakan selapu inti. Setipa
lapis membran strukturnya sama dengan struktur membran organel yang lain,
yaitu adanya pospolipd bilayer. Membran luar dari selaput inti berhubungan
langsung dengan sistem membran sitoplasma yang dikenal dengan reticulum
endoplasma. Karena itu membran luar inti dan reticulum memiliki satu cirri sama
yaitu keduanya ditaburi oleh ribosom, yang merupakan organel yang berperan
dalam sintesis protein.

Dalam membran nukleus terdapat lamina fibrosa yaitu struktur protein yang
berhubungan erat dengan selaput inti, yang variasi ketebalannya antar 80-300 nm
tergantung dari sel yang diamati, namun pori membran nukleus tidak ditutupi oleh
struktur ini. Lamina fibrosa terdiri dari 3 lapis polipeptida, disebut lamin, yang
merupakan bagian dari matriks inti. Lamin inilah yang akan berperan saat
pembelah sel. Saat fase telofase lamin inti akan terfosforilasi dan saat telofasi pori
dan lamin akan mengalami defosorilasi yaitu lamina inti terbentuk kembali. Maka
pada saat profase membran nukleus akan hilang akibat dari terfosforilasinya
lamin.

Dalam membran nukleus terdapat pori inti yang menyediakan jalan diantara inrti
dan sitoplasma. Pori ini begaris tengah rata-rata 70 nm. Pori ini tidak terbuka
namun dijembatani oleh sebuah membran kedap elektron berupa difragma protein
lapis-tunggal. Struktur ini lebih tipis dari membran yang membentuk selaput inti.
Permeabilitas inti terhadap molekul sangat bervariasi namun semua pori
permeable terhadap beberapa molekul misalnya mRNA, protein sitoplasma.
Berikut struktur dari pori pada membran nukleus.

Kromatin

Kromatin pada saat interfase tampak sebagai butir-butir yang tersebar pada
seluruh inti tanpa adanya benang-benang kromosom. Namun sebaliknya, jika inti
sel sedang bermitosis buti-butir kromatin tidak terlihat dan akan tampak benang-
benang kromosom. Istilah kromosom diperuntukan bagi kromatin yang
membentuk gambaran sebagai batang-batang halus saat pembelahan sel.
Kromosom tersusun atas molekul DNA (16%), RNA (12%) dan nucleoprotein
(72%). Nukleoprotein sendiri tersusun atas berbagai jenis protein, yaitu protamin,
histon, nonhiston dan berbagai enzim di antaranya polymerase DNA dan RNA.

Karena memiliki komatin inilah maka nukleus berfungasi sebagai imformasi


genetik serta pengendali seluruh kegiatan sel. Pengendali seluruh kegiatan sel,
karena dalam nukleus terdapat kromatin yang didalamnya terdapat DNA, melalui
DNA inilah protein disintesis dengan bantuan RNA dan enzim. Protein
merupakan molekul yang sangat penting bagi sel dan tubuh kita, karena enzim ,
hormon dan antibodi memerlukan protein.

Nukleolus

Struktur nukleolus (anak inti) akan terlihat di bawah pengamatan mikroskop


electron sebagai sebuah atau lebih bangunan basofil yang berukuran lebih besar
daripada ukuran butir-butir kromatin. Nukleolus merupakan tempat
berlangsungnya transkripsi gen yang dari proses tersebut didapatkan molekul
rRNA. rRNA adalah salah satu jenis RNA yang merupakan materi penyusun
ribosom. Molekul rRNA yang baru terbentuk segera dikemas bersama protein
ribosom untuk dikeluarkan dari inti sel.

Transkripsi molekul rRNA di dalam nukleolus menjamin terbentuknya molekul


ribosom yang ada di dalam sitoplasma. Untuk kebutuhan tersebut, maka di dalam
anak inti terdapat sejumlah potongan-potongan DNA (rDNA) yang ditranskripsi
menjadi rRNA secara berulang-ulang dan berjalan sangat cepat dengan bantuan
enzim RNA polymerase I. Potongan-potongan DNA tersebut dinamakan nucleolar
organizer. Kandungan RNA dalam anak inti jika dibandingkan dengan bagian lain
dari inti sel adalah tidak tetap, yaitu diperkirakan 5%-20%.

Nukleoplasma

Nukleoplasma merupakan substansi transparan, semi solid (agak padat), yang


terletak di dalam nukleus. Komposisi tersusun dari asam, nukleat (DNA & RNA),
yang merupakan materi genetik, protein dan garam-garam mineral.

Asam Nukleat

Asam terdapat dalam dua bentuk, yaitu: asam dioksiribosa (DNA) dan ribosa
(RNA). Biasanya dalam nukleus kedua asam nukleat ini bergabung dengan
protein yang disebut nukleuprotein. Banyaknya DNA dalam nukleus bervariasi.
Misalnya pada nukleus sel salamander (Amphibia) mengandung DNA lebih
banyak dibandingkan dengan nukleus sel mamalia.

Protein Nukleus

Jenis protein yang terdapat pada nukleus (Nukleuprotein) yaitu, protamin dan
histon. Selain kedua jenis protein ini pada nukleus terdapat protein lain yang
bersifat asam, yaitu: nonhiston protein dan enzim nukleus.

Garam-garam Mineral

Nukleus mengandung sejumlah kofaktor, prekursor dan mineral NAD, ATP, dan
acetil CoA. Hasil analisis abu nukleus mengandung unsur fosfor kalium, natrium,
kalsium dan magnesium. Fosfor banyak terdapat pada nucleolus.

DNA

Molekul DNA dikenal sebagai materi genetik yang menyimpan semua informasi
penting tentang segala aktivitas sel yang harus dilakukan melangsungkan sebuah
kehidupan. DNA atau Deoxyribonucleic acid diibaratkan sebagai perpustakaan
besar yang didalamnya terdapat buku-buku penting (gen) dan tersimpan rapi di
dalam inti sel. Molekul DNA memiliki struktur berupa dua untai polinukleutida
(double strand) yang masing-masing untai polinukleutida tersusun atas rangkain
nukleutida dalam bentuk deoksiribonukleutida. Setiap molekul nukleutida terdiri
atas tiga gugus, yaitu gugus gula pentosa dalam bentuk deoksibosa, gugus fosfat
dan gugus basa nitrogen.

Pada tahun 1953, Frances Crick dan James Watson menemukan model molekul
DNA sebagai suatu struktur heliks beruntai ganda, atau yang lebih dikenal dengan
heliks ganda Watson-Crick.DNA merupakan makromolekul polinukleotida yang
tersusun atas polimer nukleotida yang berulang-ulang, tersusun rangkap,
membentuk DNA haliks ganda dan berpilin ke kanan.Setiap nukleotida terdiri dari
tiga gugus molekul, yaitu :

 Gula  karbon (2-deoksiribosa)


 Basa nitrogen yang terdiri golongan purin yaitu adenin (Adenin=A) dan
guanin (guanin = G), serta golongan pirimidin, yaitu sitosin (cytosine=C)
dan timin (thymine=T)
 Gugus fosfat

RNA

RNA (ribonucleic acid) atau asam ribonukleat merupakan makromolekul yang


berfungsi sebagai penyimpan dan penyalur informasi genetik. RNA sebagai
penyimpan informasi genetik misalnya pada materi genetik virus, terutama
golongan retrovirus. RNA sebagai penyalur informasi genetik misalnya pada
proses translasi untuk sintesis protein. RNA juga dapat berfungsi sebagai enzim
(ribozim) yang dapat mengkalis formasi RNA-nya sendiri atau molekul RNA lain.

Struktur RNA

RNA merupakan rantai tungga polinukleotida. Setiap ribonukleotida terdiri dari


tiga gugus molekul, yaitu :

 5 karbon
 basa nitrogen yang terdiri dari golongan purin (yang sama dengan DNA)
dan golongan pirimidin yang berbeda yaitu sitosin (C) dan Urasil (U)
 gugus fosfat.
 Purin dan pirimidin yang berkaitan dengan ribosa membentuk suatu
molekul yang dinamakan nukleosida atau ribonukleosida, yang merupakan
prekursor dasar untuk sintesis DNA.Ribonukleosida yang berkaitan
dengan gugus fosfat membentuk suatu nukleotida atau
ribonukleotida.RNA merupakan hasil transkripsi dari suatu fragmen DNA,
sehingga RNA merupakan polimer yang jauh lebih pendek dibandingkan
DNA.
 TipeRNA
 RNA terdiri dari tiga tipe, yaitu mRNA (messenger RNA) atau RNAd
(RNA duta), tRNA (transfer RNA) atau RNAt (RNA transfer), dan rRNA
(ribosomal RNA) atau RNAr (RNA ribosomal).
 RNAd
 RNAd merupakan RNA yang urutan basanya komplementer dengan salah
satu urutan basa rantai DNA. RNAd membawa pesan atau kode genetik
(kodon) dari kromosom (di dalam inti sel) ke ribosom (di sitoplasma).
Kode genetik RNAd tersebut kemudian menjadi cetakan utnuk menetukan
spesifitas urutan asam amino pada rantai polipeptida. RNAd berupa rantai
tunggal yang relatif panjang.
 RNAr
 RNAr merupakan komponen struktural yang utama di dalam
ribosom.Setiap subunit ribosom terdiri dari 30-46% molekul RNAr dan
70-80% protein.
 RNAt
 RNAt merupakan RNA yang membawa asam amino satu per satu ke
ribosom. Pada salah satu ujung RNAt terdapat tiga rangkaian baa pendek
(disebut antikodon). Suatu asam amino akan melekat pada ujung RNAt
yang berseberangan dengan ujung antikodon. Pelekatan ini merupakan
cara berfungsinya RNAt, yaitu membawa asam amino spesifik yang
nantinya berguna dalam sintesis protein yaitu pengurutan asam amino
sesuai urutan kodonnya pada RNAd.

Anda mungkin juga menyukai