5) Mekanisme Shuttle
Ada perbedaan dalam hasil akhir pembentukan ATP pada proses
respirasi. Proses respirasi yang berlangsung pada mitokondria di hati, ginjal,
dan mitokondria jantung menghasilkan 38 ATP untuk satu molekul glukosa
yang dipecah, karena tahap akhir respirasi aerob yaitu rantai transpor
elektron berlangsung melalui sistem ulang-alik malat aspartat. Sistem
ulang-alik lain adalah ulang-alik gliserol-phosphat. Sistem ini hanya
menghasilkan 36 ATP untuk tiap mol glukosa, dan berlangsung di otot
rangka dan otak.
Proses respirasi aerob menghasilkan senyawa antara berupa NADH.
Glikolisis menghasilkan NADH yang sering disebut NADH sitosol, karena
proses tersebut berlangsung pada sitosol. Dekarboksilasi oksidatif dan Daur
Krebs menghasilkan NADH matriks, karena proses tersebut berlangsung
pada matriks mitokondria. Dalam rantai transpor elektron, NADH akan
dioksidasi ulang dan pada akhir reaksi akan menghasilkan ATP dan H2O.
Pada kenyataannya, membran mitokondria tidak permeabel terhadap NADH
sitosol. Dengan sederhana dikatakan: NADH sitosol tidak dapat masuk ke
dalam mitokondria untuk mengalami oksidasi ulang pada rantai transpor
elektron.
Suatu cara yang berlangsung dengan cerdik telah diketahui. NADH
sitosol dapat masuk ke dalam mitokondria secara tidak langsung melalui
sistem ulang-alik malat-aspartat. Prosesnya sebagai berikut: NADH sitosol
melepaskan H+ dan ditangkap oleh oksaloasetat sehingga berubah menjadi
malat, yang kemudian masuk ke dalam mitokondria dengan bantuan sistem
transpor malat-a-ketoglutarat yang terdapat pada membran mitokondria. Di
dalam matriks mitokondria, malat akan melepaskan ion H+ yang akan
diterima oleh NAD sehingga tereduksi menjadi NADH, dan selanjutnya
NADH akan dioksidasi ulang melalui rantai transpor elektron. Sementara itu
malat yang telah melepaskan ion H+ berubah kembali menjadi oksaloasetat.
Karena membran mitokondria tidak permeabel terhadap oksaloasetat, maka
oksaloasetat dipecah menjadi a-ketoglutarat dan aspartat melalui reaksi
dengan glutamat. Aspartat keluar dari dalam matriks ke sitosol melalui
sistem transpor glutamat-aspartat yang juga terdapat pada membran
mitokondria, sedangkan a-ketoglutarat keluar dari matriks melalui sistem
transpor malat-a-ketoglutarat. Di sitosol aspartat akan bereaksi dengan a-
ketoglutarat dan menghasilkan oksaloasetat dan glutamat untuk mengulangi
siklus yang sama.
Berbeda dengan sistem ulang-alik malat-aspartat, sistem ulang-alik
gliserol-phosphat lebih sederhana. Prosesnya sebagai berikut: NADH sitosol
melepaskan ion H+ dan diterima oleh dihydroxyacetonphosphate hingga
tereduksi menjadi glycerol-3-phosphate. Glycerol-3-phosphate akan
melepaskan ion H+ kepada FAD sehingga tereduksi menjadi FADH, dan
kembali berubah menjadi dihydroxyacetonephosphate untuk mengulangi
siklus yang sama. Ion H+ dari FADH akan dipindahkan kepada ubikuinon
sehingga tereduksi menjadi ubikuinon H untuk selanjutnya memasuki rantai
traspor elektron.
Kesimpulannya adalah bila melalui sistem ulang-alik malat-aspartat
NADH sitosol dapat masuk ke dalam mitokondria untuk mengalami proses
rantai transpor elektron dan menghasilkan 3 ATP untuk setiap NADH yang
dioksidasi. Bila melalui sistem ulang-alik gliserol-phospat, NADH sitosol
dikonversi menjadi FADH lalu masuk ke dalam mitokondria untuk
mengalami proses rantai transpor elektron dan dihasilkan 2 ATP untuk
setiap FADH yang dioksidasi.
6) Perhitungan ATP
Mekanisme perhitungan ATP ini melalui 2 macam tergantung dengan
mengunakan 2 Shuttle yang membawa NADH, diantaranya adalah:
a. Mekanisme perhitungan ATP melalui Shuttle Malat
JAWABAN