Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
UMI NADILLAH
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Setelah menerima wahyu kedua, Rasulullah menyadari tugas yang dibebankan pada
dirinya. Maka mulailah secara diam-diam mengajak orang memeluk Islam., mula-mula
kepada keluarga kemudian para sahabat dekat.Sejarah merupakan suatu rujukan yang sangat
penting untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik. Berkaitan dengan itu kita bisa
mengetahui kejadian-kejadian yang terjadi pada masa lalu, terutama bagi umat Islam.
Perkembangan Islam pada masa Nabi Muhammad Saw.. melalui berbagai macam cobaan dan
tantangan yang dihadap untuk menyebarkannya. Islam berkembang dengan pesat hampir
semua lapisan masyarakat dipegang dan dikendalikan oleh Islam. Perkembangan Islam pada
zaman inilah merupakan titik tolak perubahan peradaban Islam kearah yang lebih maju.
Pada awal mula Nabi Muhammad mendapatkan wahyu dari Allah SWT. yang isinya
menyeru manusia untuk beribadah kepadanya, mendapat tantangan yang besar dari berbagai
kalangan Quraisy. Hal ini terjadi karena pada masa itu kaum Quraisy mempunyai
sesembahan lain yaitu berhala-berhala yang dibuat oleh mereka sendiri. Karena keadaan yang
demikian itulah, dakwah pertama yang dilakukan di Mekah dilaksanakan secara sembunyi-
sembunyi, terlebih karena jumlah orang yang masuk Islam sangat sedikit.
Keadaan ini berubah ketika jumlah orang yang memeluk Islam semakin hari
semakin banyak, Allah pun memerintah Nabi untuk melakukan dakwah secara terang-
terangan. Bertambahnya penganut agama baru yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw.
membuat kemapanan spiritual yang sudah lama mengakar di kaum Quraisy menjadi
terancam. Karena hal inilah mereka berusaha dengan semaksimal mungkin mengganggu dan
menghentikan dakwah tersebut. Dengan cara diplomasi dan kekerasan mereka lakukan.
Merasa terancan, Allah Swt. memerintahkan Nabi Muhammad beserta kaum muslim lainnya
untuk berhijrah ke kota Madinah. Disinilah babak baru kemajuan Islam dimulai.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Keadaan Islam Di Masa Nabi Muhammad Saw Pada Fase Madinah.
1. Rasulullah Membangun Masyarakat Baru
Setalah tiba dan diterima penduduk Yastrib ( Madinah ), Nabi resmi menjadi
pemimpin penduduk kota itu. Babak baru dalam sejarah Islam pun dimulai. Berbeda dengan
periode Mekkah, periode Madinah, Islam, merupakan kekuatan politik. Ajaran Islam yang
berkenaan dengan kehidupan masyarakat banyak turun di Madinah. Nabi Muhammad
mempunyai kedudukan, bukan saja sebagai kepala agama, tetapi juga sebagai kepala Negara.
Dengan kata lain, dalam diri Nabi terkumpul dua kekuasaan, kekuasaan spiritual dan
duniawi. Kedudukannya sebagai Rasul secara otomatis merupakan sebagai Kepala Negara.
Dalam rangka memperkokoh masyarakat dan negara baru itu, nabi segera meletakkan dasar-
dasar kehidupan bermasyarakat. Dasar pertama , pembangunan Masjid, selain untuk tempat
shalat, juga sebagai sarana penting untuk mempersatukan kaum Muslimin dan mempertalikan
jiwa mereka. Masjid pada masa Nabi juga berfungsi sebagai pussat pemerintahan. Dasar
kedua , Ukhuwah Islamiah , persaudaraan sesama musllim. Nabi mempersaudarakan
golongan Muhajirin dengan Anshor. Ini berarti menciptakan suatu bentuk persaudaraan yang
baru yaitu persaudaraan berdasarkan agama, menggantikan persaudaraan berdasarkan
darah. Dasar ketiga , hubungan persahabatan sengan pihak-pihak lain yang tidak beragama
islam.