Anda di halaman 1dari 22

AVES

Kelompok 6 :
1. Albertha Tanenofunan
2. Seren Regina W.B.Mame
3.Monika C Nomseo
4.Adolfina Dewianti Bheri
5.Retno Imeldin Selan
6.Yudiarti Lassa
7.Novita Langko
Pengertian

• Aves memiliki nama lain yaitu Burung.


Aves merupakan hewan vertebrata yang
seluruh tubuhnya ditutupi oleh bulu. Bulu
tersebut berasal dari epidermis kulit dan
merupakan modifikasi dari sisik pada
hewan reptil. Bulu pada burung dapat
beradaptasi pada lingkungannya
membentuk sayap sehingga sebagian
aves memiliki kemampuan untuk terbang.
CIRI-CIRI
 Memiliki ukuran tubuh beragam. Terdiri dari kepala, leher, badan, dan
ekor
 Mulut berparuh yang tersusun dari zat tanduk, tidak memiliki gigi
dan lidah yang tidak dijulurkan. Bentuk paruh disesuaikan dengan
jenis makanannya
 Memiliki mata yang berkembang baik dengan kelopak mata,
membrannikitans, dan kelenjar air mata .
 Aves mempunyai sepasang kaki yang digunakan untuk berjalan,
bertengger, berenang, mencakar-cakar, memegang makanan, atau
untuk mentangkap dan mencengkram mangsa, kulit kaki bagian
bawah dan jari-jarimya tersusun dari zat tanduk yang keras.
 Aves memiliki sayap untuk terbang. Kecepatan terbang sekitar
30-75 km/jam.
 Aves bernapas dengan paru-paru yang berhubungan dengan pundi-
pundi udara sebagai alat pernapasan tambahan. Pundi-pundi udara
berupa kantong selaput yang ringan Pundi-pundi udara akan terisi
udara kembali pada saat burung melayang tanpa mengepakkan
sayapnya. 
 Aves memiliki alat suara siring yang terdapat pada percabangan trakea. 
 Sistem pernapasan Aves lengkap, meliputi mulut, esofagus
(kerongkongan), tembolok, lambung kelenjar, empedal berdinding tebal
(lambungotot), usus halus, usus besar, dan kloaka. Pada mulut terdapat
kelenjar ludah. Di antara usus halus dan usus besar, terdapat usus buntu
(sekum). Aves memiliki pankreas, hati, dan empedu. 
 Aves bersifat homoioterm karena mempertahankan suhu tubuhnya
dengan bulu-bulu (bulusebagai isolator panas). Suhu tubuh sekitar 40,
5°C-42°C. 

 Alat memiliki peredaran darah ganda, artinya dalam satu kali peredaran
darah keseluruh tubuh, darah melewati jantung dua kali. 
 Alat ekskresi berupa ginjal metanefros dan tidak memiliki kandung
kemih
 Sistem saraf berupa otak, dengan serebrum dan lobus optikus yang
berkembangbaik. Aves memiliki 12 pasang saraf kranial. 
 Aves bersifat ovipar dan fertilisasi terjadi secara internal. Telur
bercabang keras. Aves betina memiliki satu ovarium (di
sebelahkiritubuh) dan beberapa spesies mengerami telurnya.
Morfologi
Anatomi
• Hampir seluruhnya ditutupi bulu dan kakinya
bersisik yang merupakan ciri mirip reptil.
• Leher fleksibel dan tengkoraknya berhubungan
dengan condylus occipital tunggal.
• Otak relatif besar dengan corpora striata yang
padat (bagian otak yang berfungsi sebagai
pengatur perilaku dan insting). Lobus opticus
(bagian otak yang berfungsi sebagai penglihatan)
besar.
• Rahang bawah terdiri atas tulang-tulang yang
kompleks. Terdapat auditory ossicle (tulang
pendengaran).

• Suara yang dihasilkan oleh syrinx yang terdapat


pada dasar trakea. Larynx pada aves tidak
berkembang (rudimenter) dan tidak ada pita suara.
• Tidak mempunyai gigi, kecuali “gigi telur” yang diperlukan untuk
membantu penetasan. Mulut mempunyai rostum (paruh) yang
terbentuk oleh maxilla pada ruang atas dan mandibula pada
ruang bawah dan terbuat dari zat tanduk. Pada atap paruh atas
terdapat lubang hidung (nares interna pada sebelah dalam dan
nares externa sebelah luar)

• Tungkai muka bermodifikasi menjadi sayap, sehingga burung


dapat terbang. Bagian lengan bermodifikasi menjadi panjang,
jari tengah memanjang untuk menyokong bulu terbang.
Sebuah jari depan terpisah untuk menyokong bulu alula yaitu
bulu kecil yang merupakan bulu penting untuk gerakan
aerodinamika. Jari belakang menyokong jari tengah. Tungkai
belakang bermodifikasi secara beragam untuk berjalan dengan
dua kaki di tanah,atau burung berenang atau kedua-duanya.
• Tulang panjang maupun tulang vertebrae (tulang belakang)
tidak mempunyai epiphisis. Vertebrae cervical (tulang leher)
berbentuk sadel di bagian tengah sehingga leher dapat
bergerak leluasa
Sistem Otot
• Otot Pektoralis
1. Otot Pektoralis Mayor
Otot Pektoralis Mayor merupakan otot yang terdapat pada
bagian dada dan berfungsi untuk menarik sayap ke bawah.
Otot Pektoralis Mayor berukuran lebih besar dari otot
Pektoralis Minor
2. Otot Pektoralis Minor
Otot Pektoralis Minor merupakan otot yang berfungsi menarik
sayap ke atas dan otot ini juga terdapat pada bagian dada.

• Otot Pada Femur


Otot pada femur ini berfungsi untuk melakukan gerak berjalan.
Otot pada femur ini terdapat dua bagian, yaitu otot femur
bagian depan dan otot femur bagian belakang.
Sistem Peredaran Darah (
Sirkulasi )
• Sistem peredaran darah pada kelas Aves
juga menggunakan peredaran darah ganda
dan sistem peredaran darah tertutup.
• Oleh karena itu, dalam satu kali darah
mengalir, darah melewati jantung sebanyak
dua kali yaitu saat peredaran darah kecil (
jantung -- paru – paru -- jantung ) dan
pereradan darah besar ( jantung – seluruh
tubuh – jantung ).
Sistem Pernapasan

• Lubang hidung
• Celah tekak
• Trakea
• Siring (alat suara)
• Paru-paru
Sistem Reproduksi ( Urogenital )
• Sistem Genitalia Jantan. 
- Testis berjumlah sepasang, berbentuk oval atau bulat, bagian
permukannya licin, terletak di sebelah ventral lobus penis bagian
paling kranial. Pada musim kawin ukurannya membesar. Di sinilah
dibuat dan disimpan spermatozoa. 
-Saluran reproduksi. Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen
dan epididimis. Duktus wolf bergelung dan membentuk duktus deferen.
• Sistem Genitalia Betina. 
-Ovarium. Selain pada burung elang, ovarium aves yang berkembang
hanya yang kiri, dan terletak di bagian dorsal rongga abdomen.
-Saluran reproduksi, oviduk yang berkembang hanya yang sebelah kiri,
bentuknya panjang, bergulung, dilekatkan pada dinding tubuh oleh
mesosilfing dan dibagi menjadi beberapa bagian
Proses Festilisasi
• Pada burung betina hanya ada satu ovarium, yaitu ovarium kiri.
Ovarium kanan tidak tumbuh sempurna dan tetap kecil yang
disebut rudimenter. Ovarium dilekati oleh suatu corong penerima
ovum yang dilanjutkan oleh oviduk. Ujung oviduk membesar
menjadi uterus yang bermuara pada kloaka. Pada burung jantan
terdapat sepasang testis yang berhimpit dengan ureter dan
bermuara di kloaka. Fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung
oviduk pada saat sperma masuk ke dalam oviduk. Ovum yang
telah dibuahi akan bergerak mendekati kloaka. Saat perjalanan
menuju kloaka di daerah oviduk, ovum yang telah dibuahi sperma
akan dikelilingi oleh materi cangkang berupa zat kapur. Telur
dapat menetas apabila dierami oleh induknya. Suhu tubuh induk
akan membantu pertumbuhan embrio menjadi anak burung.
Anak burung menetas dengan memecah kulit telur dengan
menggunakan paruhnya. Anak burung yang baru menetas masih
tertutup matanya dan belum dapat mencari makan sendiri, serta
perlu dibesarkan dalam sarang.
Fungsi bagian-bagian telur Aves

• Titik embrio --> bagian yang akan


berkembang menjandi embrio
• Kuning telur --> cadangan makanan embrio
• Kalaza --> menjaga goncangan embrio
• Putih telur --> menjaga embrio dari
goncangan
• Rongga udara --> cadangan oksigen bagi
embrio
• Amnion --> Amnion adalah semacam
membran/selaput yang melindungi embrio
dalam telur.
Sistem Saraf
• Otak besar (Serebrum)
• Otak tengah (Mesensefalon)
• Otak kecil
• Sumsum sambung
(Medulla Oblongata)
Sistem Endokrin
Klasifikasi ordo Aves
Ordo Accipitriformes Ordo Anseriformes Ordo Apodiformes
1. Ordo Accipitriformes
adalah kelompok burung dengan ciri-ciri paruh
tajam dan melengkung yang dilengkapi dengan cere
(membran dari pangkal rahang atas burung dimana
lubang hidung terbuka); sayap panjang dan lebar
dengan 4-6 bulu di bagian tepi luarnya; dapat terbang
lama tanpa mengepakkan sayap; memiliki kaki dan
cakar kuat; karnivora; diurnal (aktif siang hari).
Sebelumnya kelompok ini masuk ke dalam ordo
Falconiformes, namun dipisahkan berdasarkan
karakter DNA-nya yang cukup jauh dengan ordo
Falconiformes.
Contoh spesies ordo accipitriformes: 
• Accipiter trivirgatus (Elang alap Jambul)
• Pernis ptilorhynchus (Sikep-madu Asia)
• Aquila gurneyi (Rajawali Kuskus)
• Spizaetus bartelsi (Elang Jawa)
2. Ordo Anseriformes
 adalah ordo dari aves dengan ciri-ciri sayap
berkembang baik, tidak memiliki gigi pada rahang,
memiliki pygostylus , tulang sternum memiliki
carina sterni, paruh besar, lebar dan tertutup
lapisan tanduk yang tipis; bagian tepi paruh
memiliki lamela, lidah berdaging, tungkai pendek
dan berselaput renang ,ekor pendek, waktu muda
memiliki bulu seperti kapas.
Contoh spesies ordo anseriformes: 
• Dendrocygna guttata (Belibis Totol)
• Anas gracilis (Itik Kelabu)
• Cygnus atratus (Angsa Hitam)
3. Ordo Apodiformes
Ordo Apodiformes adalah kelompok burung
yang memiliki ciri-ciri bertubuh kecil; ukuran
tungkai sangat kecil; bentuk sayap runcing;
ukuran paruh kecil serta lunak dan ada yang
langsing dengan lidah berbentuk bulu
panjang.
Contoh spesies ordo apodiformes: 
• Collocalia vanikorensis (Walet Polos)
• Hirundapus caudacutus (Kapinis jarum Asia)
• Hemiprocne longipennis (Tepekong Jambul)
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai