Oleh:
YULINDA VERANIKA
A1B016164
1. Secara akademis, digunakan sebagai salah satu syarat untuk mencapai kelengkapan
studi program strata satu (S1) pada FEB Universitas Mataram.
2. Secara teoritis, sebagai sarana untuk melatih dan mengembangkan kemampuan
penulis dalam mengaplikasikan teori-teori
3. Secara praktis, dapat berguna untuk organisasi yang diteliti
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Untuk mendukung penelitian ini selain menggunakan dasar-dasar teori, peneliti juga
menggunakan hasil-hasil penelitian terdahulu sebagai konsep dasar berpikir.
Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan
mengomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan
pelanggan denga cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya.
Sedangkan manajemen pemasaran dianggap sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran
dan mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan,
menyerahkan dan mengomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.
2.2.1.1Pengertian Brand
Brand trust adalah persepsi akan kehandalan dari sudut pandang konsumen
didasarkan pada pengalaman, atau lebih pada urutan-urutan transaksi atau interaksi yang
dicirikan oleh terpenuhinya harapan akan kinerja produk dan kepuasan (Zohra, 2013).
Penilaian tentang brand trust diukur berdasarkan indikator-indikator berikut:
(1) Achieving result (X1.1), adalah harapan terhadap janji yang harus dipenuhi kepada
antara ucapan dan tindakan dalam menangani setiap situasi yang di alami pembeli di
Kota Mataram.
(3) Demonstrate concern (X1.3), adalah perhatian kepada pembeli di Kota Mataram.
dalam bentuk empaty yang menunjukkan sikap pengertian kepada pembeli di Kota
Periklanan (advertising) adalah semua bentuk terbayar atas presentasi nonpribadi dan
promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang jelas (Kotler dan Keller, 2009, h.202).
Secara umum, periklanan dihargai karena dikenal sebagai pelaksana beragam fungsi
komunikasi yang penting bagi perusahaan bisnis dan organisasi lainnya. Menurut Shimp
(2003, h.357) fungsifungsi dari periklanan adalah sebagai berikut :
3. “Adding Value”. Terdapat tiga cara mendasar dimana perusahaan bisa memberi nilai
tambah bagi penawaranpenawaran mereka yaitu inovasi, penyempurnaan kualitas, atau
mengubah persepsi konsumen. Ketiga nilai tambah tersebut benar-benar independen.
4. “Assisting”. Periklanan hanyalah salah satu anggota atau alat dari tim atau bauran
komunikasi pemasaran. Pada saat-saat lainnya, peran utama periklanan adalah sebagai
pendamping yang memfasilitasi upaya-upaya lain dari perusahaan dalam proses komunikasi
pemasaran. Tujuan periklanan menurut (Kotler dan Keller, 2009, h.203) adalah sebagai
berikut :
a. Iklan informatif bertujuan menciptakan kesadaran merek dan pengetahuan tentang produk
atau fitur baru produk yang ada.
c. Iklan pengingat bertujuan menstimulasikan pembeli berulang produk dan jasa. d. Iklan
penguat bertujuan meyakinkan pembeli saat ini bahwa mereka melakukan pilihan tepat.
“Selebriti secara definisi adalah orang-orang yang dikenal secara luas oleh masyarakat,
baik itu seorang bintang film, penyanyi, atlit, maupun model yang dikenal masyarakat
karena prestasinya di dalam bidang yang berbeda. Selebriti merupakan spokesperson untuk
sebuah brand” (Pappu, & Cornwell, 2011);(Keel, 2012). “Pemilihan selebriti dalam
penyampaian pesan tersebut nantinya diharapkan dapat menimbulkan dampak yang cepat
dalam brand awareness dan brand recognition” (Sola, 2012);(Zafar, 2010).
“Ketepatan memilih sumber pesan (endorser) dapat didasarkan pada atribut yang
melekat pada endorser tersebut” (Shimp, 2010);(Fleck et al., 2012). “Penggunaan
komunikator celebrity endorser yang memiliki karakteristik akan dapat mempengaruhi sikap
(attitudes) atau tanggapan konsumen yang positif terhadap produk tersebut, sehingga
konsumen akan mempertimbangkannya dalam proses pembelian dan diharapkan secara
langsung mempengaruhi perilaku melalui alam bawah sadar” (Pradhan et al., 2014);(Rifon
& Choi, 2012);(Shafiq, & Zia-ur-rehman, 2011).
Menurut Shimp (2003:460) celebrity endorser adalah iklan yang menggunakan orang
atau tokoh terkenal (public figure) dalam mendukung suatu iklan. Jadi celebrity endorser
merupakan sebuah promosi yang dilakukan oleh perusahaan dengan mengeluarkan produk
melalui media iklan dan menggunakan seorang selebriti sebagai pendukung iklan tersebut.
Penggunaan seorang endorser dalam sebuah ikan untuk menyampaikan pesan harus
menggunakan karakter yang tepat dan cocok.
b. Expertise, ditentukan oleh keahlian tertentu, maupun pengetahuan terhadap produk yang
diendorsed. Shimp mengatakan, baik endorser adalah seorang ahli atau tidak, tidaklah
penting. Yang terpenting adalah bagaimana target audiens mempersepsikan endorser.
c. Attractiveness, daya tarik yang dilihat dari seorang celebrity endorser bukan hanya daya
tarik secara fisik melainkan juga kemampuan intelektual, kemampuan atletik, gaya hidup.
Keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak
terhadap produk (Rian, 2012). Penilaian tentang keputusan pembelian diukur berdasarkan
indikator-indikator berikut:
1. Pengenalan Kebutuhan Produk (Y.1), adalah konsumen merasakan adanya
persamaan antara produk yang diingikan dengan keadaan yang diinginkannya untuk
3. Pemilihan produk (Y.3), adalah konsumen menentukan produk yang dinilai cocok
penjelasan mengenai kepercayaan terhadap merek dan bagai mana hubungannya dengan
pelanggan untuk bersandar pada sebuah merek dengan risiko-risiko yang dihadapi karena
ekspektasi terhadap merek itu akan menyebabkan hasil yang positif (Lau dan Lee, 1999: 342
dalam Andriyanto,2017) Dalam pemasaran industri, para peneliti telah menemukan bahwa
kepercayaan terhadap sales dan supplier merupakan sumber dari keputusan(dalam Riana,
Menurut Peter dan Olson (2009) dalam Soesatyo (2013) , dalam penggunaannya
sendiri Endorser diharapkan dapat memberikan asosiasi positif antara suatu produk dengan
selebritis endorsernya. Asosiasi tersebut secara sederhana dapat muncul dalam bentuk
pemikiran atau citra tertentu yang akan dikaitkan pada suatu merek. Keterkaitan suatu merek
akan lebih kuat apabila dilandasi banyak pengalaman untuk membentuk citra merek dalam
benak para konsumen. Pencitraan yang baik merupakan salah satu cara yang efektif dalam
menjaring konsumen, karena konsumen secara sadar maupun tidak sadar akan memilih suatu
produk berdasarkan pada ingatan mereka terhadap Brand Awareness positive yang
ditimbulkan terhadap merek tertentu. Sehingga akan tercipta sebuah presepsi yang baik
dimata para konsumen yang akan mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam diri konsumen dalam proses mengambil keputusan pembelian yang pada
Celebrity Endorser
(X2) H2
HIPOTESA
H1 : semakin tinggi Brand Trust maka semakin tinggi pula pengaruhnya terhadap
keputusan pembelian pada produk Emina
H2 :Semakin terkenal nama Celebrity Endorser maka akan berpengaruh terhadap
keputusan pembelian pada produk Emina
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif.
Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini dibangun suatu teori yang dapat berfungsi
untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala. (Sugiyono, 2013). Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas (Brand Trust dan Celebrity
Endorser) terhadap variabel terikat (keputusan Pembelian) pada konsumen Emina di Kota
Mataram.
Variable adalah suatu atribut atau sifat dari orang,objek, atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2007).
Variabel penelitian terdiri atau dua macam, yaitu variable terikat (dependent variable)
atau variable yang tergantung (dipengaruhi) variabel lainnya), dan variabel bebas
(independent variable) atau variabel yang tidak bergantung (mempengaruhi) pada variabel
lainnya.
Variabel dependen adalah variabel yang menjadi pusat perhatian utama peneliti.
yang berusaha untuk dijelaskan oleh seorang peneliti (Ferdinand, 2006). Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah keputusan pembelian (Y).
suatu variabel dengan member arti atau menspesifikasikan kegiatan atau membenarkan
sautu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut (Sugiyono, 2001).
sebagai berikut :
Emina
Mataram
c. Mahasiswa di Kota Mataram merekomendasikan produk Kosmetik Emina
Brand trust adalah persepsi akan kehandalan dari sudut pandang konsumen
didasarkan pada pengalaman, atau lebih pada urutan-urutan transaksi atau interaksi
yang dicirikan oleh terpenuhinya harapan akan kinerja produk dan kepuasan (Zohra,
1. Achieving result (X1.1), adalah harapan mahasiswa di Kota Mataram terhadap janji
yang harus dipenuhi oleh Produk Kosmetik Emina kepada mahasiswa di Kota
Mataram.
2. Acting with integrity (X1.2), adalah bertindak dengan integritas, adanya konsistensi
Produk Emina antara ucapan dan tindakan dalam menangani setiap situasi yang di
Kota Mataram. dalam bentuk empaty yang menunjukkan sikap pengertian kepada
B. Celebrity Endoser
Populasi adalah gabungan dari sebuah elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang
yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti,
karena itu dipandang sebagai sebuah semesta penelitian (Ferdinand, 2006). Menurut
Sugiyono (2004) yang dimaksud dengan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas subyek atau obyek yang mempenyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah
Konsumen Produk Emina pada Mahasiswi Kota Mataram
2.2 Sampel
Sampel adalah subset dari populasi, terdiri dari beberapa anggota populasi (Ferdinand,
2006). Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik populasi tersebut. Besarnya
sampel sangat dipengaruhi oleh banyak factor antara lain tujuan penelitian.jika penelitian
berisfat deskriptif, maka umumnya membutuhkan sampel yang besar, tetapi jika
penelitiannya hanya menguji hipotesis dibutuhakan sampel dalam jumlah yang lebih sedikit
(Ferdinand, 2006).
Dalam menentukan data yang akan diteliti teknik pengambilan sampling yang akan
digunakan adalah dengan non probability sampling yaitu teknik sampling yang tidak
memberikan kesempatan sama bagi setiap unsure atau anggota populasi untuk dijadikan
sampel, karena tidak diketahui jumlah populasinya.
Dari berbagai sumber seperti Roscoe 1975 (dalam Sekaran,2003,Hair dkk, Tabachic &
Fidell) diperoleh beberapa pedoman umum yang dapat digunakan oleh peneliti untuk
menentukan besarnya sampel penelitiannya sebagai berikut:
Ukuran sampel yang lebih besar dari 30 dan kurang dari 500 sudah memadai bagi
kebanyakan penelitian.
Peneliti memilih jumlah sampel yang akan diteliti adalah sebesar 75 responden.
Data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar, seperti literature serta teori-teori
ynag berkenaan dengan penelitian peneliti.
2. Data kuantitatif
Data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang dibuat menjadi angka (scoring).
Ada dua jenis sumber data yang digunakan untuk menunjang penelitian ini, yaitu :
a. Data primer
Data yang diperoleh langsung dari sumber atau subjek penelitian. Sumber data primer
adalah kuisioner dan wawancara kepada responden tentang pengaruh harga dan lokasi
terhadap keputusan pembelian.
b. Data sekunder
Data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media cetak seperti buku, catalog
perusahaan, dan keterangan lain yang berhubungan dengan pokok penelitian, seperti
gambaran umum perusahaan serta jumlah penjualan. Sumber data sekunder adalah studi
pustaka yang berhubungan dengan harga dan lokasi terhadap keputusan pembelian.
Contohnya data yang diperoleh dari Counter kosmetik emina
1) Kuesioner
Menurut Malhotra (2009) sebuah kuesioner, baik itu disebut formulir atau skedul,
bentuk wawancara, atau intrumen pengukuran, merupakan serangkaian pertanyaan yang
diformulasikan untuk mendapatkan informasi dari responden.
N ( ∑ XY ) −(∑ X ∑ Y )
r=
√¿ ¿ ¿
Keterangan:
r : Koefisien korelasi
X : Skor pertanyaan
N : Jumlah responden
Y : Skor total
Jika diperoleh rhitung lebih besar dari pada rtabel berarti valid. Nilai r product moment diperoleh
dari nilai tabel dengan n dan taraf signifikan 5%.
Reliabilitas adalah ukuran yang menunjukkan konsistensi dari alat ukur dalam
mengukur gejala yang sama dilain kesempatan. Jadi suatu kuesioner dikatakan reliabel jika
jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten dari waktu ke waktu.
Jika koefiesien reliabilitas instrument lebih dari 0,6 maka semua variable yang terdapat
pada kuesioner dalam penelitian dinyatakan reliable.
Rumus :
❑ 2
∑ σb
[ ][
r11 =
k
k−1
1− 2
σt ]
( Arikunto, 2002: 194)
Keterangan : r11 : koefisien reabilitas instrumen
k : banyaknya butir pertanyaan
α : alpha
∑ σ 2b : jumlah varian butir
σ 2t : varian total
pengujian dalam sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen atau
keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah
2. Uji Multikolinieritas
Menurut Asnawi dan Masyhuri (2011), “Uji Multikolonieritas bertujuan untuk
menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar peubah bebas (variabel
independen). Jika terjadi korelasi maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara peubah bebas.” Untuk
mendeteksi adanya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai VIF (variance inflaction factor)
(Singgih, 2002 dalam Asnawi dan Masyhuri, 2011). Pedoman suatu model yang bebas
dilakukan pada
2. koefisien korelasi antara Xi dab Xj (rxixj) yang tinggi hanyalah suatu syarat yang cukup
(sufficient condition) tetapi bukan syarat yang perlu (necessary condition) atau bukan
3. koefisien determinasi (R2) mungkin saja tinggi, tetapi taksiran-taksiran mungkin tidak
signifikan
Mekipun demikian, kombinasi dari ketiga kriteria di atas akan membantu dalam
3.Uji Linearitas
mengetahui model yang dibuktikan merupakan model linear atau tidak. Uji linearitas
dilakukan dengan menggunakan curve estimate, yaitu gambaran hubungan linear antara
variabel X dengan Y. Jika nilai signifikansi f d” 0,05, maka variabel X tersebut memiliki
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Dimana :
Y = Keputusan Pembelian
a = Konstanta
b1 = Koefisien regresi variabel X1 (Brand Trust)
b2 = Koefisien regresi variabel X2 (Celebrity Endorser)
X1 = Brand Trust
X2 = Celebrity Endorser
e = Error atau variable penggangu
7.2 Uji t
Menurut Ferdinand (2014), Uji t atau uji pengaruh kausalitas adalah uji yang
dilakukan terhadap hipotesis kausalitas yang dikembangkan dalam model persamaan regresi.
Hipotesis nol (H0) yang akan diuji adalah uji parameter koefisien regresi (b1) sama dengan
nol atau H0 = b1 = 0, artinya suatu variabel independen bukan merupakan penjelasan yang
signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternative (Ha) merupakan parameter suatu
variabel yang lebih besar dari nol atau Ha = b1> 0, artinya suatu variabel independen
kebebasan (df) = n – k – 1, pada tingkat kepercayaan 95% dan α = 0,05. Kriteria pengambilan
7.3 Uji F
Menurut Ferdinand (2014:239), Uji F atau uji kelayakan model dilakukan untuk
melihat apakah model yang dianalisis memiliki tingkat kelayakan model yang tinggi yaitu
variabel-varibel yang digunakan model mampu untuk menjelaskan fenomena yang dianalisis.
Hipotesis dapat diterima apabila F hitung lebih besar dari F tabel, sebaliknya apabila F
Sarwono (2007), Koefisien korelasi ialah pengukuran statistik kovarian atau asosiasi
antara dua variabel. Besarnya koefisien korelasi berkeisar antara -1 sampai dengan +1.
Koefisien korelasi menjukkan kekuatan hubungan linier dan arah hubungan dua variabel
acak. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi pula. Sebaliknya,
jika koefisien korelasi negatif, maka kedua variabel mempunyai hubungan terbalik. Artinya
jika nilai variabel X tinggi, maka nilai varibel Y akan menjadi rendah dan berlaku sebaliknya.
Tabel 3. 7 Interpretasi dari nilai r menurut Husaini Usman dan R. Purnomo Setiady
Akbar
r Interpretasi
0 Tidak berkorelasi
0,01 – 0,20 Sangat rendah
0,21 – 0,40 Rendah
0,41 – 0,60 Agak rendah
0,61 – 0,80 Cukup
0,81 – 0,99 Tinggi
1 Sangat tinggi
7.6 Adjusted R2
Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila sebuah variabel independen ditambahkan dalam
model (Ferdinand, 2014). Imolikasi (Gujarati, 1995; Kuncoro, 2003 dalam Ferdinand, 2014)
dari Adjusted R2 ini adalah :
Adjusted R2 dapat bernilai negatif kendati R2 selalu positif. Bila Adjusted R2 bernilai
negatif, maka nilainya dianggap nol. Secara umum bila tambahan variabel independen
merupakan prediktor yang baik, maka akan menyebabkan nilai varians naik dan pada
gilirinnya Adjusted R2 meningkat. Sebaliknya bila tambahan variabel baru tidak
meningkatkan varians, maka Adjusted R2 akan menurun. Artinya tambahan variabel baru
tersebut bukan merupakan prediktor yang baik bagi variabel dependen.