Anda di halaman 1dari 43
— PROVINS! PAPUA BARAT RINGKASAN EKSEKUTIF ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN a eM Jalan Trans Papua Barat TAHUN 2008 een Kata Pengantar Ringkasan Eksekutif AMDAL Jalan Trans Papua Barat ini merupakan bagian dari pekerjaan penyusunan AMDAL pembangunan jalan trans Papua Barat. Laporan ini pada dasarnya merupakan ringkasan dari laporan lainnya, yakni Laporan ANDAL, Laporan RPL dan Laporan RKL. Laporan ini merupakan acuan untuk melekukan pemantauan dampak (seperti telah dipaparken dalam Laporan ANDAL) pembangunan jalan trans Papua Barat tethadap lingkungan hidup. Keberadaan laporan ini diharapkan akan mewujudkan tercapainya keseimbangan ekonomi, sosial dan lingkungan hidup dalam pelaksénaan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Provinsi Papua Barat. Laporan ini telah melalui diskusi dan pembahasan yang melibatkan tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama, akademisi, organisasi_kemasyarakatan, pimpinan dan staf instansi Pemerintah Kabupaten/Kota dan Pemerintah Provinsi, Bapedalda Provinsi Papua Barat dan pihak-pihak lainnya. Untuk itu kami sebagai pemrakarsa penyusunan pekerjaan AMDAL jalan trans Papua Barat mengucapkan terima kasih atas bantuan Bapak/Ibu sekalian, Kami yakin apa yang sudah Bapak/Tbw’ sumbangkan akan sangat bermanfaat bagi tercapainya keseimbangan ekonomi, sosial, dan ekologi dalam pembangunan jalan trans Papua Barat pada Khususnya, dan kelestarian lingkungan hidup serta peningkatan kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Akhimya sudah selayaknya kita mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas perkenannya saja Iaporan ini dan selanjutnya kegiatan pemantatian lingkungan hidup terkait dengan pembangunan jalan trans Papua Barat akan dapat terwujud. Sekali lagi kam? menghaturkan terima kasih dan tetap mengharapkan partisipasi_ masyarakat dan semua pihak agar rencana pembangunen jalan trans Papua Barat dapat terwujud seluruhnya. Manokwari, Oktober 2008 Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua Barat NIP. 010 090 245 Ringkasan Eksekutif - Studi AMDAL Jalan Trans Papua Barat DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .. DAFTAR ISI DAFTAR TABEL. BABI PENDAHULUAN LL Kegiatan 1.2 Rencana Usaha dan Kegiatan 1.2.1. Lokasi Rencana Pembangunan. Jalan Trans Papua Barat 1.3. Alternatif yang dikaji dalam ANDAL... 1.4 Rekomendasi Penilaian Kelayakan Lingkungan BABII DAMPAK PENTING TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP 2.1 Jenis Dampak Penting 2.2. Prakirean Dampak Penting... 2.3. Evaluasi Dampak Pentin; BABU UPAYA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP.. 3.1 Pengelolaan Lingkungan Hidup 3.2 Pemantauan Lingkungan Hidup DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 1, Jadwal Rencana Kegiatan Trans Papua Barat 2. Peta Rencana Jalur Pelaksanaan Pemerintah Daerah Provinsi Papua Barat 1 1 3 4 I- 2 Ringkasan Eksekutif - Studi AMDAL Jalan Trans Papua Barat DAFTAR TABEL BABII DAMPAK PENTING TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP Tabel 2.1. Prakiraan Dampak Penting Pengelolaan Jalan Trans Papua Barat Tahap Pra-Konstruksi Tabel 2.2. Prakiraan Dampak Penting Pembangunan Jalan Trans Papua Barat Pada Tahap Konstruksi Tabel 2.3. Prakiraan Dampak Penting Pembangunan Jalan Trans Papua Barat Pada Tahap Pasca Konstruksi Tabel 2.4. Matriks Evaluasi Dampak Penting Pembangunan Jalan __________ Trans Papma Barat_———————_____________. BABIIT UPAYA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Tabel 3.1. Matriks Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) ANDAL Pembangunan Jalan Trans Papua Barat Tabel 3.2. Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) ANDAL Pembangunan Jalan Trans Papua Barat Pemerintah Daerah Provinsi Papua Barat BAB i PENDAHULUAN UNCP se). UA Te USE Sey Gare 2s eA Ringkasan Eksekutif - Studi AMDAL Jalan Trans Papna Barat : BAB I PENDAHULUAN 1A. Kegiatan Pemerintah Provinsi Papua Barat ( Dinas PU.) saat ini sedang melanjutkan kegiatan pelaksanaan pembangunan Jalan Trans Papua Barat. Pembangunan Jalan Trans Papua Barat tersebut, dibangun pada areal seluas 7.151.400 ha, berupa pembangunan jalan raya (di atas tanah-at grade), berbagai sarana, prasarana, dan fasilitas leinya untuk 7 Kabupaten di Provinsi Papua Barat, untuk memperlancar transportasi dari arah Selatan ke arah Utara dan ke arah Barat dan Timur. Pembangunen Jalan Trans Papua Barat tersebut tidak merubah struktur Kabupaten di Provinsi Papua Barat yang ada, tetapi pembangunan Jalan raya tersebut menyediakan sarana, prasarana, dan fasilitas jalan raya yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat kota dimasa mendatang, Sebagaimana kegiatan pembangunan pada umumnya, kegiatan pembangunan Jalan Trans Papua Barat ini diperkirakan akan dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup, Dalam upaya menanggulangi dan mengendalikan dampak yang timbul Karena rencana kegiatan tersebut, maka rencana pembangunan Jalan Trans Papua Barat, di 7 Kabupaten di Provinsi Papua Barat ini wajib dilengkapi dengan AMDAL. Penyusunan AMDAL (ANDAL, RKL, dan RPL) pembangunan Jalan Trans Papua Barat ini‘ mengacu pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 08 tahun 2006, tentang Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup Pemerintan Daerah Provinsi Papua Barat ARS | | i Ringhasan Ehschutif - Suudi AMDAL Jalan Trans Papua Barat 12. Rencana Usaha dan/atau Kegiatan, 1.2.1, Lokasi Rencana Pembangunan Jalan Trans Papua Barat. Lokasi rencana kegiatan’ pembangunan Jalan Trans Papua Barat sepanjang 1.430,28 Km. terbentang mulai dari Kabupaten Fak-Fak sampai dengan Kabupaten Sorong Selatan, Penggunaan lahan di lokasi rencana Kegiatan saat ini sebagian besar daerah hutan lindung, pertanian, perkebunan dan hutan rakyat, akan dibebaskan tahun 2008 serta dimintakan ijin dari Departemen Kehutanan untuk Hutan Lindung. Adapun rencana kegiatan yang diperkirakan dapat menimbulkan dampak penting dan akan ditelaah dalam studi ini Deskripsi Rencana Kegiatan. 1. Deskrepsi Rencana Kegiatan Meliputi : Ruas Jalan Trans Papua Barat Status : Penyusunan AMDAL Panjang Jalan, > 1.430,28 Km. Lebar RUMUA : 50m. Jumlsh Jalur 2 2 Jalur Sumlah Lajur 2 4 Lajur Lebar Jalur 2.50m Lebar Median 2,10 m. Lebar Balu Luar 2 2,00m Lebar Bahu Dalam = 0,50 m Jenis Konstruksi : Diatas tanah Jumlah Jembatan Sungai: 18 buah, Kecepatan Rencana 60 KmvJam Pemerinah Daetah Provinsi Papua Barst Easy Ringhasan Eksekutif - Sindi AMDAL Jalan Trans Papua Barat Panjang Jalan Tiap Jalur Per-Kabupaten/ Kota yang dilalui (KM) Kabupaten Soren No} satur | Fak | Kaima | Manok | Teluk | Teluk | socoy foe | pote °K | Wonda | Bintu fk | ona | wari wt) g | Selata ma | ni i 1 2 3 4 3 6 738 9 | 10 1 |A:Makbon-|- |- 104,09 |= = 2023 |= 306,47 Prafi 9 2 |B: Teuk|- |- Bld |= 164,08 | 43,49 | 40,86 | 323,57 Bintuni - Inamandura w 3 C : Mameh — | - 129,74 | 32,90 119,23 87,5 - - 369,37 Rasie Wanoma 4 |D:Bomberai| 611 | 342,12 |- 2758 |= = 30,87 -Kirury z Jumlah GLI [471,86 | 212,12 [119,23 [279,17 [2458 | 40,86 | 1.430, 1 8 28 2, Tata Letak Jalan Trans Papua Barat. Pembangunan Jalan Trans Papua Barat, Proyek pembangunan jalan raya ini sebenarya merupakan salah satu realisasi dari RTRW Propinsi Papua Barat dan RTRW dari masing-masing Kabupaten sebagai Jalan transportasi antar Kabupaten dalam menatz kembali sistem lalu lintas sécara terpadu untuk memperkuat sistem transportasi antar kabupaten, terutama dengan menyediakan fasilitas jaringan jalan raya. Guna mengantisipasi situasi tersebut maka dibangun Jalan Raya ‘Trans Papua Barat. 3. Tahapan Pembangunan Jalax Trans Papua Barat. a, Tahap Pertama, (2008 ). Berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahap ini meliputi : Survei Rencana Jaringan Jalan ~ Penyusunan Studi Kelayakan Lingkungan (AMDAL) Pemerintan Daerah Provinsi Papua Barat Teknik, Ekonomi, dan Ringhasan Eksehutif - Studi AMDAL Jalan Trans Papua Barat ~ Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Tahap Kedua, (2009-2012). Berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahap ini meliputi : ~ Pembangunan Ruas Jalur A (Makbon — Prafi sepanjang 306,47 Kim) selama + 9 Bulan, - Pembangunan Rvas Jalur B (Teluk Bintuni — Inamanduraw sepanjang 323,57 Km) selama +9 Bulan. - Pembangunan Ruas Jalur C (Mameh — Rasie - Wanoma sepanjang 369,37 Km) selama + 9 Bulan - Pembangunan Ruas Jalur D (Bomberai — Kirury sepanjang 430,87 Km) selama + 9 Bulan. Tahap Berikutnya Berbagai kegiatan yang akan dileksanakan pada tahap ini berupa pembangunan sarana, prasarana, dan utilitas jalan raya yang meliputi - Pembuatan Marka Jalan. - Pembuatan Rambu-rambu Lalu Lintas. - Penghijauan/pertamanan. ~ Perapihan Saluran Drainase. | 4. Jadwal Pelaksanaan. j Pembangunan Jalan Trans Papua Barat akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan prioritas dan ketersediannya dana yang dapat dialokasikan mulai tahun 2008 - 2012 Mengingat pembangunan ini akan melibatkan berbagai pihak yang terkait, sehingga koordinasi diantara para pihak yang berkepentingan sangat diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan. | (lihat Lampiran “ladwal Rencana Kegiatan Trans Papua Barat”) Pemerintah Daerah Provinsi Papua Barat SBABERTS Ringkasan Eksekutif ~ Studi AMDAL Jalan Trans Papua Barat 1.3. Alternatif yang Dikaji dalam ANDAL. Alternartif kegiatan yang dikaji dalam kaji ulang ANDAL pembangunan Jalan Trans Papua Barat karena dapat menimbulkan dampak _penting tethadap lingkungan hidup, adalah sebagai berikut : A. Tahap Pra - Konstruksi ~ Pemberian wang kerokhiman bagi penduduk sebagai ganti rugi pemanfatan lahan rencana Jalen Raya - _ Proses Perijinan Penggunaan Hutan Lindung dari Dep. Kehutanan B. Tahap Konstruksi - Mobilisasi Alat-Alat Berat Mobilisasi alat-alat berat proyek (crane, erection grider, concrete pump, bulldozer, dump truck, dil) yang memanfaatkan jalan umum, yang secara potensial dapat mengakibatkan gangguan dan kecelakaan lalu lintas, terutama bila terjadi pada jam-jam sibuk. - Transportasi Peralatan Dan Material (trailer, dump truck dan Jain-lain) dapat pula mengganggu lalu lintas umum yang berada di sekiter tapak proyek ~ Konstruksi Saluran Drainase dan Jembatan Kegiatan-kegiatan tersebut cukup potensial untuk mengakibatkan terjadinya genangan, erosi, pelumpuran dan penyumbatan sistem drainase lokal. Kecelakaan kerja setiap saat dapat terjadi. Diperlukan upaya antisipasi agar hal-hal semacam ini dapat dihindarkan, - Pemancangan Tiang-Tiang Pondasi Dengan Hammer-Pile untuk Pembangunan Jembatan. Kegiatan tersebut dapat menimbulkan gangguan berupa kebisingan dan gangguan estetika lingkungen. Diperlukan upaya guna meminimalisasi gangguan dengan cara melakukan kegiatan tersebut pada malam hari. - Konstruksi Fisik Pembangunan Jalan Raya Kegiatan tersebut dapat mengganggu estetika _lingkungan, gangguan Lalu lintas, kebisingan dan lain-lain. Pemerintah Daerah Provinsi Papua Barat BBAREESS Ringhasan Eksehutif ~ Studi AMDAL Jalan Trans Papua Barat C, Tahap Pasca - Konstruksi Operasi Dan Pemeliharaan Jalan Raya Meningkatnya volume dan frekuensi Jalu-lintas kendaraan di Jalan Raya, cukup potensial untuk meningkatkan emisi gas buang kendaraan dan tingkat kebisingan, sehingga dapat mengganggu kenyamanan penduduk yang bertempat tinggal di sckitamya dan gangguan keschatan masyarakat pengguna jalan dan petugas lapangan Jalan Raya. Upaya-upaya untuk melakukan pemeliharaan yang menyita luas Jajur akan mempersempit luas badan jalan efektif. Keadaan ini cukup potensial untuk mengakibatkan terjadinya kemacetan lalu lintas ataupun kecelakean di Jalan Raya Eksistensi Jalan Raya Bangunan Jalan Raya tersebut dapat memunculken daerah genangan air baru yang semula tidak ada, terutama bila saluran drainase lokal yang menjadi penampung drainase Jalan Raya kurang berfungsi Namun Karena konstruksi Jalan Raya ini dibuat dalam bentuk sesuai kaidah teknis Standar yang mengacu kepada SWI atau Bina Marga, maka dampak dari genangan drainase harus dituntaskan dengan teknis yang memadai sesuai dengan kondisi lapangan dimana trace jalan dibuat. 1.4. Rekomendasi Penilaian Kelayakan Lingkungan. Sesuai kebijakan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup (sustainable developmen), maka semua pelaksanaan kegiatan pembangunan harus memperhatikan kaidah-kaidah lingkungan hidup dalam upaya untuk melestarikan potensi sumber daya alam, serta untuk mencegah terjadinya kerusakan atau pencemaran tethadap lingkungan hidup di sekitarnya, sehingga akan dapat dicapai keserasian hubungan antara manusia dan lingkungan hidup disekitamya. Pemerintah Daerah Provinsi Papua Barat SBARISER Ringkasan Eksehaaif ~ Soui AMDAL Jalan Trans Papua Barat Kebijaksanaan tersebut tertuang dalam Undang-Undang No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, serta dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999 tentang AMDAL, yang antara lain mengemukakan behwa semua rencana kegiatan yang dapat menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan hidup wajib dilengkapi AMDAL, yang merupakan bagian dari Studi Kelayakan, Dalam rangka menindak Janjuti kebijakan pengelolaan lingkungen hidup tersebut diatas, Pemerintah Provinsi Papua Barat ( Dinas PU. Provinsi Papua Barat ) selaku pemrakarsa/pengelola kegiatan pembangunan Jalan Trans Papua Barat, berkomitmen untuk menyiapkan dokumen AMDAL, dan memenuhi Ketentuan-ketentuan yang dikemukekan dalam dokumen tersebut, serta akan melakukan penyempumaan _pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup secara berkelanjutan, dalam bentuk mencegah, menanggulangi, dan mengendalikan dampak penting yang timbul, serta melakukan pelatihan bagi para petugas yang terkait dengan pengelolaan dan pemantawan lingkungan hidup ini Pemerintah Daerah Provinsi Papua Sarat BAB 2 DAMPAK PENTING TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP Pe GST ite) 4 UAT NaN ESM ea aed ear Ringhasan Eksekutif— Studi AMDAL Jalan Trans Papna Barat BABII DAMPAK PENTING TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP 2.1 Jenis Dampak Penting. 1. Proses Pelingkupan. Penentuan dampak penting pembangunan Jalan Trans Papua Barat, dilakukan melalui serangkaian proses pelingkupan sebagai berikut : a Identifikasi Dampak Potensial. Berdasarkan kajian terhadap rencana kegiatan dan kondisi lingkungan hidup di sekitar lokasi tapak kegiatan, maka dengan memakai Metode Matriks Identifikasi Dampak, dilakuken inVentarisast Komponen lingkungan hidup yang terkena dampake dari rencana kegiatan. Evaluasi Dampak Potensial. Dengan memekai Metode Diskusi/Interaksi Kelompok, konsultasi dengan masyarakat, dan dengan mempertimbangkan 6 faktor penentu dampak penting seperti yang dikemukakan dalam Keputusan Kepala Bapedal No. 056 tahun 1994 dan PP 27/1999 pasal 5 ayat 1, dilakukan cvaluasi terhadap dampak potensial, yang _menghasilkan dampak penting untuk ditelazh lebih mendalam. Klasifikasi dan Prioritas Dampak Penting. Dengan metode analisis Keterkaitan dilakukan klasifikasi dan penentuan prioritas dampak penting, atau mengorganisir dampak penting tersebut, sehingga didapat gambaran secara keseluruhan tentang isu-isu pokok Jingkungan atau prioritas dampak penting yang timbul Pemetintah Daerah Provinsi Papua Barat SBRBMESE Ringkasan Eksekutif - Studi AMDAL Jalan Trans Papua Barat 2. Hasil Pelingkupan. Jenis dampak penting yang timbul Karena rencana kegiatan untuk ditelaah secara mendalam sébagei hasil proses pelingkupan dapat dikemukakan sebagai befikut : a. Tahap Pra-Konstruksi. Pada tahap ini dilakukan Kegiatan pengurusan izin’ atau proses perizinan, survai dan sosialisasi kegiatan/AMDAL, serta kegiatan pengadaan tanah, diperkirakan dapat menimbulkan dampak penting : 4. Persepsi masyarakat terhadap rencana kegiatan. Perubahan peruntukan tanah. 2. 3. Perubahan Peruntukan Hutan Lindung (Pinjam Pakai) 4 : Pada taliap ini dilakukan pelaksanaan konstruksi fisik, seperti mobilisasi tenaga kerja, mobilisasi peralatan berat, pembersihan dan pematangan lahan, pekerjaan tanah, pengangkutan tanah dan bahan material bangunan, pekerjaan jalan, pekerjaan struktur bangunan Jalan Trans Papua Barat, pekerjaan sarana, prasarana, dan utilitas, serta fasilitas jalan raya lainnya, penghijauan dan pertamanan, diperkirakan dapat menimbulkan dampak penting 1. Gangguan dan kecelakaan lalu lintas Pencemaran udara dan kebisingan Meningkatnya air larian/potensi banjir. Pencemaran air permukaan, Kerusakan prasarana jalan. Perubahan bentang alam. Gangguan terhadap flora (vegetasi) dan fauna. Meningkatnya kesempatan kerja dan berusaha. oane Kesehatan Masyarakat. Pemerintah Daerah Provinsi Papua Barat ‘EAE Ringhasan Eksekwtif - Studi AMDAL Jalan Trans Papna Barat c. Tahap Operasional. Pemanféatan Jalan Trans Papua Barat, untuk kegiatan sosial budaya masyarakat, pengoperasian sarana dan utilites lainnya, diperkirakan dapat menimbulkan dampak penting : 1. Pencemaran udara dan kebisingan. 2. Meningkatnya air larian/potensi banjir. 3. Meningkatnya gangguan dan arus lalu lintas darat. 4. Meningkatnya kesempatan kerja dan berusaha. 5. Meningkatnya kehidupan sosial budaya masyarakat. 6. Persepsi masyarakat terhadap keberadaan Jalan Trans Papua Barat. 2.2. Prakiraan Dampak Penting. * Kriteria Prakiraan Dampak. a. Besaran Dampak. Besaran dampak dikelompokkan atas 3 kategori, yaitu besar, sedang : dan kecil, yang penentuannya didasarkan atas besarnya perubahan kualitas lingkungan yang timbul sebagai akibat dari kegiatan pembengunan Jalan Trans Papua Barat atau besarya perubahan | kualitas lingkungan hidup sebelum dan setelah adanya kegiatan, baik 4 secara kuantitatif maupun kualitatif. b. Sifat Pentingnya Dampak. Sesuai dengan Keputusan Kepala Bapedal No. 056 tahun 1994 dan PP 2711999 pasal 5 ayat 1 tentang Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting,"maka sifat dampak dapat dikategorikan penting apabila terdapat kesesuaian dengan salah satu dari beberapa kriteria berikut ini: 1. Jumlah manusia yang terkena dampak penting di yah studi melampaui jumlah manusia yang menerima mantaat. 2. Penyebaran dan Iuasan daerah yang terkena dampak lebih luas | dari tapak kegiatan, dan dirasakan secara regional atau nasional. | 3, Lamanya dampak berlangsung, L | Pemerintah Daerah Provins! Papua Barat Ringhasan Eksekutif - Studi AMDAL Jalan Trans Papua Barat Intensitas Dampak penting 5. Ambang batas baku mutu lingkungan mulai terlampaui sejak kegiatan mulai berlangsung dan berlangsung terus sampai tahap pasca konstruksi. 6. Adanya hubungen yang sinergistis di antara dampak-dampak yang diperkirakan timbul. 7. Dampak yang timbul tidak terbalikkan meskipun sudah ada upaya-upaya mitigasinya, a. Hasil Prakiraan Dampak Penting. Berdasarkan atas kriteria prakiraan dampak tersebut diatas, maka besaran dan sifat pentingnya dampak yang timbul Karena kegiatan pémbangunan Jalan Trans Papua Barat, baik pada tahap pra konstruksi, pelaksanaan konstruksi, maupun tahap pasca konstruksi/operasional, masing-masing dapat dilihat pada Tabel 2.1., 2.2., dan Tabel 2.3. Sedangkan Matriks Evaluasi Dampak Penting dapat dilihat pada Tabel 24. 2.3. Evaluasi Dampak Penting. Evaluasi dampak penting secara holistik ini dilakukan dengen memakai Metode Leopold yang Dimodifikasi (Lohani ~ Than), — Hasil evalu: campak penting ini dipakai sebagai dasar untuk menentukan kelayakan Hingkungan hidup dari kegiatan pembangunan Jalan Trans Papua Barat. Hasil evaluasi dampak penting secara hol ik kegiatan pembangunan Jalan Trans Papua Barat dapat dilihat pada Tabel 2.4. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa dampak negatif terhadap komponen kualitas air pemukaan, air larian, kualitas udara, dan kebisingan merupakan dampak yang perlu mendapat prioritas tama untuk dikendalikan, sedangkan dampak positif terhadap komponen kesempatan kerja dan berusaha, kegiatan ekonomi masyarakat, persepsi masyarakat, peruntukan lahan, dan bentang alam merupakan dampak positif yang perlu mendapat prioritas utama untuk dikembangkan. Pemerintah Daeran Provinsi Papua Barat BABA Ringhasan Eksekutif ~ Stndi AMDAL Jalan Trans Papua Barat 2 Selain itu dari tabel tersebut dapat dilihat pula bahwa secara keseluruhan total dampak positif relative lebih besar dari total dampak negative yang timbul, sehingga ditinjau dari segi lingkungan hidup, pembangunan Jalan Trans Papua Barat layak untuk dilaksenakan. Penilaian Secara Kausatif, Penilaian ini dimaksudkan sebagai penilaian terhadap hubungan sebab - akibat terjadinya dampak penting secara mendalam, dengan mengkaji keterkaitan antara komponen kegiatan menimbulkan dampak penting dengan komponen lingkungan yang mengalami perubahan mendasar, schingga akan dapat diketahui proses terjadinya dampak primer, dampak sekunder, tersier dan turunannya. Penilaian dampek penting secara kausatif ini perlu mempertimbangkan ciri dampak yang terjadi, kelompok masyarakat yang terkena dampak, serta luas sebaran dampak, dilakukan dengan memakai Metoce Bagan Alir. Hasil evaluasi dampak penting pada tahap pra konstruksi, konstruksi, dan tahap pasca konstruksi, masing-masing dapat dilihat pada Tabel 2.1., 2.2, dan 2.3. dipakai sebagai arah untuk melakukan pengelolaan Jingkungan hidup dalam menangani dampak-dampak penting yang timbul dari kegiatan pembangunan Jalan Trans Papua Barat. Pemerintah Daerah Provinsi Papua Barat SPARES Bujuoy yepus yedwieg = ok. unyes Yedweq Yen? = YS uedeyeagueyelGay euesuay eMueUie? = 2, ‘ueyeiBey| easy sen] = Fy Feejuewy ewuouay Suek ynpnpueds Weiner = eq 6uns6ug, Sugueg yedweg = sous yedweg yequine = Yeh Yedwieg ekuawe) = 1A sduieg ueseqag sem] = MeBEN Yedweg eus}01 Buek NpNpUAg YEIUINE = cj oi webueraiay dw @ | ; i (a) | ursebuadioy %00,<9] an ie a % 001 <7 uate a evevefsew Bunueg eae teed teare=t} | %00L>Pd) —wex | MEN | ecceueyesoioy | © beus ugjeBay | 2d > Id veare td weave = ‘go (a) (a) | ynvebuediar %00L-<1 (av (aw (a) en) ayy | eoor<710| yep wejei6ay ) e at se6au 6uek cuptog | teen | meraumy | 00 STC] peare=21 | %00b>Pd} tex | seBON | elorseudoneg |b bi beus oI uejeiioy | *d> td seysuaiuy jeore<) annem | ey = ePd syeaioa yp. | gneinuny 10 | rede yeduieg pateaieg | wei | wer sa, soyeuon, | 2e8wed | Yedweq yedweg | yedweg eAUBUqUE TENS Fi ekuewe) | uereqas | ynpnpuag | uevesog yes yedweg stuar ON Baqued vedureG ueniuaues | ‘yoyngsuoy -big deyey yeseg ended sues, Bunued yedweq ueeupyerd “LZ loge Jer ueunBuequieg (d) Bujued yeduieq ueMwueued (a) | goer 4 % OOL Pd} mine baud o ueqei5=y ie : ueeynued uqueg ern Lente ee M. ior zd> id | Svepes | sueben aye uexewsoueg | © <1 Cy (a) (d) oe 4 % O0k Pa sifueq (a) sequeq | ypeinuiny nae iseindod =M eyed Zd> Id jsuajodjueey Buqued | ¥ePR EPR tans yesaq | tsynqsuoy | “SHINY seseq | yueban ae} z seysuaur | Pd uep evepn epi kode uyeseq | SAMMSUON | ueIeIOEX | Tey, ig” | 79° | weGeN | — uereweoued| 1 b<¥S | seysuay | = ee <4 neues Twi M | = 7 Buueg seinuiny! | Yarus=70 | yedwea Tdlld=Pd YL 8 yedweq | yedweg yedweg | yedwe ‘dwO} st a be vty pueaiog | HS | Wer ation | SE weit! | exvewer | uereqag | *PPPUPE | Ueresog | rey | yedweaswer | ON oe ee ne “ysynjsuoy deye eped yeeg endeg sued uejer ueunBuequisd Bunueg yedweg ueesyelg “ZZ |deL, Tai) ] % i (au) a oon = d u ueiei6a4 % OO pd Reegtied (a) | weaiea | snernuiny | Tyg | pseindod | = 'M | usyeay | “d*'d a Bunueg | epy | yepn teas | ‘aeseq | SMU | Toe sesag | neon 9 seysuayul 24 A (a) ta (d) (a) | Gaeioy u %o0h=M | ese (4) | 99 a aq | me6usdiay | isyngsuoy | (di) (gd) (aa) | swemuiny | OOS 29 | seyndod vejetday | % 001 > Pa jeiep be 6uguag | ediea | yepn true | 22594 ele d>td | seseg nyejuensoueg | 2 seysusTUl a (ay % oot <7 (@ 6) : oe uejei6ay (ad | goy% qq | meSuadias | isynasucy |S a (d) (ai) | spemwiny | oud iseindod =™M 00L> Pd uejef euesesesd Bugueg | sweqeq | yepy Laue yesoq | |synqsuoy Zd> tq | 2889 | seGon ueyestuay | 7 seysuayt | =" weqea z 7 win = M 7 Sunued speinuiny | waris=1a | yedwea | Yedueq dlid=Pd | yedweg | yedweg ecwea pineaiag | HS | wET ewes | SENSU | Cf rouey rnpnpusd | veiesag | resis | yedwea swer | “oN laities Buqiad yedueg venuaued lbujuag yepuL yedwieg = dL sepumjas yedueg yewne = YS uedeyeuagiuerelsey e voy PAUEWIET = 7M, "upjeiGay Bauy sen] = F7 yeeueyy ewyeusy Buek ynonpuag YEUNG = 2 Buyued Yedwea = ¢ sowyg yeeweg Yeunr = ee Gunsbueueg yedweg ekuewe) = 1M yedueg uaseqos sem = neGow yedweq evexie,, 6uek ynpnpuog WERT = bd | {veGU2s010% % ook <1 (@ (a) (a) ueyei60y d 4 | %oor Pa 1wouoe sunueg | seqieq | meinuny | | 58d ‘ye6aq | ysynujsuoy | jeae | %g>'d | Jesog | snisod ugebax| 6 b<¥S | seysuew | <'m <1 eAujex6uiuayy | w% ooL <1 @ 7 (a) eyetBox 7 %O0KPd | sesog uep etiox weaea | yndinuny | b= Be rsynujsuoy | eae | fda td waisog | ueyeduiosoy] 9 b<¥S | seysuaw | Pd ayfueg suaiod iM tg>tg | seseg | meBen ‘ (di) (a) 4 (a) (av) % nueBuedse; 00h = iA (a) (ay |x ool <1 wePH a sunueg | >weqiea ew | a 22 | seiydod = (au) mn tous Bucbes |- stuauew %00L > Pd ei saysioyy | = ='™ 001 PA) cuepes | sneGon | 2xouwede| vuereweoued (dv) () ( 4 % 00 <7 bas = ruebiodioy | 9% Lod mf - (d) (at) | gqeinuiny | 08 <1 Snows | WPAWEd | (yy) jugued | >eqieq | EPA beud i =7M % ueBuisigay uep peus | Oak | wept ee cexepn sensu | ='M d>'d | Suepag | yneGon | uereweouad | + Buque, mequeg jena ‘ypa, | MeaUIM | Udris=Id yedueg | WiM=M | ZH =1 yeu, | PUeveS Teys | wer dwoy | seyquowy | eaved yedueg | JTdlid=Pd ekuewe) | ueiegag | *PrpuEd reduea | vesuuea Bujueg yeduieg uer} jereseg | yeyis | xedwea swer | ‘op queued N ysyngqsuoy eased, | ued yeduieg UeEIDIeId '6Z FEL deye) epeg ye1eg ended sued, uejer ueunBuequied (a) (d) (a) % 00 <1 « ta 2 | ruesuodia | “Suovad | Ammpueg |. (t) oor<1a | 1seindod stm — | teaie=' | 00h Pd eee cule | aiSieg | potty] Feud | 2esea, | snevaw | cumer | “°° 1 soa | sou | sossedrauon| 9 : peace bskuscdeel duende efujexBuluoy (a) (d) Ks ta | “ees | % rueBuadsay | % 008M | ynpnpuag oor Pd sunue, weq | er Loos eseq | sniouaw | WP | “zgs ig | sesag | ymisog nie sue | mapa | ewer | AeA beus | seysuau | SOY | eae-4] “d” ehureyBuiuoyy eae awim=m | Py=7 Sugued spewing | waris=1a | xedwea Tdlid=Pd i SPL. yedweg | yedweg yeduieg | yedweg awe | peg yes | weT“dwoy | seusue | Sfyewey | ueeqas | *PMPUPd | terse | revs | edwea swuer | “ON Buqued yedweg uenueued Gunuag yep yedwea = dL sepunyag Yedweg yen = YS uedeyewegniejelBey euzouay eXuewe? = 2A, uuejeiSay easy senq = 2 eejueW ewyoUey BueK ynpnpUdy YEWLN = Ey 6u fed yedueg = 5 Joulid Yeduied wenn = ue BunsGueyog yedweg exuewey = +4 ‘yedweg ueveqas sem] = s9e6aN yedweg evawa, Bued ynpNpUEY YEWINE = bj Buqued yedureg uenjususd a UueBuiee, (a) a way | goer yeveg endeg (a) % 0OL > M Jes: wud. oer ao % mueenesiel | “snieuaw | wrpnpuad | 9 ueepeseqex ca | cau | svar | 904520 | arcoa veo 2 | Nasa re Gunueg | oueqeq | xepA beus 6uepes jease way | jgeGen yeyerefsew | 4 ‘SeysusjUl isdesieg eqeg awimem | 227 e Bunued jneinwiny | Yd/us=Ta | yedweg Adlid=Pd PL : yedweg | yedweq yeduieg | yedweg eae | pyeaig | AS | YET ‘dusoy | SeHSUEIU | Sfuewey | uareqag | ™PTPLEA | Yeresog | yeus | yedweg suer | “on AsyNAsUOY EOSEd fsynujsuoy TOL uE}E|Bay UauodWoy ue6uny6ur usuodwoy, (wousyoduy) yedeg exubunveg eis = | (opnyusey\) yedweg wesesog = wy COT] uaeieo zo | Zev Wil [ ts] v2 [se[si[e [or] [ole ]ejoeloel a [ii st TeyoL a 6 zeke |lemlere| ws | ze | ce | ee | ee | cel cel - | - [eel wy ce | = yeyeleksew |sdasied is |__| - fost = oe P= P= - 7-1 tr vert TT | TBerEASEUT esos ISIPLOY ze _peeteet- | -~-|-1- [= leet - [== feel = = Teyeseisew UeTeUsseN op 2 t-t-|-|ml-|-|-[-|-|-|- |= [eel =| Bkepnq rei g dnpiy ee Zit_| = | ee | ew | zie | iv | ee | ere | ere | ere |e | Ce | wie | = | oe [ere Ul jwiouoya UeVeIey =—Tee Tew | cre [ely [ee [ee [ee [ere [ry ere [ww] = [sis | - | = | = | euesnieay eliex ‘dusasey x ~ [ewl - feet -T- T=) -T-T- T= T- feet - |= | ____uexnpnpuedey, Prepjesog uavOdWOy wee [ee| = | - [eel eel = [ee] = [oereey = [= T= 7 -T- iy 101g 9 6 eet i ee eel ee weiec elo T—7Bejeig vauoduoy oh = Tee ee - [= [ee ee = 1 [Teepe = = cebu exneisa | ey | |= [oriole t-|-t-t-1- 1 - feel = t= feet | Yeue} vexmunied | oe ee | Pe P| eel = ee = UWeeT CUCIESEld ze s¢_|- [orl = [owl =| -|- |= [owl - |= feet PT qelep SVU MET 89 = ~[- = - |= [ewfen few l= [wstewt -~ T= = j= | weje Bueweqryesborsi | 6 WL ee ee] ee |v lee [ee | = Pee fee = [= |= | = [= | mlueaisuaiodjueuer ay | zoe [emleelee| - | - tewlemlen| = | wel oe | = | 1 Ueeynulied se Seyieny | = is | - lee] - [|- | -|eelene| cel ee lee ee leet = T= [= T= uemuisiaey | = is_|- ee[- [= |= [eel we ce [eel ee [oe [eet = = T= y= yilelz[+yelelzTsislrleleti[evete snisod | sneBany [~ — 1eu0rseiedo TOMUISUOY Bld yereg endeg sues) uejer ueunBuequiog Bunuag yedweg Isenjeng SYLIEW “y'Z IedeL | yereg endeg sue! uejer si ‘cueveseid uep eueses ueiseiadobued In uep eueles UEIEYIaWeG -E pyesedsew efepng jeisos ueye|Gay yntun exeg ended sues] uejer URIEIUCWEG “L ‘jeuojseiado deyes ‘2 -ueuewepad uep ueneliyBued -eXUUle| SeyySe} EYES “sey)N UEP ‘euELeSEd "EUBJES ueeliexed esed ended suel| uejer UeunBueq snpynuys Uep 1syiMsuoy UeUNBUEqUUed UERLOHEg ‘ueunBueg jeveyew Ueye Uep YeUe} UeINYSuebUad ((yeue) ueunquiuad uep uele6Gued) yeu} ueeliaxad ‘ueye| uebuEyewed up UeYIsIEqUad yetog werejesod isesy:90/N eliey eBeusy isestIGON “isynujsuoy deyel “9 ueyeueved yelesew-yelesew uelesojehued “¢ “Twany uep ueyelSay euesuad isesyeisos eyes ‘lens ue\eI5oy 7 ueuizued sesoidjulat uesrunBudg “} yeyngjsuoy Big deye| © : ueSuesa}ay BAB 3 UPAYA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP RINGKASAN EKSEKUTIF Ue Ae REA PANU iad sade La | Ringkasan Eksekutif - Studi AMDAL Jalan Trans Papna Barat | BAB III | UPAYA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP 3.1. Pengelolaan Lingkungan Hidup. 1, Pendekatan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pengelolaan lingkungen hidup dimeksudkan untuk menangani dampak- dampak penting yang timbul karena kegiatan pembangunan Jalan Trans Papua Barat, dilakukan dengan pendekatan : a, Pendekatan teknologi, berupa tata cara teknologi yang dapat dilakukan oleh pemrakarsa/pengelola kegiatan untuk mengendalikan, mencegah —-dan- menanggulangi-dampak-negatif dan -mengembangkan- dampak— | positif yang timbul ‘ b. Pendekatan sosial ekonomi, berupa upaya yang dilakukan untuk ' meningkatkan partisipasi dari pemerintah daerah dan instansi terkait i dalam menangani dampak yang timbul sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, sehingga_ pemrakarsa/pengelola_kegiatan dapat melaksanakan pengelolaan lingkungan hidup secara wajar dan proporsional, serta layak bila ditinjau dari segi ekonomi. Pendekatan institusi, berupa upaya yang dilakukan untuk i meningkatkan kerja sama, koordinasi, dan sinkronisasi dari berbagai instansi untuk menangani dampak penting yang timbul, sehingga pengelolaan ingkungan hidup yang —dilakukan oleh | pemrakarsa/pengelola kegiatan, dapat dilakukan secara efektif dan ! efisien, serta mencapai hasil yang optimal. 2, Reneana Pengelolaan Lingkungan Hidup. Rencana pengelolaan lingkungan hidup untuk menangani dampak penting kegiatan pembangunan Jalan Trans Papua Barat, yang ringkasannya } i 4 dapat dilihat pada Matrits Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup Tabel 31 Pemerintah Daerah Provinsi Papua Barat Ringhasan Eksekutif ~ Studi AMDAL Jalan Trans Papua Barat 3.2, Pemantauan Lingkungan Hidup. 1. Pendekatan Pemantauan Lingkungan Hidup. Pemantavan lingkungan hidup dimaksudkan untuk memantau kondisi Jingkungan hidup yang terkena dampak setelah atau sebelum dilakukan pengelolaan lingkungan hidup, serta memantau pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan dengan pendekatan a. Memanfaatkan sistem pelaporan yang ada, b. Melakukan pengukuran, pengamatan dan pengawasan di lapangan. ©. Melakukan inspeksi mendadak. 2. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup. Rencana pemantauan lingkungan hidup untuk memantau kondisi Jingkungan hidup yang terkena dampak kegiatan pembangunan Jalan Trans Papua Barat, yang ringkasannya dapat dilihat pada Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup Tabel 3.2. Pemerintah Daerah Provinsi Papua Barat Teel pela pReareaTaT 08g * unun "vert yesnuep ip yevey ueseo9 = veregendeg | uaedngey, eel —_uewena ‘weer FsuAclg wna Ip wed ene eseusep waiss aries) “watod ‘veweBved) "saniisuoy © uebunqnyiod Sd | ‘varedngex une s2uQ 4 yereg waded rvna eel rou enon rounoid s0ied Guek ye109 ie1€ waod buen reyaes sew see seSNG0H + sewenes 10 eugind peewenes | aysisvINvIod nyo) ueeyeieo0y | -ueeienyex | “ueunbuequed eve eve seu euesye | seanjed= seSried typ veeUey ‘undp, wereidox Md FE 4 -uejednger, | reavorEAUeY 4 YaIO Yekoud y10@ ‘seuodse | open U ysannsuoy v cuss | yeegended | eee jses) yotord | yejesew depeuiay | ex6vu9g crvasava | -syseu wp | sven ucjer | aowysevodsuen | yeder Gueluedos vvenB6ue5 | soja me, aepewn HDL varvasdva 4 esiexewied Uejeme6uag «|: iseyor + | __woewodwowy « | ueweoewey isevodsuey. «| _vendbues, ca were veieg endeg rsepuod ane ssunold | vawwey ue6vep oven | susie | tsepuod euigind wepey | uebuesuews, + | saquns ‘i0q nap fuengse6 | sievSuveg + | we iseredo | ebursigon sequins ipeluow | joo sepey vep | vewoued | eves isesngow | vep — eueon vawaaave | -Susew ip v fuer “foford | ‘ngepueseweoued | sepex Hep | arvdadva «| esteveuied « fer: ever « | sepex fueinGuow + | efeeuwed «| mvbve veieboyi » | ut EMTRLO ‘devel orane TERS : vemeejueweus suet snpnpued rsanasuos4 + | -eradeuet 6 z z 3 5 ¥ E L “andi ‘angie NvyodvT NVONAXONN | _NYONMXONTT anaiit Jinanaa | SYMVONEE | YNVSITEd | \moTaONad | NYVIOTZON3d | NyONMONT. | *YaNR? | avawwo vival ‘BOORWad 1SVi01 nwiotgoNad | Ate) waawns ‘sINSC “angi ‘dNGIH NVONTINONTT yarn. NYONNONM NVWIOTHONSd ISALULSNL NYVIO1BONSd VAVaN. ALViva Vnd¥d SNVuL NVIVE NYNNONWENad “WONY (DRY) dNGIH NVONAHONM NWVIOTHONAd YNVONAY SHLVN, Ve evi ee RT ] | sodonemnisiy ened wes T sera entea seid cvanav 4 veg endes ssgenoeg |" hunand frarod | som mtd © ou | scuesesee imo se cond lnnfang «| perl mens vuayedngey r uewinuad © yers0s sca serous +} vesuetey -susea''p | eeea'seyet | sonene velba vrisuot me ermmmueS 4 "emmjeues »| eer : red eine» ol aves» mg masta | endeg ergecny | sono | evr emus Nase | “seaa + : 2850 | -unesrae sso reser | ose ny Tene | vrtepac | apd dase | Susealp veanpns | wonmouen «| yp eben > [eeea sey | soveno volley | -veneeoruoe "| ""” eseum see emma 4 “ements «| eserus : ete) ““uengumn «| un» esau S ‘uewebued Guvel -Byse| Bueseluous ySueinévery + oud usjei6oy eave vyesrs Bek wruin upjel__s1pU0% oseq ‘wea vevesip Ho vetednaen vn ee aiuoe ented tums woe apes | -gyer yours ong Soe ewe ae on vebveseiog ‘nonpled wep “ae agit veditied SH XON sungning : wep ee 0s 09 Er | ietess exe + | Sebnpuey eepu0y ‘uot meme faexoueu 1 rp oyna useceo04 revegendeg hiyepuor pd vebveseting outed ones) “eon \ ued esunanteg wreapol || wer ee veesepuoy ere nly veimediog «|p exo ms a | 2291 ws | vowtig « naseug | Weelepuoy swing ended seyi0g suena mig veetebuoy weer 6 ‘sus Tas ueesepuay Bueng sep 5g Buequiy 6SHOU/H NSW! st ON HT UaN ay, venses nyeuaq Bued AN nyeR UeBuEP veybupueqwoys wnoyeoge eve UeNmeION jjow Jana] punos ueéuop 6usiq vesynBued yeeredoiee nun a «| erases ebveW x weingyed up dd yexbun uep yakoud eu — IMd “OS XON ‘09 ‘SH ‘uaiquie esepn 1p ended isuinaig | (suo ess | ueinyn6ueg ‘seyeny ueinynéuad | Bue) sseuuo ep seweny inthe’ «| Siete | enn ems «| aSeaal jas say ees Se | son tot iF UENETUEUIEY [SMS ‘dnpip uebumysury ueneweuleg Exedy T Wud WdWd SNVUL NV1vr NYNNONVENad TWONY (ada) ddI NYONAXON NYAVLNVId WNVONSY SHLWA ve TaavL Ta se 7 Tayanes Fe Twaep) | Sarennenpaed | oyna yeford ussedeluod veined _uep aa ueupned ewereied “fous "OH "00 ON “Os sexe reed na ubiny | eesdouoq | zum iepuered | woque "eee ended ssumoid | “nse 4 seu wisn “hap detuop "aque | Semen ewe uetusica4 ep vawasave v oe | umyse using on | et sewsoya | uepsumon | evepr seers HDL 4 _awwazava 4 seemed 4 pe mien Suptues vermoen «| -vewequen «| ueieiuteg + | uemmiod: ! ysuoy, | soveg d0W01-0 | | sepapuee \serodobuod sunssvdiog vee! | uebuep exnuowen | uoymeeeunee + | vefog | “ination | serosp uep | vep uebuedeio, ree28.0u oo Tueies_| yorors ede usjewedved | snun “uevnee ucbucluosey «| exenuog «| eee ‘detog {seer sg UeyneaN © rebeaes_ © ep ueuesaoy “¢ sueus6iy suck ‘inn uate uexasioquew bog + uewesved Sue Suess abuebtueus | vod Core ubiebeulad Gaque ssiertimy + yao vereox rea een! Bueh lina vee p40, rymae nod cenuies 7 su ewe " ators sewones) spe Guek tunduequisd eareyenuod =| -yoqed ‘rae +] ever une vebuep ecuoiodin depeuia ne Guek eet enue ever mobea «| Eunfuederg_« reapoduan « 2 | ee —_(eBeqas rsounyeg « uns jeoeg = vep vewe ese | vesqnua4 enexuueu so; veya - ‘aun | fuequeynse vein = jun eAusueny uryna waniod (ereuges ae 1 endeg ssunaig | uryria 4 sewe}0d) : ‘vaqwaadve ered sawiod Nd ‘epedoony ersyges | Seg eet | Sepeuia senesed - buck use! 1 seueyes | yotaxd es uejuedas uauereed \sesodo 10+] vey6un_venewewod + + | veusbutueg « "Beg 4 Jeyeiog sey nje| weyedsa0 eyes ueyeundip Suek seyeq veueg ep ueevepuos, ‘sol runvows use) ‘auijon webunyysved veymaeeny + sh oyeue _ueNNyeIoW © eh 408 "ad ‘ees Guek sexo] OH PON tp Ousiq.uesnynoued ‘09. sueng i ueymeIeW seb sous u at TEER weet | esreyesuiod i sews ueweressiedip ‘seusaysnd fuek (ayn) were up seieq Buequie ended sural v tapas sinpnpuad yeu inedwejaus esos" seu | atvaauva ueynexp | vewnnued wnjeq | Ueie6o% | jesos seq exeoUEMeM, tsey0) sadues uesusige soo) 1p weer | -uepeiBex er vevjesp | en vep sejdues | up euepn uae yeu vep YUeD 4 jsexo) Ip uesexdoGued | efusnsnyy | sed vebvep evepn | sewenx yeyede | uebuscex reyeredseus vorwaaava 4 vee yen | yexod es wees veel | seweny ueinynbived mye6uew | uep eveon a ueeuesoy dsc 4 vep iewey «| ieveiwed 4 yees dees 4 Suelvedes ig 4 veNmelaw nex & ‘youn ¢ | eeweaueg «| _uenb6ue5 ¢ ‘Seu nye) ueso6Susjed ueyenu —syeI8g - tpnwabued rsyiaq - yy ioned + ne) exnyeiont = ueinxGuesiog | DAFTAR PUSTAKA RINGKASAN EKSEKUTIF TUDI AMDAL JALAN TRANS PAPUA BARAT. psgeninn. Ringkasan Eksehutif - Studi AMDAL Jalan Trans Papua Barat DAFTAR PUSTAKA . UU Nomor 23 Tahun 1997, tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. . PP Nomor 27 tahun 1999, tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. . Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 11/2006 Tentang Jenis- jenis Usaha dan atau kegiatan yang Wajib dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampek Lingkungan Hidup. . Keputusan Kepala Bapedal No. 08 tahun 2000, tentang Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukean Informasi Dalam Proses AMDAL. . Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 08 tahun 2006, tentang Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. BPS Provinsi Papua Barat Dalam Angka 2007 BAPEDALDA Provinsi Papua Barat dan Peyusunan RTRW Provinsi Papua Barat Tahun 2005, . BAPEDALDA masing-masing Kabupaten. RTRW Masing-masing Kabupaten se-Provinsi Papua Barat. . Kabupaten Manokwari, Sorong, Sorong Selatan, Teluk Bintuni, Fak Fak, Kaimana dan Teluk Wondama Dalam Angka 2007. Pemerintah Daerah Provinsi Papua Barat “ADABTARSPUS HARARE LAMPIRAN - LAMPIRAN plicclds ran el UL STUDI AMDAL JALAN TRANS PAPUA BARAT \WAINGNVMIN - INANE HM" LUeGunybuy Yeduwep uetensaAuad efedn euosseiodo ese = <= UueGunyBuy yedwep ue sa/ved efedn synuisuoy W514 uereWoy e05ed = | UeGuny6uy Yeowep epe synnsuoy S.J ube = RT ‘yedwep epe winjog "synasu0y UON ueReay = | TueDUETaSy Seu Bay Es = 7 : jer Bey weeraiisa ~ | ueinfuey dewer| 9 Tewouena~ eeu = vauieiy ) un 2e'69@ "Ouner semy (une YL) | luas'eze ‘gare seny ~ Ted = Coaen) }- L uy 29908" wamer sem (isynujsuoy) enpey deyet| q Caine ae E aaa esiesiaied-| [ eel ea [ Sway Tweyeheian Anis) Sa C L ier vebuuer eueoueu fons] i _eweyed devel} e Atm uti tat {uti tal utitatutoj; i {atm Zh0z $402, [ obog ‘6002 ‘8002. ueyesbey, ON {ueing €) vein 7AEM .LWuVa VNdvd SNVML,.3TNGSHOS SNL

Anda mungkin juga menyukai