Anda di halaman 1dari 5

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/323384269

KONSEP PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN PERTANIAN YANG


BERKELANJUTAN DI INDONESIA

Poster · December 2017

CITATIONS READS

0 5,997

1 author:

Josua Crystovel Pangihutan


Universitas Padjadjaran
6 PUBLICATIONS   4 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

DAYA INSEKTISIDA EKSTRAK DAUN KIPAHIT (Tithonia diversifolia (HAMSLEY) A. GRAY) DAN TEMBELEKAN (Lantana camara) TERHADAP HAMA GUDANG Callosobruchus
maculatus View project

All content following this page was uploaded by Josua Crystovel Pangihutan on 24 February 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


KONSEP PENGELOLAAN LINGKUNGAN
DAN PERTANIAN YANG BERKELANJUTAN DI INDONESIA

Josua Crystovel Pangihutan S


Mahasiswa Program Pascasarjana Magister Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran
2017

Pendahuluan
Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki luas wilayah lingkungan
besar dan kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Sumber daya alam (SDA)
yang melimpah diarahkan kepada pembangunan sektor pertanian yang berkelanjutan
di Indonesia. Pembangunan pertanian yang berkelanjutan memiliki peran strategis
terhadap perekonomian nasional. Peran strategis tersebut ditujukan terhadap
pengelolaan lingkungan hidup yang ramah. Pengelolaan lingkungan hidup yang ramah
merupakan suatu konsep yang berkaitan langsung kepada peningkatan produksi
pertanian. Peningkatan produksi pertanian digunakan untuk pembangunan pertanian
dan pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia.
Sejalan dengan pembangunan pertanian, terdapat persoalan baru yang dapat
menghambat perkembangan pertanian di Indonesia. Persoalan baru tersebut seperti
kerusakan SDA yang disebabkan oleh pelaku usaha dan konsumen pertanian. Luas
kepemilikan lahan petani kini semakin sempit dikarenakan alih fungsi lahan produktif
ke industri maupun pembangunan perumahan. Produktiftas lahan menurun disebabkan
oleh intensifikasi pertanian yang berlebihan seperti penggunaan pupuk kimiawi dan
pestisida tidak ramah lingkungan. Minimnya pengetahuan dan pendidikan masyarakat
juga turut mempengaruhi kerusakan lingkungan sekitar. Hal ini disebabkan oleh pola
hidup masyarakat pertanian. Sistem pertanian memiliki peranan penting dalam
pembangunan pertanian. Pertanian modern mengutamakan hasil produksi pertanian
yang maksimal, sedangkan pertanian berkelanjutan berdasarkan wawasan lingkungan.
Dengan demikian, pertanian modern dengan pertanian berkelanjutan dapat
dikombinasikan dalam sistem pertanian terpadu.

Isi
Pengelolaan lingkungan hidup secara terpadu adalah salah satu konsep dasar
dalam mengatasi masalah lingkungan dan pertanian berkelanjutan di Indonesia.

1
Konsep dasar tersebut diperlukan peranan pemerintah dan masyarakat secara
langsung dalam implementasinya. Peranan pemerintah dan masyarakat merupakan
suatu sumber daya besar yang memiliki keterkaitan terhadap masalah lingkungan.
Sumber daya besar yang dimiliki oleh pemerintah dan masyarakat diperlukan suatu
penghubung yang menjembatani kedua belah pihak. Penghubung tersebut berkaitan
dengan sistem kelembagaan pertanian dalam masyarakat. Sistem kelembagaan
pertanian dan pemerintah tersebut melalui seorang penyuluh pertanian sebagai
penghubung masyarakat, menjadi unsur penting dalam konsep pertanian yang
berkelanjutan. Konsep pertanian yang berkelanjutan dapat dicapai dengan
perencanaan wilayah yang berdasarkan setiap sumber daya alam di Indonesia. Hasil
SDA digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
SDA merupakan salah satu modal dasar dalam pembangunan sektor pertanian.
Modal dasar dalam pembangunan sektor pertanian harus dimanfaatkan dengan
maksimal, tetapi tidak dengan cara merusak lingkungan hidup. Pemanfaatan SDA
tersebut digunakan untuk menunjang kebutuhan hidup manusia. Dalam pemenuhan
kebutuhan hidup, manusia memanfaatkan bagian-bagian dari lingkungan hidup dan
SDA seperti hewan, tumbuhan, air, tanah, udara, sinar matahari dan lain sebagainya.
SDA dan pembangunan pertanian sebagai satu kesatuan ekosistem yang di dalamnya
berisi manusia, lingkungan alam maupun buatan yang membentuk kesatuan fungsional
dan saling terkait dalam keteraturan yang bersifat spesifik dan terpadu. Keteraturan
yang bersifat spesifik dan terpadu artinya yaitu berbeda dari satu tipe ekosistem ke tipe
ekosistem yang lain.
Konsep pengelolaan lingkungan dan pertanian yang berkelanjutan merupakan
suatu cara dalam mempertahankan kelestarian lingkungan hidup. Di dalam lingkungan
hidup terdapat ekosistem. Ekosistem merupakan suatu kesatuan utuh dalam tatanan
unsur lingkungan hidup. Kesatuan utuh tersebut secara menyeluruh saling
mempengaruhi membentuk keseimbangan, stabilitas dan produktivitas lingkungan
hidup. Lingkungan hidup tidak saja bersifat fisik, melainkan dapat berupa sebagai
lingkungan sosial. Lingkungan sosial terdiri dari faktor dan kondisi di dalam
masyarakat. Faktor dan kondisi di dalam masyarakat dapat mempengaruhi perubahan
sosiologis seperti ekonomi, politik dan sosial budaya.
Perubahan yang terjadi dalam ekosistem dapat dengan mudah diamati oleh
manusia. Perubahan tersebut dapat berupa proses pengantian satu komunitas oleh
komunitas lain dalam ekosistem. Sistem perubahan dalam komunitas yang
berlangsung menuju kesatu arah secara suksesi. Suksesi terjadi diakibatkan oleh
modifikasi lingkungan fisik pada ekosistem. Proses suksesi berakhir pada klimaks
dalam sebuah komunitas maupun ekosistem. Tingkat klimaks pada komunitas maupun
ekosistem tersebut telah mencapai homeostatis yang terkoordinasi komponennya
terhadap setiap kondisi dan rangsangan.
Manusia memiliki peran penting dalam ekosistem. Peran penting manusia
dengan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat membuat perubahan besar maupun
kecil terhadap lingkungan. Perubahan itu terjadi dikarenakan meningatnya kebutuhan
hidup manusia. Kebutuhan manusia mengakibatkan interaksi antara manusia dengan
lingkungan seperti pemanfaatan, penggalian dan pengelolaan SDA. Oleh karena itu,
manusia sangat berpengaruh terhadap sifat fungsional dan kondisi struktur ekositem.

Penutup
Hakikat manusia merupakan sebagai objek maupun subjek terhadap lingkungan.
Hal tersebut terjadi karena manusia dipengaruhi oleh lingkungan. Aktivitas manusia
juga dikendalikan oleh lingkungan. Segala sesuatu yang terjadi pada lingkungan, akan
berdampak terhadap kehidupan manusia. Manusia sebagai subjek lingkungan artinya
manusia memiliki kemampuan mengeksploitasi, memanipulasi dan mengendalikan
lingkungan. Pembangunan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Tetapi, hal tersebut salah satu alasan utama dalam kegiatan eksploitasi SDA yang
tidak memperhatikan daya dukung dari lingkungan. Eksploitasi SDA mengakibatkan
kerusakan dan menurunnya kualitas dari lingkungan hidup. Oleh karena itu, manusia
diharapkan dapat melakukan pengelolaan lingkungan dengan baik.

Referensi

Altieri, M.A. 1995. Agroecology: the science of sustainable agriculture (No. Ed. 2).
Intermediate Technology Publications Ltd (ITP) Press: United Kingdom

Durant, R.F., and D.J. Fiorino. 2017. Environmental governance reconsidered:


challenges, choices, and opportunities. MIT Press: United States of America

García-Torres, L., J. Benites, A. Martínez-Vilela, and A. Holgado-Cabrera. 2013.


Conservation agriculture: environment, farmers experiences, innovations,
socio-economy, policy. Springer Science & Business Media Press: Germany

Keraf, A.S. 2010. Etika lingkungan hidup. Penerbit Buku Kompas: Jakarta
Layzer, J.A. 2008. Natural experiments: ecosystem-based management and the
environment. The MIT Press: England

Salikin, K.A. 2003. Sistem pertanian berkelanjutan. Penerbit Kanisius: Yogyakarta

Thompson, P.B. 2017. The spirit of the soil: Agriculture and environmental ethics.
Taylor & Francis Press: United Kingdom

Tidd, J. 2001. Innovation management in context: environment, organization and


performance. International Journal of Management Reviews, 3(3): 169-183

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai