Anda di halaman 1dari 16

PRofesi Humas: Jurnal Ilmiah Ilmu Hubungan Masyarakat, Volume 2, No. 2, Februari 2018, hlm.

86-101 86

Strategi Personal Branding Selebgram Non Selebriti

Christhoper Rafael Butar Butar1 dan Dini Salmiyah Fithrah Ali2


1, 2
Universitas Telkom

ABSTRAK

Media sosial Instagram saat ini telah menjadi media alternatif dalam bidang pemasaran maupun promosi.
Secara personal, pribadi dapat melakukan bisnis melalui Instagram. Saat ini, selebgram sedang menjadi
tren di kalangan pengguna Instagram di Indonesia. Menjadi seorang selebgram harus memiliki keunikan
tersendiri untuk dapat berbeda dengan selebgram kompetitor lainnya. Dalam membangunnya, dibutuhkan
personal branding yang baik untuk dapat bertahan dalam dunia selebgram di Instagram. Ohim dengan akun @
ibrhmrsyd tanpa adanya latar belakang sebagai selebriti turut memperoleh gelar selebgram. Personal branding
yang dilakukan Ohim menarik perhatian produk-produk ternama dengan hanya menggunakan Instagram
sebagai alat penyampaian pesan komunikasinya. Dirinya dapat dilirik dan menarik perhatian brand ternama
di Indonesia dan menjadikannya seorang endorser dalam selebgram. Dirinya menjadi salah satu selebgram di
Kota Bandung yang mewakili produk ternama tersebut. Penelitian ini membahas tentang bagaimana strategi
personal branding selebgram non selebriti. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan
indikator terdiri dari kesebelas karakteristik authentic personal branding oleh Rampersad. Hasil penelitian
menyebutkan bahwa strategi personal branding Ohim ialah memiliki nilai, karakter, kode perilaku dan moral,
berfokus pada satu bidang, konsisten, memiliki relevansi, memiliki visibilitas, mendapatkan pengakuan,
menerapkan hal positif, serta menjadi diri sendiri dengan tetap menjaga eksistensinya dan selalu memelihara
hubungan yang terjalin baik dalam akun Instagram @ibrhmrsyd maupun kesehariannya.

Kata-kata Kunci: Personal branding; media sosial; instagram; selebgram; strategi

Personal Branding Strategy Of Celebgram Non Celebrity

ABSTRACT

Social media like Instagram nowadays has become an alternative media in marketing and promotions.
Personally, people can do business through Instagram.Nowadays, Selebgram is becoming a trend among
Instagram users in Indonesia.Being a celebgram should have their own uniqueness to be different from the
others. In building it, it takes a good personal branding in order to survive in celebgram world inside the
Instagram. Ohim with his account @ibrhmrsyd without a celebrity background has earned celebgram title.
The personal branding that Ohim done attracting some brands with just using Instagram as the tools of
delivering communication messages. He can be glimpsed and attracting some well-known brand in Indonesia
and chosen as the selebgram endorser. Ohim become one of celebgram in Bandung city that chosen to
representing some famous products. This study discusses how personal branding strategy of celebgram non-
celebrity. This study using descriptive qualitative method with the indicators consist of eleven characteristics
of authentic personal branding by Rampersad. The result says that Ohim’s personal branding strategies has
value, character, code of behavior and moral, focusing on selected area, consistency, relevance, visibility,
gain rcognitions, applying the positive things, and be yourself while maintaining his existences in become
celebgram and also always maintain the relationship in both inside @ibrhmrsyd ’s Instagram account and
daily life.

Keywords: Personal branding; social media; instagram; celebgram; strategy

Korespondensi: Christhoper Rafael Butar Butar, S.Ikom. Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas
Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom, Jl. Telekomunikasi Terusan Buah Batu, Bandung 40257. Email:
christhoperbb@gmail.com
Submitted: May 2017, Accepted: December 2017, Published: February 2018
ISSN: 2528-6927 (printed), ISSN: 2541-3678 (online). Website: http://jurnal.unpad.ac.id/profesi-humas
87 PRofesi Humas: Jurnal Ilmiah Ilmu Hubungan Masyarakat, Volume 2, No. 2, Februari 2018, hlm. 86-101

PENDAHULUAN
pada dunia maya sangatlah deras arusnya.

Pengguna media sosial saat ini sangatlah Setiap orang berlomba-lomba untuk

banyak, hampir semua kalangan menggunakan membangun personal branding-nya sesuai

media sosial. Penggunaan media sosial berbasis dengan bidang keahlian dan ketertarikan

Internet yang sedang terkenal di kalangan yang dimiliki. Banyak artis yang kemudian

remaja saat ini ialah Instagram. Menurut memanfaatkan media massa untuk berbagai

statistik yang diperoleh dari We Are Social’s, tujuan seperti menaikkan reputasi, membuat

pada awal Januari 2016, persentase pengguna sensasi agar namanya tetap populer, atau

Instagram di Indonesia mencapai angka 10% memanfaatkan media sebagai media promosi

dari total jumlah penduduk. untuk kepentingan bisnisnya, dan lain-lain

Banyak bisnis yang telah berkembang (Pattipeilohy, 2015). Tak terkecuali pada

melalui aplikasi Instagram. Instagram dijadikan mereka yang disebut selebriti dalam Instagram

sebagai media dalam mempromosikan maupun atau biasa dikenal dengan istilah selebgram.

menjual produk. Kini, bukan hanya perusahaan Selebriti Instagram semakin hari semakin

yang memiliki akun Instagram saja yang dapat banyak yang bermunculan, dengan masing-

melakukan pemasaran. masing pribadi memiliki keunikan karakter

Secara personal, pengguna aplikasi dan gaya yang berbeda guna menunjang citra

Instagram pun dapat melakukan bisnis dengan yang ada pada akun Instagramnya. Menjadi

turut melakukan pemasaran melalui akun seorang selebriti Instagram, harus memiliki

Instagram pribadinya. Melalui share foto, keunikan tersendiri untuk dapat berbeda dengan

dan memiliki fitur followers, Instagram telah selebgram yang lainnya. Dalam membangun

memudahkan konsumen untuk melihat produk keunikan tersendiri, membangunnya melalui

yang dijual dan dapat langsung memberi personal branding yang baik adalah hal utama

komentar di bawah foto yang diminati. yang dapat menciptakan keunikan pribadi bagi

Selebgram merupakan salah satu alat selebgram.

promosi berbasis new media guna meningkatkan Personal branding adalah suatu citra atau

citra dan identifikasi suatu produk atau jasa.Saat pemikiran yang muncul pada benak pikiran

ini, aktivitas komunikasi dan bertukar informasi orang terhadap suatu hal yang dilihat atau

Strategi Personal Branding Selebgram Non Selebriti (Christhoper Rafael Butar Butar dan Dini Salmiyah Fithrah Ali)
PRofesi Humas: Jurnal Ilmiah Ilmu Hubungan Masyarakat, Volume 2, No. 2, Februari 2018, hlm. 86-101 88

didengar. Ibrahim Risyad Z. W. dengan akun bergerak di bidang pakaian dan fashion untuk

Instagramnya yaitu @ibrhmrsyd atau biasa merepresentasikan produk UNIQLO kepada

dikenal dengan panggilan Ohim adalah salah khalayak, baik dalam keseharian maupun dalam

satu selebgram dengan berlatar belakang non media Instagram.

selebriti. Dengan akun Instagram Ohim sebagai Personal branding sekilas yang tampak

sarana penyampaian pesan dan komunikasi, pada akun Instagram @ibrhmrsyd adalah

Ohim mempresentasikan dirinya menjadi pribadi Ohim yang mencintai fashion, travelling

pribadi yang memiliki ketertarikan akan fashion. dan fotografi. Hal ini terlihat bagaimana

Ketertarikannya terhadap fashion terlihat komposisi foto yang diunggah ke dalam akun

dari akun Instagram yang dimiliki oleh Ohim @ibrhmrsyd memiliki banyak style dan lebih

dalam feed-nya. Terlihat bahwa akun @ mencondongkan foto yang berisi dengan

ibrhmrsyd mengunggah foto yang kebanyakan tampilan fashion yang dikenakan oleh Ohim

mengenakan pakaian yang casual dan lebih sebagai pemilik akun Instagram @ibrhmrsyd.

menonjolkan foto ke arah pakaian yang Namun, personal branding yang terbangun

dikenakannya. padanya lebih terarah ke dalam bidang fashion.

Ohim berprofesi sebagai mahasiswa di salah Jika dilihat dengan sekilas, kebanyakan

satu universitas swasta ternama di Bandung. dari kita kurang begitu mengenal dan

Tanpa adanya latar belakang sebagai selebriti, mengetahui selebgram tersebut yang telah

Ohim dapat dilirik dan menarik perhatian brand berhasil mengait brand ternama hanya dengan

ternama di Indonesia seperti: Uniqlo Indonesia tampilan personal branding yang dimiliki

dan Go-BOX Indonesia serta turut dijadikan dalam akun Instagramnya. Strategi citra, merek

endorser dari perusahaan yang bekerja sama atau personal branding yang diterapkan oleh

dengan dirinya. Ohim melalui media komunikasi, yaitu akun

Lebih lanjut, Ohim adalah salah satu Instagramnya menimbulkan antusias yang

dari dua selebgram di Kota Bandung yang tinggi pada penulis untuk mengetahui unsur

digunakan oleh perusahaan GO-JEK Indonesia apa saja yang dimiliki Ohim yang disusun

untuk merepresentasikan produk GO-BOX dan diterapkan dalam merepresentasikan

dan GO-PAY yang dimiliki oleh perusahaan dirinya terkait citra yang dimiliki melalui akun

GO-JEK Indonesia, serta Ohim menjadi salah Instagramnya.

satu selebgram di Kota Bandung yang dipilih Berdasarkan uraian latar belakang di

oleh UNIQLO, yaitu sebuah perusahaan yang atas, maka rumusan masalah pada penelitian

Strategi Personal Branding Selebgram Non Selebriti (Christhoper Rafael Butar Butar dan Dini Salmiyah Fithrah Ali)
89 PRofesi Humas: Jurnal Ilmiah Ilmu Hubungan Masyarakat, Volume 2, No. 2, Februari 2018, hlm. 86-101

ini adalah: Bagaimana penerapan personal orang lain dalam menghadapi masalah yang

branding dalam akun Instagram @ibrhmrsyd?. sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk

Teori utama yang digunakan peneliti dalam menetapkan rencana dan keputusan pada waktu

penelitian ini adalah teori personal branding yang akan datang. Penelitian kualitatif adalah

yang berisikan sebelas karakteristik personal penelitian yang bermaksud untuk memahami

branding, sebagai berikut: (1). Authenticity fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

(keaslian), (2). Integrity (integritas), (3). penelitian (Moleong, 2012).

Consistency (konsisten), (4). Specialization Menurut Setianti, dkk. (2016) pendekatan

(spesialisasi), (5). Authority (wibawa), (6). kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

Distinctiveness (kekhasan), (7). Relevant menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

(relevan), (8). Visibility (visibilitas), (9). tertulis ataupun lisan dari orang-orang dan

Persistence (kegigihan), (10). Goodwill perilaku yang dapat diamati. Penelitian yang

(kebaikan), (11). Performance (kinerja). diangkat oleh penulis bersifat sosial sehingga

(Rampersad, 2008). penulis memilih metode deskriptif kualitatif

dengan tujuan untuk meneliti objek secara


METODE PENELITIAN mendalam dan untuk lebih dapat memahami

tentang hal-hal yang berkaitan dengan latar


Dalam penelitian ini, penulis melakukan
belakang subjek penelitian. Adapun unit analisis
wawancara langsung terhadap informan kunci
pada penelitian ini dirangkum dalam tabel 1.
dari penelitian ini serta turut melakukan observasi

terhadap dokumentasi yang dimiliki dan


HASIL DAN PEMBAHASAN
melakukan tinjauan literatur untuk mendukung

hasil penelitian. Metode yang digunakan dalam Sesuai dengan tujuan penelitian yang

penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. mengarah pada mengetahui bagaimana

(Rakhmat, 2009) menyatakan bahwa penelitian penerapan strategi personal branding

deskriptif ditujukan untuk: (1). mengumpulkan dalam akun Instagram @ibrhmrsyd serta

informasi aktual secara rinci yang melukiskan menganalisanya, strategi personal branding

gejala yang ada, (2). mengidentifikasi masalah selebgram non selebriti ini didahului dengan

atau memeriksa kondisi dan praktik-praktik pemenuhan terhadap kriteria personal brand

yang berlaku, (3). membuat perbandingan atau yang dibutuhkan seseorang untuk dapat

evaluasi, (4). menentukan apa yang dilakukan melakukan personal branding. Kriteria yang

Strategi Personal Branding Selebgram Non Selebriti (Christhoper Rafael Butar Butar dan Dini Salmiyah Fithrah Ali)
PRofesi Humas: Jurnal Ilmiah Ilmu Hubungan Masyarakat, Volume 2, No. 2, Februari 2018, hlm. 86-101 90

Tabel 1 Unit Analisis

Variabel Sub Variabel Indikator


1. Authenticity (Keaslian) Dibangun atas kepribadian sejati dalam

diri dan mencerminkan karakter, nilai-

nilai, dan visi yang dimiliki pribadi.


2. Intergrity (Integritas) Kode moral dan perilaku dalam personal

branding.
3. Consistency (Konsisten) Kekonsistenan pesan dan perilaku dalam

personal branding.
4. Specialization (Spesialisasi) Fokus terhadap satu bidang bakat atau

keterampilan.
5. Authority (Wibawa) Diakui dalam bidang tertentu,

berpengalaman, dan sebagai pemimpin


yang efektif
6. Distinctiveness (Kekhasan) Bedakan diri berdasarkan merek, unik dan
Personal branding
berbeda dari kompetisi.
7. Relevant (Relevan) Personal branding berhubungan dengan

khalayak dan dianggap penting.


8. Visibility (Visibilitas) Personal branding disiarkan berkali-kali,

terus menerus, konsisten dan berulang

kali.
9. Persistence (Kegigihan) Harus konsisten pada personal branding

yg dibentuk, membutuhkan dedikasi,

pengorbanan, perencanaan dan kesabaran.


10. Goodwill (Kebaikan) Hubungan baik, pengakuan positif dan

bermanfaat.
11. Performance (Kinerja) Perbaikan diri akan personal branding.

Sumber: Hasil Penelitian, 2016

digunakan oleh penulis dalam penelitian ini selebgram, selebgram menggunakan fitur

adalah kriteria yang dikemukakan oleh Montoya visual yang diunggulkan Instagram dalam

dan Rampersad (2008). menyampaikan pesan personal branding yang

Dalam membangun personal branding dibentuk. Konten-konten yang diunggah ke

melalui media Instagram sebagai seorang dalam akun Instagram pun haruslah memiliki

Strategi Personal Branding Selebgram Non Selebriti (Christhoper Rafael Butar Butar dan Dini Salmiyah Fithrah Ali)
91 PRofesi Humas: Jurnal Ilmiah Ilmu Hubungan Masyarakat, Volume 2, No. 2, Februari 2018, hlm. 86-101

Tabel 2 Rangkuman Hasil Wawancara

Hasil Wawancara
No. Variabel Ibrahim Risyad Z.W

(@ibrhmrsyd)
1. Authenticity Seorang selebgram yang berprestasi, simple dengan style yang casual

(Keaslian) dan ga ribet.


2. Intergrity Selalu mengunggah dan memberikan hal-hal positif dan lebih teratur

(Integritas) dan simple feed Instagram agar enak dilihat orang.


3. Consistency Konten yang tertata serta menjunjung tinggi etika dalam konteks pesan

(Konsisten) yang akan diunggah.

4. Specialization Lebih ke talent sama model fashion men. Menspesifikan khususnya di

(Spesialisasi) men model, casual men model di bidang fashion.

Strategi Personal Branding Selebgram Non Selebriti (Christhoper Rafael Butar Butar dan Dini Salmiyah Fithrah Ali)
PRofesi Humas: Jurnal Ilmiah Ilmu Hubungan Masyarakat, Volume 2, No. 2, Februari 2018, hlm. 86-101 92

5. Authority Pengalaman yang dimiliki turut diakui oleh klien serta akun-akun

(Wibawa) Instagram yang mengunggah kembali foto dirinya.

6. Distinctiveness Sebagai selebgram berprestasi (memiliki prestasi dalam bidang yang

(Kekhasan) ditekuni oleh dirinya). Memiliki relationship goals.


7. Relevant Beberapa sutradara, sutradara iklan, fashion blogger, koreografer, dan

(Relevan) pengamat-pengamat fashion mulai menjadi followers dalam akunnya.


8. Visibility Selalu menggunggah foto kegiatan dirinya, prestasi dirinya dalam

(Visibilitas) fashion, dan mengikuti kekonsistenan yang diterapkan.


9. Persistence Adanya pengakuan selebgram atas dirinya yang diakui oleh media dan

(Kegigihan) tetap mengikuti yang telah ditetapkan dirinya untuk tidak lari dari alur

yang telah ditetapkan.


10. Goodwill Hasil yang baik dalam bekerja, kepuasan untuk klien-klien yang bekerja

(Kebaikan) sama dengan dirinya.


11. Performance Tetap sesuai dengan track yang ditetapkan Ohim.

(Kinerja)

Sumber: Hasil Penelitian, 2016

keselarasan dengan ambisi pribadi yang dibentuk. Konten-konten yang diunggah ke


dimiliki. dalam akun Instagram pun haruslah memiliki
Dalam membangun personal branding keselarasan dengan ambisi pribadi yang
melalui media Instagram sebagai seorang dimiliki. Menurut Nugraha, dkk (2017) pada
selebgram, selebgram menggunakan fitur dasarnya penetapan branding dapat memberikan
visual yang diunggulkan Instagram dalam kelebihan branding suatu produk dan jasa.
menyampaikan pesan personal branding yang Nilai yang dibentuk oleh Ohim dalam

Strategi Personal Branding Selebgram Non Selebriti (Christhoper Rafael Butar Butar dan Dini Salmiyah Fithrah Ali)
93 PRofesi Humas: Jurnal Ilmiah Ilmu Hubungan Masyarakat, Volume 2, No. 2, Februari 2018, hlm. 86-101

menjadi seorang selebgram adalah sebagai membentuk dan membangun personal

seorang selebgram yang mempunyai prestasi branding yang otentik, taat kepada kode moral

yang tidak hanya mencondongkan foto-foto dan perilaku yang telah ditetapkan oleh ambisi

dirinya ataupun memamerkan sisi terbaik pribadi adalah kunci utama dalam menciptakan

dirinya. Prestasi yang dimaksudkan oleh Ohim personal branding yang dapat dipandang baik

adalah prestasi dimana konten yang dimilikinya oleh khalayak.

memiliki kegiatan yang merepresentasikan Perilaku dan moral yang telah dibentuk

bagaimana prestasi dirinya dalam pekerjaan oleh Ohim sebagai seorang yang simple, Ohim

yang ditekuninya. mengemas konten Instagramnya menjadi

Karakter yang dibentuk Ohim membentuk simple dan teratur dengan tetap memperhatikan

personal branding dirinya sebagai seorang komposisi konten yang tidak mencerminkan
selebgram yang simple, tidak memiliki sifat pribadi yang negatif, dan selalu melakukan

yang rumit dan terkesan santai. Hal ini sesuai penyaringan terhadap konten yang akan

dengan konten yang diunggahnya ke dalam diunggah pada akun @ibrhmrsyd agar konten

akun @ibrhmrsyd yang lebih mengutamakan selalu layak di benak khalayak yang dimiliki

sisi casual pada setiap kontennya. Ambisi pada akun Instagram @ibrhmrsyd. Hal ini

pribadi yang Ohim terapkan pun memiliki menurut penulis telah sesuai dengan konsep

keselarasan dengan karakter yang dibentuk, yang ada, karena dalam membentuk sebuah

karena keseharian yang dijalaninya sesuai personal branding yang otentik haruslah

dengan karakter yang diaplikasikannya. didasarkan ada aturan yang telah ditetapkan

Berdasarkan karakteristik yang terdapat oleh pribadi, dan integrity telah diterapkan

dalam Rampersad (2008), penulis dapat Ohim dalam akun Instagramnya.

menyimpulkan bahwa Ohim telah memenuhi Konsisten dalam buku Authentic Personal

beberapa poin dalam authenticity (keaslian). Branding (Rampersad, 2008) menyebutkan

Namun, memiliki kekurangan dalam sisi visi, bahwa Anda harus konsisten dalam berperilaku.

bahwa Ohim sebagai seorang selebgram tidak Seperti McDonald’s yang menyajikan

memiliki visi yang ditetapkan dalam menjadi hamburgers dan cheeseburgers dengan produk

seorang selebgram di media Instagram. yang selalu sama, lagi, lagi dan lagi.

Intergritas dalam Rampersad (2008) Kekonsistenan yang diterapkan oleh Ohim

adalah mematuhi kode moral dan perilaku dalam akun Instagramnya dapat dikatakan telah

yang ditetapkan oleh ambisi pribadi. Dalam memenuhi kriteria bahwasanya terlihat pada
Strategi Personal Branding Selebgram Non Selebriti (Christhoper Rafael Butar Butar dan Dini Salmiyah Fithrah Ali)
PRofesi Humas: Jurnal Ilmiah Ilmu Hubungan Masyarakat, Volume 2, No. 2, Februari 2018, hlm. 86-101 94

akun @ibrhmrsyd, Ohim membentuk pola yang ke dalam bidang fashion model. Hal ini dapat
serupa, baik pada pekerjaannya, kesehariannya dilihat dari beragamnya konten foto dalam
ataupun hubungannya. Konten yang disajikan akun Instagram @ibrhmrsyd yang mengunggah
sangatlah tertata akan satu konten dengan foto saat show maupun sedang menjalani sesi
konten yang lainnya. Dalam mengunggah photoshoot dengan mengedepankan sisi fashion
konten nya ke dalam akun @ibrhmrsyd, Ohim model.
turut konsisten untuk tetap mengunggah konten- Seturut dengan kecondongan dirinya
konten fotonya yang tidak memiliki pandangan dalam bidang yang ditekuninya, perusahaan
negatif. yang bekerjasama dengan dirinya pun turut
McNally dan Speak (2011) dalam buku memilih dirinya sebagai model maupun
“Be Your Own Brand” turut mengemukakan brand ambassador atau endorser dikarenakan
bahwa dalam konsistensi, orang-orang menjadi kecocokan brand yang dimiliki oleh perusahaan
yakin dalam suatu hubungan berdasarkan seperti apa yang dituturkan oleh Ohim saat
pada kekonsistenan perilaku yang mereka melakukan wawancara dengan penulis.
rasakan atau amati. Dalam kaitannya pada akun Lebih lanjut, penulis menyimpulkan bahwa
Instagram @ibrhmrsy, menurut pengamatan Ohim memfokuskan dirinya ke dalam bagian
penulis, hal ini pun terlihat dari bagaimana fashion, dengan spesifikasi sebagai man model.
setiap konten yang terdapat pada akunnya Hal ini terlihat dalam akun-akun yang kembali
memiliki pola dilakukan sama dan berulang mengunggah fotonya yang turut menekankan
baik pada sisi modelling, talent, relationship dirinya bahwa Instagram @ibrhmrsyd
sebagai seorang selebgram. berkonsentrasi pada bidang fashion. Akun-akun
Hal tersebut dapat dikatakan konsisten yang mengunggah foto Ohim dalam akun @
karena penerapan yang terjadi dalam akun @ ibrhmrsyd turut menegaskan bahwa dirinya
ibrhmrsyd telah mencerminkan kekonsistenan memiliki kespesialisasian ke dalam bidang dan
Ohim dalam mengatur feednya untuk keterampilan yang ditekuninya, yaitu seorang
membentuk benak khalayak. Dapat disimpulkan model dan fashion, selaras dengan perusahaan
bahwa Ohim telah konsisten dengan konsep yang mempekerjakan dirinya.
yang telah ditetapkannya. Authority yang dimaksud oleh Rampersad
Dalam membentuk personal branding (2008) adalah untuk dilihat sebagai ahli yang
(Rampersad, 2008) pada akun @ibrhmrsyd, diakui dalam bidang tertentu, sangat berbakat,
Ohim mencondongkan akunnya dan dirinya sangat berpengalaman dan dianggap sebagai

Strategi Personal Branding Selebgram Non Selebriti (Christhoper Rafael Butar Butar dan Dini Salmiyah Fithrah Ali)
95 PRofesi Humas: Jurnal Ilmiah Ilmu Hubungan Masyarakat, Volume 2, No. 2, Februari 2018, hlm. 86-101

pemimpin yang efektif. Ohim dalam penerapan yang berkompeten di bidang model, talent, serta

personal branding dirinya, turut diakui oleh relationship goals. Hal ini dirasa penulis kurang

klien-klien yang bekerja dengan dirinya, yaitu mendukung adanya kekhasan yang tercipta bagi

bidang fashion dengan penampilan casual. Ohim dalam membentuk personal branding

Pengalaman yang dimiliki pun cukup banyak yang otentik pada sisi kekhasan. Untuk menjadi

dalam pengamatan penulis, terlihat dari konten seorang selebgram pria, khusunya di Kota

yang dimilikinya dalam Instagram, bahwa Bandung, penulis setuju dengan hal ini karena

dirinya telah mengikuti banyak fashion show minimnya selebgram pria yang diketahui di Kota

serta photoshoot session yang semuanya turut Bandung. Namun, untuk bidang yang ditekuni

diunggah ke dalam akun miliknya. sebagai model dan talent serta relationship

Menjadi seorang selebgram pun, Ohim goals, hal tersebut kurang membentuk kekhasan
turut selektif akan setiap tawaran pekerjaan tercipta pada Ohim dalam membangun personal

yang ditawarkan pada dirinya, hal ini dilakukan branding yang dimilikinya.

untuk menguatkan dirinya bahwa Ohim dan Personal branding yang sedang dibangun

akun @ibrhmrsyd adalah sebuah akun yang haruslah terhubung dengan yang dianggap

memang benar berkecimpung sebagai fashion penting oleh target audiens (Rampersad, 2008).

street selebgram. Agar semakin memperkuat Pada akun Instagram @ibrhmrsyd, Ohim

dirinya sebagai seorang pemimpin yang benar selalu mengunggah seluruh hasil kerjaannya,

menjadi seorang selebgram berfokus pada baik dalam kerjaannya, hubungannya, serta

bidang fashion. keseharian dirinya.

Distinctiveness dalam buku Rampersad Hal tersebut menuai banyak respons dari

(2008) bermakna bedakan diri berdasarkan khalayak yang dimiliki oleh Ohim dalam

merek Anda. Personal brand Anda perlu akunnya, seperti follow, likes, comment serta

diungkapkan dengan cara yang unik dan berbeda repost (pengunggahan kembali) yang dilakukan

dari kompetisi dan kebutuhan guna menambah oleh akun lain. Dari percakapan yang dilakukan

nilai bagi orang lain. Personal branding perlu penulis dengan Ohim bahwa dengan konten

didefinisikan dengan jelas agar orang lain dapat yang Ohim unggah ke dalam akunnya, beberapa

dengan cepat memahaminya. sutradara, fashion blogger, serta khalayak

Berdasarkan pengamatan dan penelitian yang berkaitan dengan dunia fashion maupun

yang penulis lakukan, Ohim menekankan dirinya khalayak biasa mulai mengikuti dirinya dalam

untuk condong menjadi seorang selebgram pria akun Instagram serta konten dalam akun @
Strategi Personal Branding Selebgram Non Selebriti (Christhoper Rafael Butar Butar dan Dini Salmiyah Fithrah Ali)
PRofesi Humas: Jurnal Ilmiah Ilmu Hubungan Masyarakat, Volume 2, No. 2, Februari 2018, hlm. 86-101 96

ibrhmrsyd diunggah kembali oleh beberapa khalayak tersebut berkecimpung di dunia yang

akun. Hal ini dapat dilihat pada kolom tag selaras dengan yang Ohim tekuni. Penulis

dalam akun @ibrhmrsyd. berpendapat bahwa khalayak menganggap

Dengan ini penulis menganalisa bahwa akun @ibrhmrsyd termasuk ke dalam referensi

relevansi yang dibangun dengan menggunakan mereka dan menganggap konten milik Ohim

personal branding yang dibentuk oleh penting bagi mereka, sehingga mereka mulai

Ohim telah sesuai dengan followers atau mengikuti dan menjadi salah satu followers

khalayak yang dimilikinya. Karena khalayak dalam akun @ibrhmrsyd.

menganggap bahwa konten yang dimiliki oleh Personal branding yang dibentuk harus

Ohim berhubungan dengan khalayak serta disiarkan berkali-kali, terus menerus, konsisten

dianggap penting. dan berulang kali hingga tertanam di benak


Ditambahkan, menurut McNally dan Speak audiens (Rampersad, 2008). Dalam hal ini,

(2011), relevant adalah apa yang diwakili oleh menurut pengamatan penulis akun Instagram @

merek tersebut berkaitan dengan apa yang ibrhmrsyd telah memenuhi kriteria visibilitas.

dianggap penting oleh orang lain. Dengan Hal ini terlihat dari konten Instagram @

adanya beberapa followers yang mengikuti ibrhmrsyd yang selalu terpolakan dan selalu

akun Instagram @ibrhmrsyd dirasa bahwa mengikuti kekonsistenan yang telah ditetapkan

Sumber: Hasil Penelitian, 2016


Gambar 1 Pembentukan Personal Branding Ohim

Strategi Personal Branding Selebgram Non Selebriti (Christhoper Rafael Butar Butar dan Dini Salmiyah Fithrah Ali)
97 PRofesi Humas: Jurnal Ilmiah Ilmu Hubungan Masyarakat, Volume 2, No. 2, Februari 2018, hlm. 86-101

Sumber: Hasil Penelitian, 2016

Gambar 2 Strategi Personal Branding

sebelumnya. Dalam setiap kegiatan yang dan karakter unik seseorang dan mengemas

dijalani oleh Ohim pun, tidak lupa dirinya mereka ke dalam sebuah identitas yang kuat

menggunggah konten foto kegiatan dirinya yang mengangkat seseorang yang bersangkutan

yang sedang maupun yang telah dijalaninya. ke atas lautan muka dan kompetitor (Tobing.

Secara terus-menerus dan berulang 2016).

kali dirinya menggunggah konten foto yang Merek besar seperti Tiger Woods, Oprah

bertemakan fashion untuk mengatasnamakan Winfrey telah melewati bertahun-tahun untuk

dirinya adalah seorang selebgram yang menjadi ikon. Semua itu dibutuhkan dedikasi,

berkecondongan di dunia fashion. Sehingga pengorbanan, keberanian, perencanaan dan

dampak dari visibilitas yang dilakukan Ohim kesabaran untuk bertahan (Rampersad, 2008).

dalam akunnya pun dapat juga dilihat dari Dari hasil penelitian, kegigihan Ohim

banyaknya akun yang kembali menggunggah dalam membentuk dan membangun personal

fotonya serta feed miliknya dalam akun branding yang dimilikinya sebagai seorang

Instagram yang rapih akan penampilan dirinya. selebgram dimulai kurang-lebih satu tahun yang

Membentuk dan membangun personal lalu. Dalam membangun personal branding,

branding yang otentik membutuhkan suatu Ohim tetap teguh untuk menjadi diri sendiri apa

kegigihan dalam upayanya. Personal branding adanya layaknya keseharian dirinya.

menurut Peter Montoya adalah sebuah proses Pada hal mengatur konten yang akan

yang melibatkan kemampuan, personalitas, diunggah ke dalam akun Instagramnya pun


Strategi Personal Branding Selebgram Non Selebriti (Christhoper Rafael Butar Butar dan Dini Salmiyah Fithrah Ali)
PRofesi Humas: Jurnal Ilmiah Ilmu Hubungan Masyarakat, Volume 2, No. 2, Februari 2018, hlm. 86-101 98

Ohim selalu teguh untuk memperhatikan bahwa pelaku personal branding. Keprofesionalan
konten yang diungah harus memiliki value Ohim dalam bekerja sebagai seorang selebgram,
yang baik, baik untuk dirinya pribadi maupun maupun ditunjuk sebagai brand ambassador
untuk khalayak yang dimilikinya. Menurut untuk mewakili produk-produk kliennya
DeMers (dalam Kurniullah, 2017) terdapat serta menjadi seorang endorser dirasa penulis
tujuh karakteristik yang dapat mengukur cukup memenuhi karakteristik good will dalam
suksesnya suatu brand, yaitu audience membentuk personal branding yang otentik.
knowledge, uniqueness, passion, consistency, Hal ini dapat dilihat dari terjadinya kerja sama
competitiveness, exposure, dan leadership. jangka panjang pada ohim maupun perusahaan
Perencanaan konten selalu dilakukan yang bekerjasama dengan dirinya.
Ohim untuk terus dapat berinovasi akan isi Karakteristik terakhir dalam membentuk
dari Instagram yang dimilikinya dengan personal branding yang otentik adalah
memperbanyak konten yang akan diunggah ke performance (Rampersad, 2008). Dalam
dalam Instagram dan tidak memiliki kesamaan menjaga eksistensi Ohim menjadi seorang
jenis pada setiap kontennya. Hasil dari kerja selebgram, Ohim akan selalu menjaga interaksi
kerasnya dalam membentuk dan membangun yang terjadi dalam akunnya @ibrhmrsyd
personal branding dirinya adalah beragamnya dengan cara tetap mengunggah konten-konten
media-media yang mengakui bahwa dirinya pada akunnya. Hal ini dilakukan untuk tetap
adalah seorang selebgram, tanpa adanya menjangkau khalayak yang dimilikinya agar
pengakuan pribadi bahwa Ohim adalah seorang akun @ibrhmrsyd terlihat sebagai sebuah akun
selebgram. yang selalu beraktivitas.
Orang-orang berbisnis dengan orang yang Selanjutnya, untuk menjaga keseluruhan
mereka sukai (Rampersad, 2008). Personal personal branding yang telah dibentuk, kunci
brand Anda akan menghasilkan hasil yang dari segalanya adalah untuk tetap menjadi diri
baik dan bertahan lebih lama jika dirasakan itu sendiri, yang dimaksud adalah tidak merubah
adalah hal yang positif. Anda harus berkaitan ataupun lari dari alur yang telah ditetapkan
dengan hal yang diakui positif dan bermanfaat. oleh Ohim. Tetap menjalankan setiap unsur
Pandangan positif yang datang dari karakteristik yang ada guna menyempurnakan
khalayak tersebut tidak datang dengan personal branding yang dibentuk.
sendirinya, tetapi berasal dari nilai-nilai yang Ditambahkan, Ohim tetap melakukan
sudah ditanamkan dan diaplikasikan oleh pengecekan terhadap akun Instagram yang

Strategi Personal Branding Selebgram Non Selebriti (Christhoper Rafael Butar Butar dan Dini Salmiyah Fithrah Ali)
99 PRofesi Humas: Jurnal Ilmiah Ilmu Hubungan Masyarakat, Volume 2, No. 2, Februari 2018, hlm. 86-101

dimilikinya, setiap unsur yang terdapat di fitur-fitur yang diberikan, sehingga dapat

Instagramnya selalu diperhatikan. Interaksi membuatnya unik dan memberikan inovasi.

kepada khalayak pun juga turut dipertimbangkan Dengan adanya Instagram sebagai

seperti baik-buruknya suatu comment yang media komunikasi, menurut Kartikawangi

masuk pada akunnya selalu dibalas dan (2013), suatu produk maupun jasa dapat

disaring agar mendukung personal branding dikomunikasikan melalui email, website, dan

yang dibentuk dan dibangunnya pada akun @ media sosial lainnya. Audiens: Instagram

ibrhmrsyd. sebagai media memiliki audiens sehingga

Berdasarkan analisa penulis terhadap data personal brand disampaikan kepada audiens,

yang telah didapat melalui wawancara dengan feedback yang diperoleh berupa like, comment,

informan serta pengamatan yang dilakukan serta pengunggahan kembali (repost/regram).


dalam akun @ibrhmrsyd, dapat disimpulkan Interaksi terjadi antara pemilik personal brand

pada gambar 1 yaitu strategi pembentukan dan audiens. Personal brand: personal brand

personal branding melalui media sosial telah terbenak pada audiens dan telah terbentuk,

(Instagram). Penulis berusaha untuk membentuk pribadi pemilik personal brand perlu melakukan

proses personal branding yang terjadi dan maintenance untuk menjaga keberlangsungan

menggambarkan strategi personal branding personal brand yg dibentuk agar selalu baik

ke dalam grafik pada gambar 1, bahwa ketiga dan bertahan lama.

unsur authentic personal branding, Instagram

sebagai media serta audiens membentuk adanya SIMPULAN

personal brand yang baik serta kuat. Seperti


Strategi personal branding selebgram non
yang dapat digambarkan pada bagan gambar 2.
selebriti pada Ohim dengan akun Instagram @
Authentic personal branding: Penerapan
ibrhmrsyd secara keseluruhan bahwa Ohim
kesebelas karakteristik dengan berdasarkan hadir dengan akun Instagram @ibrhmrsyd
ambisi pribadi yang selaras dengan keseharian sesuai dengan kesebelas karakteristik personal
pribadi, tidak membohongi pribadi dalam branding (authenticity, integrity, consistency,
menciptakan merek agar terciptanya merek specialization, authority, distinctiveness,
pribadi yang baik dan bertahan lama. Media relevant, visibility, persistence, goodwill,
(Instagram): Instagram sebagai alat serta media performance). Authenticity, sebagai selebgram
penyampaian pesan personal brand yang berprestasi dan seorang yang simple. Integrity,

dibentuk dan dibangun dengan memperhatikan memiliki konten yang teratur dan selalu positif,

Strategi Personal Branding Selebgram Non Selebriti (Christhoper Rafael Butar Butar dan Dini Salmiyah Fithrah Ali)
PRofesi Humas: Jurnal Ilmiah Ilmu Hubungan Masyarakat, Volume 2, No. 2, Februari 2018, hlm. 86-101 100

yaitu memilah dan melakukan penyaringan dengan menggunakan objek yang sama dengan
pada konten. Specialization, bidang fashion subjek maupun platform yang berbeda agar lebih
model men. Authority, pengakuan dari klien menggali penelitian tentang personal branding.
yang bekerja sama dengan diri Ohim serta Selain itu dapat pula dilakukan penelitian
pengalaman yang dimilikinya. Relevant, yaitu dengan menyempurnakan penggunaan konsep
banyaknya akun yang mengikutinya maupun yang ada pada penelitian ini, seperti authenticity
yang memberikan respons serta pengunggahan dan distinctiveness.
kembali konten Ohim dalam Instagram.
DAFTAR PUSTAKA
Visibility dan konsistensi terlihat dari seringnya

Ohim mengunggah kontennya serta selalu Kartikawangi, D. (2013). Evaluasi strategi dan
implementasi 3600 communications di
memiliki penggambaran yang serupa dan
indonesia. Jurnal Interact. Vol. 2 No. 1,
tertata sehingga semakin memperjelas dirinya 18-31.
pada khalayak. Terakhir, perencanaan konten, Kurniullah, A. Z. (2017). Strategy viral
marketing pt. musim multi media untuk
keteguhan Ohim dalam konten unggahannya
meningkatkan traffic social media fansfage
serta pandangan positif yang diraihnya menjadi dan brand engagement. Jurnal Visi
poin dalam persistence, goodwill serta menjalin Komunikasi. Vol. 14 No. 2, 169-178.
Mc Nally & Speak. (2011). Be your own brand:
interaksi dengan tetap berdasarkan kesepuluh
achieve more of what you want by being
karakteristik sebelumnya sebagai kunci dalam more of who you are. San Fransisco: Berret-
performance. Koehler Publisher.
Moleong, L. J. (2012). Metodologi penelitian
Namun, Ohim tidak memiliki visi dalam
kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
menjadi seorang selebgram pada sisi authenticity Nugraha, A. R. (2017). Branding kota bandung
dan distinctiveness, Ohim kurang memiliki di era smartcity. Jurnal Ilmu Komunikasi,
Vol. 8 No. 1, 1-16.
kedalaman dalam menciptakan kekhasan
Pattipeilohy, E. M. (2015). Citra diri dan
dirinya sebagai pribadi yang dibentuknya. popularitas artis. Jurnal Kajian Komunikasi.
Adapun personal branding yang telah dibentuk Vol. 3 No. 1, 22-32.
Rakhmat, J. (2009). Metode penelitian
kemudian disatukan dengan media yang dimiliki,
komunikasi dilengkapi contoh analisis
yaitu Instagram serta terdapatnya audiens yang statistik. Bandung: Remaja Rosdakarya.
menerima pesan personal branding yang ingin Rampersad, H. K. (2008). Authentic personal
branding. Jakarta: PPM Publishing.
disampaikan. Maka terciptalah personal brand
Setianti, Y. (2016). Pemanfaatan media sosial
di benak khalayak. dalam implementasi model komunikasi
Penelitian selanjutnya dapat dilakukan kesehatan reproduksi remaja. Komunikatif:

Strategi Personal Branding Selebgram Non Selebriti (Christhoper Rafael Butar Butar dan Dini Salmiyah Fithrah Ali)
101 PRofesi Humas: Jurnal Ilmiah Ilmu Hubungan Masyarakat, Volume 2, No. 2, Februari 2018, hlm. 86-101

Jurnal Ilmiah Komunikasi. Vol. 5 No.1, putri danizar sebagai disc jockey muda
1-24. indonesia. Communication. Vol. 7 No. 2,
Tobing, C. R. L. (2016). Personal branding 65-83.

Strategi Personal Branding Selebgram Non Selebriti (Christhoper Rafael Butar Butar dan Dini Salmiyah Fithrah Ali)

Anda mungkin juga menyukai