PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu sektor gaya hidup dan kebutuhan umat islam adalah
kebutuhan fahion dan busana muslim. Salah satu faktor gaya hidup dan
kebutuhan umat muslim adalah kebutuhan fashion atau busana muslim.
Menurut laporan Thomson Reuters dan Dinar Standard, fashion mempunyai
sebesar 243 US Dolar (2015) dan akan meningkat pada tahap 2021 sebesar
365 Miliyar US Dolar. Tantangan bagaimana agar bangsa indonesia yang
telah sukses menjadi pemasok fashion nomor 6 di dunia ini semakin serius
menggarap potensi global tersebut. Hal ini untuk Indonesia bisa menduduki
peringkat pemasok busana muslim lebih tinggi yang selama ini dikuasai oleh
negara non- OIC (Italia India dan Cina).
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Media Periklanan
2. Pengertian Media sosial Instagram
3. Instagram sebagai media promosi dan Pemasaran
4. Efektifitas Media sosial Sebagai media Promosi
5. Hasil Penelitian
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Media Periklanan
2. Untuk mengetahui Media sosial Instagram
3. Untuk mengetahui Instagram sebagai media promosi dan Pemasaran
4. Untuk mengetahui Efektifitas Media sosial Sebagai media Promosi
5. Untuk mengetahui Hasil Penelitian
3
BAB II
PEMBAHASAN
mengikuti teman yang ingin dicari atau di instagram biasa disebut Follow dan
follower yairu pengikut dan mengikuti. Aplikasi Instagram sekilas mirip
dengan aplikasi Facebook dimana penggunanya bisa melakukan upload foto
dan memberi komentar. Instagram dan Facebook memiliki perbedaan yaitu,
Instagram sangat fokus pada tujuannya untuk menjadi mediator komunikasi
melalui gambar atau foto. Melalui aplikasi ini, pengguna “dituntut” untuk
memaksimalkan fitur kamera pada gadgetnya dengan maksimal.Pengguna
hanya tinggal melakukan pemotretan, melakukan koneksi dengan aplikasi ini
dan mengedit bila perlu untuk kemudian diupload ke server Instagram. Foto
yang telah diupload otomatis dishare kepada followers sekaligus server pusat.
Setiap orang dapat ”berkomunikasi” dengan foto. Ini adalah bentuk
komunikasi yang baru dimana komunikasi tidak lagi berupa verbal tapi juga
dalam bentuk gambar.
Tahapan tersebut, lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1.4 tentang
model tahapan kognitif, Afektif dan Perilaku.
a. Perhatian (Attention)
Pada tahap awal, sebagian besar target audience tidak menyadari
produk atau merek dan oleh sebab itu tujuan komunikator adalah membangun
kesadaran, mungkin hanya sebuah pengakuan nama dengan pesan sederhana
yang mengulangi nama merk, atau memberikan informasi dasar tentang
produk. Dalam kategori produk yang relatif baru, fungsi asumsi ini penting
dimaksimalkan.
b. Ketertarikan (Interest)
d. Tindakan (Action)
konsumen untuk membeli, tetapi dalam kasus tertentu juga bisa untuk
menghasilkan pertanyaan, menyebabkan kunjungan ritel, menunjukkan
partisipasi dalam promosi dll. Iklan yang membangun merek atau citra, tidak
akan langsung mendapatkan tindakan untuk pembelian, tetapi akan
menciptakan preferensi dan keinginan yang pada akhirnya akan menghasilkan
pembelian. Hal ini merupakan strategi jangka panjang. Di sisi lain,
pembicaraan atau promosi iklan langsung melalui penawaran insentif kepada
konsumen jika mereka langsung membeli produk, hal ini merupakan strategi
jangka pendek.
BAB III
HASIL PENELITIAN
1) Gambaran Umum
Sejarah Salatiga Hijab Fashion
Salatiga Hijab Fashion berdiri 2 tahun yang lalu yaitu pada 2017,
berawal dari menjadi resseler owner dari Salatiga Hijab Fashion yaitu Syarif
Hidayati memulai membangun hijab salatiga. Dengan modal yang seadanya
dia mendirikan usahanya dengan nama Hijab Fashion Salatiga yang terletak
di Desa Candi Kabupaten Semarang. Dia mengawali usahanya tersebut di
ruang tamu yang disulap menjadi etalase kecil.
Awalnya usaha tersebut hanya iseng-iseng belaka karena Syarif
Hidayati memang menyukai dunia fashion sebelum memulai usahanya dan
keisengannyapun diwujudkan setelah Syarif Hidayati menunggu sidang
skripsi di Universitas Kristen Satyawacana (UKSW) Salatiga. Untuk
mengembangkan usaha hijab fashion salatiga Syarif Hidayati bekerja di salah
satu pabrik yang ada di Salatiga. Karena ketika bekerja di pabrik bukan
passion Syarif Hidayati dia memutuskan untuk fokus menggeluti usaha yang
sudah dirintisnya.
Setelah beberapa bulan menggeluti hijab fashion salatiga dia menemui
beberapa kendala diantaranya ketika musim hujan tiba pembeli menurun, hari
biasa omset yang dicapai sedikit, diapun memutuskan untuk memakai media
online. Media online yang syarif hidayati gunakan berupa Instagram. Dia
berfikir Syarif Hidayati dengan menggunakan media online sebagai media
pemasaran maka omset akan naik tidak terhalang hari biasa atau hari libur.
Setelah dia menekuni selama 2 tahun omset usaha perbulan yang diperoleh
Syarif Hidayati sekitar 3-5 Juta rupiah.
2) Objek Penelitian
Pemilik Salatiga Hijab Fashion Syarif Hidayati & Pelanggan Salatiga
Hijab Fashion
13
Responden 3
Nama : Aslika
Peneliti : Darimanakah Mbak Mengetahui Salatiga Hijab Fashion ?
Pelanggan : Dari Instagram
Peneliti : Sudah berapa lama Mbak menjadi pelanggan di Salatiga Hijab
Fashion?
Pelanggan : Baru sekitar 2 Bulan
Peneliti : Apa sih yang menarik dari Salatiga Hijab Fashion?
Pelanggan : Koleksinya beda dari yang lain.
Peneliti : Mbak order lewat Instagram atau lebih suka datang langsung?
Pelanggan : Saya lebih memilih COD karena rumah saya jauh.
Peneliti : Maaf nih mbak kalau boleh tau umur Mbak berapa sekarang?
Pelanggan : 20 Tahun
Responden 4
Nama : Mei Vita Hasti Liana
Peneliti : Darimanakah Mbak Mengetahui Salatiga Hijab Fashion ?
Pelanggan : Dari tag Teman di Instagram
Peneliti : Sudah berapa lama Mbak menjadi pelanggan di Salatiga Hijab
Fashion?
Pelanggan : 2 minggu
Peneliti : Apa sih yang menarik dari Salatiga Hijab Fashion?
Pelanggan : Pemiliknya Ramah Banget.
Peneliti : Mbak order lewat Instagram atau lebih suka datang langsung?
Pelanggan : Biasanya saya order lewan online dan barangnya dikirim ke
rumah.
Peneliti : Maaf nih mbak kalau boleh tau umur Mbak berapa sekarang?
Pelanggan : 20 Tahun
16
Responden 5
Nama : Angel Al Nadia
Peneliti : Darimanakah Mbak Mengetahui Salatiga Hijab Fashion ?
Pelanggan : Dari teman kuliah
Peneliti : Sudah berapa lama Mbak menjadi pelanggan di Salatiga Hijab
Fashion?
Pelanggan : Kira-kira 1 bulan yang lalu.
Peneliti : Apa sih yang menarik dari Salatiga Hijab Fashion?
Pelanggan : Barangnya selalu update dan di IG barang selalu di review
pemiliknya.
Peneliti : Mbak order lewat Instagram atau lebih suka datang langsung?
Pelanggan : Datang langsung ke tempat
Peneliti : Maaf nih mbak kalau boleh tau umur Mbak berapa sekarang?
Pelanggan : 19 Tahun
4) Analisis
Melihat Temuan di atas maka peneliti memadukan dengan teori yang telah
dikemukakan oleh Kotler
BAB IV
SIMPULAN
A. Simpulan
Penelitian yang kami dapatkan bahwa media online instagram yang notabene
media sosial ternyata terbukti efektif sebagai media promosi periklanan. Dari
hasil temuan di lapangan sebelumnya salatiga hijab fashion memperoleh
omzet 1,5 juta per bulan dengan menggunakan media konvesional, setelah
menggunakan media instagram sebagai pemasaran omzet perbulan naik 3-4
juta perbulan. Jadi kami menyimpilkan bahwa ada kenaikan omzet 100%.
19
LAMPIRAN
19
20
DAFTAR PUSTAKA
KL, Keller dan Kotler P, Manajemen Pemasaran, Edisi Ketiga Belas, terj. Sabran
Noor, Henry Faizal, Ekonomi Media, Jakarta: PT. Mitra Wacana Media, 2015.
Promosi, edisi 8, terj. Harya Bhima Sena, Fitri Santi, Annisa Puspita Dewi,
Transaksi Elektronik