Anda di halaman 1dari 4

Membangun Personal Branding Selebgram Di Era Digital Pada Brand

Minuman Sippin
Astri Rama Fitriani1, Haydar Muthahar2, Muhammad El Syajidin3, Ahmad Santoso4,
dan Meisyarah Azzahra5

Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Medan,


Indonesia

*email: astryputri909090@gmail.com

ABSTRAK

Kata Kunci: Personal Branding, Era Digital, Non Selebgram


Pendahuluan

Media sosial kini menjadi indikator kunci dalam proses pemasaran dan promosi
produk yang diperdagangkan. Dalam rangka mendorong pengembangan merek dalam negeri
dan responsif terhadap kepentingan publik, telah muncul platform yang memungkinkan para
pengusaha produk minuman untuk menjual dan mempromosikan produknya dengan mudah
dan cepat kepada publik (Nuraeni, 2019). Salah satu perusahaan produk minuman yang
menggunakan jasa dalam mempromosikan produk melalui media sosial adalah brand
minuman Sippin. Minuman “Sippin” hadir di Indonesia dengan memproduksi minuman
modern seperti aneka mocktail, teh dan kopi. Minuman ini juga memiliki banyak pesaing
yang beroperasi dan berproduksi di bidang yang sama. Beberapa pesaingnya berada di
industri yang sama yaitu Janji Jiwa, Chatime, Xing fu Tang dan Goola (Aprilia Indah Saputri
Rambe, 2021). Ada beberapa hal yang digunakan selebgram sebagai ambassador dalam
memasarkan dan mempromosikan melalui media sosial khususnya Instagram. Hal ini
dilakukan karena sasaran konsumen lebih menitiberatkan pada generasi muda atau milenial.
Pelanggan yang memilih dalam hal ini kaum milenial lebih mengutamakan pesan melalui
media sosial Instagram seperti harga yang terjangkau, kemasan yang menarik, fasilitas yang
diberikan dan kualitas pelayanan. Kualitas pelayanan dapat menentukan tingkat kecanggihan
pelayanan untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan konsumen (Khairani, 2018).
Setiap media sosial seperti Instagram memiliki ciri khas tersendiri untuk melakukan
kegiatan promosi produk kepada konsumen. Instagram adalah aplikasi berbagi foto yang
memungkinkan pengguna untuk mengambil gambar, menerapkan filter digital, dan
membagikannya kelayanan jejaring sosial yang berbeda, termasuk pemilik Instagram itu
sendiri (Mahendra, 2014). Instagram memiliki elemen pendukung seperti profil, pengikut,
tagar, pemberitahuan push, dapat terhubung ke jejaring sosial lain, dan dapat menandai
tempat (Diamond, 2015). Instagram digunakan oleh para pebisnis untuk mempromosikan
bisnis mereka dengan membagikan informasi tentang foto juga keterangan sebagai deskripsi.
Alat komentar Instagram juga digunakan oleh para pebisnis untuk berinteraksi dengan
konsumen agar membangun kepercayaan dengan mereka (Fajariana, 2018).
Para pengguna Instagram memanfaatkan jasa Selebgram sebagai komunikator dalam
memasarkan produk guna memperoleh hasil usaha yang signifikan. Selebgram adalah salah
satu alat periklanan berbasis media baru untuk meningkatkan citra dan identifikasi produk
dan layanan. Saat ini aktivitas komunikasi dan pertukaran informasi di dunia maya sangat
pesat. Selain mempromosikan produknya, personal branding pebisnis pada produk minuman
Sippin tersebut harus memiliki citra yang baik dalam masyarakat. Sebagai seorang selebriti
Instagram, tentu membutuhkan keunikan untuk menonjol dari selebriti lainnya dalam
membangun keunikannya sendiri, membangunnya melalui personal branding yang baik
merupakan hal utama yang dapat memberikan identitas pribadi seorang selebriti (Butar,
2018).
Dengan adanya personal branding dari selebgram, produk minuman Sippin kini
semakin dikenal dan menjadi daya tarik tersendiri bagi kaum milenial. Apalagi personal
brand yang mereka gunakan menggunakan beberapa poster film populer yang dibalut dengan
parodi seperti: film Dilan, All Of Us Are Death, Layangan Putus atau sesuatu yang sedang
banyak dibicarakan seperti saat Maudy Ayunda dilamar oleh kekasihnya perusaahan sippin
mengubah cincin yang dipegang kekasih maudy ayunda menjadi produk minuman sippin.
Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh peneliti melalui obsevasi ditemukan
bahwa jejaring sosial Instagram Sippin, peran selebgram dalam pemasaran minuman Sippin
adalah perusahaan Sippin mengirimkan beberapa minuman untuk dinilai atau diulas oleh
selebgram. Umpan balik yang dihasilkan berisi tentang pengalaman mereka terhadap
minuman Sippin. Selain itu sebagian besar selebgram memberikan rating yang baik terhadap
minuman Sippin sehingga menggugah minat masyarakat khususnya para milenial dan
followers selebgram untuk mencoba minuman tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan kajian yang lebih
mendalam tentang personal branding selebgram pada brand minuman Sippin sehingga
penelitian ini diharapkan dapat menjadi tolak ukur bagi pemasaran pada perusahaan minuman
lain untuk lebih meningkatkan personal branding produk yang mereka jual.

Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif
yang bertujuan untuk mendeskripsikan personal branding selebgram di era digital pada brand
minuman sippin. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi lapangan yang diperoleh
dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada konsumen kaum milenial dan barista,
observasi peneliti terkait aktivitas yang dilakukan barista dan mahasiswa pada personal
branding yang dilakukan oleh minuman Sippin, dokumentasi berupa foto dan rekaman
wawancara. Penelitian ini dilakukan di cabang Sippin Jalan Muchtar Basri. Adapun
penelitian ini dilakukan mulai bulan Desember 2022 sampai dengan April 2023.
DAFTAR PUSTAKA

Butar Butar, C. R., & Fithrah Ali, D. S. (2018). Strategi Personal Branding Selebgram Non
Selebriti. PRofesi Humas : Jurnal Ilmiah Ilmu Hubungan Masyarakat, 2(2), 86.
https://doi.org/10.24198/prh.v2i2.12029
Rachmawati, D., & Fithrah Ali, D. S. (2018). Analisis Kriteria Personal Branding Selebgram
Non Selebriti (Studi Deskriptif Kualitatif Akun Instagram @Lippielust). Jurnal
Komunikasi, 12(1), 23–30. https://doi.org/10.21107/ilkom.v12i1.3712
Fabiana Meijon Fadul. (2019). 済無 No Title No Title No Title. 2, 212–219

Anda mungkin juga menyukai