Anda di halaman 1dari 2

Clarissa Wijaya

6 PBD 1 - 35 19 0015
Tugas Review: Metode Penelitian
“Instafamous and Social Media Influencer Marketing”

Transformasi digital yang berkembang pesat menghasilkan perusahaan dalam beberapa aspek,
khususnya dalam sosial media dan pemasaran. Dalam sosial media, tercipta individu yang membangun
identitas melalui narasi pribadi yang menarik audiens yang kemudian disebut sebagai influencer dimana
selebriti sosial media ini memiliki pengaruh terhadap brand. Melihat perubahan dalam kedua aspek
tersebut, jurnal ‘Instafamous and Social Media Influencer Marketing’ berusaha untuk menguji pengaruh
dua jenis selebriti, yaitu selebriti instagram (sebuah platform sosial media) dan selebriti tradisional
terhadap trustworthiness, brand attitude, envy, dan social presence. Hasil studi ini menunjukkan bahwa
konsumen yang terpapar oleh postingan brand selebriti instagram menganggap memiliki sumber yang
lebih trustworthy, merasakan social presence yang lebih kuat, dan menunjukkan rasa iri lebih besar pada
sumbernya serta merasa lebih dekat dengan selebriti instagram daripada konsumen yang terpapar oleh
postingan brand selebriti tradisional.

Keunggulan dari jurnal ini adalah peneliti berhasil menunjukkan adanya fenomena instafamous,
dimana individu berkembang secara khusus di suatu platform karena fitur unik dari kemampuan
interaksi sosial dan estetika presentasi yang memungkinkan individu membangun narasi pribadi dan
memampilan identitas yang menarik audiens (Abidin, 2016). Instafamous berhasil menjadi elemen yang
menentukan kampanye pemasaran media sosial.

Kekurangan dari jurnal ini adalah peneliti terlalu memperhatikan perbedaan antara selebriti
sosial media (instagram) dengan selebriti tradisional sehingga aspek-aspek yang berpengaruh pada
tujuan keberhasilan pemasaran, yaitu customer engagement yang didalamnya terdapat brand
awareness, brand image, electronic word of mouth (e-WOM), serta penggunaan content marketing
untuk menarik audiens. Selain itu,sampel yang digunakan terbatas pada satu kategori produk dan merek
serta data-data terkait latar belakang audiens, seperti budaya dan kebangsaan tidak teridentifikasi.
Selain itu, kekurangan dari penelitian ini adalah platform yang diteliti hanya satu sehingga tidak dapat
membandingkan pengaruh penggunaan sosial media lain terdapat social media influencer marketing ini.

Untuk melengkapi analisa jurnal ini, terdapat beberapa jurnal referensi yang menjelaskan dan
membuktikan pentingnya elemen keberhasilan pemasaran yang terlewatkan oleh peneliti. Terkait
pembahasan content marketing¸ content marketing memiliki peran utama untuk menginfromasikan dan
mendidik audiens sehingga dapat menciptakan brand awareness yang luas dan brand image yang kuat
untuk memenangkan kepercayaan audiens (Patrutiu Baltes, 2015). Berdasarkan jurnal referensi, hasil
studi membuktikan bahawa content marketing terharap customer engagement berpengaruh sebesar
68.4% dengan sisa 31.6% dipengaruhi oleh faktor lainnya (M. Yanis, Hidayat, & Lutfie, 2019).

Kemudian hasil studi terkait pengaruh viral marketing dan turbo marketing sebagai bagian dari
strategi menciptakan e-WOM memiliki pengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian
(Tanuwijaya & Mulyandi, 2021). Hal ini berkaitan dengan kecakapan selebriti dalam membawakan
konten di sosial media. Selain itu, selebriti yang memiliki kredibiltas, keahlian, daya tarik, kepercayaan,
serta power yang lebih besar berpengaruh positif terhadap brand image yang menciptakan minat beli
konsumen (Prasojo, 2019).

Studi juga membuktikan bahwa selebriti sebagai brand ambassador dan e-WOM mempengaruhi
keputusan beli konsumen dengan indikator bahwa selebriti jujur, dapat berkomunikasi dengan baik atau
ramah, serta online review bersifat jelas, membantu, dan dapat dipercaya (Utami, Setyowati, &
Mandasari, 2020).

Kesimpulan yang dapat ditarik adalah selain mengidentifikasikan perbedaan jenis selebriti dalam
social media marketing yang terkait erat dengan konten, maka content marketing sebagai tools juga
perlu diperhatikan. Jurnal ini secara teoritis berusaha menjabarkan dampak perbedaan jenis selebriti
terhadap minat audiens, namun latar belakang audiens patut diperhitungkan untuk keakuratan
penelitian. Oleh karena itu, untuk penelitian selanjutnya mengenai topik ini dapat melengkapi objek
penelitian dengan membandingkan lintas platform serta beragam kategori produk dan brand.

Bibliography
Abidin, C. (2016). Aren’t these just young, rich women doing vain things online?’: influencer selfies
assubversive frivolity. Social Media+Society, 2(2), 1-17.
M. Yanis, N. S., Hidayat, R., & Lutfie, H. (2019, Desember). PENGARUH CONTENT MARKETING
INSTAGRAM TERHADAP CUSTOMER ENGAGEMENT (STUDI KASUS PADA ELZATTA BANDUNG
TAHUN 2019). e-Proceeding of Applied Science, 5, 1851-1853.
Patrutiu Baltes, L. (2015). Content marketing-the fundamental tool of digital marketing. Economic
Sciences, 111-118.
Prasojo, E. (2019). PENGARUH CELEBRITY ENDORSEMENT TERHADAP MINAT BELI MELALUI BRAND
IMAGE. Jurnal Riset Manajemen Bisnis, 14, 83-98.
Tanuwijaya, J., & Mulyandi, R. (2021). Pengaruh Viral Marketing dan Turbo Marketing Terhadap
Keputusan Pembelian Skincare Somethinc. http://sosains.greenvest.co.id, 1, 368-373.
Utami, S. P., Setyowati, N., & Mandasari, P. (2020). Celebrity Brand Ambassador and e-WOM as
Determinants of Purchase Intention: A Survey of Indonesian Celebrity Cake. E3S Web of
Conferences.

Anda mungkin juga menyukai