Anda di halaman 1dari 7

ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama Mahasiswa : TIKA FEBRIYANI


Hari/Tanggal : SENIN,13 SEPTEMBER 2021
Waktu : Pkl. 12.00-12.20(20 Menit)
Tempat : Ruang Sinta
Inisial Klien : Nn. S
Interaksi ke : I (Fase Perkenalan)
Lingkungan : Ruang Tamu, berhadapan dengan klien, suasana tenang
Deskripsi pasien : Klien memakai kaus putih dengan celana panjang
Tujuan komunikasi : Klien dapat memperkenalkan diri dan terbina hubungan saling percaya

ANALISA BERPUSAT PADA ANALISA BERPUSAT PADA


KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI NON VERBAL RASIONAL
PERAWAT KLIEN
P: Selamat pagi kak, boleh saya P: Memandang S dan tersenyum P: Ingin membuka percakapan Salam merupakan kalimat
duduk di sebelah kaka? S: Ekpresi datar dengan klien dan berharap dengan S masih ragu terhadap orang baru pembuka untuk memulai suatu
sapaan sederhana P bisa diterima yang masuk ke lingkungannya percakapan sehingga dapat terjalin
oleh S. rasa percaya.
S: Pagi, silahkan.
S: Ekpresi datar S ragu terhadap orang baru
S: Suster mau ngapain?

P: Oh saya hanya mau mengobrol


dengan kaka P: Memandang M sambal P: Merasa senang ada tanggapan
tersenyum atas salam walaupun belum
diekpresikan secara tulus
P: Oh ya, perkenalkan saya Ajeng, P: Memandang S sambil P: Merasa bahwa S harus diberikan Memperkenalkan diri dapat
saya mahasiswa STIKIM yang menjulurkan tangan ke S penjelasan tentang kedatangan P menciptakan rasa percaya klien
sedang praktek disini dan yang terhadap perawat
akan merawat kaka
S: (diam) S: Tanpa memandang S menerima S masih memberikan tanggapan
S: Iya sus saya tidak senang uluran tangan P secara ragu-ragu
ngobrol sama orang….
S: Menunduk dan tersipu malu
P: Kak..tidak apa apa, coba liat
susternya dulu P: Masih memegang tangan S, dan
memandang S
P: Nama kaka siapa? P: Masih menjabat tangan pasien P: Ingin tahu nama pasien S ragu-ragu Mengenal nama pasien akan
dan mendekatkan diri ke S memudahkan interaksi

S: ….. S: Menoleh sebentar

S: Nama saya…tapi buat apa sus? S: Menyebut nama dengan


menunduk dan menarik tangannya
P: Iya kaka siapa, saya hanya ingin P: Tersenyum P: Merasa pasien enggan S merasa perkenalan hanya
berkenalan dengan kakaknya? berkenalan formalitas belaka
P: Kaka senangnya dipanggil P: Memandang S P: Ingin menjalin kedekatan S mencoba mengingat nama yang Nama panggilan merupakan nama
dengan nama apa? S: Menoleh ke ruangan sekitar dengan pasien disukainya akrab klien sehingga menciptakan
rasa senang akan adanya
S: S S: Melihat ke arah P dan menjawab pengakuan atas namanya
S: itu nama saya sus singkat lalu menunduk lagi

P: Iya ka, Namanya cantik sama P: tersenyum P: Senang walaupun jawaban M mulai tertarik dengan
spt kaka yah singkat perkenalan dengan P
P: Wah, kedengarannya enak kalau P: Memandang Ssambil tersenyum P: Mencoba mengakrabkan K berpikir sejenak, mengngingat Pujian berguna untuk mendekatkan
saya panggil Kak S suasana nama yang disukainya perawat menjalin hubungan
therapeutik dengan klien
S: Menunduk
S: Iya S: Menoleh ke P K mulai merasa bahwa P datang
S: saya suka itu untuk membantu K
P: Memperhatikan S
P: Iya bu, saya juga senang dengan
nama itu P: Merasa pertanyaan
mendapatkan respon
P: Kak M tinggal dimana P: Memandang S P: Masih berusaha membangun S berpikir dan mengingat-ingat Topik sederhana membantu
S: Menunduk dan berpikir keakraban dengan topik sederhana menjalin kedekatan dengan klien
S: Depok S senang karena ingat daerah
S: Suster pernah ke depok? asalnya dan kembali
P: Pernah, saya tinggal di dekat S: Menoleh ke P dan tersenyum membayangkan daerah asalnya
sana lalu menunduk lagi tersebut
P: Memperhatikan S P: Senang karena M memberi
respon
P: Sekarang kak S umurnya P: Mendekatkan diri ke S P: Mengkaji daya ingat S S berusaha mengingat-ingat Umur mempengaruhi daya ingat
berapa? S: Menoleh ke halaman dan klien
terdiam beberapa lama

S: Em…26 tahun S: Menoleh P sebentar lalu P: Merasa arah pertanyaan sudah S menjawab sesuai dengan daya
menunduk lagi dapat dijawab jelas oleh S ingat yang dimilikinya
S: Saya kemarin ulang tahun sus P: Tersenyum
P: Waah.. selamat ulang tahun ya
kak

P: Kak ingat nggak, kenapa P: Menunjukkan keseriusan P: Berhati-hati karena pertanyaan S mengingat-ingat Keluhan utama merupakan dasar
dirawat disini? S: Menunduk tsb sangat spesifik dan takut pasien dirawat di RS Jiwa
menyinggung pasien
S: Saya dibawa kelurga saya karna S: Menoleh ke P dan melihat ke S menjawab ragu-ragu
saya tidak bisa tidur, bicara dan sekeliling
tertawa sendiri
P: Memgang pundak S
S: Saya kapan pulang ya sus? memberikan dukungan P: Lega karena S tidak tersinggung

P: Iya Kak, kalau M sudah sehat,


nanti akan diantar pulang
P: M senang gak disini? P: Bertanya pelahan P: Mengkaji lebih jauh alasan S mengingat-ingat Halusinasi dapat terjadi kapan saja
S: Menunduk pasien dirawat karena adanya stimulus tertentu
S: Tidak suka sus, saya tidak suka
terlalu banyak orang S: Menatap P dan menceritakan
dengan muka sedih sesaat trus
S: Saya lebih suka dikamar aja sus tertawa sipu
P: Memperhatikan respon pasien P: Kaget dan sadar kalau pasien S mengalami halusinasi dengar
P: Kan dikamar sendiri tidak enak mengalami halusinasi dengar
kak, tidak ada teman mainnya dan
ngobrol

P: Kakak dirumah biasa ngobrol P: Masih bertanya P: Pendiamkan karena belum S mencoba menceritakannya pada Dengan diam therapeutik, klien
dengan siapa saja? S: Memandang ke lingkungan menemukan pertanyaan yang tepat P merasa didengarkan dan bercerita
sekitar untuk S tentang keadaannya
S: Saya tidak suka ngobrol sus
dengan siapa aja
S: Saya tidak pantas ngobrol S: Menceritakan P: Menemukan adanya flight of S teringat kondisi keluarganya
dengan mereka ideas dan berpikir tentang faktor
penyebab
P: Oh seperti itu…. P: Memperhatikan
P: Apa yang M rasakan sekarang? P: Memperhatikan P: Mendiamkan dengan harapan S membayangkan keaddan rumah Diam therapeutik akan membantu
S: Menunduk pasien akan lebih terbuka tetang pasien mengungkapkan
dirinya perasaannya pada perawat
S: Saya merasa sedih sus dan ingin S : Berbisik pada P dengan nada
pulang sedih
P: Mendengarkan dengan serius P: Menemukan adanya fligt of S sedih teringat keluarga
S: Saya ingin dirumah saja, saya ideas
mau mencari kerja lagi

P: Kan M harus sehat dulu baru


bisa pulang dan mencari kerja
P: Bu, kegiatan M sehari-hari P: Menepuk bahu S P: Mencoba mengalihkan S teralih karena pertanyaan baru Pengalihan agar klien tidak larut
ngapain saja? pembicaraan terkait yang di dalam waham dan halusinasinya
rasakan
S: Tidur, makan ehm…ya itu. S: Menoleh P

S: Saya juga suka bernyanyi dan S: Memandang sekitar


membaca puisi

P: Waah hebat sekali ya… P: Memperhatikan respon S S bingung tentang yang


P: Merasa senang karena pasien dilakukannya sehari-hari
bisa beralih
P: Kemudian? P: Menekankan pertanyaan P: Mencoba menggali data lebih S mengingat-ingat Tehnik ekplorasi berguna untuk
dalam mendapatkan lebih banyak data
terkait masalah klien
S: Ya gitu-gitu aja S: Menunduk
S menjawab kegiatannya sehari-
S: Karena saya tidak suka keluar S: Menoleh P hari
jadi dirumah kerjaain begituan

P: M ternyata banyak talentanya ya P: Memperhatikan


P: Ibu senang tinggal di sini? P: Melihat lingkungan sekitar P: Senang S menjawab dengan S menjawab dengan apa yang di Pengalihan agar pasien tidak larut
kooperatif rasakannya pada waham dan halusinasinya
S: Saya tidak suka sus, saya tidak S: Menunduk pada fase interaksi ini
suka terlalu banyak orang, lebih
enak di rumah

S: Disini banyak yang suka bilang S: Ikut melihat lingkungan sekitar


saya tidak berguna sus, saya
dengar tiap hari

P: Sudah, jangan berpikir seperti P: memperhatikan dan memegang


itu, itu tidak benar M sangat berarti tangan S (memberi dukungan)
buat bnyak orang
P: Tentunya keluarga M suka P: Memandang M sambil P: Ingin mengkaji keterlibatan S berusaha mengingat keluarganya Keluarga merupakan support
menjenguk kesini? tersenyum keluarga terhadap perawatan S sistem bagi klien sehingga harus
dikaji keterlibatannya
S ingat terhadap keluarganya
S: Ya keluarga jenguk kesini S : Menoleh P

S: Dia tidak pernah ajak saya S : Menunduk lagi


pulang

P: Iya, karena M belum sehat betul, P: Memperhatikan respon S P: Senang mendapatkan jawaban S
makanya masih harus dirawat
disini
P: Kalau di rumah, Ibu ngapain P: Memandang S sambil tersenyum P: Berusaha mengkaji aktivitas S S mengingat aktivitasnya di rumah Aktivitas di rumah merupakan data
aja? di rumah pantas tidaknya pasien dilibatkan
dalam keluarga
S: Menoleh P lalu melihat ke
halaman
S: Yah, masak dan mengerjakan
kerjaan rumah biasa aja. S: Memandang P

S: Saya juga bisa bikin kopi loh P: Senang mendapat jawaban S menjawab tentang kegiatannya
sus P: Memperhatikan respon S
P: Waah pasti enak ya kopi bikinan
S

P: Suka ngobrol nggak dengan P: Memandang S P: Mengkaji peran keluarga S mengingat aktivitasnya di rumah Menarik diri membuat S asyik
tetangga S: Menunduk terhadap S dengan dunianya sendiri
S: Jarang sus S: Menunduk
S: Mereka tidak mau dengar kalau P: Mendapatkan data menarik diri
saya ngomong pada S
P: Memperhatikan
P: S, mereka tidak mau
mendengarkan ibu tapi mereka
berusaha mendengarkan ibu jika
ibu mau bergaul dengan mereka
P: Bagaimana perasaan Ibu P: Memandang S P: Mengalihkan topik bahasan S bingung dengan pertanyaan yang Pengalihan agar S tidak larut
sekarang? diberikan dengan wahamnya

S : Senang bisa ada yang ngajak S: Menunduk


ngobrol
S: Menggaruk-garuk kepala
S : Saya suka ngobrol sama suster
aja

P: Kalau begitu S boleh cerita apa P: Memperhatikan P: Bingung harus ngobrol tentang S menjawab tentang keadaannya
saja ke suster ya apa lagi
P: S, kita tadi sudah berkenalan, P: Memandang S P: Ingin mengakhiri fase I karena S memperhatikan P Evaluasi fase I berhasil jika S
masih inget nggak nama saya? sudah cukup banyak data yang dapat mengingat nama P sehingga
terkaji nantinya terjalin trust
S: TIKA S: Menoleh
S: Suster baik S: Memandang P dan tersenyum

P: M juga baik P: Memperhatikan P: Senang karena M ingat nama P S mengingat-ingat nama P


P: Nah, saya senang sekali bisa P: Menepuk bahu M P: Memberikan reinforcement pada S senang diberikan reinforcement Kontrak berikutnya harus
ngobrol dengan S. Bagaimana K: Menoleh dan tersenyum S ditentukan dan harus mendapatkan
kalau selesai makan kita ngobrol persetujuan klien agar klien ingat
lagi? Sebentar saja kok, ya cukup terhadap kontrak
20 menit saja.
P: Senang karena M mau
S: Boleh S: Tersenyum menentukan kontrak berikutnya S ikut menentukan kontrak
S: Tidak lama lama kan ya sus
P: Tidak bu P: Tersenyum
P: Nah kalau ibu setuju, nanti kita P: Memandang S P: Menentukan topik dan aktivitas S memikirkan tentang kegiatan Kegiatan yang akan dilaksanakan
ngobrol tentang perasaan bpk S: Menunduk pada kontrak berikutnya yang ditawarkan harus mendapat persetujuan S
terhadap keluarga bpk. Sekalian sehingga bila S keluar dari
saya periksa tekanan darahnya ya. kegiatan dimaksud, bisa diingatkan
tentang batasan kegiatan sesuai
S: Ya, ya…. S: Mengangguk kontrak

S: Tekanan darah apa sus?

P: Itu tekanan darah yang dipompa P: Tersenyum P: Senang karena M setuju dengan S setuju tentang kegiatan yang
sama jantung ibu, tekanannya kegiatan yang akan dilaksanakan akan dilaksanakan
harus dikur setiap hari
P: Selamat sore P: Menepuk bahu M dan P: Menutup fase I S menunjukkan rasa percaya pada Salam penutup merupakan akhir
mengulurkan jabat tangan P fase yang harus dilakukan untuk
S : Sore. S: Menoleh, menjabat tangan mencegah tidak percaya pada klien

S: Saya boleh menonton sus? S: Tersenyum lalu menunduk P: Senang karena M mau S menyambut salam P
berinteraksi dengan P
P: iya boleh sekali M nonton lagi P: Tersenyum
ya

KESAN PERAWAT:
Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik. Klien cukup kooperatif yang tergali adalah data mengenai harga diri rendah, halusinasi
dengar dan melihat, menarik diri, koping individu tidak efektif, koping keluarga kurang efektif, flight of ideas dan ideal diri yang tinggi. Kontrak selanjutnya
telah dilaksanakan dan pasien menerima kontrak tersebut. Secara umum proses interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan fase berikutnya yaitu fase kerja.

Anda mungkin juga menyukai