P: Iya ka, Namanya cantik sama P: tersenyum P: Senang walaupun jawaban M mulai tertarik dengan
spt kaka yah singkat perkenalan dengan P
P: Wah, kedengarannya enak kalau P: Memandang Ssambil tersenyum P: Mencoba mengakrabkan K berpikir sejenak, mengngingat Pujian berguna untuk mendekatkan
saya panggil Kak S suasana nama yang disukainya perawat menjalin hubungan
therapeutik dengan klien
S: Menunduk
S: Iya S: Menoleh ke P K mulai merasa bahwa P datang
S: saya suka itu untuk membantu K
P: Memperhatikan S
P: Iya bu, saya juga senang dengan
nama itu P: Merasa pertanyaan
mendapatkan respon
P: Kak M tinggal dimana P: Memandang S P: Masih berusaha membangun S berpikir dan mengingat-ingat Topik sederhana membantu
S: Menunduk dan berpikir keakraban dengan topik sederhana menjalin kedekatan dengan klien
S: Depok S senang karena ingat daerah
S: Suster pernah ke depok? asalnya dan kembali
P: Pernah, saya tinggal di dekat S: Menoleh ke P dan tersenyum membayangkan daerah asalnya
sana lalu menunduk lagi tersebut
P: Memperhatikan S P: Senang karena M memberi
respon
P: Sekarang kak S umurnya P: Mendekatkan diri ke S P: Mengkaji daya ingat S S berusaha mengingat-ingat Umur mempengaruhi daya ingat
berapa? S: Menoleh ke halaman dan klien
terdiam beberapa lama
S: Em…26 tahun S: Menoleh P sebentar lalu P: Merasa arah pertanyaan sudah S menjawab sesuai dengan daya
menunduk lagi dapat dijawab jelas oleh S ingat yang dimilikinya
S: Saya kemarin ulang tahun sus P: Tersenyum
P: Waah.. selamat ulang tahun ya
kak
P: Kak ingat nggak, kenapa P: Menunjukkan keseriusan P: Berhati-hati karena pertanyaan S mengingat-ingat Keluhan utama merupakan dasar
dirawat disini? S: Menunduk tsb sangat spesifik dan takut pasien dirawat di RS Jiwa
menyinggung pasien
S: Saya dibawa kelurga saya karna S: Menoleh ke P dan melihat ke S menjawab ragu-ragu
saya tidak bisa tidur, bicara dan sekeliling
tertawa sendiri
P: Memgang pundak S
S: Saya kapan pulang ya sus? memberikan dukungan P: Lega karena S tidak tersinggung
P: Kakak dirumah biasa ngobrol P: Masih bertanya P: Pendiamkan karena belum S mencoba menceritakannya pada Dengan diam therapeutik, klien
dengan siapa saja? S: Memandang ke lingkungan menemukan pertanyaan yang tepat P merasa didengarkan dan bercerita
sekitar untuk S tentang keadaannya
S: Saya tidak suka ngobrol sus
dengan siapa aja
S: Saya tidak pantas ngobrol S: Menceritakan P: Menemukan adanya flight of S teringat kondisi keluarganya
dengan mereka ideas dan berpikir tentang faktor
penyebab
P: Oh seperti itu…. P: Memperhatikan
P: Apa yang M rasakan sekarang? P: Memperhatikan P: Mendiamkan dengan harapan S membayangkan keaddan rumah Diam therapeutik akan membantu
S: Menunduk pasien akan lebih terbuka tetang pasien mengungkapkan
dirinya perasaannya pada perawat
S: Saya merasa sedih sus dan ingin S : Berbisik pada P dengan nada
pulang sedih
P: Mendengarkan dengan serius P: Menemukan adanya fligt of S sedih teringat keluarga
S: Saya ingin dirumah saja, saya ideas
mau mencari kerja lagi
P: Iya, karena M belum sehat betul, P: Memperhatikan respon S P: Senang mendapatkan jawaban S
makanya masih harus dirawat
disini
P: Kalau di rumah, Ibu ngapain P: Memandang S sambil tersenyum P: Berusaha mengkaji aktivitas S S mengingat aktivitasnya di rumah Aktivitas di rumah merupakan data
aja? di rumah pantas tidaknya pasien dilibatkan
dalam keluarga
S: Menoleh P lalu melihat ke
halaman
S: Yah, masak dan mengerjakan
kerjaan rumah biasa aja. S: Memandang P
S: Saya juga bisa bikin kopi loh P: Senang mendapat jawaban S menjawab tentang kegiatannya
sus P: Memperhatikan respon S
P: Waah pasti enak ya kopi bikinan
S
P: Suka ngobrol nggak dengan P: Memandang S P: Mengkaji peran keluarga S mengingat aktivitasnya di rumah Menarik diri membuat S asyik
tetangga S: Menunduk terhadap S dengan dunianya sendiri
S: Jarang sus S: Menunduk
S: Mereka tidak mau dengar kalau P: Mendapatkan data menarik diri
saya ngomong pada S
P: Memperhatikan
P: S, mereka tidak mau
mendengarkan ibu tapi mereka
berusaha mendengarkan ibu jika
ibu mau bergaul dengan mereka
P: Bagaimana perasaan Ibu P: Memandang S P: Mengalihkan topik bahasan S bingung dengan pertanyaan yang Pengalihan agar S tidak larut
sekarang? diberikan dengan wahamnya
P: Kalau begitu S boleh cerita apa P: Memperhatikan P: Bingung harus ngobrol tentang S menjawab tentang keadaannya
saja ke suster ya apa lagi
P: S, kita tadi sudah berkenalan, P: Memandang S P: Ingin mengakhiri fase I karena S memperhatikan P Evaluasi fase I berhasil jika S
masih inget nggak nama saya? sudah cukup banyak data yang dapat mengingat nama P sehingga
terkaji nantinya terjalin trust
S: TIKA S: Menoleh
S: Suster baik S: Memandang P dan tersenyum
P: Itu tekanan darah yang dipompa P: Tersenyum P: Senang karena M setuju dengan S setuju tentang kegiatan yang
sama jantung ibu, tekanannya kegiatan yang akan dilaksanakan akan dilaksanakan
harus dikur setiap hari
P: Selamat sore P: Menepuk bahu M dan P: Menutup fase I S menunjukkan rasa percaya pada Salam penutup merupakan akhir
mengulurkan jabat tangan P fase yang harus dilakukan untuk
S : Sore. S: Menoleh, menjabat tangan mencegah tidak percaya pada klien
S: Saya boleh menonton sus? S: Tersenyum lalu menunduk P: Senang karena M mau S menyambut salam P
berinteraksi dengan P
P: iya boleh sekali M nonton lagi P: Tersenyum
ya
KESAN PERAWAT:
Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik. Klien cukup kooperatif yang tergali adalah data mengenai harga diri rendah, halusinasi
dengar dan melihat, menarik diri, koping individu tidak efektif, koping keluarga kurang efektif, flight of ideas dan ideal diri yang tinggi. Kontrak selanjutnya
telah dilaksanakan dan pasien menerima kontrak tersebut. Secara umum proses interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan fase berikutnya yaitu fase kerja.