Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NN.

S DENGAN
ISOLASI SOSIAL DI RSMM BOGOR

Tika Febriyani
NPM:18200100130

PROGAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
2021
RUANGAN RAWAT : Gatot Kaca
TANGGAL DIRAWAT : 20 agustus 2021

I. IDENTITAS PASIEN
Inisial : Nn. S [P]
Tanggal Pengkajian : 13 september 2021
Umur : 23 tahun
RM No. : 0957468
Informan : Pasien dan Data Rekam Medik

II. ALASAN MASUK


Klien tidak mau keluar rumah selalu diam di dalam kamar, di rumah malas tidak mau membantu
pekerjaan rumah dan selalu tiduran, kalau diajak bicara selalu menundukkan kepala, sering
murung, merasa tidak berguna.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
√ Ya
o Tidak
2. Pengobatan sebelumnya:
o Berhasil
o Kurang berhasil
√ Tidak berhasil

pelaku usia korban usia saksi usia


Aniaya fisik
Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan dalam keluarga Ayah 53 Nn.M 23
Tindakan kriminal

Jelaskan No. 1, 2, 3, :
Klien dirawat untuk yang kedua kalinya. Dirawat yang pertama satu tahun yang lalu. Klien
masuk rumah sakit dikarenakan tidak mau kontrol rawat jalan. Klien mengatakan dirinya sakit
hati karena sering dipukul dan dimarahi ayah tirinya klien mengatakan kehidupanya hancur
karena ayah tirinya yang galak, tidak ada angota kelurganya yang mengalami gangguan jiwa,
klien mengatakan awal mula merasa kesal karena ibunya menikah lagi.
Masalah keperawatan yaitu Koping Keluarga Tidak Efektif dan Penatalaksanaan
Regimen Terapetik Tidak Efektif.

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa


o Ya
√ Tidak
Hubungan keluarga Gejala Riwayat pengobatan/perawatan
Tidak Ada

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan:


Klien mengatakan sakit hati karena sering dipukul, dimarahi ayah tirinya dan merasa
kehidupanya hancur karena ayah tirinya yang galak
Masalah Keperawatan : Koping Keluarga Tidak Efektif

IV. FISIK
1. Tanda vital : TD: 120/80 mmHg N: 84 x/mnt S: 36,7 P: 20 x/mnt
2. Ukur : TB: 160 cm BB: 59 Kg
3. Keluhan fisik :
o Ya
o Tidak
Jelaskan :
Pada saat dilakukan pengukuran tanda-tanda vital didapatkan data tekanan darah 120/80 mmHg,
nadi 84 x/menit, suhu 36,7 ºC, pernafasan 20 x/menit, berat badan 59 kg, dan tinggi badan 160
cm. Nn. M mengatakan tidak ada keluhan fisik yang dirasakan.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Keterangan:
: Laki Laki : Klien

: Perempuan : Tinggal Serumah

: Ayah Bercerai

Jelaskan :
Nn. M merupakan anak satu satunya tinggal bersama ibu kandung dan ayah tirinya. Klien
merasa kesal karena ibunya menikah lagi. Semenjak itu klien tidak mau keluar kamar, sakit hati
karena sering dipukul dan dimarahi ayah tirinya klien mengatakan kehidupanya hancur karena
ayah tirinya yang galak, tidak ada angota kelurganya yang mengalami gangguan jiwa.
Masalah Keperawatan :
Koping Keluarga Tidak Efektif, Isolasi Sosial, Resiko Perilaku Kekerasan

2. Konsep Diri
a. Gambaran diri :
Klien mengatakan merasa dirinya tidak berguna merasa dirinya ada kekurangan fisik dan
kejiwaanya.
b. Identitas :
Klien merupakan anak satu satunya
c. Peran :
Klien di rumah malas tidak mau membantu pekerjaan rumah dan selalu tiduran, kalau
diajak bicara selalu menundukkan kepala
d. Ideal diri :
Merupakan kali kedua klien masuk rumah sakit dikarenakan tidak mau kontrol rawat
jalan.
e. Harga diri :
Klien mengatakan dirinya bodoh dan merasa dirinya tidak berguna merasa dirinya ada
kekurangan fisik serta kejiwaanya
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah, Regiment Terapeutik Inefektif

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
Klien dekat dengan ibunya, karena ibunya menikah lagi, klien sangat merasa kecewa
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:
Klien mengatakan jarang mengikuti kegiatan dimasyarakat. Klien mengatakan malas ikut
dalam kegiatan.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Klien terlihat murung, klien terlihat penurunan aktivitas, klien selalu menundukan
wajahnya, klien tampak sering menghindar.

Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah, Isolasi Sosial

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
Klien mengatakan beragama islam dan semua yang dimiliki adalah pemberian Tuhan.
b. Kegiatan ibadah :
Klien mengikuti ibadah di rumah sakit
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan :
o Tidak rapih
o Penggunaan pakaian tidak sesuai
o Cara berpakaian seperti biasanya
Jelaskan : -
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

2. Pembicaraan :
- - - -
Cepat Keras Gagap Inkoheren
- - - √ Tidak mampu
Memulai
Apatis Lambat Membisu
pembicaraan
Jelaskan : Klien tampak sering menundukan kepala, menjawab seperlunya,
klien tidak mampu memulai pembicaraan duluan.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial

3. Aktifitas Motorik :
√ Lesu - Tegang √ Gelisah - Agitasi
- Tik - Grimasen - Tremor - Kompulsif

Jelaskan : Klien tampak tidak bersemangat dalam melakukan aktivitas,


gelisah, mondar mandir
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah, Isolasi Sosial

4. Alam perasaan:
√ Sedih - Ketakutan - putus asa - Khawatir - Gembira
berlebihan

Jelaskan : Klien terlihat murung, klien tampak gelisah mondar-mandir, klien


terlihat penurunan aktivitas, klien selalu menundukan wajahnya
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial

5. Afek:
- Datar √ Tumpul - Labil - tidak sesuai

Jelaskan : Klien bicara seperlunya, kadang ketus


Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial, Resiko Perilaku Kekerasan

6. Interaksi selama wawancara:


- Bermusuhan - tidak kooperatif - mudah tersinggung
√ Kontak mata [-] - Defensif - curiga

Jelaskan : Selama diajak bicara tidak ada kontak mata dengan lawan bicara,
klien terlihat murung, klien selalu menundukan wajahnya, klien
tampak sering menghindar.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial

7. Persepsi:
- Pendengaran - Penglihatan - Perabaan - pengecapan - penghidu
Jelaskan :-
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

8. Proses Pikir:
- Sirkumstansial - Tangensial - kehilangan asosiasi

- flight of idea - Blocking - persevarasi/pengulangan


pembicaraan

Jelaskan :-
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

9. Isi Pikir:
- Obsesi - Fobia - hipokondria
- Depersonalisasi - ide yang terkait - pikiran magis

Waham:
- Agama - Somatik - Kebesaran - curiga
- Nihilistic - sisip pikir - siar pikir - kontrol pikir

Jelaskan :-
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

10. Tingkat Kesadaran:


- Bingung - Sedasi - Stupor

Disorientasi:
- Waktu - Tempat - Orang

Jelaskan :-
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

11. Memori:
- Gangguan daya ingat jangka - Gangguan daya ingat
panjang jangka pendek
- Gangguan daya ingat - Konfabulasi
saat ini

Jelaskan :-
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung


- Mudah beralih - TI-dak mampu konsentrasi - Tidak mampu berhitung
sederhana

Jelaskan :-
Masalah Keperawatan : -

13. Kemampuan Penilaian:


- Gangguan ringan - Gangguan bermakna

Jelaskan :-
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

14. Daya Tilik Diri:


- Mengingkari penyakit yang diderita - Menyalahkan hal-hal di luar dirinya

Jelaskan :-
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan:
- Bantuan minimal - Bantuan total

2. BAB/BAK:
- Bantuan minimal - Bantuan total

Jelaskan :-
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

3. Mandi:
- Bantuan minimal - Bantuan total

4. Berpakaian/berhias:
- Bantuan minimal - Bantuan total
5. Istirahat dan Tidur:
Tidur siang lama : 13.00 s.d 14.00
Tidur malam lama : 22.00 s.d. 05.00
Kegiatan sebelum / sesudah tidur : Tidak Ada

Penggunaan Obat
√ Bantuan minimal - Bantuan total

7. Pemeliharaan Kesehatan:
Perawatan Lanjutan
√ Ya - Tidak

Perawatan Pendukung
√ Ya - Tidak

8. Kegiatan di dalam Rumah:


Mempersiapkan makanan
- Ya √ Tidak
Menjaga kerapihan rumah
- Ya √ Tidak
Mencuci pakaian
- Ya √ Tidak
Pengaturan keuangan
- Ya √ Tidak

9. Kegiatan di luar Rumah:


Belanja
- Ya √ Tidak
Transportasi
- Ya √ Tidak
Lain-lain
- Ya - Tidak

Jelaskan : Semenjak ibunya bercerai dengan bapaknya, klien selalu berdiam diri di
kamar, tidak mau mengerjakan apapun
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
VIII. MEKANISME COPING
Adaptif Maladaptif
- Bicara dengan orang lain - Minum alkohol
- Mampu menyelesaikan masalah - Reaksi lambat/berlebih
- Tehnik relaksasi - Bekerja berlebihan
- Aktifitas konstruktif √ Menghindar
- Olahraga - Mencederai diri
- Lainnya - Lainnya
____________________________ ___________________________
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN:


- Masalah dengan dukungan kelompok
Spesifik: -
√ Masalah berhubungan dengan lingkungan
Spesifik: Klien tidak mau keluar kamar, hanya diam saja di kamar
- Masalah dengan pendidikan
Spesifik: Tidak ada
- Masalah dengan pekerjaan
Spesifik: Tidak ada
- Masalah dengan perumahan
Spesifik: Tidak ada
- Masalah ekonomi
Spesifik: Tidak ada
√ Masalah dengan pelayanan kesehatan
Spesifik: Klien pernah dirawat 1 tahun lalu, di rawat lagi saat ini karena klien jarang
control
- Masalah lainnya
Spesifik: Tidak ada

Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial, Regiment Terapeutik Inefektif

X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG:


√ Penyakit jiwa - Sistem pendukung
- Faktor presipitasi - Penyakit fisik
- Coping √ Obat-obatan
Lainnya: Dirawat yang pertama satu tahun yang lalu. Klien masuk rumah sakit dikarenakan tidak
mau kontrol rawat jalan.

Masalah Keperawatan : Regiment Terapeutik Inefektif

XI. ASPEK MEDIK


Diagnosis Medik : Skizofrenia Tak Tergolong

Terapi Medik :
CPZ 100 mg (1 tablet malam)
Resperidon 5 mg (3 x 1 tablet)
Heximer 2 mg (3 x 1 tablet)

XII. ANALISIS DATA


Hari/Tgl Data Masalah
Senin, 13 Subjektif: Semenjak ibunya bercerai dengan Isolasi Sosial
september ayahnya klien tidak mau keluar rumah selalu diam
2021 di dalam kamar, di rumah malas tidak mau
membantu pekerjaan rumah dan selalu tiduran

Objektif: Jika diajak bicara selalu menundukkan


kepala, Klien tidak mau keluar rumah, bicara
seperlunya, klien tampak sering mengisolasi diri
dengan duduk di pojok, klien bicara seperlunyanya,
klien bicara kadang ketus, tidak ada kontak mata
dengan lawan bicara, klien terlihat murung, klien
tampak gelisah mondar-mandir, klien selalu
menundukan wajahnya, klien tampak sering
menghindar
Senin, 13 Subjektif: Klien mengatakan merasa dirinya tidak Harga Diri Rendah
sepetember berguna, merasa dirinya ada kekurangan fisik dan
2021 kejiwaanya

Objektif: Jika diajak bicara selalu menundukkan


kepala, klien bicara seperlunyanya, tidak ada kontak
mata dengan lawan bicara, klien terlihat murung,
klien terlihat penurunan aktivitas, klien selalu
menundukan wajahnya, klien tampak sering
menghindar
Senin, 13 Subjektif: klien mengatakan awal mula merasa Resiko Perilaku Kekerasan
september kesal karena ibunya menikah lagi
2021
Objektif: Klien bicara kadang ketus, afek tumpul
Senin, 13 Subjektif: Klien mengatakan dirinya sakit hati Koping keluarga tidak efektif
semptember karena sering dipukul dan dimarahi ayah tirinya
2021 klien mengatakan kehidupanya hancur karena ayah
tirinya yang galak, tidak ada angota kelurganya
yang mengalami gangguan jiwa, klien mengatakan
awal mula merasa kesal karena ibunya menikah
lagi. informasi dari keluarga semenjak ibunya
bercerai dengan ayahnya klien tidak mau keluar
rumah selalu diam di dalam kamar, di rumah malas
tidak mau membantu pekerjaan rumah dan selalu
tiduran,

Objektif: Selalu menundukan kepala, murung,


penurunan aktivitas
Senin, 13 Subjektif: Klien dirawat untuk yang kedua kalinya. Penatalaksanaan Regimen
September Dirawat yang pertama satu tahun yang lalu. Klien Terapeutik Tidak Efektif
2021 masuk rumah sakit dikarenakan tidak mau kontrol
rawat jalan. klien mengatakan pernah mengalami
halusinasi tetapi sekarang sudah tidak terjadi lagi,

Objektif: Tampak sering murung, sering


menghindar, sering menundukkan kepala,
mengalami penurunan aktivitas

XIII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN:


1. Isolasi Sosial
2. Harga Diri Rendah
3. Resiko Perilaku Kekerasan
4. Koping keluarga tidak efektif
5. Penatalaksanaan regimen terapeutik tidak efektif

XIV. POHON MASALAH:

Halusinasi

Penatalaksanaan regimen Isolasi Sosial


terapeutik tidak efektif

Harga Diri Rendah


Koping keluarga tidak efektif
XV. DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN:
1. Isolasi Sosial
2. Harga Diri Rendah
3. Koping Keluarga Tidak Rfektif
4. Regiment Terapeutik inefektif

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Rencana Tindakan Keperawatan


Diagnosis Tujuan Kriteria Evaluasi Tindakan Keperawatan Rasional
Isolasi Sosial TUM: Setelah 2-4 kali SP 1 Pasien 1. Dengan mengetahui penyebab
Pasien pertemuan saat 1. Identifikasi penyebab isolasi klien menarik diri dapat
berinteraksi dilakukan interaksi sosial, dengan siap serumah, ditemukan mekaniseme koping
dengan orang lain dengan pasien, pasien orang terdekat, yang tidak dekat,
klien dalam berinteraksi social,
sehingga tidak menunjukkan ekspresi dan apa penyebabnya.
terjadi menarik wajah yang bersahabat, serta strategi apa yang akan
diri dari menunjukkan rasa diterapkan kepada klien
lingkungan. senang, ada kontak mata, 2. Jelaskan keuntungan punya 2. Dengan mengetahui keuntungan
mau berjabat tangan, teman dan bercakap-cakap berinteraksi dengan orang lain,
TUK: mau menyebutkan nama, maka klien akan termotvasi
mau menjawab salam, untuk berinteraksi dengan orang
1. Klien dapat pasien mau duduk
lain.
berkomunikasi berdampingan dengan
3. Dengan mengetahui kerugian
dan berinteraksi perawat, mau 3. Kerugian tidak punya teman dan
berinteraksi dengan orang lain,
kembali dengan mengutarakan masalah tidak bercakap-cakap
yang dihadapi. maka klien akan termotivasi
orang lain.
untuk berinteraksi dengan orang
2. Klien dapat
lain.
beraktivitas di
4. Melibatkan klien dalam
luar rumah 4. Latih cara berkenalan dengan
interaksi social akan mendorong
kembali. teman klien untuk melihat dan
3. Klien dapat merasakan secara langsung
kembali bekerja keuntungan dari berinteraksi
dan beraktifitas social serta meningkatkan
dengan normal. konsep diri klien.
5. Masukan kegiatan berbincang-
5. Masukkan pada jadwal kegiatan bincang dengan orang lain
harian untuk latihan berkenalan kedalam kegiatan harian akan
membantu klien mencapai
interaksi social secara bertahap

1. Evaluasi sebagai upaya untuk


SP 2 Pasien merencanakan kegiatan
1. Evaluasi kegiatan berkenalan selanjutnya apakah klien bias
(beberapa orang) beri pujian melakukan interaksi social
dengan dua orang atau lebih
2. Melibatkan klien dalam
2. Latih cara berbicara saat interaksi social akan mendorong
melakukan kegiatan harian (latih klien untuk melihat dan
2 kegiatan) merasakan secara langsung
keuntungan dari berinteraksi
social serta meningkatkan
konsep diri klien.
3. Masukan kegiatan berbincang-
3. Masukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan berkenalan 2 bincang dengan orang lain
sampai 3 orang, bebicara saat kedalam kegiatan harian akan
melakukan kegiatan harian membantu klien mencapai
interaksi social secara beratahap

Sp 3 Pasien
1. Evaluasi sebagai upaya untuk
1. Evaluasi kegiatan latihan
berkenalan dan bicara saat merencanakan kegiatan
melakukan 2 kegiatan harian. selanjutnya apakah klien bias
Beri pujian melakukan interaksi social
dengan dua orang atau lebih
2. Melibatkan klien dalam interaksi
2. Latih cara berbicara saat
social akan mendorong klien
melakukan kegiatan harian
untuk melihat dan merasakan
secara langsung keuntungan dari
berinteraksi social serta
meningkatkan konsep diri klien
3. Memasukan kegiatan
3. Masukkan kedalam jadwal berbincang-bincang dengan
kegiatan harian untuk latihan
orang lain kedalam kegiatan
berkenalan 4 sampai 5 orang,
berbicara saat melakukan 4 harian akan membantu klien
kegiatan harian mencapai interaksi social secara
bertahap

SP 4 Pasien
1. Evaluasi kegiatan latihan 1. Evaluasi sebagai upaya untuk
berkenalan, bicara saat merencanakan kegiatan
melakukan 4 kegiatan harian. selanjutnya apakah klien bias
Beri pujian melakukan interaksi social
dengan dua orang atau lebih
2. Melibatkan klien dalam
2. Latih bicara: meminta sesuatu,
interaksi social akan mendorong
menjawab pertanyaan
klien untuk melihat dan
merasakan secara langsung
keuntungan dari berinteraksi
social serta meningkatkan
konsep diri klien
3. Memasukan kegiatan
3. Masukkan kedalam jadwal
berbincang-bincang dengan
kegiatan harian berkenalan lebih
dari 5 orang orang lain kedalam kegiatan
harian akan membantu klien
mencapai interaksi social secara
bertahap

1. Evaluasi sebagai upaya untuk


SP 2 Keluarga
merencanakan kegiatan
1. Evaluasi kegiatan keluarga selanjutnya apakah klien bias
dalam merawat atau melatih
melakukan interaksi social
klien berkenalan dan berbicara
dengan dua orang atau lebih
saat melakukan kegiatan harian.
2. Melibatkan klien dalam
Beri pujian
interaksi social akan mendorong
2. Jelaskan kegiatan rumah tangga klien untuk melihat dan
yang dapat melibatkan klien merasakan secara langsung
berbicara (makan, sholat keuntungan dari berinteraksi
bersama) social serta meningkatkan
3. Latih cara membimbing klien konsep diri klien
berbicara 3. Meningkatkan kepercayaan diri
4. Anjurkan membantu klien klien
mengatur jadwal 4. Memasukan kegiatan
berbincang-bincang dengan
orang lain kedalam kegiatan
harian akan membantu klien
mencapai interaksi social secara
bertahap
Harga Diri TUM: Setelah 2-4x pertemuan: SP 1 Pasien:
Rendah Klien mampu Klien mampu 1. Identifikasikan kemampuan 1. Mendiskusikan tingkat
meningkatkan meningkatkan melakukan kegiatan dan aspek kemampuan klien seperti
kepercayaan diri kepercayan diri yang positif pasien (buat daftar menilai realitas, kontrol diri tau
yang dimiliki dimiliki klien dengan kegiatan) integritas ego diperlukan
klien cara: sebagai dasar asuhan
1. Mengkaji kemampuan keperawatannya.
TUK: yang dimiliki klien 2. Kemampuan yang dimiliki
serta melatih kegiatan 2. Bantu pasien menilai kegiatan adalah prasyarat untuk berubah,
1. Klien dapat
yang pertama. yang dapat dilakukan saat ini pengertian tentang kemampuan
mengungkapkan 2. Latihan kegiatan (pilih dari daftar kegiatan): buat yang dimiliki diri, motivasi
perasaannya. kedua yang telah daftar kegiatan yang dapat untuk tetap mempertahankan
2. Klien dapat disepakati dengan dilakukan saat ini. diri.
mengungkapkan klien.
3. Klien mempunyai kegiatan yang
cara-cara untuk 3. Latihan kegiatan 3. Bantu pasien memilih salah satu
sesuai dengan kemampuannya
meningkatkan ketiga yang telah kegiatan yang dapat dilakukan
sehingga dapat menimbulkan
disepakati dengan saat ini untuk dilatih
kepercayaan rasa percaya diri klien.
klien.
dirinya. 4. Latihan kegiatan 4. Dapat memotivasi klien untuk
3. Klien mendapat keempat yang telah 4. Latih kegiatan yang dipilih (alat melakukan kegiatan yang telah
dukungan disepakati dengan dan cara melakukanya) direncanakan
semangat dari klien. 5. Masukan kegiatan kedalam
keluarga kegiatan harian akan membantu
5. Masukan pada jadwal kegiatan klien mencapai kegiatan secara
untuk latihan dua kali per hari. bertahap

1. Evaluasi sebagai upaya untuk


SP 2 Pasien: merencanakan kegiatan
1. Evaluasi kegiatan pertama yang
selanjutnya
dilatih dan berikan pujian.
2. Klien mempunyai kegiatan yang
2. Bantu klien memilih kegiatan sesuai dengan kemampuannya
yang kedua untuk dilatih sehingga dapat menimbulkan
kepercayaan diri
3. Memotivasi klien untuk
melakukan kegiatan yang telah
3. Latih kegiatan yang kedua (alat
direncanakan
dan cara)
4. Memasukan kegiatan kedalam
4. Masukan pada jadwal kegiatan kegiatan harian akan membantu
untuk latihan: dua kegiatan klien mencapai kegiatan secara
masing-masing dua kali per hari. bertahap.

1. Evaluasi sebagai upaya untuk


SP 3 Pasien:
1. Evaluasi kegiatan pertama dan merencanakan kegiatan
kedua yang telah dilatih dan selanjutnya
berikan pujian 2. Klien mempunyai kegiatan yang
sesuai dengan kemampuannya
2. Bantu klien memilih kegiatan sehingga dapat menimbulkan
yang ketiga untuk dilatih kepercayaan diri
3. Memotivasi klien untuk
melakukan kegiatan yang telah
direncanakan
3. Latih kegiatan ketiga (alat-cara) 4. Memasukan kegiatan kedalam
kegiatan harian akan membantu
klien mencapai kegiatan secara
4. Masukan pada jadwal kegiatan bertahap
untuk latihan: tiga kegiatan,
masing-masing dua kali perhari.
1. Evaluasi sebagai upaya untuk
merencanakan kegiatan
SP 4 Pasien:
selanjutnya
1. Evaluasi kegiatan pertama,
kedua dan ketiga yang telah 2. Klien mempunyai kegiatan yang
dilatih dan berikan pujian. sesuai dengan kemampuannya
sehingga dapat menimbulkan
2. Bantu klien memilih kegiatan kepercayaan diri
keempat yang akan dilatih. 3. Memotivasi klien untuk
melakukan kegiatan yang telah
direncanakan
3. Latih kegiatan keempat (alat dan
cara) 4. Memasukan kegiatan kedalam
kegiatan harian akan membantu
klien mencapai kegiatan secara
4. Masukan pada jadwal kegiatan bertahap
untuk latihan: empat kegiatan
masing-masing dua kali per hari.
1. Mengidentifikasi penyebab
SP 1 Keluarga klien merasa tidak berguna
1. Diskusikan masalah yang 2. Menambah pengetahuan
dirasakan dalam merawat pasien keluarga supaya lebih paham
2. Jelaskan pengertian, tanda dan dengan kondisi anaknya
gejala, dan proses terjadinya 3. Membangun rasa percaya diri
Harga Diri Rendah klien
3. Diskusikan kemampuan atau
aspek positif klien yang pernah
dimiliki sebelum dan setelah 4. Memberikan penghargaan
sakit. merupakan sesuatu hal untuk
4. Jelaskan cara merawat Harga meningkatkan kepercayaan diri
Diri Rendah terutama klien
memberikan pujian semua hal 5. Meningkatan rasa percaya diri
yang positif pada klien. klien untuk bisa menyelesaikan
5. Latih keluarga memberikan dengan tepat
tanggung jawab kegiatan
pertama yang dipilih klien: 6. Memasukan kegiatan kedalam
bimbing dan berikan pujian. kegiatan harian akan membantu
6. Masukan kedalam kegiata arian klien mencapai kegiatan secara
dan beri pujian bertahap
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI TINDAKAN
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
Implementasi Evaluasi
Senin, 13 sepetember 2021 10.00 WIB Subjektif:
SP 1 Isolasi sosial (Pasien) 1. Klien mengatakan mau berkenalan
1. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial dengan orang lain
R/ Klien mengatakan penyebab isolasi 2. Klien mengatakan keuntungan
sosial karena malas berinteraksi dengan berinterasi supaya banyak teman dan
orang lain. kerugiannya tidak ada teman
Objektif:
2. Menjelaskan keuntungan punya teman dan 1. Klien bisa menyebutkan kembali
bercakap-cakap keuntungan berinteraksi dengan
R/ Klien mengatakan keuntungan orang lain
berinteraksi dengan orang lain adalah jadi 2. Klien mau di berlatih cara
banyak teman. berkenalan
3. Kontak mata kurang
3. Menjelaskan kerugian tidak punya teman 4. Klien tampak kurang
dan tidak bercakap-cakap memperhatikan ketika perawat
R/ Klien mengatakan kerugian tidak mengajarkan berkenalan
berinteraksi dengan orang lain adalah tidak Analisa: Masalah teratasi
ada teman. Planning: Lanjutkan ke SP2
1. Evaluasi kegiatan berkenalan
4. Melatih cara berkenalan dengan teman (beberapa orang) beri pujian
R/ Klien mengatakan mengerti cara 2. Latih cara berbicara saat melakukan
berkenalan dengan orang lain kegiatan harian (latih 2 kegiatan)
3. Masukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan berkenalan 2 sampai 3
Rencana tindak lanjut : orang, bebicara saat melakukan
Memasukkan pada jadwal kegiatan harian kegiatan harian
untuk latihan berkenalan
R/ Klien mengatakan akan mengikuti anjuran
perawat memasukan latihan berbincang
bincang ke jadwal sehari hari.

Selasa, 14 sepetember 2021 10.00 WIB Subjektif


SP 2 Isolasi sosial (Pasien) 1. Klien mengatakan sudah bisa
1. Mengevaluasi kegiatan bercakap kemarin berinteraksi dengan orang lain
R/ Klien mengatakan masih ingat cara Objektif:
berkenalan dengan orang lain. 1. Klien dapat mendemonstrasikan
2. Melakukan latihan bercakap-cakap dengan cara berkenalan dengan perawat
1 orang perawat 2. Klien bisa berkenalan dengan 1
R/ Klien mengatakan mau berkenalan orang perawat
dengan orang lain (satu orang perawat) 3. Klien dapat mengingat cara
3. Memasukan pada jadwal kegiatan harian berkenalan
R/ Klien mengatakan akan memasukkan 4. Kontak mata kurang
kegiatan dalam jadwal kegiatan harian. Analisa: Masalah teratasi
Rencana tindak lanjut : Planning: Lanjut ke SP 3
1. Evaluasi kegiatan pertama dan kedua
Memasukan pada jadwal kegiatan harian
yang telah dilatih dan berikan pujian
R/ Klien mengatakan akan memasukkan 2. Bantu klien memilih kegiatan yang
kegiatan dalam jadwal kegiatan harian. ketiga untuk dilatih
3. Latih kegiatan ketiga (alat-cara)
4. Masukan pada jadwal kegiatan untuk
latihan: tiga kegiatan, masing-masing
dua kali perhari.

Rabu , 15 September 2021 10.00 WIB Subjektif:


SP 3 Isolasi sosial (Pasien) 1. Klien mengatakan sudah bisa
1. Mengevaluasi kegiatan bercakap kemarin berkenalan
R/ Klien mengatakan masih ingat cara 2. klien sudah dapat mempraktekan

Anda mungkin juga menyukai