Anda di halaman 1dari 1

Alfiyaturrahmaniyah

11201020000079_B

Organel sebagai target obat


1. Ribosom
obat yang menargetkan kegunaannya pada organel ribosom adalah aminoglikosida.
Amonoglikosida merupakan antibiotik yang digunakan untuk mengatasi infeksi
bakteri. Aminoglikosida merupakan golongan antibiotik yang efektif untuk mengatasi
bakteri aerob gram negatif. Penggunaan obat ini bisa dikombinasikan dengan obat
antibiotik lain. Aminoglikosida digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri yang cepat
berkembang dan sulit ditangani dengan obat lain. Beberapa jenis bakteri yang bisa
diatasi oleh obat ini adalah Mycobacterium tuberculosis dan Staphylococcus.
Aminoglikosida bekerja dengan cara menghambat produksi protein yang dibutuhkan
bakteri untuk berkembang biak. Obat-obatan yang termasuk golongan ini memiliki
bentuk sediaan suntik, tablet, atau tetes. Adapun mekanisme yang di lakukan oleh
obat ini adalah dengan cara membuat ribosom salah dalam membaca kode saat
translasi, sehingga protein yang di sintasis oleh bakteri tidak terbentuk, dikarnakan hal
tersebut, bakteri akan mati.
2. Kloroplas
obat yang menargetkan kegunaannya pada organel kloroplas adalah Antibiotik seperti
azitromisin, doksisiklin, dan klindamisin bekerja di dalam organel plastid seperti
kloroplas yang disebut apikoplas. Obat ini menghambat translasi protein sehingga
progeni parasit yang diberi obat mengalami kematian.
Azitromisin adalah antibiotik yang digunakan untuk pengobatan sejumlah infeksi
seperti infeksi telinga tengah, radang tenggorokan, radang paru-paru, diare pelancong,
dan infeksi usus tertentu. Azitromisin juga dapat digunakan untuk sejumlah infeksi
menular seksual, seperti infeksi klamidia dan gonore.
Doksisiklin adalah senyawa antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi akibat
bakteri dan parasit tertentu. Senyawa ini digunakan untuk mengobati pneumonia
bakterial, jerawat, infeksi klamidia, Penyakit Lyme, kolera, Penyakit Rickettsia, dan
sifilis.
Klindamisin atau clindamycin adalah obat untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri,
termasuk jerawat dan radang panggul. Obat antibiotik ini tersedia dalam bentuk
kapsul 150 mg dan 300 mg, salep, serta gel. Clindamycin bekerja dengan cara
memperlambat dan menghentikan perkembangbiakan bakteri. Berkat kemampuan ini,
clindamycin dapat mengatasi infeksi bakteri pada paru-paru, kulit, sistem pencernaan,
sendi dan tulang, organ kelamin, serta jantung.

DAFTAR PUSTAKA
Sukarban S., Bustami Z.S., 1995. Farmakologi dan Terapi Ed. 4. Jakarta: Gaya Baru:
545-559.
Muti’ah, roihatul. 2012. PENYAKIT MALARIA DAN MEKANISME KERJA
OBAT-OBAT ANTIMALARIA. urusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi UIN
Maulana Malik Ibrahim Malang. ALCHEMY, Vol. 2No. 1Oktober2012, hal. 80-91

Anda mungkin juga menyukai