Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bertani merupakan suatu kegiatan masyarakat yang hampir seluruh
manusia membutuhkan hasilnya terutama dalam hal makanan pokok,
seluruh para Petani di Indonesia tentunya sangat berjasa besar menghasilkan
kebutuhan sehari-hari untuk Masyarakat dari mulai anak-anak hingga
orangtua. Perlu kita akui sebagai orang yang berpendidikan khususnya di
bidang pertanian bahwasanya kita harus selalu support para Petani di
Indonesia bahkan kita juga selaku mahasiswa fakultas Pertanian harus bisa
meningkatkan hasil dari para Petani dengan ilmu-ilmu yang telah kita
pelajar. Perlu kita ketahui dalam hal pertanian tentunya para petani
mempunyai bidang serta keahlian yang berbeda-beda, diantaranya ada yang
dibidang Peternakan, Perkebunan, Penghasil rempah-rempah dll.
Sejak jaman dahulu berbagai aplikasi ilmu Fisika telah diterapkan
dalam kehidupan manusia, dimulai dari konsep yang sederhana hingga
konsep yang membutuhkan pemikiran yang lebih jeli dan teliti, selama ini
Fisika sering diidentikan dengan rumus-rumus dan konsep-konsep yang
membingungkan, padahal sebenarnya tanpa kita sadari ilmu Fisika sering
kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam bidang pertanian Fisika sangat diperlukan dalam berbagai
aplikasikan, seperti halnya yang akan dibahas dalam makalah ini.

1.2 Rumusan masalah


1.2.1 Bagaimana pengaplikasian Radiasi pada Peternakan?
1.2.2 Apa yang dimaksud dengan Radiovaksin ?
1.2.2 Apa yang dimaksud dengan UMMB ?
BAB II
PEMBAHASAN

Fisika modern salah satu bagian dari ilmu fisika yang mempelajari
perilaku materi dan energi pada skala atomik dan partikel-partikel
subatomik atau gelombang. Salah satu contoh fisika modern adalah nuklir
yang mengeluarkan radiasi, menurut Amsyari (1989) Radiasi dapat
didefinisikan sebagai proses dimana energi dilepaskan oleh atom-atom.
Pemanfaatan Radiasi semakin meluas pada perkembangan dalam
bidang peternakan salah satunya meningkatkan kualitas pakan dan
meningkatkan bobot ternak serta pemberian vaksin. Radiasi merupakan
fenomena pemancaran sinar secara spontan dari radiasi yang ditunjukan
oleh elemen berat salah satunya yaitu sinar X dan Gamma (¥).

2.1. Radiasi dan pembuatan vaksin untuk ternak


Radiasi dapat menurunkan metabolisme energi pada sel sehingga
dapat pula digunakan untuk melemahkan beberapa mikroorganisme atau
bibit penyakit pada ternak, bibit penyakit yang sudah dilemahkan dapat
digunakan untuk tujuan pembuatan vaksin, menurut Nino (2014) Vaksin
adalah bahan biologi yang terdiri dari mikroorganisme baik virus maupun
bakteri yang telah diistirahatkan atau dilemahkan bahkan di matikan.
Bibit penyakit tersebut dapat digunakan untuk pembuatan
radiovaksin Sumber radiasi yang digunakan untuk pembuatan radiovaksin
adalah sinar gama (¥ ¿ yang digunakan untuk menurunkan infektivitas,
virulensi, dan patogenitas agen penyakit, tetapi diharapkan mampu
merangsang timbulnya kekebalan pada tubuh terhadap infeksi penyakit.
.
Gambar 1 Ayam yang terkena berak darah
Sumber https://encryed-tbm0.gstatisc.com

Pembuatan Radiovaksin memiliki keunggulan dibanding vaksin


konvensional, yaitu mempercepat proses pembuatan vaksin dengan
memperpendek waktu parasel, sumber radiasi yang digunakan adalah sinar
Gamma (¥) digunakan untuk menurunkan virus lensi dan patogenitas agen
penyakit yang diharapkan mampu merangsang kekebalan tubuh hewan
terhadap infeksi penyakit.

Gambar 2 pembuatan vaksin koksivet


Sumber https://encryed-tbm0.gstatisc.com
Salah satu hasil penelitian yang telah menjadi produk adalah vaksin
koksivet untuk penyakit Coccidiosis, yaitu penyakit yang disebabkan oleh
protozoa Emeria Sp pada usus yang mengakibatkan berak darah.
Ookista generasi 1 diiradiasi dengan sinar gamma pada dosis optimum 125
Gy dan diinokulasikan ke ayam sehingga diperoleh ookista generasi II yang
lemah sifat infektivitas dan patogenitasnya. Selanjutnya, ookista dari
generasi II tersebutlah yang dijadikan vaksin. Vaksin ini diinokulasikan ke
ayam berumur 7-10 hari sehingga ayam memiliki kekebalan terhadap
penyakit tersebut. Pengaplikasian vaksin tersebut dengan cara suntik
intramusculler maupun subcutan.

Gambar 3 Aplikasi vaksin secara intramuscullar


Sumber intagram @willy_permana18 https://www.intagram.com
Gambar 4. Radiovaksin Coccdiosis
Sumber https://encryed-tbm0.gstatisc.com

2.2. Urea Molasses Multinutrient Block (UMMB)


Menurut Suharyono dkk (2004) Urea Molasses Multinutrient Blok
(UMMB) merupakan suplemen pakan yang berbentuk blok keras dan agak
manis yang terdiri dari gabungan pakan sumber karbohidrat, molasses,
protein, vitamin dan mineral. UMMB ini merupakan suplemen pakan pada
ternak ruminansia seperti sapi, kerbau, kambing dan domba yang terbuat
dari (urea, molasses, onggok, dedak, tepung tulang, mineral, garam dapur,
tepung kedelai dan kapur). Ciri khas ternak ruminansia mempunyai 4
lambung yaitu rumen, retikulum, omasum dan abomasum. Rumen yang
merupakan tempat mikroba yang berperan dalam proses secara pencernaan
secara kimia untuk penguraian bahan pakan sebagai protein bagi ternak
Ruminansia pemberian SP bertujuan untuk meningkatkan konsumsi pakan
pada kondisi pemeliaraan tradisional. Kandungan protein kasar UMMB
sekitar 18-21%. UMMB mampu memberikan pertambahan bobot
kg/ekor/hari pada sapi peranakan Frision Holstein (FH), dan sampai 0,5
k`g/ekor/hari pada sapi Bali. UMMB juga mampu meningkatkan produksi
susu.
Gambar 5 Lambung Ternak Ruminansia
Sumber https://encryed-tbm0.gstatisc.com

Gambar 6 Urea Molasess Multinutrien Blok (UMMB)


Sumber https://encryed-tbm0.gstatisc.com

Dalam pembuatan UMMB ini, teknik nuklir yang digunakan adalah


radio pegion, Radio pegion juga dapat digunakan untuk demonstrasi bahan
pakan. Selain itu, analisis kandungan mineral pakan yang diuji dengan teknik
nuklir yaitu analisisi pengaktifan netron (APN) atau spektrofotometer sinar X
(CX-Ray Spectrophotometer ). Keuntungan penggunaan teknik nuklir ini
adalah dapat melakukan analisis beberapa jenos mineral sekali running
sehingga efisien, dan dapat mendeteksi kandungan mineral rendah dan lebih
hemat biaya.
Perunutan radioisotope serta beberapa analisis unsur berdasarkan
emisi radiasi. Disamping itu bahan pakan yang digunakan diutamakan bahan
lokal daerah tertentu sesuai dengan daerah dimana pakan tersebut akan
digunakan, disamping itu bahan pakan yang dipilih dipastikan tidak bersaing
dengan kebutuhan manusia.
Agar teknologi suplemen tersebut dapat diterapkan oleh peternak dan
mudah dalam penyimpanan serta transportasinya, maka suplemen tersebut
dibuat dalam bentuk padat dari komposisi bahan.
Dari pengembangan suplemen pakan telah menghasilkan sebanyak 4
formulasi dengan berbagai komposisi agar bisa disesuaikan dengan daerah
dan bahan baku yang ada.

Formula I Formula II
Bahan Jumlah Bahan Bahan Jumlah Bahan
(Kg/10 kg (Kg/10 kg
campuran ) campuran )
Molase 3,300 Molase 3,900
Onggok 0,800 Onggok 0,500
Dedak 1,800 Dedak 1,350
Tepung Kedelai 1,300 Tepung Kedelai 1,450
Tepung Tulang 0,600 Singkong Kering 0,600
Kapur 0,900 Kapur 0,900
Urea 0,425 Urea 0,430
Lakta Mineral 0,125 Lakta Mineral 0,120
Garam Dapur 0,750 Garam Dapur 0,750

Tabel 1: Formula I UMMB Tabel 2 : Formula II UMMB


Formula III Formula IV
Bahan Jumlah Bahan Jumlah
Bahan Bahan
(Kg/10 kg (Kg/10 kg
campuran ) campuran )
Molase 2,925 Molase 3,000
Pollard 2,295 Onggok 0,800
B. Biji Kapuk 2,275 Bungkil Kedelai 1,100
Tepung Tulang 0,490 Pollard 2,000
Kapur 0,650 Tepung Tulang 0,775
Urea 0,260 Kapur 0,950
Lakta Mineral 0,085 Urea 0,500
Garam Dapur 0,390 Lakta Mineral 0,125
Garam Dapur 0,775

Tabel 3 : Formula III Tabel 4 : Formula IV

Beberapa manfa’at yang didapat dari UMMB adalah :


1. Meningkatkan efisiensi pencernaan pakan dalam lambung ternak
ruminansia.
2. Meningkatkan produksi dan perbaikan kinerja reproduksi.
3. Memperbaiki nilai gizi pakan.
Dampak sosial ekonomi dari ummb :
1. Perbaikan pendapatan peternak
2. Menumbuhkan Swadaya masyarakat dalam usaha peternakan pengadaan
pakan pokok dan pakan suplemen
3. Meningkatkan kemampuan inovasi peternak dalam mengembangkan
peralatan pembuatan pakan suplemen
4. Mendorong berkembangnya kegiatan usaha baru dalam memproduksi
UMMB.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Masyarakat sekarang menganggap nuklir adalah nuklir adalah
teknologi yang sangat ditakuti, namun pada dasarnya dapat dimanfaatkan
dapat digunakan oleh manusia khususnya dapat diterapkan pada bidang
peternakan.
Radiopaksin digunakan untuk membuat vaksin untuk ayam yang
terkena penyakit berak darah (coccdioisis) adapun urea molases multinutrien
blok (UMMB) digunakan untuk pembuatan suplemen pakan pada ternak
ruminansia sehingga dapat meningkatkan bobot pada ternak.

DAFTAR PUSTAKA
Amsyari Fuad (1989) Radiasi dosis rendah dan pengaruhnya terhadap
kesehatan https://repository.usu.ac.id/bitstream/handle di akses Kamis 5
Maret 2020

Nino, MM (2014) Pengaruh disponsal elemen terhadap kemampuan menjaga


temperatur penyimpanan vaksin dengan berbahan Dasar Polivinil Klorida
(PVC). LONTAR Jurnal Teknik http://ejurnal.undana.ac.id di akses rabu 11
Maret 2020

Suharyono dkk (2004) Risalah Seminar Ilmiah Penelitian dan Pengembangan


Amplikasi Isotop dan Radiasi : Pengaruh Suplemen Pakan “Medicated Block”
(SPMB) terhadap Pertambahan Bobot Badan Sapi. Jakarta : Pusat Disemasi
IPTEK Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nsional (BATAN)
http://rumahkita3.blogspot.com di akses Selasa 17 Maret 2020

Anda mungkin juga menyukai