Resume KMB Ii-Cindra-Endokrin Dan Imunologi
Resume KMB Ii-Cindra-Endokrin Dan Imunologi
Di buat oleh :
Cindra 2019.C.11a.1039
TAHUN 2020/2021
A. Trend dan Issue Sistem Endokrin di Indonesia
Sindrom Cushing (CS) adalah sindrom klinis yang terdiri dari gejala dantanda-tanda yang
mencerminkan beredar glukokortikoid berlebihan (GC)konsentrasi. Hal ini sangat jarang
terjadi di masa kanak-kanak dan masa remajadan dapat diklasifikasikan menjadi dua
kelompok hormon adrenocorticotrophicpenyebab (ACTH)-independen dan dependen-ACTH
Anak-anak juga memiliki respon kortisol lebih riang ke IV CRH danrespon yang lebih
cepat terhadap eksternal radioterapi berkas hipofisis. Anakklinis dapat hadir secara berbeda
dari orang dewasa, terutama dengan kegagalanpertumbuhan yang berhubungan dengan berat
badan.CS dapat terjadi sepanjang masa kecil dan remaja, namun etiologi yangberbeda yang
umumnya terkait dengan kelompok-kelompok tertentu usia. DenganCD menjadi penyebab
paling umum setelah tahun pra-sekolah. Puncak kejadianCD pediatrik adalah selama masa
remaja; dalam 182 kasus yang diambil dariliteratur usia rata-rata presentasi adalah 14,1 tahun
Penderita diabetes melitus mau tidak mau harus melakukan pantanganterhadap beberapa
jenis makanan. Ini fungsinya untuk menjaga agar kadar guladarahnya menjadi stabil dan
tidak terlalu tinggi naiknya. Pantangan itu sendiritidak harus hingga menghindari jenis
makanan tertentu sama sekali sehinggapenderita diabetes menjaid menderita dan stres.
Tentu saja mereka masih bisamengkonsumsi makanan kegemarannya. Hanya saja dengan
dosis yang tidakbanyak atau sekedar icip-icip. Makanan untuk diabetes pun tetap lezat dan
penuhgizi. Berikut ini adalah beberapa Pantangan Makanan Untuk Penderita DiabetesMellitus
di antaranya adalah :
a. Roti Putih
Hindari dan jauhi makanan roti putih karena memiliki kadar gula yangtinggi,
sebagai ganti roti putih anda bisa dengan konsumsi roti gandung yangmemiliki banyak
serat dan baik untuk jantung anda
b. Rokok
Bagi anda penderita diabetes dan memiliki kebiasaan buruk, yaitumerokok maka
segeralah jauhi rokok karena bisa membahayakan anda sendiridan orang lain. Sebuah
penelitian di Amerika yang melibatkan 4.572 relawanpria dan wanita menemukan
bahwa risiko perokok aktif terhadap diabetesnaik sebesar 22 persen. Disebutkan
pula bahwa naiknya risiko tidak cumadisebabkan oleh rokok, tetapi kombinasi
berbagai gaya hidup tidak sehat,seperti pola makan dan olahraga
c. Kafein
Hati-hati dengan kafein, karena beberapa penelitian, salah satunya yangberjudul
“Diabetes Care” ditulis oleh Hudson Lee dan Kilpatrick pada 2005menunjukkan kafein
memiliki dampak negatif pada penderita diabetes. Untukitu, akan lebih jika Anda
mengurangi minuman yang mengandung kafein.
e. Minuman Bersoda
Minuman bersoda dilarang bagi penderita diabetes, karena Dari penelitianyang dilakukan
oleh The Nurses’ Health Study II terhadap 51.603 wanita usia22-44 tahun, ditemukan
bahwa peningkatan konsumsi minuman bersodamembuat berat badan dan risiko
diabetes melambung tinggi. Para penelitimengatakan, kenaikan risiko itu terjadi karena
kandungan pemanis yang adadalam minuman bersoda. Selain itu, asupan kalori cair
tidak membuat kitakenyang sehingga terdorong untuk minum lebih banyak.
Penyakit diabetes mungkin menjadi salah satu penyakit yang sangatdikhawatirkan oleh
kebanyakan orang. Hal ini dikarenakan banyaknya masyarakatIndonesia yang menderita
penyakit tersebut dan sebagian besar memang berakhirpada kematian. Berikut ini ada
beberapa cara untuk mengobati penyakit diabetessecara alami, namun tidak seutuhnya
menyembuhkan penyakit diabetes secaratotal
a. Lidah buaya
Salah satu bahan alam yang dapat anda manfaatkan untuk membantumenstabilkan
kadar gula darah adalah dengan lidah buaya. Kandungan beberapasenyawa kimia yang
terdapat dalam lidah buaya cukup efektif untuk penderitadiabetes. Adapun cara
yang dapat anda lakukan adalah dengan merebus daunlidah buaya dengan segelas
air, kemudian anda minum sari daun lidah buayatersebut. Lakukan secara rutin
minimal 1 kali dalam seminggu. Selain lidahbuaya, anda pun dapat
menggunakan bawang putih, daun seledri dan masihbanyak lagi.
c. Senam
Cara Mengobati Penyakit Diabetes Secara Alami semoga ampuhdan, Bagi penderita
diabetes, efek tubuh lemah mungkin sering dialami. Hal inidikarenakan terjadi gangguan
pada proses metabolis gula sehingga eneergi yangterbentuk tidak sesuai dengan
kebutuhan. Oleh karena itu, memang pada penderitadiabetes, sebaiknya anda
melakukan olahraga ringan seperti senam yang tidakmenguras begitu banyak tenaga.
merupakan pendekatan yang dapat digunakan dalam praktik keperawatan kesehatan, yang
berdasarkan evidence atau fakta. Evidance Based Practice (EBP) merupakan suatu pendekatan
pemecahan masalah untuk pengambilan keputusan dalam organisasi pelayanan kesehatan yang
terintegrasi di dalamnya adalah ilmu pengetahuan atau teori yang ada dengan pengalaman dan
buktibukti nyata yang baik (pasien dan praktisi). EBP dapat dipengaruhi oleh factor internal dan
eksternal serta memaksa untuk berpikir kritis dalam penerapan pelayanan secara bijaksana
terhadap pelayanan pasien individu, kelompok atau sistem (new house, dearholt, poe, pough dan
white, 2005). Clinical Based Evidance atau Evidance Based Practice (EBP) adalah tindakan yang
teliti dan bertanggung jawab dengan menggunakan bukti (berbasis bukti) yang berhubungan
dengan keahlian klinis dan nilai-nilai pasien untuk menuntun pengambilan keputusan dalam
proses keperawatan (Titler, 2008). EBP merupakan salah satu perkembangan yang penting pada
dekade ini untuk membantu sebuah profesi, termasuk kedokteran, keperawatan, sosial, psikologi,
public health, konseling, dan profesi kesehatan dan sosial lainnya.
1) Penyakit DM.
3) Penyulit DM.
5) Hipoglikemia.
b. Perencanaan makanan Biasanya pasien DM yang berusia lanjut terutama yang gemuk dapat
dikendalikan hanya dengan pengaturan diet saja serta gerak badan ringan dan teratur. Makanlah
aneka ragam makanan yang mengandung sumber zat tenaga, sumber zat pembangun serta zat
pengatur.
1) Makanan sumber zat tenaga mengandung zat gizi karbohidrat, lemak dan protein yang
bersumber dari nasi serta penggantinya seperti: roti, mie, kentang dan lain-lain.
2) Makanan sumber zat pembangun mengandung zat gizi protein dan mineral. Makanan sumber
zat pembangun seperti kacangkacangan, tempe, tahu, telur, ikan, ayam, daging, susu, keju dan
lain-lain.
3) Makanan sumber zat pengatur mengandung vitamin dan mineral. Makanan sumber zat
pengatur antara lain: sayuran dan buah-buahan
Selain vaksin, sunat pada laki-laki telah terbukti menurunkan penularan HIV terlepas dari
hubungan keagamaan yang terkait dengan itu. Pengobatan pasien terinfeksi HIV dengan anti-
retroviral juga berfungsi sebagai salah satu strategi pencegahan untuk mengurangi transmisi
sekunder. Hal tersebut dapat dilihat dari keberhasilan program Pencegahan Transmisi Ibu ke
Anak (Prevention Mother To Child Transmission), dimana dalam mengurangi penularan
penyakit langsung dari ibu kepada bayi dengan menggunakan obat anti retroviral sebagai strategi
pencegahan.
Salah satu keterbatasan ARV (obat antiretroviral) adalah penggunaan obat seumur hidup. Oleh
karena itu ke depannya akan dikembangkan strategi untuk menyembuhkan HIV dengan
menggunakan transplantasi sumsum tulang dan terapi gen. Berdasarkan laporan kasus Berlin dan
Boston yang menyorot tentang transplantasi sumsum tulanhg, diperoleh adanya peningkatan
harapan hidup pasien kanker dengan HIV setelah dilakukannya transplantasi sumsum tulang.
Perkembangan ilmu kedokteran akan terus dikembangkan baik dari segi diagnosis klinis untuk
mendiagnosis kasus HIV/AIDS secara cepat dan akurat maupun terapi termutakhir dalam
pengobatan HIV/AIDS untuk meningkatkan angka harapan hidup. Selain itu upaya untuk
pembuatan vaksin atau strategi yang efektif untuk menyembuhkan HIV perlu dikembangkan
untuk menanggulangi kasus HIV/AIDS.
Namun ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk memperlambat perkembangan penyakit
ini. Teknik Yoga untuk HIV dan AIDS adalah pilihan yang layak. Yoga telah berhasil
digunakan untuk mengobati berbagai macam isu yang berbeda selama berabad-abad. HIV dan
AIDS adalah pendatang baru relatif dalam penyakit dunia , yang pada gilirannya telah membuat
mereka lebih sulit untuk mengobati. Namun demikian, Yoga telah terbukti bermanfaat bagi
mereka yang memiliki HIV dan AIDS, yang mengarah ke tingkat kebugaran fisik, meningkatkan
kekebalan, tingkat stres yang lebih rendah dan rasa yang lebih besar kedamaian batin. Sementara
hampir semua pose yoga akan membuktikan bermanfaat, ada beberapa yang dapat menghasilkan
manfaat yang lebih besar untuk penyakit tertentu.
Komunitas medis telah lama memeluk obat alternatif komplementer bagi mereka dengan AIDS,
dan mudah-mudahan tren ini akan terus berlanjut lama ke masa depan. Berkat inovasi-inovasi
baru dalam pengobatan, mereka dengan AIDS hidup lebih lama daripada sebelumnya. Pasangan
obat canggih dengan kebijaksanaan, kuno sederhana Yoga menyebabkan efek sinergis, yang
menghasilkan kehidupan yang lebih panjang, sehat dan lebih bahagia bagi mereka dengan AIDS.
6. PERAN PERAWAT
Peran seorang perawat dalam mengurangi beban psikis seorang penderita AIDS
sangatlah besar. Lakukan pendampingan dan pertahankan hubungan yang sering dengan pasien
sehinggan pasien tidak merasa sendiri dan ditelantarkan. Tunjukkan rasa menghargai dan
menerima orang tersebut. Hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri klien. Perawat juga dapat
melakukan tindakan kolaborasi dengan memberi rujukan untuk konseling psikiatri. Konseling
yang dapat diberikan adalah konseling pra-nikah, konseling pre dan pasca tes HIV, konseling KB
dan perubahan prilaku. Konseling sebelum tes HIV penting untuk mengurangi beban psikis. Pada
konseling dibahas mengenai risiko penularan HIV, cara tes, interpretasi tes, perjalanan penyakit
HIV serta dukungan yang dapat diperoleh pasien. Konsekuensi dari hasil tes postif
maupun negative disampaikan dalam sesi konseling. Dengan demikian orang yang
akan menjalani testing telah dipersiapkan untuk menerima hasil apakah hasil tersebut
positif atau negatif. Mengingat beban psikososial yang dirasakan penderita AIDS akibat stigma
negatif dan diskriminasi masyarakat adakalanya sangat berat, perawat perlu mengidentifikasi
adakah sistem pendukung yang tersedia bagi pasien.
Perawat juga perlu mendorong kunjungan terbuka (jika memungkinkan), hubungan telepon
dan aktivitas sosial dalam tingkat yang memungkinkan bagi pasien. Partisipasi orang lain,
bantuan dari orang terdekat dapat mengurangi perasaan kesepian dan ditolak yang
dirasakan oleh pasien. Perawat juga perlu melakukan pendampingan pada keluarga
serta memberikan pendidikan kesehatan dan pemahaman yang benar mengenai AIDS, sehingga
keluarga dapat berespons dan memberi dukungan bagi penderita. Aspek spiritual juga
merupakan salah satu aspek yang tidak boleh dilupakan perawat. Bagi penderita yang
terinfeksi akibat penyalahgunaan narkoba dan seksual bebas harus disadarkan agar segera
bertobat dan tidak menyebarkannya kepada orang lain dengan menjaga perilakunya
serta meningkatkan kualitas hidupnya. Bagi seluruh penderita AIDS didorong untuk
mendekatkan diri pada Tuhan, jangan berputus asa atau bahkan berkeinginan untuk
bunuh diri dan beri penguatan bahwa mereka masih dapat hidup dan berguna bagi sesama
antara lain dengan membantu upaya pencegahan penularan HIV/AIDS.
Definisi Evidance Based Dalam Keperawatan Evidance Based Practice (EBP)
merupakan pendekatan yang dapat digunakan dalam praktik keperawatan kesehatan, yang
berdasarkan evidence atau fakta. Evidance Based Practice (EBP) merupakan suatu pendekatan
pemecahan masalah untuk pengambilan keputusan dalam organisasi pelayanan kesehatan yang
terintegrasi di dalamnya adalah ilmu pengetahuan atau teori yang ada dengan pengalaman dan
buktibukti nyata yang baik (pasien dan praktisi). EBP dapat dipengaruhi oleh factor internal dan
eksternal serta memaksa untuk berpikir kritis dalam penerapan pelayanan secara bijaksana
terhadap pelayanan pasien individu, kelompok atau sistem (new house, dearholt, poe, pough dan
white, 2005). Clinical Based Evidance atau Evidance Based Practice (EBP) adalah tindakan yang
teliti dan bertanggung jawab dengan menggunakan bukti (berbasis bukti) yang berhubungan
dengan keahlian klinis dan nilai-nilai pasien untuk menuntun pengambilan keputusan dalam
proses keperawatan (Titler, 2008). EBP merupakan salah satu perkembangan yang penting pada
dekade ini untuk membantu sebuah profesi, termasuk kedokteran, keperawatan, sosial, psikologi,
public health, konseling, dan profesi kesehatan dan sosial lainnya.