Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

Pemanfaatan Hama Keong Sawah Menjadi Kripik Bergizi Dalam


Menggali Potensi Perekonomian Masyarakat Desa

BIDANG KEGIATAN :
PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan oleh :

Rito Ginanjar NIM : 16416274201028 Angkatan 2016


Ahmad Zaelani NIM : 164162742010xx Angkatan 2016
Achmad Ridho NIM : 164162742010xx Angkatan 2016
Shofi Nurazizah NIM : 164162222010xx Angkatan 2016

UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN


KARAWANG
2019
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan Hama Keong Sawah Menjadi
Kripik Bergizi Dalam Menggali Potensi
Perekonomian Masyarakat Desa
2. Bidang Kegiatan : PKM-K
3. Ketua Pelaksana Kegiatan :
a. Nama Lengkap : Rito Ginanjar
b. NIM : 16416274201028
c. Jurusan : Hukum (S1)
d. Universitas/Institut : Universitas Buana Perjuangan Karawang
e. Alamat : Kp. Bakan Jengkol RT/ RW 009/002 Desa
Karangsari Kecamatan Binong,
Kabupaten Subang
Tlp. 0821-2432-6471
f. Alamat Email : hk16.ritoginanjar@mhs.ubpkarawang.ac.id
4. Anggota : 4 Orang
5. Dosen Pendamping :
a. Nama Lengkap & Gelar :
b. NIDN :
c. Alamat & Tlp :
6. Biaya Kegiatan :
a. Dikti :
b. Sumber Lain :
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 Bulan

Karawang, 08 Januari 2019


Menyetujui,
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Daerah Kabupaten Karawang, Jawa Barat merupakan salah satu daerah


kabupaten yang hingga kini mendapatkan sebutan dengan “Kota Padi”. Itu semua
dilandasi dengan luasnya ladang pesawahan yang menghasilkan padi di daerah
Kabupaten Karawang ini. Seiring dengan luasnya ladang sawah yang ada di
daerah Kabupaten Karawang, ini pun sudah tentu diikuti dengan berbagai hama
yang menyerang tanaman padi di ladang sawah para petani. Salah satu hama
tersebut adalah keong sawah atau masyarakat sekitar menyebutnya dengan
sebutan “tutut”. Keong sawah atau tutut adalah sejenis siput air tawar yang
hidupnya biasa kita jumpai di sawah dan di aliran parit atau juga didanau. Hewan
jenis siput ini walaupun banyak yang berpendapat bahwa siput adalah hama, tetapi
hewan ini bisa dimanfaatkan untuk dijadikan bahan konsumsi yang kandungan
gizinya cukup tinggi. Tidak heran, beberapa masyarakat menjadikan hewan ini
sebagai salah satu makanan. Dan bahkan ada yang menyebut juga bahwa jenis
keong ini memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh manusia salah satunya untuk
kesehatan tulang.

Sedikit yang menyadari terhadap potensi pemanfaatan keong sawah atau tutut
ini untuk dijadikan sebagai bahan makanan yang bisa di kreasikan dengan
berbagai macam inovasi olahan. Karena terkait dengan pengetahuan masyarakat
desa yang dianggap masih kurang, untuk mengolah keong sawah tersebut. Mau
dijadikan apa dan bagaimana prosesnya. Seperti yang sudah diketahui, bahwa
tutut ini banyak dijual di pasaran dengan olahan basah yang ketahanan terhadap
masa konsumsinya hanya bertahan sehari atau dua hari saja. Padahal banyak
sekali inovasi pengolahan hewan air tawar ini untuk dimanfaatkan sebagai
makanan yang variatif dan menarik serta tahan lama untuk dikonsumsi.
Mengingat bahwa keong ini sering dan banyak kita temukan di sawah, serta
pemnfaatan keong sawah ini masih dianggap hal yang biasa. Maka dari itu, kami
bermaksud untuk mengembangkan potensi pemanfaatan keong sawah ini dengan
inovasi baru menjadi makananan yang kreatif, enak, dan disukai oleh berbagai
kalangan yakni berupa keripik keong sawah atau keripik tutut dengan berbagai
bumbu olahan yang berbeda dengan olahan tutut sebelumnya. Tentunya
bumbunya akan disesuaikan dengan keinginan kalangan pada masa sekarang. Dari
segi pengolahanpun, akan sangat kami perhatikan kebersihan nya dikarenakan ini
tergolong hewan air tawar yang ketika tidak benar membersihkannya akan
menyebabkan bau tanah dan amis nya tercium. Selain itu, ada beberapa teknik
memasak nya agar terhidar yang menkomsi terhindari ketidak higienisan dari tutut
ini. Dan kamipun sangat memperhatikan kualitas dari bahan-bahan yang akan
kami pakai sehingga menjadi produk yang higienis dan enak. Karena jarang sekali
keong sawah ini, ditemukan di pasaran sebagai keripik, apalagi keripik keong
sawah ini dibumbui dengan bumbu yang diminati oleh masyarakat luas terutama
oleh masyarakat milenial.

Sesuai dengan peraturan yang berlaku terhadap produk olahan makanan ini,
kami tidak akan memberikan pengawet makanan. Karena hal ini akan membuat
produk menjadi tidak hiegienis dan berbahaya bagi kesehatan masyarakat yang
mengkonsumsinya. Untuk olahannya, bahan-bahan yang akan kami pakai adalah
tepung terigu, tepung tapioca, tepung maizena, garam, merica, ketumbar, kaldu
ayam dan telur. Serta untuk bumbunya adalah keju, kuning telur asin, bubuk
cabai, dan bumbu yang lainnya. Untuk bahan utamanya yakni keong sawah, yang
akan kami pakai adalah bagian dalam dari keong sawahnya yang dipisahkan dari
cangkangnya.

Dengan mencipatkan inovasi baru dalam mengolah keong sawah atau tutut
ini, masayarakat akan lebih tertarik untuk memanfaatkan keong sawah ini atau
tutut ini yang tersedia bebas di area sawah dan aliran air.
Tabel a.1 Manfaat Keong Sawah atau tutut

Sumber

Anda mungkin juga menyukai